Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 6

MAKALAH SOSIOLOGI

MOBILITAS SOSIAL DAN DINAMIKA SOSIAL

OLEH:

Fahmi Rezeki (190501002)


Muhammad Hasybi Rabbani (190501062)
Nasrul Haq (190501047)

Dosen Pengajar:
Dr. Fauzi Ismail, M.Si

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM BANDA ACEH


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk
dan hidayah Nya Makalah Sosiologi: Mobilitas Sosial dan Dinamika Sosial ini dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Makalah Sosiologi: Mobilitas Sosial dan Dinamika Sosial ini merupakan


representatif dari mata kuliah Sosiologi yang menjadi bahan bacaan tambahan dalam
pembelajaran Sosiologi.

Dengan tersusun dan terselesaikannya makalah ini, diharapkan pula dapat menjadi
bahan atau acuan bagi segenap mahasiswa mata kuliah Sosiologi untuk lebih mengenal aspek
yang dibahas dalam makalah ini. Selanjutnya makalah ini juga menjadi masukan dan bahan
penilaian bagi mahasiswa maupun dosen mata kuliah Sosiologi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

C. Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian Sosiologi.................................................................................................2

B. Mobilitas Sosial........................................................................................................2

C. Dinamika Sosial.......................................................................................................8

BAB III PENUTUP........................................................................................................11

A. Kesimpulan............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan latar belakang akan mobilitas dan dinamika sosial yang terjadi di
masyarakat, makalah ini bertujuan sebagai bahan bacaan dan representatif dari mata kuliah
Sosiologi. Guna mendapat pengertian, penjelasan serta pemahaman lebih lanjut akan apa
yang terjadi pada masyarakat sosial.

Makalah ini merepresentasikan segala bentuk bahan susun yang didapat dalam
penyusunan makalahnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Sosiologi?


2. Bagaimana Mobilitas Sosial di masyarakat?
3. Bagaimana Dinamika Sosial di masyarakat?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu Sosiologi.


2. Mengetahui bagaimana Mobilitas Sosial di masyarakat.
3. Mengetahui bagaimana Dinamika Sosial di masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu


pengetahun atau ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur
sosial, proses sosial, dan perubahannya.1

Kehidupan sosial sangat mengatur perilaku manusia, sebagian besar karena manusia
tidak memiliki naluri yang memandi sebagain besar perilaku hewan. Karena manusia
bergantung pada institusi dan organisasi sosial untuk menginformasikan keputusan dan
tindakan mereka. Mengingat peran penting yang dimainkan organisasi dalam mempengaruhi
tindakan manusia, adalah tugas sosiologi untuk menemukan bagaimana organisasi
memengaruhi perilaku orang, bagaimana mereka dibentuk, atau bagaimana organisasi
berinteraksi satu sama lain, Di antara struktur organisasi yang paling mendasar adalah
lembaga ekonomi, agama, pendidikan, dan politik, serta lembaga yang lebih khusus seperti
keluarga, komunitas, militer, kelompok teman sebaya, klub dan asosiasi sukarelawan.

B. Mobilitas Sosial

Gerak sosial adalah perpindahan status sosial sekelompok orang atau individu ke
status yang lain baik secara vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan pada suatu sistem
sosial yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka. 2 Seseorang dapat melakukan
mobilisasi sosial apabila ia dapat memenuhi persyaratan tertentu di tingkat sosial tertentu,
seperti tingkat studi, kekayaan, pangkat, atau lainnya. Biasanya kegiatan gerak sosial
dilakukan karena suatu alasan tertentu.3 Istilah gerak sosial digunakan oleh
para sosiolog dan ilmuwan politik di Amerika Serikat selama periode 1950-an dan mulai
digunakan oleh sejarawan bernama Eric Hobsbawm pada tahun 1959. Gerak sosial dapat

1
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/30/130000469/sosiologi--pengertian-sejarah-dan-ciri-
cirinya?page=all
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial
3
Yuk, Pelajari Pengertian Mobilitas Sosial dan Ruang Lingkupnya! (Quipper Video Blog). 2018-04-
15
berawal dari adanya penentangan sehari-hari yang kemudian berkembang menjadi
perlawanan terbuka.

1. Latar Belakang Terjadinya Mobilitas Sosial


a. Kenaikan Penghasilan
Kenaikan penghasilan tidak menaikkan status secara otomatis, melainkan akan
merefleksikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan memengaruhi
peningkatan status. Hubungan antara penghasilan dan mobilitas sosial dapat terjadi
intergenerasi atau intragenerasi. Disebut intergenerasi apabila mobilitas sosial terjadi
akibat hubungan antargenerasi seperti anak dan orangtua, sementara intragenerasi
terjadi dalam perubahan pendapatan (biasanya dihubungkan dengan karir)
seseorang. Contoh pengaruh intergenerasi adalah stagnansi pendapatan masyarakat
di Amerika Serikat akibat generasi yang sebelumnya. yang berusaha mencapai Impian
Amerika Serikat yang didambakan orangtuanya. Contoh bentuk intragenerasi Seorang
pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat
menjadi Manajer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di
masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya,
misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi
pegawai rendahan.

b. Perkawinan
Dalam banyak tingkatan sosial, perkawinan dilihat sebagai penyamarataan status.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan bagian dari suatu kelas
sosial tertentu, sehingga penyatuan anggota keluarga yang berbeda strata sosial
dianggap mampu menjadi alat mobilisasi sosial bagi salah satu atau keduanya.
Buordieu (dalam Schwartz dkk, 2006) menyatakan bahwa beberapa kasus yang cukup
banyak ditemukan hingga tahun 1990an adalah perkawinan antara lelaki yang
berpendidikan dan dengan anak perempuan pemilik usaha tertentu. Hal ini
menunjukkan adanya pertukaran yang dilakukan baik dari sisi perempuan maupun
laki-laki. Bagi perempuan tersebut, ia mendapatkan jaminan ekonomi berupa
penghasilan, sementara bagi laki-laki, ia mendapatkan akses kepada mobilitas sosial.

c. Perubahan Tempat Tinggal


Tempat tinggal merupakan bagian dari karakteristik seseorang. Lokasi tinggal dan
lingkungan tetangga memberikan pengaruh kepada pribadi seseorang. Hal ini
membentuk bagaimana ia menilai dirinya dan orang lain, sehingga tersebut pula stara
sosial di dalamnya. Salah satu contoh adalah orang yang berasal dari Bantar Gebang,
Bekasi dianggap malas dan berkemampuan rendah. Oleh karena hal ini, seseorang
dapat melihat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat
tinggal yang baru sebagai suatu bentuk mobilisasi sosial. Perpindahan ke lokasi
tinggal yang baru dibangun memberikan kesempatan baru bagi seseorang secara
khusus atau satu kelompok masyarakat dalam membentuk histori yang nantinya
menentukan kelasnya di tingkat yang lebih luas
d. Perubahan Tingkah Laku
Strata sosial ditentukan oleh setidaknya tiga hal, yakni: tingkat ekonomi, kehormatan,
dan kuasa. Orang-orang yang berada di strata sosial yang sama akan memiliki
kemiripan di tiga hal tersebut. Hal ini akan tercermin dari bagaimana tata lakunya di
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, untuk mendapatkan status sosial yang tinggi,
orang berusaha mempraktikkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi
yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian,
ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan
kelas yang diinginkannya.
Praktik ini sangat terlihat pada bagaimana cara orang berbelanja. Studi mengenai
preferensi konsumsi menunjukkan bahwa pilihan orang-orang yang berasal dari kelas
sosial yang cenderung tinggi telah dibentuk sejak kecil, seperti: identifikasi merk,
kemampuan mencari informasi mengenai produk, hingga cara mengakses produk
tersebut. Mereka juga lebih dahulu mengenai istilah-istilah sulit, sehingga lebih
terbiasa memakainya. Oleh karena itu, mencoba kebiasaan dan tingkah laku dari suatu
kelas sosial tertentu, seperti berpakaian dan berbicara dengan kosakata tertentu
dianggap mampu menjadi alat bagi seseorang dalam berpindah ke kelas sosial lain.
Studi yang dilakukan pada anak muda di Finlandia tahun 1985-1989 menunjukkan
bahwa gerak sosial memiliki hubungan dengan perubahan kebiasaan yang berkaitan
dengan kesehatan, seperti orang yang turun ke bawah cenderung meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan dan semakin berbaur dengan
kebiasaan yang ada di kelas sosial tersebut.

e. Edukasi
Hubungan antara edukasi dan gerak sosial merupakan subjek studi yang banyak
diamati oleh peneliti. Hal ini dikarenakan pendidikan dilihat sebagai kunci
perkembangan kualitas hidup seseorang, yang secara tidak langsung membuat orang
tersebut merasakan mobilitas sosial. Kelompok-kelompok sosial yang rentan terhadap
kualitas hidup rendah seperti perempuan dan kesukuan tertentu ditemukan mampu
bertahan setelah menerima pendidikan. Edukasi secara langsung menghubungkan
seseorang dengan ragam pekerjaan yang lebih luas, sehingga kemungkinan untuk
melakukan gerak sosial ke atas menjadi lebih besar. Hal ini tercermin dari usaha
peningkatan kualitas siswa di Britania Raya, di mana siswa diusahakan untuk terus
bersekolah sehingga mampu memenuhi kualifikasi yang cukup untuk dapat melamar
kerja dengan tingkat kemapanan yang lebih baik.

f. Perubahan Nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu.
Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi
sosial yang lebih tinggi. Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang
memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama
aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya
berubah sesuai dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden".

2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Mobilitas Sosial


a. Perubahan Kondisi Sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan
dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka
kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat
menimbulkan stratifikasi baru.

b. Ekspansi Teritorial Dan Gerak Populasi

Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan ciri


fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota,
transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.

c. Komunikasi Yang Bebas


Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam
memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan
dan pengalaman di antara mereka dan akan menghalangi mobilitas sosial. Sebaliknya,
pendidikan dan komunikasi yang bebas serta efektif akan memudarkan semua batas
garis dari strata sosial uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos
rintangan yang menghadang.

d. Pembagian Kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian
kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispesialisasikan, maka
mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke
strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan khusus. Kondisi
ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati
status tersebut.

e. Tingkat Fertilitas (Kelahiran) Yang Berbeda


Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan rendah
cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Pada pihak lain, masyarakat kelas
sosial yang lebih tinggi cenderung membatasi tingkat reproduksi dan angka kelahiran.
Pada saat itu, orang-orang dari tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih rendah
mempunyai kesempatan untuk banyak bereproduksi dan memperbaiki kualitas
keturunan. Dalam situasi itu, mobilitas sosial dapat terjadi.

f. Kemudahan dalam akses pendidikan


Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk
melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi
peserta didik. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu,
menjadikan orang yang tak menjalani pendidikan yang bagus, kesulitan untuk
mengubah status, akibat dari kurangnya pengetahuan.

3. Dampak Mobilitas Sosial


 Dampak negatif

a. Konflik antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti
kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi
disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial
yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.

Contoh: demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan upah, menggambarkan konflik


antara kelas buruh dengan pengusaha.

b. Konflik Antar-Kelompok Sosial


Di dalam masyarakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di
antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila
salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi
pemaksaan, maka timbul konflik.

Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.

c. Konflik Antar-Generasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai
lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.

Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia
sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

d. Penyesuaian Kembali
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-
pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan
kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa
toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau
rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut akomodasi.

 Dampak positif

a. Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena


adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau
bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas.
Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan
kekayaan dimasa depan.
b. Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah
yang lebih baik.
Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari
masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika
didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung
dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.

C. Dinamika Sosial
Dinamika sosial adalah perubahan sosial yang terjadi akibat adanya interaksi dalam
dua atau lebih individu dalam suatu masyarakat yang memiliki hubungan psikologis secara
jelas dalam situasi yang dialami. Dalam dinamika masyarakat dapat terjadi interaksi sosial,
kelompok sosial dan kelas sosial.
Menurut Farley (1990: 626), Perubahan Sosial merupakan perubahan kepada pola
perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu 4. Ini
menunjukkan bahwa dalam masyarakat terjadi perubahan interaksi antara satu dengan yang
lainnya ketika mereka melakukan tindakan dan perbuatan atas apa yang dilakukan.
Menurut Gillin, mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan yang
terjadi pada kehidupan manusia yang diterima, berorientasi pada perubahan kondisi
geografis, kebudayaan, materil, komposisi penduduk, ideologi, maupun difusi dalam
penemuan-penemuan hal baru5. Selain itu, Adam Smith juga menyatakan perubahan akan
terjadi berkaitan dengan perekonomian masyarakat yang mengalami pergantian6.

1. Tipe-Tipe Perubahan Sosial


a. Perubahan Dalam Personal
Hal tersebut berhubungan dengan perubahan peran dan individu-individu baru dalam
sejarah kehidupan manusia yang berkaitan dengan keberadaan struktur. Perubahan
personal dapat dilihat pada perubahan terhadap peran dan fungsi perempuan dalam
masyarakat.
Misalnya peran dan fungsi perempuan dalam masyarakat, yang pada masa itu
perempuan bertugas melakukan tugas domestik akan tetapi, perempuan sekarang atau
pada masa modern telah bertugas pada sektor publik atau melakukan peran kerja

4
Farley (1990: 626) dalam Sztompka (2004: 5)
5
Leibo (1986: 53)
6
Midgley (2005: 62)
ganda. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat untuk membedakan suatu fungsi dan
peran ketika seseorang menjalankan tugas sebagai individu yang kreatif.
b. Perubahan Bagian-Bagian Struktural Yang Berhubungan
Perubahan tersebut berkaitan dengan alur kerja masyarakat terhadap perubahan pada
masa kemajuan.
Misalnya ketika masyarakat bekerja menggunakan alat-alat manual akan tetapi, telah
mengalami perubahan pada alat-alat tersebut yang itu menggunakan tenaga mesin.
c. Perubahan Dalam Fungsi Struktur
Ketika membahas masalah fungsi, hal tersebut berkaitan dengan fungsi seseorang
dalam kehidupan sosial.
Misalnya ibu berfungsi merawat anak, akan tetapi perawatan anak tersebut bisa
berpindah kepada pembantu rumah tangga atau lembaga-lembaga sekolah.
d. Perubahan Dalam Hubungan Struktur Yang Berbeda
Ketika dunia pendidikan menyiapkan tenaga kerja industri oleh sebab itu, ada
ketertarikan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha.
e. Kemunculan Struktur Baru
Kemunculan struktur baru dengan adanya perubahan masyarakat. Misalnya dengan
adanya perilaku masyarakat yang mengalami perubahan maka muncul sebuah
lembaga yang mengatasi masalah tersebut.

2. Faktor-Faktor Pendorong Dinamika Sosial


Faktor yang mendorong perubahan sosial dapat dibedakan atas tiga, yaitu faktor
sosial, faktor psikologis dan faktor budaya7.
a. Faktor Sosial
Faktor sosial didorong oleh adanya aspek organisasi sosial yang ada dalam
masyarakat. Misalnya lembaga-lembaga kemasyarakatan, keluarga, organisasi dan
sebagainya.
b. Faktor Psikologis
Berkaitan dengan individu yang menjalankan peran dalam masyarakat. Ketika
individu kreatif dan inovatif secara otomatis berdampak kepada perubahan dalam
masyarakat tersebut.
c. Faktor Budaya

7
Martono, 2011: 21.
Berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat. Semakin luas dan
terbukanya penerimaan masyarakat terhadap kultural atau budaya, maka akan
berpengaruh kepada perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu


pengetahun atau ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang
struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.
 Gerak sosial adalah perpindahan status sosial sekelompok orang atau individu ke
status yang lain baik secara vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan pada suatu
sistem sosial yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka.
 Latar belakang terjadinya mobilitas sosial, perkawinan, perubahan tempat tinggal,
perubahan tingkah laku, edukasi, perubahan nama
 Dinamika sosial adalah perubahan sosial yang terjadi akibat adanya interaksi dalam
dua atau lebih individu dalam suatu masyarakat yang memiliki hubungan psikologis
secara jelas dalam situasi yang dialami. Dalam dinamika masyarakat dapat terjadi
interaksi sosial, kelompok sosial dan kelas sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Irwan, dkk. 2016. Strategi Dan Perubahan Sosial. Sleman: Deepublish.

Irwan. 2018. Dinamika Dan Perubahan Sosial Pada Komunitas Lokal. Sleman: Deepublish.

Indera, Ratna. 2016. Stratifikasi Dan Mobilitas Sosial. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2016. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial

https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_sosial

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/30/130000469/sosiologi--pengertian-sejarah-
dan-ciri-cirinya?page=al

Anda mungkin juga menyukai