Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN

KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK


(Studi pada Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang)

Oleh:
Muhammad Rachmatul Huda
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
rachmatulhudaa@gmail.com

Dosen Pembimbing
Dr. Syaiful Iqbal, SE., M.Si., Ak.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi


mahasiswa akuntansi yaitu penghargaan finansial, lingkungan kerja, pelatihan
profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja
dalam memilih karir sebagai akuntan publik. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah mahasiswa S1 jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin
yang menghasilkan sampel sebanyak 91 mahasiswa dari total keseluruhan sampel
sebanyak
1.0 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan secara online. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah statistik deskriptif, uji kualitas data, analisis regresi logistik, uji kelayakan model
regresi, dan uji hipotesis (uji omnibus simultan, koefisien determinasi, dan uji parsial)
dengan menggunakan program SPSS 25. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
bahwa penghargaan finansial, lingkungan kerja, pelatihan profesional, pengakuan
profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh namun
positif terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Hasil
analisis menunjukkan bahwa penghargaan finansial, lingkungan kerja, pelatihan
profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja
berpengaruh secara simultan atau bersamaan terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik.

Kata kunci: Pemilihan Karir, Akuntan Publik, Penghargaan Finansial, Lingkungan


Kerja, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional, Nilai-nilai Sosial, dan
Pertimbangan Pasar Kerja.

PENDAHULUAN karirnya dengan tujuan untuk


Seiring perkembangan bisnis mempertahankan hidupnya dengan lebih
yang semakin pesat menyebabkan baik di masa depan.
semakin beragam profesi yang tersedia Pemilihan karir adalah proses
bagi tenaga kerja, terutama bagi lulusan mempersiapkan diri dalam menghadapi
sarjana. Perkembangan bisnis tersebut pekerjaan. Karir merupakan seluruh
menuntut mahasiswa untuk memiliki pekerjaan atau jabatan yang ditangani
kompetensi dan pengetahuan yang baik atau dipegang selama kehidupan
dalam dunia kerja. Kompetensi dan seseorang (Handoko, 2000). Pemilihan
pengetahuan yang dibutuhkan dalam karir berkaitan dengan motivasi dan
melakukan pekerjaan bergantung pada minat seseorang dalam memilih suatu
profesi atau karir yang dipilih. karir yang akan dijalaninya. Sebuah
Seseorang melakukan pekerjaan dan keputusan dalam memilih karir akan
menjalankan
menentukan perjalanan hidup secara publik dengan perusahaan masih cukup
berkelanjutan, sehingga setiap orang timpang. Data wajib pajak badan yang
harus menentukan karir yang sesuai. memberikan laporan Surat
Dengan pemilihan karir akan Pemberitahuan Tahunan (SPT) tercatat
meminimalisir adanya ketidaknyamanan jumlah perusahaan di Indonesia yang
dalam bekerja yang akan mempengaruhi wajib melaporkan sebanyak 700 ribu
kinerja karyawan dan merugikan perusahaan, namun hanya 2.000
perusahaan. perusahaan yang menyampaikan
Perusahaan di Indonesia yang laporan keuangan kepada pemerintah.
semakin banyak menyebabkan Padahal data anggota yang memiliki
perusahaan semakin membutuhkan izin praktik akuntan publik hanya (data
auditor untuk mengaudit laporan per 16 Januari 2019) sebanyak 1.416
keuangan perusahaannya. Oleh karena orang, berdasarkan data yang dikutip
itu, profesi akuntan publik menjadi dari iapi.or.id (www.iapi.or.id).
peluang yang baik dalam mendapatkan Pemilihan karir adalah
pekerjaan yang layak. Berdasarkan data merupakan proses dalam menemukan
statistik dari Pusat Pembinaan Profesi kecocokan antara minat dengan karir
Keuangan (PPPK) – Kementrian yang akan dipilih. Dalam memilih
Keuangan Republik Indonesia, jumlah karirnya, mahasiswa perlu memiliki
akuntan publik mengalami perubahan perencanaan karir untuk dapat
selama beberapa tahun terakhir. Berikut mengetahui langkah-langkah yang harus
ini perkembangan jumlah akuntan dilakukan dalam mencapai kesuksesan.
publik pada tahun 2017-2020, sebagai Dengan memiliki perencanaan karir
berikut: yang jelas, maka seseorang akan
Tabel 1.1 termotivasi untuk mencapai tujuan
Jumlah Akuntan Publik di karirnya. Motivasi dalam teori
Indonesia pengharapan menurut Vroom (1964),
Jumlah Jumlah Kantor
mengemukakan bahwa seseorang akan
Tahun Akuntan Akuntan
Publik (AP) Publik (KAP)
termotivasi untuk melakukan hal-hal
tertentu karena memiliki tujuan yang
2017 1.354 395
ingin dicapai. Teori pengharapan
2018 1.418 468
menyatakan bahwa seseorang akan
2019 1.435 472 berusaha lebih baik apabila mereka
2020 1.438 474 menyakini bahwa usaha yang dilakukan
Sumber: http://pppk.kemenkeu.go.id/ akan memperoleh penilaian yang lebih
Dari tabel di atas dapat dilihat baik.
bahwa jumlah akuntan publik dari tahun Teori hierarki kebutuhan oleh
2017-2020 mengalami kenaikan tetapi Maslow dalam (Robbins & Judge ,
tidak secara signifikan. Selain itu, 2013) menyatakan bahwa setiap
jumlah akuntan publik tidak sebanding individu memiliki berbagai kebutuhan
dengan perusahaan yang ada di yang harus dipenuhi yang dapat
Indonesia. Menurut Institut Akuntan mempengaruhi seseorang dalam
Publik Indonesia (IAPI) yang berperilaku. Teori hierarki kebutuhan
menjelaskan bahwa Indonesia menjelaskan bahwa manusia memiliki
membutuhkan jumlah profesi akuntan lima kebutuhan, yaitu kebutuhan
publik yang besar untuk mengantisipasi fisiologis, kebutuhan keamanan,
adanya pertumbuhan pada sektor bisnis. kebutuhan sosial, kebutuhan
Berdasarkan data terakhir IAPI, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi
perbandingan ketersediaan akuntan diri. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, manusia harus berusaha Sampel yang digunakan adalah
dengan berkerja sesuai dengan mahasiswa jurusan akuntansi
profesinya. Kebutuhan-kebutuhan Universitas Brawijaya Malang. Hal ini
tersebut dapat diperoleh melalui dikarenakan beberapa Kantor Akuntan
berbagai macam profesi, termasuk Publik (KAP) yang masuk dalam jajaran
profesi akuntan publik. Beberapa faktor- big four seperti,
faktor yang dapat memotivasi dan PricewaterhouseCoopers, Ernst &
mempengaruhi minat mahasiswa Young, Delloite sudah bekerja sama
akuntansi untuk berkarir menjadi dengan jurusan akuntansi FEB UB.
akuntan publik, diantaranya yaitu Selain itu, KAP tersebut telah beberapa
penghargaan finansial, lingkungan kali melakukan proses recruitment bagi
kerja, pelatihan profesional, pengakuan mahasiswa jurusan akuntansi FEB UB.
profesional, nilai-nilai sosial, dan Sehingga, dapat diartikan bahwa pihak-
pertimbangan pasar kerja. pihak tersebut sudah menaruh
Berdasarkan uraian latar kepercayaan terhadap lulusan akuntansi
belakang dan referensi dari penelitian FEB UB, berdasarkan berita yang
terdahulu, maka perlu diadakan dikutip dari feb.ub.ac.id
penelitian dengan variabel yang serupa (www.feb.ub.ac.id). Oleh karena itu,
yaitu penghargaan finansial, lingkungan penelitian ini bertujuan untuk
kerja, pelatihan profesional, pengakuan mengetahui adanya perbedaan antara
profesional, nilai-nilai sosial, dan fenomena yang terjadi pada penelitian
pertimbangan pasar kerja, dengan tujuan sebelumnya dengan penelitian yang
untuk memastikan besarnya pengaruh akan dilakukan. Maka judul dalam
terhadap pemilihan karir mahasiswa penelitian ini adalah “Analisis Faktor-
akuntansi sebagai akuntan publik. faktor yang Mempengaruhi
Penelitian ini mengembangkan Pemilihan Karir Mahasiswa
penelitian yang dilakukan oleh Akuntansi Sebagai Akuntan Publik
Trihutama & Haryanto (2015), dengan (Studi pada Mahasiswa Jurusan
variabel penghargaan finansial, Akuntansi Universitas Brawijaya
pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, Malang)”
pengakuan profesional, lingkungan
kerja, dan tingkatan mahasiswa. Selain TINJAUAN PUSTAKA
itu, penelitian ini juga replikasi dari Teori Pengharapan
penelitian Putri (2020) yaitu tentang Menurut Robbins & Coulter
faktor-faktor yang mempengaruhi (2005), teori pengharapan dapat
mahasiswa akuntansi dalam pemilihan didefinisikan sebagai kecenderungan
karir sebagai akuntan publik dengan untuk bertindak dengan cara tertentu
variabel independen yang terdiri dari tergantung dari kekuatan atau
penghargaan finansial, pengakuan pengharapan bahwa tindakan tersebut
profesional, lingkungan kerja, dan akan diikuti oleh suatu hal tertentu bagi
pertimbangan pasar kerja. Perbedaan setiap individu. Teori pengharapan
penelitian ini dengan penelitian yang adalah salah satu dari teori motivasi
dilakukan Trihutama & Haryanto yang dapat mempengaruhi seseorang
(2015) dan Putri (2020) adalah adanya dalam pemilihan karir. Seorang ahli
penambahan dan pengembangan psikologi yaitu Vroom (1964),
variabel penelitian. Dari kedua mengemukakan tentang teori motivasi
penelitian yang dijadikan acuan tersebut bahwa setiap orang dapat termotivasi
terdapat faktor yang sama namun untuk melakukan sesuatu untuk
memiliki hasil yang berbeda. mencapai sasaran yang dianggapnya
berharga dan
melihat bahwa apa yang dilakukan 1. Kebutuhan Fisiologis
dapat membantu mencapai sasaran (Physiological Needs)
tersebut (Koonz, O'Donnel, & 2. Kebutuhan Keamanan (Safety
Weuhrich, 1989). Needs)
Teori pengharapan dari Victor 3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Vroom, menyatakan bahwa karyawan 4. Kebutuhan Penghargaan
akan berusaha bekerja dengan lebih baik (Esteem Needs)
jika karyawan tersebut meyakini bahwa 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
usaha yang dilakukan menghasilkan (Self- Actualization)
penilaian kinerja yang baik. Dalam hal
ini, penilaian kinerja yang baik dapat Akuntan Publik
berupa imbalan yang diberikan oleh Akuntan publik merupakan
perusahaan seperti bonus dan kenaikan auditor profesional yang menyediakan
gaji. Menurut Robbins & Judge (2013), jasa kepada masyarakat umum, terutama
teori pengharapan berfokus pada tiga dalam bidang audit laporan keuangan
hubungan, yaitu: dari perusahaan atau kliennya. Menurut
1. Hubungan upaya-kinerja. Undang-Undang No. 5 Tahun 2011
Probabilitas yang dipersepsikan tentang Akuntan Publik, mendefinisikan
oleh individu yang akuntan publik adalah seseorang yang
mengeluarkan sejumlah upaya telah memperoleh izin untuk
tertentu akan mendorong memberikan jasa dan menjalankan
kinerja. praktik akuntan publik sebagaimana
2. Hubungan kinerja-imbalan. telah diatur dalam Undang-Undang ini.
Seberapa jauh individu meyakini Jasa yang dapat diberikan oleh akuntan
bahwa kinerja pada tingkat publik adalah jasa audit atas informasi
tertentu akan mendorong laporan keuangan, jasa review informasi
tercapainya kinerja yang laporan keuangan, dan jasa assurance
inginkan. maupun non assurance lainnya yang
3. Hubungan imbalan-sasaran berkaitan dengan akuntansi, keuangan,
pribadi. Seberapa jauh imbalan- manajemen, konsultasi, dan perpajakan.
imbalan yang diperoleh dari Penghargaan Finansial
perusahaan dapat memenuhi Seorang karyawan yang bekerja
sasaran atau kebutuhan indivisu dalam suatu perusahaan memiliki
serta adanya potensi daya tarik harapan untuk memperoleh
imbalan bagi individu tersebut. penghargaan finansial berupa gaji atau
Teori Hierarki Kebutuhan upah sebagai balas jasa atas kinerja
Teori hierarki kebutuhan yang dilakukan. Penghargaan finansial
dikemukakan oleh Maslow (1943). merupakan bentuk pengendalian dari
Teori hierarki kebutuhan tersebut manajemen perusahaan untuk
mengemukakan bahwa manusia memastikan seluruh karyawan dapat
memiliki 5 (lima) kebutuhan mengarahkan tindakannya dalam
berdasarkan tingkat kebutuhan hidup mencapai tujuan perusahaan, sehingga
manusia. Tingkat kebutuhan manusia perusahaan akan memberikan balas jasa
dimulai dari kebutuhan yang paling atau reward dalam berbagai bentuk,
mendasar sampai kebutuhan yang termasuk finansial (Indrawati, 2009).
paling tinggi. Hierarki atau tingkat Dalam hal ini, penghargaan finansial
kebutuhan manusia tersebut menurut berkaitan dengan teori pengharapan
Abraham Maslow, antara lain: oleh Vroom (1964), yang menyatakan
bahwa
seseorang akan berusaha keras dalam akuntan publik (Stolle, 1976). Dalam
mengerjakan sesuatu sehingga hal ini, pemilihan profesi bertujuan
mendapatkan penilaian kinerja yang untuk meningkatkan kemampuan diri
baik. Penilaian kerja yang baik dapat dan mengejar prestasi.
berupa imbalan yang diperoleh atas Pelatihan profesional penting dilakukan
keberhasilan kinerja seperti gaji, upah, untuk menciptakan sumber daya
insentif, dan penghargaan lain dalam manusia yang berkompeten dan
bentuk finansial. berkualitas sehingga dapat terwujud
Lingkungan Kerja produktivitas kinerja yang lebih
Lingkungan kerja merupakan optimal. Peningkatkan kemampuan dan
kondisi tempat bekerja yang wawasan dalam pelatihan kerja
mendukung kegiatan karyawan dalam merupakan salah satu kebutuhan yang
meningkatkan produktivitas kerja. harus dipenuhi (Maslow, 1943).
Lingkungan kerja diharapkan dapat Kebutuhan untuk mengoptimalkan dan
memberikan kenyamanan kepada mengembangkan kemampuan yang
karyawan sehingga dapat memberikan dimiliki (aktualiasasi diri) dapat
motivasi dan memperoleh kepuasan menghasilkan kinerja yang baik bagi
dalam bekerja. Kondisi lingkungan yang perusahaan. Kemampuan, keterampilan,
baik apabila karyawan dapat dan pengalaman dibutuhkan dalam
menjalankan kegiatan secara optimal. pengelolaan organisasi agar mencapai
Sedangkan, keadaan lingkungan yang keberhasilan. Selain menguntungkan
kurang baik menyebabkan bagi perusahaan, aktualisasi dan
ketidakefektifan kinerja karyawan pengembangan diri dapat menciptakan
sehingga hanya akan membuang tenaga kepuasan bagi individu itu sendiri.
dan waktu dengan percuma. Pengakuan Profesional
Dalam teori hierarki kebutuhan Pengakuan profesional berkaitan
menurut Maslow (1943), lingkungan dengan pengakuan terhadap prestasi dan
yang aman, nyaman, dan terhindar dari kemampuan seseorang. Pengakuan
hal yang berbahaya merupakan salah profesional dikategorikan sebagai
satu kebutuhan manusia yang harus penghargaan yang tidak berwujud
dipenuhi. Lingkungan kerja yang baik finansial (Stolle, 1976). Tujuan dari
dapat memberikan motivasi dalam seseorang dalam bekerja tidak hanya
menyelesaikan pekerjaan sehingga membutuhkan penghargaan secara
meningkatkan produktivitas kinerja. finansial, tetapi juga adanya keinginan
Lingkungan kerja yang baik juga untuk mendapatkan pengakuan atas
menciptakan hubungan yang baik antara prestasi yang diperoleh. Pengakuan
rekan kerja maupun atasan dan profesional terdiri dari kemampuan
meminimalisir konflik yang terjadi untuk berkembang, pengakuan atas
dalam internal perusahaan. prestasi, kesempatan naik pangkat, dan
Pelatihan Profesional penghargaan atas keahlian tertentu.
Pelatihan profesional merupakan Pengakuan profesional didukung
salah satu fasilitas bagi seseorang untuk oleh teori hierarki kebutuhan oleh
meningkatkan keahlian, Maslow (1943), salah satu hierarki
mengembangkan diri, dan mencapai kebutuhan manusia adalah kebutuhan
prestasi yang diinginkan. Pelatihan akan penghargaan dan pengakuan dari
profesional dipertimbangkan oleh orang lain. Selain dalam bentuk
mahasiswa yang memilih karir sebagai finansial, penghargaan juga berupa
pengakuan atas prestasi kerja.
Pengakuan atas prestasi kerja dapat
berupa pujian yang baik, penghargaan panjang maupun jangka pendek.
berupa piagam, maupun promosi Pertimbangan pasar kerja menempati
jabatan. Dengan adanya pengakuan atas peringkat tertinggi dibandingkan dengan
suatu pencapaian atau prestasi kerja faktor lain yang mempengaruhi
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemilihan profesi mahasiswa (Carpenter
pekerjaan yang dihasilkan sehingga & Strawser, 1970).
mampu meningkatkan motivasi dalam Salah satu hal yang
mencapai karir yang lebih baik. dipertimbangan dalam dunia pasar kerja
Nilai-nilai Sosial yaitu keamanan dalam bekerja termasuk
Nilai-nilai sosial menjelaskan kebutuhan penting bagi manusia
bahwa kemampuan seseorang akan (Maslow, 1943). Hal ini dikarenakan,
dinilai dari sudut pandang orang-orang keamanan kerja menjadi faktor
yang ada disekitarnya. Penilaian yang penunjang dalam percapaian hasil
dapat dilihat dari reputasi pekerjaan kinerja yang baik. Selain keamanan
merupakan salah satu faktor yang perlu kerja, kemampuan untuk
dipertimbangkan dalam memilih profesi mengembangkan diri juga menjadi
(Carpenter & Strawser, 1970). Hal ini pertimbangan dalam pemilihan karir.
berarti penilaian atau pandangan orang Pekerjaan yang memberikan
lain terhadap suatu pekerjaan dapat kesempatan untuk mengembangkan
mempengaruhi keputusan dalam potensi dan kemampuan diri lebih
pemilihan karir. Pandangan baik tentang diminati daripada yang tidak. Bagi
suatu pekerjaan akan meningkatkan individu, pengembangan diri diperlukan
keinginan dalam berkarir pada untuk meningkatkan kepercayaan dan
pekerjaan tersebut, begitupun kualitas diri.
sebaliknya. Rerangka Teoritis
Nilai-nilai sosial diperlukan Berdasarkan telaah pustaka,
untuk menjalin hubungan yang baik penelitian ini bertujuan untuk
antar sesama individu. Setiap individu mengetahui pengaruh variabel
perlu untuk menjalin hubungan yang independen yang terdiri dari
baik dan menciptakan kehidupan yang penghargaan finansial, lingkungan
harmonis (Maslow, 1943). Dalam dunia kerja, pelatihan profesional, pengakuan
kerja, menjalin hubungan yang baik profesional, nilai-nilai sosial, dan
antar rekan kerja dapat membangun pertimbangan pasar kerja terhadap
relasi dan kerjasama dalam mencapai variabel dependen yaitu pemilihan karir
tujuan organisasi. Relasi dalam mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
organisasi akan memberikan motivasi publik. Penghargaan finansial merujuk
dan produktivitas sesama karyawan. pada teori pengharapan dan teori
Pertimbangan Pasar Kerja hierarki kebutuhan. Lingkungan kerja
Pertimbangan pasar kerja merujuk pada teori hierarki kebutuhan.
merupakan salah satu pertimbangan Pelatihan profesional merujuk pada
dalam menentukan karir yang berkaitan teori hierarki kebutuhan. Pengakuan
dengan peluang dari suatu pekerjaan. profesional merujuk pada teori
Salah satu faktor yang perlu pengharapan dan teori hierarki
dipertimbangkan dalam pemilihan karir kebutuhan. Nilai-nilai sosial merujuk
adalah pertimbangan pasar kerja, karena pada teori hierarki kebutuhan.
dunia persaingan yang semakin ketat Pertimbangan pasar kerja merujuk pada
menyebabkan mahasiswa perlu teori pengharapan dan teori hierarki
memperhatikan pasar kerja dalam kebutuhan. Bagan rerangka
jangka
teoritis dapat ditunjukkan pada Gambar mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
2.1 sebagai berikut. publik.
Gambar 2.1 Rerangka Teoritis Pengaruh Lingkungan Kerja
Penghargaan
Finansial (X1) Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Sebagai
Akuntan Publik
Lingkungan Kerja
(X2)
Lingkungan kerja merupakan
segala hal yang berada disekitar
karyawan yang dapat mempengaruhi
Pelatihan Profesional produktivitas dalam menjalankan
(X3)
Pemilihan Karir pekerjaan yang diberikan. Lingkungan
Sebagai Akuntan kerja dalam akuntan publik menuntut
Publik
Pengakuan (Y) untuk menghadapi banyak tantangan
Profesional (X4) karena beragamnya jasa yang diberikan
oleh perusahaan atau klien dapat
Nilai-nilai Sosial memberikan tekanan kerja. Seseorang
(X5) yang memilih untuk berprofesi sebagai
akuntan publik memiliki jiwa
Pertimbangan Pasar
kompetensi yang tinggi dalam
Kerja (X6) menyelesaikan berbagai tantangan yang
diberikan.
Berdasarkan penjelasan di atas,
Pengembangan Hipotesis maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Pengaruh Penghargaan Finansial
Terhadap Pemilihan Karir H2 : Lingkungan kerja berpengaruh
Mahasiswa Akuntansi Sebagai positif terhadap pemilihan karir
Akuntan Publik mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
Penghargaan finansial diartikan publik.
sebagai imbalan atas pemberian jasa, Pengaruh Pelatihan Profesional
tenaga, dan pikiran dalam suatu ikatan Terhadap Pemilihan Karir
kerja. Setiap orang mengharapkan gaji Mahasiswa Akuntansi Sebagai
awal yang tinggi, kenaikan gaji cepat, Akuntan Publik
dan tersedianya fasilitas dana pensiun. Pelatihan profesional digunakan
Akuntan publik diyakini dapat untuk meningkatkan kemampuan dan
memberikan imbal hasil yang lebih keahlian seseorang terhadap suatu
besar dibandingkan dengan profesi profesi. Mahasiswa akuntansi yang
akuntan yang lain. Penghargaan memilih karir menjadi seorang akuntan
finansial merupakan salah satu faktor publik memerlukan pelatihan secara
yang dipertimbangkan oleh mahasiswa profesional. Sesuai dengan Peraturan
akuntansi dalam pemilihan profesi Perundang-Undangan No. 5 Tahun 2011
(Carpenter & Strawser, 1970). tentang Akuntan Publik, pendidikan
Berdasarkan penjelasan di atas, profesional berkelanjutan adalah suatu
maka dapat dirumuskan hipotesis pendidikan atau pelatihan profesi bagi
sebagai berikut: akuntan publik yang bersifat
H1 : Penghargaan finansial berpengaruh berkelanjutan dan bertujuan untuk
positif terhadap pemilihan karir meningkatkan kompetensi individu. Hal
ini menunjukkan bahwa profesi akuntan
publik yaitu melaksanakan pekerjaan melihat peluang dari suatu pekerjaan.
audit tidak cukup hanya ditempuh Dalam teori pengharapan yang
melalui pendidikan formal, namun harus dikemukakan oleh Robbins (2011),
ditunjang dengan pengalaman praktik menyatakan bahwa salah satu
kerja di lapangan. komponen pembentukan sikap
Berdasarkan penjelasan di atas, seseorang adalah cognitive component
maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu adanya keyakinan informasi yang
sebagai berikut: dimiliki seseorang akan mempengaruhi
H4 : Pengakuan profesional berpengaruh sikap terhadap profesi yang dijalankan.
positif terhadap pemilihan karir Adanya kemudahan dalam mengakses
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan informasi kerja yang dibutuhkan, maka
publik. semakin besar peluang karir dalam
dunia kerja. Selain itu, adanya informasi
Pengaruh Nilai-nilai Sosial Terhadap mengenai banyaknya perusahaan yang
Pemilihan Karir Mahasiswa berdiri dan semakin berkembangnya
Akuntansi Sebagai Akuntan Publik dunia usaha di Indonesia, dapat
Nilai-nilai sosial adalah segala membuka peluang besar bagi karir
sesuatu yang berada disekitar karyawan akuntan publik.
yang dapat mempengaruhi dalam Berdasarkan penjelasan di atas,
menjalankan pekerjaan. Nilai-nilai maka dapat dirumuskan hipotesis
sosial berkaitan dengan penilaian atas sebagai berikut:
pekerjaan dan kemampuan yang
dimiliki. Menurut Stolle (1976), H6 : Pertimbangan pasar kerja
mahasiswa akuntansi menganggap berpengaruh positif terhadap pemilihan
bahwa profesi akuntan publik lebih karir mahasiswa akuntansi sebagai
memberikan kesempatan untuk dapat akuntan publik.
berinteraksi dengan orang lain, lebih METODE PENELITIAN
memberi kesempatan untuk
menyediakan jasa sosial, dan lebih Populasi dan Sampel Penelitian
prestisius dibandingkan dengan profesi Populasi yang digunakan dalam
bidang akuntan lain. Oleh karena itu, penelitian ini adalah mahasiswa
pekerjaan akuntan publik lebih dihargai program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas
dan lebih dipercaya oleh masyarakat Ekonomi dan Bisnis Universitas
yang nantinya dapat meningkatkan nilai Brawijaya Malang. Besarnya populasi
intrinsik akuntan publik. tersebut berjumlah sekitar 1.000
Berdasarkan penjelasan di atas, mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini
maka dapat dirumuskan hipotesis adalah mahasiswa aktif program S1
sebagai berikut: Jurusan Akuntansi Universitas
Brawijaya angkatan tahun 2015-2018.
H5 : Nilai-nilai sosial berpengaruh Teknik pengambilan sampel dalam
positif terhadap pemilihan karir penelitian ini menggunakan teknik
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan purposive sampling, yaitu teknik
publik. pengambilan sampel dengan berbagai
Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja pertimbangan tertentu (Sugiyono,
Terhadap Pemilihan Karir 2017:85). Pertimbangan-pertimbangan
Mahasiswa Akuntansi Sebagai yang harus dipenuhi oleh sampel dalam
Akuntan Publik penelitian ini, yaitu:
Pertimbangan pasar kerja
merupakan pandangan seseorang dalam
1. Mahasiswa aktif program S1 Jenis dan Sumber Data
Jurusan Akuntansi Fakultas Jenis data yang digunakan dalam
Ekonomi dan Bisnis Universitas penelitian ini adalah data primer.
Brawijaya Malang angkatan Menurut Sugiyono (2017:193), data
2015-2018. primer merupakan sumber data yang
2. Mahasiswa akhir program S1 secara langsung memberikan data
Jurusan Akuntansi Fakultas kepada pengumpul data. Data primer
Ekonomi dan Bisnis Universitas dalam penelitian ini berupa opini subjek
Brawijaya Malang angkatan secara individual dengan metode survei.
2015-2018 yang telah Metode survei merupakan metode
menempuh mata kuliah auditing. pengumpulan data dengan pertanyaan
3. Mahasiswa akhir yang akan tertulis untuk memperoleh data yang
menyelesaikan studinya dan diperlukan. Dalam hal ini, sumber data
memutuskan untuk bekerja. primer tersebut diperoleh melalui
4. Mahasiswa yang memiliki kuesioner yang berisi tentang faktor-
pengetahuan tentang profesi faktor yang mempengaruhi pemilihan
akuntansi yang memadai karir mahasiswa akuntansi sebagai
sehingga memiliki gambaran akuntan publik yang dibagikan kepada
atas rencana karir yang akan mahasiswa program S1 Jurusan
dipilihnya. Akuntansi Universitas Brawijaya
Penentuan besar sampel yang angkatan tahun 2015-2018.
diambil pada penelitian ini
menggunakan rumus Slovin, yaitu: Metode Pengumpulan Data
(Sugiyono, 2017:126) Metode pengumpulan data
N menggunakan metode penyebaran
n= kuesioner secara online kepada
1 + (N.e2) responden atau mahasiswa program S1
Keterangan : Jurusan Akuntansi Universitas
n = Ukuran Sampel Brawijaya angkatan tahun 2015-2018.
N = Ukuran Populasi Penyebaran kuesioner secara online
e = Margin of Error, yaitu persen dilakukan agar mudah diakses, efisiensi
kelonggaran ketidaktelitian karena waktu dan biaya, serta pengolahan data
adanya kesalahan pengambilan sampel secara otomatis. Kuesioner tersebut
yang masih dapat ditolerir. Nilai Margin berisi data demografi responden,
of Error sebesar 10% atau 0,1. meliputi nama, jenis kelamin, semester,
Maka, penentuan besar sampel dan tahun angkatan. Selanjutnya,
dalam penelitian adalah sebagai berikut: kuesioner berisi pertanyaan tentang
N faktor-faktor yang mempengaruhi
𝑛 =
1 + (N.e2) pemilihan karir mahasiswa akuntansi
1.000 sebagai akuntan publik. Faktor-faktor
= dalam pertanyaan tersebut terdiri dari
1 + (1.000)(0,12)
faktor penghargaan finansial,
= 90.9 (dibulatkan lingkungan kerja, pelatihan profesional,
menjadi 91) pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
Berdasarkan perhitungan sampel dan pertimbangan pasar kerja. Setiap
dengan rumus Slovin diatas, sehingga pertanyaan akan diberikan skor atau
didapatkan sampel sebanyak 91 nilai berdasarkan skala Likert.
responden.
Definisi Operasional dan Pengukuran yang kondusif dapat
Variabel memberikan rasa aman bagi para
Variabel Dependen (Y) pekerja sehingga dapat
Variabel dependen dalam memberikan kinerja yang
penelitian ini adalah pemilihan karir optimal. Berikut ini merupakan
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan indikator pengukuran
publik. Variabel ini diukur dengan lingkungan kerja yang telah
menggunakan pertanyaan apakah dikembangkan (Senjari, 2016):
mahasiswa akuntansi akan memutuskan a. Tantangan dalam bekerja
untuk memilih karir sebagai akuntan b. Tingkat persaingan antar
publik atau tidak. Indikator pengukuran pekerja
variabel Y adalah sebagai berikut: 0 = c. Tekanan untuk mencapai
Tidak, dan 1 = Ya. hasil yang maksimal
3. Pelatihan Profesional
Variabel Independen (X) Pelatihan profesional berkaitan
1. Penghargaan Finansial dengan peningkatan kemampuan
Menurut Mulyadi (2009:309), dan keahlian terhadap suatu
penghargaan finansial atau gaji profesi tertentu yang bertujuan
adalah pembayaran atas untuk mencapai prestasi kerja
penyerahan jasa yang diberikan yang diharapkan. Menurut Stolle
oleh karyawan kepada (1976), profesi akuntan publik
perusahaan yang memiliki memerlukan pelatihan kerja agar
jenjang jabatan seperti manajer. dapat melaksanakan pekerjaan
Penghargaan finansial diberikan audit dengan baik, tidak cukup
oleh perusahaan sebagai sistem hanya dengan pendidikan formal
pengendalian agar karyawan tetapi harus ditunjang dengan
melakukan pekerjaan yang pengalaman praktek kerja di
sesuai dengan pencapaian tujuan lapangan dan jam kerja yang
perusahaan. Berikut ini memadai. Berikut ini merupakan
merupakan indikator pengukuran indikator pengukuran
penghargaan finansial yang telah lingkungan kerja yang telah
dikembangkan (Senjari, 2016): dikembangkan (Dewi &
a. Besarnya gaji awal Kresnanda, 2019):
b. Adanya dana pensiun a. Pelatihan sebelum
c. Potensi kenaikan gaji memulai bekerja
2. Lingkungan Kerja b. Pelatihan kerja rutin di
Lingkungan kerja merupakan dalam instansi
segala hal yang berada di sekitar c. Pelatihan di luar lembaga
pekerja dan dapat instansi
mempengaruhi pekerja dalam d. Pengalaman kerja yang
menjalankan pekerjaan yang bervariasi
diberikan. Menurut Terry 4. Pengakuan Profesional
(2006:23), lingkungan kerja Pengakuan profesional
dapat menjadi kekuatan- berkaitang dengan pengakuan
kekuatan yang dapat terhadap prestasi dan
mempengaruhi kinerja keberhasilan atas suatu
perusahaan baik secara langsung pekerjaan. Pengakuan terhadap
maupun tidak langsung. Hal ini prestasi kerja dapat
dikarenakan, lingkungan kerja meningkatkan kualitas pekerjaan
yang dihasilkan sehingga dapat
memotivasi dalam pencapaian kerja baik dalam jangka pendek
karir yang lebih baik (Siskayani maupun jangka panjang.
& Saitri, 2017). Berikut ini Menurut Juliansah & Suryaputri
merupakan indikator pengukuran (2016), semakin baik
lingkungan kerja yang telah pertimbangan pasar kerja dalam
dikembangkan (Yohanes, 2015): memilih profesi sebagai akuntan
a. Adanya pengakuan publik, maka akan semakin
ketika berprestasi mendukung minat mahasiswa
b. Banyaknya kesempatan dalam memilih karir sebagai
untuk berkembang akuntan publik. Berikut ini
c. Banyak cara untuk naik merupakan indikator
pangkat pengukuran lingkungan kerja
d. Keahlian untuk mencapai yang telah dikembangkan
sukses (Siskayani & Saitri, 2017):
5. Nilai-nilai Sosial a. Keamanan kerja yang
Nilai-nilai sosial adalah faktor terjamin
yang menunjukkan kemampuan b. Kemudahan memperoleh
seseorang yang dilihat dari sudut informasi lapangan kerja
pandang orang yang ada di c. Peluang untuk mencari
lingkungannya. Dengan nilai- pengalaman kerja yang
nilai sosial akan mendorong lebih baik di perusahaan
pekerjaan akuntan publik lebih lain
dihargai dalam strata sosial
masyarakat (Siskayani & Saitri, Metode Analisis Data
2017). Adanya kepedulian dari Analisis Statistik
masyarakat tesebut akan Deskriptif
berdampak pada peningkatan Statistik deskriptif merupakan
nilai instrinsik dan nilai jual analisis statistik yang digunakan untuk
seorang akuntan. Berikut ini menggambarkan atau menganalisis data
merupakan indikator pengukuran dengan cara mendeskripsikan data yang
lingkungan kerja yang telah telah terkumpul tanpa bermaksud untuk
dikembangkan (Siskayani & membuat kesimpulan yang berlaku
Saitri, 2017): secara umum atau generalisasi
a. Kesempatan untuk (Sugiyono, 2017:147). Analisis statistik
melakukan kegiatan deskriptif adalah metode dalam
sosial menyajikan data sehingga dapat lebih
b. Kesempatan untuk mudah dipahami dan diinterpretasikan
berinteraksi dengan oleh peneliti. Data yang diberikan
orang lain melalui analisis ini terdiri dari angka
c. Kesempatan untuk maksimum, angka minimum, nilai rata-
bekerja dibidang lain rata (mean), dan standar deviasi
6. Pertimbangan Pasar Kerja (standar deviation).
Pertimbangan pasar kerja
diperlukan karena adanya Uji Validitas
persaingan yang ketat diantara Uji validitas digunakan untuk
para pencari kerja, yang mengukur sah atau valid tidaknya data
menyebabkan mahasiswa perlu pada suatu kuesioner (Ghozali,
untuk mempertimbangkan pasar 2018:51). Valid tidaknya suatu
kuesioner dapat dilihat pada
kemampuan pertanyaan pada kuesioner
dalam
mengungkapkan sesuatu yang akan minat atau tidak minat terhadap
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji pemilihan karir sebagai akuntan publik.
validitas dalam penelitian ini Persamaan regresi logistik adalah
menggunakan Correlation Test Pearson sebagai berikut:
Product yang dilakukan dengan cara P=
1
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel 1 + 𝑒−(𝛼 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + …+ β6X6 )
pada signifikansi 0,05 (5%) atau 0,01 Uji Kelayakan Keseluruhan Model
(1%) dari derajat kebebasan (dk) = N-2, (Overall Model Fit)
dengan N adalah jumlah sampel dalam Pengujian kelayakan
penelitian. Menurut Ghozali (2018), keseluruhan model dapat dilihat pada
pengujian validitas diukur dengan tabel -2 log likelihood. Likelihood L
menggunakan beberapa kriteria sebagai pada model merupakan probabilitas
berikut: model yang dihipotesiskan dapat
a) Jika nilai rhitung > rtabel, maka alat ukur menggambarkan data input.
atau instrumen dalam penelitian Perbandingan dari nilai -2 log likelihood
yang digunakan valid dapat dilakukan dengan
b) Jika nilai rhitung < rtabel, maka alat ukur membandingkan nilai -2 log likelihood
atau instrumen dalam penelitian pada model yang hanya melibatkan
yang digunakan tidak valid konstanta dengan nilai
Uji Reliabilitas -2 log likelihood pada model yang
Menurut Ghozali (2018:45), uji melibatkan konstanta dan variabel
realibilitas adalah alat yang digunakan bebas. Menurut Ghozali (2018:333),
untuk mengukur suatu kuesioner yang nilai -2 log likelihood pada model yang
merupakan indikator dari variabel. melibatkan konstanta dan variabel bebas
Suatu kuesioner dapat dinyatakan lebih rendah daripada nilai -2 log
reliabel, apabila jawaban yang diberikan likelihood pada model yang hanya
oleh responden terhadap suatu melibatkan konstanta. Hal ini
pernyataan atau pertanyaan konsisten mengindikasikan bahwa model yang
atau stabil. Uji realibilitas dapat melibatkan variabel bebas lebih baik
menggunakan Cronbach Alpha, dengan daripada model yang tanpa melibatkan
kriteria sebagai berikut: variabel bebas.
a) Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, Uji Kesesuaian Model Regresi
maka variabel dapat dikatakan (Hosmer and Lemeshow Test)
reliabel atau handal Menurut Ghozali (2018:333),
b) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60, pengujian kelayakan model regresi
maka variabel dapat dikatakan tidak dapat dinilai dengan menggunakan
reliabel atau handal Hosmer and Lemeshow’s Goodness of
Analisis Regresi Logistik Fit Test. Dalam Hosmer and
Analisis regresi logistik Lemeshow’s Goodness of Fit Test
digunakan untuk menguji apakah dalam menguji hipotesis nol bahwa data
regresi terdapat probabilitas variabel empiris cocok atau sesuai dengan model
dependen atau terikat yang diprediksi (tidak adanya perbedaan antara model
oleh variabel independen atau bebas dengan data sehingga dapat dikatakan
(Ghozali, 2018:325). Analisis regresi fit). Apabila nilai Hosmer and
logistik digunakan dalam penelitian ini Lemeshow’s Goodness of Fit Test ≤
karena variabel dependen berbentuk 0,05, maka hipotesis ditolak atau ada
biner yang terdiri dari dua pilihan yaitu perbedaan yang signifikan antara model
dan nilai observasinya. Hal ini
menunjukkan bahwa Goodness Fit
Model tidak baik karena tidak dapat
memprediksi nilai observasinya.
Namun,
apabila nilai Hosmer and Lemeshow’s Negelkerke R Square adalah modifikasi
Goodness of Fit Test > 0,05, maka dari koefisien Cox & Snell R Square
hipotesis diterima atau tidak ada yang memastikan bahwa nilai yang
perbedaan yang signifikan antara model dimiliki bervariasi antara 0 (nol) sampai
dan nilai observasinya karena model 1 (satu). Jika nilai R2 semakin
dapat memprediksi nilai observasinya. mendekati
Uji Omnibus (Simultan) 1 (satu) artinya variabel independen
Uji omnibus (omnibus test) dapat memberikan hampir semua
digunakan untuk menganalisis variabel informasi yang dibutuhkan oleh variabel
independen berpengaruh secara dependen.
simultan atau bersama-sama terhadap Uji Parsial
variabel dependen (Ghozali, 2018:335). Setelah melakukan uji kelayakan
Pengujian ini dilakukan dengan model regresi dan dapat dinyatakan
membandingkan antara selisih nilai -2 memenuhi kelayakan untuk
log likelihood (Chi-Square hitung) memprediksi adanya pengaruh antara
dengan Chi-Square tabel. Dasar variabel independen terhadap variabel
pengambilan keputusan pada uji dependen, maka dilakukan uji parsial.
omnibus adalah sebagai berikut: Pengujian hipotesis secara parsial ini
(Ghozali, 2018) dapat dilihat pada tabel uji wald.
a) Jika nilai chi-square hitung > chi- Menurut Ghozali (2018:99), uji parsial
square tabel atau nilai signifikansi < dilakukan untuk menguji besarnya
0,05, maka terdapat pengaruh secara pengaruh variabel independen secara
simultan atau bersama-sama antara parsial dalam menjelaskan variabel
variabel bebas (independen) dependen. Dasar pengambilan
terhadap variabel terikat (dependen). keputusan uji hipotesis pada signifikansi
b) Jika nilai chi-square hitung < chi- 0,05 atau 5% adalah sebagai berikut:
square tabel atau nilai signifikansi > a) Jika nilai P-Value > 0,05, maka
0,05, maka tidak terdapat pengaruh tidak terdapat pengaruh signifikan
secara simultan atau bersama-sama secara parsial antara variabel
antara variabel bebas (independen) independen terhadap variabel
terhadap variabel terikat (dependen). dependen
Koefisien Determinasi (R2) b) Jika nilai P-Value ≤ 0,05, maka
Uji koefisien determinasi terdapat pengaruh signifikan secara
digunakan untuk mengukur besar parsial antara variabel independen
kemampuan model dalam menerangkan terhadap variabel dependen
variasi variabel dependen (Ghozali,
2018:97). Pengujian ini diperoleh dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
nilai yang terdapat pada Cox & Snell R
Square dan Negelkerke R Square, yang Hasil Pengumpulan Data
bernilai antara 0 (nol) sampai 1 (satu). Dalam mengumpulkan data yang
Cox & Snell R Square merupakan digunakan dalam penelitian dengan
ukuran yang mencoba untuk meniru menggunakan penyebaran kuesioner.
ukuran R2 pada regresi berganda dengan Penyebaran kuesioner dilakukan secara
didasarkan pada teknik estimasi online melalui pesan grup maupun
likelihood dengan nilai maksimum pribadi dalam berbagai media sosial.
kurang dari 1 (satu) sehingga akan sulit Proses penyebaran kuesioner dilakukan
diinterpretasikan. Sedangkan dengan memberikan alamat web yang
menuju pada kuesioner berbentuk
formulir yang harus diisi oleh
responden.
Tabel 4.1 angkatan 2017 dan tahun angkatan
Hasil Penyebaran Kuesioner terendah adalah angkatan 2016.
Kategori Jumlah Persentase Analisis Statistik Deskriptif Variabel
Disebar 100 100% Independen
Tabel 4.4
Tidak
4 96% Statistik Deskriptif Variabel
Kembali
Independen
Tidak Valid 5 5% Std.
Valid 91 91% N Min Max Mean Dev.
Penghargaan 91 6 15 10,86 1,761
Sumber: Data primer diolah Finansial
Jumlah keseluruhan kuesioner Lingkungan 91 7 15 12,63 1,787
yang disebar sebanyak 100 kuesioner, Kerja
namun yang diterima kembali sebanyak Pelatihan 91 11 20 15,78 2,289
Profesional
96 kuesioner. Dari jumlah kuesioner Pengakuan 91 11 20 15,37 2,127
yang diterima, terdapat 5 kuesioner Profesional
yang tidak dapat digunakan dalam Nilai-nilai 91 5 15 11,46 1,968
penelitian. Hal ini dikarenakan kurang Sosial
lengkapnya pengisian jawaban dan Pertimbangan 91 4 15 10,78 1,971
Pasar Kerja
adanya pengisian dua kali (double data) Valid N 91
oleh responden. Dengan demikian, (listwise)
jumlah data kuesioner yang dapat Sumber : Output SPSS 25
digunakan adalah sebanyak 91 data. 1. Variabel penghargaan finansial
Profil Responden memiliki nilai minimum sebesar
Tabel 4.2 6, nilai maksimum sebesar 15,
Profil Responden Berdasarkan rata-rata total sebesar 10,86 dan
Jenis Kelamin standar deviasi atau taraf
Cumul kesalahan sebesar 1,761.
Frequ Valid ative
ency Percent Percent Percent 2. Variabel lingkungan kerja
Valid Perempuan 65 71,4 71,4 71,4 memiliki nilai minimum sebesar
Laki-laki 26 28,6 28,6 100,0
Total 91 100,0 100,0
7 dan nilai maksimum sebesar
Sumber : Output SPSS 25 15. Hasil analisis statistik
Tabel 4.3 deskriptif menunjukkan bahwa
Profil Responden Berdasarkan rata-rata total variabel
Tahun Angkatan lingkungan kerja sebesar 12,63
dengan standar deviasi atau taraf
Cumula
Frequ Valid tive kesalahan sebesar 1,787.
ency Percent Percent Percent 3. Variabel pelatihan profesional
Valid 2015 22 24,2 24,2 24,2
memiliki nilai minimum sebesar
2016 8 8,8 8,8 33,0
2017 44 48,4 48,4 81,3 11 dan nilai maksimum sebesar
2018 17 18,7 18,7 100,0 20. Hasil analisis statistik
Total 91 100,0 100,0
deskriptif menunjukkan bahwa
Sumber : Output SPSS 25
rata-rata total variabel
Berdasarkan tabel 4.2 yang
lingkungan kerja sebesar 15,78
menunjukkan bahwa total responden
dengan standar deviasi atau taraf
yang diperoleh sebesar 91 responden.
kesalahan sebesar 2,289.
Dalam hal ini, jumlah responden dengan
4. Variabel pengakuan profesional
tahun angkatan terbanyak adalah
memiliki nilai minimum sebesar
11 dan nilai maksimum sebesar karir sebagai akuntan publik, sedangkan
20. Hasil analisis statistik sisanya sebanyak 21 responden atau
deskriptif menunjukkan bahwa sebesar 23,1 % tidak berminat untuk
rata-rata total variabel memilih karir sebagai akuntan publik.
pengakuan profesional sebesar
15,37 dengan standar deviasi Uji Validitas
atau taraf kesalahan sebesar Tabel 4.6
2,127. Uji Validitas
5. Variabel nilai-nilai sosial
memiliki nilai minimum sebesar
5 dan nilai maksimum sebesar
15. Hasil analisis statistik Rhitung
deskriptif menunjukkan bahwa Variabel Item (Pearson Rtabel Ket.
Correlation)
rata-rata total variabel
X1.1 0,763 0,2687 Valid
pengakuan profesional sebesar Penghargaan X1.2 0,779 0,2687 Valid
11,46 dengan standar deviasi Finansial
X1.3 0,752 0,2687 Valid
atau taraf kesalahan sebesar (X1)
1,968. X1 1 0,2687 Valid
6. Variabel nilai-nilai sosial X2.1 0,792 0,2687 Valid
memiliki nilai minimum sebesar Lingkungan X2.2 0,795 0,2687 Valid
4 dan nilai maksimum sebesar Kerja (X2) X2.3 0,829 0,2687 Valid
15. Hasil analisis statistik X2 1 0,2687 Valid
deskriptif menunjukkan bahwa X3.1 0,855 0,2687 Valid
rata-rata total variabel X3.2 0,849 0,2687 Valid
pengakuan profesional sebesar Pelatihan
Profesional X3.3 0,765 0,2687 Valid
10,78 dengan standar deviasi (X3) X3.4 0,713 0,2687 Valid
atau taraf kesalahan sebesar
1,971. X3 1 0,2687 Valid
X4.1 0,703 0,2687 Valid
Analisis Statistik Deskriptif
X4.2 0,650 0,2687 Valid
Variabel Dependen Pengakuan
Profesional X4.3 0,680 0,2687 Valid
Tabel 4.5
(X4) X4.4 0,797 0,2687 Valid
Statistik Deskriptif Variabel
Dependen X4 1 0,2687 Valid
Pemilihan Karir Akuntan Publik X5.1 0,791 0,2687 Valid
Frequ Valid Cumulative
ency Percent Percent Percent Nilai-nilai X5.2 0,686 0,2687 Valid
Valid Ya 70 76.9 76.9 100.0 Sosial (X5) X5.3 0,806 0,2687 Valid
Tidak 21 23.1 23.1 23.1
Total 91 100.0 100.0 X5 1 0,2687 Valid
Sumber : Output SPSS 25 X6.1 0,729 0,2687 Valid
Berdasarkan hasil tabel statistik Pertimbanga X6.2 0,814 0,2687 Valid
n Pasar Kerja
deskriptif variabel pemilihan karir (X6) X6.3 0,695 0,2687 Valid
sebagai akuntan publik, jawaban “Ya” X6 1 0,2687 Valid
berarti mahasiswa akuntansi berminat
untuk memilih karir sebagai akuntan Sumber : Output SPSS 25
publik. Sedangkan jawaban “Tidak” Diketahui bahwa rtabel dapat
berarti mahasiswa akuntansi tidak dihitung dengan menggunakan rumus df
berminat untuk memilih karir sebagai = N-2, dengan N adalah jumlah
akuntan publik. Dari total responden keseluruhan sampel yaitu 91, maka
sebanyak 91 responden, menunjukkan besarnya rtabel dengan df = 91-2 = 89
bahwa sebanyak 70 responden atau
pada signifikansi 0,01 atau 1% adalah
sebesar 76,9% berminat untuk memilih
0,2678. Berdasarkan hasil uji validitas
pada tabel diatas, menunjukkan bahwa Berdasarkan tabel 4.7 diatas, maka dapat
setiap instrumen variabel independen disusun model regresi1sebagai berikut:
memiliki rhitung lebih besar dibandingkan P=
dengan rtabel, sehingga dapat 1 + 𝑒−(𝛼 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + …+ β6X6)
disimpulkan bahwa instrumen P=
1
keseluruhan variabel independen dalam 1 + 2,718−(−4,606 + 0,285X1 + −0,203X2 + −0,177X3 + 0,147X4 +0,306X5 +
penelitian ini valid dan dapat digunakan 0,237X6)

untuk mengukur variabel yang akan 1. Nilai koefisien regresi logistik


diteliti. variabel penghargaan finansial
(X1) adalah sebesar 0,285. Hal
Uji Reliabilitas
ini menunjukkan adanya
Tabel 4.7
hubungan positif antara variabel
Uji Realibilitas
Cronbach penghargaan finansial dengan
Variabel Ket. pemilihan karir sebagai akuntan
Alpha
Penghargaan Finansial (X1) 0,643 Reliabel publik, sehingga semakin
Lingkungan Kerja (X2) 0,728 Reliabel meningkat penghargaan finansial
Pelatihan Profesional (X3) 0,806 Reliabel maka minat mahasiswa untuk
berkarir sebagai akuntan publik
Pengakuan Profesional (X4) 0,670 Reliabel
juga akan meningkat.
Nilai-nilai Sosial (X5) 0,641 Reliabel
2. Nilai koefisien regresi logistik
Pertimbangan Pasar Kerja
(X6) 0,602 Reliabel variabel lingkungan kerja (X2)
Sumber : Output SPSS 25 adalah sebesar -0,203. Hal ini
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, menunjukkan adanya hubungan
menunjukkan bahwa nilai Cronbach negatif antara variabel
Alpha pada masing-masing variabel lingkungan kerja dengan
yang digunakan dalam penelitian ini pemilihan karir sebagai akuntan
lebih dari 0,60. Dengan demikian, publik, sehingga semakin
seluruh variabel penelitian dinyatakan meningkat lingkungan kerja
reliabel atau dapat diandalkan. maka minat mahasiswa untuk
berkarir sebagai akuntan publik
Analisis Regresi Logistik akan semakin menurun.
Tabel 4.8 3. Nilai koefisien regresi logistik
Analisis Regresi Logistik variabel pelatihan profesional
d Exp
B S.E Wald f Sig. (B)
(X3) adalah sebesar -0,177. Hal
Ste Penghargaan ,285 ,180 2,511 1 ,113 1,329 ini menunjukkan adanya
p Finansial hubungan negatif antara variabel
1a Lingkungan -,203 ,186 1,189 1 ,276 ,816 pelatihan profesional dengan
Kerja
Pelatihan -,177 ,155 1,303 1 ,254 ,838 pemilihan karir sehingga
Profesional semakin meningkat pelatihan
Pengakuan ,147 ,177 ,689 1 ,406 1,158
Profesional
profesional maka minat
Nilai-nilai ,306 ,184 2,775 1 ,096 1,359 mahasiswa untuk berkarir
Sosial sebagai akuntan publik akan
Pertimbanga ,237 ,156 2,320 1 ,128 1,268
n Pasar
menurun.
Kerja 4. Nilai koefisien regresi logistik
Constant -4,61 2,795 2,715 1 ,099 ,010 variabel pengakuan profesional
a. Variable(s) entered on step 1: Penghargaan Finansial, (X4) adalah sebesar 0,147. Hal
Lingkungan Kerja, Pelatihan Profesional, Pengakuan
Profesional, Nilai-nilai Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja. ini menunjukkan adanya
Sumber : Output SPSS 25 hubungan positif antara variabel
pengakuan profesional dengan
pemilihan
karir sebagai akuntan publik, Berdasarkan tabel diatas,
sehingga semakin meningkat menunjukkan bahwa nilai -2 Log
pengakuan profesional maka Likelihood dengan melibatkan variabel
minat mahasiswa untuk berkarir independen (Block 1) sebesar 84,425
sebagai akuntan publik juga lebih kecil dibandingkan dengan nilai -2
akan meningkat. Log Likelihood tanpa melibatkan
5. Nilai koefisien regresi logistik variabel bebas (Block 0) adalah sebesar
variabel nilai-nilai sosial (X5) 98,317. Penurunan nilai -2 Log
adalah sebesar 0,306. Hal ini Likelihood menunjukkan model regresi
menunjukkan adanya hubungan yang baik atau data akan fit ketika
positif antara variabel nilai-nilai variabel independen dimasukkan
sosial dengan pemilihan karir kedalam model, sehingga model regresi
sebagai akuntan publik, layak untuk digunakan.
sehingga semakin meningkat
nilai-nilai sosial maka minat Uji Kesesuaian Model Regresi
mahasiswa untuk berkarir (Hosmer and Lemeshow Test)
sebagai akuntan publik juga Tabel 4.10
akan meningkat. Uji Kesesuaian Model Regresi
6. Nilai koefisien regresi logistik Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
variabel pertimbangan pasar 1 8,717 8 ,367
kerja (X6) adalah sebesar 0,237. Sumber : Output SPSS 25
Hal ini menunjukkan adanya Berdasarkan hasil uji Hosmer
hubungan positif antara variabel and Lemeshow tersebut diatas, nilai
pertimbangan pasar kerja signifikansi sebesar 0,367. Hal ini
dengan pemilihan karir sebagai menunjukkan bahwa nilai signifikansi
akuntan publik, sehingga uji Hosmer and Lemeshow lebih besar
semakin meningkat daripada nilai signifikansi 5% atau 0,05
pertimbangan pasar kerja maka (0,367 > 0,05). Dengan demikian, dapat
minat mahasiswa untuk berkarir disimpulkan bahwa model dapat
sebagai akuntan publik juga diterima atau model mampu
akan meningkat. memprediksi nilai observasinya.
Uji Kelayakan Keseluruhan Hasil prediksi untuk mengetahui
Model (Overall Model Fit) seberapa besar ketepatan dalam
Tabel 4.9 menggolongkan pemilihan karir
-2 Log Likelihood (Block 1: mahasiswa sebagai akuntan publik
Method=Enter) dalam kategori minat atau tidak minat.
Berikut adalah hasil pengujian tersebut.
Iteration Historya,b,c,d
Tabel 4.11
Iteration -2 Log likelihood Tingkat Ketepatan
Step 1 1 87,068 Model
2 84,543 Classification Tablea,b
3 84,425 Predicted
4 84,425 Minat Akuntan
5 84,425 Publik Percentage
Observed Tidak Ya Correct
a. Method: Enter
Minat Akuntan Tidak 0 21 .0
b. Constant is included in the model. Ya 0 70 100.0
Publik
c. Initial -2 Log Likelihood: 98,317 Overall Percentage 76.9
d. Estimation terminated at iteration a. Constant is included in the model.
number 5 because parameter b. The cut value is ,500
estimates changed by less than ,001. Sumber : Output SPSS 25
Sumber : Output SPSS 25
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, nilai Nagelkerke R Square sebesar
dari jumlah keseluruhan responden 0,214 atau sama dengan 21,4%. Hal ini
yaitu menunjukkan bahwa variabel
91 responden, terdapat 21 responden penghargaan finansial, lingkungan
yang tidak memiliki minat untuk kerja, pelatihan profesional, pengakuan
berkarir sebagai akuntan publik dan 70 profesional, nilai-nilai sosial, dan
responden yang memiliki minat sebagai pertimbangan pasar kerja berpengaruh
akuntan publik. Secara keseluruhan, terhadap pemilihan karir mahasiswa
model regresi yang terbentuk mampu sebagai akuntan publik sebesar 21,4%,
memprediksi ketepatan model sebesar sedangkan sisanya sebesar 78,6%
76,9%. (100%-21,4%=78,6%) dipengaruhi oleh
Uji Omnibus (Simultan) variabel lain diluar variabel independen
Tabel 4.12 yang digunakan dalam penelitian ini.
Uji Uji Parsial
Omnibus Tabel 4.14
Omnibus Tests of Model Coefficients Uji Parsial
Chi- Variables in the Equation
square Df Sig.
Exp
Step 1 Step 13,892 6 ,031 B S.E. Wald df Sig. (B)
Sumber : Block
Output SPSS 25
13,892 6 ,031 Step Penghargaan ,285 ,180 2,511 1 ,113 1,329
Berdasarkan tabel diatas, ,031
Model 13,892 6 nilai 1a Finansial
Chi-square hitung sebesar 13,892 pada Lingkungan -,203 ,186 1,189 1 ,276 ,816
Kerja
signifikansi 0,031. Sementara itu, nilai Pelatihan -,177 ,155 1,303 1 ,254 ,838
Chi-square tabel dengan enam variabel Profesional
bebas sebesar 12,5916 pada signifikansi Pengakuan ,147 ,177 ,689 1 ,406 1,158
Profesional
(alpha) 0,05. Nilai Chi-square hitung Nilai-nilai ,306 ,184 2,775 1 ,096 1,359
lebih besar dari Chi-square tabel Sosial
(13,892 Pertimbangan ,237 ,156 2,320 1 ,128 1,268
Pasar Kerja
> 12,5916) dan nilai signifikansi lebih Constant -4,606 2,795 2,715 1 ,099 ,010
kecil dari alpha (0,034 < 0,05). Hal ini a. Variable(s) entered on step 1: Penghargaan Finansial,
menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja, Pelatihan Profesional, Pengakuan
independen berpengaruh secara Profesional, Nilai-nilai Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja.
simultan terhadap variabel dependen. Sumber : Output SPSS 25
Artinya, adanya pengaruh yang Berdasarkan hasil uji parsial
ditimbulkan oleh variabel-variabel tersebut diatas, masing-masing variabel
independen jika digabungkan terhadap memiliki nilai statistik Wald lebih kecil
variabel dependen. daripada Chi-square dan nilai
signifikansi lebih besar daripada alpha
Koefisien Determinasi (R2) 0,05. Perhitungan nilai Chi-square tabel
Tabel 4.13 pada derajat kebebasan (df) = 1 dan
Koefisien signifikansi alpha 5% atau 0,05 yaitu
Determinasi 3,841. Sehingga, dapat diinterpretasikan
Model Summary bahwa variabel penghargaan finansial,
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke lingkungan kerja, pelatihan profesional,
Step likelihood R Square R Square
1 84,425a ,142 ,214 pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
a. Estimation terminated at iteration number 5 dan pertimbangan pasar kerja tidak
because parameter estimates changed by berpengaruh namun positif terhadap
less than ,001.
pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Sumber : Output SPSS 25
sebagai akuntan publik.
Berdasarkan tabel hasil
koefisien determinasi diatas, dapat
dilihat bahwa
Pembahasan Hasil uji hipotesis 2
Pengaruh Penghargaan Finansial menunjukkan bahwa variabel
terhadap Pemilihan Karir sebagai lingkungan kerja tidak berpengaruh
Akuntan Publik namun positif terhadap pemilihan karir
Hasil uji hipotesis 1 sebagai akuntan publik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel tersebut didukung oleh penelitian
penghargaan finansial tidak Senjari (2016) yang mengemukakan
berpengaruh namun positif terhadap bahwa lingkungan kerja tidak
pemilihan karir sebagai akuntan publik. berpengaruh terhadap minat memilih
Hasil penelitian ini didukung oleh karir sebagai akuntan publik. Namun,
penelitian Dippa, Mendra, & Bhegawati hasil penelitian ini berbanding terbalik
(2020), yang menyatakan bahwa dengan penelitian Dewayani, Chasanah,
penghargaan finansial atau gaji tidak & Anam, (2017), lingkungan kerja yang
berpengaruh terhadap minat mahasiswa semakin baik akan meningkatkan
akuntansi menjadi akuntan publik. ketertarikan mahasiswa akuntansi untuk
Namun, hasil penelitian tersebut menjadi akuntan publik.
berbanding terbalik dengan penelitian Pada penelitian ini, mahasiswa
Iftinan (2018) dan Dewi & Kresnanda akuntansi cenderung tidak
(2019), yang mengemukakan bahwa mempertimbangkan faktor lingkungan
penghargaan finansial berpengaruh pada kerja dalam memilih karir. Mahasiswa
pemilihan karir sebagai akuntan publik. akuntansi mungkin berpandangan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kondisi dan situasi di lingkungan
tersebut, dapat diartikan bahwa kerja harus diterima dan dihadapi ketika
mahasiswa yang memilih karir sebagai memutuskan untuk bekerja pada suatu
akuntan publik maupun yang tidak profesi. Adanya berbagai tantangan dan
memilih karir sebagai akuntan publik tekanan dalam bekerja juga merupakan
memiliki pandangan bahwa profesi pengorbanan yang harus dihadapi untuk
yang dipilih sama-sama memiliki gaji mendapatkan kepuasan dan
yang tinggi. Mahasiswa akuntansi penghargaan atas pekerjaan yang
berpendapat bahwa gaji yang tinggi dilakukan. Tekanan pekerjaan dapat
dapat diperoleh melalui berbagai mengembangkan pengetahuan dan
macam profesi, tidak hanya akuntan keahlian dalam menghadapi berbagai
publik. Terdapat banyak profesi selain situasi dan permasalahan dunia kerja.
akuntan publik yang memiliki gaji yang Kebutuhan aktualisasi diri atau
tinggi. Selain itu, adanya insentif, pengembangan diri menurut Maslow
bonus, dan dana pensiun juga (1943) menjadi penting dalam
menjadikan daya tarik bagi mahasiswa meningkatkan kualitas diri.
yang akan bekerja dalam suatu
perusahaan. Sesuai dengan teori hierarki Pengaruh Pelatihan Profesional
kebutuhan oleh Maslow (1943), terhadap Pemilihan Karir sebagai
menyatakan bahwa kebutuhan finansial Akuntan Publik
menjadi penting untuk memenuhi Hasil uji hipotesis 3
kebutuhan utama manusia yang meliputi menunjukkan bahwa variabel pelatihan
sandang, pangan, dan papan. profesional tidak berpengaruh namun
positif terhadap pemilihan karir sebagai
Pengaruh Lingkungan Kerja akuntan publik. Hasil penelitian ini
terhadap Pemilihan Karir sebagai didukung oleh penelitian Saputra (2018)
Akuntan Publik bahwa pelatihan profesional tidak
berpengaruh terhadap pilihan karir
akuntan publik. Namun, hasil penelitian
tersebut berbanding terbalik dengan berpendapat bahwa apapun profesi yang
penelitian Dewayani, Chasanah, & dipilih dapat memberikan pengakuan
Anam (2017), menyatakan bahwa profesional. Dalam konteks ini, menurut
pelatihan profesional berpengaruh mahasiswa akuntansi, pengakuan
terhadap pemilihan karir sebagai profesional bisa didapatkan dalam
akuntan publik. berbagai profesi, tidak hanya melalui
Berdasarkan hasil penelitian akuntan publik. Setiap profesi
tersebut, mahasiswa akuntansi memberikan pengakuan profesional
berpendapat bahwa pelatihan dengan tujuan untuk meningkatkan
profesional tidak terlalu dibutuhkan produktivitas kerja dan mendorong
dalam memilih suatu karir atau profesi. perusahaan ke arah yang lebih baik.
Hal ini dikarenakan, banyak mahasiswa
yang baru lulus (fresh graduate) dapat Pengaruh Nilai-nilai Sosial terhadap
bekerja meskipun tidak memiliki Pemilihan Karir sebagai Akuntan
pengalaman atau keterampilan khusus. Publik
Pelajaran yang didapatkan ketika kuliah Hasil uji hipotesis 5
dapat digunakan untuk bersaing dalam menunjukkan bahwa variabel nilai-nilai
dunia kerja. Namun, para pekerja juga sosial tidak berpengaruh namun positif
harus memiliki inisiatif untuk selalu terhadap pemilihan karir sebagai
mengembangkan potensi dan akuntan publik. Hasil penelitian ini
kemampuannya dalam bekerja. didukung oleh penelitian Senjari (2016)
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan yang menyatakan nilai-nilai sosial tidak
menurut Maslow (1943), pada dasarnya berpengaruh terhadap pemilihan karir
manusia memiliki kebutuhan untuk profesi akuntan publik. Namun, hasil
selalu meningkatkan kemampuan dan penelitian tersebut berbanding terbalik
potensi yang ada dalam diri masing- dengan penelitian Juliansah &
masing. Suryaputri (2016), menyebutkan bahwa
adanya pengaruh antara nilai-nilai sosial
Pengaruh Pengakuan Profesional terhadap pemilihan karir sebagai
terhadap Pemilihan Karir sebagai akuntan publik.
Akuntan Publik Dalam penelitian ini, mahasiswa
Hasil uji hipotesis 4 akuntansi tidak mempertimbangkan
menunjukkan bahwa variabel faktor nilai-nilai sosial dalam memilih
pengakuan profesional tidak karir. Mahasiswa akuntansi memiliki
berpengaruh namun positif terhadap pandangan bahwa profesi akuntan
pemilihan karir sebagai akuntan publik. publik tidak memiliki kesempatan besar
Hasil penelitian ini didukung oleh untuk berinteraksi dengan orang lain
penelitian Dewayani, Chasanah, & selain pihak-pihak yang berhubungan
Anam (2017) yang menyatakan bahwa dengan pekerjaan. Mahasiswa akuntansi
pengakuan profesional tidak juga beranggapan bahwa mereka
berpengaruh terhadap pemilihan karir memfokuskan pada pekerjaan dan
sebagai akuntan publik. Namun, hasil kemampuan diri sendiri sehingga nilai-
penelitian tersebut berbanding terbalik nilai sosial tidak terlalu diperhatikan.
dengan penelitian Yusran (2017) dan
Dippa, Mendra, & Bhegawati (2020), Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja
menjelaskan bahwa pengakuan terhadap Pemilihan Karir sebagai
profesional berpengaruh terhadap karir Akuntan Publik
akuntan publik. Hasil uji hipotesis 6
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
tersebut, mahasiswa akuntansi
pertimbangan pasar kerja tidak ini memberikan peluang besar bagi
berpengaruh namun positif terhadap lulusan akuntansi untuk berkarir pada
pemilihan karir sebagai akuntan publik. profesi akuntan publik. Oleh karena itu,
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian ini bertujuan untuk
penelitian Siskayani dan Saitri (2017) mengetahui faktor-faktor yang
yang menyatakan bahwa pertimbangan mempengaruhi pemilihan karir
pasar kerja tidak berpengaruh terhadap mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
pemilihan karir mahasiswa akuntansi publik. Faktor-faktor yang digunakan
menjadi akuntan publik. Namun, hasil dalam penelitian ini adalah penghargaan
penelitian tersebut berbanding terbalik finansial, lingkungan kerja, pelatihan
dengan penelitian Rahayu & Putra profesional, pengakuan profesional,
(2016) dan Dewayani, Chasanah, & nilai-nilai sosial, dan pertimbangan
Anam (2017), menunjukkan adanya pasar kerja.
hubungan antara pertimbangan pasar Berdasarkan hasil penelitian
kerja dengan pemilihan karir sebagai yang dilakukan, dapat disimpulkan
akuntan publik. bahwa penghargaan finansial,
Berdasarkan hasil penelitian di lingkungan kerja, pelatihan profesional,
atas, mahasiswa akuntansi tidak pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
memperhatikan faktor pertimbangan dan pertimbangan pasar kerja tidak
pasar kerja dalam menentukan karir. berpengaruh namun positif terhadap
Mahasiswa akuntansi beranggapan pemilihan karir mahasiswa akuntansi
bahwa semua profesi dalam bidang sebagai akuntan publik. Peneliti
akuntansi memiliki prospek kerja yang berpendapat bahwa terdapat faktor-
bagus. Mahasiswa akuntansi cenderung faktor lain diluar penelitian yang dapat
tidak mempertimbangkan peluang kerja mempengaruhi pemilihan karir
dan kemudahan dalam mengakses, mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
karena mereka ingin bekerja pada publik.
berbagai bidang akuntansi melalui
kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Keterbatasan Penelitian
Selain itu, mahasiswa akuntansi yang Penelitian ini memiliki beberapa
berminat menjadi akuntan publik, lebih keterbatasan yang memungkinkan dapat
mementingkan cara untuk mencapai mempengaruhi hasil penelitian.
karir tersebut tanpa memperhatikan Keterbatasan-keterbatasan tersebut
mudah tidaknya lowongan pekerjaan diantaranya:
tersebut. 1. Jawaban pada kuesioner dari
masing-masing responden
PENUTUP terkadang tidak menunjukkan
Kesimpulan pendapat responden yang
Akuntan publik memiliki tugas sesungguhnya. Hal ini
untuk melayani masyarakat dengan dikarenakan adanya perbedaan
memberikan penawaran jasa audit pemikiran, pemahaman, dan
laporan keuangan, jasa perpajakan, pengetahuan masing-masing
pemeriksaan sistem akuntansi, dan responden. Selain itu, adanya
konsultasi manajemen. Jumlah akuntan faktor ketidakseriusan responden
publik yang masih terbilang kurang di dalam menjawab pertanyaan.
Indonesia, tidak sebanding dengan 2. Keterbatasan waktu penelitian
banyaknya perusahaan yang menyebabkan responden yang
membutuhkan jasa akuntan publik. Hal didapatkan juga kurang
maksimal, dikarenakan masing-
masing responden memiliki Mahasiswa Pendidikan Profesi
waktu yang berbeda dalam Akuntansi Memilih Profesi
menjawab seluruh pertanyaan Sebagai Akuntan Publik. E-
yang diberikan. Jurnal Akuntansi, 173-187.
Saran Dippa, F., Mendra, N., & Bhegawati, D.
Berdasarkan kesimpulan dan (2020). Faktor-faktor yang
keterbatasan tersebut, maka saran yang Mempengaruhi Minat
dapat diberikan untuk penelitian Mahasiswa Akuntansi untuk
selanjutnya adalah sebagai berikut: Berkarir Menjadi Akuntan
1. Peneliti selanjutnya diharapkan Publik. Jurnal Kharisma, 262-
dapat menambahkan berbagai 283.
metode penelitian lain untuk
memperkuat argumen dari Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
masing-masing responden. Multivariate dengan Program
Metode penelitian lain yang IBM SPSS 25. Semarang: Badan
dapat digunakan yaitu Penerbit Universitas
wawancara langsung untuk Diponegoro.
dapat menggali informasi yang Handoko, T. (2000). Manajemen
lebih dalam sehingga diperoleh Personalia dan Manajemen
hasil yang lebih akurat. Sumber Daya Manusia.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan Yogyakarta: BPFE.
menambahkan jumlah responden
yang diteliti dan menyebarkan IAPI. (2019, Januari 24). IAPI Learning
kuesioner secara langsung. Center Berdiri, IAPI: Kami
Kuesioner yang disebarkan Komitmen Tingkatkan
secara langsung akan Kompetensi Akuntan. Diambil
memperoleh responden yang kembali dari iapi.or.id:
lebih luas. https://iapi.or.id/Iapi/detail/639
Iftinan, F. (2018). Analisis Faktor-
DAFTAR PUSTAKA faktor yang Mempengaruhi
Baridwan, Z. (2002). Intermediate Minat Mahasiswa Akuntansi
Accounting. Yogyakarta: BPFE. Menjadi Auditor di KAP. Jurnal
Carpenter, C., & Strawser, R. (1970). Ilmiah Mahasiswa FEB UB.
Job Preference Selection of Indrawati, N. (2009). Motivasi dan
Accounting Students. Journal of Minat Mahasiswa untuk
Accountancy , 84-86. Mengikuti Pendidikan Profesi
Dewayani, M., Chasanah, C., & Anam, Akuntansi (PPAk). Jurnal
M. (2017). Faktor-faktor yang Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Mempengaruhi Mahasiswa , 124-130.
Akuntansi dalam Pemilihan Juliansah, A., & Suryaputri, R. (2016).
Karir sebagai Akuntan Publik. Faktor-faktor yang
University Research Colloquium Mempengaruhi Pemilihan Karir
(URECOL), 223-230. Sebagai Profesi Akuntan Publik
Dewi, P. U., & Kresnanda, A. (2019). Bagi Mahasiswa Akuntansi.
Faktor-faktor yang Jurnal Akuntansi Trisakti, 113-
Mempengaruhi MInat 134.
Kemenkeu, P. (2020, Desember 1). Robbins, S., & Judge , T. (2013).
Infografik Laporan Periodik Organizational Behavior (15th
2017-2020. Diambil kembali edition). Boston: Pearson.
dari pppk.kemenkeu.go.id:
https://pppk.kemenkeu.go.id/in/ Saputra, A. (2018). Pengaruh Persepsi
page/laporan-periodik Mahasiswa akan Minat,
Motivasi, Pelatihan Profesional,
Koonz, H., O'Donnel, C., & Weuhrich, Gender dan Lingkungan
H. (1989). Essentials of Pekerjaan terhadap Pilihan Karir
Management. Mc Graw Hill. Akuntan Publik dan Non Publik.
Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta : JRAMB, UMB Yogyakarta, 126-
Salemba Empat. 135.

Mulyadi. (2009). Auditing (Edisi 6 ed.). Sedarmayanti. (2007). Sumber Daya


Jakarta: Salemba Empat. Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung: Penerbit
Nurmayasari, S. (2016). Analisis Mandar Maju.
Faktor- faktor yang
Mempengaruhi Minat Sekaran, U. (2017). Metode Penelitian
Mahasiswa Akuntansi Dalam untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Pemilihan Karir Sebagai Empat.
Akuntan Publik di KAP Big Senjari, R. (2016). Pengaruh Motivasi,
Four. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Lingkungan Kerja dan Nilai
FEB UB. Sosial Terhadap Minat
Putri, B. (2020). Faktor-faktor yang Mahasiwa Akuntansi dalam
Mempengaruhi Mahasiswa Memilih Karir Sebagai Akuntan
Akuntansi Dalam Pemilihan Publik. JOM FEKON, 133-147.
Karir Sebagai Akuntan Publik. Siskayani, N., & Saitri, P. (2017).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Analisis Faktor-faktor yang
UB. Mempengaruhi Mahasiswa
Rahayu, P., & Putra, N. (2019). Akuntansi Dalam Pemilihan
Pengaruh Motivasi, Karir Menjadi Akuntan Publik.
Penghargaan Finansial, Jurnal Riset Akuntansi, 189-197.
Pelatihan Profesional, Stolle, S. (1976). Student's Views of
Pertimbangan Pasar Kerja, The Public and Industrial
Lingkungan pada Karir Akuntan Accountant. Journal of
Publik. E-Jurnal Akuntansi Accountancy, 106-109.
Unud, 1200-1229.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Rivai , V., & Sagala, E. J. (2011). Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Manajemen Sumber Daya Bandung: Alfabeta.
Manusia untuk Perusahaan.
Jakarta: Rajawali Pers. Terry, G. (2006). Prinsip-prinsip
Manajemen. Jakarta: Bumi
Robbins, S. (2011). Behavior in Aksara.
Organization . NJ: Prentice-
Hall. Trihutama, P., & Haryanto. (2015).
Faktor-faktor yang
Robbins, S., & Coulter , M. (2005). Mempengaruhi Minat Karir
Perilaku Organisasi "Konsep,
Kontroversi & Aplikasi" .
Jakarta: Prenhalindo.
Mahasiswa Akuntansi.
Diponegoro Journal of
Accounting, 1-8.
Wheeler, K. (1983). Perception of Labor
Market Variables by College
Students in Business, Education
and Physchology. Journal of
Vocational Behaviour, 1-11.
Yohanes, P. S. (2015). Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pemilihan
Karir Lulusan Sarjana Menjadi
Akuntan Publik. Media Riset
Akuntansi, Auditing, &
Informasi, 171-194.
Yusran, R. (2017). Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Terhadap Pemilihan
Karir Akuntan/Non Akuntan.
Jurnal Akuntansi , 203-212.

Anda mungkin juga menyukai