Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah saya bisa menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah Fisika Dasar II untuk
membuat makalah yang berjudul “Teori Atom Dalton” dengan lancar dan tepat waktu.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Ningsih Artati, S.Pd. selaku pengajar mata Pelajaran
Fisika yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman saya dan pihak-pihak lain yang
turut serta membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca. Dan saya
mengharap kepada teman-teman untuk bersedia memberikan kritik dan sarannya kepada saya
menyangkut pembuatan makalah ini, sebagai bahan pertimbangan saya untuk membuat makalah
selanjutnya, karena makalah ini masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I      :    PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
1.2.  Rumusan Masalah
1.3.  Tujuan
BAB II    :    PEMBAHASAN
2.1.  Perkembangan Teori Atom
2.2.  Teori Atom Menurut John Dalton
2.3.  Model Atom Menurut John Dalton
2.4.  Kelebihan Teori Atom Dalton
2.5.  Kelemahan Teori Atom Dalton
2.6.  Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton
2.7.  Lambang Unsur Atom Menurut John Dalton

BAB III   :    PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
3.2.  Penutup

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

 1.1.  Latar Belakang
Paling tidak selama 2500 tahun orang telah bertanya-tanya tentang sifat materi. Kita pun
masih mempertanyakan. Partikel apakah yang paling kecil dalam suatu materi? Adakah partikel dasar
—suatu komponen pembangun— yang begitu kecil sehingga tidak dapat dipecah lagi?
Pada abad kelima sebelum Masehi, filsuf Yunani Democritus mengemukakan bahwa semua
materi, apa pun jenisnya, dapat dipecah-pecah menjadi partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Partikel yang dianggap paling kecil ini disebut atom. “Atom” adalah gabungan 2 kata Yunani yang
berarti “tidak” dan “terbagi”; dengan demikian “atom” berarti tidak dapat dibagi. Democritus percaya
bahwa, meskipun zat dasar atom sama, atom dari berbagai benda —misalnya, hewan, tumbuhan, atau
mineral— berbeda dalam ukuran, bentuk, dan bobotnya.
Pada saat Democritus memperkenalkan teori atomnya, filsuf Yunani yang lain, Empedocles,
mencoba menjelaskan susunan materi dengan cara yang berbeda. Ia yakin bahwa semua materi terdiri
atas 4 zat utama atau zat dasar yang disebut “unsur” —yaitu tanah, udara, api, dan air. Empedocles
tidak sependapat dengan teori atomnya Democritus. Ia berpendapat bahwa, dalam hubungannya
dengan unsur, ada 4 macam atom yang berbeda.
Pendapat Empedocles didukung ahli pikir besar Yunani, Aristotle. Karena wibawa dukungan
Aristotle terhadap teori Empedocles, pendapat Democritus dan penganut teori atom lainnya
terlalaikan selama hampir 2.000 tahun.
Pada tahun 1661 ahli fisika dan kimia Inggris Robert Boyle mengemukakan dalam The
Skeptical Chemist suatu konsepsi yang modern dan tepat tentang unsur. Boyle yakin bahwa
komponen pembangun dalam sebagian besar material dapat digambarkan sebagai “benda primitif
tertentu yang sederhana dan sangat murni”. Benda ini disebutnya unsur. Unsur dapat dipakai untuk
membangun zat lain, yaitu senyawa. Senyawa yang mana pun pasti dapat dipecah menjadi unsur-
unsur. Sejumlah ilmuwan tertarik kembali kepada teori atom Democritus. Akan tetapi, baru pada abad
XIX para ilmuwan mulai memperlengkapi percobaan-percobaannya untuk menentukan struktur atom.
Para ilmuwan tersebut antara lain :
a. John Dalton
b. J.J. Thomson
c. Ernest Rutherford
d. Niels Bohr
Dimana keempat ilmuwan diatas menghasilkan suatu teori tentang atom yang didukung /
dapat dibuktikan dengan penelitian atau percobaannya dan teori yang dihasilkan para ilmuwan
tersebut berbeda-beda serta memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri.
Pada makalah ini khusus menjabarkan teori atom menurut John Dalton yang didalamnya
memuat penjelasan tentang :
a.       Perkembangan teori atom
b.      Teori atom menurut John Dalton
c.       Model atom menurut John Dalton
d.      Kelebihan dari teori atom Dalton
e.       Kelemahan dari teori atom Dalton
f.       Bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g.      Lambang unsur atom menurut John Dalton

1.2.  Rumusan Masalah
a.       Perkembangan teori atom
b.      Teori atom menurut John Dalton
c.       Model atom menurut John Dalton
d.      Kelebihan dari teori atom Dalton
e.       Kelemahan dari teori atom Dalton
f.       Bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g.      Lambang unsur atom menurut John Dalton

1.3.  Tujuan
a. Memahami perkembangan teori atom
b. Memahami teori atom menurut John Dalton
c. Mengetahui model atom menurut John Dalton
d. Mengetahui kelebihan dari teori atom Dalton
e. Mengetahui kelemahan dari teori atom Dalton
f. Memahami bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g. Mengetahui lambang unsur atom menurut John Dalton
BAB II
PEMBAHASAN

Pada tahun 1902, Marie dan Pierre Curie mengisolasi logam radioaktif disebut radium.

Pada tahun 1905, Albert Einstein merumuskan dalam teori Teori Relativitas
Khusus. Menurut teori ini, massa dapat dianggap sebagai bentuk lain dari energi. Menurut
Einstein, jika entah bagaimana kita bisa mengubah massa menjadi energi, akan mungkin
untuk “membebaskan” sejumlah besar energi. Selama dekade berikutnya, langkah besar
diambil oleh Ernest Rutherford dan Niels Bohr menjelaskan struktur atom yang lebih tepat.
Mereka mengatakan, dari inti bermuatan positif, dan elektron bermuatan negatif yang
berputar di sekitar inti. Itu adalah inti, para ilmuwan menyimpulkan, bahwa harus dipecah
atau “meledak” jika energi atom akan dirilis.

Pada tahun 1934, Enrico Fermi Italia menghancurkan atom berat dengan
menyemprotkannya pada neutron. Namun dia tidak menyadari bahwa ia telah memperoleh
fisi nuklir.

Pada Desember 1938, meskipun, Otto Hahn dan Fritz Strassman di Berlin
melakukan eksperimen serupa dengan uranium dan menjadi prestasi dunia. Mereka telah
menghasilkan fisi nuklir, mereka telah memisahkan atom yaitu 33 tahun setelah Einstein
mengatakan hal itu bisa dilakukan bahwa massa berubah menjadi energi.

Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada Presiden
Amerika, Franklin D. Roosevelt. Selama empat bulan terakhir, ia telah membuat
kemungkinan melalui karya Joliot di Perancis serta Fermi dan Szilard di Amerika yang
memungkinkan mengatur reaksi nuklir dalam sebuah massa besar uranium. Dan ini fenomena
baru juga yang akan mengarah pada pembangunan bom Sebuah bom tunggal dari jenis ini,
dilakukan dengan perahu atau meledak di sebuah port, mungkin sangat baik menghancurkan
seluruh pelabuhan bersama-sama dengan beberapa daerah sekitarnya. Dia mendesak
Roosevelt untuk memulai program nuklir tanpa keterlambatan.Dalam 1 tahun kemudian
Einstein menyesalkan peran dia bermain dalam pengembangan senjata destruktif seperti itu:
“Aku melakukan satu kesalahan besar dalam hidup saya,” katanya kepada Linus Pauling,
ilmuwan terkemuka lain, “ketika saya menandatangani surat kepada Presiden Roosevelt
merekomendasikan bahwa bom atom dibuat”.
P

ada tanggal 16 Juli 1945, bom atom pertama atau A-bom, diuji di Alamogordo,
New Mexico Pada tanggal 6 Agustus 1945, Enola Gay, pesawat Amerika, menjatuhkan bom
atom pertama yang pernah digunakan dalam peperangan di Hiroshima, Jepang, akhirnya
menewaskan lebih dari 140.000 orang. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Amerika Serikat
menjatuhkan bom atom kedua, kali ini di kota Jepang Nagasaki. Walaupun meleset satu mil
dari sasaran, tapi membunuh 75.000 orang.

2.1.  Perkembangan Teori Atom


Pemikiran manusia tentang bagian terkecil penyusun suatu benda telah dimulai sejak zaman
Aristotle yang menyatakan bahwa “setiap benda dapat dibelah menjadi bagian yang lebih kecil terus-
menerus sampai tak terhingga”.
Pada selang waktu yang tidak lama kemudian, Democritus menyatakan konsep atomnya yang
pertama, yaitu “setiap benda dapat dipecah terus-menerus sampai bagian terkecil yang tidak dapat
dibagi lagi”. Bagian terkecil itulah yang dinamakan atom (atomos). Ungkapan Democritus tentang
atom adalah hasil pemikiran yang sama sekali tidak didasari hasil suatu percobaan.
Setelah waktu yang cukup lama, barulah konsep atom diungkapkan berdasarkan pendekatan
empiris melalui suatu percobaan dan penelitian. Para ahli yang mengungkapkan konsep atomnya yaitu
:
a. John Dalton
b. J.J. Thomson
c. Ernest Rutherford
d. Niels Bohr
Dimana para ilmuwan-ilmuwan menyatakan konsep atomnya dengan teori atom yang
berbeda-beda, diantara teori-teori atom yang dinyatakan para ilmuwan tersebut memiliki kelebihan
dan kelemahan. Teori atom yang mereka nyatakan sangat kuat karena didukung oleh hasil penelitian
dan percobaan. Semakin baru teori yang muncul maka semakin terperinci juga penjelasan akan teori
atom.

2.2.  Teori Atom Menurut John Dalton


John Dalton adalah seorang guru Inggris, yang mengembangkan teori modern yang pertama
mengenai atom-atom sebagai partikel terkecil unsur dan molekul-molekul adalah partikel terkecil
senyawa. Untuk menerangkan sifat unsur, ia mengembangkan gagasan bahwa suatu unsur
mengandung hanya satu macam atom dan bahwa suatu atom merupakan partikel sederhana yang tidak
dapat dirusak (dari) materi. Unsur, katanya, tak dapat diubah menjadi zat yang lebih sederhana,
karena atom-atom mereka tidak dapat dipecah.
Dalton menerangkan bahwa susunan yang tetap (dari) senyawa dengan teori bahwa atom
unsur-unsur digabung untuk membuat partikel yang lebih kompleks yang disebut molekul, yang
merupakan satuan-satuan tersederhana dari suatu senyawa. Menurut Dalton, kombinasi atom yang
dipilih untuk hanya dua unsur agaknya adalah 1 : 1. Karena semua molekulnya identik, senyawa akan
memiliki susunan yang konstan, yang mengandung persentase bobot besar untuk unsur yang atomnya
lebih berat. Beberapa diagram atom dan molekul dari zaman dahulu ditunjukkan dalam gambar
berikut :

Gambar 1.
Beberapa lambang Dalton untuk unsur dan senyawa. Rumus yang benar diberikan dalam
tanda kurung bila rumusnya salah.
Hukum pelestarian massa juga mudah diterangkan. Teori itu mengatakan bahwa dalam reaksi
kimia apa saja atom-atom dapat berganti pasangan, atau bahkan molekul-molekul dapat dipecah
menjadi atom-atom, tetapi banyaknya atom dalam pereaksi akan sama dengan banyaknya atom dalam
hasil reaksi. Jika atom tidak dapat dimusnahkan, maka tak ada massa yang tercipta ataupun musnah
dalam suatu reaksi kimia.
Hukum perbandingan berganda dengan mudah diterangkan jika diandaikan bahwa pada
sesuatu kondisi dua macam atom bersenyawa dalam suatu kombinasi 1 : 1, dan pada kondisi yang lain
bersenyawa dengan kombinasi 1 : 2 atau 1 : 3 atau 2 : 3 atau sesuatu yang lain. Jika kita kembali ke
contoh mengenai dua oksida karbon, kita akan ingat bahwa angka banding bobot-bobot oksigen yang
bersenyawa dengan sejumlah tertentu karbon pada dua kondisi yang berlainan ialah 2 : 1. Dengan
diagram seperti diagram Dalton dapatlah ditunjukkan dengan jelas bahwa bobot oksigen per bobot
karbon dapat menjadi dua kali lebih besar dari yang lain, jika diandaikan bahwa pada satu kasus
kombinasi atom ialah 1 : 1 dan pada kasus lain kombinasi itu adalah 1 : 2, seperti ditunjukkan secara
bagan dalam Gambar 2. Dalam lambang modern molekul oksida pertama diberi rumus CO dan
dinamai karbon monoksida. Rumus untuk sebuah molekul oksida kedua adalah CO 2, dan senyawa ini
disebut karbon dioksida.

Gambar 2.

Dalton mempostulatkan bahwa dalam satu oksida karbon, satu atom oksigen
bersenyawa dengan satu atom karbon; dan bahwa dalam oksida lain, dua atom oksigen
bersenyawa dengan satu atom karbon

Teori atom Dalton dapat diringkas dengan mencantumkan pengandaian berikut :


a. Semua materi terbuat dari partikel-partikel satuan kecil dan tak pernah dimusnahkan, yang
disebut atom.
b. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama.
c. Selama reaksi kimia atom-atom dapat bergabung, atau kombinasi atom-atom dapat pecah
menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atom-atom itu sendiri tak berubah.
d. Bila atom membentuk molekul, atom-atom ini bergabung dengan angka banding berbilangan
bulat-kecil, seperti 1 : 1; 1 : 2; 1 : 3; 2 : 3.
Meskipun beberapa pengandaian ini belakangan terbukti tidak benar, teori Dalton merupakan
azas pembanding selama satu abad penemuan-penemuan kimia yang cemerlang.

2.3.  Model Atom Menurut John Dalton


Pada tahun 1808, John Dalton (ahli kimia bangsa Inggris) mengemukakan gagasannya tentang
atom sebagai partikel penyusun materi. Gagasannya adalah sebagai berikut :
a. Atom merupakan partikel terkecil yang tak dapat dipecah lagi.
b. Atom suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom unsur berbeda, berlainan
dalam massa dan sifatnya.
c. Senyawa terbentuk bila atom bergabung satu sama lain.
d. Reaksi  kimia hanya melibatkan penataulangan atom-atom sehingga tidak atom yang
berubah akibat reaksi kimia.
Model atom Dalton, adalah gagasan tentang partikel materi, bahwa materi terdiri atas butiran-
butiran yang sangat kecil, yaitu atom. Model ini telah menghapus pendapat yang mengatakan bahwa
pembagian materi bersifat kontinu. Walaupun kini ternyata bahwa atom terdiri atas partikel-partikel
subatom, tetapi atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang mempunyai sifat yang sama
dengan unsur itu. Atom adalah unit terkecil dari suatu unsur yang terlibat dalam suatu reaksi. Jika
suatu atom diuraikan atas proton, neutron dan elektron, maka tidak ada lagi unsur-unsur yang kita
kenal sekarang dan kenyataannya tidak mudah menguraikan suatu atom menjadi partikel-partikel
subatomnya.
Gambar 3 menunjukkan model atom Dalton. Model ini dianggap sebagai model atom ilmiah
yang pertama kali dikemukakan, sebab dilandasi fakta temuan eksperimen, yakni hukum kekekalan
massa dan hukum perbandingan tetap.
Sesungguhnya gagasan tentang atom sebagai partikel terkecil materi telah dilontarkan jauh
hari sebelum Dalton hidup, misalnya oleh Democritus, seorang filsuf Yunani yang hidup sekitar 400
tahun SM. Namun pandangan Democritus tidak dianggap sebagai pandangan ilmiah karena tidak
dilandasi fakta-fakta empiris.

2.4.  Kelebihan Dari Teori Atom Dalton


Seperti yang kita ketahui bahwa Dalton merupakan salah satu ilmuwan pertama yang
melakukan percobaan dan penelitian tentang atom, meskipun sebelumnya ada ilmuwan juga yang
bernama Democritus yang menyatakan konsep tentang atom tetapi hasil pemikirannya sama sekali
tidak didasari hasil suatu percobaan.
Beberapa teori atom yang dinyatakan John Dalton memiliki beberapa kelebihan, diantaranya
yaitu :
-          Bahwa seperti kenyataannya, dua buah atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang sama
maupun yang tidak sama dapat membentuk suatu molekul.
Contoh : *   Untuk unsur-unsur yang sama
                    O2, H2, N2, O3, dll.
               *   Untuk unsur-unsur yang berbeda
                    H2O, H2SO4, HCl, dll.
-          Teori atom yang menyatakan bahwa atom-atom yang bersenyawa membentuk molekul mempunyai
perbandingan tertentu, sehingga melahirkan hukum kekekalan massa Lavoiser (jumlah massa sebelum
dan sesudah reaksi adalah tetap).
-          Memotivasi para ilmuwan yang lain untuk mengkaji lebih dalam tentang atom, sehingga
muncullah teori-teori atom yang lebih lengkap, seperti : teori atom Thomson, teori atom Rutherford,
dan teori atom Niels Bohr.
-          Dll.
Meskipun kelebihan teori atom Dalton hanya sedikit tetapi teori Dalton dianggap sebagai teori
penyulut yang dapat memotivasi para ilmuwan untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang atom.

2.5.  Kelemahan Dari Teori Atom Dalton


Dari teori-teori atom yang dinyatakan John Dalton selain memiliki kebaikan/kelebihan juga
memiliki kekurangan/kelemahan, diantaranya yaitu :
-          Menurut John Dalton atom merupakan bagian terkecil suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi,
sedangkan pada kenyataannya atom masih dapat dibagi lagi menjadi sub-sub atom yang terdiri
(proton, neutron, dan elektron) kenyataan ini dapat dibuktikan oleh Thomson melalui percobaannya.
-          Dalam teori John Dalton belum dapat menjelaskan gagasan tentang inti atom sesuai/seperti yang
dinyatakan Rutherford, dari hasil percobaannya dengan menggunakan sumber partikel Alfa.
-          Teori yang dinyatakan John Dalton mengenai atom asih sangat sederhana dan masih banyak
kekurangannya, dimana teori John Dalton belum bis menjelaskan tentang adanya tingkat-tingkat
energi (kulit-kulit) dalam atom, lintasan-lintasan stasioner dalam atom, dan pancaran atau penyerapan
energi dari masing-masing lintasan dalam atom.
-          Dalam perkembangan zaman dan seiring kemajuan teknologi mungkin akan lebih banyak
pembuktian bahwa teori atom yang dinyatakan John Dalton masih sangat sederhana dan masih banyak
pula kelemahannya. Contoh dari pendapat Dalton yang salah :
“Atom-atom pada suatu unsur tertentu adalah identik, artinya memiliki massa, ukuran dan sifat-sifat
yang sama”, tapi para ilmuwan lain dapat menunjukkan bahwa atom-atom dari unsur yang sama dapat
memiliki massa dan ukuran yang berbeda.
Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan
elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya.

Ø Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.

Ø Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.

Contoh:

Ø Cl– : anion dengan kelebihan 1 elektron


Ø O2 : anion dengan kelebihan 2 elektron
Ø Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron
Ø Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron
3.  BILANGAN KUANTUM

Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.

1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan nomor kulit.

a. Elektron pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1

b. Elektron pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2

c.  Elektron pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3

2) Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor subkulit.

a. Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0

b. Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1

c.  Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2

d. Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3


 3) Bilangan Kuantun Magnetik (m), yaitu menyatakan nomor orbital.

Subkulit Harga masing-masing orbital

s ( l = 0 ) 0

p ( l = 1 ) -1, 0, +1

d ( l = 2 ) -2, -1, 0, +1, +2

f ( l = 3 ) -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3

Harga m berkisar antara – l sampai + l.

4) Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah rotasi elektron.

s = +  ↑↓ s = –
Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga
yang mungkin untuk bilangan kuantum.

Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama.

Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang sama.

Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama dan


harga s yang berbeda.

 Konfigurasi Elektron

Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini
terisi penuh. Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara
lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah
dan seterusnya.

Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s,
2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:

Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:

Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1


Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan
kuantum yang sama.

Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan
magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.

3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa
elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah elektron.

Contoh:

Ø Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:

Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz,
sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua
orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4
elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa
CCl3 atau CCl5.

 
1. Struktur Molekul
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.

1. Sejarah Molekul

Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19,
terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Boltzmann, Maxwell,
dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis.
Karya Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para
ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur
molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan
kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi ini sering
kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan, garam,
dan logam tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak
tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. Ukuran Molekul

Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian
terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil
adalah hidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya
(0.74 Å). Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun
dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat
besar disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan
ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
3. Rumus Molekul

Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana unsur-


unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai perbandingan
atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai perbandingan
antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk
ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai
perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama
namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-atom
penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus
molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat.
Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul
diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom karbon-12.

2.6.  Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton


Teori atom Dalton, yang berpasangan dengan penentuan susunan banyak senyawa,
menghasilkan perkembangan suatu skala bobot relatif atom-atom. Perhatikan contoh karbon
monoksida. Untuk membentuk senyawa ini 1,00 g karbon bersenyawa dengan 1,33 g oksigen. Jika
kita andaikan bahwa 2,33 g karbon monoksida merupakan kumpulan bermilyar-milyar molekul.
Semuanya dengan rumus CO, maka dari hubungan bobot 1,00 g C setara dengan 1,33 g O dapatlah
disimpulkan bahwa tiap atom oksigen 1/3 lebih berat daripada atom karbon. Seandainya bobot salah
satu atom itu, maka bobot atom lain dapat dihitung.
Tak mungkin bagi Dalton dan rekan sejamannya untuk menentukan bobot sebuah atom atau
bahkan membuktikan secara meyakinkan bahwa atom itu memang ada. Namun mereka mengandaikan
bahwa atom-atom memang mempunyai bobot-bobot yang pasti, dan memberikan bobot atom
relatif kepada atom-atom itu, yang cocok dengan susunan yang dikenal (dari) senyawa-senyawa itu.
Beberapa tahun setelah karya awal Dalton, atom-atom oksigen dipilih sebagai standar, karena
unsur ini mudah bereaksi dengan unsur lain, sehingga memungkinkan pembandingan langsung bobot-
bobot yang bersenyawa. Atom oksigen secara sembarang diberi bobot relatif 16, agar bobot atom
teringan, hidrogen, mempunyai bobot relatif mendekati 1. Bobot atom-atom lain dibandingkan dengan
oksigen, dengan menganalisis sebanyak mungkin senyawa dan mereka-reka rumus yang paling
mungkin untuk senyawa-senyawa ini. Dalam hal tiga unsur hidrogen, karbon dan oksigen, bobot
relatif H : C : O ialah 1 : 12 : 16. Namun metode kimia lama ini dalam menentukan bobot atom relatif
tidak lagi digunakan, karena ditemukan suatu metode modern yang lebih cermat.

2.7.  Lambang Unsur Atom Menurut John Dalton


Ahli kimia abad pertengahan menggunakan lambang-lambang untuk unsur, seperti suatu
bulan sabit untuk perak (warna keperakan bulat), suatu lingkaran untuk emas (lambang matahari
keemasan dan kesempurnaan). Dalton membuat lambang-lambang lain seperti tertera dalam Gambar
1. Sistem kita dewasa ini yang menggunakan huruf sebagai lambang, dimulai oleh rekan sezaman
Dalton, ahli kimia Swedia J.J. Berzelius (1779 – 1848). Ia mulai dengan menggunakan huruf pertama
nama sebagai lambang. Contoh yang telah disebut di depan : H untuk hidrogen, O untuk oksigen dan
C untuk karbon. Karena beberapa unsur mempunyai nama dengan huruf pertama yang sama, maka
Berzelius merasa perlu menggunakan dua huruf dalam beberapa lambang. Jadi karbon, kalsium, klor
dan kobalt dinyatakan masing-masing oleh lambang C, Ca, Cl, dan Co. Perhatikan bahwa huruf
pertama lambang adalah huruf besar, dan huruf kedua tidak. Dalam beberapa hal, lambang yang
dewasa ini digunakan dihubungkan dengan nama-nama Latin berabad-abad yang lalu. Misalnya perak
(Ag), tembaga (Cu) dan besi (Fe) masing-masing diturunkan dari nama Latin argentum,
cuprum dan ferrum.
Mungkin penggunaan terpenting lambang-lambang unsur ialah dalam rumus untuk merekam
susunan dari lebih dari 4 juga senyawa yang dikenal. Rumus suatu senyawa menunjukkan macam dan
banyaknya atom yang bergabung secara kimia dalam satuan terkecil senyawa itu; rumus ini
menggunakan lambang-lambang. Perhatikan rumus untuk glukosa, C 6H12O6. Rumus itu membawakan
informasi dalam partikel terkecil gula mengandung 24 atom yang bersenyawa kimia, 6 atom karbon,
12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen.

Niels Bohr (1885 – 1962) dilahirkan dan menjalani hamper seluruh massa hidupnya di
Copenhagen, Denmark. Setelah ia memperoleh gelar Doktor di Universitas disana pada tahun
1911, Bohr pergi ke Inggris untuk bekerja di Cambridge dengan J.J Thomson yang
menemukan electron pada tahun 1897, kemudian ia bekerja di Manchester bersama
Rutherford, yang baru saja menunjukkan bahwa atom terdiri dari inti kecil yang dikelilingi
oleh electron-elektron pada jarak tertentu. Pada tahun 1913 Bohr kembali ke Copenhagen,
dan ia menemukan bahwa garis spectral hidrogen dapat dijelaskan dengan memakai model
Rutherford dengan mengambil dua anggapan yang revolusioner yang mencampurkan konsep
klasik dengan konsep kuantum. Yang pertama menyatakan bahwa elektron atomic dapat
mengelilingi inti tanpa memancarkan gelombang elektromagnetik hanya jika berada pada

orbit yang momentum sudutnya merupakan kelipatan dari  . (Sewindu kemudian de Brodlie
mengemukakan penjelasan mengenai anggapan kuantisasi momentum sudut ini dengan
memakai bilangan gelombang electron yang bergerak). Anggapan kedua menyatakan bahwa
elektron atomic melompat dari suatu orbit ke orbit lainnya jika electron itu memancarkan
atau menyerap proton.
Bohr memakai panduan persyaratan bahwa dalam limit bilangan kuantum besar,
teorinya harus memberi hasil yang samadengan fisika klasik. Prinsip ini dikenal sebagai
prinsip korespondensi. Bohr dan ilmuan lain telah memperluas model ini untuk atom dengan
electron banyak dengan hasil kadang-kadang baik. Misalnya ramalan teori yang benar
mengenai sifat unsur yang benar mengenai sifat unsur yang ada waktu itu tidak dikenal, yaitu
hafnium, tetapi kemajuan yang sejati harus menunggu prinsip eksklusi Pauli yang diajukan
pada tahun 1925. Kemajuan utama lain yang diawali oleh Bohr ialah model tetes cairan dari
inti yang diterapkan pada tahun 1939 untuk fisi nuklir.
BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
A.    Perkembangan Teori Atom
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan perkembangan pemikiran
manusia, maka semakin banyaknya penjelasan tentang atom yang telah dikemukakan oleh para
ilmuwan, diantaranya adalah :
1.      Teori atom Dalton, oleh John Dalton
2.      Teori atom Thomson, oleh J.J. Thomson
3.      Teori atom Rutherford, oleh Ernest Rutherford
4.      Teori atom Bohr, oleh Niels Bohr
Dari keempat ilmuwan diatas teori atom semakin berkembang dan semakin kompleks yang didukung
oleh bukti-bukti dari hasil percobaan mereka.

B.     Teori Atom Menurut John Dalton


John Dalton, dalam teori atomnya menyatakan bahwa :
a.       Atom merupakan bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi.
b.      Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom unsur lain.
c.       Dua buah atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berbeda dapat membentuk suatu
molekul.
d.      Atom-atom yang bersenyawa membentuk suatu molekul mempunyai perbandingan tertentu dan
memenuhi hukum kekekalan massa Lavoiser (jumlah massa sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap).
e.       Dalam reaksi kimia, atom-atom bergabung dengan perbandingan tertentu yang sederhana.

C.    Model Atom Menurut John Dalton


Model atom Dalton adalah gagasan tentang partikel materi, bahwa materi terdiri atas butiran-
butiran yang sangat kecil, yaitu atom yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi (diskontinu).

D.    Kelebihan Teori Atom Dalton


—    Kebenaran akan molekul yang tersusun dari gabungan dua atom atau lebih, baik dari unsur-unsur
yang sama atau yang berbeda.
—    Kebenaran akan hukum kekekalan massa Lavoiser bahwa jumlah massa sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.
—    Memotivasi para ilmuwan yang lain untuk mengkaji lebih terperinci tentang atom.
E.     Kelemahan Teori Atom Dalton
—    Atom bukanlah penyusun partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, tetapi ilmuwan lain
menemukan bahwa atom terdiri dari sub-sub atom (proton, neutron, elektron).
—    Tidak dapat menjelaskan tentang inti atom.
—    Teorinya masih sangat sederhana, belum bisa menjelaskan tentang tingkat-tingkat energi dalam
atom, lintasan stasioner dalam atom dan pancaran/penyerapan energi dari masing-masing atom.
—    Adanya kesalahan bahwa atom unsur tertentu adalah identik, padahal ada atom dari unsur yang sama
memiliki massa dan ukuran yang berbeda.

F.     Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton


Teori atom Dalton, yang berpasangan dengan penentuan susunan banyak senyawa
menghasilkan perkembangan suatu skala bobot relatif atom-atom.
 

3.2.  Penutup

Alhamdulillah dengan terselesaikannya makalah ini berarti saya telah memenuhi tugas akhir
Semester 2 dari dosen mata kuliah Fisika Dasar II untuk membuat sebuah makalah yang berjudul
“TEORI ATOM DALTON” dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya
mengharap kritik dan saran dari teman-teman, khususnya bagi para pembaca agar nanti dalam
kesempatan selanjutnya saya bisa membuat makalah yang lebih baik dari makalah sebelumnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Beiser Arthur, alih bahasa The How Liong, Ph.D. 1982. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.

Holliday dan Resnick, Drs. Erwin Sucipto. 1984. Fisika. Jakarta : Erlangga.

Kertiasa, Nyoman. 1990. Fisika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar. Bandung : Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai