Anda di halaman 1dari 12

JUDUL

PERKEMBANGAN MODEL ATOM

O
L
E
H

1. NUR INTAN TAHIR RASYID


2. ANGGI AWALIA AFANDI
3. LUTVINA
4. MUH. IMRAN WANMO
5. JHUVENTO ALEXANDRO
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada beberapa abad sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani, di antaranya Leucippus dan
Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil yang tak
terbagi. Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi menjadi bagian yang lebih
kecil kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai pada suatu saat di mana didapat bagian
yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang disebut atom
(‘atomos’ dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tak terbagi’).
Namun, pemikiran filosofis tersebut tidak begitu diterima pada saat itu hingga pada awal
abad ke-18, John Dalton merumuskan teori atom yang berhasil menjelaskan hukum-hukum
dasar kimia – hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan
perbandingan

John Dalton mengilustrasikan atom sebagai bola pejal yang sangat kecil dan bersifat
identik sehingga setiap unsur memiliki atom yang berbeda juga. Oleh karena itu struktur
atom bisa didefinisikan secara sederhana sebagai susunan partikel dasar atom. Sebagai
partikel penyusun sebuah materi, atom ikut menentukan sifat materi tersebut.

Sampai saat ini, tidak ada teori atau model yang mutlak dari sebuah atom, dan teori
mengenai atom masih terus mengalami perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan.

B. Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya upaya


pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Dari
sekian faktor penunjang keberhasilan proses pembelajaran, salah satunya yaitu pemanfaatan
perkembangan teknologi sebagai media pembelajaran.

Media merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pembelajaran.
Dengan adanya media yang menarik dan menyenangkan akan merangsang minat dan
motivasi siswa untuk belajar.
Masalah lain yang sering terjadi di SMA Negeri 1 Obaa, siswa kurang
terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru terkadang hanya
menjelaskan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya dilibatkan sebagai pendengar, penulis
dan masih kurangnya kesempatan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses
pembelajaran.

C. Tujuan

Tujuan dari makalah yang kami buat adalah sebagai berikut:

1.Siswa dapat memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media pembelajaran.


2. Partisipasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran Kimia.
3. Siswa dapat menguasai materi Kimia tentang perkembangan atom
4. Siswa dapat menjelasakan partikel dasar stuktu atom, Nomor Atom dan Nomor Massa,
Isotop, Isobar, dan Isoton, Susunan Elektron dalam Atom
5. Menyelesaikan tugas yang diberikan dari guru mata pelajaran
BAB III
PEMBAHASAN

Perkembangan Teori Atom

Perkembangan teori atom dilakukan untuk menyempurnakan teori sebelumnya. Pada


tahun 1800 mulai ditemukan beberapa penemuan yang terkait dengan teori atom yang baru.
Terdapat beberapa perkembangan yang berhubungan dengan teori ini, salah satunya adalah
teori ini dikembangkan oleh beberapa tokoh yang berbeda.

Tokoh-tokoh pada perkembangan teori atom memiliki pemikiran yang berbeda-beda.


Berikut tokoh-tokoh yang ada dalam perkembangan teori atom.

1. Teori Atom Dalton (John Dalton)

Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori atom ialah John dalton. Ia menyatakan
pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum,
yaitu hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum susunan
tetap.

Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait dengan penelitian
beragam jenis atom. Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:

• Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
• Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan unsur
tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
• Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
• Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul dengan
perbandingan bulat dan sederhana.
Dalam praktiknya, teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:

• Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.


• Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa dideskripsikan.
• Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak bisa
dideskripsikan.
• Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.

Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu dikarenakan pada tahun
1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif dan
yang sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson
mendapatkan penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron.

Meskipun teori atom milik John Dalton masih mempunyai kekurangan, tetapi Dalton
merupakan bapak pencetus teori atom modern. Dan yang lebih penting lagi, teori atom Dalton
mampu menjelaskan hukum kekekalan massa Lavoisier (massa zat sebelum dan sesudah reaksi
sama) dan hukum perbandingan tetap Proust (perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa adalah tetap dan tertentu).

2. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)

Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom selanjutnya adalah teori atom
Thomson. Dalam perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
ada pada teori atom Dalton sebleumnya. Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel yang
bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.
Berdasarkan teori yang dimaksud maka dari pembahasan kami selain menjelaskan
teori atomkami akan menguraikan tentang partikel dasar Struktur atom, Nomor Atom dan
Nomor Massa, Isotop, Isobar, dan Isoton, serta Susunan Elektron dalam Atom

Partikel Dasar Struktur Atom

Meskipun dideskripsikan sebagai bagian terkecil yang tidak dapat diurai dan dibagi lagi
ternyata atom disusun oleh beberapa partikel sub-atomik.

Partikel subatomik sebagai penyusun dasar dalam atom terdiri dari proton, elektron, dan
neutron. Ketiga partikel dasar penyusun atom ini mempunyai perbedaan.

Suatu partikel dalam inti atom yang bermuatan positif disebut dengan proton. Sedangkan,
elektron atom bermuatan negatif dan dalam sebuah atom neutron bersifat netral atau atom tidak
bermuatan.

Supaya lebih jelas dalam memahaminya, di bawah ini ada tabel partikel-partikel atom:

Jenis Partikel Penemu/Tahun Massa Muatan Lambang Lokasi dalam atom

Proton Goldstein 1886 1 +1 Inti atom

Elektron JJ Thompson 1897 0 -1 Di Luar inti atom

Neutron J. Chadwick 1932 1 0 Inti atom


Tabel 1. Partikel dasar atom

Pada umumnya, atom terdiri dari ruang hampa yang didalamnya terdapat inti di mana massa
dan muatan positifnya (+) berada di inti atom dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif (-).

Sedangkan untuk inti atom terdiri dari proton dan neutron. Jumlah proton didalam inti atom
inilah yang nantinya menentukan muatan inti atom, dan massa inti atom ditentukan oleh
banyaknya jumlah proton dan neutron.
Elektron

Diketahui bahwa penemu dari elektron adalah JJ Thomson melalui percobaan sinar katode,
sedangkan untuk muatan elektron sendiri ditemukan oleh Robert Millikan, melalui percobaan
tetesan halus minyak.

Berdasarkan hasil percobaan Thomson dan Millikan, didapatkan muatan elektron -1 dan massa
elektron sama dengan 0, sehingga elektron dilambangkansebagai berikut

Proton

Untuk proton, ditemukan oleh Eugene Goldstein melalui percobaan sinar katode yang telah
dimodifikasi.

Setelah melakukan percobaan pada berbagai gas, ditemukanlah bahwa gas hidrogen
menghasilkan sinar bermuatan positif paling kecil baik massanya maupun muatan muatannya,
sehingga partikel ini disebut proton.

Di mana proton memiliki muatan +1, dan massanya sama dengan 1 sma (satuan muatan atom).

Neutron

Penemu neutron adalah James Chadwick melalui percobaannya menembaki atom berilium
dengan sinar alpha (𝛼).

Dari percobaan tersebut didapatkan bahwa partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus
tinggi memiliki sifat netral, atau bisa dikatakan tidak bermuatan, serta memiliki massa yang
hampir sama dengan proton yaitu 1.

Oleh karena itu, dalam sebuah atom neutron bersifat netral karena partikel ini muatannya sama
dengan 0 (nol).
Nomor Atom dan Nomor Massa

Partikel subatomik sebagai penyusun dasar dalam atom terdiri dari proton, elektron, neutron
dengan kombinasi tertentu akan membentuk menjadi suatu unsur sebagai berikut:

A = Nomor Massa

Z = Nomor Atom

X = Lambang Unsur

Nomor atom (Z)

Nomor atom (Z) merupakan jumlah proton (muatan positif) atau jumah elektron dalam atom.
Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton = jumlah elektronnya.

Sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektronnya, dan nantinya merupakan hal
yang menentukan sifat suatu unsur.

Nomor Massa (A)

Nomor massa (A) merupakan jumlah proton dan neutron. Nomor massa atau massa atom suatu
unsur menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.

Nomor Massa (A) = Jumlah Proton + Jumlah Neutron.

Lambang Unsur (X)

Lambang unsur (X) merupakan susunan suatu unsur netral, contohnya Oksigen lambang
unsurnya (O).

Dari penjelasan gue di atas, bisa disimpulkan kalo nomor massa atau massa atom suatu unsur
menyatakan banyaknya proton dan neutron.

Sedangkan nomor atom menyatakan banyaknya jumlah proton. Tapi saat suatu unsur netral
maka nomor atomnya sama dengan elektron.
Isotop, Isobar, dan Isoton

Setelah memahami partikel sub-atomik sebagai penyusun dasar dalam atom yang terdiri
dari proton, elektron, neutron serta penulisan dan lambang dari nomor atom dan nomor massa,
ternyata ada juga unsur yang memiliki nomor atom yang berbeda meskipun memiliki nomor
massa yang sama dan sebaliknya.

Oleh karena itu ada istilah isotop, isobar, dan isoton. Berikut ini adalah pengertian dan
contohnya.

Isotop Isobar Isoton

Merupakan unsur-unsur Merupakan unsur-unsur yang Merupakan unsur-unsur yang


yang memiliki nomor atom memiliki nomor massa yang memiliki nomor atom yang
yang sama namun memiliki sama namun memiliki nomor berbeda namun memiliki
nomor massa yang berbeda. atom yang berbeda. neutron yang sama.

Contoh, Karbon (C) alam Contoh, dengan


Contoh, dengan
terdiri dari atas 2 jenis isotop (keduanya memiliki neutron
merupakan isobar.
yaitu dan 7).
Tabel perbedaan Isotop, Isobar dan Isoton

Susunan Elektron dalam Atom

Struktur atom dan konfigurasi elektron tidak dapat dipisahkan karena elektron yang selalu
bergerak mengelilingi inti atom memiliki berbagai lapisan kulit atom pada tingkatan energi
tertentu.

Pada bagian ini kami akan membahas materi struktur atom yang berhubungan dengan elektron
atau partikel sub-atomik atom yang bersifat negatif.
Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan penyusunan atau lapisan elektron berdasarkan tingkat


energinya dalam suatu atom, di mana atom memiliki lapisan paling dekat dengan inti sampai
yang terluar secara berurutan dari K, L, M, N, O, P, Q, dan seterusnya.

Di mana jumlah elektron maksimum pada suatu lapisan kulit memenuhi rumus , di mana
n= nomor kulit, dan jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.

Contoh,

Lapisan kulit K (n=1) maksimum elektronnya= elektron

Lapisan kulit L (n=2) maksimum elektronnya= elektron

Lapisan kulit M (n=3) maksimum elektronnya= elektron

Dan seterusnya.

Maka ,

untuk menentukan konfigurasi elektron dari unsur Klorin (Cl)! Adalah sebagai berikut :

Gambar Konfigurasi Elektron pada unsur Klorin (Chlorine)

Nomor atom (Z) dari Cl= 17, dari 2 + 8 + 7 maka

(Cl) = 2. 8. 7
Elektron Valensi

Berhubungan dengan konfigurasi elektron, elektron valensi merupakan jumlah elektron pada
kulit terluar atom suatu unsur yang digunakan untuk membentuk ikatan kimia.

Oleh karena itu, susunan elektron valensi suatu unsur sangat mempengaruhi atau merupakan
penentu sifat-sifat kimia suatu atom.

Misalkan

Untuk menentukan elektron valensi dari Natrium (Na)!

Adalah sbb:

Nomor atom (Z) Natrium (Na) adalah 11, maka

(Na) = 2. 8. 1

Sehingga

Jumlah kulit Na = 3

Kulit terluar Na = M

Elektron valensi = 1

Oleh karena itu, susunan elektron valensi suatu unsur sangat mempengaruhi atau merupakan
penentu sifat-sifat kimia suatu atom.

Misalkan

Untuk menentukan elektron valensi dari Natrium (Na) adalah sebagai berikut

Nomor atom (Z) Natrium (Na) adalah 11, maka

(Na) = 2. 8. 1

Sehingga

Jumlah kulit Na = 3

Kulit terluar Na = M

Elektron valensi = 1
BAB . IV

PENUTUP

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya tulisan
Makala ini dapat kami selesaikan. Dan tak lupa ucapan terimah kasih atas dukungan teman -
teman yang membantu kami dalam proses penyelesaian Makala kami

Akhir kata , kesempurnaan hanyalah milik Yang Esa dan kami hanyalah manusia biasa yang
tak pernah luput dari salah dan dosa, sehingga dukungan dan bimbingan sangat kami hargai
dalam menyempurnakan tulisan Maklah kami

” Benamlah Denda, di Rawa Kepi – Buanglah amarah di Kali Obba”

Jika dalam penulisan Kami menyinggung perasaan semua Teman Mohon dimaafkan

Anda mungkin juga menyukai