D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK IV
1. ADE KARTIKA
2. DWI OCTAVIA LUMBANTORUAN
3. HOTNI SARA SIMORANGKIR
4. MASJONI HALAWA
5. SARIPUDDIN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang memiliki 2 iklim yaitu hujan dan tropis. Dpada musim
hujan, banyak daerah daerah di Indonesia yang sering terkena banjir sehingga banyak
hal yang harus dipersiapkan sebelum terkena dampak akibat musim hujan
berkepanjangan yang dapat menyebabkan bencana banjir. Sebaiknya mempersiapkan
sebelum terjadi suatu hal yang tidak diperkirakan, bila sampai terjadi musibah banjir
setidaknya dapat mengatasi dan menanggulangi penyebab dan dampak yang akan terjadi.
Salah satu dampak yang dapat terjadi adalah, banyaknya wabah penyakit yang
muncul akibat banjir dan dapat menyerang bila tidak ditanggulangi dengan tepat terlebih
dahulu. Sehingga bagi yang memiliki tempat tinggal di daerah yang rawan banjir sangat
memerlukan menjaga kesehatan, seperti penyakit Demam berdarah Dongue ( DBD ),
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini biasanya tingkat terjadinya cukup
tinggi bila di musim hujan apalagi sampai menyebabkan banjir. Hal itu dapat terjadi di
musim hujan karena banyak sampah dan tempat - tempat tertentu yang terisi air menjadi
genangan untuk beberapa waktu. Genangan tersebutlah yang akhirnya menjadi tempat
untuk berkembangbiak nyamuk aedes aegypti. Dengan meningkatnya populasi nyamuk
sehingga tinggi juga tingkat penularan penyakit tersebut.
B. TEMA KEGIATAN
Penyuluhan penyakit DBD di daerah rawan bencana banjir.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
terhadap penyakit DBD.
2. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan gejala dan penyebab
penyakit DBD.
D. TUJUAN KEGIATAN
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit DBD diharapkan masyarakat
yang ada dikelurahan Amal luhur mampu mengetahui dan memahami pentingnya
kebersihan lingkungan terhadap penyakit DBD.
E. SASARAN
Seluruh masyarakat kelurahan Amal luhur.
F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (tanya jawab)
G. STRATEGI
1. Penyaji memaparkan materi tentang penyakit DBD
2. Fasilitator membantu jalannya diskusi
I. WAKTU
1. Hari, tanggal : Jumat, 13 Januari 2017
2. Waktu : 08.00 - 09.00 WIB
3. Tempat : Balai Kelurahan Amal luhur
J. SUSUNAN PANITIA
1. Leader : Saripuddin
2. Persentator : Dwi Octavia Lumbantoruan
3. Moderator : Ade Kartika
4. Fasilitator : Masjoni
5. Observer : Hotni Sara Simorangkir
K. SETTING TEMPAT
Keterangan
: Presentator
: Moderator
: Observator
: Peserta
: Fasilitator
J. SUMBER DANA
Adapun sumber dana yang kami butuhkan adalah sebesar : Rp. 500.000,- yang dimana
dana tersebut berasal dari uang kemahasiswaan sebesar: Rp. 500.000,- dan dengan
rincian sebagai berikut : (Terlampir II)
K. PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai gambaran atas rencana pelaksanaan kegiatan
PENYULUHAN tentang penyakit DBD. Semoga apa yang telah kami uraikan diatas
dapat dijadikan bahan pertimbangan dan selanjutnya proposal ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya demi kesuksesan acara ini.
Atas perhatian dan dukungan yang diberikan, kami ucapkan terimakasih.
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
ANGGARAN DANA ACARA PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT DEMAM
BERDARAH DONGUE ( DBD )
KESEKRETARIAN
No Nama barang Harga Kuantitas Total
1 Print proposal Rp.10.000 2 buah Rp. 20.000
2 Print SAP Rp. 8.000 2 buah Rp. 16.000
3. Leaflet Rp. 1.500 16 buah Rp. 24.000
4. Cetak undangan + Rp. 1.600 1 buah Rp. 1.600
fotocopy Rp. 150 16 buah Rp. 2.400
JUMLAH Rp.64.000
HUMAS
No Nama barang Harga Kuantitas Total
1 Transportasi Rp. 30.000 5 motor 150.000
(bensin+makan)
JUMLAH Rp. 150.000
PERLENGKAPAN
No Nama barang Harga Kuantitas Total
1. Sewa LCD 96.500 1 96.500
2. Pulpen dan notes 5.750 2 11.500
JUMLAH Rp. 108.000
KONSUMSI
No Nama barang Harga Kuantitas Total
1 Snack 5000 30 buah Rp. 150.000
Aqua gelas 14.000 2 karton Rp.28. 000
JUMLAH Rp. 178.000
LAMPIRAN III
C. MATERI
Terlampir
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
F. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang ditemukan didaerah
tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang
lembab. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya
terdapat 50 - 100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan perdarahan dan bertendesi
mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian. (Kapaita Selekta).
Muntah
Bila sudah parah penderita gelisah, tangan dan kaki keringat dingin dan
berkeringat (preshock).
a. Menggunakan insektisida.
Yang lazim digunakan dalam program pemberantasan demam berdarah dengue adalah
malathion untuk membunuh nyamuk dewasa dan temephos (abate) untuk membunuh
jentik (larvasida). Cara penggunaan malathion ialah dengan pengasapan atau
pengabutan. Cara penggunaan temephos (abate) ialah dengan pasir abate ke dalam
sarang-sarang nyamuk aedes yaitu bejana tempat penampungan air bersih, dosis yang
digunakan ialah 1 ppm atau 1 gram abate SG 1 % per 10 liter air.
b. Tanpa insektisida Caranya adalah :
Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air minimal 1 x
seminggu (perkembangan telur nyamuk lamanya 710 hari).
Menutup tempat penampungan air rapat-rapat.
Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas, botol pecah dan benda lain
yang memungkinkan nyamuk bersarang.
G. EVALUASI :
PERTANYAAN :
1. Apakah pengertian dari DBD?
2. Bagaimana tanda dan gejala dari DBD?
3. Jelaskan penanganan utama DBD ?
4. Jelaskan cara pencegahan DBD ?
JAWABAN :
Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2.
Jakarta: EGC.
Copstead C., Lee-Ellen dan Jacquelyn L. Banasik. 2005. Pathophysiology Vol. 1.
Elsevier :St. Louis Missouri 63146.
Diklat PJTRSCM. 2008. Buku Ajar Keperawatan Kardiologi Dasar Edisi 4. Jakarta:
RSCM.
Doenges, Marilynn E., dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Sofyan, Andy. 2012. Hipertensi. Kudus.
Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.