Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MATA PELAJARAN INFORMATIKA


“ Kurangnya Mobilitas Sosial ”

Guru Mata Pelajaran :


Nanda Satriya Bima, S. Kom

DISUSUN OLEH :

1. Mohammad Zidane Fikri Mubarok


2. Muhammad Hilmi Aria Dinata
3. Sania Aulia Salsa Billa
4. Khanza Maulida Alifatulnisa
5. Apipah Putri Taruna

SMP WAHIDIYAH KOTA KEDIRI


2023/2024

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................................


B. Tujuan Makalah ............................................................................................
C. Rumusan Masalah .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Pengertian Mobilitas Sosial ...........................................................................


B. Faktor Kurangnya Mobilitas Sosial ..............................................................
C. Dampak Kurangnya Mobilitas Sosial ...........................................................
D. Upaya Menghadapi Mobilitas Sosial ............................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Kritik .............................................................................................................
C. Saran ..............................................................................................................

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami sebagai penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi penilaian tugas bersama dengan judul
“Kurangnya Mobilitas Sosial“. Pada makalah ini Semua terjabarkan secara lengkap
dan tidak meninggalkan aspek lingkungan sekitar dan aspek Pancasila yang
berhubungan dengan makalah yang telah disusun.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
peningkatan pembelajaran dan penambahan ilmu pengetahuan untuk pembaca.
Penulisan makalah ini tidak sepenuhnya sempurna, maka dari itu penulis sangat
memerlukan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakan isi makalah.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga karya tulis kami berguna
bagi para pembaca dan khususnya penulis sendiri.

Kediri, 4 Februari 2024

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mobilitas sosial merupakan perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial
lainnya (Horton & Hunt, 1999: 36). Perpindahan kelas tersebut dimaksudkan
untuk memperbaiki kondisi kehidupan agar lebih baik. Tetapi dalam pembahasan
yang lebih luas, hakikat dari mobilitas sosial tidak hanya sebatas itu saja. Ada
status sosial yang juga menjadi point penting dalam mobilitas sosial. Ketika
seseorang atau sekelompok masyarakat memobilisasi/ melakukan mobilitas,
sesungguhnya juga ada status/kedudukan yang diinginkan dari proses mobilitas
tersebut. Pada umunya mobilitas sosial ada dalam setiap masyarakat dan
dilakukan oleh setiap orang; sekalipun dalam sistem kasta tertutup meski terdapat
banyak kesulitan dalam prosesnya (Nasution: 2011).

Mobilitas sosial yang dilakukan oleh manusia tidak selamanya dapat berjalan
dengan lancar. Terkadang upaya tersebut dalam prosesnya justru statis (jalan di
tempat) bahkan seseorang bisa saja malah jatuh ke kehidupan yang lebih buruk
dari sebelumnya. Berdasarkan uraian singkat di atas, sederhananya mobilitas
sosial dapat diartikan sebagai perpindahan/gerak sosial yang dilakukan seseorang
atau sekelompok masyarakat dari satu strata (kelas sosial) ke strata lain biasanya
dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup.

Mobilitas sosial lebih sering terjadi dalam masyarakat bersistem stratifikasi


terbuka (tanpa kasta). Hal ini dikarenakan dalam masyarakat tanpa kasta tidak
ada aturan baku maupun intimidasi bagi siapa saja yang ingin menaikkan status
sosialnya. Artinya mobilitas sosial bebas dilakukan siapa saja.

B. Tujuan Makalah

1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial.


2. Menyebutkan dan menjelaskan penyebab kurangnya mobilitas sosial.
3. Memberi tahu dampak yang timbul karena kurangnya mobilitas sosial.
4. Memberikan solusi atau upaya yang bisa diterapkan untuk menghadapi
kurangnya mobilitas sosial.

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial ?


2. Faktor apa saja yang menyebabkan kurangnya mobilitas sosial ?
3. Dampak apa yang ditimbulkan akibat kurangnya mobilitas sosial ?
4. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi kurangnya
mobilitas sosial ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan
atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial pada istilah
tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok
sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok
orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami
perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi
lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah
peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial.

Dalam kehidupan bermasyarakat ini, pasti terjadi perpindahan atau perubahan


strata sosial pada setiap individunya. Adanya perpindahan atau perubahan strata
sosial tersebut adalah hal wajar untuk dapat terjadi, baik itu perubahan menuju ke
strata sosial yang lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari strata sosial
sebelumnya. Hal tersebut terjadi sebab setiap anggota masyarakat pastilah ingin
mempunyai hidup yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga mereka akan giat
berusaha untuk melakukan perubahan strata sosial itu.

B. Faktor Kurangnya Mobilitas Sosial

Dalam setiap masyarakat, kecenderungan mengalami mobilitas sosial berbeda-


beda. Ada masyarakat yang dengan cepat dan mudah mengalami mobilitas sosial,
tetapi ada pula masyarakat yang cenderung sulit mengalami mobilitas sosial.
Kurangnya mobilitas sosial dapat terjadi karena adanya faktor-faktor yang
menghambatnya.

2
Berikut beberapa faktor yang dapat menghambat mobilitas sosial :

1. Ketidaksetaraan Ekonomi

Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat


miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah
satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat
yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan
terbatas.
Saat ini, negara Indonesia masih memiliki penduduk miskin ± 12%. Hal
ini menjadi hambatan dalam mobilitas sosial. Karena itulah, pemerintah
berusaha mengurangi kemiskinan tersebut dengan berbagai cara. Dengan
hilangnya kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah
mengakses berbagaifasilitas dasar dan memudahkan mobilitas.

2. Diskriminasi

Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan


suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi
pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan
masyarakat Indonesia. Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat
Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-
sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas
sosial rakyat Indonesia.

3. Keterbatasan Akses Pendidikan

Sekolah-sekolah di desa sering kali kurang mendapatkan dukungan dan


infrastruktur yang memadai serta kualitas pendidikan yang rendah.
Akibatnya, anak-anak dari pedesaan memiliki peluang yang lebih terbatas
untuk mendapatkan pendidikan yang baik, yang akan membatasi
kesempatan mereka untuk mencapai pekerjaan yang lebih baik.

4. Tradisi dan Budaya

Beberapa masyarakat pedesaan masih memegang teguh norma-norma


sosial yang membatasi kesempatan untuk mencari perubahan dalam hidup
mereka. Misalnya, sistem kasta atau struktur sosial yang kaku dapat
membatasi mobilitas sosial. Sebab, seseorang akan terikat pada posisi
sosial tertentu berdasarkan kelahiran atau keanggotaan keluarga.

5. Infrastruktur yang Terbatas

Keterbatasan infrastruktur juga menjadi penghambat mobilitas sosial


masyarakat pedesaan. Kondisi infrastruktur yang buruk dapat menyulitkan
perusahaan atau bisnis untuk berkembang di pedesaan, yang pada akhirnya
membatasi kesempatan pekerjaan yang tersedia.

3
C. Dampak Kurangnya Mobilitas Sosial

Setiap manusia melakukan mobilitas sosial demi mendapatkan kehidupan yang


lebih baik. Dalam mobilitas sosial tentunya terdapat sebuah persaingan. Ketika ada
seseorang yang tidak siap dengan adanya mobilitas sosial, dapat memicu
terjadinya konflik. Munculnya konflik merupakan konsekuensi dari adanya
mobilitas sosial.

Selama masih ada perbedaan, konflik tidak dapat dihindari dan selalu terjadi.
Secara sederhana, ada 4 jenis konflik yang sering terjadi akibat kurangnya
mobilitas sosial/ mobilitas sosial yang kurang harmonis.

Berikut penjelasannya :

1. Konflik Antarkelas Sosial

Dalam struktur kehidupan masyarakat, terdapat kelas-kelas sosial atau


disebut stratifikasi sosial. Ketika terjadi perbedaaan kepentingan antar
kelas sosial, akan memicu terjadinya konflik. Contohnya konflik antara
buruh dan pemimpin perusahaan.

2. Konflik antarkelompok sosial

Kelompok sosial merupakan dampak dari terjadinya mobilitas sosial.


Kelompok baru terbentuk karena adanya mobilitas vertikal dan
horizontal. Contohnya konflik antar partai saat terjadinya pemilu.

3. Konflik antargenerasi

Dilansir Setiap periode waktu tertentu pasti akan diisi oleh generasi
yang berbeda. Nilai dan norma pun juga akan mengalami perubahan
seiring berjalannya waktu.

4. Konflik antaretnis, agama, dan golongan

Konflik ini merupakan konsekuensi dari kemajukan dalam masyarakat.


Konflik ini biasanya bersifat horizontal. Contohnya konflik antara entis
Dayak dengan etnis Madura.

D. Upaya Menghadapi Mobilitas Sosial

Pada dasarnya, tidak mudah untuk merubah sesuatu yang telah mengakar sejak
lama di kehidupann masyarakat. Namun, perubahan sosial adalah suatu
keniscayaan yang tidak selayaknya ditakuti kehadirannya.

4
Cara mengatasi kurangnya mobilitas sosial yang bisa diterapkan yaitu :

1. Kenaikan Penghasilan

Kenaikan penghasilan tidak menaikkan status secara otomatis,


melainkan akan merefleksikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini
akan memengaruhi peningkatan status. Hubungan antara penghasilan dan
mobilitas sosial dapat terjadi intergenerasi atau intragenerasi. Disebut
intergenerasi apabila mobilitas sosial terjadi akibat hubungan
antargenerasi seperti anak dan orangtua, sementara intragenerasi terjadi
dalam perubahan pendapatan (biasanya dihubungkan dengan karier)
seseorang.

2. Perubahan Tingkah Laku

Strata sosial ditentukan oleh setidaknya tiga hal, yakni: tingkat


ekonomi, kehormatan, dan kuasa. Orang-orang yang berada di strata
sosial yang sama akan memiliki kemiripan di tiga hal tersebut. Hal ini
akan tercermin dari bagaimana tata lakunya di kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang
berusaha mempraktikkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih
tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku,
tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Sehingga dia merasa
dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.

3. Edukasi

Hubungan antara edukasi dan gerak sosial merupakan subjek studi


yang banyak diamati oleh peneliti. Hal ini dikarenakan pendidikan dilihat
sebagai kunci perkembangan kualitas hidup seseorang, yang secara tidak
langsung membuat orang tersebut merasakan mobilitas sosial. Kelompok-
kelompok sosial yang rentan terhadap kualitas hidup rendah seperti
perempuan dan kesukuan tertentu ditemukan mampu bertahan setelah
menerima pendidikan. Edukasi secara langsung menghubungkan
seseorang dengan ragam pekerjaan yang lebih luas, sehingga
kemungkinan untuk melakukan gerak sosial ke atas menjadi lebih besar.

4. Perubahan Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan bagian dari karakteristik seseorang. Lokasi


tinggal dan lingkungan tetangga memberikan pengaruh kepada pribadi
seseorang. Hal ini membentuk bagaimana ia menilai dirinya dan orang
lain, sehingga tersebut pula stara sosial di dalamnya.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Mobilitas sosial adalah


perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke
lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial
dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih
rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan
kedudukan disebut mobilitas sosial.

Mobilitas sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bisa mendorong maupun


menghambatnya. Fakor-Faktor tersebut bisa berdampak pada rendahnya mobilitas
sosial yang menimbulkan berbagai konflik antarkelas, kelompok, generasi, erta
budaya sosial.

Untuk itu, diperlukan upaya untuk mengatasi mobilitas sosial yang rendah
supaya meminimalisir dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang sekitar.
Upaya terssebut bisa dilakukan dengan pemerataan ekonomi, belajar beradaptasi
dan menyesuaikan lingkungan baru, dan engan melakukan edukasi secara
langsung.

B. Kritik

Adanya mobilitas sosial bisa menumbuhkan rasa kompetitif diantara lapisan


masyarakat untuk menempati strata tinggi. Untuk itu akan ada persaingan antar
kelas sosial. Namun, apabila mobilitas sosial rendah dan apabila seseorang tidak
siap dengan adanya mobilitas sosial bisa menimbulkan beberapa konflik antar
lapisan atau strata masyarakat.

C. Saran

Sebagai upaya menghadapi mobilitas sosial, seseorang memerlukan adanya


edukasi sebagai bekal atau modal untuk menghadapi mobilitas sosial. Setelah
adanya edukasi, seseorang harus mengamati dan belajar menyusuaikan diri dengan
lingkungannya.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Digital Repository universitas Medan area: Home. Digital Repository Universitas


Medan Area: Home. (n.d.). https://repositori.uma.ac.id/

2. Muhammad Nursa’ban. (n.d.). Buku Siswa ips.pdf.


https://repositori.kemdikbud.go.id/7020/1/buku%20siswa%20IPS.pdf

3. Aris. (2023, June 27). Pengertian Mobilitas Sosial: Teori, Bentuk, Faktor
Pengaruh. Gramedia Literasi. https://www.gramedia.com/literasi/mobilitas-sosial/

4. Sosial, S. dan. (2023a, August 4). 5 Faktor Penghambat mobilitas Sosial Dalam
masyarakat pedesaan. kumparan. https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-
faktor-penghambat-mobilitas-sosial-dalam-masyarakat-pedesaan-
20vH667RwTK/full

5. Gischa, S. (2020, October 9). Konsekuensi dari Mobilitas Sosial Halaman all.
KOMPAS.com.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/132705369/konsekuensi-dari-
mobilitas-sosial?page=all

6. Wikimedia Foundation. (n.d.-a). Gerak Sosial. Wikipedia.


https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial#Perubahan_tempat_tinggal

Anda mungkin juga menyukai