Sosiologi yang bermakna masyarakat dan arti pendidikan bermakna proses perubahan yang menuju pada pengajaran dan pelatihan Sosiologi pendidikan adalah kajian sosiologis yang mempelajari hubungan sosial antara masyarakat sehingga memunculkan interaksi sosial dalam paradigma pendidikan yang pada akhirnya terjadi korelasi pengajaran, pelatihan, dan pengetahuan dalam perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Adapun tujuan sosiologi pendidikan yakni Sosiologi pendidikan sebagai analisis proses sosialisai,analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat,analisis interaksi sosial disekolah dan antar masyarakat,sebagai alat kemajuan dan perkembangan, sebgai dasar menentukan tujuan,sebgai sosiologi nterapan, dan sebagai latihan bagi petugas pendidikan. b. Pendidikan dan masyarakat Pendidikan adalah proses mengembangkan potensi manusia melalui pengajaran atau pelatihan. Dan Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Adapun faktor dalam perkembangan manusia yakni 1. Aspek biologis Kepribadian seseorang tidak luput dari aspek biologi seseorang tersebut. Selain itu adanya organisasi untuk penginderaan serta sistem saraf merupakan syarat mutlak untuk belajar dengan menangkap, mengelola rangsangan dari luar serta menyimpannya. 2. Lingkungan ilmiah Lingkungan alam merangsang munculnya bentuk kelakuan tertentu yang berdasarkan Kondisi alam sekitarnya. 3. Lingkungan sosial-budaya Manusia mempelajari orang lain di lingkungan sosialnya dan budayanya. contohnya bahasa, kebiasaan makan, pakaian, kepercayaan dll diperoleh dan dipelajari dari lingkungan sosial dan budayanya. Pendidikan sebagai pengubah yakni Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan,meneruskan atau mentransmisi kebudayaan. Diantaranya nilai-nilai nenek moyang ke generasi muda. Sekolah juga turut mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah memegang peranan penting sebagai “Agent of Change” untuk membangun perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial seperti struktur keluarga, agama, filsafat bangsa sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Ada para pendidik yang menaruh kepercayaan yang besar sekali akan kekuasaan pendidikan dalam membentuk masyarakat baru. Oleh karena itu setiap anak diharapkan memasuki sekolah dan dapat diberikan ide-ide baru tentang masyarakat yang lebih indah daripada yang sudahsudah. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pendidikan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hal tersebut memiliki kaitan erat dan pengaruh besar untuk masing-masing. Dalam masyarakat saat ini kita adalah anggota mudanya dan saat inilah bagaimana kita mampu memberikan versi terbaiki diri kita untuk masyarakat dan sebagai calon pendidik bagaimana kita mengetahui hubungan dan kaitan erat antar kedua hal tersebut. c. Sosisalisasi dan penyesuaian diri disekolah Sosialisasi adalah soal belajar. Dalam proses sosialisasi individu belajar tingkah laku, kebiasaaan serta pola kebudayaaan serta keterampilan sosial seperti berbahasa, bergaul dan lain sebagainya. Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan, depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis. Proses Sosialisasi terjadi melalui conditioning oleh lingkungan yang menyebabkan individu memperlajari pola kebudayaan yang fundamental seperti berbahasa, cara berjalan, duduk, makan, apa yang dimakan, berlaku sopan, mengembangkan sikap yang dianut dalam masyarakat seperti sikap terhadap agama, seks, orang yang lebih tua, pekerjaan, rekreasi, dan segala sesuatu yang perlu bagi warga masyarakat yang baik. belajar norma-norma kebudayaan pada mulanya banya kterjadi di rumah dan sekitar, kemudian di sekolah, bioskop, televisi dan lingkungan lain. Sosialisasi akan tercapai melalui komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya. Pola kelakuan yang diharapkan dari anak terus-menerus disampingkan dalam segala situasi dimana ia terlibat. Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah merupakan hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan. Anak mengalami perubahan dalam kelakuan sosial setelah ia masuk ke sekolah. Di rumah anak hanya bergaul dengan orang yang terbatas jumlahnya, terutama dengan anggota keluarga dan anak-anak tetangga.Suasana di rumah adalah informal dan banyak kelakuan yang diijinkan.Di sekolah anak itu mengalami suasana yang berbeda.Anak bukan lagi sebagai anak istimewa yang diberi perhatian khusus oleh ibu guru, melainkan hanya salah seorang di antara puluhan murid lainnya.Untuk itu anak harus mengikuti peraturan yang bersifat formal yang tidak dialami anak di rumah dan dengan sendirinya membatasi kebebasannya. d. Pendidikan dan pranata sosial Pranata sosial berasal dari istilah bahasa Inggris social institution. Istilah-istilah lain pranata sosial ialah lembaga sosial dan bangunan sosial. Walaupun istilah yang digunakan berbeda-beda, tetapi social institution menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku anggota masyarakat. Tujuan dan fungsi pranata sosial tujuan utama pranata sosial, selain untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai, juga sekaligus untuk mengatur agar kehidupan sosial para warga/ masyarakat dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku fungsi pranata yakni memberi pedoman, menjaga keutuhan masyarakat, memberikan pegangan dalam melakukan pengendalian sosail. Pranata Sosial terdiri dari seperangkat organisasi daripada pemikiran-pemikiran dan pola-pola perikelakuan yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. Karakteristik ini menegaskan kembali bahwa pranata sosial terdiri dari sekumpulan norma-norma sosial dan peranan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. norma-norma sosial ini merupakan unsur abstraknya dari pranata sosial, sedangkan sekumpulan dari peranan- peranan sosial seolah-olah merupakan perwujudan konkret dari pranata sosial, karena menampakkan diri sebagai bentuk assosiasi atau lembaga. Adapun Unsur-Unsur Pranata Sosial ada unsur simbolik, budaya, kode spesifikasi, pola perilaku, dan ideologi dalam pranata sosial ini ada yang disebut pranata sosial pokok terdiri dari pranata keluarga, agama,ekonomi, politik, serta pendidikan pendidikan dan pranata sosial saling bertalian satu sama lain. Beberapa kebutuhan manusia, seperti kebutuhan pendidikan akan diperoleh lebih terstruktur dengan adanya lembaga sosial atau pranata sosial. Pranata sosial aka nada jika kebutuhan individu yang digabungkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. e. Pendidikan dan mobilitas sosial Hubungan antara pendidikan dengan mobilitas bahwa sistem pendidikanlah yang menjadi mekanisme mobilitas sosial. pendidikan memainkan peranan penting dalam mobilitassosial sekalipun tidak tertuju pada penempatan pekerjaan tertentu. Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam mobilitas sosial, kita mengetahui bahwa kualifikasi pendidikan harus dihubungkan secara langsung dengan jenis pekerjaan. Ada beberapa hal dalam melihat hubungan antara pendidikan dengan mobilitas sosial yaitu: kesempatan pendidikan yang banyak ditentukan oleh faktor-faktor tertentu antara lain kedudukan atau status sosial masyarakat. Kalangan masyarakat bawah menginginkan terjadinya perubahan atau mobilitas sosial melaui pendidikan. Selain itu juga untk mendapatkan pekerjaan, kualifikasi pendidikan ada hubungannya dengan jenis pekerjaan, akan tetapi tidak semua orang yang berkualifikasi tinggi dalam pendidikan mendapatkan yang cocok dengan pekerjaannya. Kesempatan pekerjaan antara satu daerah dengan daerah lainnya berbeda-beda karena mobilitas sosial dipengaruhi adanya pendidikan, maka pendidikan menghasilkan kualifikasi yang lebih banyak.Jadi secara singkat hubungan dengan mobilitas sosial dipengaruhi kesempatan memperoleh pekerjaan sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Sehingga apabila ingin mobilitas sosial semakin baik maka kesempatan memperoleh pendidikan semakin baik, dan hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggun jawab. Sedangkan mobilitas sosial adalah gerak dalam suatu struktur sosial atau perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukannya yang satu ke kedudukan lainnya. Terdapat banyak faktor penghambat dan pendorong timbulnya mobilitas sosial. Oleh karena itu pendidikan untuk mencapai mobilitas sosial ini maka pendidikan merupakan anak tangga mobilitas yang penting. Selain itu, kita harus mengupayakan supaya semua masyarakat memperoleh kesempatan pendidkan yang sama tanpa memandang perbedaan status f. Pendidikan dan perubahan sosial 1. Pendidikan (usaha sadar) mengandung makna suatu proses transaksional yang intensional, terjadi dilingkungan ( social budaya) berstruktur yang disebut sekolah atau sejenisnya. Pendidikan sebagai salah satu bagian penting dari proses pembangunan nasional merupakan salah satu sumber penentu dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara. 2. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus menerus yang mencakup sistem sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial (lembaga sosial, kelompok, norma) didalam masyarakat. 3. Sekolah berperan sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperluas tingkah laku peserta didik yang dibawa keluarganya. Disamping itu sekolah bertugas melayani kepentingan bangsa seperti yang ditetapkan oleh pemerintah karena pemerintah mengatur segala sesuatu yang berhubungan dan menyangkut kepentingan bangsa dan rakyat, seperti penyelenggaraan sekolah. 4. Agen pembaharu dalam inovasi pendidikan adalah sekelompok orang yang mempelopori, menggerakkan, dan menyebarluaskan proses perubahan pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. fungsi pendidikan dalam perubahan sosial a. Perubahan lingkungan internal menuntut adaptasi masyarakat. Sementara pengaruh eksternal menyebabkan diterimanya nilai-nilai dan tata tata perilaku baru. b. Fungsi pendidikan khususnya pada upaya membentuk perubahan sosial yang terpola atau direncanakan. Melalui pendidikan dirancang arah perubahan sosial atas dasar prediksi-prediksi ilmiah, sehingga akibatnya bisa diramalkan. c. Implikasinya, pendidikan – melalui pendidiknya bisa menjadi alat kontrol sosial yang efektif dalam membentuk masyarakat baru. d. Terdapat prinsip – prinsip pengajaran baru yang wajib untuk diterapkan pendidik di era transformasi digital saat ini, yaitu Keluar dari zona nyaman,bekerja dengan target atau capaian yang jelas, fokus memberikan aktivitas yang bermakna dan berdampak, menerima dan memberikan feedback berkualitas