Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MATA KULIAH

TOKOH KIMIA PADA ABAD 19 M

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat dan perkembangan sains

Oleh:

1. Arif Rahmat Hidayat (S091908001)


2. Elda Frediana Rety K (S091902002)

PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019
Abad 19 adalah abad yang berlangsung mulai tahun 1800 M sampai dengan 1900 M. Pada
abad ini perkembangan ilmu kimia mulai menampakkan kemajuan, dibuktikan dengan
banyaknya para ahli yang mulai menekuni bidang kimia. Para ahli tersebut antara lain :
1. John Dalton
a. Sejarah hidup
John Dalton lahir pada 6 September tahun 1766 di desa
Eaglesfield di Inggris Utara. Ayahnya adalah penenun.
beragama Quaker. Ia menerima pendidikan awal dari ayahnya
dan dari Quaker John Fletcher, yang mengelola sebuah sekolah
swasta di Pardshaw Balai. Dengan keluarganya terlalu miskin,
kemudian ia mulai mencari nafkah pada usia sepuluh tahun
dengan bekerja sebagai pelayan dari Quaker lokal yang kaya,
Elihu Robinson.
Sekolah formalnya berakhir tatkala umurnya baru tujuh tahun, dan dia hampir
sepenuhnya belajar sendiri dalam ilmu pengetahuan. Dia seorang anak muda yang cerdas
yang senantiasa memahami sesuatu lebih dulu dari rata-rata orang normal, dan ketika
umurnya mencapai dua belas tahun dia sudah jadi guru, dan mahir bahasa Latin pada usia 14
tahun. Dalton menjadi guru atau pengajar pribadi hampir sepanjang hidupnya. Ketika
umurnya meningkat lima belas tahun dia pindah ke kota Kendal, lalu saat umur dua puluh
enam ke Manchester dan menetap di situ hingga meninggal pada tahun 1844. Dari tahun 1787
sampai meninggal dunia, Dalton mencatat laporan cuaca sehari-hari dalam catatan hariannya.
Dia menerbitkan buku tentang meteorologi yang terbit tak lama setelah ia meninggalkan
Kendal pada tahun 1793. Tahun itu juga ia pergi ke Manchester untuk menjadi guru pada New
College. Jabatan ini dipegangnya selama enam tahun. Kecintaannya pada meteorology
membuatnya mengadakan penyelidikan tentang air dan gas yang menginspirasinya untuk
mempelajari
John Dalton adalah ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan
hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dia menyuguhkan ide kunci yang
memungkinkan kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu, namun Beliau bukanlah orang
pertama yang beranggapan bahwa semua obyek material terdiri dari sejumlah besar partikel
yang teramat kecil dan tak terusakkan yang disebut atom.
b. Konsep yang ditemukan
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom. Teori atom
Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan
hukum susunan tetap (hukum Prouts). Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1) Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2) Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3) Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4) Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru. John Dalton merupakan ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan
hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dia menyuguhkan ide kunci yang
memungkinkan kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu. Dalton menyuguhkan "teori
kuantitatif" yang jelas dan jemih yang dapat digunakan dalam penafsiran percobaan kimia,
dan dapat dicoba secara tepat di laboratorium. Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda
dengan yang kita gunakan sekarang, Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang
atom, molekul, elemen dan campuran kimia.
Dia perjelas itu bahwa meski jumlah total atom di dunia sangat banyak, tetapi jumlah
dari pelbagai jenis yang berbeda agak kecil. (Buku aslinya mencatat 20 elemen atau kelompok
atom; kini sedikit di atas 100 elemen sudah diketahui). Meskipun perbedaan tipe atom
berlainan beratnya, Dalton tetap berpendapat bahwa tiap dua atom dari kelompok serupa
adalah sama dalam semua kualitasnya, termasuk "mass" (kuantitas material dalam suatu
benda diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak). Dalton memasukkan di dalam
bukunya satu daftar yang mencatat berat relatif dari pelbagai jenis atom yang berbeda-beda,
daftar pertama yang pernah disiapkan orang dan merupakan kunci tiap teori kuantitatif atom.
Dalton juga menjelaskan dengan gamblang bahwa tiap dua molekul dari gabungan
kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom serupa. (Misalnya, tiap molekul "nitrous
oxide" (N2O) terdiri dari dua atom nitrogen dan satu atom oxygen). Dari sini membentuk
sesuatu gabungan kimiawi tertentu --tak peduli bagaimana bisa disiapkan atau di mana
diperoleh-- senantiasa terdiri dari elemen yang sama dalam proporsi berat yang sepenuhnya
sama. Ini adalah "hukum proporsi pasti," yang telah diketemukan secara eksperimentil oleh
Joseph Louis Proust beberapa tahun lebih dulu.
Berikut ini postulat tentang atom yang dikemukakan oleh John Dalton.
1) Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang disebut atom
2) Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
3) Atom dari unsur berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula
4) Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi
kimia.
5) Atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
6) Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
Kontribusi Dalton pada ilmu kimia cukup besar yaitu dengan hasil penemuannya
mengenai atom dan hukum perbandingan berganda menjadi dasar bagi perkembangan teori
atom dan menimbulkan minat pada sifat atom, dan lebih umum, sains struktural. Bahwa atom
ada secara percobaan dikonfirmasi dengan percobaan kesetimbangan sedimentasi oleh Perrin.

2. Joseph Louis Gay-Lussac


a. Sejarah hidup
Gay-Lussac dilahirkan di St Leonard dari Noblac, di
bagian Haute-Vienne pada tanggal 6 Desember 1778. Ayah dari
Joseph Louis Gay, Anthony Gay adalah seorang pengacara dan
jaksa, dan bekerja sebagai hakim di Noblat Bridge. Ayah dua
putra dan tiga putri, ia memiliki banyak desa Lussac dan
biasanya menambahkan nama dusun ini dari Haute-Vienne untuk
namanya, mengikuti kebiasaan dari Ancien Régime . Menjelang
tahun 1803, ayah dan
anak akhirnya mengadopsi nama Gay-Lussac. Selama Revolusi, atas nama Hukum
Tersangka ,ayahnya, pengacara mantan raja, dipenjarakan di Saint Leonard 1793-1794.
Ia menerima pendidikan awal di tangan Katolik Biara Bourdeix, meskipun di
kemudian hari menjadi Deis. Dalam mengurus Abbot dari Dumonteil ia mulai pendidikan di
Paris, akhirnya memasuki École Polytechnique pada tahun 1798. Gay -Lussac sempat
dihindari wajib militer dan pada saat masuk ke École Polytechnique ayahnya telah ditangkap
(karena Robespierre 's Pemerintahan Teror ). Tiga tahun kemudian, Gay-Lussac ditransfer ke
École des Ponts et Chaussées , dan tak lama kemudian ditugaskan untuk CL Berthollet
sebagai asistennya. Pada tahun 1802, ia diangkat demonstran untuk AF Fourcroy di École
Polytechnique, di mana di (1809) ia menjadi profesor kimia. Dari 1808-1832, ia adalah
profesor fisika di Sorbonne , tetapi ia mengundurkan diri untuk profesor kimia di Jardin des
Plantes . Pada 1821, ia terpilih sebagai anggota asing dari Royal Swedish Academy of
Sciences . Pada 1831 ia terpilih untuk mewakili Haute-Vienne di ruang deputi, dan pada tahun
1839 ia masuk ruang dari rekan-rekan. 
Gay-Lussac menikah Geneviève-Marie-Joseph Rojot pada tahun 1809. Dia pertama
kali bertemu ketika dia bekerja sebagai asisten toko kain pedagang kain dan sedang belajar
buku teks kimia di bawah meja. Dia ayah lima anak, di antaranya yang tertua (Jules) menjadi
asisten Justus Liebig di Giessen. Gay-Lussac meninggal di Paris, dan makamnya ada di Père
Lachaise Cemetery. Namanya adalah salah satu 72 nama tertulis di Menara Eiffel.
b. Konsep yang ditemukan
1) 1802 – Gay-Lussac pertama kali merumuskan Hukum Gay-Lussac. Hukum Gay-Lussac
menyatakan bahwa jika massa dan volume dari sebuah gas dipertahankan konstan, maka
tekanan gas akan meningkat beriringan dengan meningkatnya suhu. Atau jika suhu turun
maka tekanan gas juga turun. Hukum ini sering ditulis P = k T, dimana k adalah sebuah
konstanta yang bergantung pada massa dan volume dari gas tersebut dan T adalah suhu gas
tersebut. Dalam bentuk lain Hukum Gay-Lussac yang menunjukkan hubungan antara
tekanan dan suhu gas pada keadaan 1 dan 2 dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai
berikut :
P1 T 1 = P2 T 2

Hukum Gay-Lussac ini berperan penting dalam pembentukan persamaan umum gas ideal
p.V=n.R.T
2) 1804 – Gay-Lussac dan Jean-Baptiste Biot menerbangkan balon udara ke ketinggian 7,016
meter (23,018 ft) untuk mengadakan investigasi pada atmosfer bumi. Ia ingin
mengumpulkan sampel udara di ketinggian yang berbeda-beda untuk mengetahui
perbedaan suhu dan kelembapannya. Gay-Lussac dan Biot terbang dengan balon udara
pada tahun 1804. Ilustrasi dari akhir abad ke-19.
3) 1805 – Bersama dengan temannya, Alexander von Humboldt, ia menemukan bahwa
komposisi atmosfer tidak berubah seiring perubahan tekanan (perubahan tinggi). Mereka
juga menemukan bahwa air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (yang
saat ini kita kenal sebagai H2O).
4) Pada 30 Juni 1808 – Ia ikut menemukan unsur boron (bersama Louis Jacques Thénard).
Boron merupakan unsur logam, dalam tabel periodik
termasuk dalam golongan 3A. Boron memiliki massa
jenis sebesa 10,811 gr/cm3.

Di tahun yang sama Gay-Lussac mempublikasikan tentang hukum kombinasi


volume. Hukum kombinasi volume menyatakan bahwa, ketika gas bereaksi bersama untuk
membentuk gas lain, dan ketika semua volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama:
“Rasio antara volume gas reaktan dan produk gas dapat dinyatakan dalam bilangan
sederhana”. Misalnya, Gay-Lussac menemukan bahwa 2 volume hidrogen dan 1 volume
oksigen akan bereaksi membentuk 2 volume air gas. Berdasarkan hasil Gay-Lussac,
Amedeo Avogadro berteori bahwa, pada suhu dan tekanan yang sama, volume yang sama
dari gas mengandung jumlah molekul yang sama (hukum Avogadro). Hipotesis ini berarti
bahwa hasil yang dinyatakan sebelumnya.

2 volume hidrogen + 1 volume oksigen = 2 volume air gas


   
bisa juga dinyatakan sebagai

2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen = 2 molekul air.

 Teori tersebut bisa juga digunakan untuk menjelaskan pembentukan ammonia:


Ilustrasi contoh penerapan hukum kombinasi volume
pada pembentukan gas amonia.

5) 1810 – Bersama Louis Thenard, ia mengembangkan sebuah metode analisa kuantitatif


elemen dengan mengukur CO2 dan O2 yang mengalami reaksi dengan kalium klorida.
6) 1811 – Ia mengenali iodin sebagai sebuah elemen baru, dan mendeskripsikan isinya, ia
juga yang mengusulkan nama iode.
Iodin merupakan unsur yang bernomor atom 53 dan
merupakan golongan halogen. Iodin merupakan
unsur dengan massa jenis 4,933 g/cm3. Iodin ini
pertama kali ditemukan dan diisolasi oleh Bernard
Courtois.

7) 1824 – Ia mengembangkan "pipette" and "burette", sebagai standar dalam percobaan kimia

 Tipe Pipet   Volume (μL)   Warna Tip 


   P10     0,5 – 10    putih
   P20     2–20    kuning
   P200   20–200    kuning
   P1000 200–1000    biru
  Akurasi Buret /mL
Kapasitas, mL   Kelas A    Kelas B 
10    0,02    0,04
25    0,03    0,06
50    0,05    0,10
100    0,10    0,20

Kontribusi Gay Lussac dalam ilmu kimia sangat besar, hukum perbandingan volum yang
ditemukan menjadi dasar bagi penemuan hukum gas ideal. Unsur-unsur yang ditemukan
oleh Gay-Lussac diakui keberadannya dan masuk dalam table periodic unsur. Dan terakhir
penemuan pippet dan biuret sangat bermanfaat bagi para peneliti di laboratorium. Dengan
adanya pippet dan biuret memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian dan bahkan
menemukan konsep baru tentang kimia.
3. Marie Curie
a. Sejarah Hidup
Marie Curie lahir dengan nama lengkap Maria Salome
Sklodowska, di Warsaw, sekarang Polandia, pada 7 November
1867. Kedua orangtuanya, Wladyslaw dan Bronislawa, berprofesi
sebagai guru. Dia merupakan bungsu dari lima bersaudara. Saat
masih kecil,

dia begitu menyerupai ayahnya, seorang pengajar matematika dan fisika. Marie dipenuhi dengan
rasa ingin tahu yang luar biasa sehingga dia unggul di sekolah. Namun, tragedi menimpa
keluarganya ketika dia baru berusia 10 tahun ketika ibunya meninggal dunia akibat tuberkulosis.
Pada usia 16 tahun, dia memenangkan penghargaan medali emas setelah menyelesaikan
pendidikan menengahnya. Ayahnya kehilangan banyak uang karena investasi yang buruk,
membuat dia harus bekerja sebagai guru dan pengasuh. Dia memanfaatkan waktu luangnya
dengan membaca tentang fisika, kimia, dan matematika. Dari penghasilannya itu, dia mampu
membiayai studi medis kakaknya, Bronya, di Paris. Sebagai gantinya, Bronya harus membantu
pendidikan Marie setelah sang kakak lulus.
Marie Curie tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Warsawa yang hanya
menerima mahasiswa pria. Ia melanjutkan pendidikan di "universitas terapung" Warsawa yang
merupakan kelas informal bawah tanah yang diadakan secara rahasia. Marie Curie dan saudara
perempuannya, Bronya, bermimpi untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri untuk
mendapatkan gelar secara resmi. Namun, karena kekurangan biaya, mereka memutuskan untuk
menempuh pendidikan secara bergantian. Marie bekerja untuk mendukung saudarinya yang
bersekolah, dan kemudian saudarinya nantinya mendukung Marie setelah ia lulus. Oleh karena
itu, selama lima tahun, Marie bekerja sebagai tutor dan mengajar anak-anak di rumah. Marie
menggunakan waktu luang untuk belajar tentang fisika, kimia dan matematika.
Pada tahun 1891 Marie Curie akhirnya bisa melanjutkan pendidikan di Universitas
Sorbonne, Paris. Selama di universitas, ia mulai belajar dengan antusias dan penuh semangat.
Namun, karena kekurangan biaya, sehar-hari ia hanya makan roti mentega dan teh yang
kemudian menyebabkan kesehatannya kadang memburuk. Marie Curie meraih gelar master di
bidang fisika pada tahun 1893 dan kemudian master di bidang matematika pada tahun
berikutnya. Marie Curie menikah dengan Peirre Curie dan memiliki dua putri yaitu Irene Curie
dan Eve Curie. Putri mereke Irene Curie juga menggeluti dunia yang sama seperti ibunya yaitu
radioaktivitas.
Marie Curie meninggal dunia pada 4 Juli 1934 di usia 66 tahun. Penyebabnya anemia
aplastik, yang diyakini dipicu oleh paparan radiasi berkepanjangan. Dia diketahui kerap
membawa tabung uji radium di dalam saku jas laboratoriumnya. Marie selama bertahun-tahun
bekerja dengan bahan radioaktid yang membahayakan kesehatannya. Pada 1995, jenazah Marie
dan Pierre Curie dipindahkan ke Pantheon di Paris. Marie menjadi perempuan pertama yang
dikubur di pemakaman para pesohor Perancis.
b. Konsep yang ditemukan
Pada 1896, penemuan garam uranium oleh Henri Becquerel mendorong perhatiannya
pada penelitian terhadap mineral. Marie melakukan eksperimen sendiri pada sinar uranium
dan menemukan unsur tetap konstan, tidak peduli kondisi atau bentuk uranium. Menurut
teorinya, sinar yang dipancarkan dari uranium berasal dari struktur atom unsur. Ide
revolusioner ini menciptakan bidang fisika atom. Sementara, Marie menciptakan kata
"radioaktivitas" untuk menggambarkan fenomena tersebut.
Dia tertarik mempelajari bijih uranium, suatu mineral yang aktivitasnya lebih unggul
dari uranium murni. Pierre Curie kemudian bergabung dengannya dalam penelitan Marie,
yang kemudian mengarahkan pada penemuan unsur-unsur baru, polonium dan radium. Nama
Polonium diambil berdasarkan negara asal Marie, yaitu Polandia. Selain itu, keduanya juga
mendeteksi keberadaan bahan radioaktif lain di bijih uranium dan menyebutnya sebagai
radium.
Pada 1902, pasangan tersebut mengumumkan berhasil menghasilkan decigram radium
murni, yang menunjukkan keberadaan unsur itu sebagai elemen kimia yang unik. Marie
menerima gelar doktor ilmu pengetahuan pada Juni 1903 dan, bersama Pierre, dia dianugerahi
Medali Davy dari Royal Society. Pada tahun yang sama, mereka berbagi dengan Becquerel
sebagau penerima Penghargaan Nobel Fisika untuk penemuan radioaktivitas. Pada 13 Mei
1906, dia ditunjuk untuk mengisi jabatan profesor yang ditinggalkan suaminya. Dia
merupakan perempuan pertama yang mengajar di Sorbonne. Pada 1908, dia menjadi profesor
tituler dan pada 1910, dia menerbitkan risalah fundamentalnya tentang radioaktif. Tiga tahun
kemudian, dia dianugerahi Penghargaan Nobel Kimia atas penemuan radium murni. Pada
1914, dia menyaksikan penyelesaian pembangunan laboratorium Institut Radium di
Universitas Paris. Marie Curie (kanan) dan putinya Irene (kiri) pada 1925. (Oxford Science
Archive/Heritage-Images via Britannica) Marie Curie (kanan) dan putinya Irene (kiri) pada
1925. (Oxford Science Archive/Heritage-Images via Britannica) X-ray Selama Perang Dunia
I, Marie dengan dibantu putrinya, Irene, mencurahkan waktunya untuk mengembangkan
penggunaan X-radiografi. Dia memperjuangkan penggunaan mesin X-ray portabel di medan
perang, dan kendaraan medis itu mendapat julukan "Little Curies". Setelah perang, Marie
memanfaatkan reputasinya yang terkenal bak selebriti untuk memajukan penelitiannya. Dia
melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dua kali, pada 1921 dan 1929, untuk
mengumpulkan dana guna membeli radium dan mendirikan lembaga riset radium di
Warsawa.
Penemuan Marie Curie bersama suaminya Pierre Curie memberikan sumbangan besar
terhadap ilmu kimia, melalui radioaktivitas yang mereka temukan menginspirasi ahli lain
untuk menemukan unsur lain yang bisa digunakan sebagai radioaktivitas. Radioaktivitas
sendiri memiliki manfaat yang cukup besar antara lain, digunakan dalam bidang kedokteran
untuk mendeteksi adanya penyakit, mendeteksi adanya kebocoran pipa dll.

4. Irving Langmuir
a. Sejarah Hidup
Langmuir lahir di Brooklyn pada 31 Januari 1881.
Orangtua Langmuir selalu menyuruhnya untuk mengamati alam
sekitar dengan teliti dan mencatat hasil pengamatan tersebut.
Pada usia 11 tahun, diketahui bahwa ia memiliki daya
penglihatan yang kurang baik. Setelah kondisi tersebut
membaik
ketertarikan Langmuir tentang ilmu alam semakin besar. Ketertarikan ini tidak lepas dari
pengaruh kakaknya, Arthur, yang merupakan seorang ahli kimia. Arthur menasihati Irving
agar selalu memupuk rasa ingin tahunya tentang alam dan bagaimana cara kerjanya.
Langmuir belajar ilmu metal di Sekolah Pertambangan Universitas Columbia dengan
gelar Bachelor of Science bidang teknik metalurjik pada tahun 1903. Ia mendapatkan gelar
Ph.D. dari Universitas Gottingen, Jerman, dengan meneliti lampu elektrik temuan
pembimbing akademiknya, Walther Nernst. Judul disertasi yang disusunnya adalah “On the
Partial Recombination of Dissolved Gases During Cooling”. Lulus dari Gottingen, Langmuir
mengajar di Stevens Institute of Technology di New Jersey sebelum akhirnya memulai karir
di laboratorium riset General Electric, New York. Penelitian yang ia lakukan di laboratorium
tersebut merupakan kelanjutan dari penelitian disertasi yang ia lakukan sebelumnya.
Penelitian tersebut semakin disempurnakan dengan pompa difusi yang berhubungan dengan
tabung vakum tinggi, temuan Langmuir selanjutnya.
Pada masa Perang Dunia I, Langmuir berkontribusi dalam teori atom dan mendalami
strukturnya dengan menentukan konsep modern dari kulit terluar atom dan isotop. Tahun
1938, ketertarikan Langmuir beralih ke sains atmosfer dan meteorologi. Penemuannya terkait
sirkulasi angin dibawah laut saat ini dikenal sebagai 'sirkulasi Langmuir'. Langmuir menikah
dengan Marion Mersereau pada tahun 1912 dan mengadopsi 2 anak. Ia meninggal dunia tahun
1957 di Massachusetts karena serangan jantung.
b. Konsep yang ditemukan
Irving Langmuir (1881-1957) ialah kimiawan Amerika Serikat yang terkenal dalam
mengembangkan teori ikatan berdasarkan jumlah elektron di kulit valensi terluar atom.
Sebagai seorang peneliti yang pionir buat General Electric Company, Irving Langmuir
membuat sumbangan ilmiah dalam ilmu kimia, fisika, dan atmosfer. Ia menerima gelar
doktornya dari Walther Nernst di Göttingen, Jerman, namun bosan setelah setahun
mengajar. Pada 1909 ia tiba di Laboratorium Penelitian General Electric yang barusan
didirikan. Pekerjaan pertamanya ialah memecahkan masalah yang dihadapi sekaitan dengan
bola lampu filamen tungsten baru. Langmuir berkonsentrasi pada prinsip dasar di mana
lampu bekerja, meneliti reaksi kimia yang dikatalisis oleh filamen tungsten panas. Ia
mengusulkan mengisi bola lampu dengan gas nitrogen (dan kemudian gas argon) dan
memilin filamen itu menjadi bentuk spiral untuk menghambat penguapan tungsten.
Minatnya dalam asas itu melibatkannya dalam teori ikatan kimia dalam masalah
elektron, dan ia menguraikan gagasan-gagasan yang pertama kali dikemukakan oleh Gilbert
Lewis. Langmuir mengajukan bahwa oktet bisa diisi dengan pasangan antara 2 atom ikatan
"kovalen". Studinya pada kimia permukaan studi gaya kimiawi pada permukaan kontak
(antarpermukaan) antara zat-zat yang berbeda, di mana begitu banyak reaksi biologis dan
teknologis terjadi membuatnya memenangkan Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1932.
Langmuir mengembangkan konsep baru adsorpsi, yang tiap molekul menabrak permukaan
dalam kontak dengannya sebelum menguap, kemudian membentuk monolayer berkebalikan
dengan teori sebelumnya yang menyerupai adsorpsi pada penarikan bumi dari gas-gas di
atmosfer, di mana tarikan itu berkurang seiring dengan menjauhnya gas-gas itu dari bumi. Ia
mengembangkan banyak teknik eksperimental, termasuk penggunaan meluas tabung vakum
untuk mempelajari antarpermukaan padat-cair dan film minyak untuk mempelajari
antarpermukaan cair-cair. Praktikum lain dengan implikasi teoretis pada pelepasan elektris
dalam gas membantu meletakkan pendirian fisika "plasma", yang memiliki penerapan kini
dalam percobaan pada gabungan nuklir terkendali. Ia memelihara minat panjang dalam
meteorologi, termasuk kerja pengembangan pesawat yang menghilangkan lapisan es selama
PD II. Di sini Langmuir terlalu menekankan penelitian teori, yang menimbulkan
pembawaannya penelitian awal dalam "membenihi" awan dengan partikel karbon dioksida
padat untuk menciptakan hujan.
Irving Langmuir, tokoh berjasa di balik teori isotop pada atom Pada masa Perang
Dunia I, Langmuir berkontribusi dalam teori atom dan mendalami strukturnya dengan
menentukan konsep modern dari kulit terluar atom dan isotop. Tahun 1938, ketertarikan
Langmuir beralih ke sains atmosfer dan meteorologi. Penemuannya terkait sirkulasi angin
dibawah laut saat ini dikenal sebagai 'sirkulasi Langmuir'.

5. Wilhelm Conrad Rantgen


a. Sejarah Hidup
Wilhelm Conrad Rantgen lahir pada tanggal 27 Maret
1845 dan meninggal pada 10 Februari 1923 ialah fisikawan
Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan
Nobel dalam Fisika, pada tahun 1901, untuk penemuannya
pada sinar-X, yang menandai dimulainya zaman fisika
modern dan
kedokteran diagnostik. Dia peroleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Selama
sembilan belas tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di pelbagai Universitas, dan lambat laun
peroleh reputasi seorang ilmuwan yang jempol. Tahun 1888 dia diangkat jadi mahaguru
bidang fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Di situlah, tahun 1895,
Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya kesohor. Rontgen belajar di ETH
Zurich dan kemudian guru besar fisika di Universitas Strasbourg (1876-79), Giessen (1879-
88), Wurzburg (1888-1900), dan Munich (1900-20). Penelitiannya juga termasuk karya pada
elastisitas, gerak pipa rambut pada fluida, panas gas tertentu, konduksi panas pada kristal,
penyerapan panas oleh gas, dan piezoelektrisitas.
b. Konsep yang ditemukan
Percobaan Wilhelm Conrad Rontge dan Penemuan Sinar X atau Sinar Rontgen
Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen lagi bikin percobaan dengan “sinar cathode.” Sinar
cathode terdiri dari arus electron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi antara
elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir
dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus merembes dan sudah distop
oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup dia
punya tabung sinar cathode dengan kertas hitam tebal, sehingga biarpun sinar listrik
dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala Rontgen
menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya
mulai memijar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia
padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti
memijar.
Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa
sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik
dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu
“sinar X.” Adapun “X” merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak
diketahui.

6. Joseph John Thompson


a. Sejarah Hidup
Joseph John Thomson lahir di Creetham Hill,
pinggiran kota Manchester pada tanggal 18 Desember 1856.
Dia mendaftar di Owens College, Manchester tahun 1870,
dan tahun 1876 mendaftar di Trinity College, Cambridge
sebagai pelajar biasa. Dia menjadi anggota Trinity College
pada tahun 1880, ketika dia menjadi penerima Penghargaan
Wrangler dan Smith (ke-2). Dia tetap menjadi anggota
Trinity
College seumur hidupnya. Dia menjadi penceramah pada tahun 1883, dan menjadi profesor
pada tahun 1918. Dia adalah professor fisika eksperimental di laboratorium Cavendish,
Cambridge, di mana dia menggantikan John Strutt, 3rd Baron Rayleigh, dari tahun 1884
sampai tahun 1918 dan menjadi profesor fisika terhormat di Cambridge dan Royal
Institution, London. Pada tahun 1890, dia menikahi Rose Elisabeth, putri Sir George E.
Paget, K.C.B. Mereka dianugerahi seorang putera, sekarang Sir George Paget Thomson,
profesor emeritus untuk fisika di Universitas London, yang juga dianugerahi Nobel Fisika
tahun 1937, dan seorang puteri.
Thomson baru-baru itu tertarik pada struktur atom yang direfleksikan dalam bukunya,
yang berjudul Treatise on the Motion of Vortex Rings yang membuatnya memenangkan
Adams Prize tahun 1884. Bukunya yang berjudul Application of Dynamics to Physics and
Chemistry terbit tahun 1886, dan pada tahun 1892 dia menerbitkan buku berjudul Notes on
Recent Researches in Electricity and Magnetism. Thomson bekerja sama dengan Professor
J.H. Poynting untuk menulis buku fisika dalam empat jilid, berjudul Properties of Matter
dan tahun 1895, dia menghasilkan buku Elements of the Mathematical Theory of Electricity
and Magnetism, edisi kelima yang terbit pada tahun 1921.
Tahun 1896, Thomson mengunjungi Amerika Serikat untuk memberikan kursus dari
empat ceramah, yang meringkaskan penelitian-penelitian barunya di Universitas Princeton.
Ceramahnya ini berikutnya diterbitkan dengan judul Discharge of Electricity through Gases
(1897). Sekembalinya dari Amerika Serikat, dia memperoleh pekerjaan paling brilian dalam
hidupnya, yaitu mempelajari memuncaknya sinar katode pada penemuan elektron, yang
dibicarakan selama kursus pada ceramah malamnya sampai Royal Instution pada hari Jumat,
30 April 1897. Bukunya Conduction of Electricity through Gases terbit tahun 1903,
diceritakan oleh Lord Rayleigh sebagai sebuah tinjauan atas "hari-hari hebatnya di
Laboratorium Cavendish". Edisi berikutnya, ditulis dengan kolaborasi dengan anaknya,
George, dalam dua jilid (1928 dan 1933).
Thomson kembali ke Amerika tahun 1904, untuk menyampaikan enam ceramahnya
tentang kelistrikan dan zat di Universitas Yale. Ceramah itu memuat beberapa pernyataan
penting tentang struktur atom. Dia menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis
atom-atom dan molekul-molekul yang berbeda, dengan menggunakan sinar positif, sebuah
ide yang dikembangkan oleh Francis Aston, Dempster dan lainnya, yang menuju pada
banyak penemuan isotop. Dan lagi, untuk itu hanya disebutkan dan dia menulis buku-buku,
seperti The Structure of Light (1907), The Corpuscular Theory of Matter (1907), Rays of
Positive Electricity (1913), The Electron in Chemistry (1923) dan otobiografinya, dan buku
Recollections and Reflections (1936).
Dia dipilih menjadi anggota Royal Society tahun 1884 dan menjadi presiden selama
1916-1920; dia memperoleh medali Royal and Hughes pada tahun 1894 dan 1902, dan
memperoleh Medali Copley tahun 1914. Dia dianugerahi Medali Hodgkins (Smithsonian
Institute, Washington) tahun 1902; Medali Franklin dan Medali Scott (Philadelphia), 1923;
Medali Mascart (Paris), 1927; Medali Dalton (Manchester), 1931; dan Medali Faraday
(Institute of Civil Engineers) pada tahun 1938. Dia adalah Presiden British Association
tahun 1909 (dan dari bagian A tahun 1896 dan 1931) dan dia memegang gelar Doktor
Kehormatan dari Universitas Oxford, Dublin, London, Victoria, Columbia, Cambridge,
Durham, Birmingham, Göttingen, Leeds, Oslo, Sorbonne, Edinburgh, Reading, Princeton,
Glasgow, Johns Hopkins, Aberdeen, Kraków, dan Philadelphia.
b. Konsep yang ditemukan
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron
diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson
meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini
merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode
dan anode.

Sifat sinar katode, antara lain:


1. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
2. merupakan radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling;
3. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif;
4. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.

Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron. J.J.
Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron (e/m)
sebesar 1,76 × 108 C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas
Chicago, berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10 -19 C. Dengan
demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan
dengan massa elektron (e/m).

Nilai e/m = 1,76 x 108 C/g, maka


Massa 1 elektron =9.11 x 10-28 g

Setelah penemuan elektron, maka model atom Dalton tidak dapat diterima lagi. Menurut
J.J. Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron bermuatan
negatif maka harus ada partikel lain yang dapat menetralkan muatan negatif tersebut yaitu
partikel yang bermuatan positif. Dari penemuannya tersebut, J.J. Thomson mengemukakan
teori atomnya yang dikenal dengan teori atom Thomson, yaitu: Atom merupakan bola pejal
yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif. Karena
tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan kismis, sehingga disebut juga model
atom roti kismis.

7. Johan Wolfgang Dobereiner


a. Sejarah hidup
Johann Wolfgang Döbereiner lahir pada 13 Desember
1780 di Hof, Bayreuth. Sebagai anak kusir, Döbereiner
memiliki sedikit kesempatan untuk sekolah formal. Jadi ia
magang di apotek, membaca secara luas, dan menghadiri
kuliah ilmu. Dia akhirnya menjadi profesor di Universitas
Jena pada tahun 1810; ia juga belajar kimia di Strasbourg.
Dalam pekerjaan yang dimulai pada tahun 1829, Döbereiner menemukan kecenderungan
sifat tertentu dari kelompok yang dipilih dari elemen. Misalnya, massa atom rata-rata lithium
dan kalium dekat dengan massa atom natrium. Pola serupa ditemukan dengan kalsium,
strontium, dan barium, dengan sulfur, selenium, dan telurium, dan juga dengan klor, brom,
dan yodium. Selain itu, kepadatan untuk beberapa triad ini mengikuti pola yang sama. Set
ini unsur dikenal sebagai " Dobereiner itu Triad ".

b. Konsep yang ditemukan


Triad Döbereiner adalah kontribusi terbesar ahli kimia Jerman ini. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menemukan cara untuk memesan unsur-unsur kimia yang dikenal
sampai saat itu, untuk mempelajari dan memahaminya dengan cara yang lebih baik.
Döbereiner bertanya tentang hubungan yang berbeda yang menghubungkan elemen satu
sama lain. Dalam penyelidikannya ia menemukan kesamaan yang sangat khusus antara
kelompok unsur kimia. Dari tahun 1817, ilmuwan ini menegaskan bahwa karakteristik yang
sama ada di antara unsur-unsur tertentu. Dengan demikian, pada tahun 1827 ia membuat
argumennya konkret dengan menemukan bahwa elemen serupa dapat dikelompokkan dalam
set tiga. Studinya berfokus pada massa atom unsur; yaitu, dalam massa total proton dan
neutron yang membentuk atom.
Döbereiner menyadari bahwa ia dapat menghubungkan tiga unsur kimia yang berbeda
dengan memperhitungkan massa atomnya. Misalnya, Döbereiner menghubungkan klorin,
bromin, dan yodium dengan kesadaran bahwa, dengan menambahkan massa atom klorin dan
yodium dan membaginya menjadi dua, jumlah yang dihasilkan sangat dekat dengan nilai
massa atom brom. Hal yang sama terjadi dengan unsur-unsur lain, seperti belerang, selenium
dan telurium; dan lithium, natrium dan kalium; dan kalsium, strontium, dan barium. Dan
karena semakin banyak unsur kimia yang ditemukan, triad semakin meningkat. Jadi, premis
Döbereiner adalah bahwa massa atom unsur-unsur kimia yang terletak di ujung triad, secara
langsung berkaitan dengan massa atom unsur yang ada di tengah. Dianggap bahwa, dari
pengertian ini, konsep "keluarga kimia" kemudian dihasilkan, kriteria yang mengacu pada
serangkaian elemen yang memiliki karakteristik dan sifat yang serupa. Triad Döbereiner
juga dianggap sebagai pendekatan pertama yang berhasil untuk pengaturan elemen saat ini
dalam tabel periodik yang digunakan saat ini, karena itu adalah inisiatif pertama untuk
mengatur elemen berdasarkan kekhasan senyawa dan kualitasnya
TRIAD 1 TRIAD 2 TRIAD 3 TRIAD 4
Litium (7) Kalsium (40,08) Klorin (35,45) Sulfur (32,06)
Natrium (23) Stronsium (87,62) Bromin (79,91) Selenium (78,96)
Kalium (39) Barium (137,34) Iodin (126,90) Telurium (127,60)

8. John Alexander Reina Newlands


a. Sejarah Hidup
John Alexander Queen Newlands lahir di London pada
26 November 1837. Ayahnya adalah seorang pendeta
Presbyterian, dan dialah yang mendidik Newlands selama
tahun-tahun pertama kehidupannya. Ibunya keturunan Italia.
Pada 1856 ia mendaftar di Royal College of Chemistry, di
mana ia datang untuk belajar selama satu tahun di bawah
bimbingan
A. W. Hofmann, seorang ahli kimia Jerman yang mengembangkan kontribusi penting untuk
bidang kimia organik. Setelah menyelesaikan studinya, ia menjadi asisten ahli kimia Inggris J.
T. Way, yang bekerja untuk Royal Society of Agriculture.Dia bekerja dengan Way hingga
tahun 1864. Namun, dia berhenti dalam pekerjaannya sebagai ilmuwan pada tahun 1860,
ketika dia menjadi sukarelawan untuk Garibaldi dalam Kampanye 1860 di Italia.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya dengan Way pada tahun 1864, ia mulai bekerja
secara individual sebagai analis kimia. Karena penghasilannya relatif terbatas, ia menambah
pekerjaan sebagai guru kimia. Selama hidupnya sebagai analis ia mengembangkan minat
khusus pada komposisi kimia gula. Berkat ini, ia memperoleh posisi sebagai kepala ahli kimia
di sebuah kilang milik James Duncan. Bersama-sama mereka mengembangkan sistem baru
untuk memurnikan gula dan menciptakan serangkaian metode inovatif untuk meningkatkan
proses. Setelah kilang bangkrut karena persaingan asing, Newlands kembali menjadi analis
independen, tetapi kali ini dengan saudaranya. Bersama-sama mereka bekerja untuk
mengevaluasi kembali sistem pertumbuhan dan perbaikan gula yang telah ditetapkan
sebelumnya. Setelah mengembangkan hukum oktaf - pekerjaannya yang paling penting - ahli
kimia lain saat itu mencemooh hipotesisnya dan membuangnya. Namun, setelah Mendeleev
menerima pengakuan untuk menemukan tabel periodik, Newlands diperingati dengan Medali
Davy pada tahun 1887. Dia meninggal di rumahnya di London pada tahun 1898,
meninggalkan istri dan dua anaknya. Saudaranya bertanggung jawab untuk melanjutkan bisnis
kimia
b. Konsep yang Ditemukan
Awalnya, Newlands menggunakan konsep berat atom dan kesetaraan tanpa perbedaan
khusus dalam artinya. Karena itu, dalam pekerjaan resminya yang pertama, ia menggunakan
nilai-nilai atom yang selama ini diyakini benar sampai saat itu. Namun, pada 1864 ia
menggunakan nilai numerik baru untuk mengembangkan tabel di mana 61 unsur kimia yang
dikenal hingga saat ini dimasukkan. Dia juga mengembangkan tabel kedua, di mana 31
elemen dikelompokkan ke dalam 10 kategori yang berisi satu atau lebih triad. Namun, tabel
Newlands cukup tidak lengkap. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang
komposisi kimia unsur-unsur, yang saat itu baru saja ditemukan. Selain itu, ketidakhadiran
unsur tertentu menunjukkan bahwa unsur kimia lain masih hilang karena mereka belum
ditemukan. Setelah mengembangkan tabel-tabel ini, Newlands mengatakan bahwa jika unsur-
unsur dikelompokkan sesuai dengan berat atomnya, dapat ditentukan bahwa unsur-unsur
dengan jumlah yang sama milik kelompok yang sama.

Pada tahun 1864, kimiawan Inggris John Newlands mengklasifikasikan enam puluh dua
unsur yang telah diketahui ke dalam delapan golongan, berdasarkan sifat fisikanya. Newlands
mengamati bahwa banyak terdapat pasangan unsur serupa, yang dibedakan atas beberapa
kelipatan delapan dalam nomor massanya, dan merupakan yang pertama kali
memperkenalkan nomor atom. Menurut Newlands, setiap elemen dari setiap kelompok
berbeda dari elemen yang berdekatan dengan 7 angka. Artinya, ada perbedaan tujuh angka
dalam berat atom antara unsur-unsur. Ini membuat elemen kedelapan dari masing-masing
kelompok sebagai pengulangan dari elemen sebelumnya. Dengan kata sederhana, ketika
unsur-unsur disusun menurut berat atomnya, ada pola yang diulang setiap delapan unsur.
Namun, tabel Newlands memiliki beberapa kesalahan, yang dikaitkan dengan fakta bahwa
beberapa elemen belum ditemukan. Ketika Newlands mengusulkan undang-undang ini untuk
pertama kalinya komunitas ilmiah tidak memberikan persetujuannya dan Royal College of
Chemistry menolak untuk menerbitkan karyanya, karena itu murni teoretis. Namun, ketika ia
memperkenalkan hukum oktaf untuk pertama kalinya, ia memasukkan semua unsur kimia
yang ditemukan untuk saat itu. Fakta bahwa dasar analisisnya sangat kaku tidak membantu
perjuangannya. Namun, setelah Mendeleev menerbitkan mejanya sendiri pada tahun 1969,
Newlands meminta untuk diakui atas pekerjaan yang dilakukannya bertahun-tahun yang lalu,
dan berkat ini ia dianugerahi Medali Davy 1987.

9. Dmitri Mendeleev
a. Sejarah hidup
Dmitri Mendeleev dilahirkan di Verkhnie
Aremzyani, Kekaisaran Rusia, pada tanggal, 8 Februari
1834 dan meninggal di St. Petersburg, Kekaisaran Rusia,
tanggal 2 Februari 1907 pada umur 72 tahun. Mendeleev
menempuh Pendidikan di Universitas Saint Petersbug.
Ialah seorang ahli kimia dari Kekaisaran Rusia yang
menciptakan table periodik berdasarkan peningkatan bilangan atom. Bilangan ini
menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom. Jumlah proton sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi atom bebas. Ia menemukannya sewaktu menyiapkan
sebuah buku pelajaran untuk mahasiswanya. Ia menemukan bahwa jika ia menata unsur-
unsur menurut kenaikan massa atom, unsur dengan sifat yang mirip akan muncul dengan
selang yang berskala. Ia berhasil menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia di
awal 1869.
b. Konsep yang Ditemukan
Mendeleev telah merumuskan hukum periodik, menciptakan bentuk tersendiri tabel
periodik dari unsur-unsur dan menggunakannya untuk memperbaiki sifat-sifat beberapa
unsur yang sudah ditemukan sebelumnya. Dia juga berusaha untuk memprediksi sifat-sifat
unsur yang belum ditemukan. Mendeleev telah berhasil membuktikan bahwa jika dirinya
menata unsur-unsur menurut kenaikan massa atom, maka unsur dengan sifat yang mirip
berikutnya akan muncul dengan selang yang berskala. Di dalam penelitiannya, Mendeleev
membuat beberapa urutan tentang unsur-unsur zat kimia yang telah diketahui dengan
menyusun seperangkat kartu, di mana setiap kartu berisi tiap-tiap unsur dan sifat-sifat
kimianya. Mendeleev menemukan hukum periodik ketika menyusun kartu-kartu tersebut,
yang disusun secara berurutan menurut peningkatan massa atomnya, dan sifat-sifatnya
diulangi secara periodik. Terdapat nilai lebih pada tabel periodik yang disusun oleh
Mendeleev, yaitu adanya pengakuan tentang unsur-unsur baru yang belum diketahui pada
waktu itu, misalnya galium, germanium, dan skandium. Unsur-unsur tersebut tadinya belum
diakui, sehingga tidak dapat dikelompokkan.

Pada tahun 1869, tabelnya dipublikasikan dalam sebuah jurnal Rusia tak ternama dan
kemudian dipublikasi kembali dalam sebuah jurnal Jerman, Zeitschrift für Chemie. Di
dalamnya, Mendeleev menyatakan bahwa:
1. Unsur-unsur, jika disusun menurut massa atomnya, menunjukkan suatu periodisitas sifat-
sifat yang nyata
2. Unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat kimia memiliki berat atom yang hampir sama
(misal, Pt, Ir, Os) atau meningkat secara berkala (misal, K, Rb, Cs).
3. Penyusunan unsur-unsur, atau kelompok unsur sesuai massa atomnya, berhubungan
dengan valensinya, dan juga, sampai batas tertentu, dengan sifat kimia pembedanya;
seperti terlihat di antara seri lainnya dalam Li, Be, B, C, N, O, and F.
4. Unsur-unsur yang paling banyak disebarkan memiliki berat atom kecil.
5. Besarnya berat atom menentukan karakter unsur, seperti besarnya molekul menentukan
karakter senyawa.
6. Kita harus memperkirakan penemuan banyak unsur yang belum diketahui – misalnya,
unsur-unsur yang analog dengan aluminium dan silikon – dengan berat atom diperkirakan
antara 65 dan 75.
7. Berat atom unsur kadang-kadang dapat diubah dengan mengetahui unsur-unsur
bersebelahan nya. Oleh karena itu berat atom telurium harus berada di antara 123 dan
126, dan tidak mungkin 128.
8. Sifat karakteristik tertentu unsur dapat diprakirakan dari massa atom mereka.
Mendeleev selanjutnya menyediakan ruang untuk unsur-unsur tersebut dan bahkan
dirinya telah memperkirakan massa atom dan bagaimana sifat-sifat kimianya nanti. Hasil
penelitian tersebut oleh Mendeleev kemudian dipresentasikan pada Himpunan Kimia Rusia
pada tanggal 6 Maret 1869. Mendeleev mempresentasikan hasil penemuannya dengan judul
“Ketergantungan antara Sifat Bobot Atom dari Elemen”, yang menggambarkan unsur-unsur,
baik menurut berat atom dan valensinya.
Keuntungan ilmiah tabel Mendeleev
 Memungkinkan Mendeleev untuk memprediksi penemuan unsur-unsur baru dan
memberikan ruang kosong untuk mereka, katakanlah eka-silikon (germanium), eka-
aluminium (galium), dan eka-boron (skandium). Sehingga, tidak ada gangguan terhadap
tabel periodik.
 Dapat digunakan oleh Mendeleev untuk membuktikan bahwa beberapa berat atom yang
digunakan saat itu tidak tepat.
 Menyajikan varians urutan berat atom.
Kekurangan dari tabel Mendeleev
 Tabel tidak dapat memprediksi keberadaan gas mulia. Namun, ketika seluruh keluarga
unsur ini ditemukan, Sir William Ramsay bisa menambahkannya ke dalam tabel sebagai
Golongan 0, tanpa mengganggu konsep dasar tabel periodik.
 Posisi tunggal tidak dapat ditetapkan untuk hidrogen, yang bisa ditempatkan baik di
golongan logam alkali, golongan halogen atau secara terpisah di atas tabel di antara boron
dan karbon
DAFTAR PUSTAKA

Ede, A. (2006). The Chemical Element: A Historical Perspective. Greenwood Press. p. 133.
Gay Lussac, J.L. & Thenard, L.J. (1808). "Sur la décomposition et la recomposition de l'acide
boracique". Annales de chimie. 68: 169–174.
Rosenfeld, L. (1999). Four Centuries of Clinical Chemistry. CRC Press. pp. 72–75
https://internasional.kompas.com/read/2018/10/04/16470331/biografi-tokoh-dunia-marie-curie-
satu-satunya-perempuan-peraih-dua?page=all
http://lizaafrianita.blogspot.com/2018/11/biografi-john-dalton.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Dmitri_Mendeleev
https://id.thpanorama.com/articles/qumica/john-alexander-reina-newlands-biografa-y
aportaciones.html
https://blogpenemu.blogspot.com/2015/04/johann-wolfgang-dobereiner-membuat-
pengelompokan-unsur.html

Anda mungkin juga menyukai