Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH RADIOKIMIA

“ Penggunaan Radioisotop dalam Bidang Kimia“

OLEH :
Retno Wulandari (20160111054001)

Dosen Pengampu :

Dr. Albaiti, S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang”Penggunaan Radioisotop dalam Bidang Kimia”.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jayapura, 28 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 5
D. Metode Penulisan .............................................................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

A. Pengertian Radioisotop ..................................................................................................................... 6


B. Sifat-sifat Radioisotop ...................................................................................................................... 7
C. Penggunaan Radioisotop dalam Bidang Kimia................................................................................. 7
1. Reaksi Esterifikasi : ...................................................................................................................... 7
2. Mekanisme Reaksi Fotosintesis .................................................................................................... 8
3. Kesetimbangan Dinamis ............................................................................................................... 9
4. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis ........................................................................ 9
BAB III ......................................................................................................................................... 11

PENUTUP .................................................................................................................................... 11

KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita telah mengetahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan
elektron-elektron yang beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi
pembakaran dan penggaraman), hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama
elektron pada kulit terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut
perubahan pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti).
Kimia inti atau yang dikenal dengan sebutan kimia nuklir merupakan salah satu
bidang kajian dalam ilmu kimia yang bahasan utamanya menyangkut sifat-sifat suatu
nukleotida, struktur, energetika, isotop, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan inti
suatu atom. Isotop berasal dari kata isotopos yang berarti “sama tepat” dalam sistem
periodik. Isotop ialah dua atom atau lebih yang bernomor atom sama, tetapi nomor
massanya berbeda. Jumlah elektron setiap isotop sama, oleh sebab itu isotop-isotop
memiliki sifat kimia sama dan beberapa isotop mempunyai sifat radioaktif.
Radioisotop yang sering digunakan dalam berbagai bidang kebutuhan manusia
seperti bidang kimia, kesehatan, pertanian, hidrologi dan industri, pada umumnya tidak
terdapat di alam karena kebanyakan umur paruhnya relatif pendek. Radioisotop dibuat di
dalam suatu reaktor nuklir yang mempunyai kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan
mereaksikan antara inti atom tertentu dengan neutron. Selain itu, radioisotop dapat juga
diproduksi menggunakan akselerator melalui proses reaksi antara inti atom tertentu
dengan suatu partikel, misalnya alpha, neutron, proton atau partikel lainnya.
Teknologi yang memanfaatkan radioaktif dikenal dengan istilah teknologi nuklir.
Sedangkan isotop yang bersifat radioaktif disebut radioisotop, dan zat yang bersifat
radiaktif disebut zat radioaktif. Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif yang mampu
memancarkan radiasi. Radioisotop dapat terjadi secara alamiah maupun sengaja dibuat
manusia untuk reaktor penelitian.
Pemanfaatan ilmu ini telah merambah ke berbagai bidang kehidupan seperti
kesehatan, industri dan riset kebumian, energi, pangan dan pertanian, ilmu fisika dan
kimia, kelautan dan hidrologi, dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan pemanfaatan
ilmu nuklir tersebut, radioisotop banyak digunakan dalam bidang kesehatan, kimia,
industri, hidrologi, arkeologi, pertanian dan sebagainya. Aplikasi tersebut ditujukan untuk
kesejahteraan manusia di berbagai bidang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu radioisotop?
2. Bagimana sejarah penemuan radioisotop?
3. Apa sifat-sifat khas radioisotop?
4. Apa saja kegunaan radioisotop dalam bidang kimia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu radioisotop
2. Untuk mengetahui sejarah penemuan radioisotop
3. Untuk mengetahui sifat-sifat khas radioisotop
4. Untuk mengetahui kegunaan radioisotope dalam bidang kimia

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kajian
pustaka, yaitu penulis mengumpulkan dari berbagai sumber referensi yang relevan
dengan materi yang disajikan dan kemudian dilakukan pengkajian terhadap materi
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Radioisotop
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti
dengan netron. Isotop suatu unsur, baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat
kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur
dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai
sumber radiasi/sumber sinar. Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada
ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil.
Radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem
fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia
yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai
suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau. Sedangkan
penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi
yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun makhluk. Radiasi
dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologi.Jadi
radioisotop memancarkan sinar radioaktif, seperti sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma
yang dapat dideteksi dengan alat khusus.
Dengan menggunakan alat deteksi dapat diketahui adanya radiasi atau instensitas radiasi
dan juga dapat di tentukan jumlah radioisotop yang terdapat dalam suatu bahan. Radiasi
pada materi dapat menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dilalui dampak
yang ditimbulkan radiasi dapat berupa:
1. Ionisasi. Dalam hal ini partikel radiasi menabrak elektron dari molekul zat yang dilalui
sehingga terbentuk ion positif dan ion negatif.
2. Eksitasi. Dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan electron terlepas dari atom atau
molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
3. Pemutusan ikatan kimia. Radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif mempunyai
energi yang dapat memutuskan ikatan-ikatan kimia.
B. Sifat-sifat Radioisotop
Peran radioisotop sebagai pencari jejak tidak terlepas dari sifat-sifat khas yang
dimilikinya, yakni:
1. Radioisotop senantiasa memancarkan radiasi dimanapun dan keberadaanya mudah
dideteksi.
2. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioisotop) hanya merupakan fungsi jumlah atom
radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur,
tekanan, pH dan sebagainya.
3. Waktu para radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun
4. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang
disusunnya
5. Radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga
sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang
sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama
dengan karbon-12
6. Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang
besar.

C. Penggunaan Radioisotop dalam Bidang Kimia

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia.
esterifikasi, fotosintesis dan kesetimbangan dinamis.

1. Reaksi Esterifikasi :
Yaitu reaksi pembentukan suatu ester yang dapat dibentuk dengan reaksi langsung
antara suatu asam karbosilat dan suatu alcohol. Esterifikasi berkataliskan asam dan
merupakan reaksi yang reversible. Asam karbosilat bereaksi dengan alcohol
membentuk ester dan air.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada reaksi esterifikasi, atom O yang
membentuk senyawa H2O berasal dari asam karbosilat. Adapun atom O yang
membentuk ester dari alkohol.
Untuk mengetahui apakah molekul air yang terjadi terbentuk dari H yang berasal
dari karboksilat dan OH dari alkohol atau sebaliknya, maka dapat digunakan isotop
O-18 sebagai bagian dari gugus OH pada alkohol, dan ternyata bahwa isotop O-18
terdapat pada ester.
Reaksinya:

Tapi bila isotop O-18 sebagai bagian OH pada gugus karboksil ternyata isotop O-
18 terdapat pada molekul air.
Reaksinya:

2. Mekanisme Reaksi Fotosintesis

Penggunaan radioisotop yang lain sebagai perunut mekanisme reaksi


fotosintesis.

Pada reaksi fotosintesis digunakan radioisotop O-18.

Reaksinya:

Bila isotop O-18 terdapat pada H2O, maka isotop O-18 akan terdapat pada O2. Dari
reaksi ini menunjukkan bahwa O2 hasil fotosintesis berasal dari peruraian air (H2O).
3. Kesetimbangan Dinamis
Kesetimbangan dinamis kimia bersifat dinamis artinya bahwa dalam keadaan
setimbang reaksi tetap berlangsung dengan laju yang sama pada kedua arah. Hal itu
dapat dibuktikan sebagai berikut. Perhatikan kesetimbangan PbI2 (timbal (II) klorida)
padat dan larutan jenuhnya yang mengandung Pb2+(aq) dan I-(aq) persamaan
reaksinya:
PbI2 (s) Pb2+ (aq) + 2I-(aq)
Kedalam tabung yang berisi PbI2 padat non radioaktif tambahkan larutan yang
berisi ion iodida radioaktif (131I) hingga jernih, kocok campuran dan biarkan beberapa
lama.
Saring campuran dan keringkan endapan tersaring. Jika dianalisis maka dalam
padatan PbI2 akan terdapat PbI2 yang radioaktif. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
larutan jenuh terdapat keadaan setimbang dinamis antara padatan dengan ion-ionnya.

4. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur


kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.

a. Analisis Pengeceran Isotop

Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah


larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut
dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis
ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.

b. Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit


dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd)
dalam sampel ikan laut. Sampel diradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga
menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar α.
Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma (γ) untuk menentukan
aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
1. Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti
dengan netron.
2. Sifat-sifat khas radioisotop, yakni:
a. Radioisotop senantiasa memancarkan radiasi dimanapun dan keberadaanya mudah
dideteksi.
b. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioisotop) hanya merupakan fungsi jumlah atom
radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur,
tekanan, pH dan sebagainya.
c. Waktu para radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun
d. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang
disusunnya.
3. Penggunaan radioisotope dalam bidang kimia adalah pada reaksi esterifikasi, mekanisme
reaksi fotosintesis, kesetimbangan dinamis dan penggunaan isotop dalam bidang kimia
analisis,

DAFTAR PUSTAKA

http://arvanrastavian.blogspot.com/2011/07/radioisotop-dalam-kimia.html

http://rahmawatialmajid.blogspot.com/2018/01/makalah-kimia-inti-aplikasi-radiokimia.html

https://dikapmn.wordpress.com/tag/radioisotop/

Anda mungkin juga menyukai