DOSEN :Drs.Hufri,M.Si
a.Hukum Ohm
Hukum ohm yaitu hukum dasar yang menyatakan hubungan antara arus listrik (I),
tegangan (V) dan hambatan (R).Hukum Ohm dalam bahasa inggris disebut dengan “Ohm’s
Laws”.Yang brrbunyi “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial /tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
V=I x R
I=V /R
R=V /I
Dalam aplikasinya, kita dapat menggunakan teori Hukum Ohm dalam rangkaian
elektronika untuk memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan dan dapat memperoleh
nilai hambatan (Resistensi) yang kita inginkan.
Bunyinya”Pada setiap titik percabangan dalam sirkuit listrik, jumlah dari arus yang
masuk kedalam suatu titik sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut” atau
“Jumlah total arus pada sebuah titik adalah nol”
i total = + i3 + i2 – i1 – i4 = 0
i total = i3 + i2 – i1 – i4 = 0
Bunyinya “Jumlah tegangan total pada suatu loop (rangkaian tertutup / lintasan) adalah
0”
Misal i searah jarum jam (ke kanan seperti panah), pertama arus keluar dari tanda +
sumber V dan bertemu dengan R maka nilainya menjadi (+ I x R) ingat kembali hukum Ohm
V = I x R di atas saya tuliskan +Vr (tanda plus karena arus keluar dari tanda + sumber
tegangan V). Kemudian arus bertemu dengan tanda minus (-) sumber tegangan V maka
kitatuliskan -V. Dalam persamaan dapat ditulis sebagai berikut :
V total = +Vr -V = 0
V total = Vr – V = 0
bila ada resistansi tambahan lagi, semisal sebelum R ada R1 maka persamaan menjadi :
V total = Vr1 + Vr – V = 0
1. Untuk sumber tegangan dilihat dari arah arus masuk ke sumber. Jika arah arus masuk ke
tanda (-) sumber maka persamaan menjadi (-) begitu sebaliknya
2. Untuk resistor dan komponen lain dilihat dari arah keluar arus. Jika sebelumnya arus keluar
dari tanda (+) sumber tegangan maka persamaan menjadi (+) begitu sebaliknya.
Daftar pustaka
Edminister, A Joseph. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga