Anda di halaman 1dari 11

DESAIN INTERIOR TERHADAP PERILAKU

PENGGUNA DI RUANG PUBLIK


(STUDI KASUS: GARDENTA CAFÉ & RESTO)

DISUSUN OLEH:
AFIFAH NURHALIZA
2002250005
KELAS REG. A
MATA KULIAH PERILAKU ARSITEKTUR

DOSEN PENGAMPU:
ADITHA MAHARANI RATNA, S. T, M. T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-nya terutama

nikmat kesempatan dan Kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “DESAIN

INTERIOR TERHADAP PERILAKU PENGGUNA DI RUANG PUBLIK”. Sholawat

beserta salam kami sampaikai kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad Saw yang telah

memberikan peedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada ppihak yang telah memberikan

materi.

Dan harapan kami makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para

pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambahkan isi makalah agar

menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak

kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 24 April 2022

Afifah Nurhaliza
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................1-2
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................2
C. TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................2
D. MANFAAT PENELITIAN................................................................................3
E. METODE PENELITIAN...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN........................................................................................4
B. SETTING FISIK.................................................................................................5
C. PERILAKU SAAT PENGGUNAAN RUANG.................................................6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN....................................................................................................7
....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Restoran merupakan salah satu bidang usaha yang terus menerus berkembang. Pada

dasarnya restoran merupakan usaha dibidang pangan dimana pangan merupakan kebutuhan

pokok bagi seluruh manusia. Hingga saat inipun di Indonesia sendiri bisnis restoran juga terus

berkembang. Restoran berasal digunakan oleh seorang koki yang berasal dari Perancis sebagai

nama masakan soup miliknya. Restoran sendiri memiliki berbagai macam jenis. Ada restoran

sunda, restoran seafood, restoran fastfood dan lain-lainnya. Para pengusaha kuliner tentu tidak

hanya menjual menu makanan khas saja tetapi juga ingin menjual tempat dengan memberikan

tingkat kenyamanan yang baik bagi para konsumennya agar mereka dapat merasakan

kenyamanan disaat mereka berkunjung dengan keluarga, teman dan juga kerabat masing-masing.

Oleh sebab itu, dibutuhkan restoran dengan konsep suasana yang dapat memberikan kenyamanan

bagi para pengguna, Seperti restoran yang saya teliti, yaitu Gardenta café & resto yang berada di

Palembang.

Desain interior adalah perencanaan tentang layout dan desain di dalam ruangan dan

bertujuan untuk membuat manusia pemakai aktivitas ruangan dapat beraktivitas dalam ruangan

tersebut secara nyaman dan efektif (Dodsworth, 2009). Desain interior adalah ilmu yang

mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan

untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang studi keilmuan yang didasarkan pada

ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan

(ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga
kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior

meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan.

Perilaku manusia di ruang publik, seperti halnya pengunjung di Gardenta Café & Resto

secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan unsur-unsur sosiologis, psikologis,

serta psikologi lingkungan. Oleh karena itu, pembahasan relasi timbal-balik antara ruang publik

di restoran dan perilaku pengunjung adalah dengan melihatnya dalam keadaan saling terkait

tidak berdiri sendiri, dalam arti bukanlah bagaimana indera pendengaran menangkap gelombang

suara dari luar misalnya, ataupun bagaimana mengukur konsentrasi seseorang, melainkan

membahas melalui pendekatan holistik bagaimana hubungan antara kualitas ruang yang

ditampilkan oleh desain interior dan perilaku dengan kecenderungan yang ada di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana desain interior pada sebuah restoran dapat berpengaruh terhadap perilaku

pengguna?

 Bagaimana standar yang diberikan pada restoran tersebut agar perilaku pengguna terlihat

nyaman di dalam suatu restoran?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara desain interior ruang publik

terhadap perilaku pengguna, yang terjadi di Gardenta Café & Resto Palembang.
D. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian pengembangan konsep

manajemen pada Gardenta café & resto, yaitu analisis kepuasan konsumen.

2. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan atau pertimbangan bagi mahasiswa yang akan

melakukan penelitian lainnya terkait dengan penelitian ini.

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengetahui bagaimana interaksi antara pengunjung dan

lingkungan fisik di restoran ini adalah deskriptif analitis dengan menggunakan teknik observasi

dan pemetaan perilaku. Observasi dilakukan terhadap elemen-elemen fisik interior serta sikap

dan perilaku pengunjung pada tempat dan waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu.

Sedangkan pemetaan perilaku pengunjung dilakukan untuk mengetahui pergerakan pengunjung

di dalam restoran. Cara yang digunakan ada dua, yaitu dengan teknik person centered mapping

dan place centered mapping. Cara yang pertama menekankan pada pergerakan pengunjung yang

diamati, sedangkan cara yang kedua lebih menekankan pada bagaimana pengunjung

memanfaatkan dan mengakomodasi perilakunya pada tempat dan waktu-waktu tertentu.

Penggunaan teknik person centered mapping diawali dengan observasi awal terhadap pergerakan

pengunjung restoran. Selanjutnya pengamat mengidentifikasi waktu dan pola-pola pergerakan

berulang yang dilakukan oleh pengunjung, kemudian mengkategorikannya. Sedangkan teknik

place centered mapping dilakukan dengan terlebih dahulu membuat peta atau denah restoran dan

menandai area-area yang perlu diamati dengan seksama. Setelah itu pengamat mencatat

bagaimana pengunjung berperilaku pada area-area yang telah ditandai.


BAB II

PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Sebagai bahan kajian adalah Gardenta Café & Resto yang terletak di Jl. Kol. H. Burlian

No.KM, RW.5, Ario Kemuning, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang. Resto tersebut memiliki

Gedung sendiri atau free standing, dan memiliki lahan parkir yang sangat luas yang dapat

menampung 50 Mobil dan 70 Motor. Adapun desain eksterior maupun interiornya mempunyai

kemiripan satu sama lainnya, yaitu sama-sama mengusung tema Industrial Garden. Restoran ini

beroperasi setiap hari dari pukul 10:00 Pagi sampai pukul 23:00 malam.
B. Setting Fisik
Interior restoran ini mempunyai karakter khas industrial garden. Warna khas yaitu
kombinasi Hijau, Abu-abu, dan Coklat dapat dijumpai di berbagai bagian interior, seperti: area
pondok, Area VIP, area perahu, dan area lantai dua. Elemen interior lain yang juga menjadi
kekhasan dari restoran jni adalah warna dark brown dof pada kursi makan dan meja makan
hampir di seluruh area makan.

Layout ruangan dibagi dalam beberapa area, yaitu area dapur dan servis, area outlet, area
mini bar, area makan utama, area VIP, ruang acara, area perahu, dan area Pondok. Area outlet
adalah tempat pelanggan memesan, dan membayar. Area ini berhubungan langsung dengan area
dapur dan servis. Area makan utama berbentuk memanjang. Meja-kursi pada area makan ini
jumlah dan jenisnya paling banyak bila dibanding area VIP, area Perahu, dan area Pondok.
Adapun
area VIP yang memiliki ruang tersendiri dan tertutup dari area makan utama.
C. Perilaku Saat Menggunakan Ruang
Hasil dan pengamatan dengan teknik placed centered mapping mendapatkan bermacam-
macam perilaku pengunjung. Perilaku pengunjung yang diamati adalah kecenderungan dalam
memilih tempat duduk dan area atau ruang tempat menikmati hidangan. Perilaku-perilaku
tersebut berkorelasi dengan setting fisik restoran. Disini terlihat bahwa elemen interior, penataan
layout ruang, maupun suasana yang terbentuk oleh perilaku pengunjung dapat mempengaruhi
perilaku pengunjung itu sendiri ketika berada di dalam area restoran. Selain faktor-faktor
tersebut, perilaku pengunjung dalam memilih tempat bersantap juga dipengaruhi oleh waktu. Ini
terlihat dari kepadatan pengunjung di tiap ruang makan berbeda-beda pada waktu yang
berlainan.

Elemen interior seperti kursi makan berpengaruh pada perilaku pengunjung. Berdasarkan
desain dan bahannya ada empat macam kursi yang disediakan untuk pelanggan, yaitu: kursi
model sofa, kursi yang terbuat dari kayu, area perahu yang kursinya menyatu dengan perahu dan
kursi semen.
Area Perahu Area Makan Utama

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan pengunjung lebih memilih meja dengan
kursi sofa dibanding jenis kursi lainnya. Yang menjadi kursi favorit kedua bagi pengunjung
adalah kursi kayu dan yang terakhir adalah kursi pada area perahu. Adapun pengunjung yang
memang memilih posisi bersantap di area perahu & kursi semen biasanya untuk merokok di area
tersebut agar tidak mengganggu pengun lain yang berada di area makan utama.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek interior yang dominan dalam

membentuk perilaku pengunjung adalah jenis dan penempatan perabot serta elemen pembentuk

dinding. Adapun aspek lain yang juga mempengaruhi perilaku adalah density atau kepadatan

pengunjung yang berbeda-beda tergantung waktu berkunjung. Hasil tersebut di atas sejalan

dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa di ruang publik seperti

restoran interaksi antara manusia dan lingkungannya lebih cenderung bersifat environmental

determinant (Penentu Lingkungan). Dalam hal ini terlihat bahwa lingkungan yang sama atau

sejenis cenderung akan menghasilkan pola perilaku yang sama atau hampir sama.

Anda mungkin juga menyukai