Disusun Oleh :
MUHAMMAD FAREL
NIM : 221016
JURUSAN CHEF
INSTITUTE KOMPUTER DAN PERHOTELAN INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya pada kita semua dan atas izin-Nya juga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan tugas akhir dengan tepat waktu. Laporan ini diberi judul
“Pentingnya Food And Beverage Product Sebagai Penunjang Industri Fave Hotel
Pekanbaru”. Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini penulis telah banyak
memperoleh dukungan yang sangat berharga dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan penghargaan, rasa hormat dan terimakasih yang
setulus-tulusnya kepada:
Bapak Agus Riadi selaku GM di Chef Institute Komputer dan Perhotelan
Indonesia yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, penghargaan dan
masukan-masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
tugas akhir ini.
Ibu Ir. Rozalinda, M.E selaku Direktur Institute Komputer dan Perhotelan
Indonesia (IKPI)
Bapak/ibu HRD fave Hotel yang telah memberikan izin penulis untuk
melaksanakan program kerja praktik.
Buat keluarga tercinta terutama Almh Ibunda tercinta Seri Suhelmi S.Pd dan
Ayahanda Hasan Amri serta kakak perempuan saya Indah Faradisa S.Farm, Abang
laki-laki Muhammad Rafi yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat
kepada penulis baik secara moril maupun materil serta mencurahkan kasih sayang
dan selalu mendoakan penulis dengan tulus dan ikhlas yang tiada hentinya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini. Tiada upaya
apapun yang dapat membalas apa yang telah diberikan oleh seluruh keluarga besar
penulis yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan support kepada penulis
1
sehingga dapat menyelesaikan pendidikan Program studi Chef D1 di Institute
Komputer dan Perhotelan Indonesia (IKPI)
Buat rekan-rekan penulis seperjuangan angkatan 2022 khususnya jurusan
program D1 Chef, terimakasi kepada kalian semua atas kebersamannya selama ini.
Terimakasih juga kepada kakak Nia Erwan Afriani S.Pd yang telah memberikan
motivasi dan semangat dalam penulisan laporan tugas akhir ini.
Penulis dengan segala kerendahan hatinya menyadari bahwa laporan tugas
akhir ini jauh dari kesempurnaan, hal ini karena keterbatasan pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendukung
kesempurnaan penulisan laporan tugas akhir ini sangat penulis harapkan. Semoga
laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamin ya
Rabbal Alamin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Muhammad Farel
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
yang baik dan benar. Pelayanan yang baik bisa dijadikan penunjang hasil penjualan
produk makanan di suatu hotel, karena sikap yang ramah bisa menimbulkan perasaan
yang senang dan merasa di perhatikan.
Selain mempunyai fungsi sebagai sarana pelengkap hotel, bagian tata hidangan
makanan dan minuman ini mempunyai peranan yang sangat penting dari segi sumber
pendapatan hotel yaitu dari hasil penjualan makanan dan minuman. Apabila bagian ini
dikelola secara professional maka akan mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit
bagi hotel.
Food and Beverage Product Department adalah salah satu department yang ada
di hotel yang memiliki tanggung jawab besar pada segala jenis pesanan makanan dan
minuman tamu. Selain itu food and beverage product department merupakan salah
satu department yang banyak menghasilkan profit untuk hotel, baik itu melalui room
service, restaurant, maupun dari acara meeting ataupun event yang berlangsung di
hotel. Tanggung jawab food and beverage product department selain menyiapkan
makanan dan minuman juga bertanggung jawab atas kebersihan semua food and
beverage product yang dihasilkan, serta memastikan product tersebut layak untuk
disajikan kepada para tamu.
Namun di food and beverage product department sering dijumpai bahan-bahan
makanan dan minuman dibuang cuma-cuma akibat pembusukan dan kadaluarsa.
Bahan-bahan makanan dan minuman ada dua macam yaitu groceries and perishable.
Groceries adalah bahan makanan yang tidak cepat mengalami proses kerusakan,
kebusukan, atau berjamur dan memiliki masa kadaluarsa dalam jangka waktu terbatas.
Menurut Bartono dan Ruffino (2005:94) Bahan perishable yaitu bahan makanan
yang dengan mudah mengalami kerusakan, kebusukan, atau berjamur dalam jangka
waktu yang relatif cepat.
Bahan groceries dan bahan perishable cara penanganannya tidak sama, oleh sebab
itu, sangat dibutuhkan teknik yang benar dan khusus untuk menjaga kualitas bahan-
bahan makanan dan minuman. Seperti teknik penyimpanan harus disesuaikan dengan
jenis bahan-bahan makanan dan minuman tersebut, selain itu suhu dan tingkat
kelembaban juga diperhatikan untuk menjaga kesegaran bahan-bahan makanan yang
bersifat cepat membusuk, kemudian tata letak bahan makanan juga harus disesuaikan
4
dengan tingkat kebutuhan bahan makanan tersebut, serta perlu penanganan FIFO
(First In First Out) untuk bahan-bahan makanan dan minuman yang berupaya untuk
mengurangi dan menekan cost pembelian bahan-bahan makanan dan minuman.
Oleh sebab itu kualitas makanan dan minuman sangat penting dalam food and
beverage product department agar hidangan makanan dan minuman yang disajikan
dapat memberikan rasa kepuasan tersendiri bagi tamu.
Dengan melihat fungsi dan peranan bagian tata hidangan makanan dan minuman
di dalam hotel,maka penulis tertarik untuk memilih judul” Pentingnya Food And
Beverage Product Sebagai Penunjang Industri Fave Hotel Pekanbaru “.
5
1. Bagi Perusahaan:
1) Meningkatkan mutu pelayanan.
2) Meningkatkan daya saing dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki
mahasiswa/i.
3) Membantu memperlancar operasional hotel dengan adanya tambahan tenaga
kerja.
2. Bagi Academy :
1) Meningkatkan kualitas academy hingga kancah dunia.
2) Dapat mempromosikan keunggulan academy dari prestasi yang telah dicapai
oleh para mahasiswa/inya.
3) Mampu bersaing dengan academy atau sekolah tinggi lainnya.
3. Bagi Negara:
1) Meningkatkan industri rakyat dan membuka lapangan pekerjaan.
2) Membantu usaha pendidikan dan pelatihan.
3) Meningkatkan pendapatan daerah / negara.
4) Meningkatkan devisa negara.
5) Meningkatkan hubungan antar bangsa (Hubungan Internasional).
6
4) BAB 4. Pembahasan
Berisi tentang pembahasan laporan tugas akhir mulai pelaksanan kerja,
jadwal dan analisis dan metode penyimpanan makanan
5) BAB 5 Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis terhadap kerja praktik
yang dilaksanakan di Fave Hotel Pekanbaru.
7
BAB II
PROFIL PERUSAHAN
8
Fave hotel Pekanbaru didirikan 12 Maret 2016 terletak dijalan Pinang No.
10 Pekanbaru , Wonorejo, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau Fave
hotel pekanbaru dimiliki oleh PT. Dwi Mandiri Indo Jaya. Berdasarkan
peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor
PM 53/HM.001/MPEK/2013, Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
kreatif Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014, Peraturan Menteri Pariwisata
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019, Fave Hotel menjadi hotel dengan
standar bintang 3 . ( Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia Nomor PM.53/Hm.001/MPEK/2013 Teentang Usaha
Standar Hotel ).
9
2.4. Fasilitas yang tersedia di Fave Hotel Peekanbaru
Fasilitas yang Tersedia di Fave Hotel Pekanbaru :
1. Room
Kamar Fave Hotel Pekanbaru Memiliki 110 kamar berbagai pilihan kasur
King dan Twin , dengan tipe sebagai berikut :
1) Funroom ( 40 kamar) ukuran 24 m2 dengan pilihan Tempat Tidur
King dan Twin
2) Faveroom plus ( Tersedia 42 kamar) ukuran 20 meter persegi dengan
pilihan Tempat Tidur King dan Twin
10
2. Room Meeting
11
orang untuk u-shape setup. Ruangan ini ideal untuk meeting, gathering,
ulang tahun, pesta, table manner, pernikahan, dan berbagai pertemuan
lainnya.
3) Sakura Room
Ruang meeting Sakura emiliki ukuran yang sama dengan ruang meeting
Orchid, terletak di lantai 2 dengan ukuran 73.44 meter persegi. Ruangan
ini mampu menampung hingga 87 orang dengan theater setup, 50 orang
untuk classroom setup, dan 26 orang untuk u-shape setup. Dinding ruang
Sakura bisa dibuka dan digabung dengan ruang Orchid yang terletak di
sebelahnya, menjadikan luas gabungan keduanya 146.88 meter persegi
sehingga mampu menampung hingga 200 orang dengan theater setup.
Ruangan ini sangat ideal untuk meeting, gathering, ulang tahun, pesta,
table manner, pernikahan, dan berbagai pertemuan lainnya
3. Lime Restaurant
12
Kapasitas duduk 120 kursi Terletak di lantai 2 Jam operasional: 06:00 –
23:00 WIB, Sarapan: 06:00 – 11:00 WIB.
4. Mushola
Fasilitas yang disediakan oleh Favehotel untuk muslim agar mempermudah
para tamu untuk beribadah dengan nyaman
13
2.5.1. Tugas dan Tanggung Jawab
1. General Manager
General Manager adalah pimpinan tertinggi di struktur organisasi hotel
dan mempunyai tanggung jawab terhadap operasional dana keseluruhan
kegiatan di hotel serta kinerja para karyawan. General manager juga
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
2. Executive Assistant Manager
Executive Assistant Manager adalah assistant manager yang menjalankan
perintah yang di sampaikan oleh General Manager dan selanjutnya
meneruskan kepada Manager. Executive Assistant Manager,
bertanggungjawab kepada General Manager. Menyampaikan laporan
yang dibuat oleh para Manager. Mengambil alih tugas General Manager
apabila sewaktu-waktu General Manager berhalangan.
3. Front Office
Front Office adalah department yang bertugas terhadap semua aktifitas di
Front Office, mengoptimalkan dan memaksimalkan occupancy rate hotel,
membuat laporan kamar check in dan check out dan reservasi. Dapat
menjual kamar, tugas ini antara lain menerima pemesanan kamar,
menangani tamu yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan pendaftaran,
dan penentuan kamar dan memberikan informasi tentang pelayanan hotel.
4. Housekeeper
Housekeeping adalah department yang bertanggung jawab atas kebersihan
dan kerapihan fasilitas hotel, membersihkan dan merapikan kamar yang
telah digunakan oleh tamu sesegera mungkin setelah tamu check-out dan
melaporkan kepada Front Office apabila kamar telah siap dijual.
5. Assist. Houskeeper
Bertugas dalam membantu Executive Housekeeper dalam melakukan
kegiatan serta pekerjaannya, mengawasi pelaksanaan operasional di
Housekeeping, dan menjaga seluruh investasi yang berada di
Housekeeping.
14
6. Executive Chef
Bertanggung jawab dalam keberhasilan operasional di dapur, melakukan
pembelian barang, dan membuat menu baru di dapur.
7. Food & Beverage Manager
Food & Beverage Manager bertanggung jawab atas pengolahan makanan dan
minuman, membuat laporan pemakaian bahan baku (Food & Beverage Cost)
dan menciptakan menu baru yang inovatif.
8. Sales Marketing Manager
Sales Marketing Manager bertanggung jawab membuat strategi pemasaran dan
penjualan, bertanggung jawab atas publikasi atau periklanan hotel,
memperkenalkan hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kontrak
kerjasama kepada calon pengguna jasa hotel, memastikan penjualan
kamar memenuhi target dan juga bertanggung jawab dalam
mempertahankan hubungan dengan para pelanggan.
9. Human Resource Department Manager (HRD)
Human Resource Department Manager bertanggung jawab terhadap semua
administrasi karyawan, melakukan perekrutan karyawan dan membuat
program pengembangan ketrampilan karyawan.
10. Accounting Manager
Accounting Manager bertanggung jawab atas semua pendataan atau
pengadministrasian transaksi dan keuangan, membuat laporan transaksi dan
keuangan hotel, mengawasi dan menjaga semua kegiatan transaksi di hotel.
11. Chief Engineering
Chief Engineering bertanggung jawab untuk memperbaiki3 dan menjaga
peralatan dan fasilitas hotel dan membuat laporan mengenai perbaikan atau
pembaharuan fasilitas dan peralatan hotel.
12. Assist. Chief Engineering
Bertanggung jawab dalam membantu peran Chief Engineering dalam
pelaksanaan kerjanya, mengawasi pekerjaan anggota engineering dalam
melakukan perbaikan dan pemeliharan kelistrikan dan mesin-mesin di hotel.
15
13. Chief Security
Chief Security bertanggung jawab atas keamanan hotel, menghalau gangguan
keamanan dari dalam atau dari luar hotel
16
3. Night shift
Hal-hal yang harus dikerjaan oleh trainee di night shift:
a. Mengecek, mengerjakan segala persiapan bahan – bahan yang akan di olah
menjadi menu breakfast.
b. Melayani orderan Room Service.
c. Memanaskan seluruh bumbu yang akan digunakan pada saat breakfast.
d. Mengolah seluruh bahan yang telah dipersiapkan menjadi hidangan
breakfast.
e. Menata menu breakfast sesuai tempat yang telah disediakan di restaurant.
f. Jam 5 trainee diharuskan membantu staf dalam set up menu buffet breakfast.
17
BAB III
LANDASAN TEORI
18
3.1.2. Peran dan fungsi Food & Beverage Department
19
berkesan bagi tamu yang ada di hotel.ntion), dan pesanan makanan
keluar (outside catering). Pusat penghasilan utama atau kedua sebagian
besar hotel adalah bagian makanan dan minuman, tergantung dari
jumlah dan ukuran pengolahan makanan dan minuman. Pendapatan dari
departemen mungkin bisa diukur tetapi biasanya kurang dari pendapatan
keseluruhan dari penghasilan penyewaan kamar. General Manager
Hotel pada akhirnya bertanggung jawab terhadap Departemen Food and
Beverage dalam pengelolaan hotel dan juga fasilitasnya. Hampir semua
bagian pengelolaan memiliki manajer sendiri yang mengurusi makanan
dan minuman.
2. Departement Food & Beverage dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Food and beverage bagian depan (front service) yaitu bagian yang
langsung berhubungan dengan tamu, terdiri dari bar, restoran, banquet
dan room service. Dalam suatu hotel F & B service berfungsi sebagai
penjamu pelayanan makanan dan minuman pada tamu hotel. F & B
service terbagi atas 4 bagian :
a. Restaurant and Bar
Restaurant merupakan bagian dari Food & Beverage departement
yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan makanan dan
minuman secara komersil pada suatu hotel.
b. Bar merupakan bagian dari food and beverage
department yang bertugas menyiapkan makanan dan minuman, baik
ber alkoholik dan non alkoholik.
c. Baquet
Baquet merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam event –
event besar yang di selenggarakan dihotel melalui pelayanan
makanan dan minuman, biasanya di selenggarakan di ball room,
garden.
d. Merupakan bagian dari food and beverage service yang bertugas
melayani makanan dan minuman pada tamu yang menghendaki
20
makan dan minum dalam kamar hotel. Room service buka selama
24 jam dengan menggunakan pelayanan trolly atau tray.
2) Food and beverage bagian belakang (back service) yaitu bagian yang
tidak langsung berhubungan dengan tamu karena harus melalui
perantara pramusaji, terdiri dari kitchen, stewarding
2. Kitchen
21
ruangan persiapan untuk penempatan alat-alat seperti, microwave, ovens, alat
penggorengan (deepfatfryer). Sedangkan untuk makanan dingin atau kue hanya
memerlukan ruangan untuk penyimpanan ( storeroom) dan peralatan pendingin
(refrigerator) untuk menyimpan makanan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Dapur yang dipisahkan antara bagian persiapan dan bagian penyelesaian adalah
dapur yang cocok untuk perusahaan jasa pelayanan makanan dalam ukuran
besar. Baik macam- macam menu maupun jenis jenis makanannya dapat
bervariasi dan dapat disajikan dalam jumlah yang besar tetapi standar menu
dan porsi akan sangat diperlukan.
3. Upsholter
Yaitu, bagian penyediaan alat – alat service (pelayanan) dan alat produksi.
22
BAB IV
PEMBAHASAN
23
Berikut ini merupakan tabel temperatur penyimpanan bahan makanan di dalam
gudang :
24
hingga terjadi sirkulasi udara dengan baik. Dalam hal ini, pihak restoran harus
mengatur gudang agar bahan – bahan tersimpan dengan teratur dan tidak penuh agar
suhu dan kelembapan gudang dapat terjaga.
1) Penyimpanan di dalam lemari es (chiller) :
a. Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap.
b. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dengan plastic wrap yang rapat dan
dipisahkan dari makanan lain, atau di dalam lemari yang berbeda.
c. Makanan yang disimpan sebaiknya digunakan tidak lebih dari 2 atau 3 hari.
d. Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, karena dapat mempengaruhi suhu dan
bersiko terjadi kerusakan bahan makanan.
2) Penyimpanan makanan kering:
a. Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik.
b. Ruangan bersih, kering, lantai, dan dinding tidak lembab.
c. Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit –
langit.
d. Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan.
e. Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (first in first
out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan terlebih
dahulu.
3) Penyimpanan Suhu kamar
1. Untuk makanan kering dan mkanan terolahan yang disimpan dalam suhu
kamar, maka ruang penyimpanan harus diatur sebagai berikut :
a. Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai
dan langit – langit, maksudnya adalah : Untuk sirkulasi udara agar udara segar
dapat segera masuk keseluruh ruangan.
b. Mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus.
c. Untuk memudahkan pembersihan lantai.
d. Untuk mempermudah dilakukan stock opname.
e. Setiap makanan ditempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur.
f. Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan
dalam wadah penampungan sehingga tidak mengotori lantai.
25
3. Letak Gudang Penyimpanan
Letak gudang penyimpanan harus strategis serta memungkinkan setiap barang
yang diterima dapat segera disimpan. Strategis dalam arti letak gudang harus mudah
untuk dijangkau oleh pihak restoran yang terkait, seperti (Kitchen,
receiving,purchasing). Karena jika tidak, pihak restoran akan mengalami kesulitan
dalam menjalankan pekerjaannya masing – masing, dan dapat menyebabkan
terhambatnya operasional restoran.
4. Pencatatan Bahan Makanan
Bahan makanan yang ada di dalam gudang harus selalu dicatat ketika baru
datang ataupun ketika akan digunakan. Pencatatan atas persediaan barang masuk –
keluar harus dilakukan secara baik dan rutin berdasarkan dokumen. Petugas gudang
biasanya memanfaatkan kartu gudang (bin card) yang berfungsi untuk mengontrol
bahan maka nan yang keluar dari gudang dan juga bahan makanan yang baru datang
ke gudang. Dengan adanya bin card, petugas juga dapat lebih mudah untuk
mengatur persediaan bahan makanan di dalam gudang.
5. Keamanan
Keamanan persediaan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang harus
dikelola secara serius bagi semua pihak di restoran. Selain itu, setiap barang yang
keluar dari gudang harus disertai dengan surat permintaan dan tanda tangan petugas
yang berwenang. Hal ini bertujuan untuk mencegah pencurian dari dalam gudang.
6. Adminisrasi Penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang
untuk ketertiban administrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu
stock, sehingga bila terjadi kekurangan barang dapat segera diketahui.
7. Hambatan Yang Terjadi Saat Penyimpanan Bahan Makanan
1) Pengaturan dan penempatan bahan makanan yang tidak sesuai.
2) Pencatatan bahan makanan yang kurang.
3) Kurangnya keamanan dalam penyimpanan bahan makanan .
Menurut analisis penulis, metode penyimpanan bahan makanan di Fave Hotel
sudah cukup baik terbukti dari beberapa aspek seperti suhu penyimpanan, letak
gudang penyimpanan dan administrasi penyimpanan yang sudah baik dan sesuai
26
standar ketentuan yang ada. Namun, masih ada hambatan- hambatan yang terjadi
saat penyimpanan bahan makanan yang dikarenakan dari aspek SDMnya yang
masih kurang teliti dalam penempatan bahan makanan, pencatatan bahan makanan
dan kurangnya keamanan dalam penyimpanan bahan makanan.
27
2) Lemari es (kulkas) yang mampu mencapai suhu 10 – 40 C dalam
keadaan isi bisa digunakan untuk minuman, makanan siap santap dan telor.
3) Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan
untuk penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3
hari.
4) Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan
beku (frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan
daging dan makanan beku dalam jangka waktu lama.
28
2) Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam
wadah (container) masing- masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik
atau lemari yang berbeda.
3) Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikia n hingga terjadi
sirkulasi udara dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian
lemari yang terlalu padat akan mengurangi manfaat penyimpanan karena
suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
4) Penyimpanan didalam lemari es:
a. Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap
b. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat
dan dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari yang berbeda,
kalau tidak letaknya harus berjauhan.
c. Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari harus sudah
dipergunakan
d. Lemari es tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk
keperluan sehari- hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan
penyimpanan makanan
29
Lantai harus kuat untuk menahan beban keseluruhan barang yang disimpan, saluran
air pembuangan dari AC harus lancar agar t idak mempengaruhi kelembaban
barang.
Ukuran gudang ditentukan oleh :
1. Besar-kecilnya hotel / restaurant
2. Kuantitas barang yang dibutuhkan untuk disimpan
3. Tingkat turn over (perputaran) barang
4. Stock atau Inventory Opname dilakukan secara periodik untuk menghitung turn
over suatu barang, termasuk barang yang lamban turnovernya.
30
penyimpanan, maka pihak restoran akan mengalami kerugian yang sangat besar
sebab kerusakan suatu bahan akan mempengaruhi bahan makanan yang lain.
3. Untuk mengetahui jumlah barang yang sudah terpakai dan yang masih tersisa
dalam hal ini, melalui penyimpanan petugas gudang dapat mengetahui berapa
banyak jumlah bahan makanan yang keluar atau terpakai dan bahan makanan
yang masih tersisa di dalam storeroom. Sehingga dengan melihaat jumlah
bahan makanan yang tersisa, petugas dapat memesan kembali bahan makanan
yang sudah berkurang berdasarkan minimum stock
31
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan kerja praktik yang telah dilakukan oleh penulis di Favehotel Pekanbaru
yang beralamat di jalan Pinang No. 10, Wonorejo Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru,
Riau selama 3 bulan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode penyimpanan yang dilakukan di Fave Hotel Pekanbaru sudah cukup
baik terbukti dari suhu penyimpanan bahan makanan yang sudah sesuai standar
ketentuan, lokasi Gudang penyimpanan sudah strategis, dan administrasi
penyimpanan yang sudah berjalan dengan baik.
2. Hambatan dalam penyimpanan bahan makanan yang sering terjadi di fave
Hotel adalah Dari segi SDM nya yang kurang teliti dalam penyimpanan dan
penempatan bahan makanan yang mengakibatkan bahan makanan menjadi
layu atau rusak.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil praktik kerja, maka penulis memiliki beberapa saran terhadap
Favehotel antara lain:
1. Selalu memperhatikan kebersihan pada lingkungan kerja agar terjaga selalu
bersih guna dapat mencegah bertambahnya kotoran/bakteri
2. Untuk penyimpanan sisa makanan lebih diperhatikan lagi, karena
kurang efisien dalam penggunaan wadah.
32
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Abd Rachman. 2020. Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Bartono, PH. 2000. Pengantar Pengolahan Makanan. Jakarta: PT.Pertja
Christie, Robert, Mill, 2000, The Tourism International Business, Jakarta, Raja
GrafikaPersada,
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/1275 di akses
pada 29 Mei 2023 Jam 18.00 WIB
https://www.favehotels.com/id/hotel/location/113/favehotel-sudirmanpekanbaru
diakses 30 Mei 2023 Jam 20.00 WIB
huda, dan Nurcahyo 2015. Upaya Food & Baverage Product Dalam Meningkatkan
Kualitas Makanan Di Hotel Grand Aston Yogyakarta: Jurnal Jurnal Khasanah
Ilmu Vol. VI No. 1 Maret 2015
Kasavana, Brooks, 2019, Hotel Acomodation, Amerika, AHMA (American Hotel
&Motel Association)
Pratama 2020. Peran Food And Beverage Service Dalam Meningkatan Pelanggan
Restoran Di Multazam Syariah Hotel Sukoharjo: Tugas Akhir Digilib
Uns.ac.id
Yusnita dan Yulianto 2013. Upaya Food & Beverage Restaurant Dalam
Meningkatkan Kepuasan Tamu Melalui Variasi Product: Jurnal Khasanah
Ilmu Vol. IV (No. 1 Maret 2013)
33
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN PENULIS MELAKSANAKAN PKL DI BAGIAN
FOOD AND BARAVERAGE
34