Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah saya bisa menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah Fisika Dasar II untuk
membuat makalah yang berjudul “Teori Atom Dalton” dengan lancar dan tepat waktu.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Ningsih Artati, S.Pd. selaku pengajar mata Pelajaran
Fisika yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman saya dan pihak-pihak lain yang
turut serta membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca. Dan saya
mengharap kepada teman-teman untuk bersedia memberikan kritik dan sarannya kepada saya
menyangkut pembuatan makalah ini, sebagai bahan pertimbangan saya untuk membuat makalah
selanjutnya, karena makalah ini masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Teori Atom
2.2. Teori Atom Menurut John Dalton
2.3. Model Atom Menurut John Dalton
2.4. Kelebihan Teori Atom Dalton
2.5. Kelemahan Teori Atom Dalton
2.6. Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton
2.7. Lambang Unsur Atom Menurut John Dalton
BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Paling tidak selama 2500 tahun orang telah bertanya-tanya tentang sifat materi. Kita pun
masih mempertanyakan. Partikel apakah yang paling kecil dalam suatu materi? Adakah partikel dasar
—suatu komponen pembangun— yang begitu kecil sehingga tidak dapat dipecah lagi?
Pada abad kelima sebelum Masehi, filsuf Yunani Democritus mengemukakan bahwa semua
materi, apa pun jenisnya, dapat dipecah-pecah menjadi partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Partikel yang dianggap paling kecil ini disebut atom. “Atom” adalah gabungan 2 kata Yunani yang
berarti “tidak” dan “terbagi”; dengan demikian “atom” berarti tidak dapat dibagi. Democritus percaya
bahwa, meskipun zat dasar atom sama, atom dari berbagai benda —misalnya, hewan, tumbuhan, atau
mineral— berbeda dalam ukuran, bentuk, dan bobotnya.
Pada saat Democritus memperkenalkan teori atomnya, filsuf Yunani yang lain, Empedocles,
mencoba menjelaskan susunan materi dengan cara yang berbeda. Ia yakin bahwa semua materi terdiri
atas 4 zat utama atau zat dasar yang disebut “unsur” —yaitu tanah, udara, api, dan air. Empedocles
tidak sependapat dengan teori atomnya Democritus. Ia berpendapat bahwa, dalam hubungannya
dengan unsur, ada 4 macam atom yang berbeda.
Pendapat Empedocles didukung ahli pikir besar Yunani, Aristotle. Karena wibawa dukungan
Aristotle terhadap teori Empedocles, pendapat Democritus dan penganut teori atom lainnya
terlalaikan selama hampir 2.000 tahun.
Pada tahun 1661 ahli fisika dan kimia Inggris Robert Boyle mengemukakan dalam The
Skeptical Chemist suatu konsepsi yang modern dan tepat tentang unsur. Boyle yakin bahwa
komponen pembangun dalam sebagian besar material dapat digambarkan sebagai “benda primitif
tertentu yang sederhana dan sangat murni”. Benda ini disebutnya unsur. Unsur dapat dipakai untuk
membangun zat lain, yaitu senyawa. Senyawa yang mana pun pasti dapat dipecah menjadi unsur-
unsur. Sejumlah ilmuwan tertarik kembali kepada teori atom Democritus. Akan tetapi, baru pada abad
XIX para ilmuwan mulai memperlengkapi percobaan-percobaannya untuk menentukan struktur atom.
Para ilmuwan tersebut antara lain :
a. John Dalton
b. J.J. Thomson
c. Ernest Rutherford
d. Niels Bohr
Dimana keempat ilmuwan diatas menghasilkan suatu teori tentang atom yang didukung /
dapat dibuktikan dengan penelitian atau percobaannya dan teori yang dihasilkan para ilmuwan
tersebut berbeda-beda serta memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri.
Pada makalah ini khusus menjabarkan teori atom menurut John Dalton yang didalamnya
memuat penjelasan tentang :
a. Perkembangan teori atom
b. Teori atom menurut John Dalton
c. Model atom menurut John Dalton
d. Kelebihan dari teori atom Dalton
e. Kelemahan dari teori atom Dalton
f. Bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g. Lambang unsur atom menurut John Dalton
1.2. Rumusan Masalah
a. Perkembangan teori atom
b. Teori atom menurut John Dalton
c. Model atom menurut John Dalton
d. Kelebihan dari teori atom Dalton
e. Kelemahan dari teori atom Dalton
f. Bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g. Lambang unsur atom menurut John Dalton
1.3. Tujuan
a. Memahami perkembangan teori atom
b. Memahami teori atom menurut John Dalton
c. Mengetahui model atom menurut John Dalton
d. Mengetahui kelebihan dari teori atom Dalton
e. Mengetahui kelemahan dari teori atom Dalton
f. Memahami bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g. Mengetahui lambang unsur atom menurut John Dalton
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1902, Marie dan Pierre Curie mengisolasi logam radioaktif disebut radium.
Pada tahun 1905, Albert Einstein merumuskan dalam teori Teori Relativitas
Khusus. Menurut teori ini, massa dapat dianggap sebagai bentuk lain dari energi. Menurut
Einstein, jika entah bagaimana kita bisa mengubah massa menjadi energi, akan mungkin
untuk “membebaskan” sejumlah besar energi. Selama dekade berikutnya, langkah besar
diambil oleh Ernest Rutherford dan Niels Bohr menjelaskan struktur atom yang lebih tepat.
Mereka mengatakan, dari inti bermuatan positif, dan elektron bermuatan negatif yang
berputar di sekitar inti. Itu adalah inti, para ilmuwan menyimpulkan, bahwa harus dipecah
atau “meledak” jika energi atom akan dirilis.
Pada tahun 1934, Enrico Fermi Italia menghancurkan atom berat dengan
menyemprotkannya pada neutron. Namun dia tidak menyadari bahwa ia telah memperoleh
fisi nuklir.
Pada Desember 1938, meskipun, Otto Hahn dan Fritz Strassman di Berlin
melakukan eksperimen serupa dengan uranium dan menjadi prestasi dunia. Mereka telah
menghasilkan fisi nuklir, mereka telah memisahkan atom yaitu 33 tahun setelah Einstein
mengatakan hal itu bisa dilakukan bahwa massa berubah menjadi energi.
Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada Presiden
Amerika, Franklin D. Roosevelt. Selama empat bulan terakhir, ia telah membuat
kemungkinan melalui karya Joliot di Perancis serta Fermi dan Szilard di Amerika yang
memungkinkan mengatur reaksi nuklir dalam sebuah massa besar uranium. Dan ini fenomena
baru juga yang akan mengarah pada pembangunan bom Sebuah bom tunggal dari jenis ini,
dilakukan dengan perahu atau meledak di sebuah port, mungkin sangat baik menghancurkan
seluruh pelabuhan bersama-sama dengan beberapa daerah sekitarnya. Dia mendesak
Roosevelt untuk memulai program nuklir tanpa keterlambatan.Dalam 1 tahun kemudian
Einstein menyesalkan peran dia bermain dalam pengembangan senjata destruktif seperti itu:
“Aku melakukan satu kesalahan besar dalam hidup saya,” katanya kepada Linus Pauling,
ilmuwan terkemuka lain, “ketika saya menandatangani surat kepada Presiden Roosevelt
merekomendasikan bahwa bom atom dibuat”.
P
ada tanggal 16 Juli 1945, bom atom pertama atau A-bom, diuji di Alamogordo,
New Mexico Pada tanggal 6 Agustus 1945, Enola Gay, pesawat Amerika, menjatuhkan bom
atom pertama yang pernah digunakan dalam peperangan di Hiroshima, Jepang, akhirnya
menewaskan lebih dari 140.000 orang. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Amerika Serikat
menjatuhkan bom atom kedua, kali ini di kota Jepang Nagasaki. Walaupun meleset satu mil
dari sasaran, tapi membunuh 75.000 orang.
Gambar 1.
Beberapa lambang Dalton untuk unsur dan senyawa. Rumus yang benar diberikan dalam
tanda kurung bila rumusnya salah.
Hukum pelestarian massa juga mudah diterangkan. Teori itu mengatakan bahwa dalam reaksi
kimia apa saja atom-atom dapat berganti pasangan, atau bahkan molekul-molekul dapat dipecah
menjadi atom-atom, tetapi banyaknya atom dalam pereaksi akan sama dengan banyaknya atom dalam
hasil reaksi. Jika atom tidak dapat dimusnahkan, maka tak ada massa yang tercipta ataupun musnah
dalam suatu reaksi kimia.
Hukum perbandingan berganda dengan mudah diterangkan jika diandaikan bahwa pada
sesuatu kondisi dua macam atom bersenyawa dalam suatu kombinasi 1 : 1, dan pada kondisi yang lain
bersenyawa dengan kombinasi 1 : 2 atau 1 : 3 atau 2 : 3 atau sesuatu yang lain. Jika kita kembali ke
contoh mengenai dua oksida karbon, kita akan ingat bahwa angka banding bobot-bobot oksigen yang
bersenyawa dengan sejumlah tertentu karbon pada dua kondisi yang berlainan ialah 2 : 1. Dengan
diagram seperti diagram Dalton dapatlah ditunjukkan dengan jelas bahwa bobot oksigen per bobot
karbon dapat menjadi dua kali lebih besar dari yang lain, jika diandaikan bahwa pada satu kasus
kombinasi atom ialah 1 : 1 dan pada kasus lain kombinasi itu adalah 1 : 2, seperti ditunjukkan secara
bagan dalam Gambar 2. Dalam lambang modern molekul oksida pertama diberi rumus CO dan
dinamai karbon monoksida. Rumus untuk sebuah molekul oksida kedua adalah CO 2, dan senyawa ini
disebut karbon dioksida.
Gambar 2.
Dalton mempostulatkan bahwa dalam satu oksida karbon, satu atom oksigen
bersenyawa dengan satu atom karbon; dan bahwa dalam oksida lain, dua atom oksigen
bersenyawa dengan satu atom karbon
Contoh:
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
s ( l = 0 ) 0
p ( l = 1 ) -1, 0, +1
s = + ↑↓ s = –
Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga
yang mungkin untuk bilangan kuantum.
Konfigurasi Elektron
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini
terisi penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara
lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah
dan seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s,
2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan
magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa
elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah elektron.
Contoh:
Ø Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz,
sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua
orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4
elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa
CCl3 atau CCl5.
1. Struktur Molekul
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
1. Sejarah Molekul
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19,
terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Boltzmann, Maxwell,
dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis.
Karya Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para
ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur
molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan
kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering
kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan, garam,
dan logam tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak
tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. Ukuran Molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian
terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil
adalah hidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya
(0.74 Å). Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun
dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat
besar disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan
ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
3. Rumus Molekul
Niels Bohr (1885 – 1962) dilahirkan dan menjalani hamper seluruh massa hidupnya di
Copenhagen, Denmark. Setelah ia memperoleh gelar Doktor di Universitas disana pada tahun
1911, Bohr pergi ke Inggris untuk bekerja di Cambridge dengan J.J Thomson yang
menemukan electron pada tahun 1897, kemudian ia bekerja di Manchester bersama
Rutherford, yang baru saja menunjukkan bahwa atom terdiri dari inti kecil yang dikelilingi
oleh electron-elektron pada jarak tertentu. Pada tahun 1913 Bohr kembali ke Copenhagen,
dan ia menemukan bahwa garis spectral hidrogen dapat dijelaskan dengan memakai model
Rutherford dengan mengambil dua anggapan yang revolusioner yang mencampurkan konsep
klasik dengan konsep kuantum. Yang pertama menyatakan bahwa elektron atomic dapat
mengelilingi inti tanpa memancarkan gelombang elektromagnetik hanya jika berada pada
orbit yang momentum sudutnya merupakan kelipatan dari . (Sewindu kemudian de Brodlie
mengemukakan penjelasan mengenai anggapan kuantisasi momentum sudut ini dengan
memakai bilangan gelombang electron yang bergerak). Anggapan kedua menyatakan bahwa
elektron atomic melompat dari suatu orbit ke orbit lainnya jika electron itu memancarkan
atau menyerap proton.
Bohr memakai panduan persyaratan bahwa dalam limit bilangan kuantum besar,
teorinya harus memberi hasil yang samadengan fisika klasik. Prinsip ini dikenal sebagai
prinsip korespondensi. Bohr dan ilmuan lain telah memperluas model ini untuk atom dengan
electron banyak dengan hasil kadang-kadang baik. Misalnya ramalan teori yang benar
mengenai sifat unsur yang benar mengenai sifat unsur yang ada waktu itu tidak dikenal, yaitu
hafnium, tetapi kemajuan yang sejati harus menunggu prinsip eksklusi Pauli yang diajukan
pada tahun 1925. Kemajuan utama lain yang diawali oleh Bohr ialah model tetes cairan dari
inti yang diterapkan pada tahun 1939 untuk fisi nuklir.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
A. Perkembangan Teori Atom
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan perkembangan pemikiran
manusia, maka semakin banyaknya penjelasan tentang atom yang telah dikemukakan oleh para
ilmuwan, diantaranya adalah :
1. Teori atom Dalton, oleh John Dalton
2. Teori atom Thomson, oleh J.J. Thomson
3. Teori atom Rutherford, oleh Ernest Rutherford
4. Teori atom Bohr, oleh Niels Bohr
Dari keempat ilmuwan diatas teori atom semakin berkembang dan semakin kompleks yang didukung
oleh bukti-bukti dari hasil percobaan mereka.
3.2. Penutup
Alhamdulillah dengan terselesaikannya makalah ini berarti saya telah memenuhi tugas akhir
Semester 2 dari dosen mata kuliah Fisika Dasar II untuk membuat sebuah makalah yang berjudul
“TEORI ATOM DALTON” dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya
mengharap kritik dan saran dari teman-teman, khususnya bagi para pembaca agar nanti dalam
kesempatan selanjutnya saya bisa membuat makalah yang lebih baik dari makalah sebelumnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser Arthur, alih bahasa The How Liong, Ph.D. 1982. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.