Oleh:
LUTFI HAKIM
21109060
JURUSAN HOSPITALITY
PROGRAM STUDI SENI KULINER
DIPLOMA III
i
KUALITAS ORGANOLEPTIK BROWNIES TEPUNG KULIT
MANGGIS
DIAJUKAN OLEH:
LUTFI HAKIM
21109060
TELAH DISETUJUI
Nusa Dua,……………
ii
HALAMAN PENGESAHAN
MENGESAHKAN
Penguji I
Mengetahui
Ketua Program Studi
iii
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 4
1.5.1 Bagi Mahasiswa .............................................................................................. 4
1.5.2 Bagi Politeknik Pariwisata Bali..................................................................... 5
1.5.3 Bagi Masyarakat............................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 6
2.1 Brownies ............................................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Brownies ...................................................................................... 6
2.1.2 Sejarah Brownies ............................................................................................ 7
2.1.3 Jenis Jenis Brownies ....................................................................................... 8
2.1.4 Pembuatan Brownies Tepung Kulit Manggis ............................................ 10
2.1.5 Bahan Pembuatan Brownies ....................................................................... 11
2.1.6 Standar Mutu Brownies Kukus .................................................................. 15
2.2 Tepung Kulit Manggis .................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Manggis ...................................................................................... 17
2.2.2 Macam Macam Manggis.............................................................................. 17
2.3 Pengertian Organoleptik ................................................................................ 21
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA ....................................................... 23
iv
3.1 Design Penelitian ............................................................................................. 23
3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif ....................................................................... 23
3.2 Siklus Penelitian .............................................................................................. 25
3.2.1 Perencanaan .................................................................................................. 25
3.2.2 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 25
3.2.3 Tindakan ....................................................................................................... 26
3.2.4 Evaluasi ......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 27
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan menjadi salah satu kebutuhan pokok hidup manusia, karena dari makanan
manusia mendapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan nutrisi yang
nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi normal
vitamin, dan mineral. Makanan dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
tumbuhan dan hewan. Makanan juga dapat diolah dengan berbagai jenis tahapan
yang dibutuhkan tubuh adalah bahan makanan yang sehat dan aman merupakan
nasi dan gandum. bentuk kebijakan Hal ini dicapai melalui program percepatan
diversifikasi konsumsi pangan. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong
1
terciptanya meningkatkan konsumsi pangan masyarakat yang terdiversifikasi dan
bergizi seimbang yang keamanan berdasarkan sumber daya lokal (Sofiani, 2011).
Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji yang dimana
struktur tersebut berasal dari indung telur atau menjadi bagian dari bunga,
Sediaoetomo, (dalam Farida, 2010). Buah merupakan hasil produk alami yang
dihasilkan oleh tumbuhan, buah dapat terbentuk karena adanya proses reproduksi pada
tumbuhan yaitu antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan. Oleh karena itu,
Manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman buah yang berasal dari Hutan
menimbulkan masalah pada lingkungan terutama yang disebabkan oleh limbah dari
kulit manggis setelah isinya dikonsumsi (Permana, 2007). Untuk mengatasi masalah
yang ditimbulkan oleh kulit buah manggis (G. Mangostana) tersebut yaitu dengan cara
mengolah kembali kulit manggis menjadi olahan yang dapat mengurangi limbah kulit
manggis.
substitusi tepung kulit manggis dan tepung kedelai terhadap kandungan kadar air
sekitar 5,87%, kadar abu 2,17%, lemak 6,45%, protein 3,02%, total gula 2,10% dan
2
tersebut dapat dilakukan penelitian mengenai brownies yang disubstitusi tepung kulit
Brownies merupakan salah produk kue yang diolah dengan menggunakan metode
(2006:3), brownies sering disebut sebagai “Kue Bantat” yaitu jenis bar cookie atau kue
potong yang padat, kaya akan rasa coklat legit dan lembut sedangkan Menurut
Ismayani Y (2006:2), brownies adalah sejenis cake cokelat padat yang awalnya
merupakan adonan gagal dan keras. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan
pengertian brownies adalah kue yang termasuk dalam jenis cake, berwarna coklat dan
dengan berbagai jenis aneka kreasi dan rasa yang ternyata banyak diminati oleh pecinta
brownies. Brownies kukus adalah jenis brownies yang penyelesaiannya dengan cara
dikukus, sehingga teksturnya lebih lembut. Hal ini dikarenakan pengukusan brownies
Berdasarkan uraian tersebut, perlu ada tambahan inovasi baru terkait pengolahan
brownies dengan substitusi tepung terigu menjadi tepung kulit manggis. Hal ini
difungsikan untuk meningkat manfaat yang terkandung dalam kulit manggis. Perlu
produk olahan. Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadikan kulit manggis yang
sejauh ini hanya diolah menjadi obat obatan dan membantu dalam menangani masa
haid pada perempuan. Dengan eksperimen diolah menjadi suatu olahan produk berupa
brownies tepung kulit manggis yang memanfaatkan limbah kulit manggis menjadi
produk unggulan terbaru dengan melihat manfaat yang dihasilkan dari kulit manggis.
3
1.2 Identifikasi Masalah
b) Minimnya pengetahuan tentang kadar nutrisi yang terkandung dalam kulit buah
manggis yang dapat bermanfaat dan diterima dengan baik oleh tubuh.
manggis?”.
a) Sebagai salah satu Tugas Akhir dalam penyelesaian program perkuliahan pada
Diploma III.
4
1.5.2 Bagi Politeknik Pariwisata Bali
a) Sebagai salah satu referensi untuk menyelesaikan Tugas Akhir yang berkaitan
b) Sebagai informasi ilmiah terkait hasil olahan dari kulit buah manggis.
c) Sebagai tolak ukur mahasiswa mempraktekkan hal yang sudah didapat selama
dikampus.
b) Menambah inovasi produk baru bagi masyarakat dalam peluang usaha dari
rumah.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Brownies
Kue brownies merupakan kue yang berasal dari Amerika. Kue ini memiliki
tekstur yang padat dan lembut dengan lapisan atasnya yang renyah. Brownies
biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti coklat, mentega, gula, telur dan tepung.
dicampur dengan gula, telur dan tepung. Brownies tersedia dalam berbagai variasi,
mulai dari yang sangat fudgy (lembut dan lengket) hingga yang lebih cakey (berpori
dan ringan). Selain bahan dasarnya, brownies juga bisa ditambah bahan lain, seperti
kacang-kacangan, vanila, atau bahkan selai kacang, untuk memberikan rasa dan
Brownies memang memiliki warna coklat kehitaman dan tekstur yang lebih padat
baking powder atau baking soda. Hal ini membuat brownies memiliki tekstur yang
sedikit lebih keras dan padat. Selain itu, perkembangan brownies terus berlanjut, dan
banyak kreasi dan variasi rasa yang ditambahkan pada brownies untuk memenuhi
selera para pecinta brownies. Beberapa variasi populer termasuk brownies dengan
tambahan kacang, cokelat putih, karamel, mint, atau bahkan buah-buahan. Kue ini
biasanya dipanggang dalam loyang persegi dan kemudian dipotong menjadi potongan-
6
potongan kecil sebelum disajikan. Brownies sering kali dianggap sebagai camilan atau
hidangan penutup yang populer di berbagai acara, seperti pesta, perayaan, atau hanya
membuat brownies menjadi salah satu kue yang sangat dicintai di seluruh dunia.
Namun seiring jalannya waktu, proses pengolah brownies juga dilakukan dengan cara
dikukus. Proses pengukusan menggunakan uap panas dapat menghasil brownies yang
pengukusan ini juga menghasilkan aroma brownies yang kuat berdampingan dengan
Sejarah brownies tidak dapat dipastikan dengan pasti, tetapi asal mula brownies
diyakini berasal dari Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Berikut adalah beberapa
pada awal abad ke-20 sebagai hasil dari eksperimen dapur di Amerika Serikat.
pembuatan kue cokelat. Sebuah resep yang tercatat pertama kali muncul dalam
buku masak "The Boston Cooking-School Cook Book" karya Fannie Farmer
pada tahun 1906. Resep tersebut disebut sebagai "Bangor Brownies" dan tidak
7
2. Pameran Dunia di Chicago pada 1893.
Dunia Kolombia di Chicago pada tahun 1893. Menurut legenda, seorang koki
menambahkan ragi atau baking powder, sehingga kue tersebut menjadi padat
Amerika Serikat. Pada saat itu, kue cokelat menjadi semakin populer, dan
variasi baru seperti brownies muncul sebagai bagian dari perkembangan ini.
variasi yang berbeda muncul. Brownies menjadi salah satu kue yang paling
dicintai di berbagai belahan dunia, dengan banyak variasi rasa dan tekstur yang
Jenis jenis brownies dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu sebagai berikut
a. Brownies Panggang
Brownies panggang merupakan sejenis cake yang dibuat dari tepung, lemak,
gula, telur, dan coklat yang dominan (Holmberg, 2009). Hal tersebut
2022). Pembeda utama brownies dari cake lainnya adalah penggunaan coklat
8
yang banyak, tidak memiliki pengembangan yang signifikan, dan teksturnya
unik (Hyslop, 2022). Brownies memiliki tekstur yang moist pada bagian dalam
coklat yang biasa ditemui, terdapat juga brownies yang dibuat dengan white
b. Brownies Kukus
Brownies kukus merupakan kue khas Amerika yang pertama kali dikenal pada
tahun 1897 di Sears, Roebuck Catalogue yang dibuat dengan adonan yang
mengandung bahan dasar tepung terigu, gula, telur, susu, mentega atau
tekstur yang lembut dan kelembaban yang khas pada brownies ini. Brownies
tepungan, pemanfaatan tepung non terigu sebagai bahan baku brownies mulai
Brownies kukus memiliki kadar air yang lebih tinggi dibandingkan dengan brownies
panggang. Brownies panggang lebih gurih, namun apabila dilihat dari segi kesehatan,
brownies kukus lebih aman karena tidak membentuk radikal bebas akibat proses
pemanggangan (Saragih,2011).
9
2.1.4 Pembuatan Brownies Tepung Kulit Manggis
standar resep brownies tepung kulit manggis dengan substitusi 20% tepung kulit
manggis dan 80% tepung terigu. Penulis mencoba menggunakan resep yang sama
Tabel 2.1
Resep brownies tepung kulit manggis
3 Telur 4 Pcs
4 Mentega 120 Gr
5 SP 1 Sdm
7 Cokelat Bubuk 35 Gr
10
3. Campurkan tepung kulit manggis, baking powder, dan cokelat bubuk,
5. Tuangkan ke dalam loyang yang sudah di alasi kertas roti, oven dalam
Brownies menjadi salah satu jenis kue yang lezat dan terkenal dengan
menggunakan bahan dasar sederhana namun, memberikan rasa yang menarik dan luar
biasa ketika pertama kali mencobanya. Adapun bahan – bahan dasar pembuatan
Penggunaan tepung kulit manggis menjadi produk pangan yang kaya antosianin
kesehatan. Salah satu jenis produk olahan yang banyak dikonsumsi masyarakat
adalah kue kering, baik sebagai snack harian maupun pada saat hari-hari besar.
Pemanfaatan buah manggis secara utuh, baik daging maupun kulitnya, dapat
2. Gula Pasir
Gula merupakan bahan yang digunakan untuk memberikan rasa manis pada
11
memberikan rasa juga berpengaruh terhadap pembentukan struktur brownies,
cara mengikat air, serta merangsang pembentukan warna yang baik. Selain itu,
gula yang ditambahkan juga dapat berfungsi sebagai pengawet karena gula
3. Telur Ayam
Telur ayam adalah suatu bahan yang penting di dalam pembuatan brownies
seperti.
a. Daya Buih (Foaming) Buih adalah bentuk dispersi koloid gas dalam cairan.
terperangkap maka busa yang terbentuk akan semakin kaku dan kehilangan
satu komponen buih telur). Dalam pembuatan brownies hal ini diperlukan
b. Daya Emulsi. Emulsi adalah campuran antara dua jenis cairan yang secara
(w/o). Dalam pembuatan brownies, sifat ini sangat penting agar adonan
12
4. Mentega (Butter)
Mentega terbuat dari lemak hewani, mengandung 82% lemak susu dan 16% air.
sebagai bahan baku. Mentega sangat berpengaruh terhadap kualitas cake atau kue,
karena mempunyai aroma yang khas serta titik leleh yang rendah. (Srinovia 2016)
oleh sebab itu cake yang dibuat dengan mentega biasanya lebih kecil volumenya.
(Sufiat 2019) Mentega mengandung kira-kira 80-81% lemak susu atau lemak
5. SP
Dikutip dari buku Rahasia Antigagal Membuat Aneka Kue Populer karya Nunung,
SP kue adalah singkatan dari “Super Polymer.” Ini adalah salah satu jenis cake
emulsifier atau bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan kue dan
dan menstabilkan tekstur kue, membuatnya lebih lembut, dan meningkatkan daya
mengembangnya. SP kue umumnya terbuat dari lemak hewani. Selain itu, bahan
ini juga mengandung ryoto ester atau gula ester seperti asam stearat, palmitic, dan
oleic. Biasanya SP kue memiliki warna kuning gelap dan bertekstur sangat lembut.
13
6. Baking Powder
pembuatan adonan kue dan roti. Ini adalah campuran bahan-bahan kimia yang
bertujuan untuk memberikan kue atau roti kelembutan dan volume yang baik.
Baking powder bekerja dengan melepaskan gas karbon dioksida ketika terkena
7. Cokelat Bubuk
Cokelat bubuk adalah produk yang diperoleh dari biji kakao yang telah
melibatkan ekstraksi lemak alami (kakao butter) dari biji kakao, sehingga
cokelat bubuk biasanya memiliki rasa yang kaya dan intens, tanpa lemak kakao
yang tersisa. Cokelat bubuk sering digunakan dalam pembuatan kue, brownie,
pastikan untuk mengikuti petunjuk resep dengan cermat dan memilih jenis
8. Cokelat Batang
Cokelat batang adalah salah satu bentuk cokelat yang paling umum dan
cokelat. Bentuk cokelat yang umumnya hadir dalam bentuk batangan padat.
14
Cokelat batang dibuat dari pasta kakao, gula, dan seringkali ditambahkan
lemak cokelat alami yang dikenal sebagai kakao butter. Bahan-bahan ini
dalam berbagai resep, termasuk pembuatan kue, brownies, truffle cokelat, dan
berbagai hidangan pencuci mulut lainnya. Cokelat batang juga sering dimakan
yang tinggi dan umumnya memiliki rasa yang lebih kuat dan kompleks.
Standar mutu brownies dapat mengacu pada standar produk cake semi basah
Tabel 2.2
Syarat mutu produk Semi basah
No Kriteria Uji Persyaratan
1. Keadaan :
1.1 Kenampakan Normal tidak berjamur
1.2 Bau Normal
1.3 Rasa Normal
2. Air Maks 40% b/b
3. Abu Maks 1% b/b
4. Protein Maks. 9% b/b
5. Lemak Maks. 25% b/b
6. Karbohidrat Min. 40% b/b
Sumber: Badan Standar Nasional, 1995
15
2.2 Tepung Kulit Manggis
antosianin, tannin, xanthone serta senyawa asam fenolat. Tannin dengan khasiat
sebagai anti diare, anti bakteri serta antioksidan (Sarofa, 2014:171). Namun, walau
bermanfaat bagi menangkal radikal bebas, tannin tetap memiliki risiko efek samping
apabila berlebihan dikonsumsi yaitu mengganggu penyerapan zat besi dan memicu
mual. Penggunaan kulit buah manggis dalam bentuk tepung kulit manggis yaitu dapat
disimpan lebih lama, mudah disimpan dan didistribusikan serta dapat menjaga
dapat digunakan beberapa produk kuliner. Pada produk nastar dengan substitusi kurang
dari 30% tepung kulit manggis diperoleh produk kue yang mendekati produk kontrol
dan disukai panelis (Najah, 2016:4). Selanjutnya, pada produk kuliner brownies kukus
dengan substitusi tepung kulit manggis lebih disukai panelis dan semakin meningkat
2019:2308). Pada produk cake dengan substitusi tepung kulit manggis lebih disukai
panelis dari segi warna dan rasa dengan formulasi 10% tepung kulit manggis (Utama,
2015:4). Pada penelitian ini, tepung kulit manggis dipergunakan dalam pembuatan pie
susu, bertujuan untuk memperoleh formulasi dan uji mutu organoleptik dari aspek
16
2.2.1 Pengertian Manggis
Manggis adalah buah tropis yang tumbuh di sebagian besar wilayah Asia
Tenggara. Buah ini dikenal karena kulitnya yang tebal dan berwarna ungu gelap serta
isinya yang lembut dan berair. Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang
berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara
Malaysia atau Indonesia. Mulai Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah
Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii
dan Australia Utara. Indonesia menyebut manggis dengan berbagai macam nama lokal
Tangkai buah
Daun
Manggis adalah tanaman obat penting dengan beberapa kegunaan dalam sistem
pengobatan tradisional. Hal ini telah digunakan untuk menyembuhkan banyak masalah
kesehatan di berbagai belahan dunia. Berbagai bagian manggis, yang sebagian besar
adalah kulit buah, kulit kayu, dan akarnya telah digunakan selama ratusan tahun di Asia
17
Tenggara sebagai obat dalam berbagai macam kondisi medis. Berikut adalah beberapa
Manggis biasa adalah varietas yang paling umum ditemukan. Buah ini memiliki
berwarna putih di dalamnya. Rasa daging buah manggis biasanya manis dan
sedikit asam.
Manggis merah memiliki kulit yang cenderung lebih merah daripada manggis
biasa. Rasanya juga umumnya manis dan segar. Meskipun kurang umum,
beberapa daerah memiliki varietas manggis merah yang dihargai karena warna
18
Gambar 2.3 Garcinia hombroniana
Sumber: Internet
Manggis kuning memiliki warna kulit yang lebih cerah, seringkali berwarna
kuning atau oranye. Meskipun lebih jarang ditemui, buah manggis kuning
memiliki rasa yang manis dan sering dijuluki sebagai "manggis madu”.
Manggis hijau, juga dikenal sebagai kokum atau manggis asam, memiliki
warna kulit yang cenderung hijau. Rasa buah ini lebih asam dan pahit daripada
19
manggis biasa. Meskipun kurang umum sebagai buah segar, ekstrak manggis
Manggis lemon drop adalah varietas manggis yang memiliki rasa yang lebih
asam dan segar daripada manggis biasa. Buah ini seringkali lebih kecil dan
20
6. Manggis Gajah (Garcinia xanthochymus)
Manggis gajah memiliki kulit yang lebih tebal dan biji yang lebih besar
kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda, karena adanya rangsangan
yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga
berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi
atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk
mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab
rangsangan. Kesadaran, kesan, dan sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis
atau reaksi subyektif. Menurut Sofiah & Achyar (2008:114) tujuan dilakukannya
pengujian dan penerimaan pada uji organoleptik terkait langsung dengan selera. Setiap
orang memiliki kencenderungan selera tertentu, pada produk yang di pasarkan harus
21
sesuai dengan target konsumen, mengenai suka atau tidak suka akan produk yang
dinilai berdasarkan kualitas dan sifat sensori. Uji organoleptik salah satu pengujian
yang dapat dilakanakan dengan cepat dan mudah yang bisa ditujukan kepada panelis
penciuman, perabaan, dan indera pengecap yang panelis sebagai alat ukur dalam
b. Indera peraba, menggunakan sentuhan yaitu dengan tangan atau mulut sebagai alat
pengujian seperti bagimana tekstur produk hasil ( lembut, keras, empuk, rapuh, dan
lain – lainnya ).
aroma produk hasil ( aroma busuk, tengik, harum, langu, dan lain sebagainya ).
22
BAB III
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “desain” itu sendiri
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
Dari penjabaran makna satu persatu kata itu dapat disimpulkan bahwa desain
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif; untuk memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis. Singkatnya, definisi dari desain penelitian ini
adalah bentuk rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa supaya dapat
penelitiannya. Desain penelitian ini tidak sama dengan upaya menentukan hasil
atau kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan
valid. Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid,
23
antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang
diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah
penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum
reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan
obyektif.
keadaan sosial secara utuh tanpa proses manipulasi atau perlakuan yang lain. Metode
ini digunakan untuk menganalisis sebuah fenomena, kejadian, atau keadaan sosial.
sistematis, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode kualitatif biasanya
digunakan sebagai metode penelitian dalam ilmu sosial seperti sosiologi dan seni.
Teknik analisis data kualitatif adalah gabungan dari teknik analisis data deskriptif dan
data kualitatif. Data dalam metode kualitatif diperoleh dari berbagai sumber seperti
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu
hubungan tertentu
24
3.2 Siklus Penelitian
Siklus penelitian adalah sebuah rencana penelitian yang mencakup semua hal yang
akan dilakukan peneliti pada penelitian. Siklus penelitian juga dapat diartikan
sebagai sebuah strategi dalam penelitian sehingga penulis mendapatkan data yang
3.2.1 Perencanaan
Dalam penelitian uji organoleptik brownies berbahan dasar kulit manggis yang
berlatar belakang karena brownies yang saat ini terus berkembang dengan
beraneka ragam rasa. Maka dari itu dibuatlah rasa baru dengan kualitas nutrisi dan
manfaat yang lebih yang terkadnung pada kulit buah manggis. Sejauh ini yang
beredaran dipasaran cenderung hanya terbuat dari protein nabati seperti kacang
yang dimasyarakat memiliki alergi terhadap oalahan kacang dan berbahan dasar
tepung yang memiliki kandungan gluten lebih banyak terjual sehingga terlihat
kurang baik untuk kesehatan. Untuk dapat melakukan penelitian ini penelitia akan
melakukan riset data terlebih dahulu mengenai brownies, kulit manggis, dan
penentuan resep acuan yang akan digunakan dalam penelitian melalui literature –
literature terdahulu.
Penelitian dengan objek kualitas Brownies Berbahan dasar Tepung Kulit Manggis
akan berlokasi di rumah peneliti sendiri yang beralamat di Jln. Gunung Athena,
25
3.2.3 Tindakan
brownies berbahan dasar kulit manggis dengan resep acuan yang akan ditentukan.
3.3.3 Evaluasi
kepada penikmat untuk menilai produk akhir dari Brownies berbahan dasar Kulit
Manggis.
26
DAFTAR PUSTAKA
Buah . 2023- Pengertian, Jenis Buah, Bagian, Fungsi & Buah Unik di Dunia.
RimbaKita.com - Informasi Kehutanan Dan Lingkungan Hidup!. ( online ) .
(https://rimbakita.com/buah/, diakses 23 November 2023).
Badan Standardisasi Nasional [BSN], 1992. Cara Uji Makanan dan Minuman (SNI 01-
2891-1992). JAKARTA: Badan Standar Nasional.
Iii, B., Penelitian, M., & Penelitian, O. (n.d.). Nisriinaa Ayu M, 2017. INOVASI
PRODUK LEMPER MENGGUNAKAN ISI OLAHAN DAUN PEPAYA
SEBAGAI SUBTITUSI MELALUI ANALISIS UJI DAYA TERIMA KONSUMEN.
( online ). (http://repository.upi.edu/30015/6/S_MIK_1306859_Chapter3.pdf,
diakses 26 November 2023).
Permana, A. 2007. Solusi Makanan Sehat. PT. Raja Grafindo Persada : Jarakta.
27
Sofiani.2011. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006 – 2010. Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional ? Badan perencanaan Pembangunan
Nasional : Jakarta.
Rosita, Vicky. 2017. " Mutu Gizi Indeks Glikemik Dan Sifat Sensori Brownies Sorgum
( Sorghum bicolor L. Moench ) Panggang Dengan Penambahan Sekam Psyllium
dan Variasi Lemak ". Skripsi. Jakarta: Program Studi Kimia Fakultas Sains Dan
Tekbologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. ( Diakses 1 Februari
2024)
28