Disusun oleh:
YUNITA ENDANG PUSPITAJATI S
NIM F1319067
PENDAHULUAN
a. Fungsi internal
Untuk mengalokasikan dan mengakuisisi sumber daya manusia .
Untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia.
Mengembangkan perumusan kebijakan perusahaan.
Fokus pada karyawan sebagai aset perusahan.
Untuk mempertahankan karyawan yang memenuhi syarat dan yang
memiliki manfaat bagi perusahaan.
Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat dari penilaian aset
yang tidak berwujud.
b. Fungsi eksternal
Untuk mengatasi kesulitan dalam memberikan informasi mengenai
perusahaan yang memadai kepada investor dengan laporan
keuangan konvesional.
Untuk meningkatkan citra dan profil perusahaan.
Untuk branding karyawan di masa mendatang.
Untuk mendistribusikan tanggung jawab sosial antara masyarakat
dan swasta.
Sementara menurut Harahap (2011), fungsi dari pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia adalah sebagai berikut :
a. Untuk melengkapi informasi tentang nilai sumber daya manusia untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan tentang perolehan,
alokasi, pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia agar
tercapai efektivitas tujuan organisasi.
b. Untuk memberikan informasi kepada manajer personalia, agar secara
efektif dapat memonitor dan efektif dalam menggunakan sumber daya
manusia.
c. Untuk memberikan indikator dalam pengawasan aktiva
d. Untuk membangun pengembangan prinsip manajemen dengan
menjelaskan akibat keuangan dari berbagai praktik akuntansi sumber daya
manusia.
Mamun (2009) menyatakan bahwa informasi akuntansi sumber daya
manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor terpenting untuk pembuatan
keputusan di era ekonomi yang berbasis pengetahuan seperti sekarang.
2.1.3. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat
suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK
(Standar Akuntansi Indonesia) atau GAAP (General Acepted Accounting
Principle) dan lainnya (Fahmi, 2014:2). Penilaian terhadap kinerja keuangan ini
dilakukan sebagai indikator guna mengoreksi kegiatan operasional suatu
perusahaan sehingga nantiya perusahaan diharapkan dapat mengalami kinerja
yang lebih baik terhadap keuangan dari perusahaan itu sendiri di masa mendatang
serta dapat bersaing dengan perusahaan pesaing lainnya dengan lebih baik lagi.
Kinerja keuangan perusahaan sendiri direfleksikan melalui informasi yang
ada dalam laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri bertujuan untuk
menunjukkan informasi yang berkaitan dengan keadaan keuangan perusahaan
serta berisikan laporan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya manusia yang perusahaan tersebut gunakan. Sedangkan menurut IAI tujuan
dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang berguna bagi sebagian
besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Agar kita dapat mengetahui keadaan keuangan perusahaan di dalam
laporan keuangan tersebut, perlu dilakukan analisis mendalam mengenai laporan
keuangan itu. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan gambaran apakah perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya sudah efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini, kinerja keuangan aakn digambarkan berdasarkan
dimensi tradisional kinerja keuangan perusahaan (Firer dan Williams, 2003).
Profitabilitas menggunakan Return on Assets, produktifitas menggunakan Assets
Turnover, dan market valuation menggunakan Market Book Value.
Menurut Firer dan Williams (2003) menyatakan bahwa penilaian kinerja
perusahaan menggambarkan pengembalian keuangan untuk pemilik perusahaan
atas pemanfaatan sumber daya yang ada.
2.1.4. Keterkaitan antara Akuntansi SDM dengan Kinerja Keuangan
Pengungkapan akuntansi sumber daya manusia sendiri memang memiliki
manfaat bagi piahk-pihak eksternal, khususnya untuk membantu investor dalam
mengambil keputusan. Namun, pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini
tentunya juga memiliki manfaat bagi pihak internal, dimana hal ini dapat berguna
bagi manajemen dalam membuat suatu prosedur operasional perusahaan, maupun
bagaimana mereka harus mengalokasikan dan mengelola sumber daya yang
ada.Pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini juga dinilai dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan manfaat pelaporan keuangan,
karena akuntansi sumber daya manusia dapat digunakan sebagai managerial tool
(Flamholtz et al, 2002).
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kinerja keuangan merupakan
proses untuk menganalisis dan mengidentifikasi bagaimana keefektivan dan
keefisiensian perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya dalam
menghasilkan laba atau posisi kas tertentu di periode tertentu. Dengan adanya
pengukuran kinerja ini maka perusahaan dapat melihat bagaimana prospek masa
depan dari perusahaannya. Perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah
mencapai hasil kinerja tertentu (Hery, 2015). Dalam perusahaan sendiri
sebenarnya perkiraan kas, aset berwujud, dan aset tak berwujud lainnya
dikendalikan oleh manusia. Sebab itu terdapat keterkaitan antara kinerja yang
dihasilkan oleh perusahaan dengan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia
itu sendiri.
Perusahaan yang melakukan pengungkapan akuntansi sumber daya
manusia diharapkan dapat membentuk pemahaman bersama antara manajemen
dan karyawan, sehingga dapat meningkatkan komitmen dan kerja keras untuk
meningkatkan efisiesi perusahaan (Islam et al., 2013). Akuntasi sumber daya
manusia juga menjadi kontrol atas kinerja dari sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas ()Avazzadehfath, 2011).
Adanya akuntansi sumber daya manusia ini juga dapat mempengaruhi
peningkatan kinerja dari masing-masing individu dan menciptakan lingkungan
kerja yang progresif (Dominguez, 2012). Akuntansi sumber daya manusia ini juga
akan memotivasi para karyawan untuk mencapai tujuan mereka dan akhirnya
mereka dapat meningkatkan keefisiensian kinerja (Sharma, 2012). Untuk itu
menurut Islam et al. (2013) perusahan memperoleh dan mengembangkan sumebr
daya manusia, memberikan penghargaan atas kinerja mereka, dan
mempertahankan bakat sumber daya manusia yang ada unutk mendorong kearah
kompentensi berbasis pengetahuan dan untuk meningkatkan produktivitas
berdasarkan informasi akuntansi sumebr daya manusia, selain itu juga pengukuran
dan pelaporan akuntansi sumber daya manusia penting bagi pihak manajemen
dalam membuat kebijakan yang tepat.
2.5. Penelitian Terdahulu
Dahulu sudah sempat diadakan beberapa penelitian mengenai
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dengan kinerja keuangan
perusahaan, berikut berapa penelitian tersebut.
Avazzadehfath (2011) melakukan penelitian mengenai akuntansi sumber
daya manusia dan pengambilan keputusan. Hasil dari penelitian yang ia lakukan
adalah bahwa informasi akuntansi sumber daya manusia ternyata berpengaruh
terhadap proses pengambilan keputusan perusahaan. Hasil lain dari penelitian ini
adalah metode biaya historis dianggap memiliki konsistensi yang lebih baik ketika
diterapkan dalam akuntansi sumber daya manusia.
Sharma (2012) melakukan penelitian mengenai dampak dari adanya
akuntansi sumber daya manusia terhadao kinerja perusahaan di India. Hasil dari
penelitian ini yaitu ternyata akuntansi sumber daya manusia memiliki hubungan
yang positif dengan kinerja keuangan perusahaan, proses perekrutan, seleksi dan
pengembangan karyawan, serta kinerja operasional perusahaan.
Micah et, al. (2012) melakukan penelitian di Nigeria mengenai pengaruh
kinerja keuangan perusahaan dengan adanya pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia. Hasil dari penelitian in yaitu ROE dan kinerja keuangan ternyata
berpengaruh terhadap pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dan ROA
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia.
Athanasios et, al. (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui
bagaimana pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan akuntansi
sumber daya manusia di Yunani. Penelitian ini menghasilkan bahwa profitabilitas,
status lising, ukuran perusahaan, dan tipe industri nyatanya tidak memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
Enofe et, al. (2013) yang melakukan penelitian terhadap pengungkapan
akuntansi sumber daya manusia pada perusahaan-perusahaan yang ada di Nigeria.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kinerja keuangan perusahaan berpengaruh
pada pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dan perusahaan yang
bergerak di sektor keuangan lebih banyak melakukan pengungkapan akuntans
sumber daya manusia dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di sektor
nonkeuangan.
Widodo (2014) melakukan penelitian di Indonesia mengenai pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
Dari penelitinnya ini menghasilkan bahwa suatu ukuran perusahaand an
diversifikasi produk mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan akuntansi
sumber daya manusia.
2.6. Pengembangan Hipotesis
2.1.1. Hubungan antara ROA dengan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372) Return on Assets
menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan
mampu menghasilkan laba. Enofe et, al (2013) juga mengemukakan bahwa
perusahaan yang melakukan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang direfleksikan melalui
Return on Assets. Yang mana jika ditarik kesimpulan maka sudah jelas bahwa
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia ini memiliki hubungan dengan
Return on Assets.
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan diatas, maka peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Terdapat hubungan positif antara Return on Assets dengan
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
2.6.1.2. Hubungan antara Assets Turnover dengan Akuntansi Sumber
Daya Manusia
Lukman Syamsuddin (2014:62) menyatakan bahwa Assets Turnover
merupakan tingkat efisiensi dari pengguanaan keseluruhan aset perusahaan di
dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Yang artinya bahwa total dari
Assets Turnover merupakan gambaran dari efektifitas dan efisiensi penggunaan
keseluruhan aset perusahaan dalam memperoleh penjualan yang tinggi.
Apabila perusahaan mampu memanfaatkan seluruh aset yang dimiliki
termasuk aset berupa sumber daya manusia, maka perusahaan akan mampu
mencapai keunggulan kompetitif. Tentunya hal ini dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan tersebut karena produk yang dijual memiliki keunggulan
dan kualitas yang berbeda dengan perusahaan lain.
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan diatas, maka peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H2 : Terdapat hubungan positif antara Return on Assets dengan
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
2.1.1.6.3. Hubungan antara Market Book Value dengan Akuntansi
Sumber Daya Manusia
Market Book Value merupakan ukuran yang diberikan oleh pihak eksternal
dan bagaimana investor memandang perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).
Tujuan dari adanya pengukuran ini adalah untuk sejauh mana selisih antara nilai
pasar perusahaan dengan nilai bukunya.
Penelitian yang dilakukan oleh Yeh dan Kung (2013) menunjukkan hasil
positif antara penilaian akuntansi sumber daya manusia terhadap nilai perusahaan.
Oleh karena ini peneliti merumuskan hubungan antaran Market Book Value
dengan akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
H3 : Terdapat hubungan positif antara Market Book Value dengan
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang di
pengaruhi atau yang muncul sebagai akibat dari adanya variabel
independen sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan
menjadi variabel dependen atau variabel terikat adalah kinerja keuangan
perusahaan. Kinerja keuangan ini merupakan kemampuan kerja
manajemen dalam mencapai prestasi kinerja perusahaannya. Dalam
penelitian ini kinerja keuangannya akan diukur menggunakan ROA,
ATO, dan MBV.
3.5.1 Return on Assets
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen perusahan dalam memproleh keuntungan atau
laba secarea keseluruhan. Semakin besar Return on Assets (ROA) suatu
perusahaan, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi
penggunaan aset (Sawir, 2005:5). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Brigham
dan Houston, 2001); (Subramanyam dan Wild, 2014); (Firrer dan William,2003).
total pendapatan
ATO =
total aset
Sukma, H. Ating. (2012). Perspektif The Resource Based View (RBV) dalam
Membangun Competitive Advantage. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Purnama, Nur Ali. Ruliana, Titin. Suyatin (2017). Penerapan Akuntansi Sumber
Daya Manusia dan Kinerja Keuangan pada PT Bank Mandiri Tbk.
Hunt, Shelby D. Dan Morgan, Robert M. (2015). The Resource Advantage Theory
of Competition. Vol 2
Warnier, Vanessa dan Weppe, Xavier. (2010). Extending Resource Based Theory:
Considering Strategix, Ordinary and Junk Resources.
Toms, Steven. (2010). Value , Profit and Risk: Accounting and The Resource
Based Viee of the Firm. Accounting, Auditing and Accountabilitt Journal. 23(5).
Mills, John dan Platts, Ken. (2003). Applying Resource Based Theory: Methods,
Outcomes and Utility for Managers. International Journal of Operations and
Management. 23(2).
Grant, Robert M. (2009). The Knowledge Based View of The Firm. The Oxford
Handbook of Strategy: A Strategy Overviee and Competitive Strategy.
Putri, Aquilina. Vivian Pusposari, Catharina Sri dan Anton. (2016). Analisis
Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Perbankan di
Indonesia.
Alafi, Faiz. (2018). Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi. 6 (1).