Anda di halaman 1dari 17

I.

Latar Belakang

Atom adalah bagian terkecil yang tidak dapat diurai atau di bagi lagi. Setiap atom
memiliki penyusun dasar dalam atom yang terdiri dari proton, neutron dan sejumlah electron
pada jarak yang jauh.

Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” di perkenalkan oleh dua orang
ahli filsafat Yunani yaitu Leucippus dan Democritus sekitar 450 tahun sebelum masehi. Dua
orang filsafat Yunani yaitu Leucippus dan Democritus mengatakan bahwa setiap semua materi
disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi. Partikel-partikel
kecil itu diberi nama atom.

Konsep atom yang lebih modern muncul pada abad ke 17 dan 18 dimana saat itu ilmu
kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai mengunakan teknik menimbang untuk
mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan mengunakan ilmu fisika untuk mendukung
perkembangan teori atom.
ATOM DAN KONFIGURASI ELEKTRON

I. SEJARAH PERKEMBANGAN MODEL ATOM

Gagasan konsep atom yang dikemukakan Dalton dipandang sebagai kelanjutan


pandangan filosof atomik, meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam landasan berpikirnya.
Beberapa gagasan yang dituangkan Dalton dilandasi oleh fakta-fakta empiris berlandaskan
eksperimen yang dilakukan oleh ilmuwan lain sedangkan pandangan filosof tentang atom
seluruhnya berupa refleksi kritis terhadap fenomena alam. Revolusi pemikiran konsep atom,
terjadi karena teori atom Dalton tidak dapat diverifikasi, banyak anomali yang berkenaan
dengan hal itu, sehingga menimbulkan serangkaian krisis, terutama akibat penemuan-
penemuan di bidang kelistrikan dan gejala radioktivitas.

Penemuan gejala kelistrikan mengubah pandangan bahwa atom merupakan partikel


bagian terkecil dari materi, karena telah dapat dibuktikan adanya partikel sub atom seperti
proton, elektron dan netron. Beberapa studi yang intensif yang dilakukan membawa ke dalam
suatu babak baru penyelidikan mengenai atom yang membawa pemahaman yang sangat
berbeda dengan pandangan filosofi Dalton.

Dari rangkaian penemuan gejala kelistrikan dan radioaktivitas, terdapat dua ilmuwan
yang mengemukakan model atom, yaitu model atom Thomson dan model atom Rutherford.
Kedua model ini tidak dapat diterima sebagai paradigma baru, karena secara internal
konsepnya sendiri mengandung hal yang tidak logis dipandang dari aturan-aturan fisika yang
berlaku serta tidak dapat menerangkan fenomena-fenomena yang diamati, seperti fenomena
spektrum.

Paradigma baru dianggap terjadi ketika Bohr mengemukakan teori atom atau model
atomnya sebagai perbaikan terhadap model atom Rutherford. Anggapan ini berdasarkan dari
adanya perubahan paradigma dalam ilmu fisika yaitu dari paradigma Newtonian (fisikaklasik) ke
paradigma teori kuantum (fisika modern) yang dirintis oleh Max Plank pada tahun1900. Namun
apabila merujuk pada kenyataan, bahwa Bohr sebenarnya bekerja atas dasarteori planet
elektronnya Rutherford yang banyak ditolak ilmuwan fisika masa itu ( bahkan ia bekerja sama
dengan Rutherford untuk memperbaiki teorinya), maka dianggap teori atomBohr dianggap
sebagai penyempurnaan terhadap teori atom Rutherford. Hal itu karena masalah yang dihadapi
adalah bagaimana sebenarnya posisi elektron di dalam atom. Sedangkan adanya partikel sub-
atom yang mendasari teori atom Rutherford sudah dapat diterima secara luas.

Dengan terjadinya revolusi dari fisika klasik ke fisika modern, yaitu berubahnya
pandangan mekanika Newtonian dan teori gelombang Maxwell menjadi paradigma teori
kuantum Max Planck, memberikan sumbangan pemikiran yang menghasilkan paradigma baru
teori atom, yaitu teori atom Bohr. Teori ini mendapat perluasan pemikiran dari Sommerfield
untuk menerangkan fakta-fakta yang tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh Bohr.

Keberatan terhadap model atom Bohr-Sommerfield lebih banyak dilakukan oleh


ilmuwan fisika, bagi kebanyakan ilmuwan kimia model atom ini cukup handal untuk
menerangkan gejala-gejala kimiawi, seperti sifat-sifat ikatan kimia, penggabungan atom-atom
dan sistem periodik unsur. Yang menjadi keberatan, sehingga timbul baru teori atom mekanika
kuantum (mekanika gelombang) adalah faham determinisme yang melandasi pemikiran model
atom Bohr dan juga perluasannya oleh Sommerfield (Teori atom Bohr-Sommerfield).

Secara esensi bagaimana kedudukan elektron di dalam atom yang digambarkan dengan
keempat bilangan kuantum dapat diterima, namun yang harus digaris bawahi untuk
mendapatkan koreksi dari model itu adalah bahwa konsep orbit yang dikemukakan Bohr diganti
menjadi orbital dengan pengertian yang sesuai dengan Prinsip Ketidak pastian Heisenberg.

Dengan demikian apabila ditinjau dari konsep atom sendiri yang sampai saat ini dianut,
terutama oleh ilmuwan kimia, maka pemaparan teori atom berdasarkan mekanika kuantum
bukan suatu revolusi, tetapi rangkaian penemuan yang sifatnya akumulatif dalam kajian sains
yang normal. Hal ini mengingat paradigma teori Bohr dan perluasannya oleh Sommerfield
hingga sekarang tetap dipergunakan. Jadi paradigma mekanika kuantummemberikan
sumbangan terhadap penyempurnaan teori atom Bohr dan bukan merupakan penolakan,
karena dalam hal ini digunakan prinsip korespondensi.
Yang dianggap sebagai paradigma baru alasannya lebih bersifat filosofis, karena
berkaitan dengan perubahan faham dari determinisme menjadi indeterminisme dalam
memandang dunia mikroskopik yang terletak di luar jangkauan indera kita. Secara keseluruhan
hal ini memberi gambaran, bahwa ilmu pengetahuan alam , khususnya fisika tidak lagi dianggap
sebagai ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran yang mutlak dan dapat menetapkan
suatu kejadian dengan pasti (eksak). Faham indeterministik ini pun diungkap pula dalam teori
relativitasnya Einstein.

Penemuan-penemuan partikel dasar quark mengubah pandangan mengenai inti atom


yang hanya terdiri dari partikel dasar proton dan neutron sehingga menghantarkan pada
penggambaran struktur atom yang sangat kompleks dan sangat jauh dari konseptualisasi
Daltonian. Manfaat yang diperoleh dari model quark adalah dapat menggambarkan bahwa
struktur inti atom begitu rumit dan dinamis dimana proton dan neutron tidak begitu saja
bertumpuk dalam inti atom - seperti jeruk dalam peti. Oleh karena itu model atom Murray -
Zweig menjadi paradigma baru dalam menerangkan struktur atom, terutama dalam kaitannya
dengan susunan inti atom. Namun bukan berarti paradigma sebelumnya tidak berlaku, karena
untuk menerangkan bagaimana kedudukan elektron serta gerakan elektron sampai saat ini
masih digunakan paradigma teori atom mekanika gelombang.

II. Macam-macam Model Atom

1. Teori Atom Dalton ( Jhon Dalton )

Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori atom adalah Jhon Dalton. Ia
menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton di dasarkan pada
dua hukum, yaitu hukum Lovoisier atau hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum
susunan tetap.

Pada tahun 1808, Jhon Dalton yang merupakan seorang


guru di inggris melakukan perenungan tentang atom. Hasil
perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton
dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal.
• Jhon Dalton mengungkapkan bahwa :

a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.

b. Atom-Atom sejenis mempunyai sifat yang sama, Sedangkan atom-atom dengan unsur tidak
sejenis memiliki sifat yang berbeda.

c. Reaksi kimia terjadi karena adanya pengabungan dan pemisahan atom-atom.

d. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama
sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan
terbentuk molekul senyawa.

e. Atom bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat di belah, diciptakan ataupun di
musnahkan.

• Kelebihan teori atom Dalton

a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lovoisier)

b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

• Kelemahan teori atom Dalton

Pada pekembangan selanjutnya di temukan berbagai fakta yang tidak dapat di jelaskan
oleh teori tersebut, antara lain :

a. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.

b. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik atom.

c. Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak dapat di
jelaskan.

d. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
unsur yang lain.
Teori Atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu dikarenakan pada
tahun 1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif
dan yang sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson
mendapatkan penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron.

Meskipun teori atom milik John Dalton masih mempunyai kekurangan, tetapi Dalton
merupakan bapak pencetus teori atom modern. Dan yang lebih penting lagi, teori atom Dalton
mampu menjelaskan hukum kekekalan massa Lavoisier (massa zat sebelum dan sesudah reaksi
sama) dan hukum perbandingan tetap Proust (perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa adalah tetap dan tertentu).

2. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)

Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton maka banyak sekali para
ilmuwan yang ingin menyelidiki tentang atom. Mereka penasaran tentang apa itu atom dan apa
penyusunnya? Salah satunya adalah J.J Thompson, dia memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada pada teori atom Dalton
sebelumnya.

Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel


yang bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.
Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk
memperbaiki kekurangan teori atom sebelumnya. Teori atom Thomson berawal dari penemuan
tabung katode oleh William Crookes. Dari penelitian yang sudah dilakukan Crookes, Thomson
mengembangkan penelitiannya tentang sinar katode di Laboratorium Cavendish. Thomson
menemukan bahwa sinar katode adalah sebuah partikel. Hal ini disebabkan karena sinar katode
mampu memutar baling-baling yang diletakkan antara katode dan anode. Setelah mengetahui
hal itu, Thomson menyatakan bahwa sinar katode termasuk ke dalam partikel penyusun atom
(partikel subatom) yang memiliki muatan negatif dan sekarang disebut dengan elektron.

Partikel yang bermuatan negatif atau elektron inilah yang akan memuat isi dari teori
atom Thomson. Isi dari teori atom yang dimiliki oleh Thomson adalah sebuah bola pejal atau
bola biliar yang bermuatan positif yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau
elektron. Elektron-elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti, teori atom
Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori roti kismis karena
muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti).

• JJ Tomson mengungkapkan bahwa :

a. Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.


b. Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
c. Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan atom positif dan negatif
yang ada pada atom sama dan suatu atom tidak memiliki muatan positif dan negatif yang
berlebihan.
d. Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh bagian atom, kemudian
atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan positif.

• Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson

a. Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
b. Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatifdalam
bola atom tersebut.

Teori yang dikembangkan oleh Thomson sayangnya tidak dikembangkan lagi. Penyebab
tidak dikembangkan teori ini adalah di kemudian hari teori atom ini ditemukan ketidak
cocokkan dengan hasil percobaan Ernest Rutehrfood. Penelitian yang dilakukan Rutherford
dapat membuktikan bahwa pada seluruh bagian atom, muatan positif atom tidak tersebar
secara merata. Penelitian Rutherford mengungkapkan bahwa atom muatan positif yang tidak
tersebar merata berpusat di bagian tengah atom yang sekarang disebut dengan inti atom.
3. Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)

Rutherford lahir di Selandia Baru dan berkebangsaan Inggris. Ia adalah murid sekaligus
partner dari Thomson. Meskipun Rutherford seorang murid dari Thomson, tetapi ia
mengembangkan teori atom dan memperbaiki teori milik gurunya yaitu
Thomson.

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans GeigerdanErners


Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel
yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat
Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai
partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta
bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian
besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan
Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut
90° bahkan lebih.

Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan berikut:

a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan .

b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom


emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang
bermuatan positif.

c. Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom,


berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
kira-kira 10.000 lebih kecil dari pada ukuran atom keseluruhan.

• Kelebihan dan Kelemahan Atom Rutherford


a. Kelebihan

Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.

b. Kelemahan

Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan
energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan
ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi?
Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena
putarannya lemah dan anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah
dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

4. Teori Atom Bohr (Niels Bohr)

Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1922.
Bohr memulai penelitian tentang atom pada tahun 1913 dan nama dari hasil penelitian itu
adalah spektrum atom hidrogen.

Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para


ilmuwan sepakat bahwa sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom.
Teori atom Bohr berawal dari kelemahan teori atom Rutherford. Kelemahan
itu adalah lintasan elektron yang disampaikan Rutherford belum sempurna
untuk menjelaskan struktur suatu atom karena dianggap bertentangan
dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell.
Dari kelemahan itulah maka Bohr berusaha mengembangkan dan menyempurnakan
teori atom Rutherford dengan menggunakan model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum
Planck dan mengajukan teori atom yang saat ini dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.

Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu :

a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yangdiperbolehkan


bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal
sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar di sekeliling inti.

b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi


elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun
diserap.

c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada
peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE =
hv.

d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan


tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah
kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.

• Kelebihan dan Kelemahan

a. Kelebihan

atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
b. Kelemahan

model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

5. Teori Atom Modern (Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger)

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger(1926). Sebelum


Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidak pastian yaitu :

“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah keboleh jadian menemukan elektron pada
jarak tertentu dari inti atom”.

Daerah ruang di sekitar inti dengan keboleh jadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Daerah ruang di sekitar inti dengan keboleh jadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger

x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi

Y = Fungsi gelombang

M = massa

Ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14


E = Energi total

V = Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau
model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan elektron disekitar inti
menunjukan tempat keboleh jadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron.
Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit.
Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama.

Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombangi.

a. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidakstasioner


seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombangyang disebut
orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannyaelektron dengan
keadaan tertentu dalam suatu atom)

b. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.(Elektron
yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

c. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti,
tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya el.

• Kelebihan

a. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit2.

b. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya.

c. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian dikelilingi oleh elektron
yang berputar diporosnya/ di orbitalnya.
• Kelemahan

a. Model Atom Modern Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara
eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.

Pada umumnya, atom terdiri dari ruang hampa yang didalamnya terdapat inti di mana
massa dan muatan positifnya (+) berada di inti atom dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif (-). Sedangkan untuk inti atom terdiri dari proton dan neutron. Jumlah
proton didalam inti atom inilah yang nantinya menentukan muatan inti atom, dan massa inti
atom ditentukan oleh banyaknya jumlah proton dan neutron.

Elektron

Diketahui bahwa penemu dari elektron adalah JJ Thomson melalui percobaan sinar
katode, sedangkan untuk muatan elektron sendiri ditemukan oleh Robert Millikan, melalui
percobaan tetesan halus minyak. Berdasarkan hasil percobaan Thomson dan Millikan,
didapatkan muatan elektron -1 dan massa elektron sama dengan 0, sehingga elektron

dilambangkan .

Proton

Untuk proton, ditemukan oleh Eugene Goldstein melalui percobaan sinar katode yang
telah dimodifikasi.Setelah melakukan percobaan pada berbagai gas, ditemukanlah bahwa gas
hidrogen menghasilkan sinar bermuatan positif paling kecil baik massanya maupun muatan
muatannya, sehingga partikel ini disebut proton. Di mana proton memiliki muatan +1, dan
massanya sama dengan 1 sma (satuan muatan atom).

Neutron

Penemu neutron adalah James Chadwick melalui percobaannya menembaki atom


berilium dengan sinar alpha (𝛼). Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak
bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10−27 kg, sedikit lebih berat
dari proton. Putarannya adalah ½.
Nomor Atom dan Nomor Massa

Partikel subatomik sebagai penyusun dasar dalam atom terdiri dari proton, elektron,
neutron dengan kombinasi tertentu akan membentuk menjadi suatu unsur sebagai berikut:

A = Nomor Massa

Z = Nomor Atom

X = Lambang Unsur

Nomor atom (Z)

Nomor atom (Z) merupakan jumlah proton (muatan positif) atau jumah elektron dalam
atom. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton = jumlah elektronnya. Sehingga
nomor atom juga menunjukkan jumlah elektronnya, dan nantinya merupakan hal yang
menentukan sifat suatu unsur.
Nomor Massa (A)

Nomor massa (A) merupakan jumlah proton dan neutron. Nomor massa atau massa atom suatu
unsur menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.

Nomor Massa (A) = Jumlah Proton + Jumlah Neutron.

Lambang Unsur (X)

Lambang unsur (X) merupakan susunan suatu unsur netral, contohnya Oksigen lambang
unsurnya (O).

Isotop, Isobar, dan Isoton

Setelah memahami partikel sub-atomik sebagai penyusun dasar dalam atom


yang terdiri dari proton, elektron, neutron serta penulisan dan lambang dari nomor
atom dan nomor massa, ternyata ada juga unsur yang memiliki nomor atom yang
berbeda meskipun memiliki nomor massa yang sama dan sebaliknya.

Oleh karena itu ada istilah isotop, isobar, dan isoton. Berikut ini adalah pengertian
dan contohnya

Isotop Isobar Isoton

Merupakan
unsur-unsur
yang memiliki Merupakan unsur-unsur yang Merupakan unsur-unsur yang
nomor atom memiliki nomor massa yang sama memiliki nomor atom yang
yang sama namun memiliki nomor atom yang berbeda namun memiliki neutron
namun memiliki berbeda. yang sama.
nomor massa
yang berbeda.
Contoh, Karbon
(C) alam terdiri
dari atas 2 jenis Contoh, dengan merupa Contoh, dengan (kedua
isotop yaitu kan isobar. nya memiliki neutron 7).

dan

Susunan Elektron dalam Atom

1.struktur atom

Struktur atom dan konfigurasi elektron tidak dapat dipisahkan karena elektron yang selalu
bergerak mengelilingi inti atom memiliki berbagai lapisan kulit atom pada tingkatan energi
tertentu.

2.Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan penyusunan atau lapisan elektron berdasarkan tingkat


energinya dalam suatu atom, di mana atom memiliki lapisan paling dekat dengan inti sampai
yang terluar secara berurutan dari K, L, M, N, O, P, Q, dan seterusnya. Di mana jumlah elektron
maksimum pada suatu lapisan kulit memenuhi rumus Materi Struktur Atom & Konfigurasi
Elektron - Kimia Kelas 10 131, di mana n= nomor kulit, dan jumlah maksimum elektron pada
kulit terluar adalah 8.

Contoh :

Lapisan kulit K (n=1) maksimum elektronnya= Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron -
Kimia Kelas 10 132 elektron.

Lapisan kulit L (n=2) maksimum elektronnya= Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron -
Kimia Kelas 10 133 elektron.
Lapisan kulit M (n=3) maksimum elektronnya= Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron -
Kimia Kelas 10 134 elektron Dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai