Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL

PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA


MANUSIA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-
2019)

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Derajat S1


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas
Maret

Disusun oleh:
YUNITA ENDANG PUSPITAJATI S
NIM F1319067

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Akuntansi merupakan suatu sistem informasi keuangan yang bertujuan
untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai
pihak yang berkepentingan (Hans Kartikahadi, dkk 2016). Informasi ini
nantinya berguna untuk memberikan informasi mengenai keadaan ekonomi
suatu perusahaan baik itu kepada pihak internal maupun eksternal. Bagi pihak
internal akuntansi bermanfaat sebagai pedoman dalam menyusun rencana
kerja perusahaan, dasar pembuatan keputusan dalam perusahaan, sebagai
pengendali bagi perusahaan dan lain sebagainya. Sedangkan, manfaat
akuntansi bagi pihak eksternal adalah sebagai pertimbangan dalam
menanamkan modal, pemberian pinjaman maupun penetapan tarif pajak oleh
lembaga yang berwenang.
Di dalam akuntansi, perusahaan menggolongkan aset menjadi dua
jenis, yaitu aset lancar dan tidak lancar. Aset tidak lancar dibagi lagi menjadi
beberapa jenis yaitu aset tetap, investasi jangka panjang dan aset tidak
berwujud.
Menurut PSAK 19 aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter
teridentifikasi tanpa wujud fisik, dengan demikian karakteristik utama sebuah
aset tak berwujud adalah dapat diidentifikasi, akan memperoleh kemungkinan
besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset
tersebut dan biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan tidak
mempunyai wujud fisik.
Dengan pesatnya perkembangan dunia usaha aset tidak berwujud
terutama SDM atau sumber daya manusia mulai menarik perhatian dan
menjadi salah satu aset penting bagi kelangsungan perusahaan. Oleh karena
itu, sangat penting bagi perusahaan untukmengelola dan merencanakan
sumber daya manusia dengan baik sebagai bagian dari kegiatan bisnis.
Sumber daya manusia memiliki peran penting, karena keberhasilan
suatu perusahaan ditentukan dari seberapa tinggi kualitas sumber daya
manusia dalam mengelola sumber daya lainnya yang ada di perusahaan.
Karena manusia yang berbeda, mengelola aset yang sama akan menghasilkan
nilai yang berbeda (Rao, 2013). SDM juga berperan terhadap penyusunan
rencana perusahaan dalam mencapai tujuan, pemeliharaan, maupun
pengendalian yang ada di perusahaan. Sumber daya manusia dengan kualitas
bawaan seperti keahlian, kreativitas, kepemimpinan, keterampilan,
pengetahuan dan kompetensi dapat meningkatkan daya saing keunggulan
perusahaan, terutama di era sekarang dimana ekonomi didorong oleh
pengetahuan.
Banyak perusahaan yang sudah menyadari bahwa sumber daya
manusia merupakan aset penting dalam menunjang kegiatan bisnis mereka.
Kini perusahaan bahkan mengeluarkan biaya untuk proses perekrutan
karyawan hingga pelatihannya. Dengan adanya pelatihan ini maka kualitas
dan pengalaman yang dimilikiSDM perusahaan tersebut pun akan semakin
meningkat. Di dalam perusahaan karyawan yang loyal dan terorganisasi
dengan baik merupakan aset yang lebih penting daripada persediaan barang
Dengan adanya ini maka laporan keuangan perusahaan dianggap
kurang lengkap apabila tidak memasukkan sumber daya manusia sebagai
sesuatu yang bernilai. Karena SDM pada dasarnya merupakan aset yang
berperan dalam kegiatan perusahaan. Maka dari itu dikembangkan metode-
metode akuntansi sumber daya manusia sebagai alat manajemen dalam
mengelola SDM perusahaan. Keterbatasan akuntansi konvensional juga
dianggap kurang memadai dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Jadi
bisa dikatakan bahwa akuntansi konvensional telah gagal untuk berkembang
dalam rangka menangkap seluruh informasi, termasuk aset tak berwujud
seperti sumber daya manusia (Huuiz 2012)
American Accounting Assocation Committee mendefinisikan akuntansi
sumber daya manusia sebagai proses identifikasi dan pengukuransuatu data
mengenai sumber daya manusia dan mengkomunikasikan informasi yang
dihasilkannya pada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi sumber daya
manusia mengakui bahwa manusia merupakan modal manusia atau aset
manusia. Tujuan dari adanya penyajian sumber daya manusia sendiri adalah
untuk mengidentifikasi apakah sumber daya manusia di perusahaan
mengalami peningkatan atau penurunan nilai pada periode tertentu.
Choong (2008) menyebutkan bahwa studi aset tidak berwujud telah
mendekati tiga kerangka elemen yaitu manusia, modal organisasi dan relasi.
Modal manusia atau aset SDM ini mengacu pada kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dalam organisasi. Oleh karena itu,
dengan adanya peningkatan kompleksitas bisnis maka akuntansi pendapatan
atau keuntungan tidak cukup akuratuntuk menggambarkan kesehatan finansial
danpertumbuhan ekonomi perusahaan (Sherman, dkk 2003).
Pengembangan akuntansi sumber daya manusia ini dapat dilihat dari
dua sisi, yaitu sisi internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Dimana pada
sisi internal perusahaan akuntansi sumber daya manusia ini dapat mengatasi
masalah aset tidak berwujud dan dapat mendistribusikan tanggung jawab
sosial sosialdiantara sektor swasta dan sektor publik. Kemudian, jika dilihat
dari sisi eksternal akuntansi sumber daya manusia dapat mengatasi masalah-
masalah laporan posisi keuangan dalam penyediaan informasi yang memadai
bagi para investor, menciptakan dan meningkatkan citra perusahaan serta
menarik karyawan dimasa depan (Anggraini, 2005).
Namun terdapat beberapa ahli yang masih kontra terhadap
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini. Misalnya Mee (1982)
menganggap bahwa perusahaan tidak bisa mengontrol manusia sebagaimana
perusahaan mengontrol asetnya yang lain, sehingga akuntansi sumber daya
manusia ini tidak dapat jika sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Kesulitan mengukur nilai sumber daya manusia secaraobjektif
merupakan salah satu sebab belum dikeluarkannya standar akuntansi
yangmengatur perlakuan akuntansi sumber daya manusia ini, meskipun
berbagai riset tentang alternatif pengukuran sumber daya manusia ini sudah
banyak dilakukanoleh para akademisi, namun tampaknya masih belum ada
kesepakatan mengenaikriteria pengukuran yang objektif dari sumber daya
manusia (Rahayu, 2013).
Meskipun masih terdapat beberapa pro dan kontra mengenai
perlu/tidaknya pengungkapan akuntansi sumber daya manusia, namun di
Indonesia sendiri aset SDM ini mulai mendapat perhatian semenjak
berlakunya PSAK 19 mengenai aset tidak berwujud, meskipun hal ini tidak
dinyatakan secara gamblang. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian yang
mendalam mengenai pengungkapan akuntansi SDM ini.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sesungguhnya
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini memiliki dampak terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Seperti dalam penelitian Sharma di India (2012)
yang menyatakan bahwa akuntansi SDM memiliki hubungan positif terhadap
kinerja keuangan, proses perekrutan, seleksi dan pengembangan karyawan,
serta kinerja operasional, serta menunjukkan bahwa akuntansi SDM
berdampak negatif pada perputaran karyawan.
Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan guna meneliti bagaimana
pengaruh pengungkapan akuntansi sumber daya manusia terhadap kinerja
perusahaan dengan menggunakan metode ReturnonAsset, Assetturnover,
danMarketBookValue.Objek penelitiannya sendiri merupakan perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI SUMBER
DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan diatas, maka permasalahan
yang hendak di teliti adalah mengenai bagaimana keterkaitan pengungkapan
akuntansi sumber daya manusia terhadap kinerja keuangan perusahaan. Beriku
merupakan rumusan masalahyang ada pada penelitian ini :
1. Bagaimana keterkaitan hubungan antara pengungkapan akuntansi
SDM dengan ReturnonAsset?
2. Bagaimana keterkaitan hubungan antara pengungkapan akuntansi
SDM dengan AssetTurnover?
3. Bagaimana keterkaitan hubungan antara pengungkapan akuntansi
SDM dengan MarketBookValue?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keterkaitan antara pengungkapan akuntansi
SDM dengan ReturnonAsset
2. Untuk mengetahui keterkaitan antara pengungkapan akuntansi
SDM dengan AssetTurnover
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara pengungkapan akuntansi
SDM dengan MarketBookValue
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan demikian, maka hasil dari penelitian ini diharapkan membawa
manfaat dan saran yang membangun bagi beberapa pihak yang berkepentingan
terhadap penelitian ini :
1. Bagi Investor
Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai informasi
guna untuk mempertimbangkan bagaimana keputusan investor
dalam menanamkan modalnya pada suatu perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai informasi yang dapat
digunakan perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan
melalui penerapan akuntansi sumber saya manusia.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau informasi
tambahan dalam penelitian selanjutnya agar nantinya hasil dari
penelitian ini dapat dikembangkan lagi.
1.5 Orisinalitas Penelitian
Penelitian ini terinspirasi dari penelitian Enofeetal(2013), dimana Ia
melakukan penelitian di Nigeria mengenai hubungan antara akuntansi sumber
daya manusia dan kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan sektor
keuangan dan sektor nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria.
Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian karya Enofeetal(2013)
dengan penelitian yang penulis lakukan, berikut beberapa perbedaan tersebut :
1. Penelitian yang digarap oleh Enofeetal(2013) mengkaji bagaimana
pengaruh adanya pengungkapan akuntansi sumber daya manusia
terhadap kinerja keuangan perusahaan baik perusahaan yang
bergerak di sektor keuangan maupun nonkeuangan yang terdaftar
dalam Bursa Efek Nigeria. Sedangkan penelitian ini sama-sama
mengkaji bagaimana hubungan antara pengungkapan akuntansi
sumber daya manusia dengan kinerja keuangan perusahaan, namun
penelitian ini memperkecil lingkupnya hanya di perusahaan
perbankan di Indonesia.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Enofeetal (2013) hanya
menggunakan satu variabel dependen saja yaitu ReturnonAsset,
sedangkan penelitian ini menggunakan kinerja keuangan sebagai
variabel dependennya yang di ukur menggunakan ReturnonAsset,
Aset Turnover,dan MarketBookValue.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran mengenai penelitian ini dan mudah
memahami apa yang menjadi pokok bahasan dan masalah dalam penelitian
ini, maka diperlukan adanya penjelasan isi pembahasan dari setiap bab yang
akan disajikan. Berikut merupakan kerangka berpikir dalam penyajian dalam
penelitian ini :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuanpenelitian, manfaat penelitian, orisinalitas penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini memuat tentang kajian teori yang menguraikan teori konseptual
yangmendukung penelitian, penelitian sebelumnya, skema konseptual
penelitian danpengembangan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini memuat variabel dan definisi operasional mengenai deskripsi
variabelvariabel penelitian, metode penelitian,populasi dan yang akan
digunakan, jenisdan sumber data, teknikpengambilan sampel, instrument
penelitian dan mekanisme analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pengujian atas hipotesis, penyajian dari hasil
analisis,serta pembahasan mengenai hasil analisi, serta interpretasi hasil
analisis.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian
BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Resource Based Theory
Resource Based Theory merupakan teori yang menjelaskan tentang
bagaimana kinerja operasional perusahaan dioptimalkan. Teori ini juga
menggambarkan bagaimana hubungan sumber daya yang ada di dalam perusahaan
tersebut dengan strategi perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin memiliki
karakteristik laporan keuangan yang sama, atau infomasi yang ada di dalam
laporan keuangannya mungkin mirip sehingga membuat investor bingung untuk
menentukan dimana ia harus berinvestasi, akan tetapi apabila perusahaan
mengungkapkan informasi mengenai sumber daya yang dimiliki mungkin investor
akan lebih mudah dalam menentukan keputusannya. Karena sumber daya yang
dimiliki oleh setiap perusahaan itu pasti berbeda-beda karakteristiknya. Menurut
Barney dan Clark (2007) sumber daya yang berharga dan langka dapat
menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Resource Based Theory memandang bahwa kinerja perusahaan di dorong
oleh kemampuan dan sumber daya yang menunjang. Sehingga, seperti yang sudah
dijelaskan bahwa sumber daya ini menjadikan suatu keunggulan kompetitif bagi
perusahaan jika perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya itu dengan
baik. Sumber daya ini merupakan sumber daya internal yang ada dalam
perusahaan, dimana sumber daya ini dibagi menjadi dua yaitu sumber daya
berwujud dan tidak berwujud. Sumber daya berwujud dapat berupa tanah, gedung,
dan mesin, sedangkan sumber daya tak berwujud dapat berupa pengetahuan,
kompetensi, modal intelektual (manusia) dan lain-lain. Sumber daya tak berwujud
inilah yang nantinya menjadi pembeda antara perusahaan yang satu dengan yang
lain.
Menurut Barney dan Clark (2007) terdapat beberapa kriteria yang harus
dimiliki oleh sumber daya yang ada di perusahaan dalam mencapai keunggulan
kompetitif, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya harus dapat menambah nilai positif dari perusahaan.
b. Sumber daya harus sulit untuk ditiru oleh perusahaan pesaing atau
kempetitornya.
c. Sumber daya harus bersifat unik diantara para perusahaan kompetitornya.
d. Sumebr daya yang dimiliki perusahaan tidak dapat digantikan oleh
perusahaan kompetitor.
Oleh karena itu, menurut Resource Based Theory sumber daya yang
dimiliki perusahaan harus unik dan sulit ditiru agar dapat menambah keunggulan
kompetitif dan valude added peusahaan itu sendiri. Value ini ditandai dengan
adanya peningkatan kinerja perusahaan yang semakin maksimal. Sebab itu
perusahaan harus melakukan pengelolaan yang baik terhadap sumber daya yang
ada. Akademisi dan dan praktisi manajemen pecaya bahwa kinerja karyawan
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, ini berarti bahwa kontribusi dari
karyawan di berbagai tingkatan berpengaruh terhadap pencapaian perusahaan
(Enyi dan Akindehinde, 2014).
Bedasarkan Resource Based Theory maka dapat diambil kesimpulan
bahwa agar perusahaan mendapatkan output atau hasil kinerja yang baik,
dibutuhkan pula pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang baik pula. Oleh
sebab itu, hal ini mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi
mengenai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (Widodo, 2014).
2.1.2. Knowledge Based View Theory
Menurut Nelson dan Winter (1982) dan Fleming (2001) dalam Fariana
(2014) menyatakan bahwaendekatan knowledge based viewtheory membentuk
dasar untuk keterlibatan modal manusia dalam kegiatan rutin perusahaan. Hal ini
dicapai melalui peningkatan keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan
operasional dan jangka panjang perusahaan. Dalam pandangan berbasis
pengetahuan, perusahaan mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk
keuntungan kompetitif dari kombinasi unik yang ada pada pengetahuan.
Knowledge Based Theory berpandangan bahwa pengetahuan merupakan
salah satu aset yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki
aset berupa pengetahuan apabila dikelola dengan benar akan mampu
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Apabila kinerja keuangan perusahaan
meningkat maka nilai perusahaan juga meningkat (Pratama 2015).
Pendekatan knowledge base view theory ini membentuk dasar bahwa
perusahaan dalam rangka mengoptimalkan kinerjanya memerlukan keterlibatan
modal manusia. Peran knowledge based view adalah membangun keterlibatan
modal manusia sehingga memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan
berbagai permasalahan dengan lebih efektif dan efisien (Chen et al., 2010).
Menurut Teece et al. (1997) knowledge base view theory memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut :
a. Pengetahuan memegang peranan dan makna paling penting dalam
perusahaan
b. Kegiatan operasional dan proses produksi suatu perusahaan melibatkan
penerapan pengetahuan.
c. Individu-individu yang ada di dalam perusahaan bertanggung jawab untuk
membuat, memiliki dan berbagi pengetahuan.
2.1.2. Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Pada perusahaan-perusahaan besar, sumber daya manusia merupakan salah
satu dari sekian banyak faktor penunjang kegiatan operasional perusahaan yang
ditujukan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Sumber daya manusia adalah
energi, keterampilan, bakat dan pengetahuan dari seseorang yang berpotensi dan
dapat diterapkan untuk memproduksi suatu barang atau memberikan sebuah jasa
yang berguna (Mamun, 2009). Secara nyata sumber daya manusia dapat
melakukan produksi barang atau jasa yang memiliki kualitas tinggi yang berbeda,
mengurangi biaya operasional perusahaan, kreatifitas, inovasi serta peningkatan
kompetensi (Bahrami, Ahmakdane, dan Rodposthy, 2015).
Jadi keberadaan akan sumber daya manusia rupanya memang sudah diakui
dalam perannya sebagai penunjang kegiatan operasional peusahaan. Dengan
adanya sumber daya yang andal maka akan sangat menguntungkan bagi kinerja
perusahaan di masa depan. Perusahaan perlu melakukan pelatihan, pemanfaatan,
pengelolaan, dan pengembanga kualitas sumber daya manusia dengan baik jika
ingin tetap bersaing di era perekonomian yang kian ketat ini. Tanpa adanya
sumber daya manusia perusahaan tidak akan mampu mengelola labanya dengan
baik maupun menambah nilai perusahaan itu sendiri. Manusialah yang mengelola
suatu perusahaan dan manusia pula yang menciptakan value added atau nilai
tambah bagi perusahaan itu sendiri (Harahap, 2007).
Oleh karena itu, banyak perusahaan berskala besar di negara maju yang
mulai menggunakan konsep akuntansi sumber daya manusia dalam pelaporan
keuangan perusahaannya. Konsep ini mulanya dikemukakan pada tahun 1960-an
oleh Rensis Linkert, Direktur Institut for Social Research of the University of
Michigan (Bambang Riyanto,1990:13). Gagasan ini mulanya muncul karena
faktor faktor sebagai berikut (Brummet, R. Lee, 1995: 3 dalam Suwarto, 2006):
a. Konsep teori ekonomi modern yang menganggap bahwa Human Capital
atau manusia ini memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman.
b. Pesatnya perkembangan peran sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh
perushaan.
Menurut American Accounting Association’s Committe on Human
Resource Acounting memberikan defini mengenai akuntansi sumber daya
manusia sebagai proses mengidentifikasi dan mengukur data mengenai sumber
daya manusia dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada pihak-pihak
yang berkepentingan (Mamun, 2009). Sedangkan, Belkaoui (2006;358)
mendefinisikan akuntansi sumber daya manusia sebagai suatu proses
pengidentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya manusia dan
mengomunikasikan informasi ini kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi
sumber daya manusia mengandung tiga unsur pengertian sumber daya manusia,
yaitu pengidentifikasian mengenai data dan kualitas sumber daya manusia,
pengukuran mengenai nilai-nilai yang ada pada sumber daya manusia, dan
penyidikan mengenai perilaku sumber daya manusia yang nantinya akan
diungkapkan dalam informasi laporan keuangan.
Pengembangan akuntansi sumber daya manusia ini tentunya diperlukan
untuk menyediakan informasi tambahan untuk laporan keuangan perusahaan yang
akurat dan terpercaya, yang nantinya akan digunakan oleh pihak-pihak internal
maupun eksternal dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya akuntansi
sumber daya manusia juga memungkinkan perusahaan yang sudah mengeluarkan
biaya untuk pelatihan, pengelolaan, dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia untuk memasukkan investasi bagi sumber daya manusia yang ada ke
dalam laporan keuangan. Hal ini dianggap tepat dan dapat membantu pihak yang
berkepentingan dalam pengambilan keputusan (Flamholtz et al., 2002).
Dengan adanya pernyataan ini maka dapat dipastikan bahwa sebagian
besar perusahaan sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga.
Apabila perusahaan kehilangan sumber daya manusia yang profesional dan
berkualitas tinggi maka perusahaan tersebut akan merasa rugi sebab perusahaan
sudah mengeluarkan biaya pelatihan untuk mengembangkan potensi sumber daya
tersebut. Kerugian lain yang mungkin didapat oleh perusahaan adalah apabila
perusahaan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan dan mengelola sumber
daya manusia tersebut untuk memperoleh keuntungan yang berguna bagi
kelangsungan perusahaan di masa mendatang.
Informasi yang ada dalam konsep akuntansi sumber daya manusia dinilai
dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan,
dikarenakan akuntans sumber daya manusi ini mengungkapkan informasi-
informasi yang berguna dalam proses perencanaan, manajemen atau pengelolaan,
pengendalian perusahaan, proses produksi, pengalokasian dan juga pengembangan
yang ada dalam perusahaan. Informasi yang ada dalam akuntansi sumber daya
manusia dapat memberikan inforasi kualitatif maupun kuantitatif yang nantinya
akan berguna bagi manajemen (Tunggal 1955). Informasi dalam akuntansi sumber
daya manusia juga dapat digunakan oleh pihak internal guna untuk mengatur
kebijakan manajemen yang ada di dalam perusahaan maupun oleh pihak eksternal
perusahaan.
Kemudian, menurut Mamoon (2013) fungsi dari informasi akuntansi
sumber daya manusia ini dapat dikembangkan baik bagi pihak internal maupun
bagi pihak eksternal. Berikut beberapa pengembangan dari fungsi akuntansi
sumber daya manusia :

a. Fungsi internal
 Untuk mengalokasikan dan mengakuisisi sumber daya manusia .
 Untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia.
 Mengembangkan perumusan kebijakan perusahaan.
 Fokus pada karyawan sebagai aset perusahan.
 Untuk mempertahankan karyawan yang memenuhi syarat dan yang
memiliki manfaat bagi perusahaan.
 Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat dari penilaian aset
yang tidak berwujud.
b. Fungsi eksternal
 Untuk mengatasi kesulitan dalam memberikan informasi mengenai
perusahaan yang memadai kepada investor dengan laporan
keuangan konvesional.
 Untuk meningkatkan citra dan profil perusahaan.
 Untuk branding karyawan di masa mendatang.
 Untuk mendistribusikan tanggung jawab sosial antara masyarakat
dan swasta.
Sementara menurut Harahap (2011), fungsi dari pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia adalah sebagai berikut :
a. Untuk melengkapi informasi tentang nilai sumber daya manusia untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan tentang perolehan,
alokasi, pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia agar
tercapai efektivitas tujuan organisasi.
b. Untuk memberikan informasi kepada manajer personalia, agar secara
efektif dapat memonitor dan efektif dalam menggunakan sumber daya
manusia.
c. Untuk memberikan indikator dalam pengawasan aktiva
d. Untuk membangun pengembangan prinsip manajemen dengan
menjelaskan akibat keuangan dari berbagai praktik akuntansi sumber daya
manusia.
Mamun (2009) menyatakan bahwa informasi akuntansi sumber daya
manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor terpenting untuk pembuatan
keputusan di era ekonomi yang berbasis pengetahuan seperti sekarang.
2.1.3. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat
suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK
(Standar Akuntansi Indonesia) atau GAAP (General Acepted Accounting
Principle) dan lainnya (Fahmi, 2014:2). Penilaian terhadap kinerja keuangan ini
dilakukan sebagai indikator guna mengoreksi kegiatan operasional suatu
perusahaan sehingga nantiya perusahaan diharapkan dapat mengalami kinerja
yang lebih baik terhadap keuangan dari perusahaan itu sendiri di masa mendatang
serta dapat bersaing dengan perusahaan pesaing lainnya dengan lebih baik lagi.
Kinerja keuangan perusahaan sendiri direfleksikan melalui informasi yang
ada dalam laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri bertujuan untuk
menunjukkan informasi yang berkaitan dengan keadaan keuangan perusahaan
serta berisikan laporan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya manusia yang perusahaan tersebut gunakan. Sedangkan menurut IAI tujuan
dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang berguna bagi sebagian
besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Agar kita dapat mengetahui keadaan keuangan perusahaan di dalam
laporan keuangan tersebut, perlu dilakukan analisis mendalam mengenai laporan
keuangan itu. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan gambaran apakah perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya sudah efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini, kinerja keuangan aakn digambarkan berdasarkan
dimensi tradisional kinerja keuangan perusahaan (Firer dan Williams, 2003).
Profitabilitas menggunakan Return on Assets, produktifitas menggunakan Assets
Turnover, dan market valuation menggunakan Market Book Value.
Menurut Firer dan Williams (2003) menyatakan bahwa penilaian kinerja
perusahaan menggambarkan pengembalian keuangan untuk pemilik perusahaan
atas pemanfaatan sumber daya yang ada.
2.1.4. Keterkaitan antara Akuntansi SDM dengan Kinerja Keuangan
Pengungkapan akuntansi sumber daya manusia sendiri memang memiliki
manfaat bagi piahk-pihak eksternal, khususnya untuk membantu investor dalam
mengambil keputusan. Namun, pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini
tentunya juga memiliki manfaat bagi pihak internal, dimana hal ini dapat berguna
bagi manajemen dalam membuat suatu prosedur operasional perusahaan, maupun
bagaimana mereka harus mengalokasikan dan mengelola sumber daya yang
ada.Pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini juga dinilai dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan manfaat pelaporan keuangan,
karena akuntansi sumber daya manusia dapat digunakan sebagai managerial tool
(Flamholtz et al, 2002).
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kinerja keuangan merupakan
proses untuk menganalisis dan mengidentifikasi bagaimana keefektivan dan
keefisiensian perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya dalam
menghasilkan laba atau posisi kas tertentu di periode tertentu. Dengan adanya
pengukuran kinerja ini maka perusahaan dapat melihat bagaimana prospek masa
depan dari perusahaannya. Perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah
mencapai hasil kinerja tertentu (Hery, 2015). Dalam perusahaan sendiri
sebenarnya perkiraan kas, aset berwujud, dan aset tak berwujud lainnya
dikendalikan oleh manusia. Sebab itu terdapat keterkaitan antara kinerja yang
dihasilkan oleh perusahaan dengan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia
itu sendiri.
Perusahaan yang melakukan pengungkapan akuntansi sumber daya
manusia diharapkan dapat membentuk pemahaman bersama antara manajemen
dan karyawan, sehingga dapat meningkatkan komitmen dan kerja keras untuk
meningkatkan efisiesi perusahaan (Islam et al., 2013). Akuntasi sumber daya
manusia juga menjadi kontrol atas kinerja dari sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas ()Avazzadehfath, 2011).
Adanya akuntansi sumber daya manusia ini juga dapat mempengaruhi
peningkatan kinerja dari masing-masing individu dan menciptakan lingkungan
kerja yang progresif (Dominguez, 2012). Akuntansi sumber daya manusia ini juga
akan memotivasi para karyawan untuk mencapai tujuan mereka dan akhirnya
mereka dapat meningkatkan keefisiensian kinerja (Sharma, 2012). Untuk itu
menurut Islam et al. (2013) perusahan memperoleh dan mengembangkan sumebr
daya manusia, memberikan penghargaan atas kinerja mereka, dan
mempertahankan bakat sumber daya manusia yang ada unutk mendorong kearah
kompentensi berbasis pengetahuan dan untuk meningkatkan produktivitas
berdasarkan informasi akuntansi sumebr daya manusia, selain itu juga pengukuran
dan pelaporan akuntansi sumber daya manusia penting bagi pihak manajemen
dalam membuat kebijakan yang tepat.
2.5. Penelitian Terdahulu
Dahulu sudah sempat diadakan beberapa penelitian mengenai
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dengan kinerja keuangan
perusahaan, berikut berapa penelitian tersebut.
Avazzadehfath (2011) melakukan penelitian mengenai akuntansi sumber
daya manusia dan pengambilan keputusan. Hasil dari penelitian yang ia lakukan
adalah bahwa informasi akuntansi sumber daya manusia ternyata berpengaruh
terhadap proses pengambilan keputusan perusahaan. Hasil lain dari penelitian ini
adalah metode biaya historis dianggap memiliki konsistensi yang lebih baik ketika
diterapkan dalam akuntansi sumber daya manusia.
Sharma (2012) melakukan penelitian mengenai dampak dari adanya
akuntansi sumber daya manusia terhadao kinerja perusahaan di India. Hasil dari
penelitian ini yaitu ternyata akuntansi sumber daya manusia memiliki hubungan
yang positif dengan kinerja keuangan perusahaan, proses perekrutan, seleksi dan
pengembangan karyawan, serta kinerja operasional perusahaan.
Micah et, al. (2012) melakukan penelitian di Nigeria mengenai pengaruh
kinerja keuangan perusahaan dengan adanya pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia. Hasil dari penelitian in yaitu ROE dan kinerja keuangan ternyata
berpengaruh terhadap pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dan ROA
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia.
Athanasios et, al. (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui
bagaimana pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan akuntansi
sumber daya manusia di Yunani. Penelitian ini menghasilkan bahwa profitabilitas,
status lising, ukuran perusahaan, dan tipe industri nyatanya tidak memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
Enofe et, al. (2013) yang melakukan penelitian terhadap pengungkapan
akuntansi sumber daya manusia pada perusahaan-perusahaan yang ada di Nigeria.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kinerja keuangan perusahaan berpengaruh
pada pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dan perusahaan yang
bergerak di sektor keuangan lebih banyak melakukan pengungkapan akuntans
sumber daya manusia dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di sektor
nonkeuangan.
Widodo (2014) melakukan penelitian di Indonesia mengenai pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
Dari penelitinnya ini menghasilkan bahwa suatu ukuran perusahaand an
diversifikasi produk mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan akuntansi
sumber daya manusia.
2.6. Pengembangan Hipotesis
2.1.1. Hubungan antara ROA dengan Akuntansi Sumber Daya Manusia
 Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372) Return on Assets
menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan
mampu menghasilkan laba. Enofe et, al (2013) juga mengemukakan bahwa
perusahaan yang melakukan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang direfleksikan melalui
Return on Assets. Yang mana jika ditarik kesimpulan maka sudah jelas bahwa
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini memiliki hubungan dengan
Return on Assets.
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan diatas, maka peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Terdapat hubungan positif antara Return on Assets dengan
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
2.6.1.2. Hubungan antara Assets Turnover dengan Akuntansi Sumber
Daya Manusia
Lukman Syamsuddin (2014:62) menyatakan bahwa Assets Turnover
merupakan tingkat efisiensi dari pengguanaan keseluruhan aset perusahaan di
dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Yang artinya bahwa total dari
Assets Turnover merupakan gambaran dari efektifitas dan efisiensi penggunaan
keseluruhan aset perusahaan dalam memperoleh penjualan yang tinggi.
Apabila perusahaan mampu memanfaatkan seluruh aset yang dimiliki
termasuk aset berupa sumber daya manusia, maka perusahaan akan mampu
mencapai keunggulan kompetitif. Tentunya hal ini dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan tersebut karena produk yang dijual memiliki keunggulan
dan kualitas yang berbeda dengan perusahaan lain.
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan diatas, maka peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H2 : Terdapat hubungan positif antara Return on Assets dengan
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
2.1.1.6.3. Hubungan antara Market Book Value dengan Akuntansi
Sumber Daya Manusia
Market Book Value merupakan ukuran yang diberikan oleh pihak eksternal
dan bagaimana investor memandang perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).
Tujuan dari adanya pengukuran ini adalah untuk sejauh mana selisih antara nilai
pasar perusahaan dengan nilai bukunya.
Penelitian yang dilakukan oleh Yeh dan Kung (2013) menunjukkan hasil
positif antara penilaian akuntansi sumber daya manusia terhadap nilai perusahaan.
Oleh karena ini peneliti merumuskan hubungan antaran Market Book Value
dengan akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
H3 : Terdapat hubungan positif antara Market Book Value dengan
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2017:2) adalah metode penelitian


pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk membuktikan
hubungan variabel-varianel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2017:8)
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh adanya


pengungkapan akuntansi sumber daya manusia terhadap kinerja keuangan, yang
diuji atau dihitung menggunakan Return on Assets, Assets Turnover dan Market
Book Value.

3.2 Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:29) yang mengatakan bahwa objek


penelitian merupakan variabel penelitian yang menjadi inti dari problematika
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mempersempit ruang lingkup penelitian
yang ditetapkan sesuai dengan permasalahan apa yang akan diteliti, yaitu
mengenai bagaimana pengaruh pengungkapan akuntansi sumber daya manusia
terhadap kinerja keuangan perusahaan yang akan diproaksikan melalui Return on
Assets, Assets Turnover, dan Market Book Value.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian


seorang peneliti. Populasi juga berkaitan dengan data-data, jika seorang
memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama
banyaknya dengan manusia (Margono, 2004). Sedangkan sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi
besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Surpriyono, 2017:81).

Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan


tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data y ang sesuai
dengan apa yang dharapkan. Populasi yang nantinya akan menjadi objek dalam
penelitian ini merupakan perusahaan yang bergerak di sektor keuangan khususnya
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019.

Kemudian untuk sampel yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan


penelitian adalah purposive samping, dimana pengambilan sampel dalam
penelitian ini harus memenuhi beberapa kriteria tertendu yang tujuannya adalah
agar mendapatkan hasil sampel yang representatif, berikut kriteria dari purposive
sampling dalam penelitian ini :

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama


tahun 2016-2019
2. Perusahan perbankan tersebut harus menerbitkan laporan keuangan atau
laporan tahunan auditan yang konsistendan lengkap selama tahun 2016-
2019
3. Perusahaan perbankan ini mempublikasikan laporan keuangan tahunannya
pada www.idx.co.id

3.4 Data dan Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan sumber data
sekunder. Pengertian data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau
melalui dokumen (Sugiyono, 2015), atau dengan kata lain data-data ini memang
sudah ada sebelumnya dan bisa berupa dokumen, jurnal, literatur dan lain-lain.
Data yang digunakan oleh penelitian ini adalah data mengenai laporan keuangan
tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan
telah mempublikasikan laporan keuangannya secara konsisten dan lengkap selama
tahun 2016-2019.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).
Penelitian ini menggunakan dua variabel utama yaitu variabel dependen dan
variabel independen.
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran atau pengujian
terhadap suatu variabel menggunakan instrumen penelitian. Kemudian dilanjutkan
dengan menganalisis untuk mencari apakah suatu variabel dapat mempengaruhi
variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2010:30) berdasarkan hubungan antara satu
variabel dengan variabel lain, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, predikator, dan
antecedent. Variabel independen ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia. Pengukuran terhadap pengaruh
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini mengacu pada indeks yang
dikembangkan oleh Mamun (2009) yang mana terdapat 16 item pengungkapan
akuntansi sumber daya manusia. Dalam pengukuran ini perusahaan akan
diberikan skor “1” apabila telah mengungkapkan items yang ada pada indeks, dan

nilai skor perusahaan


ASDM = x 100
skor maksimal yang dapat dicapai
diberikan “0” apabila tidak mengungkapkan. Berikut rumus untuk menghitung
pengungkapan akuntansi SDM.
No. Disclosure Items
1 Separate HRA statement
Tabel 3.5 2 Total value of human resources
3 Number of employees
4 Human resources policy
5 Training and development
6 Management succession plan
7 Employment report
8 Employee’s value addition
9 Human resource development fund
10 Employess/workers fund
11 Employess catergories
12 Managerial remuneration
13 Retirement benefits
14 Performance recognition
15 Superannuation fund
16 Other employees benefits

b. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang di
pengaruhi atau yang muncul sebagai akibat dari adanya variabel
independen sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan
menjadi variabel dependen atau variabel terikat adalah kinerja keuangan
perusahaan. Kinerja keuangan ini merupakan kemampuan kerja
manajemen dalam mencapai prestasi kinerja perusahaannya. Dalam
penelitian ini kinerja keuangannya akan diukur menggunakan ROA,
ATO, dan MBV.
3.5.1 Return on Assets
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen perusahan dalam memproleh keuntungan atau
laba secarea keseluruhan. Semakin besar Return on Assets (ROA) suatu
perusahaan, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi
penggunaan aset (Sawir, 2005:5). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Brigham
dan Houston, 2001); (Subramanyam dan Wild, 2014); (Firrer dan William,2003).

laba bersih setelah pajak


ROA =
total aset

3.5.2 Assets Turnover


Pengertian Assets Turnover (ATO) menurut Firrer dan William (2003)
yaitu merupakan suatu rasio yang menggambarkan produktivitas perusahaan,
efisiensi penggunaan total aset, baik aset berwujud maupun aset tak berwujud,
dalam menghasilkan pendapatan. Semakin besar pemanfaatan aset perusahaan
mana akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut (Brigham dan Houston, 2001); (Subramanyam dan Wild, 2014); (Firrer
dan William,2003).

total pendapatan
ATO =
total aset

3.5.3 Market Book Value


Pengertian Market Book Value (MBV) menurut I Made Sudana (2011:11)
merupakan rasio yang mengukur penilaian pasar keuangan terhadap manajemen
dan organisasi perusahaan sebagai going concern. Niali buku saham
mencerminkan nilai historis dan aktiva perusahaan. Perusahaan yang dikelola
dengan baik dan beroperasi secara efisien dapat memiliki nilai pasar yang lebih
tinggi daripada nilai buku asetnya. Berikut merupakan rumus dari MBV :

harga pasar per lembar


MBV = saham
nilai buku per lembar saham

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan analisis
kuantitaf yang mana hasil penelitiannya akan dinyatakan kedalam bentuk angka-
angka. Analisis data yang digunakan merupakan analisis statistik deskriptif, uji
normalitas, uji linieritas, dan uji hipotesis yang perhitungannya dilakukan
menggunakan program SPSS.
3.5.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi (Sugiyono, 2015:254). Statistik deskriptif terdiri dari
mean, standar deviasi, nilaimaksimum, dan nilai minimum.
3.5.2 Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujan untuk mengukur dan menguji apakah
sampel yang digunakan peneliti sudah mempunyai distribusi yang normal
atau tidak. Penggunaan statistik parametrik mensyaratkan bahwa data
setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal (Sugiyono,
2009). Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian haruslah data
yang memiliki distribusi normal, uji normalitas ini dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu :
1. Uji Kolmogrov-Smirvov
Digunakan untuk menguji normalitas data dengan kriteria yang
meliputi; (1) jika Asym.Sig>0,05 maka data berdistribusi
normal, (2) jika Asym.Sig<0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
2. Menguji data menggunakan analisis Histogram.
3.5.3 Uji Linieritas
Salah satu syarat untuk melakukan uji korelasi Pearson Product
Moment adalah dengan mengetahui bahwa data yang dihubungkan berpola
linier. Uji ini untuk melihat spesifikasi model yang akan digunakan benar
atau tidak. Dengan uji ini akan diperoleh informasi model empiris
sebaiknya linier, kuadran, atau kubik (Sujarweni, 2015).
Untuk melakukan uji ini harus membuat asumsi atau keyakinan
bahwafungsi yang benar adalah fungsi linier. Dasar pengambilan
keputusan dalam ujilinieritas adalah sebagai berikut :

jika nilai probabilitas/Sig > 0,05 maka hubungan antara variabel


ndependen dan dependen adalah linier.
jika nilai probabilitas/Sig < 0,05 maka hubungan antara
variabelindependen dan dependen adalah tidak linier.

Untuk meyakinkan hasil uji linieritas, peneliti juga melakukan


perhitungan nilai F, dimana dapat dikatakan linier jika F hitung < F tabel.
maka suatu data dapat dikatakan berpola linier (Sujarweni, 2015).

3.5.4 Uji Hipotesis


Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode analasis korelasi. Korelasi adalah istilah statistik
yang menyatakan derajat hubunganlinier antara dua variabel atau lebih.
Hubungan antara dua variabel di dalamteknik korelasi bukanlah dalam arti
hubungan sebab akibat, melainkanmerupakan hubungan searah
(Sujarweni, 2015).
Pengujian korelasi yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang dilambangkan
dengan huruf “r”. Tujuan dari penggunaan korelasi Pearson Product
Moment ini adalah untuk mencari bagaimanakah hubungan variabel
independen dengan variabel dependen pada data yang berbentuk interval
atau rasio (Sujawerni, 2015).
Tingkat signifikansi digunakan untuk menyatakan apakah dua
variabel yang diteliti ini memiliki hubungan atau tidak, dengan kriteria
sebagai berikut :
Jika Sig > 0,05 maka tidak terdapat hubungan antar variabel.
Jika Sig < 0,05 maka terdapat hubungan antar variabel.
Pengukuran ini biasanya dilakukan dalam dua bentuk yaitu
koefisieni determinas dan dan koefisensi korelasi.

1. Koefisiensi Korelasi (r)


Koefisiensi ini merupakan ukutan yang digunakan untuk
mengukur derajat kerapatan hubungan variabel independen
dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dapat
memberikan kita pengetahuan apakah diantara kedua variabel
yang kita uji terdapat hubungan atau tidak. Suatu hubungan
dapat dikatakan sempurna jika koefisien korelasinya memiliki
nilai 1 (satu), baik positif maupun negatif.
Tabel 3.6
Interpretasi Nilai “r”

Nilai Koefisien Tingkat Hubungan


0 Tidak berkolerasi
0,01-0,20 Korelasi sangat lemah
0,21-0,40 Korelasi lemah
0,41-0,60 Korelasi kuat
0,61-0,80 Korelasi sangat kuat
0,81-0,99 Korelasi kuat sekali
1 Korelasi sempurna

2. Koefisien Determinan (R2)


Koefisien determinan ini merupakan ukuran yang dapat
digunakan agar kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Jika koefisien
dterminannya bernilai 0, artinya variabel independen tidak
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Jika koefisein
determinannya memiliki nilai 1, maka itu berarti variabel
independen mempengaruhi variabel dependen. Berikut
merupakan rumus dari koefisien determian
R2 = (r)2
Keterangan:
R2 adalah koefisien determinan
r adalah koefisien korelasi
Daftar Pustaka

Sukma, H. Ating. (2012). Perspektif The Resource Based View (RBV) dalam
Membangun Competitive Advantage. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam

Purnama, Nur Ali. Ruliana, Titin. Suyatin (2017). Penerapan Akuntansi Sumber
Daya Manusia dan Kinerja Keuangan pada PT Bank Mandiri Tbk.

Hunt, Shelby D. Dan Morgan, Robert M. (2015). The Resource Advantage Theory
of Competition. Vol 2

Warnier, Vanessa dan Weppe, Xavier. (2010). Extending Resource Based Theory:
Considering Strategix, Ordinary and Junk Resources.

Toms, Steven. (2010). Value , Profit and Risk: Accounting and The Resource
Based Viee of the Firm. Accounting, Auditing and Accountabilitt Journal. 23(5).

Mills, John dan Platts, Ken. (2003). Applying Resource Based Theory: Methods,
Outcomes and Utility for Managers. International Journal of Operations and
Management. 23(2).

Kasmawati. (2018). Sumber Daya Manusia Sebagai Keungulan Kompetitif.

Peteraf, Margaret. (2018). Resorce Based Theories. Palgrave Macmillan.

Grant, Robert M. (2009). The Knowledge Based View of The Firm. The Oxford
Handbook of Strategy: A Strategy Overviee and Competitive Strategy.

Putri, Aquilina. Vivian Pusposari, Catharina Sri dan Anton. (2016). Analisis
Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Perbankan di
Indonesia.

Alafi, Faiz. (2018). Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi. 6 (1).

Supriyono, R.A. (2016). Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press (S)

Anda mungkin juga menyukai