Identitas Buku :
Ringkasan Buku :
John Dalton dilahirkan dalam keluarga pedagang kaya. Kakeknya yang bernama
Jonathan Dalton adalah pembuat sepatu. Nama orang tua John Dalton yaitu Joseph Dalton yang
bekerja sebagai seorang penenun. Sementara ibunya bernama Deborah Greenup. Dia bersekolah
di sekolah John Fletcher’s Quaker Grammar School di Eaglesfield, Inggris. Ketika John Dalton
baru berusia 12 tahun, Pemilik sekolah bernama John Fletcher menyerahkan sekolah tersebut
kepada kakak laki-laki Dalton yang bernama Jonathan. Ia juga meminta Dalton yang masih
cukup muda untuk membantunya mengajar.
Pada tahun 1793, John Dalton pindah ke Manchester, Inggris. Disana ia mengajar
matematika di akademi New College. Disini ia membawa semua catatan dan esainya mengenai
meteorologi yang ia amati bersama dengan teman-temannya yang bernama John Gough dan
Peter Crosthwaite. Karyanya yang berjudul Meteorological Observations and Essays diterbitkan
pada 1793. Karya ilmiahnya tersebut kemudian menimbulkan sedikit kehebohan karena
gagasannya mengenai meteorologi sangat orisinil dan lebih berkembang.
Dalton mengukur kapasitas udara dalam menyerap uap air dan variasi tekanan
parsial dengan temperatur. Ia mendefinisikan tekanan parsial dalam istilah hukum fisika di mana
setiap konstituen dalam campuran gas memberikan tekanan yang sama jika hanya terdapat gas
saja. Salah satu rekan sejawat Dalton, ilmuwan Inggris John Frederic Daniell kemudian
memujinya sebagai “bapak meteorologi”.Setelah kedatangannya di Manchester, John Dalton
terpilih sebagai anggota Manchester Literary and Philosophical Society. Kontribusi pertamanya
kepada masyarakat ini adalah sebuah makalah yang merupakan publikasi pertama mengenai buta
warna yang kemudian dikenal sebagai Daltonisme.
John Dalton juga memasukkan di dalam bukunya berupa satu daftar yang
mencatat berat relatif dari berbagai jenis atom yang berbeda-beda, Daftar Atom yang dicatat oleh
John Dalton merupakan kunci tiap teori kuantitatif atom. John Dalton juga menjelaskan dengan
gamblang bahwa tiap dua molekul dari gabungan kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom
serupa. Misalnya, tiap molekul “nitrous oxide” (N2O) terdiri dari dua atom nitrogen dan satu
atom oxygen). Dari sini membentuk sesuatu gabungan kimiawi tertentu, yang senantiasa terdiri
dari elemen yang sama dalam proporsi berat yang sepenuhnya sama.
Ini adalah “hukum proporsi pasti,” yang telah ditemukan melalui eksperimen
oleh ilmuwan bernama Joseph Louis Proust beberapa tahun lebih dulu. Begitu meyakinkan cara
Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga dalam tempo dua puluh tahun dia sudah diterima oleh
mayoritas ilmuwan Manchester, Inggris. Lebih dari itu, Para ahli kimia juga mengikuti apa yang
diusulkan oleh buku John Dalton seperti menentukan secara persis berat relatif atom, analisa
gabungan kimiawi dari beratnya, menentukan kombinasi yang tepat dari atom yang membentuk
tiap kelompok molekul yang punya kesamaan ciri.
John Dalton bukanlah orang pertama yang beranggapan bahwa semua obyek
material terdiri dari sejumlah besar partikel yang teramat kecil yang disebut atom. Perlu
diketahui, Sejarah mengenai Atom pertama kali diajukan oleh oleh filsuf Yunani kuno yang
bernama Democritus. Hipotesa Democritus itu diterima oleh Epicurus seorang filsuf Yunani
lainnya). Hipotesa ini kemudian dimuat dalam sebuah syair oleh penulis Romawi yang bernama
Lucretius dalam syairnya yang berjudul “De rerum natura” (Tentang hakikat benda).
Teori Atom Modern dari John Dalton kemudian menjadi dasar pengembangan
lebih lanjut oleh banyak ilmuwan. Sebut saja seperti Bohr dan Ernest Rutherford. Setelah usia 50
tahun, John Dalton terus melakukan penelitian di berbagai bidang. Ketika dihadapkan dengan
penolakan Royal Society atas makalahnya pada tahun 1838 yang berjudul “On the Arseniates
and Phosphates,” Dalton kemudian mencetaknya secara pribadi.
Penghargaan John Dalton sebagai ilmuwan kimia ternama ia terima dari Universitas
Oxford. Ia juga terpilih sebagai anggota kehormatan di Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis
menggantikan tempat Sir Humphry Davy yang wafat. John Dalton juga menerima uang pensiun
dari kerajaan Inggris. Di Manchester, Ia terpilih sebagai presiden Literary and Philosophical
Society pada tahun 1817. Ia memegang jabatan itu selama sisa hidupnya.
John Dalton tetap tinggal di Manchester dan mengajar murid-muridnya. John Dalton
yang dikenal sebagai Bapak Kimia dan Penemu Atom pertama kali ini meninggal karena stroke.
Ia wafat pada tanggal 27 Juli 1844 di Manchester, Inggris. Ketika wafat, ia dimakamkan secara
kenegaraan.
Nilai Hidup :
Pantang menyerah : Walaupun John Dalton memiliki kecacatan yaitu buta warna, tetapo
hal itu tidak menjadi hambatan baginya untuk menjadi ilmuwan yang hebat.
Pekerja Keras : John Dalton memiliki banyak sekali kesulitan dan membutuhkan banyak
perjuangan dan pengorbanan waktu dan tenaganya agar penelitiannya terhadap atom
berhasil. Ia rela menghabiskan tenaga dan waktunya dengan bekerja sangat keras untuk
meneliti.
Nilai Serviam :
Totalitas : John Dalton sangat berjuang dengan sepenuhnya dengan mengrobankan
banyak sekali tenaga dan waktu untuk meneliti atom sehingga ia bisa menjadi ilmuan
yang sangat dihormati dan sangat sukses.
Integritasi : Banyak sekali orang dan ilmuwan lainnya yang meragukan penemuan John
Dalton karena tidak meyakinkan sehingga Dalton mendapat banyak kritikan dari ilmuwan
lain. Tetapi Dalton tetap berpegang teguh pada prinsipnya dan akhirnya bisa
membuktikan penelitiannya kepada dunia.
Refleksi :
a. Saya merasa sangat terinspirasi dari cerita John Dalton karena dia rela menghabiskan
tenaga dan sangat berusaha untuk meneliti sehingga menjadi ilmuwan yang sangat
berjasa dan sangat dihargai oleh dunia.
b. Saya berniat untuk belajar dengan giat untuk mencapai cita-cita saya dan akan terus
berpegang teguh pada prinsip saya agar saya bisa memiliki masa depan yang baik untuk
saya.
c. Buku ini sangat bermanfaat untuk kehidupan kita karena buku ini bisa menginspirasi
semua pembaca untuk lebih berjuang di kehidupan mereka masing-masing