Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurul Fadilah Qorinatul Aulia

Nim : 18033161

Jadwal : Rabu 09.41-11.30 WIB

Dosen : Drs, Yusri, M.Pd. kons 1526


ASAS-ASAS BK

Dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling kaidah- kaidah tersebut


dikenal dengan asas- asas bimbingan dan konseling.Asas – asas bimbingan dan konseling
tentu saja harus diterapkan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Adapun
asas – asas bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut :

1. Asas Kerahasiaan
Merupakan asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan konseli
yang menjadi sasaran layanan. Di mana data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain harus dirahasiakan oleh konselor. Dalam hal ini, konselor wajib
secara penuh untuk memelihara dan menjaga semua data dan keterangan sehingga
kerahasiaan benar- benar terjamin

2.Asas kesukarelaan
Merupakan asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli dalam
mengikuti, menjalani layanan yang dibutuhkan bagi dirinya. Dalam hal ini konselor wajib
membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.

3.Asas keterbukaan
Merupakan asas yang menghendaki konseli yang menjadi sasaran layanan bersifat
terbuka dan tidak berpura- pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang bermanfaat bagi
pengembangan dirinya.Dalam hal ini konselor wajib untuk mengembangkan keterbukaan
konseli. Keterbukaan ini sangat terkait dengan terlenggaranya asas kerahasiaan dan adanya
kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran layanan. Agar konseli dapat terbuka,
konselor perlu terlebih dahulu untuk bersikap terbuka dan tidak berpura- pura.

4.Asas kegiatan
Merupakan asas yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran layanan
berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. dalam
hal ini konselor perlu untuk mendorong konseli untuk aktif dalam setiap layanan bimbingan
dan konseling yang diperuntukkan baginya
5.Asas kemandirian
Merupakan asas yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu
konseli sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu yang
mandiri dengan ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Konselor hendaknya
mampu untuk mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.

6.Asas kekinian
Merupakan asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan
konseling adalah masalah konseli dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berhubungan
dengan masa depan atau kondisi di masa lampaupun dilihat dampak atau kaitannya dengan
kondisi yang ada dan apa yang dilakukan sekarang.

7.Asas kedinamisan
Merupakan asas bimbingan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap
sasaran layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus
berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan dari waktu
ke waktu.

8.Asas keterpaduan
Merupakan asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor maupun oleh pihak
lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu.Untuk ini kerja sama antara konselor dan pihak
–pihak yang berperan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling perlu terus
dikembangkan. Koordinasi segenap layanan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan
dengan sebaik- baiknya.

9.Asas kenormatifan
Merupakan usaha bimbingan dan konseling yang tidak boleh bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, adat, hukum, ilmu pengetahuan,
maupun kebiasaan sehari- hari.Asas kenormatifan ini ditetapkan terhadap isi maupun proses
penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Seluruh isi layanan harus sesuai dengan norma-
norma yang ada. Demikian juga dengan prosedur, teknik, dan peralatan yang dipakai tidak
menyimpang dari pada norma – norma yang dimaksudkan.Lebih jauh, layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling, justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli dalam
memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.

10.Asas keahlian
Merupakan asas yang menghendaki agar layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan atas dasar kaidah – kaidah profesional. Dalam hal ini para pelaksana
konseling hendaklah tenaga yang benar- benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
keprofesionalan konselor harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan
konseling.

11.Asas alih tangan kasus


Merupakan asas yang menghendaki agar pihak – pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan konseli mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih
ahli.Konselor dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru – guru, atau ahli lain,
demikian juga konselor dapat mengalih tangankan kasus kepada guru mata pelajaran, guru
praktek, dan lain – lain.

12.Asas Tut Wuri Handayani


Merupakan asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi
atau memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan, dan
dorongan serta kesempatan yang seluas- luasnya pada konseli untuk maju.Demikian juga
segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan hendaknya
disertai dan sekaligus membangun suasana pengayoman, keteladanan, dan dorongan seperti
itu.

Referensi:
Luddin, A.B.M. 2010. Dasar-Dasar Konseling: Tinjauan Teori dan Praktik. Bandung:
Citapustaka Media Perintis.

Anda mungkin juga menyukai