Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

FOOD AND BAVERAGE PRODUCT


“MAIN COURSE”

Oleh :
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA :

1. LUH AYU PUSPA SATYAWATI PRABALI (2015011020)


2. ALFIYAN IRSYAD THOYYIB (2015011019)
3. PUTU ARI SWANDEWI (2015011006)
4. AGUS HAMDI (2015011010)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI


PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nyalah
penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Atas petunjuknya penulis
dapat menyelesaikan makalah Food and Baverage Product dengan judul Main Course ini
dengan tepat waktu. Makalah Food and Baverage Product ini disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Food and Baverage Product di Universitas Pendidikan Ganesha.
Penusunan makalah ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan saran dari banyak
pihak, maka kami tidak lupa menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu, Ni Made Suriani, S.Pd.,M.Par, atas saran dan bimbingan pada mata kuliah
Food and Baverage Product.
2. Kepada semua pihak yang terlibat di dalam pembuatan makalah ini.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca makalah Food and Baverage Product dengan judul “Main Course” ini. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Singaraja, 22 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

1.4 Manfaat........................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Ruang Lingkup Food and Baverage Departemen.......................................................3

2.2 Pengertian Kitchen......................................................................................................4

2.3 Pengertian Main Course..............................................................................................5

2.4 Jenis Main Course.......................................................................................................5

2.5 Sistem Pengolahan Main Course.................................................................................7

2.6 Penyajian Main Course................................................................................................8

2.7 Contoh Hidangan Main Course Yang Ada Di Indonesia............................................9

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................11

3.2 Saran..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Drs. Agus Sulastiyono, M.Si di dalam bukunya yang berjudul “Teknik dan Prosedur
Divisi Kamar Pada Bidang Hotel” dalam seri “Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan
Akomodasi” yang terbit tahun 2006 di halaman 5 memberikan definisi secara lengkap apa itu
hotel. “Hotel adalah perusahaan atau badan usaha yang menyediakan layanan menginap
untuk orang-orang yang melakukan perjalanan. Dikelola oleh pemilik atau ownernya dengan
layanan tempat tidur beserta fasilitasnya makanan dan minuman serta fasilitas lengkap
lainnya. Untuk dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh pemilik hotel menurut
sulastiyono, seseorang harus membayar dengan tarif atau harga yang sudah ditentukan”.
Didalam hotel terdapat bagian bagian yang bertanggung jawab untuk mengelola
hotel agar tetap berjalan dengan lancar. Pariwisata sendiri merupakan sebuah industry
keramahtamahan, yang didukung oleh keberadaan jasa layanan hotel, restoran, jasa
transportasi, objek, dan aktrasi wisata yang saling terintegrasi satu sama lain.
F&B merupakan salah satu department di hotel yang berfokus pada pelayanan
makanan dan minuman untuk mencapai kepuasan pelanggan. Selain di hotel, department ini
mungkin juga bisa Anda jumpai di restoran, penerbangan, rumah sakit, kapal pesiar maupun
perkereta apian. Food and Beverage Service adalah Department yang memberikan jasa
pelayanan makan dan minum yang dikelola secara professional dan komersial untuk
memberikan kepuasan pelanggan serta mendatangkan keuntungan.
Kitchenmerupakan suatu tempat atau ruangan khusus yang berfungsi untuk
menyimpan, menyiapkan bahan makanan untuk diolah ataupun dimasak, sehingga makanan
tersebut siap disajikan sesuai dengan standar kesehatan dengan penampilan serta penyajian
yang menarik kemudian disajikan kepada tamu.
Main course merupakan hidangan utama yang biasa disajikan setelah appetizer
(makanan pembuka). Main course juga biasa disebut dengan “main dish” atau “groce piece”.
Main course ini biasa dihidangkan dalam porsi yang jauh lebih banyak ketimbang porsi
appetizer karena terdiri dari banyak bahan baik itu saat makan siang (lunch) ataupun makan
malam (dinner). Main course merupakan hidangan paling berat dan kompleks dalam susunan
sajian menu karena biasanya terdiri dari daging, ikan atau sumber protein lain. Tidak jarang
hidangan main course ini juga disebut sebagai “hidangan daging”.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat kami rumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana ruang lingkup food and baverage departemen?
2) Apa yang dimaksud dengan kitchen?
3) Apa yang dimaksud dengan main course?
4) Apa saja jenis-jenis dari main course?
5) Bagaimana sitem pengolahan main course?
6) Bagaimana penyajian main course?
7) Apa saja contoh hidangan main course yang ada di Indonesia?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas Adapun tujuan yang dapat kami rumuskan,
antara lain sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup F&B Departement.
2) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kitchen.
3) Untuk mengetahui ap aitu main course.
4) Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari main course.
5) Untuk mengetahui bagaimana system pengolahan dari hidangan main course.
6) Untuk mengetahu bagaimana cara penyajian dari main course.
7) Untuk mengetahui macam-macam hidangan main course yang ada di Indonesia.

1.4 Manfaat
Terdapat beberapa manfaat yang didapat dalam penyusunan makalah ini antara
lain :
1) Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan mengenai hidangan main course baik dari segi
pengolahan, cara penyajian, dan jenis-jenis main course. Selain itu untuk
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Food and Baverage Product.
2) Bagi Pembaca
Manfaat yang didapat dari pembaca makalah ini, yaitu dapat menambah dan
menjadi referensi yang berguna dalam materi Food and Baverage Product
khususnya main course.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Food and Baverage Departemen


Food and Beverage Department pada suatu hotel adalah merupakan suatu bidang yang
bertugas menangani kebutuhan makan dan minum. Dimana kebutuhan makanan dan
minuman adalah adalah merupakan kebutuhan pokok manusia termasuk tamu-tamu hotel atau
setiap individu yang datang untuk memperoleh jasa hotel. Oleh sebab itu bagian ini
merupakan sarana mutlak yang harus disediakan oleh hotel. Istilah Food and beverage
Department berasal dari bahasa Inggris yang berarti bagian makan dan minum. Oleh sebab itu
bagian ini adalah bagian yang bertanggung jawab atas aspek makanan dan minuman.
Aspek makanan dan minuman lebih mengutamakan faktor cita rasa dan mutu
pelayanannya adalah merupakan hal yang sangat relative dalam penilaian dan penerimaan
setiap orang. Dengan demikian di dalam penanganannya diperlukan keahlian dan
keterampilan yang bersifat khusus. Kegiatan menyelenggarakan jasa pelayanan makanan dan
minuman di Food and Beverage Department dapat ditinjau melalui ruang lingkup yang
sempit dan ruang lingkup yang luas. Di dalam ruang lingkup yang sempit, penyelenggaraan
kegiatan penanganan makan dan minum tersebut melalui :
1) Food and Beverage Service Operation
2) Food Production
3) Bar Service Operation
Sedangkan dalam ruang lingkup yang luas, Penyelenggaraan kegiatan penanganan makan dan
minum meliputi:
1) Purchasing
2) Receiving
3) Storing
4) Producing
5) Serving dan selling
6) Stewarding

3
2.2 Pengertian Kitchen
Menurut Sihite (2000:14) kitchen adalah ruangan khusus yang di peruntukkan sebagai
tempat untuk memasak makanan. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa sebuah dapur
adalah suatu ruangan atau tempat khusus yang memiliki perlengkapan dan peralatan untuk
mengolah makanan.
Fungsi kitchen juga dapat disimpulkan dari pengertian diatas yaitu :
1) Sebagai tempat untuk mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap
dihidangkan.
2) Sebagai tempat untuk menyiapkan makanan untuk dijual kepada para tamu
lewat restoran
Menurut Soekresno (2001:82), adapun syarat-syarat dapur yang baik adalah:
1) Lantai
Permukaan lantai dibuat cukup landai ke arah saluran pembuangan air limbah.
2) Dinding
Keadaan dinding harus dalam keadaan bersih dan permukaan langit-langit harus
menutup seluruh atap ruang dapur, permukaan rata, berwarna terang, dan mudah
dibersihkan.
3) Ventilasi
Penghawaan di lengkapi dengan alat pengeluaran udara panas maupun bau-bauan atau
exhauster yang di pasang setinggi 2 m dari lantai dan kapasitanya di sesuaikan dengan
luas dapur.
4) Pintu dan jendela
Pintu yang terhubung dengan halaman luar dibuat rangka, dengan pintu bagian luar
membuka arah ke luar, dan daun pintu bagian dalam dilengkapi dengan alat pencegah
masuknya serangga yang dapat menutup sendiri dan intesitas cahaya minimal 10 foot
candle (fe).
5) Peraturan
a) Harus dipasang tulisan "cucilah tangan anda sebelum menjamah makanan dan
peralatan" di tempat yang mudah dilihat
b) Tidak boleh berhubungan langsung gan jamb atau WC
c) Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus, dan hewan lainnya
d) Udara di dapur tidak boleh diangka 5 juta per gram.

4
2.3 Pengertian Main Course
Main Course adalah adalah hidangan pokok atau hidangan utama dari serangkaian
menu lengkap yang biasa disajikan saat sarapan, makan siang dan makan malam. Beberapa
bahan pokok hidangan ini umumnya memakai daging, ikan atau unggas.
Untuk para vegetarian digunakan bahan yang menyerupai daging atau daging sintesis
yang dibuat dari gluten tumbuhan. Main course umumnya dihidangkan dengan sauce yang
sesuai dengan tipe makanannya. Sauce ini bisa dihidangkan langsung di atas makanannya
atau dihidangkan terpisah dengan memakai gravy boat (sauce boat = berbentuk perahu). Tipe
sauce yang dihidangkan dapat terbagi dalam sauce putih, sauce coklat, sauce minyak atau
pengembangan-pengembangan dari sauce itu.
Main course selalu disertai pendamping berbentuk sajian dari beberapa jenis sayur
dan kentang atau sumber lain karbohidrat seperti spaghetti, mie, nasi atau umbi-umbian lain.
Sajian yang bisa dihidangkan sebagai main course adalah sajian yang benar-benar bervariasi,
dimulai dari sajian salad, sajian sup, sajian telur, sajian keju, sajian pasta dan sayur, sajian
dari fish and shelfish, sajian poultry and chicken, sajian dari beef, sajian dari pork, dan lain-
lain.
Ciri khas dari main course adalah sebagai berikut :
1) Besaran porsi untuk menu tabel d’hote 175–200gr dan 200–250gr untuk menu a la
carte
2) Dari pemilihan bahan baku, main course biasanya terbuat dari bahan makanan yang
mengandung protein hewani seperti daging sapi, unggas, maupun seafood
3) Untuk penyajian/service biasanya main course atau hidangan utama disajikan
menggunakan dinner plate.

2.4 Jenis Main Course


2.4.1 Berdasarkan Teknik Pengolahannya
a) Deep Frying
Deep Frying merupakan teknik memasak dengan menggunakan minyak goreng
yang banyak sehingga bahan makanan yang digoreng akan terendam seluruhnya
kedalam minyak yang panas. Untuk menggoreng dengan teknik deep frying
membutuhkan suhu yang tinggi antra 160-170°C. Jika suhu terlalu rendah maka
makanan akan menjadi berminyak dan lembek.
Contoh menunya adalah Chicken marryland dan Chicken Cordon blue.
5
b) Grilling
Grilling merupakan pembakaran atau pemanggangan dengan kontak langsung
antara bahan dengan sumber api. Teknik ini menggunakan grill sebagai alat bantu
berupa jeruji kawat atau rangkaian kawat untuk menghantarkan panas. Jenis
produk pangan yang umumnya menggunakan teknik ini adalah daging merah,
daging unggas, dan ikan. Kisaran suhu untuk proses grilling adalah 130-170°C
atau tergantung pada bahan pangan dan tingkat kematangan yang diharapkan.
Contoh menunya adalah Beef Steak, Chicken Steak, Germany Steak.
c) Roasting
Roasting merupakan teknik pematangan makanan menggunakan lemak atau
minyak baik yang terkandung secara alami dalam bahan pangan maupun tidak.
Suhu minimal untuk roasting adalah 150°C. Roasting menggunakan oven saat ini
telah umum digunakan. Secara umum, roasting digunakan untuk memanggang
bahan pangan berukuran besar atau bulky, misalnya untuk roasting biji kopi untuk
meningkatkan flavornya dan roasting pada marsmallow.
Contohnya adalah Roast Beef

2.4.2 Berdasarkan Jenis Bahan Dasarnya.


a) Sajian Telur (Eggs Dishes)
Merupakan sajian yang sumber protein utamanya berasal dari bermacam tipe telur
unggas dan telur ikan (caviar).
Misalnya adalah: Scrambled egg, omelette, scotch egg,dll.
b) Sajian Pasta
Sebagai makanan olahan yang dipakai pada masakan Italia, dibuat dari kombinasi
tepung terigu, air, telur, dan garam yang membuat adonan yang dapat dibuat
menjadi berbagai jenis ukuran dan bentuk.
Contoh sajian dari pasta yakni: Spaghetti bolognise, Fettuccine Carbonara, Cheese
macaroni, dan lain-lain.
c) Sajian Ikan (Fish Dishes)
Merupakan sajian yang memiliki bahan dasar ikan, baik itu ikan air tawar atau
ikan air laut. Sajian ini banyak dipilih karena mempunyai kandungan nutrisi yang
benar-benar tinggi.
Misalnya adalah: Fillet Fish Meunierre, Spanish Baked Fish, dan lain-lain.
d) Sajian Laut (Seafood Dishes)
6
Merupakan sajian yang diproses dari bermacam hasil tangkapan dan budidaya di
laut. Adapun bahan yang umum dipakai adalah lobster, udang, cumi-cumi, kerang,
dan gurita.
Contoh sajiannya adalah: Moules a la Mariniere, Lobster Thermidor, Stewed
shrimps, dan lain-lain.
e) Sajian Unggas (Poultry Dishes)
Merupakan sajian yang memiliki bahan dasar bermacam tipe unggas yang
diproses dengan berbagai tehnik. Sajian ini kerap disebut daging putih, karena itu
tidak tergolong meat.
Contoh sajiannya adalah: Chicken Cordon Bleu, Grilled Chicken with peanut
saus, chicken cacciatore, dan lain-lain.
f) Sajian Daging (Meat Dishes)
Hidangan ini dipandang tidak sama kategori dengan sajian unggas. Yang
membedakan dengan sajian unggas adalah sajian daging berawal dari hewan
berdaging merah. Daging yang termasuk kelompok ini adalah daging sapi, domba,
unta dan babi, baik itu tua atau muda. Negara atau wilayah lain mungkin saja
memanfaatkan tipe daging lain sebagai bahan dasar jenis pembuatan main
coursenya,
Misalnya,seperti daging kuda, daging kelinci, daging rusa, dan lain-lain.

2.5 Sistem Pengolahan Main Course


2.5.1 Teknik Boiling.
Teknik Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih.
Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. Caranya bahan makanan
dapat dimasukkan ke dalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air
yang panas.
Contoh sajian: Brown Lamb Stew, Fish Stew Marcaibo, Stewed Shrimp Jambalaya.
2.5.2 Tehnik Braising.
Tehnik Braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan (kira-
kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api
dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu
untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu
dengan cairannya.
Contoh sajian: Braised Lamb Chop, Fillet Of Beef Stroganoff
7
2.5.3 Teknik Roasting.
Teknik Roasting, Memasak dengan cara roasting atau memanggang pada dasarnya
tetap menggunakan api sebagai faktor untuk mematangkan bahan makanan. Namun,
api tidak terkena langsung ke bahan makanan. Memanggang juga bisa menjadi
istilah yang digunakan untuk mengolah bahan makanan secara perlahan
menggunakan oven dengan suhu yang diinginkan dan dapat disesuaikan sebagai
perantara panas untuk mematangkan makanan.
Contoj sajian: Roast Chicken Grandmere, Roast Leg of Lamb with Gravy
2.5.4 Deep Frying.
Deep Frying. Teknik deep frying merupakan satu-satunya teknik menggoreng yang
banyak memakai minyak dengan suhu tertentu, hingga makanan tersebut terendam
dalam minyak panas. Teknik deep frying ini sering dilakukan sejumlah restoran cepat
saji, salah satunya untuk menggoreng ayam tepung agar matang sempurna dan garing.
Untuk menggoreng dengan teknik deep frying membutuhkan suhu yang tinggi antra
160-170°C. Jika suhu terlalu rendah maka makanan akan menjadi berminyak dan
lembek.
Contoh sajian: Chicken, Scoth Egg, Fried Fish Fillete.Shallow
2.5.5 Frying/Sauteing.
Frying/Sauteing. Teknik ini biasa dilakukan untuk menumis resep masakan sederhana
dengan waktu singkat, menggunakan bahan-bahan yang sederhana, dan sedikit
menggunakan minyak. Alat memasak yang digunakannya biasanya adalah wajan
datar. Lantaran bidang wajan yang datar bisa mempercepat proses penguapan
sehingga masakan lebih cepat matang. Teknik sautéing ini sangat cocok dipraktikkan
pemula yang sedang belajar memasak. Biasanya teknik sautéing diterapkan ketika
menumis sayur atau bahan makanan lainnya seperti daging.
Contoh sajian: Black Paper Steak, Chicken Sauté Chasseur, Escalope Gordon Blue2

2.6 Penyajian Main Course


Secara umum, main course diatur dalam dinner plate, oleh karena itu dikatakan
sebagai metode hidangan ready plate. Mengenai kombinasi main course dengan kentang atau
sayur sebagai lauk pauknya harus cocok dari rasa, warna, dan bahan lauk pauk yang disajikan
diikuti dengan sauce yang pas. Lauk pauk ditata di tengah samping bawah logo piring,
sedangkan kentang diatur di samping kanan, serta sayur di samping kiri.
Penyajian main Courses dapat dilkukan dengan dua cara yaitu :
8
a) Secara ready out artinya sudah di porsi per piring secara individual (biasa disebut
dengan menu ala carte
b) Dimasak dengan cara flambe yaitu teknik mengolah hidangan dengan cara
menuangkan anggur di atas hidangan.

2.7 Contoh Hidangan Main Course Yang Ada Di Indonesia


a) Nasi Uduk
Nasi uduk adalah makanan yang dibuat dari bahan dasar nasi putih yang diaron dan
dikukus dengan santan dari kelapa yang di parut, dan diberi bumbu denga pala, kayu
manis, jahe, daun serai serta merica. Makanan ini selanjutnya disajikan dengan
emping goreng, tahu goreng, telur dadar/telur goreng yang sudah dipotong-potong,
abon, kering tempe, bawang goreng, ayam goreng, mentimun dan sambal dari kacang.
Makanan ini umumnya seringkali dijual pada pagi hari untuk makan pagi.
b) Semur
Semur adalah sajian daging rebus dari Indonesia yang diproses dalam kuah warna
cokelat pekat yang dibuat dari kecap manis, bawang merah, bawang bombay, pala dan
cengkeh. Semur memiliki banyak jenis, ada semur daging, semur ayam, dan ada
semur jengkol. Kecap manis yang dibuat dari kedelai hitam adalah bahan terpenting
pada proses pengerjaan semur karena berperan untuk memperkuat cita-rasa, tetapi
tetap harus terasa menyatu selaras dengan beberapa bahan yang lain. Tidak hanya
memiliki bahan khusus daging sapi dan kentang, semur terdiri beraneka ragam macam
dalam penyuguhannya, seperti tambahan tahu, tempe, telur, dan bahan lainnya sesuai
selera masyarakat di wilayah masing-masing
c) Ayam Betutu
Betutu adalah lauk yang dibuat dari ayam utuh yang berisi bumbu, selanjutnya
dipanggang dalam api sekam. Betutu ini sudah dikenali di semua kabupaten di Bali.
Ayam Betutu sebagai makanan ciri khas Gilimanuk. Betutu dipakai sebagai hidangan
pada upacara keagamaan dan upacara tradisi serta sebagai sajian untuk dijual.
Customernya bukan hanya warga Bali tetapi juga tamu luar negeri yang tiba ke Bali,
terutamanya pada beberapa tempat tertentu seperti Hotel dan rumah makan atau
restaurant.
d) Gudeg
Gudeg ialah makanan ciri khas Yogyakarta dan Jawa tengah yang dibuat dari nangka
muda yang diolah dengan santan. Butuh waktu beberapa jam untuk membuat masakan
9
ini. warna coklat umumnya dibuat oleh daun jati yang diolah bertepatan. Gudeg
dikonsumsi dengan nasi dan dihidangkan dengan kuah santan kental (areh), ayam
daerah, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Food and Beverage Department pada suatu hotel adalah merupakan suatu bidang yang
bertugas menangani kebutuhan makan dan minum. Dimana kebutuhan makanan dan
minuman adalah adalah merupakan kebutuhan pokok manusia termasuk tamu-tamu hotel atau
setiap individu yang datang untuk memperoleh jasa hotel. Oleh sebab itu bagian ini
merupakan sarana mutlak yang harus disediakan oleh hotel. Istilah Food and beverage
Department berasal dari bahasa Inggris yang berarti bagian makan dan minum. Oleh sebab itu
bagian ini adalah bagian yang bertanggung jawab atas aspek makanan dan minuman.
Kitchen adalah ruangan khusus yang di peruntukkan sebagai tempat untuk memasak
makanan. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa sebuah dapur adalah suatu ruangan atau
tempat khusus yang memiliki perlengkapan dan peralatan untuk mengolah makanan.
Main Course adalah adalah hidangan pokok atau hidangan utama dari serangkaian
menu lengkap yang biasa disajikan saat sarapan, makan siang dan makan malam. Beberapa
bahan pokok hidangan ini umumnya memakai daging, ikan atau unggas.
Jenis Main Course antara lain, Chicken marryland, Chicken Gordon blue, Beef Steak,
Chicken Steak, Germany Steak, Roasting: Roast Beef.

3.2 Saran
Dalam memahami materi mengenai main course harus banyak membaca referensi
baik melalui makalah ini, maupun berbagai sumber dari internet yang dapat menambah
pengetahuan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Boston.Ames.2021.“Pengertian Food and Beverage Service [F&B]”


https://www.amesbostonhotel.com/pengertian-food-and-beverage-service/,
diakses pada 22 September 2021
Fitriana.Yulianur.2018. “Industri Pariwisata”
https://duniaperhotelan.home.blog/2018/09/12/kitchen/, diakses pada 10
September 2021
Hotelier.id. “Main course : Pengertian, Jenis, dan Cara Penyajiannya”,
https://hotelier.id/main-course-adalah/, diakses pada 10 September 2001

12

Anda mungkin juga menyukai