Latar Belakang
Atom adalah bagian terkecil yang tidak dapat diurai atau di bagi lagi. Setiap atom
memiliki penyusun dasar dalam atom yang terdiri dari proton, neutron dan sejumlah electron
pada jarak yang jauh.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” di perkenalkan oleh dua orang
ahli filsafat Yunani yaitu Leucippus dan Democritus sekitar 450 tahun sebelum masehi. Dua
orang filsafat Yunani yaitu Leucippus dan Democritus mengatakan bahwa setiap semua materi
disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi. Partikel-partikel
kecil itu diberi nama atom.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abad ke 17 dan 18 dimana saat itu ilmu
kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai mengunakan teknik menimbang untuk
mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan mengunakan ilmu fisika untuk mendukung
perkembangan teori atom.
ATOM DAN KONFIGURASI ELEKTRON
Dari rangkaian penemuan gejala kelistrikan dan radioaktivitas, terdapat dua ilmuwan
yang mengemukakan model atom, yaitu model atom Thomson dan model atom Rutherford.
Kedua model ini tidak dapat diterima sebagai paradigma baru, karena secara internal
konsepnya sendiri mengandung hal yang tidak logis dipandang dari aturan-aturan fisika yang
berlaku serta tidak dapat menerangkan fenomena-fenomena yang diamati, seperti fenomena
spektrum.
Paradigma baru dianggap terjadi ketika Bohr mengemukakan teori atom atau model
atomnya sebagai perbaikan terhadap model atom Rutherford. Anggapan ini berdasarkan dari
adanya perubahan paradigma dalam ilmu fisika yaitu dari paradigma Newtonian (fisikaklasik) ke
paradigma teori kuantum (fisika modern) yang dirintis oleh Max Plank pada tahun1900. Namun
apabila merujuk pada kenyataan, bahwa Bohr sebenarnya bekerja atas dasarteori planet
elektronnya Rutherford yang banyak ditolak ilmuwan fisika masa itu ( bahkan ia bekerja sama
dengan Rutherford untuk memperbaiki teorinya), maka dianggap teori atomBohr dianggap
sebagai penyempurnaan terhadap teori atom Rutherford. Hal itu karena masalah yang dihadapi
adalah bagaimana sebenarnya posisi elektron di dalam atom. Sedangkan adanya partikel sub-
atom yang mendasari teori atom Rutherford sudah dapat diterima secara luas.
Dengan terjadinya revolusi dari fisika klasik ke fisika modern, yaitu berubahnya
pandangan mekanika Newtonian dan teori gelombang Maxwell menjadi paradigma teori
kuantum Max Planck, memberikan sumbangan pemikiran yang menghasilkan paradigma baru
teori atom, yaitu teori atom Bohr. Teori ini mendapat perluasan pemikiran dari Sommerfield
untuk menerangkan fakta-fakta yang tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh Bohr.
Secara esensi bagaimana kedudukan elektron di dalam atom yang digambarkan dengan
keempat bilangan kuantum dapat diterima, namun yang harus digaris bawahi untuk
mendapatkan koreksi dari model itu adalah bahwa konsep orbit yang dikemukakan Bohr diganti
menjadi orbital dengan pengertian yang sesuai dengan Prinsip Ketidak pastian Heisenberg.
Dengan demikian apabila ditinjau dari konsep atom sendiri yang sampai saat ini dianut,
terutama oleh ilmuwan kimia, maka pemaparan teori atom berdasarkan mekanika kuantum
bukan suatu revolusi, tetapi rangkaian penemuan yang sifatnya akumulatif dalam kajian sains
yang normal. Hal ini mengingat paradigma teori Bohr dan perluasannya oleh Sommerfield
hingga sekarang tetap dipergunakan. Jadi paradigma mekanika kuantummemberikan
sumbangan terhadap penyempurnaan teori atom Bohr dan bukan merupakan penolakan,
karena dalam hal ini digunakan prinsip korespondensi.
Yang dianggap sebagai paradigma baru alasannya lebih bersifat filosofis, karena
berkaitan dengan perubahan faham dari determinisme menjadi indeterminisme dalam
memandang dunia mikroskopik yang terletak di luar jangkauan indera kita. Secara keseluruhan
hal ini memberi gambaran, bahwa ilmu pengetahuan alam , khususnya fisika tidak lagi dianggap
sebagai ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran yang mutlak dan dapat menetapkan
suatu kejadian dengan pasti (eksak). Faham indeterministik ini pun diungkap pula dalam teori
relativitasnya Einstein.
Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori atom adalah Jhon Dalton. Ia
menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton di dasarkan pada
dua hukum, yaitu hukum Lovoisier atau hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum
susunan tetap.
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom-Atom sejenis mempunyai sifat yang sama, Sedangkan atom-atom dengan unsur tidak
sejenis memiliki sifat yang berbeda.
d. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama
sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan
terbentuk molekul senyawa.
e. Atom bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat di belah, diciptakan ataupun di
musnahkan.
Pada pekembangan selanjutnya di temukan berbagai fakta yang tidak dapat di jelaskan
oleh teori tersebut, antara lain :
c. Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak dapat di
jelaskan.
d. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan
unsur yang lain.
Teori Atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu dikarenakan pada
tahun 1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif
dan yang sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson
mendapatkan penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron.
Meskipun teori atom milik John Dalton masih mempunyai kekurangan, tetapi Dalton
merupakan bapak pencetus teori atom modern. Dan yang lebih penting lagi, teori atom Dalton
mampu menjelaskan hukum kekekalan massa Lavoisier (massa zat sebelum dan sesudah reaksi
sama) dan hukum perbandingan tetap Proust (perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa adalah tetap dan tertentu).
Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton maka banyak sekali para
ilmuwan yang ingin menyelidiki tentang atom. Mereka penasaran tentang apa itu atom dan apa
penyusunnya? Salah satunya adalah J.J Thompson, dia memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada pada teori atom Dalton
sebelumnya.
Partikel yang bermuatan negatif atau elektron inilah yang akan memuat isi dari teori
atom Thomson. Isi dari teori atom yang dimiliki oleh Thomson adalah sebuah bola pejal atau
bola biliar yang bermuatan positif yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau
elektron. Elektron-elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti, teori atom
Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori roti kismis karena
muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti).
a. Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
b. Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatifdalam
bola atom tersebut.
Teori yang dikembangkan oleh Thomson sayangnya tidak dikembangkan lagi. Penyebab
tidak dikembangkan teori ini adalah di kemudian hari teori atom ini ditemukan ketidak
cocokkan dengan hasil percobaan Ernest Rutehrfood. Penelitian yang dilakukan Rutherford
dapat membuktikan bahwa pada seluruh bagian atom, muatan positif atom tidak tersebar
secara merata. Penelitian Rutherford mengungkapkan bahwa atom muatan positif yang tidak
tersebar merata berpusat di bagian tengah atom yang sekarang disebut dengan inti atom.
3. Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)
Rutherford lahir di Selandia Baru dan berkebangsaan Inggris. Ia adalah murid sekaligus
partner dari Thomson. Meskipun Rutherford seorang murid dari Thomson, tetapi ia
mengembangkan teori atom dan memperbaiki teori milik gurunya yaitu
Thomson.
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan .
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti.
b. Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan
energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan
ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi?
Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena
putarannya lemah dan anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah
dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.
Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1922.
Bohr memulai penelitian tentang atom pada tahun 1913 dan nama dari hasil penelitian itu
adalah spektrum atom hidrogen.
Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu :
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada
peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE =
hv.
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
a. Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
b. Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah keboleh jadian menemukan elektron pada
jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan keboleh jadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Daerah ruang di sekitar inti dengan keboleh jadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger
Y = Fungsi gelombang
M = massa
V = Energi potensial
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau
model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan elektron disekitar inti
menunjukan tempat keboleh jadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron.
Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit.
Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama.
b. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.(Elektron
yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
c. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti,
tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya el.
• Kelebihan
c. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian dikelilingi oleh elektron
yang berputar diporosnya/ di orbitalnya.
• Kelemahan
a. Model Atom Modern Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara
eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.
Pada umumnya, atom terdiri dari ruang hampa yang didalamnya terdapat inti di mana
massa dan muatan positifnya (+) berada di inti atom dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif (-). Sedangkan untuk inti atom terdiri dari proton dan neutron. Jumlah
proton didalam inti atom inilah yang nantinya menentukan muatan inti atom, dan massa inti
atom ditentukan oleh banyaknya jumlah proton dan neutron.
Elektron
Diketahui bahwa penemu dari elektron adalah JJ Thomson melalui percobaan sinar
katode, sedangkan untuk muatan elektron sendiri ditemukan oleh Robert Millikan, melalui
percobaan tetesan halus minyak. Berdasarkan hasil percobaan Thomson dan Millikan,
didapatkan muatan elektron -1 dan massa elektron sama dengan 0, sehingga elektron
dilambangkan .
Proton
Untuk proton, ditemukan oleh Eugene Goldstein melalui percobaan sinar katode yang
telah dimodifikasi.Setelah melakukan percobaan pada berbagai gas, ditemukanlah bahwa gas
hidrogen menghasilkan sinar bermuatan positif paling kecil baik massanya maupun muatan
muatannya, sehingga partikel ini disebut proton. Di mana proton memiliki muatan +1, dan
massanya sama dengan 1 sma (satuan muatan atom).
Neutron
Partikel subatomik sebagai penyusun dasar dalam atom terdiri dari proton, elektron,
neutron dengan kombinasi tertentu akan membentuk menjadi suatu unsur sebagai berikut:
A = Nomor Massa
Z = Nomor Atom
X = Lambang Unsur
Nomor atom (Z) merupakan jumlah proton (muatan positif) atau jumah elektron dalam
atom. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton = jumlah elektronnya. Sehingga
nomor atom juga menunjukkan jumlah elektronnya, dan nantinya merupakan hal yang
menentukan sifat suatu unsur.
Nomor Massa (A)
Nomor massa (A) merupakan jumlah proton dan neutron. Nomor massa atau massa atom suatu
unsur menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.
Lambang unsur (X) merupakan susunan suatu unsur netral, contohnya Oksigen lambang
unsurnya (O).
Oleh karena itu ada istilah isotop, isobar, dan isoton. Berikut ini adalah pengertian
dan contohnya
Merupakan
unsur-unsur
yang memiliki Merupakan unsur-unsur yang Merupakan unsur-unsur yang
nomor atom memiliki nomor massa yang sama memiliki nomor atom yang
yang sama namun memiliki nomor atom yang berbeda namun memiliki neutron
namun memiliki berbeda. yang sama.
nomor massa
yang berbeda.
Contoh, Karbon
(C) alam terdiri
dari atas 2 jenis Contoh, dengan merupa Contoh, dengan (kedua
isotop yaitu kan isobar. nya memiliki neutron 7).
dan
1.struktur atom
Struktur atom dan konfigurasi elektron tidak dapat dipisahkan karena elektron yang selalu
bergerak mengelilingi inti atom memiliki berbagai lapisan kulit atom pada tingkatan energi
tertentu.
2.Konfigurasi Elektron
Contoh :
Lapisan kulit K (n=1) maksimum elektronnya= Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron -
Kimia Kelas 10 132 elektron.
Lapisan kulit L (n=2) maksimum elektronnya= Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron -
Kimia Kelas 10 133 elektron.
Lapisan kulit M (n=3) maksimum elektronnya= Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron -
Kimia Kelas 10 134 elektron Dan seterusnya.