F & B SERVICE
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-NYA jualah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Ada pun judul dari makalah ini adalah “STANDART PELAYANAN pada THE SIGNATURES
RESTAURANT” pada kesempatan kali ini dengan tulus hati saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar–besarnya kepada :
3. Seluruh teman teman yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan. Untuk itu dengan senang hati dan berbesar hati saya sebagai penulis menerima
semua kritik dan saran sehingga menjadi pelajaran dan pengalaman saya kedepannya untuk
menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata saya sebagai penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri
dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVE
R.................................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................................4
B. PENGERTIAN PENATAAN DAN PELAYANAN MAKANAN......................................................................4
C. FUNGSI DAN TUJUAN PENATAAN PELAYANAN MAKANAN................................................................4
D. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENATAAN DAN PELAYANAN MAKANAN....................................................5
E. RUANG LINGKUP PENATAAN DAN PELAYANAN MAKANAN................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................7
PERSIAPAN F N B SERVICE................................................................................................................7
A. PERSIAPAN PELAYANAN RESTORAN (PRE OPERATION)......................................................................7
B. MEMBERSIHKAN RESTORAN..............................................................................................................8
C. MEMPERSIAPKAN LINEN....................................................................................................................8
D. MEMPESIAPKAN BUMBU-BUMBU (CONDIMENT)..............................................................................8
E. MEMPERSIAPKAN MEJA PERSEDIAAN (SIDE STATION).......................................................................8
F. MENGATUR MEJA (TABLE SETTING)..................................................................................................10
G. JENIS TABLE SETTING........................................................................................................................12
H.VARIASI TABLE COVER.......................................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................16
RUANG LINGKUP PELAYANAN RESTORAN..................................................................................16
A. PENGERTIAN.....................................................................................................................................16
B. FAKTOR- FAKTOR YANG MENIMBULKAN PELAYANAN.....................................................................16
C. TEKHNIK PENYAJIAN.........................................................................................................................17
D. PENGAWASAN OPERASIONAL..........................................................................................................19
BAB IV.....................................................................................................................................................20
PENUTUP...............................................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini perkembangan sektor jasa semakin meningkat, kontribusi sektor ini terhadap
pertumbuhan ekonomi tidak kalah dibandingkan dengan sektor lainnya. Oleh karena itu tingkat
kualitas sistem pelayanan industri jasa harus selalu ditingkatkan karena merupakan keunggulan
kompetitif. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan berusaha untuk mengetahui dan memahami
ekspektasi dan persepsi pelanggan terhadap sistem pelayanan yang diberikan. Dengan demikian,
pihak penyedia jasa dapat memperbaiki sistem pelayanannya, dan berdasarkan pengetahuan
tentang karakteristik pelanggan, maka dapat dirancang dan dikembangkan sistem pelayanan
yang lebih baik. Salah satu industri jasa yang perkembangannya cukup besar adalah industri
restoran.
Di negara maju seperti Amerika Serikat, bisnis restoran merupakan bisnis ketiga
terbesar. Sejumlah trend sosial dan ekonomi semakin memacu perkembangan restoran, seperti
semakin banyaknya wanita yang bekerja, dan perubahan gaya hidup. Trend sosial tersebut juga
merambah ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dalam tugas ini, dimulai dengan
usaha untuk mengetahui preferensi/ekspektasi dan persepsi pelanggan terhadap atribut-atribut
desain sistem pelayanan restoran. Dan dapat diketahui adanya kesenjangan antara ekspektasi
pelanggan dengan persepsi yang diterima pelanggan. Kemudian dari perhitungan tingkat
kepentingan dan uji signifikansi antara nilai preferensi dan persepsi, atribut kualitas makanan
terpilih untuk memasuki tahap desain yang lebih detil. Atribut kebersihan ruangan dan perabotan
juga memasuki tahap desain yang lebih detil karena kedua atribut ini juga memiliki tingkat
kepentingan yang tinggi dan mendukung atribut kualitas makanan.
Penghasilan terbesar dari pengelolaan sebuah hotel adalah penjualan kamar. Penghasilan
kedua terbesar adalah penjualan makanan dan minuman, baik yang dijual di outlet–outlet
restoran yang dimiliki oleh hotel tersebut maupun penjualan makanan dan minuman melalui
layanan kamar (room service). Pelaksanaan penyediaan dan pengolahan, penyajian dan
penjualan makanan dan minuman berada di bawah tanggung jawab Divisi Makanan dan
Minuman/Food and Beverage Division. Divisi ini terbagi atas dua yaitu bagian
pengolahan/produksi (kitchen) dan bagian penyajian (service)
Penataan berasal dari kata tata. Tata artinya menyusun, mengatur, atau menata.
Sedangkan pelayanan makanan artinya memberikan layanan atau melayani pelanggan untuk
memenuhi kebutuhan akan makanan. Jadi, penataan dan pelayanan makanan adalah cara
menata/menyusun, menghias dan menyajikan makanan dengan menggunakan alat yang tepat
serta memberikan layanan ketika pelanggan menikmati makanan di meja makan.
Penyediaan layanan makanan dan minuman di hotel merupakan suatu keharusan agar para
tamu dapat tinggal nyaman dan menyenangkan di hotel tersebut. Di hotel-hotel berbintang
sangat umum kita temui beberapa restoran dan bar yang dibuka untuk kepentingan tamu hotel.
Fungsi penataan dan pelayanan makanan adalah :
1. Memenuhi selera tamu agar puas terhadap makanan dan minuman.
2. Mendapatkan keuntungan yang wajar (tamu puas hingga mau menjadi pelanggan
tetap)
3. Memelihara dan meningkatkan nama baik restoran dan citra hotel.
Tujuan dari penataan dan pelayanan makanan adalah :
1. Membangkitkan selera makan
2. Memberikan kepuasan
3. Memberikan kenyamanan
4. Mencerminkan tata cara makan yang baik
5. Mempererat hubungan kekeluargaan
6. Mempertinggi efisiensi kerja (mencegah pemborosan tenaga dan hidangan)
1. Kebersihan Faktor utama yang sangat penting diperhatikan oleh pelanggan sebuah
restoran adalah kebersihan, baik tempat, ruangan, lingkungan, peralatan maupun
makanan dan petugas pelayanan.
2. Keserasian Suasana tempat makan, peralatan dan dekorasinya harus serasi yang akan
membuat selera makan pelanggan menjadi meningkat dan loyal.
3. Keseimbangan Luasnya ruangan dan kecermatan pemilihan perabot yang digunakan
akan menciptakan keseimbangan dan mempengaruhi suasana yang nyaman sehingga
menambah loyalitas pelanggan.
4. Pusat perhatian Display makanan yang tertata rapi dan bersih merupakan salah satu daya
tarik pelanggan. Disamping itu tatanan rangkaian bunga di atas meja makan juga menjadi
pusat perhatian yang membuat semarak dan gairah nafsu makan.
5. Ketepatan Penempatan perabot yang tepat akan memberikan kenyamanan bekerja bagi
petugas pelayanan. Tepat juga dalam menciptakan suasana yang diinginkan pelanggan,
termasuk dalam penyajian makanan dan peralatan yang digunakan.
6. Keindahan Penataan yang rapi tidak saja menjadikan kenyamanan tetapi juga
menciptakan keindahan, apalagi bila ditambah dengan sebuah rangkaian bunga ditengah
meja, sehingga memberikan kesegaran alami dan membuat kesan romantisme.
Disamping prinsip-prinsip dasar tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Adapun hal-hal yang mendukung keberhasilan pelaksanaan penataan dan pelayanan makanan
yang baik, meliputi:
1. Pramusaji yang professional Pramusaji adalah orang yang paling dekat dengan tamu di
ruang makan, bertugas membantu dan melayani tamu selama menikmati makanan dan
minumannya. Materi pramusaji akan disajikan pada Modul Tata Hidang.
2. Tempat dan peralatan yang tepat
3. Menu yang disediakan
4. Kerjasama yang baik dengan bagian terkait Materi ini akan disajikan dalam Modul Tata
Hidang.
Restaurant tugas pokoknya menyiapkan dan menyajikan makanan minuman untuk tamu
yang makan di restoran. Tugas pokok bar adalah menyiapkan, membuat dan menyajikan
minuman dengan atau tanpa makanan. Tugas pokok room service adalah menyiapkan dan
menyajikan makanan dan minuman ke kamar tamu. Tugas pokok banquet adalah
menyelenggarakan pesta perjamuan didalam atau diluar hotel. Sedangkan Steward mempunyai
tugas pokok yaitu menyiapkan, membersihkan dan menyimpan peralatan baik bagi keperluan
services maupun production.
BAB II
PERSIAPAN F N B SERVICE
Restoran formal tidak buka selama 24 jam sehinggal aka nada saat restoran dibuka dan
tutup. Sebelum jam kerja tim kerja mempersiapkan segala sesuatu menyangkut persiapan fisik
restoran mulai dari kebersihan restoran, lingkungan, kondisi udara, kelengkapan peralatan
penyajian, makanan dan minuman yang bersih, higeinis serta performance dari tim kerja
restoran. Selain persiapan fisik diperlukan juga persiapan psikisdari para pekerja restoran,
misalnya informasi tentang menu special, VIP customer, menu yang tidak dapat dijual karena
alasan tertentu.
Kedua persiapan fisik maupun psikis dapat dilakukan dan dipersiapkan secara bersama
sama sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing. Sebelum restoran buka sebaiknya diadakan
briefing manager kepada semua staff baik di restoran ataupun di dapur. Kegiatan ini dilakukan
setelah selesai melakukan persiapan sebelum restoran buka untuk menyatukan langkah demi
kelancaran proses kerja di restoran. Disamping itu untuk memberikan motivasi kepada bawahan
agar memberikan pelayanan yang terbaik dan dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan
restoran. Mise en place adalah kata terminology Prancis yang dipergunakan secara internasional
dalam bisnis perhotelan dan “catering” (jenis usaha produksi dan penghidangan makanan dan
minuman).
Mise en place berarti menempatkan dan mengatur segala sesuatu pada tempatnya untuk
sesuatu proses pekerjaan.
a. Prinsip-prinsip “Mise en Place”
Bersih, teratur dan rapi
Tertata dalam jangkauan
Indah atau mempunyai daya tarik
Sesuai dengan kebutuhan (baik dalam jumlah dan macamnya)
C. MEMPERSIAPKAN LINEN
a. Menukar linen: Mengumpulkan linen yang bersih dari housekeeping. Linen ini ditukar
atas dasar satu linen bersih untuk satu linen kotor. Linen ini akan dicatan dalam satu linen list,
yang berangkap dua. Dimana satu akan disimpan di restoran arsip.
b. Mengatur linen: meliputi napkin, membagikan table cloth sesuai dengan ukuran meja
yang ada, dan menyimpan kembali pada lemari linen, jenis linen yang tidak dipergunakan.
Dalam menyimpan linen ini tumpuklah linen dengan rapi. Dimana lipatannya menghadap keluar
sehingga mudah untuk menghitungnya.
Kadang-kadang side station disebut juga side stand atau waiter point dimana semua alat
alat yang diperlukan pada saat operation disimpan.
E. 1 Jenis alat-alat tersebut adalah:
a. Assorted cuttlery: garpu dan sendok untuk menghidangkan makan, contohnya: service
spoon and fork, dessert spoon and fork, soup spoon, tea and coffee spoon, fish knife
and fork, dinner knife and fork, bread and butter knife
b. Assorted china: bread and butter plate, dessert plate, coffe cup and sauce, ashtray etc
c. Soup and sauce ladle
d. Service tray
e. Check pad, service cloth, dan menu
f. Condiment : tomato ketchup, Tabasco, champagne glasses
g. Napkin, basket of rolls, sugar bowl, advertising items
Caranya :
1. Dengan sendok teh tuangkan garam atau merica kedalam pepper cruets
2. Khudud untuk garam, masukan beberapa butir
3. Tutuplah salt dan pepper cruets dengan penutup
4. Gosoklah dengan service cloth hingga bersih
5. Aturlah salt and pepper cruets yang telah diisi itu dengan baik pada tray
E.2.2 MISE EN PLACE OIL AND VINEGAR CRUETS
Cara mempersiapkan (mise en place) oil and vinegar cruets:
1. Oil and vinegar
2. Oil and vinegar cruets
3. Funnel
4. Tray
5. Service cloth
6. Damp cloth
Caranya:
1. Bersihkan penutup oil dan vinegar cruets itu
2. Tuangkan oil kedalam cruets
3. Bersihkan cruts tersebut
4. Tutup kembali cruets itu dengan penutupnya
5. Gosoklah untuk cuka (vinegar) lakukan dengan hal yang sama
E.2.3 CONDIMENT YANG DI BOTOLKAN
Cara mempersiapkan condiment yang di botolkan. Bottle condiments, perhatikan pada
mulut botol jika ada rembesan dari condiment tersebut, bersihkanlah dengan service cloth.
Cara mempersiapkan (mise en place) English mustard:
1. Mustard (English)
2. Cold water (air dingin)
3. Mixing bowl
4. Spatula
5. Mustard poy
6. Damp cloth
7. Service cloth
Caranya:
1. Taruhlah mustard powder di dalam mixing bowl
2. Taambahkan air sehingga mendekati kekentalannya
3. Aduklah sampai tercampur rata
4. Tuangkan ke dalam mustard pot (±1/3)
5. Lengkapi dengan mustard spoon
Table set-up yang digunakan oleh restoran banyak variasi dan di sesuaikan dengan acara
perjamuan atau jenis restoran pada dasarnya table set up yang harus dikuasai oleh wauter ada 3
yaitu:
Basic Table Setting
1. B&B plate
2. B&B knife
3. Dinner fork
4. Show plate, napkin
5. Dinner knife
6. Water goblet
Table setting yang sempurna adalah susunan yang rapi, alat yang bersih dan ketepatan
antara alat dengan jenis hidangan. Hal yang terakhir ini yang terkadang masih sering salah, oleh
karna itu perlu adanya pemahaman yang palimha dasar terhadap jenis hidangan dan jenis alat.
Hidangan appetizer (pembuka) Dessert knife, dessert fork, dessert
spoon
Fish knife, fish fork
Oyster fork
Shrimp fork
Tea/coffee spoon
Snail fork, snail tong
Lobster fork, lobster tong
Soup Soup Spoon
Hidangan main course( hidangan utama) Dinner knife, dinner fork
Steak knife, dinner fork
Fish knife, fish fork
Peralatan Chinaware
Hidangan appetizer (pembuka) Dessert plate
Salad bowl
Fish plate
Soup Soup cup and saucer
Hidangan main course (hidangan utama) Dinner plate
Fish plate
Hidangan penutup (dessert) Dessert plate
Pelengkap Show plate
B&B plate
Coffee cup and tea cup
Tea cup and saucer
Peralatan Glassware
Aperitif/before dinner drink (sebelum Port wine glass (port wine)
makanan utama Sherry wine glass (sherry wine)
Soup Port wine glass (port wine)
Sherry wine glass ( sherry wine)
Main course Red wine glass
White wine glass
Digestif/after dinner drink (sesudah Champagne glass
hidangan utama Vodka glass
Cognac glass
Whiskey glass
Table set up untuk standard ala carte cover dapat dijelaskan seperti dibawah ini: tahapan
table set up , sama seperti uraian sebelumnya. Spesifikasi untuk standar cover, susuna peralatan
meliputi: table accessories, show plate, dinner fork, and dinner knife, soup spoon, dessert knife
and dessert fork, water goblet, B&B plate, butter spreader, demitasse cup and saucer, demitasse
dpoon and napkin.
Pada dasarnya ada dua macam jenis cover untuk jenis ini, yaitu:
1. A la carte cover
2. Table d’hote cover
Jenis equipment yang diperlukan untuk mempersiapkan atau memasang cover adalah:
1. A’la carte cover
a. A fish or hors d’ouvre plate
b. Napkin
c. Fish knife
d. Fish fork
e. Side plate ( plate and butter plate)
f. Side knife
g. Water goblet
h. Wine glass
Cara mempersiapkan dan memasang cover: A’la carte cover
Hal yang harus di perhatikan adalah bahwa cover harus berhadapan satu sama
lain secara tepat dan rapi
a. A fish knife dipasang disebelah kanan dari fish/hors d’oeuvre plate kira kira 1
cm, dan fish fork disebelah kiri dan ingat 1 ½ cm dari tepi meja
b. Side plate and bread and butter plate, ahrus dipasangdi sebelah kiri cover, yang
berdekatan dengan fish fork tapi tidak bersentuhan
c. A side knife/bread and butter knife dipasang secara menyilang ataupun tegak
lurus diatas bread and butter plate, agak sebelah kanan dan ini tergantung pada
restoran itu sendiri serta mata pisau itu tidak menghadap ke tamu
d. Napkin yang telah dilipat diletakan diatas fish/hors d’oeuvre plate secara rapi
e. Water goblet, harus dipasang diujung daripada fish knife
f. Wine glass harus dipasang ke kanan bawah dari water goblet
A. PENGERTIAN
Pelayanan pada dasarnya sulit unt uk didefinisikan secara baku dan akurat disebabkan
sifat-sifat pelayanan antara lain :
1. Pelayanan tidak bisa diukur
Pelayanan memiliki sifat intangible atau tidak berwujud dan oleh sebab itu tidak
dapat diukur,diraba tetapi hanya bisa dirasakan oleh penerima layanan.
2. Pelayanan lebih bersifat emosional dari rasional
Oleh karena pelayanan bersifat intangible dan hanya dapat dirasakan maka
pelayanan lebih bersifat emosional, biasanya tidak dinyatakan secara realitis melainkan
cendrung dilebih-lebihkan atau dikurangi tergantung suasana perasaan ketika memberikan
penilaian tersebut.
3. Bobot layanan bergantung kepada harapan penerima
Pelayanan yang berbobot adalah pelayanan yang selalu komple-menter dengan
harapan penerima layanan dapat menimbulkan bahwa layanan yang diberikan kurang memiliki
bobot.
4. Pelayanan dapat dijual tetapi tidak bisa dimiliki,
Dimana tamu yang membeli layanan tidak dapat membawa pulang layanan itu
selain dari pada kesan dan pengalamannya.
5. Pelayanan tidak dapat dibuat sampelnya
Untuk memperoleh pelayanan seorang penerima layanan harus datang mendapatkan
yang memberi pelayanan tersebut.
Dari berbagai karakteristik/sifat pelayanan tersebut maka pengertian pelayaanan
dapat ditarik kesimpulan pada dua sisi yang berbeda, yakni sisi penerima pelayanan dan sisi
pemberi pemberi layanan. Dan dari sisi pemberi layanan. Jika di tinjau dari penerima layanan
maka pengertian pelayanan adalah, rasa puas (menyenangkan) atau rasa kecewa (tidak
menyenangkan) yang dialami pada waktu memperoleh dan mendapatkan sesuatu dari orang
yang memberikan pelayanan tersebut, sedangkan ditinjau dari sisi pemberian pelayanan
(pramusaji) dan unsur pelaksana tata hidangan maka pelayanan akan berarti sebagai aktivitas
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seseorang dalam hal ini adalah oarang yang
dilayani.
C. TEKHNIK PENYAJIAN
Setiap restoran biasanya sudah menentukan sebelumnya tata cara penyajian yang
dikehendaki untuk diterapkan pada restorannya. Ada beberapa bentuk/style penyajian yang
dapat dipilih sebagai ciri pelayanan di sebuah restoran. Dasar-dasar untuk menentukan model
layanan yang didasarkan beberapa patokan, antara lain :
a. Kelompok tamu yangdiharapkan akan datang ke restoran, baik kelompok kebangsaannya
maupun dari profesi ataupun status sosial nya.
b. Berdasarkan makanan yang dijual serta harga yang akan ditetapkan
c. Berdasarkan spesifikasi restoran yang diopearsikan.
Restoran yang menyajikan makanan internasional seperti restoran yang dioperasikan di hotel
perlu menyelaraskan sajiannya dengan alat-alat serta ciri pelayanan dari makanan tersebut.
Secara umum sistematika pelayanan di sebuah restoran dapat dibedakan dalam empat katagori
penyajian :
4. French Service.
Istilah lain dari French Service ini adalah Gueridon Service atau Silver Service yang
bersifat resmi. Ciri-ciri pelayanan ini adalah dilaksanakan oleh dua orang pramusaji yang
bertugas sebagai Chef de Rang (captain) dan Commis de Rang (waiter) serta menggunakan alat
bantu, yakni gueridon atau meja/kereta dorong.
D. PENGAWASAN OPERASIONAL
Dalam suatu organisasi operasional hotel besar maupun hotel kecil, fungsi pengawasan
mutlak diperlukan/diselengarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan manajerial, mulai
dari top management hingga lower management yang secara langsung mengendalikan kegiatan-
kegiatan tehnis yang diselenggarakan oleh semua pelaksana operasional.
Adapun difinisi pengawasan itu adalah merupakan proses pengamatan dari seluruh
kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa smua pekerjaan yang sedang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya. Untuk mendapatkan sistem
pengawasan yang efektif, setiap personil yang ada khususnya bawahan (sub ordinat) harus
menyadari akan pentingnya fungsi pengawasan sebagai alat bantu untuk melakukan perbaikan
dan pengembangan ke arah masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu mereka melaksanakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya, serta berupaya mencapai hasil yang ditentukan oleh
manajemen dengan penuh tanggung jawab.
Di dalam restoran fungsi penga wasan juga mutlak diselenggarakan, karena selain
sebagai alat bantu untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada restorannya,fungsi pengawasan
ini juga dapat menunjang kelancaran operasional dalam memberikan pelayanan kepada tamu-
tamunya dengan demikian kelansungan usaha restoran tersebuit dapat berjalan lancar.
Pengawasan ini dapat dilakukan langsung oleh restorant manager, yang dibantu oleh seorang
wakilnya yaitu Assistant Restaurant Manager. Di bawah assistant restorant manager terdapat
Head Waiter yang bertugas mengelola operasional restaurant secara lansung sementara itu untuk
mengkoordinirkegiatan pelayanan pada seksi-seksi penjualan dan pelayanan dilaksanakan
seorsng Captain masing-masing captain mempeunyai beberapa Waiter/ess yang bertugas
memberikan pelayanan langsung kepada tamu sedangkan fungsi atau jabatan Busboy/girl
merupakan pembantu para pramusaji (waiter/ess) untuk mempersiapkan pelayanan kepada
tamu.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah uraian yang dilakukan dalam kerangka analisis tugas dan tanggung jawab
bagian F&B Service. Sebagai kesimpulan dari penjelasan bab – bab sebelumnya bahwa
koordinasi kerja dalam setiap section terutama pada bagian Restaurant perlu ditingkankan agar
pelayan kepada pelanggan sangat memuaskan dan kinerja direstaurant tersebut dapat dilihat oleh
pelanggan sebagai kinerja yang baik dan dapat memuaskan pelanggan.
Hubungan dengan pelanggan juga harus benar – benar dijaga, agar tidak menimbulkan
kesan yang negatif atau terjadi complain karena dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Ada
hubungan yang baik antara karyawan dan pelanggan sehingga menciptakan kepuasan bagi
pelanggan.
Berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya, bagian f&b service mempunyai pengaruh
yang sangat besar dalam mendukung operasional pelayanan suatu restauran pada pelanggan.
Jika kita lihat dari pelayanan restaurant, keberadaan staf – staf ini adalah suatu hal yang sangat
penting. Dengan adanya staf – staf ini maka pekerjaan di Restaurant dapat dibagi – bagi sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab masing – masing, sehingga semua pekerjaan dapat
diselesaikan dengan tepat dan pelaksanan tugas itu sendiri menjadi lebih efektif, jadi kinerja
staf/karyawan dapat terlihat dan sangat berpengaruh pada tingkan kepuasan pelanggan pada
restaurant tersebut.
Disamping itu hal yang perlu diperhatikan juga adalah karyawan yang harus mengikuti
Job Descripton yang ada pada restaurant yang telah ditetapkan. Kerjasama antar karyawan
hendaknya dapat ditingkatkan agar dapat memperlancar proses operasional di dalam restaurant.
Perlengkapan restaurant, perlengkapan meja makan (table accessories), peralatan makan
(equipment) dan linen-linen yang digunakan untuk kelancaran kinerja restaurant sebaiknya
ditingkatkan dan diperbaiki agar tidak mengganggu kelancaran operasional dalam bagian
restaurant. Sebab hal tersebut merupakan sarana pokok untuk menyediakan pesanan tamu agar
tepat waktu dan pelanggan dapat menilai bahwa pelayanaan di restaurant tersebut sangat baik
dan memuaskan.
1. Flatwares (Semua Jenis Garbu Dan Sendok)
Alat Nama Alat Fungsi
Dinner Fork Alat makan untuk semua
hidangan yang disajikan
pada piring besar sebagai
hidangan utama dan
pasangan Dinner Knife
Soup Spoon Alat makan untuk
hidangan soup yang di
sajikan di mangkuk sup
Unstemglass