Anda di halaman 1dari 6

LITERASI KIMIA

GLEN XII IPA 2/2

Identitas Buku :

Judul Buku : John Dalton


Penulis : Eko Priharyanto
Penerbit : Ganeca Exact
Tahun terbit :2006
Tempat terbit : Jakarta
Tebal buku : 28 halaman

Ringkasan Buku :
John Dalton dilahirkan dalam keluarga pedagang kaya. Kakeknya yang bernama
Jonathan Dalton adalah pembuat sepatu. Nama orang tua John Dalton  yaitu Joseph Dalton yang
bekerja sebagai seorang penenun. Sementara ibunya bernama Deborah Greenup. Dia bersekolah
di sekolah John Fletcher’s Quaker Grammar School di Eaglesfield, Inggris. Ketika John Dalton
baru berusia 12 tahun, Pemilik sekolah bernama John Fletcher menyerahkan sekolah tersebut
kepada kakak laki-laki Dalton yang bernama Jonathan. Ia juga meminta Dalton  yang masih
cukup muda untuk membantunya mengajar.

Dua tahun kemudian, Saudaranya kemudian kembali membeli sekolah di Kendal,


Inggris. Dimana sekolah tersebut berisi 60 murid. Sebagai seorang guru, John Dalton
memanfaatkan pengalaman dua mentor penting yakni Elihu Robinson yang cerdas dalam bidang
sains dan John Gough seorang sarjana matematika. Dari orang-orang inilah, Dalton kemudian
memperoleh dasar-dasar ilmu matematika. Robinson dan Gough juga ahli meteorologi amatir di
Lake District, Inggris. Dari mereka, Dalton memperoleh pengetahuan praktis mengenai
konstruksi dan penggunaan instrumen meteorologi. Hal ini membuat sepanjang hidup Dalton
terus tertarik dalam hal meteorologi.

Pada tahun 1793, John Dalton pindah ke Manchester, Inggris. Disana ia mengajar
matematika di akademi New College. Disini ia membawa semua catatan dan esainya mengenai
meteorologi yang ia amati bersama dengan teman-temannya yang bernama John Gough dan
Peter Crosthwaite. Karyanya yang berjudul Meteorological Observations and Essays diterbitkan
pada 1793. Karya ilmiahnya tersebut kemudian menimbulkan sedikit kehebohan karena
gagasannya mengenai meteorologi sangat orisinil dan lebih berkembang.

Awalnya menimbulkan sedikit kehebohan tetapi berisi gagasan orisinal yang,


bersama dengan artikel Dalton yang lebih berkembang, menandai transisi meteorologi dari topik
cerita rakyat umum ke pencarian ilmiah yang serius. Dalton yang dilahirkan dan dibesarkan di
Lake District sebuah wilayah pegunungan di Inggris. Hal ini membuatnya dapat dengan baik
mengamati berbagai fenomena meteorologi atau cuaca. Dalton memiliki pandangan yang
bertentangan dengan pendapat kontemporer bahwa atmosfer adalah campuran fisik dari sekitar
80 persen nitrogen dan 20 persen oksigen. Dan menurutnya bukan senyawa unsur tertentu.

Dalton mengukur kapasitas udara dalam menyerap uap air dan variasi tekanan
parsial dengan temperatur. Ia mendefinisikan tekanan parsial dalam istilah hukum fisika di mana
setiap konstituen dalam campuran gas memberikan tekanan yang sama jika hanya terdapat gas
saja. Salah satu rekan sejawat Dalton, ilmuwan Inggris John Frederic Daniell kemudian
memujinya sebagai “bapak meteorologi”.Setelah kedatangannya di Manchester, John Dalton
terpilih sebagai anggota Manchester Literary and Philosophical Society. Kontribusi pertamanya
kepada masyarakat ini adalah sebuah makalah yang merupakan publikasi pertama mengenai buta
warna yang kemudian dikenal sebagai Daltonisme.

Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda dengan yang kita gunakan


sekarang, Teori Atom dari John Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang atom,
molekul, elemen dan campuran kimia. Dalam catatannya, John Dalton mencatat terdapat 20
elemen atau kelompok atom. Inilah yang kemudian dikenal dengan nama Tabel Periodik Pertama
di dunia. Dimana kini lebih dari 100 elemen atau atom sudah diketahui. Meskipun perbedaan tipe
atom berlainan beratnya, Dalton tetap berpendapat bahwa tiap dua atom dari kelompok serupa
adalah sama dalam semua kualitasnya. Hal ini termasuk “mass” (kuantitas material dalam suatu
benda diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak).

John Dalton juga memasukkan di dalam bukunya berupa satu daftar yang
mencatat berat relatif dari berbagai jenis atom yang berbeda-beda, Daftar Atom yang dicatat oleh
John Dalton merupakan kunci tiap teori kuantitatif atom. John Dalton juga menjelaskan dengan
gamblang bahwa tiap dua molekul dari gabungan kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom
serupa. Misalnya, tiap molekul “nitrous oxide” (N2O) terdiri dari dua atom nitrogen dan satu
atom oxygen). Dari sini membentuk sesuatu gabungan kimiawi tertentu, yang senantiasa terdiri
dari elemen yang sama dalam proporsi berat yang sepenuhnya sama.

Ini adalah “hukum proporsi pasti,” yang telah ditemukan melalui eksperimen
oleh ilmuwan bernama Joseph Louis Proust beberapa tahun lebih dulu. Begitu meyakinkan cara
Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga dalam tempo dua puluh tahun dia sudah diterima oleh
mayoritas ilmuwan Manchester, Inggris. Lebih dari itu, Para ahli kimia juga mengikuti apa yang
diusulkan oleh buku John Dalton seperti menentukan secara persis berat relatif atom, analisa
gabungan kimiawi dari beratnya, menentukan kombinasi yang tepat dari atom yang membentuk
tiap kelompok molekul yang punya kesamaan ciri.
John Dalton bukanlah orang pertama yang beranggapan bahwa semua obyek
material terdiri dari sejumlah besar partikel yang teramat kecil yang disebut atom. Perlu
diketahui, Sejarah mengenai Atom pertama kali diajukan oleh oleh filsuf Yunani kuno yang
bernama Democritus. Hipotesa Democritus itu diterima oleh Epicurus seorang filsuf Yunani
lainnya). Hipotesa ini kemudian dimuat dalam sebuah syair oleh penulis Romawi yang bernama
Lucretius dalam syairnya yang berjudul “De rerum natura” (Tentang hakikat benda).

Walaupun Teori Atom John Dalton memiliki banyak kelemahan misalnya


mengukur berat atom namun argumen dasarnya adalah benar. Dan mengatasi kecacatan dari teori
Atom Dalton, pada tahun 1858 seorang ahli kimia Italia bernama Stanislao Cannizzaro yang
menunjukkan kegunaan hipotesis Amadeo Avogadro dalam menentukan massa molekul. Sejak
itu, ahli kimia telah menunjukkan teori atom dari John Dalton sebagai faktor kunci yang
mendasari kemajuan pesat dalam dunia ilmu kimia. Ilmu kimia organik misalnya berkembang
pesat setelah teori Atom dari John Dalton diterima. Teori atom yang diajukan oleh John Dalton
kemudian memberinya julukan sebagai “Bapak Kimia”.

Teori Atom Modern dari John Dalton kemudian menjadi dasar pengembangan
lebih lanjut oleh banyak ilmuwan. Sebut saja seperti Bohr dan Ernest Rutherford. Setelah usia 50
tahun, John Dalton terus melakukan penelitian di berbagai bidang. Ketika dihadapkan dengan
penolakan Royal Society atas makalahnya pada tahun 1838 yang berjudul “On the Arseniates
and Phosphates,” Dalton kemudian mencetaknya secara pribadi.

Teori atom yang ia kemukakan akhirnya mulai membuktikan nilainya dan ia


kemudian mendapat pengakuan luas. Dalam biografi John Dalton seperti yang ditulis oleh
Sydney Ross dalam Ensiklopedia Britannica bahwa sebagai penghargaan, John Dalton terpilih
menjadi anggota Royal Society of London dan Royal Society of Edinburgh.

Penghargaan John Dalton sebagai ilmuwan kimia ternama ia terima dari Universitas
Oxford. Ia juga terpilih sebagai anggota kehormatan di Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis
menggantikan tempat Sir Humphry Davy yang wafat. John Dalton juga menerima uang pensiun
dari kerajaan Inggris. Di Manchester, Ia terpilih sebagai presiden Literary and Philosophical
Society pada tahun 1817. Ia memegang jabatan itu selama sisa hidupnya.

John Dalton tetap tinggal di Manchester dan mengajar murid-muridnya. John Dalton
yang dikenal sebagai Bapak Kimia dan Penemu Atom pertama kali ini meninggal karena stroke.
Ia wafat pada tanggal 27 Juli 1844 di Manchester, Inggris. Ketika wafat, ia dimakamkan secara
kenegaraan.

Nilai Hidup :
 Pantang menyerah : Walaupun John Dalton memiliki kecacatan yaitu buta warna, tetapo
hal itu tidak menjadi hambatan baginya untuk menjadi ilmuwan yang hebat.
 Pekerja Keras : John Dalton memiliki banyak sekali kesulitan dan membutuhkan banyak
perjuangan dan pengorbanan waktu dan tenaganya agar penelitiannya terhadap atom
berhasil. Ia rela menghabiskan tenaga dan waktunya dengan bekerja sangat keras untuk
meneliti.

Nilai Serviam :
 Totalitas : John Dalton sangat berjuang dengan sepenuhnya dengan mengrobankan
banyak sekali tenaga dan waktu untuk meneliti atom sehingga ia bisa menjadi ilmuan
yang sangat dihormati dan sangat sukses.
 Integritasi : Banyak sekali orang dan ilmuwan lainnya yang meragukan penemuan John
Dalton karena tidak meyakinkan sehingga Dalton mendapat banyak kritikan dari ilmuwan
lain. Tetapi Dalton tetap berpegang teguh pada prinsipnya dan akhirnya bisa
membuktikan penelitiannya kepada dunia.

Refleksi :
a. Saya merasa sangat terinspirasi dari cerita John Dalton karena dia rela menghabiskan
tenaga dan sangat berusaha untuk meneliti sehingga menjadi ilmuwan yang sangat
berjasa dan sangat dihargai oleh dunia.
b. Saya berniat untuk belajar dengan giat untuk mencapai cita-cita saya dan akan terus
berpegang teguh pada prinsip saya agar saya bisa memiliki masa depan yang baik untuk
saya.
c. Buku ini sangat bermanfaat untuk kehidupan kita karena buku ini bisa menginspirasi
semua pembaca untuk lebih berjuang di kehidupan mereka masing-masing

Anda mungkin juga menyukai