PERCOBAAN VII
“ELEKTROLISIS”
2020
PERCOBAAN VII
“ELEKTROLISIS”
I. Tujuan Percobaan
Elektroda yang menerima elektron dari sumber listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik lur
disebut anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah
tempat terjadinya oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative karena menangkap
elektron sedangkan anoda merupakan elktroda positif karena melepas elektron.
Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis. Elektroda yang
menerima elektron dari sumber katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan
elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut anoda. Katoda adalah tempat
terjadinya reduksi sedangkan anoda adalah tempat terjadinya oksidasi. Katoda
merupakan elektroda negatif karena menangkp elektron sedangkan anoda merupakan
elektroda positif karena melepas elktron (Syukri, 1999)
b) Bahan :
1. Amilum (𝐶6 𝐻10 𝑂5 )
2. Kalium Iodida (KI) 0,5 M
3. Tembaga Sulfat (CuS𝑂4 ) 0,5 M
4. Logam Tembaga (Cu)
5. Logam Besi (Fe)
IV. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a) Perlakuan I :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Merangkai alat elektrolisis, yaitu memasang pipa U pada stem.
3. Memasukkan larutan KI sampai batas dibawah permukaan pada pipa U.
4. Memasukkan elektroda karbon pada kedua ujung pipa U sampai tertutup.
5. Memasukkan indicator PP pada kedua ujung pipa U.
6. Mengambil larutan yang ada pada ujung pipa U kemudian meletakkannya
pada plat tetes.
7. Menambahkan larutan amilum.
8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
b) Perlakuan II :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Merangkai alat elektrolisis, yaitu memasang pipa U pada stem.
3. Memasukkan larutan CuS𝑂4 sampai batas dibawah permukaan pada pipa
U.
4. Memasukkan elektroda karbon pada kedua ujung pipa U sampai tertutup.
5. Memasukkan indicator PP pada kedua ujung pipa U.
6. Mengambil larutan yang ada pada ujung pipa U kemudian meletakkannya
pada plat tetes.
7. Menambahkan larutan amilum.
8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
V. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
b) Perlakuan II :
1. Larutan CuS𝑂4 0,5 M pada Pada Anoda :
pipa U + elektroda Cu Berwarna biru muda dan
(tembaga) dan Fe (Besi) terdapat sedikit gelembung
Pada katoda :
Berwarna biru muda, Tidak ada
gelembung dan terdapat endapan
Cu.
2. Larutan CuS𝑂4 0,5 M pada Pada Anoda :
pipa U + elektroda Cu Tetap Berwarna biru muda
(tembaga) dan Fe (Besi) + Pada katoda :
Indikator PP Tetap Berwarna biru muda.
a) Perlakuan I :
𝐾𝐼 (𝑎𝑞) → 𝐾 +(𝑎𝑞) + 𝐼 −(𝑎𝑞)
Katoda (-) : 2𝐻2 𝑂(𝑙) + 2𝑒 − → 𝐻2(𝑔) + 2𝑂𝐻 −
Anoda (+) : 2𝐼 −(aq) → 𝐼2(𝑔) + 2e
b) Perlakuan II :
CuS𝑂4 (aq) → 𝐶𝑢2+(𝑎𝑞) + 𝑆𝑂42−
Katoda : 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 → 𝐶𝑢
Anoda : 𝐶𝑢 → 𝐶𝑢2+ + 2𝑒
VII. Pembahasan
Prinsip kerja dari percobaan ini adalah mengetahui elektrolisis larutan KI dan
CuSO4 dengan cara yang sama yaitu memasukkannya ke dalam pipa u kemudian di
tambahkan indicator PP setelah itu di tambahkan larutan amilum (Staf Pengajar
Kimia Dasar Lanjutan, 2020).
a) Perlakuan I :
Tujuan perlakuan ini adalah mengetahui elektrolisis dari larutan KI. Pertama-
tama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan berfungsi untuk memudahkan
saat melakukan langkah dari percobaan ini. Kemudian Merangkai alat elektrolisis,
yaitu memasang pipa U pada stem, alat ini berfungsi untuk memudah kan proses
elektrolisis sedangkan pipa U yang di letakan pada stem berfungsi untuk menaruh
larutan yang akan di elektrolisi seperti perlakuan ini yaitu larutan KI. Setelah itu
memasukkan larutan KI pada pipa U yang telah terpasang pada stem, sifat dari KI
atau Kalium Iodida ini adalah larutan tidak berwarna atau bening juga KI adalah
garam yodium stabil (non-radioaktif) yang dapat membantu tiroid dari penyerap
yodium radioaktif. Larutan KI dalam percobaan ini berfungsi sebagai sampel
percobaan. Selanjutnya, memasukkan elektroda karbon pada kedua ujung pipa U
berfungsi sebagai konduktor dan jumlah elektron bebas yang tersedia untuk
ditransfer juga memiliki titik leleh yang sangat tinggi. Hasil yang kami dapatkan
adalah Pada Anoda :Terdapat gelembung udara sedikit dan larutan berubah warna
menjadi kuning pekat sedangkan Pada katoda : Terdapat gelembung udara lebih
banyak. Setelah itu memasukkan indicator PP pada kedua ujung pipa U, fungsi
penambahan indicator PP adalah untuk mengetahui sifat asam atau basa pada larutan
KI. Hasil yang kami dapatkan adalah Pada Anoda : Tetap berwarna kuning
sedangkan Pada katoda : Berubah menjadi warna ungu di bagian atas larutan.
Kemudian mengambil larutan yang ada pada ujung pipa U kemudian meletakkannya
pada plat tetes, berfungsi untuk memudahkan melihat perubahan warna. Setelah itu
menambahkan larutan amilum pada larutan yang telah ada pada plat tetes, fungsi
penambahan larutan amilum adalah untuk mengetahui adanya ion I− dalam anoda.
Hasil yang kami dapatkan adalah Larutan berubah menjadi warna hitam pekat.
Setelah itu mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan (Staf Pengajar
Kimia Dasar Lanjutan, 2020).
b) Perlakuan II
Tujuan perlakuan ini adalah mengetahui elektrolisis dari larutan CuSO4. Pertama-
tama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan berfungsi untuk memudahkan
saat melakukan langkah dari percobaan ini. Kemudian Merangkai alat elektrolisis,
yaitu memasang pipa U pada stem, alat ini berfungsi untuk memudah kan proses
elektrolisis sedangkan pipa U yang di letakan pada stem berfungsi untuk menaruh
larutan yang akan di elektrolisi seperti perlakuan ini yaitu larutan CuSO4. Setelah itu
memasukkan larutan CuSO4 pada pipa U yang telah terpasang pada stem, sifat dari
CuSO4 atau Tembaga Sulfat ini adalah larutan berwarna biru. Larutan CuSO4 dalam
percobaan ini berfungsi sebagai sampel percobaan. Selanjutnya, memasukkan
elektroda Cu (tembaga) dan Fe (Besi) pada kedua ujung pipa U berfungsi sebagai
konduktor dan jumlah elektron bebas yang tersedia untuk ditransfer juga memiliki
titik leleh yang sangat tinggi. Hasil yang kami dapatkan adalah Pada Anoda
Berwarna biru muda dan terdapat sedikit gelembung sedangkan Pada katoda :
Berwarna biru muda, Tidak ada gelembung dan terdapat endapan Cu. Setelah itu
memasukkan indicator PP pada kedua ujung pipa U, fungsi penambahan indicator PP
adalah untuk mengetahui sifat asam atau basa pada larutan KI. Hasil yang kami
dapatkan adalah Pada Anoda : Tetap Berwarna biru muda Pada katoda :Tetap
Berwarna biru muda. Kemudian mengambil larutan yang ada pada ujung pipa U
kemudian meletakkannya pada plat tetes, berfungsi untuk memudahkan melihat
perubahan warna. Setelah itu menambahkan larutan amilum pada larutan yang telah
ada pada plat tetes, fungsi penambahan larutan amilum adalah untuk mengetahui
adanya ion I− dalam anoda. Hasil yang kami dapatkan adalah Pada Anoda : Tidak
terjadi perubahan warna Pada katoda : Tidak terjadi perubahan warna. Setelah itu
mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan (Staf Pengajar Kimia Dasar
Lanjutan, 2020).
a) Perlakuan I
b) Perlakuan II :
Kesalahan yang terjadi pada percobaan ini adalah di dalam video tersebut
tidak di paparkan secara jelas langkah-langkah dalam prosedur kerja percobaan ini
jadi kami tidak terlalu memahami bagaimana proses nya contoh saat perlakuan 2
tidak di paparkan dari awal hanya langsung pada hasilnya (Staf Pengajar Kimia
Dasar Lanjutan, 2020).
VIII. KESIMPULAN
CuSO4 atau Tembaga (III) sulfat, garam ini ada sebagai rangkaian senyawa
yang berbeda dalam derajat hidrasi. Bentuknya adalah bubuk biru terang dan larut
dalam air untuk memberikan kompleks aquo (H2O) yang memiliki geometri molekul
octahedral dan paramagnetic. Tembaga (III) sulfat pentahidrat terurai sebelum leleh
pada 150°𝐶, kehilangan dua molekul air pada 63°𝐶, di ikuti oleh dua lainnya pada
109°𝐶 dan molekul air akhir 200°𝐶.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar Kimia Dasar Lanjutan. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Dasar
qwertLanjutan. Universitas Tadulako : Palu.