Anda di halaman 1dari 25

TUGAS PERTEMUAN KE-4

“ Typologi dan Prinsip-prinsip Hidangan Katering dan Restoran Indonesia”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Hidangan Katering dan Restoran Indonesia

Yang diampu oleh:

Dr. Ade Juwaedah, M. Pd.

Dra. Tati Setiawati, M.Pd, M.M

Disusun oleh:

Ismi Fuji Lestari 1801748

Lulu Nur Fauziyah 1805817

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan yang maha kuasa
karena atas izin, taufik dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad saw.

Makalah dengan judul “Typologi dan prinsip-prinsip hidangan catering


dan restoran Indonesia.” ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Hidangan
Katering Restoran Indonesia. Pada penulisan makalah ini, kami mengalami
beberapa kendala seperti sulitnya mencari sumber referensi mengenai pembahasan
makalah ini. Namun atas bantuan dan dukungan dari dosen pengampu serta
teman, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Oleh karena
itu, kami selaku penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan serta dukungan
yang diberikan.

Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum


sempurna, namun kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat digunakan sebagai referensi bacaan.

Bandung, 28 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................... 2

BAB II : KAJIAN TEORI............................................................................. 3

2.1 Pengertian Hidangan Katering.............................................................. 3


2.2 Pengertian Hidangan Restoran Indonesia............................................. 4
BAB III : PEMBAHASAN............................................................................. 7

3.1 Klasifikasi atau Typologi Restoran Indonesia..................................... 7


3.2 Klasifikasi atau Typologi Katering Indonesia..................................... 13

BAB IV : PENUTUP...................................................................................... 16

3.1 Simpulan.............................................................................................. 16
3.2 Penutup................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jasa boga  atau yang lebih dikenal dengan catering adalah istilah
umum untuk wirausaha yang melayani pemesanan berbagai
macam masakan (makanan dan minuman) baik untuk pesta maupun untuk
penunjang kebutuhan suatu instansi. Jasa ini di inisiasi untuk membantu
memenuhi kebutuhan yang bersifat khusus dengan berbagai macam pilihan
menu sesuai dengan keinginan client.
Industri jasa boga saat ini memiliki potensi yang besar karena
makanan sendiri merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Pada zaman
sekarang, manusia yang terbilang sibuk memerlukan segala hal yang praktis,
maka orang yang tidak dapat makan bersama keluarga di dalam rumah
memerlukan pelayanan makanan di luar rumah yang diselenggarakan secara
khusus dalam skala besar atau kecil, sehingga memanfaatkan industri jasa
boga, seperti industri katering. Saat ini, persaingan industri katering sudah
sangat kompetitif. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya industri
catering dan restoran yang bermunculan, baik dalam skala besar maupun
kecil. Berdasarkan data APJI (Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia) yang
didirikan sejak 1987 silam, hingga tahun 2016 APJI telah beranggotakan
sekitar 30.000 pengusaha yang terdiri atas pengusaha catering (Masharyono,
2016).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Tipologi Hidangan Catering dan Restoran Indonesia
2. Apa saja prinsip-prinsip Hidangan Catering dan Restoran Indonesia

1
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahi Tipologi Hidangan Katering dan Restoran Indonesia
2. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip Hidangan catering dan Restoran
Indonesia

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hidangan Catering

Kata catering diambil dari kata kerja ‘cater’ yang memiliki arti
menyiapkan dan menyajikan makanan untuk umum. Adapula yang berasal
dari kata ‘caterer’ artinya orang-orang yang menyajikan makanan untuk
umum. ( wikipedia )

“Katering adalah suatu usaha di bidang jasa dalam hal menyediakan


atau melayani permintaan makanan, untuk bernagai macam keperluan,”
menurut Purwati Tj, dkk

“Katering adalah jenis penyelenggaraan makanan yang tempat


memasak dan makanan berbeda dengan tempat menghidangkan makanan.
Makanan diangkut ke tempat lain untuk dihidangkan, misalnya ke tempat
penyelenggaraan pesta, pertemuan, rapat, kantin, atau kafetaria industri.
Makanan yang disajikan bisa berupa makanan kecil, makanan lengkap, atau
makanan rantang,” menurut Sjahmien Moehyi.

Menu dalam Katering Pesta berarti daftar hidangan untuk satu kali
kesempatan waktu makan pesta. Pada umumnya, pesta diselenggarakan
siang hari antara pukul 11.00 – 15.00 atau malam hari antara pukul 19.00 –
22.00 / 24.00. Dengan demikian , makanan yang disajikan harus disesuaikan
dengan waktu makan tersebut. Hidangan dalam menu pesta harus bervaria
sisehingga banyak pilihan. Menyusun menu pesta disesuaikan dengan syarat
menyusun menu pada umumnya, namun dapat memberikan banyak pilihan
bagio tamu yang makan dengan diit yang biasa dia lakukan.

3
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan menu
ditinjau dari sisi perusahaan yaitu: nutrisi, tenaga yang mengerjakan,
keuangan /harga yang ditawarkan dan faktor estetis makanan yang
diproduksi, sedangkan dari sisi konsumen, perlu dipertimbanmgkan tentang
kebiasaan makan, kesukaan, usia dan pekerjaan konsumen. Selain itu,
beberapa syarat menyusun menu pesta pada umumnya adalah:

a. Memperhatikan keuangan

b. Memperhatikan waktu penyelenggaraan


c. Terdiri dari satu atau dua macam makanan pokok dengan lauk pauk
hewani yang banyak pilihan, pada umumnya lebih dari tiga macam lauk
hewani

d. Bervariasi baik dalam bahan makanan yang digunakan, jenis masakan,


aroma, tekstur dan rasa masakan

e. Dapat diberikan pilihan hidangan bagi para tamu misalnya bagi mereka
yang vegetarian atau tidak makan salah satu jenis bahan makanan
karena alasan tertentu.
2.2 Pengertian Restoran Indonesia

Masakan Restoran Indonesia adalah Tempat yang menyajikan salah


satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa
yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman
budaya dan tradisi Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau
berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia
secara umum. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya
dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti Kemiri, cabai, temu
kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti
penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat yang
terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti

4
dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa (terutama Belanda, Portugis,
dan Spanyol).

Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia",


tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan daerah yang dipengaruhi
secara lokal oleh kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai
contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras
yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia,
namun untuk bagian timur lebih umum dikonsumsi sagu, jagung, singkong,
dan ubi jalar. Bentuk penyajian umum sebagian besar makanan Indonesia
terdiri atas makanan pokok dengan lauk-pauk
berupa daging, ikan atau sayur di sisi piring.

Masakan Sumatra, sebagai contoh, sering kali menampilkan


pengaruh Timur Tengah, dan India, seperti penggunaan bumbu kari pada
hidangan daging, dan sayurannya, sementara masakan Jawa berkembang
dari teknik memasak asli Nusantara. Unsur budaya masakan Cina dapat
dicermati pada beberapa masakan Indonesia. Masakan seperti bakmi, bakso,
dan lumpia telah terserap dalam seni masakan Indonesia.

Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di


beberapa negara di benua Asia. Masakan Indonesia yang populer
seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di Malaysia dan Singapura.
Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe,
juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi
lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai
adalah oncom, mirip dengan tempe tetapi menggunakan jenis jamur yang
berbeda, oncom sangat populer di Jawa Barat.

Makanan Indonesia umumnya dimakan dengan menggunakan


kombinasi alat makan sendok pada tangan kanan, dan garpu pada tangan
kiri, meskipun demikian di berbagai tempat (seperti Jawa Barat dan Sumatra
Barat) juga lazim didapati makan langsung dengan tangan telanjang.

5
Di restoran atau rumah tangga tertentu lazim menggunakan tangan
untuk makan, seperti restoran boga bahari, restoran
tradisional Sunda dan Padang, atau warung tenda pecel lele dan ayam
goreng khas Jawa Timur. Tempat seperti ini biasanya juga
menyajikan kobokan, semangkuk air kran dengan irisan jeruk nipis agar
memberikan aroma segar. Semangkuk air ini tidak untuk diminum; hanya
digunakan untuk mencuci tangan sebelum, dan sesudah makan dengan
menggunakan tangan telanjang.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Klasifikasi atau Typologi Restoran Indonesia

Menurut Marsum (2000), ada tujuh tipe klasifikasi restoran :


a. A La Carte Restaurant
Restoran yang telah mendapatkan ijin penuh untuk menjual makanan,
lengkap dengan banyak variasi. Dimana konsumen bebas memilih sendiri
makanan yang mereka kehendaki. Tiap - tiap makanan yang tersedia di
restoran jenis ini memiliki harga tersendiri.

b. Table D’hote Restaurant


Restoran yang khusus menjual menu yang lengkap (dari hidangan pembuka
sampai hidangan penutup), dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan
pula.
c. Cafetaria atau Café
Restoran kecil yang mengutamakan penjualan kue, roti isi, kopi dan teh.
Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.
d. Inn Tavern
Restoran dengan harga yang relatif cukup terjangkau, yang dikelola oleh
perorangan di tepi kota. Suasana dibuat sangat dekat dan ramah dengan
konsumennya serta menyediakan hidangan yang lezat.
e. Snack Bar atau Milk Bar
Restoran dengan tempat yang tidak terlalu luas yang sifatnya tidak resmi
dengan pelayanan yang cepat, dimana konsumen mengumpulkan makanan
mereka diatas baki yang diambil dari atas counter (meja panjang yang
membatasi dua ruangan) kemudian membawanya sendiri ke meja makan.

7
Konsumen bebas memilih makanan yang disukai, disini lebih dikenal
dengan nama restoran cepat saji (fast food). Makanan yang tersedia
umumnya hamburger, roti isi, kentang goreng, ayam goreng, nasi, dan mie.
f. Specialty Restaurant
Restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe
khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran-restoran semacam ini
menyediakan masakan Eropa, China, Jepang, India dan sebagainya.
Pelayanan sedikit banyak berdasarkan tata cara negara asal makanan spesial
tersebut.
g. Family Type Restaurant
Restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan
harga yang relatif murah dan terjangkau. Terutama disediakan untuk tamu - -
tamu keluarga maupun rombongan.
Menurut Soekresno (2000), dilihat dari pengelolaan dan sistem
penyajian, restoran dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :

a. Restoran Formal

(Super Club Amsterdam - Contoh Restoran Formal)

Restoran formal adalah bentuk industri jasa pelayanan makanan

8
dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan
pelayanan yang eksklusif.

Ciri – ciri restoran formal:

 Penerimaan Pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih


dahulu.
 Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi.
 Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa
populer.
 Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service atau French
Service atau modifikasi dari kedua Table service tersebut.
 Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan
sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap makan.
 Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk
makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan pagi.
 Menyediakan berbagai merk minuman bar secara lengkap khususnya
wine dan champagne dari berbagai negara penghasil wine di dunia.
 Menyediakan hiburan musik hidup / live music dan tempat untuk
melantai dengan suasana romantis dan ekslusif.
 Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibandingkan dengan
harga makanan dan minuman di restoran informal.
 Penataan meja dan bangku memiliki area service yang lebih luas
untuk dilewati gueridon.
 Tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan astu pramusaji
untuk melayani 4 – 8 pelanggan.

9
Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran formal antara
lain : Members restaurant, super club, gourmet, main dining room,
grilled restaurant, executive restaurant.

b. Restoran Informal

Cafetaria - Contoh Restoran Informal

Restoran Informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman


yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan
kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih
berganti pelanggan.
Ciri – ciri restoran informal :

 Penerimaan Pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.


 Para pelanggan tidak terikat menggunakan pakaian resmi.
 Menu pilihan yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu –
menu yang relatif cepat selesai dimasak.
 Sistem penyajian yang dipakai adalah American Service atau Ready
Plate bahkan Self Service ataupun Counter service.
 Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk
makan malam dan makan siang tetapi tidak untuk makan pagi.
 Tidak menyediakan hiburan musik hidup / live music.

10
 Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu /
pelanggan namun dipasang di Counter langsung setiap meja makan
untuk mempercepat proses pelayanan.
 Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain.
 Tenaga relatif sedikit dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk
melayani 12 - 16 pelanggan.

Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran informal antara


lain : cafe, cafetaria, fast food, coffe shop, bistro, canteen, taverns, family
restaurant, pub, sandwich corner, burger corner, snack bar.

c. Restoran Khusus

(Midori Jakarta - Contoh Restoran Khusus Japanese)

Restoran khusus adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman


yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan
makanan khas yang diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu
negara tertentu.
Ciri – ciri restoran khusus :

 Menyediakan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu.


 Menu yang disediakan adalah menu khas suatu negara tertentu, populer,
dan disenangi banyak pelanggan secara umum.

11
 Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan
dimodifikasi dengan budaya internasional.
 Dibuka untuk pelayanan makan malam dan makan siang.
 Menu a la carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan.
 Biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara asal.
 Tenaga service relatif sedang dengan standar kebutuhan satu pramusaji
untuk melayani 8 - 12 pelanggan.
 Harga makanan relative tinggi dibandingkan restoran informal.

Adapun yang termasuk dalam klasifikasi restoran khusus antara lain :


indonesian food restaurant, italian food restaurant, Thai food restaurant,
Japanese food restaurant.

12
3.2 Klasifikasi atau Tipologi Hidangan Katering
Setiap jenis catering memiliki tugas dan tipe layanannya sendiri-sendiri.
Berikut adalah jenis-jenis catering:
A. Catering Prasmanan
Penyajian makanan dari catering prasmanan ini ditaruh di atas meja
dengan wadah-wadah khusus. Beberapa staf dari pihak catering akan
membantu memasak makanan, menyajikan dan melayani para tamu yang
ingin mengambil makanan di meja prasmanan.
Jenis catering ini banyak dipakai untuk acara pernikahan. Catering
jenis ini melayani Anda secara penuh, koki, pelayan, peralatan makan,
semua dari pihak catering. Jadi sebagai pelanggan, Anda cukup terima
beres saja.

(Contoh Gambar Catering Prasmanan)

B. Catering Dine In
Cara penyajian makanannya seperti di restoran. Para tamu acara
cukup memesan makanan maka makanan bisa langsung siap diantar pada
meja tamu. Rasakanlah sensasi makan khas restoran di rumah Anda.

13
Acara yang cocok menggunakan jenis ini adalah acara formal dan
acara yang memiliki banyak tamu.

(Contoh Gambar Catering Dine In)

C. Catering Self Service


Seperti namanya, pelayanan ini dilakukan oleh orang yang memiliki
acara. Pihak catering hanya menyediakan makan dan peralatan makan,
untuk penyajiannya diatur oleh Anda. Jenis catering ini banyak dipakai
guna menghemat pengeluaran.

(Contoh Catering Self Service)

D. Private Catering
Pihak catering tidak hanya memberikan Anda makanan enak, tapi
juga menyediakan pramusaji yang siap melayani acara Anda secara
penuh. Pramusaji ini siap hadir di meja-meja Anda dan memberikan Anda
pelayanan ekstra atas makanan yang kami sajikan di piring kalian.

14
(Contoh Privaet Catering)

E. Catering Nasi Kotak ataupun Catering Rumahan


Berbeda dengan catering-catering di atas, catering nasi kotak
adalah makanan praktis yang diberikan pada pelanggan dalam
kemasan kotak. Isi dari nasi kotak sangat lengkap, ada nasi, lauk pauk,
lauk tambahan dan yang Anda perlukan lainnya.
Setelah catering nasi kotak diterima oleh pelanggan, maka
tugas catering sudah selesai. Pihak catering hanya memberikan
makanan dan layanan mengemas makanan dalam kotak-kotak nasi
yang rapi.
Untuk Catering rumahan yang dimaksud adalah segala jenis
masakan yang sudah lazim di masak dirumah seperti biasanya, seperti
oseng – oseng tempe, ayam goreng, lalapan, sambal, telur balado, dll

(Contoh Catering Nasi Kotak)

15
3.3 Contoh Hidangan Restoran Indonesia
3.4 Contoh Hidangan Katering Indonesia
A. Olahan Ayam
1. Ayam Goreng lengkuas

Ayam Goreng lengkuas juga dinamakan hayam goreng Bandung:


Ayam goreng masakan Bandung Sunda. Ayam Goreng Bandung adalah
salah satu kuliner ayam goreng yang bahan utamanya ayam yang di ungkep
dengan lengkuas dan bumbu-bumbu lainnya.
2. Ayam Rica-Rica

Ayam rica-rica adalah salah satu makanan khas Manado, Sulawesi


Utara. Kata rica berasal dari bahasa Manado yang berarti "pedas" atau
"cabai”. Resep untuk membuat ayam rica-rica sangat beragam, begitu pula
cara memasaknya, persamaannya hanya terletak pada rasanya yang pedas.

16
3. Sate Ayam

Sate ayam adalah makanan khas Indonesia. Sate Ayam dibuat dari
daging ayam. Pada umumnya sate ayam dimasak dengan cara dipanggang
dengan menggunakan arang dan disajikan dengan pilihan bumbu kacang
atau bumbu kecap.
4. Ayam Bakar

Ayam bakar adalah sebuah hidangan Asia Tenggara Maritim, terutama


hidangan Indonesia atau Malaysia, dari ayam yang dipanggang di atas arang.
5. Opor Ayam

17
Opor ayam merupakan masakan sejenis kari ayam yang sangat dikenal
di Indonesia. Masakan ini telah dikenal luas di daerah lain. Bahkan hampir
ke seluruh wilayah Indonesia. Opor ayam sebenarnya adalah ayam rebus
yang diberi bumbu kental dari santan yang ditambah berbagai bumbu seperti
serai, kencur, dan sebagainya.
6. Semur Ayam

Semur Ayam adalah hidangan ayam dari Indonesia yang diolah


dalam kuah berwarna coklat pekat yang terbuat dari kecap manis, bawang
merah, bawang bombay, pala dan cengkih. Kecap manis yang terbuat
dari kedelai hitam adalah bahan paling penting dalam proses pembuatan
semur karena berfungsi untuk menguatkan cita rasa, tetapi harus tetap terasa
menyatu harmonis dengan bahan-bahan lainnya.
7. Gulai Ayam

18
Gulai adalah masakan berbahan baku daging ayam, yang diolah dalam
kuah bumbu rempah yang bercita rasa gurih. Ciri khas gulai adalah bumbunya
yang kaya rempah antara lain kunyit, ketumbar, lada, lengkuas, jahe, cabai
merah, bawang merah, bawang putih, adas, pala, serai, kayu
manis dan jintan yang dihaluskan, dicampur, kemudian dimasak dalam santan.
8. Ayam Pop

Ayam pop adalah salah satu hidangan dari daging ayam yang berasal


dari Sumatra Barat. Hidangan ini termasuk salah satu hidangan ayam goreng,
namun yang membedakan ayam pop dengan ayam goreng lainnya adalah
ayam pop memiliki warna yang masih putih pucat ketika selesai dimasak.
B. Aneka Tumisan
1. Capcai

19
Capcai adalah nama hidangan khas Tionghoa yang populer yang khas
karena dimasak dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu,
tetapi banyak yang salah kaprah mengira bahwa capcai harus mengandung 10
macam sayuran karena secara harfiah adalah berarti "sepuluh sayur". Cap di
dalam dialek Hokkian juga berarti "sepuluh", dan cai berarti sayur.

2.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari makalah diatas para pembaca bisa mngetahui tentang Jasa boga 
atau yang lebih dikenal dengan catering adalah istilah umum
untuk wirausaha yang melayani pemesanan berbagai
macam masakan (makanan dan minuman) baik untuk pesta maupun untuk

20
penunjang kebutuhan suatu instansi. Jasa ini di inisiasi untuk membantu
memenuhi kebutuhan yang bersifat khusus dengan berbagai macam pilihan
menu sesuai dengan keinginan client.
Restoran memiliki 7 klasifikasi diantaranya yaitu: A La Carte
Restaurant, Table D’hote Restaurant, Cafetaria atau Caffe, Inn Tanvern,
Snack bar atau Milk bar, speciality Restaurant dan Family Type Restaurant
Di dalam usaha jasa boga khususnya Katering dikenal beberapa
macam klasifikasi Katering diantaranya: Katering prasmanan, Katering dine
in, catering self service, private catering dan catering nasi bok.
2.2 Penutup

Demikianlah isi makalah kami, atas kekurangan dan kesalahan kami


dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Atas kritik teman-teman dan dosen pengampu mata kuliah
Hidangan Katering dan Restoran Indonesia, kami mengucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

https://cateringmami.com/pengertian-catering/

21
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/
194509201976032-AGNES_SRI_WARSITANINGSIH/KP/HO-KP_Pertmuan_ke-
6.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_boga

22

Anda mungkin juga menyukai