FERMENTASI
(PENGARUH DOSIS PEMBERIAN RAGI TERHADAP HASIL
FERMENTASI TAPE TALAS)
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan praktikum dan penulisan proposal terkait fermentasi
Dalam penulisan dan penyusun proposal ini mungkin masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan dan
kemampuan praktikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas segala budi baik dan jasa
bapak, ibu, para asisten serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
laporan lengkap ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................3
BAB II .....................................................................................................................4
METODOLOGI ...................................................................................................18
2
3.3. Prosedur ...................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tape adalah makanan tradisional yang mudah dalam pengolahan dan tidak
membutuhkan biaya yang mahal. Tape merupakan makanan khas olahandari
aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat. Proses pembuatan tape
melalui proses fermentasi diperlukan ragi tape yang akan mengubah karbohidrat
dalam bahan pangan menjadi gula dan alkohol (Rukmana dan Yuniarsih, 2001).
Pada proses pembuatan tape, kendala utama yang dihadapi dalam proses
pembuatan tape selama ini adalah hasil dari proses fermentasi menghasilkan rasa
asam ataupun pahit. Ini disebabkan karena dosis ragi yang diberikan tidak
4
memiliki takaran pasti. Masyarakat memberikan ragi secara kira-kira dan sulit
diketahui secara pasti dosis ragi yang benar. Ini yang menjadi faktor utama
gagalnya proses pembuatan tape.
5
1.3 Tujuan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fermentasi
2.1.1 Pengertian Fermentasi
7
mikroba. Fermentasi bahan pakan mampu mengurai senyawa kompleks menjadi
sederhana sehingga siap digunakan larva. Selain itu, sejumlah mikroorganisme
diketahui mampu mensintesis vitamin dan asamasam amino tertentu yang
dibutuhkan oleh larva hewan akuatik.
8
mengkonversikan pati menjadi protein dengan penambahan nitrogen anorganik
melalui fermentasi.
a. Protein
Protein dari bahan selama fermentasi akan dipecah oleh aksi enzim
dari mikroba menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu peptida-
peptida, pepton dan asam amino. Oleh karena bahan makanan yang
kita makan juga akan dipecah dalam perut menjadi asam-asam amino
sebelum diserap oleh usus kita, maka jika kita makan akan
terfermentasi, protein akan lebih mudah dicerna dan diserap usus
karena sudah ada dalam bentuk senyawa-senyawa yang sederhana.
Oleh karena itu makanan terfermentasi dari kedele (terutama tempe)
sekarang ini banyak diteliti dan dikembangkan untuk makanan anak-
anak pra-sekolah dinegara-negara yang sedang berkembang.
b. Lemak
Lemak selama fermentasi juga akan dipecah yaitu menjadi asam-asam
lemak dan gliserin. Enzim pemecah lemak berbeda dengan enzim
pemecah protein. Enzim pemecah lemak adalah lipase sedangkan
pemecah protein adalah proteinase.
c. Karbohidrat
Karbohidrat seperti halnya protein dan lemak, juga akan dipecah oleh
enzim pemecah karbohidrat yang dikeluarkan oleh mikroba. Pati akan
dipecah menjadi dekstrin, maltosa atau glukosa.
d. Lain-lain
Selama fermentasi bahan makanan akan terjadi pula perubahan-
perubahan dalam kandungan vitamin. Vitamin-vitamin ada yang
meningkat dan ada pula yang turun dalam bahan makanan tersebut.
9
Pada proses fermentasi, mikroba yang berperan ada tiga macam yaitu
khamir (yeast), kapang (mold), dan bakteri.
a. Khamir (yeast)
Khamir (yeast) disebut juga roti karena khamir ini digunakan
untuk membuat roti. Disamping itu digunakan pula untuk
pembuatan wine terutama jenis Saccharomyces sp.
Perkembang biakan dapat dilakukan dengan perkawinan
seksual dan aseksual. Perkembangan dapat dilakukan dengan
perkawinan dua hipe atau dengan melakukan pertunanasan/
penonjolan hipe atau dengan spora.
b. Kapang
Kapang adalah mikroba yang banyak dipakai untuk membuat
makanan terfermentasi. Makanan fermentasi yang bahan
bakunya dari kedele atau kacang tanah hampir seluruhnya
dibuat dengan menggunakan kapang, baik pada pembuatan
tempe, kecap, tauco, taoji ataupun oncom. Makanan
terfermentasi dari kedele atau kacang tanah yang tidak
menggunakan kapang pada pembuatannya ialah “yoghurt”
kedele, “keju” kedele dan “keju” kacang tanah Kapang waktu
tumbuh pada bahan akan membentuk “benang-benang”
(mycelium) dan menembus ke dalam sel-sel bahan makanan
tersebut. Kapang juga akan membentuk spora-spora yang
merupakan “alat” untuk berkembang biak. Jika spora-spora ini
terbawa angin dan jatuh pada bahan makanan yang cocok
untuk pertumbuhan kapang tersebut, maka kapang akan
tumbuh pada bahan makanan tersebut. Jenis kapang kadang-
kadang dapat dibedakan dari warna sporanya, misalnya kapang
oncom merah (Neurospora sitophila) warna sporanya jingga,
kapang tempe (Rhizopus sp) hitam.
10
c. Bakteri
Bakteri berperan pada pembuatan kecap yaitu pada waktu
perendaman kedele yang telah dijamurkan (ditumbuhi kapang)
dalam larutan garam. Bakteri disini berperan dalam
meningkatkan bau kecap dan tauco dan membentuk asam-
asam. Demikian pula pada ikan peda, keju dan yoghurt
a. Air
Air merupakan bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba.
Mikroba tidak akan tumbuh jika kadar air bahan kecil sekali. Air
penting sekali untuk pertumbuhan mikroba oleh karena diperlukan
untuk mengangkut zat-zat makanan ke dalam selnya.
b. Udara
Udara diperlukan oleh mikroba pada proses fermentasi seperti tempe,
kecap, tauco dan oncom sedangkan pada pembuatan anggur
sebaliknya. Tanpa ada udara, mikrobanya (terutama jamur) akan
tumbuh kurang baik dan pertumbuhannya akan dikalahkan oleh
mikroba lain (terutama bakteri) sehingga bahan akan busuk.
c. Suhu
Suhu juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses
fermentasi. Suhu untuk pertumbuhan mikroba yang satu dan yang
lainnya umumnya berbeda titik optimumnya.
d. Asam
Asam dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk oleh karena
asam dapat menurunkan pH dari bahan makanan. Pada fermentasi
dengan menggunakan kapang sebaiknya pH bahan makanan rendah
oleh karena kapang lebih mampu tumbuh dibandingkan dengan
bakteri.
11
2.1.4 Pentingnya starter pada pembuatan makanan terfermentasi
2.2 Talas
Talas adalah nama untuk berbagai macam tumbuhan yang lazim ditanam
untuk dimanfaatkan umbi atau daunnya. Talas tersebar dalam tiga genus
tumbuhan yaitu Colocasia, Xanthosoma, dan Alocasia, dari famili Araceae.
Keladi, dasheen, taro, sato imo dan eddo merupakan Colocasia, sedangkan
kimpul, yautia, tannia dan malanga termasuk Xanthosoma, dan sente serta birah
adalah Alocasia. Semua tanaman tersebut dinamakan talas (Nur, 2006).
12
berkeping satu (Monocotyledonae). Talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis
yang bersifat perennial herbaceous, yaitu tanaman yang dapat tumbuh bertahun-
tahun dan banyak mengandung air (Rukmana, 2008).
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Familia : Araceae
Marga : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta (L) Schott.
13
Morfologi Tanaman Talas Tanaman talas (Colocasia esculenta (L) Schott)
pada umumnya dapat tumbuh secara liar dan dibudidayakan dengan baik
sampai ketinggian 2000 m dpL, mempunyai bentuk batang yang silindris
dengan bagian di dalam tanah membentuk umbi, lunak, cokelat muda,
berdaun tunggal dan lebar. Tanaman talas juga diketahui bertangkai yang
berbentuk silindris dengan panjang 50-70 cm yang berwarna hijau sampai
keunguan, yang keluar dari pangkal 4-5 helaian daun berbentuk seperti
jantung memanjang, tepi rata dengan ujung meruncing dan pangkal berlekuk
dengan pertulangan daun menyirip, tebal dengan permukaan bagian atas daun
tahan air (waterproof) yang berwarna hijau tua. Bunga tunggal yang tumbuh
keluar dari ketiak daun dengan warna putih. Bagian yang sering dikonsumsi
sebagai olahan pangan dengan cara dikukus terlebih dahulu adalah umbinya
(Nasution, 2015).
14
P (mg%) 61
Fe (mg%) 1,0
Vit.A (Sl/100g) 20
Vit.B (mg%) 0,13
Vit. C (ng%) 4
15
4. Mendinginkan talas hingga mencapai suhu kamar. Setelah talas menjadi
dingin menaburkan ragi tape yang telah dihaluskan sebelumnya dengan
jumlah takaran ragi yang sama yaitu 0,5 gram,untuk 100 gram talas kukus.
5. Membungkus potongan talas yang telah ditaburi ragi dalam daun pisang
kemudian memfermentasikan talas selama 48, 54, 60 dan 66 jam dalam
tempat tertutup .
6. Panen tape talas kemudian melihat kandungan proteinnya
16
juga akan mensintesis protein yang merupakan proses Protein enrichement yaitu
pengkayaan bahan protein.
17
fermentasi 48 jam hanya 5 %, fermentasi 54 jam 25% dan fermentasi 66 jam 0%.
Tape yang melalui fermentasi anaerob akan memiliki rasa manis dibandingkan
denan tape hasil fermentasi aerob, hal ini disebabkan karena mikroba yang
terkandung dalam ragi ini tidak dapat melakukan kativitasnya dengan sempurna
bila dengan fermentasi aerob (Sujarwanta : 2015). Tape memiliki rasa manis
keasaman, dan mengandung alkohol.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat :
Baskom
Timbangan digital
Timbangan biasa
Talenan
Mangkok
Dandang
Spatula
Jepit
Saringan
Bahan :
Talas 250 gr
Ragi
Daun pisang
19
3.3 PROSEDUR
3.3.Tape Talas
Talas
20
BAB IV
4.1 Hasil
5 Series3
4 Series2
3 Series1
0
Perlakuan Rasa Manis Rasa Asam Tekstur Kesukaan
4.2
Pembahasan
Tape singkong adalah tape yang terbuat dari bahan dasar singkong.
Pembuatan tape singkong melibatkan umbi singkong tersebut sebagai
substrat dan ragi tape (Chlamydomucor, Saccharomyces cerevisiae, dll)
yang dibalurkan pada umbi singkong yang telah dikupas kulitnya.
Pembuatan tape singkong biasanya memerlukan waktu antara 2 hingga 3
hari untuk proses fermentasinya.
21
dan ragi 1,00%. Bahan-bahan setiap bahan ditimbang dengan jumlah yang
sama.
22
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma
alkohol pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat
alkoholnya. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang
dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki
kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi
alkohol dan karbondioksida. Selain Saccharomyces cerivisiae, dalam
proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme lainnya, yaitu
Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua
mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula
sederhana (glukosa). Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). (Fardiaz, 1992)
23
kimpul dengan berbagai konsentrasi ragi dikarenakan ketajaman
pengecapan yang dimiliki masing – masing orang berbeda. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hutapea (2006) bahwa perbedaan ketajaman pengecapan
diakibatkan perbedaan dari segi faktor keturunan, ada yang
memilikiputing pengecap (taste buds) rasa asam yang lebih peka
dibandingkan puting pengecap rasa lainnya sehingga terasa dominan rasa
asam. Selain itu, air liur masing – masing orang memiliki cita rasa yang
berbeda dan akan mempengaruhi cita rasa makanan yang dicicipinya.
24
BAB V
Kesimpulan
Dari penelitian pada tapai talas yang telah dilakukan oleh kelompok kami
didapatkan hasil yaitu:
Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, FA., Bintoro P., Nurwantoro. 2017. Mutu Kimia dan Organoleptik Tape
Apriyani, dkk. 2017. Pengaruh variasi dosis ragi terhadap kadar glukosa pada
Asnawi, dkk. 2013. Karateristik tape ubi kayu (Manihot utilissima) melalui
26
Kayu Beracun Tahun 2015. Jurnal Ilmiah PANNMED, Vol. 10, No. 2
Desember
2015
Protein Pada Tape Talas (Colocasia esculenta) Sebagai Sumber Belajar Biologi
Pangan.BIOEDUKASI, 6(1).
Richana, Nur. 2012. Ubi Kayu dan Ubi Jalar. Bandung: Nuansa Cendikiawa.
Kandungan
27