Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA

DALAM MEMILIH KONSENTRASI AKUNTANSI MANAJEMEN

(Pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura)

OLEH:

NAMA: SAIDA WAILUSSY

NIM: 2019-30-034

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan yang pesat pada lembaga Pendidikan yang mencetak tenaga yang

terdidik khususnya akuntansi harus diupayakan untuk mempertahankan kualitas dan

kompetensi lulusannya sehingga mereka memiliki kompetensi teknis dan moral yang

memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Perkembangan dunia

usaha, memberikan lapangan kerja yang beragam bagi angkatan kerja yang ada di

Indonesia adalah sarjana, yaitu tenaga kerja yang telah menempuh pendidikan strata

satu. Salah satu sarjana yang akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana

ekonomi, khususnya dari jurusan akuntansi.

Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati oleh mahasiswa

saat ini. Hasil penelitian sebelum nya mengatakan ”Bahwa rata rata mahasiswa

memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi

profesional dibidang akuntansi“(Ariani,2009). Selain itu mahasiswa juga termotivasi

oleh anggapan bahwa akuntan banyak dibutuhkan oleh banyak organisasi dan

perusahaan dimasa yang akan datang khususnya di Indonesia.

Dalam dunia kerja, ada beberapa karir yang dapat dijalankan oleh sarjana

akuntansi, misalnya sebagai akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan pendidik,

dan lain sebagainya. Adanya beberapa karir bagi sarjana akuntansi ini menunjukkan
bahwa sarjana akuntansi bisa memilih karir tertentu dalam dunia kerja, mahasiswa

akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat mempertimbangkan karir apa yang

akan mereka pilih nantinya.

Secara umum, Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura

Ambon setelah menyelesaikan jenjang pendidikan SI memiliki beberapa alternatif

pilihan, yaitu pertama, dapat langsung bekerja baik sebagai karyawan perusahaan,

karyawan instansi pemerintah, maupun berwiraswasta. Kedua, melanjutkan jenjang

akademik S2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi akuntan publik

melalui jenjang Pendidikan Profesi Akutansi (PPAK).

Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah Fakultas yang ada di Universitas Pattimura

Ambon dan salah satu jurusan yang ada di fakultas ekonomi dan bisnis adalah

jurusan akuntansi. Jurusan Akuntansi FEB Universitas Pattimura diselenggarakan

sejak September 1999 dengan Nomor SK Pendirian PS :No.122/DIKTI/KEP/2001,

pada tanggal 1 Juni 2001.

Pada saat mendekati semester akhir yaitu semester 6 (enam), mahasiswa

akuntansi akan dihadapkan pada pemilihan konsentrasi. Konsentrasi dalam akuntansi

bertujuan untuk lebih memfokuskan ke mata kuliah pilihan atau mata kuliah khusus

yang akan mereka pelajari sesuai dengan konsentrasi yang mereka pilih. Adapun

konsentrasi yang akan menjadi pilihan mahasiswa akuntansi pada Universitas

Pattimura Ambon untuk angkatan 2019 yaitu Akuntansi Manajemen, Akuntansi

Sektor Publik, Akuntansi Keuangan, Perpajakan dan Auditing. Banyak dari mereka
yang memilih akuntansi manajemen sebagai konsentrasi yang diminati dibandingkan

dengan konsentrasi akuntansi lainnya. Sebagaimana yang terlihat dalam data tahun

2022 mahasiswa angkatan 2019 Universitas Pattimura Ambon jurusan akuntansi

sebagai berikut.

Tabel 1. 1 Data Pemilihan Konsentrasi Akuntansi

Konsentrasi Jumlah Mahasiswa Presentasi

Akuntansi Manajemen 83 orang 27,85 %

Auditing 69 orang 23,15 %

Akuntansi Sektor Publik 61 orang 20,47 %

Perpajakan 48 orang 16,11 %

Akuntansi Keuangan 37 orang 12,42 %

Total 298 orang 100 %

Sumber : Siakad Juusan Akuntansi

Dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa mahasiswa lebih banyak yang memilih

konsentrasi akuntansi manajemen dibanding dengan mahasiswa yang memilih

konsentrasi lainnya. Padahal konsentrasi akuntansi manajemen merupakan konsetrasi

yang baru ada di tahun 2022. Banyaknya mahasiswa yang memilih konsentrasi

akuntansi manajemen tersebut tentunya dapat disebabkan oleh berbagai macam

faktor, Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri seseorang maupun juga

dari luar diri seseorang. Faktor dari luar misalnya faktor lingkung seperti ekspektasi

karir di masa depan atau lingkungan sosial, sedangkan faktor internal mencakup

keluarga serta psikologis.


Penelitian –penelitian ini mengenai minat mahasiswa berprofesi dibidang

pemilihan konsentrasi akuntansi manajemen yang dilakukan di Indonesia antara lain

dilakukan oleh Wijayanti (2017) presepsi meneliti faktor –faktor yang mempengaruhi

pilihan karir mahasiswa akuntansi. Penelitian oleh M.ikbal (2015) presefsi mahasiswa

penelitian – penelitian ini mengenai minat mahasiswa berprofesi dibidang pemilihan

konsentrasi akuntansi manajemen yang dilakukan diindonesia antara lain dilakukan

oleh Lika Hanifa (2017) presepsi mahasiswa akuntansi tentang akuntansi manajemen

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat berprofesi dibidang

manajemen.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh (Sari & Azhar, 2021). Mereka melakukan

penelitiannya di Aceh kota langsa, sedangkan dalam penelitian ini dilakukan di Kota

Ambon. Selain itu, objek penelitian terdahulu yaitu mahasiswa akuntansi Universitas

Sumudra yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam

memilih konsentasi akuntansi keuangan, sedangkan objek penelitian ini yaitu

mahasiswa akuntansi Universitas Pattimura Ambon yang meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi akuntansi manajemen.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA

DALAM MEMILIH KONSENTRASI AKUNTANSI MANAJEMEN”


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah Ekspektasi karir berpengaruh terhadap minat mahaiswa dalam

memilih konsentrasi akuntansi manajemen ?

2. Apakah interaksi lingkungan sosial berpengaruh terhadap minat mahasiwa

dalam memilih konsentrasi akuntansi manajemen ?

3. Apakah faktor psikologis berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam

memilih konsentrasi akuntansi manajemen ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan:

1. Untuk mengetahui apakah ekspektasi karir berpengaruh terhadap minat

mahasiswa dalam memilih konsentrasi akuntansi manajemen.

2. Untuk mengetahui Apakah interaksi lingkungan sosial berpengaruh terhadap

minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi akuntansi manajemen.

3. Untuk mengetahui apakah faktor psikologis berpengaruh terhadap minat

mahasiswa dalam memilih kontentrasi akuntansi manajemen.

1.4. Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Aspek Teoritis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

perkembangan ilmu pengetahuan dan juga referensi terkait pengaruh ekspektasi

karir, interaksi lingkungan sosial, dan faktor psikologis terhadap minat

mahasiswa dalam memilih akuntansi manajemen sebagai konsentrasi.

2. Bagi Aspek Praktis

a. Bagi Peneliti. Dengan dilaksanakannya penelitian ini peneliti bisa

mengetahui faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam

memilih akuntansi manajemen sebagai konsentrasi.

b. Bagi Pihak Kampus. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan

informasi serta masukan dalam menyusun serta menyempurnakan sistem

yang diterapkan oleh jurusan akuntansi dalam rangka menghasilkan

seorang akuntan yang mengerti serta memahami akuntansi manajemen.

c. Bagi Mahasiswa. Dengan adanya riset ini akan memberikan

informasi/pengetahuan kepada mahasiswa terkait konsentrasi akuntansi

manajemen yang terdapat di Universitas Pattimura Ambon dan juga

diharapkan bisa memberikan persepsinya, serta sebagai salah satu motivasi

untuk mahasiswa dalam memilih konsentrasi akuntansi manajemen.


BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Theory of Planned Behaviour (TPB)

TPB merupakan teori yang fokus pada behavioral intentions dalam

mengambil keputusan yang didasari oleh keyakinan individu (Ajzen, 2005). Intention

adalah hasil dari pikiran sadar yang mengarahkan tingkah laku seseorang (Parker,

2004). TPB menghubungkan intention dan perilaku (Ajzen, 2005). Namun intention

dalam TPB adalah merupakan hasil perilaku terencana (Ajzen, 2005) dan bukan

merupakan kebetulan. Intention yang lahir dari perilaku yang terencana memiliki

probabilitas yang tinggi menjadi perilaku dan bersifat jangka panjang.

Intention dalam TPB dibentuk oleh 3 faktor yakni sikap (attitude), norma

subjektif, dan kontrol perilaku (behavioral control). Attitude merupakan evaluasi

kepercayaan atau perasaan positif atau negatif mengenai suatu perilaku (Hartono,

2008). Attitude lahir dari evaluasi subjektif atas konsekuensi suatu perilaku atas

individu (Ajzen, 2005). Evaluasi subjektif tersebut dipengaruhi oleh pengalaman,

pengetahuan tentang suatu hal, atau keyakinan mengenai konsekuensi dari suatu

perilaku

Norma subjektif menurut Sugahar dan Bolland (2006) adalah tekanan sosial

dari pihak-pihak yang memiliki arti signifikan atau penting atas individu pengambil

keputusan sehubungan dengan keputusan yang diambil. Pihak-pihak yang memiliki


arti signifikan tersebut dapat berupa keluarga, penasihat, partner dan lainnya yang

memiliki hubungan emosional dengan pembuat keputusan. Intention yang terbentuk

dari norma subjektif selain terjadi karena kecenderungan individu pengambil

keputusan untuk lebih mempercayai para pihak yang memiliki hubungan emosional

dengannya, juga karena adanya norma atau budaya yang mengharuskan pembuat

keputusan untuk menerima saran dari keluarga atau pihak-pihak lainnya yang

memiliki peran signifikan. Intention yang terbentuk dari Norma subjektif ini diukur

dengan normative belief dan motivation to comply (Ajzen, 2005). Intention yang

terbentuk dari normative belief berasal dari keyakinan terhadap perilaku yang

disarankan oleh para pihak yang memiliki ikatan emosional. Pandangan pihak-pihak

yang memiliki ikatan emosional cenderung dianggap benar dan dijadikan acuan untuk

melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu (Eagly dan Chaiken, 1993).

Sedangkan Motivation to comply merupakan besaran motivasi untuk mengikuti

pendapat atau pandangan para pihak yang memiliki ikatan emosional (Eagly dan

Chaiken, 1993).

Kontrol perilaku merupakan persepsi atas kemudahan atau kesulitan dalam

melaksanakan intention (Ajzen,1991). Kontrol perilaku ditentukan oleh ketersediaan

sumberdaya seperti peralatan, kompetensi dan kesempatan yang mendukung atau

menghambat perilaku. Individu yang memiliki kontrol perilaku yang tinggi akan

berusaha hingga berhasil karena yakin akan sumberdaya dan kesempatan yang

dimiliki, dan yakin bahwa kesulitan atau hambatan yang ada dapat diatasi. Kontrol
perilaku merefleksikan pengalaman masa lalu serta antisipasi terhadap halangan yang

ada (Puruhita dan Zaky, 2014). Pengalaman tersebut menimbulkan kepercayaan diri

terhadap kemampuan untuk memecahkan suatu masalah. Jika seseorang tidak percaya

diri terhadap kemampuan dirinya, maka orang tersebut tidak akan memiliki intention

untuk melakukan suatu tindakan (Ajzen, 2005). Ajzen (2005) mengukur kontrol

perilaku dengan dua variabel yaitu Control Belief dan Power of Control.

Control Belief adalah kepercayaan atau keyakinan individu terhadap faktor

yang dapat menghambat atau memfasilitasi individu dalam melakukan suatu perilaku

tindakan (Ismail & Zain, 2008). Power of Control adalah seberapa besar kepercayaan

atau keyakinan individu untuk mendapatkan fasilitas atau mengatasi hambatan dalam

melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005). Control belief fokus pada fasilitas atau

hambatan, sedangkan power of control fokus pada keyakinan keberhasilan melakukan

intention atau mengatasi hambatan demi keberhasilan intention (Bandura, 1977).

1.2. Ekspektasi Karir

1.2.1. Pengertian Ekspetasi Karir


Ekspektasi karir adalah suatu harapan ataupun bayangan yang muncul dalam

pikiran seseorang terhadap karir ataupun perkembangan dalam pekerjaan/ profesi

yang ia kerjakan nantinya. Menurut (Wardani, 2019) Ekspektasi turut mempengaruhi

seseorang dalam menentukan tindakan yang hendak dilakukan guna menggapai

suatu tujuan ataupun keberhasilan seorang, termasuk di dalamnya perkiraan


bermacam kejadian yang akan dihadapi. Bila seorang menginginkan sesuatu dan

sangat berharap untuk memperolehnya cukup besar, maka yang orang tersebut akan

sangat terdorong untuk melakukan usaha yang lebih besar lagi. Krisnawan dalam Sari

& Azhar (2021: 16) mengemukakan bahwa ekspektasi karir merupakan harapan

untuk berhasil mencari karir yang baik berdasarkan keahlian, pengalaman,

pengetahuan, kemampuan yang dipunyai, berdasarkan dari apa yang dipelajarinya

dari lingkungan dimana orang itu berada.

1.2.2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Karir

Simamora (2017: 40) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

ekspektasi karir yaitu sebagai berikut:

1. Pengetahuan ialah informasi berbentuk deskripsi, hipotesis, konsep, teori,

prinsip serta prosedur yang dipelajari oleh individu, pengetahuan mencakup

keahlian yang dijalani.

2. Kemampuan maksudnya kapasitas seseorang untuk melaksanakan tugasnya.

Dalam perihal ini orang bisa menguasai serta menyadari jika keahlian dalam

diri sanggup untuk menjembatani suksesnya karir sesuai apa yang

diharapkan.

3. Pengalaman berarti posisi dimana seseorang pernah mengalami peristiwa

ataupun berada pada posisi tertentu, dengan pengalaman seseorang akan

mengerjakan hal yang lebih baik dari sebelumnya sebab orang tersebut

pernah melaksanakan pekerjaan tersebut.

4. Keterampilan merupakan keahlian untuk memakai ide, fikiran inspirasi serta


kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah maupun membuat suatu jadi lebih

bermakna sehingga mempunyai suatu nilai dari hasil pekerjaan. Keahlian

pula bisa dimaksud sebagai keahlian seorang terhadap sesuatu perihal yang

meliputi tugas, kecakapan, perilaku, nilai serta penafsiran sebagai sesuatu

yang berarti guna mendukung keberhasilan penyelesaian tugas.

2.3 Lingkungan Sosial

2.3.1 Pengertian lingkungan sosial

Lingkungan sosial adalah suatu interaksi hubungan yang terjadi dalam suatu

kelompok berdasarkan lingkungan mereka tinggal. Interaksi sosial sendiri ialah

hubungan yang dinamis, hubungan tersebut berkaitan dengan hubungan antar

perseorangan, antara kelompok satu dengan kelompok yang lain, ataupun hubungan

antara perseorangan dengan kelompok (Xiao, 2018). Menurut (Pebriana, 2017) dari

kegiatan belajar seseorang akan memperoleh pengalaman tersendiri sebagai akibat

dari interaksinya. Pada lingkungan pendidikan interaksi sosial yang terjalin

mempunyai keterkaitan yang erat dengan hubungan pertemanan antarpelajar.

Interaksi sosial yang terjadi antarpelajar akan membentuk suatu hubungan kelompok

teman sebaya dengan memiliki karakter dan tujuan yang kurang lebih sama.

Dari sebagian pendapat pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa Interaksi sosial

merupakan sesuatu ikatan komunikasi ataupun proses timbal balik yang dilakukan

oleh suatu individu dengan individu maupun individu dengan kelompok dalam

lingkungan yang seumuran ataupun seangkatan yang memiliki karakter dan tujuan
yang kurang lebih sama.

2.3.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Lingkungan Sosial

Menurut (Desmita, 2007) mengemukakan faktor- faktor yang memungkinkan

akan pengaruhi terjadinya interaksi lingkungan sosial yaitu sebagai berikut:

1. . Pentingnya kegiatan bersama- sama, ada pula kegiatan bersama itu meliputi

berdialog, keluyuran, berjalan ke sekolah, berdialog lewat telepone, bermain

musik, bermain permainan, serta pula sendau gurau. Kegiatan ini dicoba anak

muda supaya mereka gampang diterima di dalam kelompoknya.

2. Tinggal di area yang sama, umumnya kelompok teman sebaya ialah orang

yang tinggal di wilayah yang sama sehingga jadi teman sepermainan. Sebab

tinggal di area yang sama, umumnya memiliki ikatan dalam kelompok serta

dekat karena keseriusan untuk berkumpul lebih banyak.

3. Bersekolah di sekolah yang sama, kelompok sahabat sebaya pula hendak

gampang tercipta di area sekolahan. Kontak sosial, interaksi dan komunikasi

sahabat sebaya akan lebih gampang dilakukan sebab terletak dalam satu

sekolahan.

4. Berpartisipasi dalam organisasi masyarakat yang sama, organisasi masyarakat

pula hendak memudahkan anak muda guna melaksanakan interaksi dengan

teman sebayanya di area masyarakat.


2.4. Faktor Psikologis

2.4.1. Pengertian Faktor Psikologis

Menurut Amelia (2011) mengatakan faktor psikologis ialah metode yang di

pakai guna mengidentifikasi perasaan, mengumpulkan serta menganalisa data,

merumuskan pikiran dan pendapat serta mengambil aksi. Psikologi merupakan

dorongan dari diri sendiri yang bisa pengaruhi pemilihan sesuatu bersumber pada

keluasan terhadap objek yang digunakan, kemauan yang lebih kokoh serta

kemudahan pemanfaatan objek tersebut dibanding dengan yang lain. Ada 3 indikator

dalam aspek psikologi yakni motivasi, anggapan, serta keyakinan.

2.4.2 Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Bagi Schiffmen dan Kanuk (2008: 492) dalam (Sari & Azhar, 2021: 18)

berpendapat jika indikator psikologis yang pengaruhi pengambilan keputusan terdiri

dari motivasi, persepsi, pendidikan, karakter serta perilaku.

1. Motivasi

Swastha & Handoko (2011 : 76) menerangkan motivasi ialah kebutuhan serta

kemauan orang yang ditunjukan pada tujuan guna mendapatkan kepuasan. Schiffman

& Kanuk (2008 : 72) pula mengatakan motivasi bisa ditafsirkan sebagai tenaga

pendorong dalam diri orang yang mengharuskan mereka untuk berperan. Motivasi

muncul sebab terdapatnya kebutuhan yang wajib dipenuhi.


Keputusan pada saat memilah jurusan dapat dipengaruhi lewat rujukan

ataupun dorongan yang mereka miliki dari orang- orang di lingkungan terdekat

semacam orang tua, sahabat, serta guru. Referensi yang diharapkan dapat berupa,

menolong dalam menimbang nimbang, berikan informasi, berdiskusi terkait jurusan

serta meyakinkan opsi jurusan dari individu apabila telah mengambil keputusan

jurusan.

Referensi tersebut bisa bermacam ragam wujudnya bergantung dari orang

yang memerlukan referensi. Referensi tersebut bisa berbentuk konsultasi, kepedulian,

pemberian informasi, mengapresiasi usaha. Sebagian riset menunjukkan kalau aspek

referensi memegang peranan penting dalam pemilihan jurusan (Arnita, 2019).

2. Persepsi

Bagi (Kotler, 2007: 228) persepsi merupakan proses yang digunakan oleh

orang guna memilah, mengorganisasi serta menginterpretasi masukan informasi guna

menghasilkan cerminan dunia yang memilik makna. Orang yang mendapatkan

rangsangan yang sama bisa membentuk persepsi yang berbeda-beda sebab

diakibatkan oleh 3 proses ialah:

a. Perhatian selektif, ialah kecenderungan orang dalam menyaring suatu

informasi yang mereka miliki.


b. Distorsi selektif, mendeskripsikan kecenderungan orang dalam

menginterpretasikan informasi yang cocok dengan metode yang menunjang

yang sudah mereka percaya.

c. Retensi selektif, ialah kecenderungan orang untuk berupaya mempertahankan

informasi yang menunjang perilaku serta keyakinan mereka.

3. Pembelajaran

Suryani (2008:130) mengatakan bahwa pendidikan merupakan sesuatu

perubahan yang berlangsung dari dalam diri seseorang ataupun terhadap isi ingatan

jangka panjang serta prilaku. Sedangkan bagi(Robbins & Stephen, 2008) menyatakan

jika pendidikan merupakan tiap perubahan prilaku yang relative permanen, terjalin

selaku hasil dari pengalaman. Hingga bisa dikatakan jika pendidikan ialah aspek

psikologis yang bisa berubah untuk individu serta membagikan uraian dan penafsiran

dalam bertindak.

4. Sikap

Orang- orang yang mempunyai perilaku (attitude) menggambarkan evaluasi,

perasaan serta kecenderungan yang relatif tidak berubah- ubah dari individu atas

suatu objek ataupun gagasan. Perilaku menempatkan seorang dalam kawasan

pemikiran terkait suka ataupun tidaknya akan suatu, mendekati ataupun menghindari

sesuatu

2.5 Konsentrasi
2.5.1 Definisi Konsentrasi

Konsentrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar

dan mengajar. Konsentrasi adalah memfokuskan pikiran terhadap suatu objek tertentu

dengan menyampingkan hal hal yang tidak berhubungan dengan proses belajar dan

mengajar yang dilakukan (Slameto, 2013). Hasil penelitian Aviana & Hidayah

(2015), konsentrasi merupakan pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah

laku dalam bentuk penguasaan dan penggunaan pengetahuan yang terdapat dalam

berbagai bidang studi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan konsentrasi merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar. Semakin tinggi tingkat

konsentrasi maka proses belajar menjadi lebih efektif

Hasil penelitian Julianto, Dzulqaidah & Salsabila (2014), konsentrasi

merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia. Dengan adanya konsentrasi dapat

mengurangi perhatian yang terpecah dalam usaha individu untuk memahami dan

mengerti suatu objek yang diperhatikan. Semakin tinggi konsentrasi mahasiswa

dalam belajar maka akan semakin efektif proses belajar dan mengajar yang

dilaksanankan. Sebaliknya jika konsentrasi rendah maka hasil belajar yang diperoleh

juga akan rendah ( Halil, Yanis & Neor, 2015 ).

2.5.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi konsentrasi

a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh terdiri dari :

a) Faktor jasmaniah

Faktor jasmaniah adalah sesuatu yang mempengaruhi fisik. Faktor

jasmaniah terbagi menjadi dua, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh.

Faktor kesehatan sangat berpengaruh dalam konsentrasi belajar. Apabila

kesehatan seseorang terganggu maka proses belajar dan mengajar akan ikut

terganggu (olivia, 2010). Menjaga kesehatan badan merupakan salah satu

cara untuk mempertahankan konsentrasi belajar yaitu dengan istirahat,

tidur, makan, ibadah dan rekreasi. Cacat tubuh seperti buta, tuli, patah

tangan dan patah kaki akan menganggu pada saat proses belajar dan

mengajar (Slameto, 2013).

b) Inteligensi

Inteligensi adalah kemampuan yang ada dalam diri seseorang untuk tertarik

dan mengerjakan suatu hal (Sukadiyanto, 2012). Inteligensi besar

pengaruhnya terhadap konsentrasi belajar. Pada saat proses belajar dan

mengajar mahasiswa dengan inteligensi yang tinggi akan berhasil

mengikuti proses belajar dari pada mahasiswa yang inteligensinya rendah

(Slameto,2013)

c) Perhatian

Mahasiswa diharuskan mempunyai perhatian terhadap objek yang akan

diperlajari. Jika objek yang akan diperlajari tidak menjadi perhatian maka
akan mengakibatkan kebosanan, yang menyebabkan mahasiswa tidak

konsentrasi lagi pada saat belajar (Slameto, 2013).

d) Minat

Minat adalah dorongan dari dalam diri untuk memperhatikan suatu objek

tertentu, seperti pelajaran dan pekerjaan. Minat akan menambah semangat

untuk belajar dan memudahkan dalam belajar ( Jahja, 2011).

e) Bakat

Bakat merupakan hal terpenting untuk menempatkan mahasiswa pada saat

belajar sesuai dengan bakatnya. Apabila objek yang akan dipelajar sesuai

bakat, maka hasil konsentrasinya akan baik jika mahasiswa senang

sehingga akan lebih giat dalam belajar (Slameto, 2013).

f) Kesiapan

Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.

Pentingnnya kesiapan pada saat proses belajar akan menimbulkan

konsentrasi yang baik pada saat menerima informasi baru (Slameto, 2013)

g) Kelelahan

Kelelahan terdiri dari dua jenis yaitu kelelahan jasmani dan rohani.

Kelelahan jasmani adalah respon objektif yang di alami oleh tubuh

manusia, bisa dilihat dari lemahnya tubuh dikarenakan darah kurang lancar

pada bagian tertentu sehingga menyebabkan kurang konsentrasi pada saat

proses belajar dan mengajar. Kelelahan rohani bisa dilihat dengan adanya

kebosanan, sehingga menurunkan minat dan konsentrasi belajar


(Slameto,2013).

h) Motivasi belajar

Motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri

mahasiswa yang akan memberikan arahan untuk melakukan kegiatan

belajar. Motivasi dijadikan sebagai penggerak dalam diri untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Motivasi yang tinggi akan menghasilkan semangat yang

optimal untuk belajar (Sunadi, 2013).

i) Insomnia

Insomnia adalah salah satu gangguan tidur dimana seseorang merasa sulit

untuk memulai tidur (Hidaayah &Alif, 2016). Hasil penelitian Munir

(2015), menjelaskan bahwa dampak dari insomnia berupa kelelahan, sulit

untuk berkonsentrasi, mengantuk saat beraktivitas disiang hari, penurunan

motivasi dan performa sosial yang buruk.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh, terdiri dari :

a) Keluarga

Keluarga merupakan media pendidikan paling utama. Orang tua sering

sekali menginginkan anaknya mencapai prestasi yang sangat baik, sehingga anak

dituntut menjadi sempurna. Hal tersebut menimbulkan ketakutan terhadap

objek yang akan dipelajari (Suwaid, 2009).

b) Sarana dan Prasarana

Kelengkapan sarana dan prasarana sebagai penunjang proses belajar dan


mengajar. Apabila sarana dan prasarana di suatu instansi memadai akan

menciptakan konsentrasi yang baik pada saat belajar (Olivia, 2010).

Instansi pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang meliputi

peralatan pendidikan, media pembelajaran, buku dan sumber belajar

lainnya untuk mendukung proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana

yang baik akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan

komunikasi yang baik antara pengajar dan mahasiswa (Fadhilah, 2014).

c) Lingkungan

Kondisi lingkungan dapat mempertahankan konsentrasi mahasiswa pada

saat proses belajar dan mengajar (Olivia, 2010). Lingkungan yang baik

sangat mempengaruhi semangat seseorang dalam belajar sehingga tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat dicapai. Lingkungan yang kurang baik

seperti suasana kelas yang terlalu ramai akan mengganggu konsentrasi dan

ketidaknyamanan dalam belajar (Ariwibowo, 2012)

d) Media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan pengajar

untuk meningkatkan konsentrasi belajar sehingga memudahkan tujuan

yang ingin dicapai mahasiswa. Media pembelajaran terdiri dari buku, foto,

televisi, komputer, film dan slide. Penggunaan media belajar sangat

membantu dalam menjelaskan materi yang tidak dapat dijelaskan dengan

lisan, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap materi yang sudah

dijelaskan dapat meningkat (Rohmawati, Sukanti, 2012).


e) Metode mengajar yang kurang tepat

Metode mengajar yang kurang tepat akan mempengaruhi keaktifan

mahasiswa dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu penggunaan

metode belajar yang kurang tepat akan menyebabkan mahasiswa

mengantuk, cepat merasa bosan dan lebih memilih berbincang dengan

temannya (Aviana & Hidayah, 2015).

2.7. Akuntansi Manajmen

Akuntansi manajemen adalah sitem akuntansi yang tujuan utamanya adalah

menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal perusahaan, seperti

manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan pihak internal

lainnya.Informasi ini sangat berguna sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan

untuk masa yang akan datang berdasarkan data historis dari laporan keuangan.

Pengertian Akuntansi Manajemen menurut para ahli akuntansi manajemen

merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen

sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen (Halim

dan Supomo) Akuntansi manajemen merupakan informasi keuangan dihasilkan oleh

tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas (Mulyadi)

Akuntansi manajemen adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis,

penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen

untuk merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk
memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi

manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok

nonmanajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak”

(Chartered Institute of Management Accountants- CIMA) Akuntansi Manajemen

(Management Accounting) adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi,

analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu

masingmasing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi. (Charles T. Homgren)

Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Seperti yang telah

diutarakan diatas bahwa Akuntansi Manajemen ditujukan untuk kepentingan internal

perusahaan sedang Akuntansi Keuangan sistem informasinya ditujukan untuk

kepentingan eksternal perusahaan, seperti kreditor, pemerintah, para pemegang

saham, pihak investor, dan pihak eksternal lainnya yang berkepentingan langsung

terhadap data laporan keuangan perusahaan. Secara garis besar sistem informasi

mengenai Akuntansi Keuangan menyajikan data secara garis besar sedangkan

Akuntansi Manajemen sifatnya lebih detail dan terperinci Laporan diklasifikasikan

berdasarkan departemen, wilayah pemasaran, dan produk.

Donald E dkk (2007;2) Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah

sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut

perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal

maupun pihak eksternal. Laporan keuangan yang sering disajikan adalah (1) neraca,

(2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus kas, dan (4) laporan ekuitas pemilik atau
pemegang saham. Selain itu, catatan atas alporan keuangan atau pengungkapan juga

merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan.

Sugiarto (2002) Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang

berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang

saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam

akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas + Ekuitas).

Akuntansi Manajemen berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu

perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil

pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya

digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer

sebagai pertanggung jawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting

dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang

merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian

laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan.

pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan

keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini

mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi

Indonesia tahun 1984.

Menurut Prof. Drs. H. lili M. Sadeli, Mpd.(2010;5) menyatakan bahwa fungsi

akuntansi itu berhubungan dengan pencatatan transaksi-transaksi dalam suatu

perusahaan atau suatu unit ekonomi yang lain, dan penyusunan laporan keuangan
secara periodik dari catatan tersebut. Oleh karena itu akuntansi keuangan menyajikan

informasi keuanganyang diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan

perusahaan, pemilik, kreditur, pemerintah, dan masyarakat. Akuntansi adalah sistem

informasi yang memberikan laporan kepada pihak- pihak berkepentingan mengenai

kegiatan dan kondisi perusahaan (Niswonger, Warrant, Reeve, Fess, 1999:8).

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2005;3) akuntansi tepatnya akuntansi keuangan

adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang

kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah

kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau

periode tertentu.

2.8. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variable/Faktor- Metode Metode Analisis Hasil


Peneliti Faktor (Kuantitatif/
Kualitatif)
1. - Ni Luh Pengaruh minat, Variabel bebas Kuantitatif Uji statistik Minat, potensi diri,
Gede Potensi diri, - Minat yaitu: Uji dukungan orang tua,
Anggarayani Dukungan orang - Potensi diri statistik dan kesempatan kerja
Sulistyawati tua, dan - Dukungan deskriptif, Uji memiliki pengaruh
- Nyoman kesempatan kerja orangtua validitas, Uji positif dan signifikan
Trisna Terhadap - Kesempatan reliabilitas, Uji terhadap keputusan
Herawati, keputusan kerja normalitas, Uji mahasiswa memilih
- I Putu mahasiswa Variabel terikat: multikolinier jurusan akuntansi
Julianto memilih jurusan - Keputusan itas, Uji program s1
(2017) akuntansi mahasiswa heterosked Universitas Pendidikan
Program S1 memilih jurusan astisitas, uji Ganesha. Kesempatan
Universitas koefisien
Pendidikan akuntan determinasi, kerja yang
Ganesha dan uji statistik berpengaruh paling
t. besar terhadap
keputusan mahasiswa
memilih jurusan
akuntansi program s1
Universitas Pendidikan
Ganesha
2. - Rini Faktor – faktor Variabel independen: Kuantitatif - SPSS20 Sikap, norma, motivasi
Mirayanti yang - Sikap spiritual,dan
- Skala Likert
- Rossje V. mempengaruhi pertimbangan pasar
- Norma
- Uji analisis
Suryaputri mahasiswa dalam kerja berpengaruh
subyektif
- Nia memilih mata Regresi positif dan signifikan
Susnita kuliah akuntansi
- Motivasi bergada. terhadap minat
spiritual
Sari syariah sebagai mahasiswa dalam
(2017) mata kuliah - Pertimbangan pemilihan akuntansi
pilihan pasar kerja stariah sebagai mata
Variabel dependen kuliah pilihan.
- minat
Variabel control:

- kontrol perilaku

- persepsi
3. - Fitri Faktor-Faktor - Ekspektasi Karir, - Metode Purposive - Ekspektasi Karir

Mulya Sari Yang Sampling Berpengaruh Positif


- Interaksi Teman
(2021) Mempengaruhi Dengan Jenis Dan Signifikan
Sebaya
Minat Mahasiswa Random Terhadap Minat
Dalam Memilih
- Interaksi Teman Dalam Memilih
Sampling
Sebaya
Konsentrasi Akuntansi Keuangan
- Uji Validitas
Akuntansi - Faktor Psikologis
Keuangan
- Uji Realibilitas Berpengaruh Positif

(Studi Pada
- Uji Regresi Linier Dan Signifikan

Mahasiswa Berganda Terhadap Minat

Program Studi Dalam Memilih


Akuntansi Konsentrasi

Universitas Akuntansi Keuangan

Samudra) - Interaksi Teman


Sebaya Yang Dapat
Mempengaruhi
Perilaku Seseorang
Ternyata Tidak
Dapat
Mempengaruhi
Minat Mahasiswa
Akuntansi Dalam
Memilih Konsentrasi
Akuntansi Keuangan

4. Yoel Analisis Faktor- - Motivasi Minat - Motivasi Minat


Melsaro Faktor Yang - Kemampuan Kualitatif - Pengumpulan Berpengaruh
Larosa Mempengaruhi Data Terhadap Pemilihan
- Pekerjaan Yang
(2021) Kosentrasi
Motivasi Diharapkan - Reduksi Data,
Mahasiswa Dalam
- Keluarga - Penyajian Data - Faktor Kemampuan
Memilih Berpengaruh
Konsentrasi
- Teman Sebaya - Penarikan
Terhadap Pemilihan
Jurusan - Dosen Kesimpulan
Konsentrasi
Manajemen Di
- Pekerjaan Yang
Stie Pembnas Nias
Diharapkan
Berpengaruh
Terhadap Pemilihan
Konsentrasi

- Keluarga Memiliki
Peran Penting
Dalam Setiap
Keputusan
Mahasiswa, Akan
Tetapi Dalam Hal
Ini Keluarga
Terutama Orang
Tua Memberikan
Kebebasan Bagi
Anak-Anaknya
Dalam Menentukan
Pilihannya Sendiri.
Sehingga Untuk
Pemilihan
Konsentrasi Jurusan
, Keluarga Sebagai
Pemberi Saran Dan
Masukan Kepada
Mahasiswa
Sedangkan
Keputusan Akhir
Dari Mahasiswa Itu
Sendiri.

- Teman Sebaya Adalah


Individu-Individu
Yang Memiliki
Kepentingan Yang
Sama. Dalam
Memilih Konsetrasi
Jurusan Teman
Sebaya Cukup
Berpengaruh Dalam
Hal Memberi Saran,
Pertimbangan
Kepada Mahasiswa
Dalam Menentukan
Pilihannya.

- Dosen Tidak Hanya


Sekedar
Memberikan Materi
Dan Mengajar Di
Dalam Kelas,
Tetapi Juga
Memberikan
Motivasi Yang
Membangun
Kepada Mahasiswa
Termasuk Dalam
Hal Pemilihan
5. Alexius Faktor – Faktor - Faktor Yang Kuantitatif - Teknik Yang Faktor Utama Yang
Maurinus Yang Menentukan Digunakan Mempengaruhi
Ergig Mempengaruhi Pilihan Dalam Non Pilihan Konsentrasi
Dibitianto Pilihan Konsentrasi Probability Mahasiswa Program
(2018) Sampling Ini Studi Manajemen
Konsentrasi - Faktor Yang
Adalah Di Uajy Adalah :
Mahasiswa Menentukan
Purposive (1) Minat Anda
Manajemen Di Keputusan Untuk
Sampling Pada Konsentrasi
Universitas Atma Beralih
Manajemen
Konsentrasi - Pilot Studi
Jaya Yogyakarta Tertentu (2) Potensi
- Faktor Yang Adalah Sebuah
Perkembangan
Menentukan Uji Coba
Jenjang Karier Di
Kemantapan Sebuah
Bidang Konsentrasi
Mahasiswa Dalam Penelitian
Manajemen
Memilih Yang
Tertentu (3) Potensi
Konsentrasi Dilakukan
Kesempatan Kerja
Peneliti
Pada Bidang
Sebelum
Konsentrasi
Melakukan
Manajemen
Penelitian
Tertentu (4) Bakat
Yang
Anda Pada
Sebenarnya.
Konsentrasi
- Uji Validitas
Manajemen
- Uji Realibilitas Tertentu (5) Jumlah
- Analisis Gaji Yang

Deskriptif Ditawarkan Pada


Bidang Konsentrasi
- Uji
Manajemen
Independent T-
Tertentu
Test

2.9. Pengembangan Hipotesis

2.4.2. Pengaruh Ekspektasi karir terhadap mahasiswa dalam Memilih

Konsentrasi Akuntansi Manajemen

Teori perilaku yang direncanakan digunakan untuk memprediksi

faktor-faktor keyakinan yang mempengaruhi perilaku berbagai pengetahuan

dalam kelompok profesional. Ajzen dan fishbein (1980), dalam “theory of

reasoned action” menyatakan bahwa norma subjektif adalah suatu konvensi

sosial yang mengatur kehidupan manusia. Norma subjektif adalah suatu

fungsi keyakinan individu dalam hal menyetujui atau tidak menyetujui suatu

perilaku, didasari oleh suatu keyakinan yang dinamakan keyakinan normatif.

Faktor lingkungan keluarga merupakan orang yang dapat mempengaruhi

tindakan individu, seseorang individu akan melakukan atau berprilaku

apabila presepsi orang lain terhadap perilaku tersebut diperbolehkan atau

sebaliknya tidak diperbolehkan.

Ekspektasi karir merupakan salah satu variabel yang menjadi faktor


mahasiswa dalam memilih konsentrasi. Di dalam ekspektasi karir, mahasiswa

akan memilih konsentrasi sesuai dengan karir ataupun pekerjaan apa yang

akan/ingin mereka tekuni. Menurut (Ratih, 2015) Eskpektasi seseorang

umumnya akan memberikan dorongan ataupun memotivasi kepada seseorang

agar aktif belajar dengan pengetahuan karir yang akan timbul keinginan

dalam diri seorang guna mendapatkan karir tersebut. Misalnya, apabila

seseorang mahasiswa ingin menjadi seseorang yang mampu menganalisis

serta mampu mengambil keputusan manajerial disalah satu perusahaan, maka

mahasiswa tersebut terdorong untuk belajar mengenai akuntansi manajemen

serta mencari informasi terkait karir tersebut karena di dalam akuntansi

keperilakuan terdapat cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara

perilaku manusia dengan sistem akuntansi.

Pada penelitian terdahulu sudah ada yang meneliti pengaruh

ekspektasi karir terhadap minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi

akuntansi keuangan. Dalam riset (Sari & Azhar, 2021) menerangkan bahwa

variabel ekspektasi karir berpengaruh positif serta signifikan terhadap minat

dalam memilih konsentrasi akuntansi. Hal ini disebabkan semakin besar

harapan karir yang baik dalam bidang akuntansi, maka akan semakin besar

pula minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi akuntansi. Berdasarkan

riset tersebut dapat dihipotesiskan bahwa ekspektasi karir berpengaruh

terhadap minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi akuntansi manajemen

sebagai berikut
H1: Ekspektasi karir berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa jurusan

Akuntansi Universitas Pattimura Ambon dalam memilih konsentrasi

akuntansi manajemen.

2.4.3. Pengaruh interaksi lingkungan sosial terhadap mahasiswa dalam

Memilikh Konsentrasi Akuntansi Manjamen

Kebanyakan dari mahasiswa yang memilih konsentrasi akuntansi

sesuai dengan konsentrasi apa yang akan dipilih oleh temannya. Hal ini

dikarenakan terdapatnya interaksi lingkungan sosial, seperti memberitahukan

tentang kelebihan dan kemudahan jika mengambil konsentrasi akuntansi

manajemen. Dengan demikian mereka akan terstimulasi ataupun terpengaruh

untuk memilih konsentrasi sesuai dengan yang disarankan oleh teman

sebayanya. Namun, adapula mahasiswa yang memilih konsentrasi sesuai hati

nurani tanpa terpengaruh oleh lingkungan, mereka dapat mengendalikan atau

mengontrol diri dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya akuntansi

tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan

organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi.

Pada penelitian terdahulu sudah ada yang meneliti pengaruh interaksi

lingkungan sosial terhadap minat mahasiswa dalam memilih jurusan

akuntansi. Pada riset (Suriyani, 2016) menyatakan bahwa variabel interaksi

teman sebaya berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih

jurusan akuntansi pogram S1 di Universitas Pendidikan Ganesha. Dimana


minat dalam penelitian tersebut yaitu dalam memilih jurusan akuntansi, hal

tersebut bisa dinyatakan sama dalam hal minat walaupun berbeda objeknya.

Berdasarkan riset tersebut dapat dihipotesiskan bahwa interaksi lingkungan

sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi

akuntansi manajemen

H2: Motivasi Pengetahuan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa jurusan

akuntansi Universitas Pattimura Ambon Untuk memilih konsentrasi

akuntansi manajemen.

2.4.4. Pengaruh Faktor Psikologis terhadap mahasiswa dalam Memilih

Konsentrasi Akuntansi Manajemen.

Faktor psikologis yang akan mempengaruhi mahasiswa dalam

memilih konsentrasi terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran,

kepribadian dan juga

sikap. Banyak dari mahasiswa yang memilih konsentrasi berdasarkan

motivasi mereka tentang sesuatu hal sehingga memilih konsentrasi akuntansi

manajemen, persepsi mahasiswa sehingga berpengaruh pada pemilihan

konsentrasi akuntansi manajemen, pembelajaran yang telah mereka dapati

mengenai konsentrasi akuntansi manajemen, kepribadian, dan juga sikap

mereka terkait konsentrasi akuntansi manajemen.


Pada penelitian terdahulu juga sudah ada yang meneliti pengaruh

faktor psikologis terhadap minat dalam memilih konsentrasi akuntansi

keuangan. Pada penelitian (Sari & Azhar, 2021) menunjukkan bahwa faktor

psikologis seorang akan langsung memastikan minat yang ada pada dirinya

tanpa pengaruh dari siapapun seperti teman, keluarga, serta lingkungan

sekitarnya. Psikologis ialah mental yang terdapat pada diri seorang dalam

mengambil keputusan dengan tahap mengenali perasaan, mengumpulkan

serta menganalisa informasi, merumuskan pikiran dan pendapat serta

mengambil aksi sebagaimana konsep dari akuntansi keperilakuan.

Berdasarkan riset tersebut dapat dihipotesiskan bahwa faktor psikologis

berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi

akuntansi manajemen

H3: Faktor Psikologis berpengaruh positif terhadap terhadap minat mahasiswa

jurusan akuntansi Universitas Pattimura Ambon Untuk memilih konsentrasi

akuntansi manajemen.
1.1. Model Penelitian

Variabel-vaiabel yang diuji dalam peneltian ini akan dikembangkan dalam sebuah

model penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Model Penelitian

MOTIVASI MINAT
(X1)

MOTIVASI
PENGETAHUAN MINAT MAHASISWA (Y)

(X2)

EKSPETASI KARIR
(X3)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

variabel independen, yaitu ekspektasi karir, interaksi lingkungan sosial dan faktor

psikologis terhadap variabel dependen yaitu memilih konsentrasi akuntansi

manajemen.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:117). Populasi dalam


penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis

Universitas Pattimura Ambon

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber

data dan dapat mewakili seluruh sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah

mahasiswa angkatan 2019 yang memilih konsentrasi akuntansi manajemen.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling. Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non

ramdom sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara

menetapkan kriteria khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga

diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Kriteria pemilihan sampel

dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:

1. Responden merupakan mahasiswa angkatan tahun akademik 2019

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi S1 yang memilih

konsentrasi akuntnasi manajemen di Universitas Pattimura Ambon

Responden merupakan mahasiswa yang masih aktif

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari

jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa angkatan 2019

yang memilih konsentrasi manajemen.


3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode angket. Metode angket dilakukan dengan menyebar kuesioner

yang telah disusun secara terstruktur sesuai dengan judul penelitian, dimana

sejumlah pernyataan tertulis disampaikan pada responden untuk ditanggapi sesuai

dengan kondisi yang dialami oleh responden yang bersangkutan. Dalam kuesioner ini

nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang

sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih

salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut sugiyono (2010:38) definisi operasional variabel penelitian adalah

elemen atau nilai yang berasal dari obyek atau kegiatan yang memiliki ragam variasi

tertentu yang kemudian akan ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya

Berdasarkan obyek penelitian dan metode penelitian yang digunakan, maka

dibawah ini diungkapkan operasionalisasi variabel peneilitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Variabel Independen (X)

Menurut sugiyono ( 2016;39) Variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel


dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah

Ekspektasi karir (X1), Interaksi lingkungan sosial (X2), Faktor psikologis (X3)

a. Ekspektasi Karir (X1)

Ekspektasi karir didefinisikan sebagai suatu sikap akibat dari dorongan

yang muncul dikarenakan terdapatnya kebutuhan untuk meningkatkan

serta menggapai kedudukan ataupun jabatan pada posisi yang lebih baik.

Riset ini memanfaatkan variabel ekspektasi karir sesuai dengan konsep

dari (Widyastuti & Juliana, 2004) yang diukur dengan memakai indikator-

indikator sebagai berikut:

1. Pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan.

2. Tersedianya lapangan pekerjaan

3. Rasa profesionalisme serta kebanggaan terhadap profesi.

4. Pengetahuan isu- isu dunia kerja yang terbaru.

b. Interaksi Lingkungan Sosial (X2)

Interaksi lingkungan sosial merupakan suatu hubungan keterikatan dan

juga keterlibatan antara dua anak ataupun lebih dimana mereka bisa

saling pengaruhi, mengubah, ataupun memperbaiki kelakuan

dikarenakan kebutuhannya akan arahan, kasih sayang, serta perhatian

dan hubungan tersebut terjalin antara anak yang mempunyai umur

relatif sama ataupun sebaya (Diba, 2013). Interaksi lingkungan sosial

diukur dengan:
1. Keterbukaan individu dalam kelompok

2. Kerjasama individu dalam kelompok

3. Frekuensi hubungan orang dalam kelompok,

4. Mengikuti pilihan konsentrasi teman

c. Faktor Psikologis (X3)

Faktor Psikologis mahasiswa ialah sesuatu studi yang terkait mengenai

psikologis serta sikap memilih akuntansi manajemen sebagai

konsentrasi. Faktor psikologis menggunakan konsep dari (Schiffman &

Kanuk, 2008:492) yang bisa diukur melalui indikator- indikator sebagai

berikut:

1. Motivasi

2. Persepsi

3. Pembelajaran

4. Sikap

2. Variabel dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2016:39) Variabel dependen sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, konsekuen. Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.Variabel

dependen dalam riset ini merupakan minat mahasiswa dalam memilih akuntansi

Manajemn sebagai konsentrasi. Minat mahasiswa dianggap sebagai pengukuran

kemungkinan akan memilah konsentrasi akuntansi manajemen dimana tingginya

minat mahasiswa berakibat pada kemungkinan yang lumayan besar dalam


terbentuknya keputusan pemilihan konsentrasi. Adapun indikator–indikator minat

menurut Schiffman dan Kanuk (2009) :

a. Tertarik untuk mencari informasi tentang konsentrasi akuntansi

Manajemen

b. Mempertimbangkan untuk memilih konsentrasi akuntansi Manajemen

c. Tertarik untuk mencoba

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis jawaban dari responden masing-masing variabel diukur

dengan model skala linkert, yaitu mengukur sikap dengan menyatakan sangat setuju,

setuju, netral, tidak setuju, sangant tidak setuju, terhadap pertanyaan yang diajukan

dengan skor sebagai berikut :

Tabel 3.2 Model Skala Likert


No Keterangan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.8 Metode Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini

mengunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 24. Dalam

penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang terdiri dari:
1.1.1. Statistik Deskriptif

Menurut Sujarweni (2016), Statistik deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan berbagai karakteristik data seperti mean, modus, quartile, varian dan

standar deviasi. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan, peringkasan

data dan penyajian hasil peringkasan tersebut. Penelitian akan menggunakan

maxsimum, minimum, mean dan standar deviasi dalam bentuk tabulasi data responden

dari hasil kuesioner. Tujuan dari statistik deskriptif untuk menguji dan menjelaskan

karakteristik sampel data penelitian yang diobservasi.

1.1.2. Uji Kualitas Data

Kualitas data yang sudah dihasilkan, kemudian dievaluasi dengan

mengunakan pengujian. Pengujian yang dilakukan tersebut adalah sebagai berikut :

1.1.2.1. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur kuisioner penelitian yang

merupakan indikator dari konstruk atau variabel. Kuisioner dikatakan reliabel

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu pengujian dilakukan dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s

alpha masing-masing instrumen dari suatu variabel. Menurut (Ghozali, 2011)

Suatu variabel dikatakan reliabel jika besarnya nilai Cronbach’s Alpha > 0,70.

1.1.2.2. Uji Validitas

Uji Validitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan atau

pernyataan dari kuisioner yang harus diganti atau dihilangkan karena dianggap
tidak relevan. Dalam penelitian yang dilakukannya (Ghozali, 2011) menyatakan

apabila nilai sig (2-tailed) pada skor konstruk < 0,05 berarti item pertanyaan

dinyatakan valid. Uji validitas sering juga digunakan untuk mengukur ketepatan

suatu item dalam kuisioner, apakah item pada kuisioner tersebut sudah tepat

dalam mengukur sesuatu yang ingin di ukur.

1.1.3. Uji Asumsi Klasik

Digunakan jika variabel independennya lebih dari satu sehingga diperlukan

pengujian ke variabel independen hasil uji regresi dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependennya, Sujarweni (2016).

1.1.3.1. Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2011) menjelaskan bahwa uji normalitas dilakukan untuk

menguji apakah model regresi variabel data yang normal yaitu data yang distribusi

normalnya membentuk garis yang mengikuti arah kurva normal. Apabila nilai

probabilitas ≥ 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai

probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal.

1.1.3.2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi dimana ada korelasi anatara variabel bebas

(independent) yang satu dengan yang lainya. Dalam hal ini multikolinearitas

terindikasi apabila terdapat hubungan linier antara variabel-variabel independent

dalam model regresi. Untuk mendeteksi tidak adanya kasus multikolinearitas dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF).

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menentukan adanya multikolinearitas adalah

nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. (Ghozali, 2011).

1.1.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskesdastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan dengan

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskesdastisitas. Uji heteroskesdastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana dasar

analisisnya adalah:

a. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang

tertentu yang teratur, bergelombang, melebar, kemudian menyimpit maka

terjadi gejala heteroskedastitas .

b. Jika pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

1.1.4. Analisis Regresi

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda yaitu model regresi untuk menganalisis lebih dari satu variabel independen

dengan persamaan sebagai berikut :


Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Keterangan :

Y : Memilih Konsentrasi Akuntansi Manajemen

X1 : Ekspektasi karir

X2 : Interaksi lingkungan sosial

X3 : Faktor psikologis
α : Konstanta

β1-3 : Koefisien Regresi ε = Error(Kesalahan)

1.1.4.1. Uji Koefisien Determinan

Koefisien detreminan (R2) pada intinya digunakan untuk mengetahui

seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Semakin besar nilai koefisien maka semakin besar pula kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai

koefisien maka semakin kecil pula kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen.

1.1.4.2. Uji t

Menurut Ghozali (2011), uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variabel dependen

dengan asumsi variabel lain adalah konstan. Dalam penelitian ini menggunakan α

sebesar 5%, yaitu dengan membandingkan p-value. Kriteria penerimaan atau


penolakan hipotesis sebagai berikut:

a. Apabila p-value > 5%, maka hipotesis ditolak yang berarti variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Apabila p-value < 5%, maka hipotesis diterima yang berarti variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen

DAFTAR PUSTAKA

Arnita, V. (2019). Pengaruh Mahasiswa Memilih Jurusan Akuntansi Di Universitas

Swasta Dan Universitas Negeri Di Kota Medan. Jurnal, Vol.10

No.(Issn), 2087–4669.

Arnita, V., Si, M., Nst, A. P., & Si, M. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Mahasiswa Memilih Jurusan Akuntansi. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan

Publik, Vol.9(2), 78–84.

Wardani, E. S. (2019). Pengaruh Ekspektasi Karir Terhadap Kompetensi Keahlian

Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Jupiter (Jurnal Pendidikan Teknik

Elektro) , 4(1), 34–41.

Sari Pane, Nur Widyka.2019. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik”. Skripsi:

Program Studi Akuntansi UMSU.

Darmawan, Y. (2018). Keyakinan-Keyakinan Utama Mahasiswa Memilih Mata

Kuliah Konsentrasi Akuntansi Syariah : Studi Elisitasi Berdasarkan

Theory Of. Jurnal Akuntansi, Vol.18(1), 1–2.


Sari, F. M., & Azhar, I. (2021). 2021 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa Dalam Memilih Konsentrasi Akuntansi Keuangan. Jurnal

Mahasiswa Akuntansi Samudra (Jmas), Vol.2 No.1, 13–32.

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI MINAT, MOTIVASI

PENGETAHUAN DAN EKSPETASI KARIR MAHASISWA AKUNTANSI

TERHADAP MEMILIH KONSENTRASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Dengan Hormat, dalam rangka penulisan skripsi sebagai tugas akhir yang merupakan

salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Akuntansi S1 di Universitas

Pattimura Ambon, maka dengan ini saya :

Nama : Saida Wailussy

Nim :2019-30-034

Kuesioner ini merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk keperluan

tugas akhir/skripsi yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI MINAT,

MOTIVASI PENGETAHUAN DAN EKSPETASI KARIR MAHASISWA

AKUNTANSI TERHADAP MEMILIH KONSENTRASI AKUNTANSI

MANAJEMEN”

Saudara/i cukup memberi tanda check list (√) pada pilihan jawaban yang tersedia

sesuai dengan pendapatan saudara/i. setiap pertanyaan diharapkan hanya satu

jawaban. Mohon dijawab di tempat yang telah disediakan.


Kuesioner ini bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data sebagai

bahan penelitian. Oleh karena itu, saya selaku peneliti memohon kesediaan saudara/i

untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner ini. Setiap jawaban yang

diberikan sangatlah bermafaat bagi saya dalam penelitian ini. Atas bantuan dan

partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas Konsentrasi :

Mohon diisi dengan tanda check list (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai

dengan kondisi anda saat ini dengan keterangan sebagai berikut :

1. Sangat Setuju (SS)

2. Setuju (S)

3. Netral (N)

4. Tidak Setuju (TS)

NO Pernyataan variabel Ekspektasi Karir (X1) STS TS N S SS

1 Pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang


pendidikan mempengaruhi Anda dalam memilih
konsentrasi akuntansi manajemen di Universitas
Pattimura Ambon
2 Ketersediaan lapangan pekerjaan mempengaruhi
Anda dalam memilih konsentrasi akuntansi
manajemen di Universitas Patimura Ambon
3 Rasa profesionalisme serta kebanggaan terhadap
profesi mempengaruhi Anda dalam memilih
konsentrasi akuntansi manajemen di Universitas
Pattimura Ambon
4 pengetahuan tentang isu-isu dunia kerja
mempengaruhi Anda dalam memilih konsentrasi
akuntansi Manajemen di Universitas Patimura
Ambon

NO Pernyataan variabel Interaksi STS TS N S SS


Lingkungan sosial (X2)
1 Anda selalu berdiskusi dan bekerja
sama dengan teman-teman tentang
materi konsentrasi akuntansi
manajemen
2 Ketika anda punya masalah, maka
anda akan bercerita kepada
komunitas teman di lingkungan
sosial anda
3 Komunitas anda di lingkungan
kampus memberikan perhatian
dalam hal apapun sebagai wujud
interaksi di lingkungan kampus
4 Anda akan memilih konsentrasi
akuntansi sesuai arahan teman-
teman di lingkungan sosial

NO Pernyataan variabel faktor psikologis (X3) STS TS N S SS


1 Kompetensi yang dihasilkan konsentrasi ini
sesuai dengan harapan di masa depan.dan
Anda bercita-cita untuk menjadi seseorang
yang ahli dibidang akuntansi manajemen
2 Ketika anda menjadi anggota profesi
akuntansi manajemen, anda merasa
bergengsi
3 Anda menyukai mata kuliah yang berkaitan
dengan akuntansi manajemen dan tertarik
dengan akuntansi manajemen dalam
melakukan perencanaan, dan pengendalian
organisasi serta membantu membuat
keputusan organisasi
4 Anda memilih konsentrasi akuntansi
manajemen karena termasuk konsentrasi
terbaik dan favorit.

NO Pernyataan variabel Minat (Y) STS TS N S SS

1 Mencari informasi tentang konsentrasi


akuntansi manajemen mempengaruhi
anda sehingga tertarik untuk memilih
konsentrasi akuntansi manajemen

2 Anda mempertimbangkan untuk


memilih konsentrasi akuntansi
manajemen

3 Adanya ketertarikan untuk mencoba


sehingga anda memilih konsentrasi
akuntansi manajemen

Anda mungkin juga menyukai