Anda di halaman 1dari 14

Tugas Mata Kuliah Radiokimia dan Kimia Inti

PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS

KELOMPOK 2
INTAN PURNAMA S 41204720122008
LUTFI PUTRI ANNISA 41204720122009
MUHAMAD SAEFUL ANWAR 4120472012201
MUHAMMAD AZMI SUCINDI 4120472012201

Dosen pengampu : Nurlela, S.Si, M.Si


KELAS KIMIA EKSTENSI 2022

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NUSA BANGSA
BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, untuk setiap
rahmat-Nya yang mengiringi kami selaku penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini berjudul “Pengukuran Radioaktivitas”. Makalah ini dibuat untuk


memenuhi nilai tugas mata kuliah Radiokimia dan Kimia Inti,kepada Dosen Pengampu Ibu
Nurlela, S.Si, M.Si, yang memuat mengenai materi pengukuran radioaktivitas.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa dan mahasiswi dan
kalangan calon pendidik sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca terhadap
tulisan ini untuk sebagai bahan perbaikan tulisan ini di kemudian hari.

Bogor, November 2023


Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................4
1.3 Tujuan ..............................................................................................................4
BAB II ISI .................................................................................................................5
2.1 Pengertian Radioaktivitas.................................................................................5
2.2 Sejarah Penemuan Radioaktif...........................................................................5
2.3 Sifat-Sifat Sinar Radioaktif...............................................................................6
2.4 Peluruhan Radioaktif........................................................................................7
2.5 Besaran Radioaktif............................................................................................9
2.6 Pengaruh Radiasi Pada Mahluk Hidup.............................................................10
2.7 Efek Radiasi Pada Tubuh Manusia...................................................................10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanpa disadari manusia selalu mendapat radiasi yang berasal dari berbagai sumber
radiasi, baik yang berasal dari alam maupun sumber radiasi buatan. Sumber radiasi alam
dapat berasal dari dalam bumi dan ruang angkasa (kosmik),sedangkan radiasi buatan berasal
dari kegiatan manusia dalam bidang medik, industri, dan percobaan-percobaan nuklir. Energi
nuklir adalah energi yang dihasilkan dari reaksi inti atom dengan bahan baku unsur
radioaktif. Unsur radioaktif adalah unsur yang intinya tidak stabil. Unsur radioaktif disebut
juga radioisotop atau radionuklida. Unsur ini berusaha menstabilkan diri dengan cara
memancarkan radiasi (sinar) yang disebut sinar radioaktif.
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan
radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom
yang takstabil disebut juga sebagai radionuklida. Radionuklida alam yang mengalami
peluruhan dapat memberikan paparan radiasi gamma, dimana radiasi dapat masuk kedalam
tubuh manusia melalui proses digesti atau inhalasi yang dapat menimbulkan bahaya
kesehatan radiologi berupa kerusakan dan kematian sel akibat radikal bebas yang dihasilkan
oleh radiasi yang mengionisasi sel. Radikal bebas juga dapat mengubah susunan molekul-
molekul penting dalam sel seperti DNA sehingga dapat menyebabkan efek biologis yang
merugikan seperti kanker (Kristina, 2012).
Pengukuran aktivitas spesifik radionuklida merupakan salah satu metode utama untuk
menentukan paparan radiasi, dengan tujuan untuk evaluasi bahaya terhadap kesehatan akibat
paparan radiasi. Nilai aktivitas spesifik radionuklida rata-rata dunia pada laporan UNSCEAR
(2000) mengenai sumber dan bahaya radiasi pengion yaitu 35 Bq/kg untuk 226Ra, 30 Bq/kg
untuk 232Th dan 400 Bq/kg untuk 40K (UNSCEAR, 2000). Perhitungan bahaya kesehatan
radiologi yaitu untuk mengetahui nilai bahaya radiasi yang dapat mempengaruhi kondisi
tubuh manusia, dengan menghitung aktivitas setara radium rata-rata (Raeq) yaitu nilai
aktivitas spesifik dari radionuklida 232Th dan 40K yang disetarakan dengan aktivitas spesifik
226Ra pada sampel dengan nilai maksimum yang direkomendasikan oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) yaitu 370 Bq/kg. Kemudian nilai indeks
tingkat representatif (Iγ) yaitu besarnya tingkat resiko radionuklida dalam tubuh manusia dan
indeks bahaya eksternal (Hex) yaitu besarnya paparan eksternal dari sinar gamma yang

4
dipancarkan oleh sampel, dengan nilai maksimum adalah satu (UNSCEAR, 1988).
Selanjutnya nilai Excess of Lifetime Cancer Risk (ELCR) yaitu menunjukkan besarnya
kemungkinan penduduk menderita kanker dengan nilai rata-rata ELCR di dunia yaitu 0,29 x
10-3(UNSCEAR, 2000).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Radioaktivitas ?


2. Bagaimana Sejarah Penemuan Radioaktif ?
3. Apa Sifat-Sifat Sinar Radioaktif ?
4. Apa itu Peluruhan Radioaktif ?
5. Apa itu Besaran Radioaktif ?
6. Bagaimana Pengaruh Radiasi Pada Mahluk Hidup ?
7. Apa Efek Radiasi Pada Tubuh Manusia

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui tentang Radioaktivitas
2. Mengetahui tentang Sejarah Penemuan Radioaktif
3. Memahami Sifat-Sifat Sinar Radioaktif
4. Mengetahui proses Peluruhan Radioaktif
5. Mengetahui Besaran Radioaktif
6. Mengatahui Pengaruh Radiasi Pada Mahluk Hidup
7. Mengetahui Efek Radiasi Pada Tubuh Manusia

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Radioaktivitas

Inti Radioaktif adalah unsur inti atom yg mempunyai sifat memancarkan salah satu
partikel alfa, beta atau gamma. Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil
untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut
peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung
radionuklida disebut zat radioaktif. Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil
menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Radionuklida alam yang
mengalami peluruhan dapat memberikan paparan radiasi gamma, dimana radiasi dapat masuk
kedalam tubuh manusia melalui proses digesti atau inhalasi yang dapat menimbulkan bahaya
kesehatan radiologi berupa kerusakan dan kematian sel akibat radikal bebas yang dihasilkan
oleh radiasi yang mengionisasi sel. Radikal bebas juga dapat mengubah susunan molekul-
molekul penting dalam sel seperti DNA sehingga dapat menyebabkan efek biologis yang
merugikan seperti kanker (Kristina, 2012).

2.2 Sejarah Penemuan Radioaktif

 Pada tahun 1895 Williem K. Rontgen menemukan sinar-X dengan jalan


menembakkan sinar katoda pada pelat aluminium. Para ilmuwan menyadari bahwa
ada beberapa unsur yang dapat memancarkan sinar tertentu, walaupun pada saat itu
belum memahami tentang sifat sinar tersebut, mengapa unsur tersebut memancarkan
sinar?
 Pada tahun 1896, Henry Becquerel mengamati garam uranium yang dapat
memancarkan radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini dapat menghitamkan pelat film
meskipun film tersebut ditutup rapat dengan kertas hitam. Henry Becquerel
mengatakan bahwa garam uranium memancarkan sinar secara spontan. Unsur yang

6
memancarkan sinar secara spontan disebut unsur radioaktif dan sinar yang
dipancarkan ini disebut sinar radioaktif.
 Kemudian pada tahun 1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat
menemukan unsur polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat radioaktif.
 Pada tahun 1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang bermuatan positif
disebut sinar alfa (α), yang merupakan inti helium (He). Rutherford juga menemukan
sinar bermuatan negatif yang disebut sinar beta (β).
 Pada waktu itu pula Paul Ulrich Villard menemukan sinar yang tidak bermuatan
disebut sinar gamma (γ). Sinar ini merupakan gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang sangat pendek.
 Pada tahun 1905 Einstein mengemukakan adanya hubungan masa dengan energi
dalam rumus :
E = mc2
Dimana
E = energi (erg)
c = kecepatan cahaya (3 x 1010cm/detik)
m= massa (gram)
Dari rumus di atas, 1 gram materi dapat dihasilkan energi sebesar 9. 1020 erg natau
setara dengan ledakan 20.000 ton TNT. Pada saat ini sudah banyak ilmuwan yang
memikirkan bagaimana memanfaatkan energi yang terkandung dalam atom untuk
meningkatkan kesejahteraan umat manusia, serta bagaimana mengatasi dampak
negatif dari pemanfaatan energi tersebut.

2.3 Sifat-Sifat Sinar Radioaktif

Meskipun tidak dapat dilihat dengan mata namun secara umum sinar radioaktif memiliki
sifat-sifat:
 menghitamkan pelat film,
 dapat mengionkan gas yang dilewati,
 memiliki daya tembus yang besar, serta
 menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (mengalami fluoresensi).
Sinar yang dipancarkan unsur radioaktif ada tiga macam, yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β),
dan sinar gamma (γ).

7
Perbedaan ketiga jenis sinar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Sinar alfa ( α ) Sinar beta (β) Sinar gamma ( γ )

1. Merupakan Inti Helium, 1.Merupakan Elektron 1.Merupakan Gelombang


Bermasa 4 Dan Bermuatan Berkecepatan Tinggi, E L E K T Romagnetik,
+2, Simbolnya 42α Atau 42He Tidak Bermassa Dan Tidak Bermassa Dan
2. Daya Ionisasinya Bermuatan Negatif Tidak Bermuatan,
Besar Satu (-1), Simbolnya−10 β Atau Simbolnya 00 Γ
0
3. Daya Tembusnya −1 e 2.Daya Ionisasinya Kecil
Kecil 2.Daya Ionisasi Α > β > γ 3.Daya Tembusnya Besar
3.Daya Tembus Α < β < γ

Dengan jenis muatan yang dimilikinya, bila sinar radioaktif dilewatkan dalam medan magnet
maka akan terurai sebagai berikut.
a. Sinar alfa (α): akan tertarik ke medan magnet negatif.
b. Sinar beta (β): tertarik ke medan magnet positif.
c. Sinar gamma (γ): tidak dibelokkan oleh medan magnet

2.4 Peluruhan Radioaktif


Kestabilan inti
Inti atom terdiri atas netron dan proton. Proton bermuatan positif, sedangkan netron
tidak bermuatan (netral). Netron dalam inti berfungsi menjaga gaya tolak-menolak
antarproton. Oleh karena itu kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan banyaknya proton
dengan netron. Jika digambarkan grafik nomor atom (jumlah proton) terhadap jumlah netron
pada inti yang stabil (tidak radioaktif), akan diperoleh suatu grafik berupa pita yang
dinamakan pita kestabilan inti (stability band).
Disintegrasi inti adalah peristiwa berubahnya inti atom mejadi inti atom lain yag
berlangsung dengan sendirinya. Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh
(bertransformasi) menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam proses
peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar gamma dan energi peluruhan. Jika
inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat kimianya.

8
Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berupa partikel atau
gelombang elektromagnet (non partikel).

 Peluruhan Sinar Alfa

Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan
memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan
energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti
anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.

Ernest Rutherford menemukan bahwa partikel α adalah atom-atom helium tanpa elektron dan
partikel α atau β keluar dari atom, jenis atom berubah. Perubahan demikian dapat
menyebabkan radiasi γ.
Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat,
dan karena itu sebuah inti baru akan terbentuk. Adapun pada peluruhan beta akan menambah
atau mengurangi nomor atom sebesar satu (nomor massa tetap sama).
Contoh :
238 234 4
92 U → 90T h + 2 He
226 222 4
88 Ra → T h + 2 He
86

 Peluruhan Sinar Beta


Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan
meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral
yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain
adalah peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino.
Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar
perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti
atom tetap stabil.
A A 0
Z X → Z +1Y + −1 β X = Inti Induk
A A 0
Z X → Z−1Y + +1 β Y = Inti Anak
Contoh :
14 14 0
6 C → 7C + −1 β
12 12 0
7 N → 6C + +1 β

9
 Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan
dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini
dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang
memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar gamma biasanya
menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi energi
saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.
A A
X∗Z ¿ ¿ → Z X +¿ X + γ

2.5 Besaran Radioaktif

 Waktu paruh

Waktu yang diperlukan agar banyaknya radionuklida (inti) yang belum berdisintegrasi tinggal
setengah dari semula. Radiasi radionuklida mempunyai sifat yang khas (unik) untuk masing-
masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu radionuklida sulit untuk ditentukan, tetapi
untuk sekumpulan inti yang sama, keboleh jadian peluruhannya dapat diperkirakan. Waktu
paruh bersifat khas terhadap setiap jenis inti.

 Aktivitas Radioaktif

Aktivitas radioaktif adalah banyaknya inti yang berdisintegrasi dalam waktu 1 detik. Semakin
besar aktivitasnya, semakin banyak inti atom yang berdisintegrasi perdetik. (Aktivitas tidak
bersangkut paut dengan jenis peluruhan atau radiasi yang dipancarkan oleh cuplikan, atau
dengan energi radiasi yang dipancarkan. Aktivitas haya ditentukan oleh jumlah peluruhan
perdetik).

10
2.6 Pengaruh Radiasi pada mahluk hidup
Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil
tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar radioaktif dapat
mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal bebas yang
reaktif. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada struktur DNA dalam kromosom.
Perubahan yang terjadi pada struktur DNA akan diteruskan pada sel berikutnya yang dapat
mengakibatkan kelainan genetik, kanker dll.
Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan.
Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang
sama diterima pada waktu yang lebih lama. Secara alami kita mendapat radiasi dari
lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis atau radiasi dari radioakif alam. Disamping itu,
dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang
yang tinggal disekitar instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam
batas aman.

2.7 Efek Radiasi pada Aspek Bidang Terkait

1. Pertanian
Radiasi sinar gamma cobalt 60 memengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman
jagung dimana semakin meningkat dosis sinar gamma 60Co menyebabkan penurunan
tinggi tanaman, jumlah daun, berat biji per tanaman, dan jumlah biji (Makhziah,
2017)
2.

11
3. 2.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

1. Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan


radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan
inti atom yang takstabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida
disebut zat radioaktif

2. Sejarah Penemuan Radioakitif Sifat-sifat Radioaktif

 Pada tahun 1895 Williem K. Rontgen menemukan sinar-X dengan jalan


menembakkan sinar katoda pada pelat aluminium
 Pada tahun 1896, Henry Becquerel mengamati garam uranium yang dapat
memancarkan radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini dapat menghitamkan pelat
film meskipun film tersebut ditutup rapat dengan kertas hitam
 pada tahun 1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat menemukan
unsur polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat radioaktif.
 Pada tahun 1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang bermuatan positif
disebut sinar alfa (α), yang merupakan inti helium (He). Rutherford juga
menemukan sinar bermuatan negatif yang disebut sinar beta (β).
3. Sifat-Sifat:
 Menghitamkan pelat film,
 Dapat mengionkan gas yang dilewati,
 Memiliki daya tembus yang besar, serta
 Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (mengalami
fluoresensi)
4. Kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan banyaknya proton dengan netron.
5. Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu
paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada
bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama
6. Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang paling
ringan hingga fatal

12
7. Waktu yang diperlukan agar banyaknya radionuklida (inti) yang belum berdisintegrasi
tinggal setengah dari semula disebut waktu paruh

13
DAFTAR PUSTAKA

Krane, Kenneth. 2008.Fisika Modern.Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)

Lasmi, Ni Ketut. 2012. SPM Fisika untuk SMA dan MA. Bandung : Erlangga

Lenly. N., Yulianti. D., Hindarto., N. Jurnal Fisika Unnes. Pengukuran Rdioaktivitas Lingkungan di
Sekitar Instalasi Radiognostik Rumah Sakit di Semarang. Vol. 1 (1) 2012. Hal 2-5

14

Anda mungkin juga menyukai