OLEH :
KELOMPOK III
Segala Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
Praktikum Mata Kuliah Kulinari II. Laporan ini disusun berdasarkan tugas dan
proses pengamatan yang telah kelompok III lakukan. Tugas kelompok kami
semua pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan
laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Tujuan Pratikum.......................................................... 2
1.3 Manfaat Pratikum........................................................ 2
BAB V PENUTUP............................................................................. 13
5.1 Kesimpulan Tinjauan Pustaka..................................... 13
5.2 Kesimpulan Hasil........................................................
5.3 Kesimpulan Pembahasan............................................
5.4 Saran........................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(dessert) dimanapun dan kapanpun. Namun, hidangan penutup juga
mengalami perubahan signifikan, yang semulanya disajikan setelah makan
malam, kini hidangan penutup dinikmati dari sarapan, makan siang hingga
menjadi camilan. Saat ini hidangan penutup (dessert) tidak lagi sekedar
menjadi menu pelengkap di restoran maupun café-café, banyak restoran
yang menjadikan hidangan penutup (dessert) sebagai menu utamanya.
(Heartline Radio, 2014)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
satunya adalah Negara Perancis. Pada acara pesta disajikan hidangan yang
istimewa, sehingga Negara Perancis terkenal dengan masakan yang
modern dan mengembangkannya sampai ke seluruh dunia (Nurani, 2010).
4
5) Santapan penutup (dessert)
6) Keju (cheese)
7) Buah (fruits)
8) Kopi (cofee)
9) Likeur (ligour)
Melihat banyaknya giliran menu hidangan tersebut perlu
dikombinasikan dengan baik sehingga semua giliran menu dapat
dihidangkan. Ketentuan ketentuan yang perlu diperhatikan mengenai
urutan giliran santapan tersebut adalah sebagai berikut (Pintarilmu, 2019):
1) Pada menu yang luas, dapat dihidangkan 2 macam sup agar para tamu
dapat memilih antara sup yang berwarna muda atau sup yang
berwarna tua yang biasanya lebih tajam rasanya atau antara
consumme dan potage.
2) Masakan yang rasanya lebih tajam dihidangkan sesudah makanan
yang rasanya agak tawar.
3) Hidangan dingin diberikan sesudah hidangan panas dari bahan yang
sama, kecuali hors d’ oeuvre yang selalu merupakan giliran pertama
dalam menu.
4) Saji sayuran diberikan antara 2 macam saji daging atau sesudah 1 saji
daging.
5) Saji ikan atau daging yang dingin merupakan giliran terakhir sebelum
santapan.
Kadang kala, hidangan penutup ini terlihat sebagai makanan terpisah
atau makanan ringan daripada hidangan, dana dapat dimakan beberapa
saat setelah makanan utama (biasanya dengan setting informal). Beberapa
adat atau kultur tidak memiliki hidangan terakhir manis yang terpisah.
Namun, mereka mencampurkan makanan manis dan unik selama seluruh
hidangan seperti makanan Tionghoa. Namun kadang, mereka menyisakan
hidangan penutup pada acara tertentu.
5
2.3. Fungsi Hidangan Penutup (Dessert)
Pie merupakan salah satu jenis produk pastry yang terdiri atas
adonan kulit (pie shells) dan toping, biasanya berbentuk lembaran, bulat,
mangkuk, bunga teratai dan sebagainya (Gislen, 2012). Kulit pie berbahan
dasar tepung terigu. Kulit pie merupakan salah satu produk pastry dengan
karakteristik renyah, kering dan gurih. Bahan dasar untuk membuat kulit
pie adalah tepung terigu, mentega, telur dan garam (Gislen, 2012).
Menurut (Ismayani, 2007) brownies adalah jenis cake coklat yang
padat awalnya merupakan adonan terbuat dari tepung terigu, telur, lemak,
gula pasir dan coklat masak dengan cara dipanggang atau dioven.
Brownies termasuk kedalam jenis family cake yang berwarna coklat dan
tidak mengembang, namun mempunyai tekstur dalam yang moist
(lembab), dan bagian atas brownies bertektur kering. memiliki rasa yang
manis khas aroma khas coklat. Sedangkan menurut (Astawan, 2009)
Brownies adalah salah satu jenis cake yang berwarna coklat kehitaman
dengan tekstur sedikit lebih keras dari pada cake karena brownies tidak
membutuhkanpengembang atau gluten.
6
Pada dasarnya ini adalah gabungan dari crust pie yang renyah dan
adonan brownies, jadi sejatinya bisa memakai resep brownies andalan
masing-masing. Kelebihan dari pie ini ada pada texturenya yang kering
dan ketahanannya di suhu ruang, jika biasanya sajian pie dengan isian vla
seperti pie buah atau fruit tart hanya bertahan satu hari di suhu ruang maka
pie brownies ini bisa tahan 3 sampai 4 hari di suhu ruangan dan lebih lama
jika disimpan di kulkas. Untuk sistem pengemasan pie brownies juga jauh
lebih mudah di kemas dibanding pie dengan vla karena dia tidak akan
tumpah atau lengket. Sebagai hiasan untuk mempercantik tampilan pie
brownies biasanya saya menggunakan coklat putih leleh yang dicoretkan
diatas adonan brownies setelah matang atau bisa juga menggunakan
almond slice yang dipanggang bersamaan dengan pemanggangan bagian
pie (Sashy, 2015).
a. Tepung terigu
Tepung Terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari
bulir gandum dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi, dan
roti. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Portugis,
“trigo”, yang berarti “gandum” (APTINDO, 2012).
7
Kandungan Gizi Tepung Terigu
b. Telur
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang berasal dari hewan
ternak, memiliki kandungan gizi yang tinggi karena didalamnya
terkandung zat-zat makanan yang diperlukan tubuh seperti asam-asam
amino, vitamin, serta mempunyai daya cerna yang tinggi (Sirait,1986)
c. Coklat
Cokelat merupakan salah satu produk kakao yang paling istimewa
dibanding produk-produk lainnya.Cokelat memiliki tiga sifat utama yang
membedakannya dari produk-produk lai, yaitu kekhasan citarasa, tekstur,
8
dan warnanya. Padatan cokelat berperan sebagai pemberi citarasa dan
warna, sedangkan lemak dalam cokelat berperan dalam mengendalikan
tekstur produk.Kompleksitas citarasa cokelat terdiri dari ratusan
komponen yang yang sangat spesifik dan tidak bisa digantikan oleh
sumber lain. Rasa khas cokelat tidak lain adalah suatu kombinasi yang
seimbang dari rasa dasar pahit, asam, dan manis yang tersusun dari
komponen-komponen unik dalam cokelat (Misnawi dan Jinap, 2008).
Cokelat manis terdiri dari cokelat padat, susu, gula, lemak nabati
dan sedikit lesithin. Kandungan cokelat padat di cokelat jenis ini lebih
banyak dibandingkan cokelat pekat sedangkan kandungan gulanya jauh
lebih besar (Atkinson, Banks, France, & McFadden, 2010).
9
Berat Energi Protein Lemak KH Ca P Vit.A Vit.B1
100 g 565 g 9,0 g 35,0 g 53,6 200 405,5 - 00,8
g mg mg mg
Sumber: TKPI, 2017
10
oven. Baking umum digunakan dalam pembuatan roti, cakes, pastries, pie,
tarts, dan quiches. Dinding oven tradisional terbuat dari aluminiun atau
stainless stell yang dibuat berlapis sehingga terdapat rongga ditengahnya.
Oven tradisional menampung panas dari perapian, kemudian dialirkan ke
atas melalui rongga yang berada pada dinding oven. Dinding oven tersebut
dibuat berlubang pada bagian bawah dan atas supaya udara panas dapat
dialirkan ke seluruh ruangan dalam oven (Mulyatiningsih, 2017).
BAB III
11
METODE
12
3.4. Diagram Alir
Lelehkan
Buat adonan kulit
coklat, mentega
pie
dan minyak
Mixer telur,
Pipihkan adonan mentega, gula, dan
kulit pie pada Campur adonan baking soda
cetakan
Siap disajikan
BAB IV
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.3. Pembahasan
14
Pada hasil uji organoleptic tabel diatas dapat diketahui bahwa pada
rasa Rasa pada kulit pienya adalah manis dan rasa mentega sedangkan rasa
pada browniesnya cukup familiar persis seperti rasa brownies pada
umumnya. Pada tekstur Tekstur pada kuli pie renyah sedangkan tekstur
pada browniesnya lembut seperti brownies biasa. Pada warna Warna pada
kulit pie berwarna kekuningan sedangkan browniesnya berwarna coklat
atau berwarna hitam berasal dari coklat batang dan cocoa powder. Dan
Pada praktikum ini bisa dikatakan berhasil tetapi pada kulit pienya kurang
matang.
4.4 Alasan Memilih Resep
Alasan kami memilih resep pie shiny browies adalah sudah sangat
lazim dikonsumsi dikalangan masyarakat. Dan pie shiny brownies sering
dijadikan semacam cemilan bagi anak muda maupun orang tua, karena
seluruh masyarakat menyukai jenis makanan ini.
a. Keuntungan
Bahan yang digunakan terjangkau atau mudah ditemukan dan dalam
pembuatan adonan pie shiny brownies. Dan bahan pada resep ini mudah
didapatkan dan cara pembuatan tidak terlalu susah bisa dibuat bersama
keluarga.
b. Kerugian
Tidak ada kerugian dalam resep ini, dikarenakan bahan yang
digunakan mudah didapat dan harganya terjangangkau serta proses
pembuatan yang tidak memakan waktu yang lama dan proses pembuatan
yang sederhana dengan hasil yang sangat enak dan bergizi.
4.5 Dokumentasi
15
BAB V
16
PENUTUP
1) Santapan mula dingin atau panas (appetizer cold atau hot hor’s deeuvre)
2) Sup (soup)
3) Entrée
4) Santapan utama (maindish) yang dapat berupa ikan (fshdish),
daging (meatdish) atau ayam (pouldish)
5) Santapan penutup (dessert)
6) Keju (cheese)
7) Buah (fruits)
8) Kopi (cofee)
9) Likeur (ligour)
Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah
hidangan utama atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut. Hidangan
penutup biasanya mempunyai rasa manis dan menyegarkan, terkadang ada
yang rasa asin atau kombinasinya.
Pie Shiny Brownies merupakan gabungan dari crust pie yang renyah
dan adonan brownies, jadi sejatinya bisa memakai resep brownies andalan
masing-masing. Kelebihan dari pie ini ada pada texturenya yang kering dan
ketahanannya di suhu ruang, jika biasanya sajian pie dengan isian vla seperti
pie buah atau fruit tart hanya bertahan satu hari di suhu ruang maka pie
brownies ini bisa tahan 3 sampai 4 hari di suhu ruangan dan lebih lama jika
disimpan di kulkas. Untuk sistem pengemasan pie brownies juga jauh lebih
mudah di kemas dibanding pie dengan vla karena dia tidak akan tumpah atau
lengket. Sebagai hiasan untuk mempercantik tampilan pie brownies biasanya
saya menggunakan coklat putih leleh yang dicoretkan diatas adonan brownies
17
setelah matang atau bisa juga menggunakan almond slice yang dipanggang
bersamaan dengan pemanggangan bagian pie (Sashy, 2015).
5.4 Saran
18
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik
maupun saran dari laporan praktikum yang berjudul “Resep Pie Shiny
Brownies” ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga
laporan yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
19
Aasholah. 2018. Manfaat Gula Psir untuk Kesehatan dan Kecantikan.
(Online) (https://www.agrotani.com/manfaat-gula-pasir-untuk-kesehatan-
dan-kecantikan/ diakses pada tanggal 19 Februari 2021 pukul 15.26)
Darwin, P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Sinar Ilmu, Yogyakarta.
Gisslen, Wayne. 2012. Professional Baking. (Cetakan ke-7). Kanada : John Wiley
& Sons. Inc. (Online) (lib.unnes.ac.id diakses pada tanggal 21 Februari 2021
pukul 13.25)
Matz, S. 1972. Bakery Technology and Engineering. Second edition. The AVI
Publishing Co, Inc, Westport, Connecticut. 229-230 p
20
Mulyatiningsih, Endang., 2017, Teknik -Teknik Dasar Memasak, Yogyakarta,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. (Online) (staff.uny.ac.id
diakses pada tanggal 17 Februari 2021 pukul 21.15)
Sashy, 2015, Pie Brownies. (Online) (https://www.sashylittlekitchen.com/2015/10
/pie-brownies.html?m=1 diakses pada tanggal 20 Februari pukul 20.47)
Tyas, Agnes Siwi Purwaning., 2017 Identifikasi Kuliner Lokal Indonesia Dalam
Pembelajaran Dalam Bahasa Inggris (Online)
(https://jurnal.ugm.ac.id/jpt/article/download/24970/16061 akses pada
tanggal 19 febuari 2021 pukul 21.06)
21
22