Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Fadilah Qorinatul Aulia

Nim : 18033161
Prodi : Pendidikan Fisika

Menganalisis Lingkungan Usaha dan Peluang Usaha dari Hasil Wawancara


yang Dilakukan Beberapa Kelompok
1.Kelompok Satu

Kelompok satu melakukan wawancara kepada seorang pengusaha yang bernama Markus,
bapak Markus adalah seorang pengusaha dibidang perfotokopian dan memiliki warung yang
bertempat di UNP tepatnya didepan MKU.

Bapak Markus melakukan usaha di UNP karena melihat lingkungan UNP yang sangat
strategis untuk melakukan usaha perfotokopian terutama didepan MKU, dimana lingkungan
UNP sangat banyak mahasiswa yang membutuhkan jasa fotokopi untuk membantu atau
memudahkan tugas perkuliahan.

Usaha fotokopi ini sangat besar peluangnya dimana semua mahasiswa yang ada
membutuhkan jasa fotokopi , walaupun sudah banyak jasa fotokopi yang ada tetapi
mahasiswa yang membutuhkan masih lebih banyak lagi, tidak hanya itu pak Markus juga
mempunyai trik supaya langganannya bertambah banyak yang tetap bertahan.

2. Kelompok Dua

Kami dari kelompok dua mewawancarai seorang pengusaha dibidang makanan kecil, yaitu
pak malin dengan usahanya yang bernama pisang malin. Tapi pada saat kami melakukan
wawancara pak malin ada keperluan lain, jadi kami melakukan wawancara kepada anaknya.
Anak pak malin cukup tau tentang usaha yang dijalani oleh ayahnya karena anak pak malin
ikut serta dalam melakukan usaha pisang malin tersebut.

Pak malin melakukan usahanya di kawasan UNP, karena pak malin melihat lingkungan
UNP sangat strategis dan cocok jika melakukan usaha dibidang kuliner, terutama cemilan
seperti pisang malin ini.

Peluang untuk usaha pisang malin ini sangat besar, karena banyak mahasiswa yang
menginginkan sebuah cemilan yang inovatif, kreatif, enak, sehat, dan yang paling penting
harganya terjangkau. Dan pak malin melihat bahwa usaha jual pisang malin ini sangat cocok
dan memiliki peluang yang besar untuk dilakukan.
3. Kelompok Empat

Kelompok empat melakukan wawancara kepada pengusaha yang cukup muda dan
merupakan salah satu mahasiswa dari UNP bernama boy, bang boy ini melakukan usaha
dibidang kuliner dengan membuka sebuah kafe yang sangat menarik untuk dibahas.

Bang boy mendirikan kafe nya dikawasan UNP tepatnya di jalan gajah, bang boy melihat
lingkunga UNP yang sangat banyak mahasiswanya dan di wilayah UNP ini masih sedikit kafe
yang tersedia, yang banyak hanyalah warung-warung nasi dilihatnya hanya sedikit kafe yang
berdiri dikawasan UNP dan bang boy memanfaatkan lingkungan UNP yang banyak akan
mahasiswanya untuk membuka usaha dibidang kuliner ini.

Bang boy melihat peluang yang besar jika mendirikan sebuah kafe, karena diwilayah UNP
banyak mahasiswa yang membutuhkan tempat makan sekaligus tempat nongkrong untuk
berbagai hal bahkan dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah, dan peluang untuk mendirikan
sebuah kafe ini sangatlah besar dan cocok.

4. Kelompok lima

Kelompok lima mewawancarai seorang pengusaha dibidang kuliner, yaitu pengusaha


bakso yang bernama Eko, mas eko ini termasuk seorang pengusaha bakso yang sukses.

Mas eko berjualan bakso di wilayah air tawar, tepatnya didekat asrama haji. Dimana
lingkungan didekat asrama haji itu sangat ramai apalagi mas eko berjualan dipinggir jalan
yang sering dilalui orang. Jadi lingkungan tempat mas eko berjualan sangat strategis dan
cocok jika melakukan usaha berupa berjualan bakso

Dan mas eko melihat peluang yang sangat besar jika berjualan bakso, karena hampir
semua orang menyukai bakso, baik dari yang kecil sampai yang sudah tua semua kalangan
menyukai bakso dan bakso termasuk makanan yang sangat cocok digantong khalayak ramai.

5. Kelompok Enam

Kelompok enam memiliki kesempatan untuk mewawancarai seorang pengusaha


kelontong, dimana usaha ini dilakukan oleh seorang bapak-bapak yang bernama Aswardi.
Pak Aswardi menjalankan usahanya di lingkungan pasar, tepatnya dipasar pagi Lubuk
lintah, dimana seperti yang kita tahu bahwa pasar adalah tempat yang sangat strategis untuk
berjualan, karena semua orang akan berbelanja dipasar

Pak Aswardi ini pandai melihat peluang usaha, dimana pak aswardi ini menjalankan usaha
membuka warung klontong, warung klontong adalah warung yang menyediakan hampir
semua kebutuhan yang diperlukan oleh semua orang untuk menjalani sebuah kehidupan

6. Kelompok Tujuh

Kelompok tujuh melakukan wawancara dengan pengusaha yang masih muda bahkan
seorang wanita yang bernama prita. Prita melakukan usahanya dibidang online shop

Prita melihat lingkungan tempat dia tinggal sangat cocok jika berjualan dibidang online
shop, karena prita tinggal didaerah perkotaan dimana hampir semua orang berbelanja secara
online dan sangat mudah dilakukan

Dan prita melihat bahwa berjualan online shop sangat besar peluangnya dimasa sekarang
ini, dimana hampir semua orang memakai media sosial untuk berkomunikasi maupun
berbelanja, dan pada zaman sekarang biasanya anak muda lebih memilih berbelanja di online
shop dibandingkan berbelanja dipasar maupun mall karena banyak menyita tenaga dan waktu,
banyak orang menginginkan hal yang praktis.

7. Kelompok Sepuluh

Kelompok sepuluh melakukan wawancara dengan seorang ibuk-ibuk yang mempunyai


usaha loundry, dimana ibuk ini melakukan usaha dengan dibantu oleh suami nya. Ibuk ini
bernama Yusneli.

Buk Yusneli mendirikan usaha loundry karena melihat lingkungan disekitarnya yang
banyak akan mahasiswanya, usaha loundry ini sangat cocok dilakukan dilingkungan
tinggalnya karena lingkungan tinggalnya merupakan kawasan perkuliahan yaitu kawasan
UNP, lebih tepatnya dijalan cendrawasih dimana disana terdapat banyak kos-kosan.

Melihat peluang yang besar untuk usaha luondry, buk yusneli tidak membuang
kesempatannya, ibuk yusneli mendirikan sebuah usaha loundry dimana sangat bamyak orang
atau mahasiswa yang membutuhkan jasa loundry ini.

Anda mungkin juga menyukai