Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

JEBI
Vol. 05, No. 01 pp.15-18
Copyrigt © 2020 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

HUMAN RESOURCE SCORECARD


Mengaitkan Orang, Strategi dan Kinerja SDM
( Suatu Model Pengukuran Kinerja SDM)
Fendy Maradita
1 2
Program Studi Manajemen, Program Studi Keonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Teknologi Sumbawa
fendy maradita@uts.ac.id

Abstrak
Dalam artikle ini membahas tentang apa itu Human Resource Scorecard. Human Resource Scorecard merupakan suatu pengukuran
kinerja sumber daya manusia dalam perusahaan maupun perguruan tingg adapaun tema dalam Human Resource Scorecard yaitu
dengan menentukan bagaimana perusahaan maupun perguruan tinggi memilih dan menentukan visi,misi dan juga strategi yang
digunakan oleh perusahaan maupun perguruan tinggi. Sumber Daya Manusia yang merupakan asset dalam perusahaan perlu
dilakukan bagaimana kinerjanya dalam perusahaan dengan mengetahui kinerja sumber daya manusia maka bisa juga perusahaan
ataupun perguruan tinggi bisa melihat kinerja perusahaan jadi walaupun tanpa melihat dari segi finansial maka kinerja perusahaan
bisa jua di ukur dengan suatu model yang dikembangkan melalui Balanced Scorecard. Didalam article ini juga terdapat tahapan-
tahapan dalam menentukan dan mengimplementasikan Human Resourced Scorecard. Karena masih dalam perkembangan dan juga
turunan dari Balanced Scorecard maka masih beberapa penelitian yang menggunakan model ini dalam penelitiannya dan beberapa
perusahaan yang menggunakan model ini dalam mengukur kinerja SDM dalam perusahaannya maupun perguruan tingginya.

Kata kunci : Human Resource Scorecard, Sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN Kunci keberhasilan suatu perusahaan selalu dilihat dari


faktor finansial namun dengan perkembangan yang terus
Dengan adanya perkembangan sistem informasi dan berubah dan juga adanya perubahan dalam sumber daya
teknologi di segala aspek baik itu dalam teknologi, kesehatan, manusia yang sekarang telah di anggap sebagai asset penting
perusahaan dan dalam pemasaranHal dan juga imempengaruhi bagi perusahaan dimana perusahaan berinteraksi secara
sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan. Agar langsung dengan karyawan, konsumen, bahkan pesaingnya.
perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan Kondisi ini kemudian membawa dunia usaha maupun
produktif dan efisien maka diperlukan sumber daya manusia organisasi kepada pemikiran-pemikiran baru untuk
yang merupakan asset yang sangat penting dalam perusahaan. menciptakan suatu sistem yang dapat mengimbangi lajunya
Oleh karena itu dengan adanya sumber daya manusia sebagai kemajuan dunia usaha itu sendiri, baik berupa informasi
asset maka diperlukan adanya pengukuran kinerja sehingga maupun sistem manajerial. Hal ini terlihat dari bermunculan
perusahaan dapat mengetahui manakah sumber daya manusia ide-ide managerial baru seperti, six sigma, total quality
yang produktif dan juga yang tidak produktif sehingga management, balanced scorecard, dan sebagainya.
perusahaan dapat memberikan pelatihan yang tepat bagi sumber Dengan adanya perubahan di berbagai bidang perusahaan
daya manusia tersebut. baik itu bisnis maupun manajerial sehingga diperlukan adanya
Tugas dari seorang manajer perusahaan adalah untuk kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja secara
menilai kinerja sumber daya manusia dan sedangkan penilaian menyeluruh. Tiap perusahaandituntut untuk dapat
kinerja perusahaan menjadi tugas penting bagi para pemimpin melaksanakan strateginya dalam menghadapi kompetisi
organisasi perusahaan. Penilaian kinerja secara periodik danmenggunakan sumber daya secara lebih efektif dan efisien,
memungkinkan pemimpin organisasi perusahaan mengetahui yang akhirnya visi, misi danstrategi perusahaan dapat tercapai.
posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan target atau Human Resources Scorecard merupakan alat baru dalam
sasaran yang telah ditetapkan misalnya, atau dibandingkan manajemen SDMdan pengukuran kinerja karyawan yang
dengan pesaing dan rata-rata industry. dikembangkan untuk menutup kelemahan
Pada dasarnya pengukuran kinerja selalu berdasarkan dari Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Brian E.
ukuran finansial selalu menjadi dasar dalam menilai Becker, Mark A. Huselid,dan Dave Ulrich pada tahun 2001.
keberhasilan kinerja dalam perusahaan tersebut daripada Menurut Becker, et. al. (2001), Human Resource Scorecard
ukuran-ukuran lainnya. Namun pengukuran dari sisi finansial adalah sistempengukuran kinerja yang menilai kontribusi SDM
masih memberikan pandangan yang terbatas terhadap apa yang dalam penciptaan nilai dalamperusahaan. Bila fokus strategi
akan terjadi dimasa mendatang pada perusahaan. Satu triwulan perusahaan adalah mencapai keuntungan darikompetisi, maka
yang hebat dengan keberhasilan finansial, enam bulan yang luar fokus pada strategi SDM haruslah disesuaikan. Hal ini
biasa, atau bahkan satu tahun yang luar biasa bukan merupakan untukmemaksimalkan kontribusi SDM terhadap tujuan
indikasi akan apa yang akan terjadi di kemudian harinya. organisasi, dan selanjutnya menciptakan nilai bagi pemegang
15
JEBI Vol. 05, No. 01 pp.15-18
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia
saham. Dasar dari peran SDM yang strategis terdiridari tiga berkelanjutan, maka fokus strategi sumber daya manusia harus
dimensi rantai nilai itu yaitu fungsi, sistem, dan perilaku disesuaikan. Hal ini untuk memaksimalkan kontribusi sumber
karyawan. daya manusia terhadap tujuan organisasi, dan selanjutnya
Menurut Mutmainah, (2017) perbedaan antara Human menciptakan nilai (value) bagi organisasi.
Resource Scorecarddengan Balanced Scorecard adalah bahwa
balanced scorecard lebih mengukurkinerja seluruh institusi 2. Kaitan Human Resources Scorecard dengan Strategi
berupa tangible assets sedangkan human resource
scorecardlebih mengukur kinerja sumber daya manusia institusi Strategi pada dasarnya adalah suatu teori tentang
yang berupa intangible assets.Human Resources Scorecard bagaimana mencapai sasaran perusahaan. Secara konvensional,
adalah suatu sistem pengukuran kinerja sumber dayamanusia perusahaan menjalankan kinerjanya berdasarkan laporan
yang mengaitkan orang - strategi - kinerja untuk menghasilkan finansial di masa yang lalu. Namun para peneliti kini telah
menemukan pengukuran yang tepat untuk pengukuran jangka
institusi yangunggul. Human Resources Scorecard
menjabarkan misi, visi, strategi menjadi aksihuman resources panjang dan benar adalah melalui strategi. Dengan
yang dapat diukur kontribusinya. Human Resources menggunakan Balanced Scorecard, perusahaan menjalankan
Scorecardmenjabarkan sesuatu yang tak berwujud/intangible kinerjanya berangkat dari strategi, ukuran finansial dan non
(leading/sebab) menjadiberwujud/ tangible (lagging/akibat). finansialnya diturunkan dari strategi, visi dan misi perusahaan.
Human Resources Scorecard adalah suatu sistempengukuran Human Resources Scorecard seperti halnya Balanced
yang mengaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan Scorecard, scorecard-nya diturunkan dari strategi perusahaan
kinerjaorganisasi yang akhirnya akan mampu menimbulkan yang berkenaan dengan sistem sumber daya manusia.
kesadaran mengenaikonsekuensi keputusan investasi sumber Perusahaan menggunakan scorecard untuk manajemen
kinerjanya dan menjadikan strategi sebagai kunci pusat
daya manusia, sehingga investasi tersebutdapat dilakukan
secara tepat arah dan tepat jumlah. manajemen proses dan sistem (Kaplan dan Norton,2000).
Strategi map membantu organisasi melihat strateginya
II Metode Penelitian secara kohesif, terintegrasi dan dalam cara yang sistematik,
Dalam penelitian ini menggunakan Literature Review atau karena menghubungkan cause ± effect relationship yang
tinjauan pustaka. Dimana cara yang dipakai untuk menunjukkan aset intangible ditransformasikan ke tangible
megumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada sebuah outcome (financial) [Kaplan dan Norton,2000].
topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti AHP adalah suatu bentuk model pengambilan
keputusan yang pada dasarnya berusaha menutupi semua
jurnal, buku, internet, dan pustaka lain.
kekurangan dari model-model sebelumnya. Peralatan utama
III Pembahasan dari model ini adalah sebuah hierarki fungsional dengan input
utamanya persepsi manusia.
1. Konsep Human Resources Scorecard (HRSC) Kelebihan model AHP dibandingkan dengan model
Human Resources Scorecard merupakan suatu metode keputusan lainnya adalah terletak pada kemampuan
baru dalam pengukuran kinerja sumber daya manusia dalam memecahkan masalah yang multiobjektive dan multikriteria.
upaya meningkatkan kinerja organisasi. Model pengukuran ini Kebanyakan model yang sudah ada memakai single objective
sangat bermanfaat bagi manajer sumber daya manusia dalam dan multicriteria. Kelebihan model AHP ini lebih disebabkan
memahami perbedaan antara Human Resources Doables oleh fleksibilitasnya yang lebih tinggi terutama dalam
(kinerja sumber daya manusia yang tidak mempengaruhi pembuatan hierarkinya. Sifat fleksibelnya tersebut membuat
implementasi strategi perusahaan) dengan Human Resources model AHP dapat menangkap beberapa tujuan dan beberapa
Deliverable (kinerja sumber daya manusia yang mempengaruhi kriteria sekaligus ke dalam sebuah model ataupun hierarki.
implementasi strategi perusahaan). Di samping itu, Human Bahkan model tersebut juga bisa memecahkan masalah yang
Resources Scorecard dapat mengukur Leading Indicator mempunyai tujuan-tujuan yang saling berlawanan dalam
(indikator sebab) dan Lagging Indicator (indikator akibat) yang sebuah model. (Permadi, 1992)
mana model sumber daya manusia strategik memberi kontribusi
yang menghubungkan sumber daya manusia dan system sumber 3. Pengukuran Kinerja Sdm Menggunakan Hr Scorecard
daya manusia dengan Human Resources Deliverable dan
mempengaruhi key performance. Untuk mengukur efisiensi sumber daya manusia fokus
Lag indicator mencakup sebuah ukuran produktivitas, mereka pada “do-ables” memastikan bahwa penyerahan
rata-rata penjualan untuksetiap tenaga penjual, maupun sikap jasa dilakukan dengan biaya yang efisien. (Naves:2002)
tenaga kerja yang diukur melalui survei kepuasanpelanggan. Kesejajaran antara pengendalian biaya dan pengukuran
Lead indicator difokuskan kepada berbagai perubahan pokok penciptaan nilai membantu manajer SDM untuk
yang harusdilaksanakan oleh seluruh pekerja, antara lain : menghindari kecenderungan usaha strategik SDM yang
a. Peningkatan ketrampilan pekerjarasiostrategic job mengabaikan biaya dibanding manfaat yang didapat.
coverage, Indikator kunci kinerja, baik finansial dan non finansial
b. Akses kepada paralatan tehnologi informasi dan adalah elemen penting dari komunikasi yang efektif dari
datarasiotersedianya informasi strategis kemajuan perusahaan untuk mencapai visinya. Adapun
c. penyesuaian ulang tujuan perorangandengan insentif yang tahap merancang sistem pengukuran SDM melalui
menggambarkan prioritas baru-penyelarasan tujuan pendekatan HR Scorecard adalah sebagai berikut :
perorangan. a. Mengidentifikasi Kompetensi Manajer
Dengan demikian, metode pengukuran Human Resources SDM,Kompetensi yang dimaksud adalah berupa
Scorecard membantu dalam mengontrol biaya value pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan
perusahaan, menilai kontribusi sumber daya manusia, karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara
mendukung perubahan dan fleksibilitas organisasi. langsung terhadap kinerjanya. Hasil studi tentang
Konsep yang dikembangkan dalam HR Scorecard kompetensi SDM pernah dilakukan oleh Perrin dalam
tersebut lebih ditujukan kepada peran penting dari para profesi Becker, Huselid & Ulrich (2001) menunjukkan bahwa
sumber daya manusia di masa datang. Bila fokus strategi kompetensi SDM diidentifikasi sebagai berikut,
perusahaan adalah menciptakan “competitive Advantage” yang
16
JEBI Vol. 05, No. 01 pp.15-18
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Memiliki kemampuan komputer (Eksekutif lini), HR Deliverable yang sudah didefinisikan. Hal ini juga
Memiliki pengetahuan yang luas tentang visi untuk termasuk memperkirakan hubungan antara tiap HR
SDM (akademik), Memiliki kemampuan untuk Deliverable dengan Performance Driver individual dalam
mengantisipasi pengaruh perubahan, Mampu Peta strategi. Jadi dapat menghubungkan pengaruh
memberikan edukasi tentang SDM dan mempengaruhi Deliverable melalui Performance Driver dan selanjutnya
manajer (Eksekutif SDM) pada kinerja perusahaan. Dari penjelasan diatas maka
keuntungan dari HR Scorecard antara lain,
b. Pengukuran High Performance Work Sistem
(HPWS),HPWS menempatkan dasar untuk a)Memperkuat perbedaan antara HR do-able dan HR
membangun SDM menjadi aset strategik, HPWS Deliverable, HR Deliverable ini terdiri dari dua kategori
memaksimalkan kinerja karyawan. Setiap pengukuran : performance driver (kapabilitas atau aset inti dari
sistem SDM harus memasukkan kumpulan indikasi manusia, seperti produktivitas dan kepuasan karyawan),
yang merefleksikan pada ‘fokus pada kinerja’ dari dan enablers (memperkuat performance driver, seperti
setiap elemen sistem SDM struktur reward). (Becker, Huselid dan Ulrich (2001).
HR yang sesuai dengan sistem pengukuran akan
c. Mengukur HR Sistem Alignment, berarti menilai mendorong para professional.HR untuk berpikir baik
sejauh mana sistem SDM memenuhi kebutuhan secara strategis maupun sebagai operasional.
implementasi strategi perusahaan atau disebut
kesejajaran eksternal Sedangkan yang dimaksud dengan b) Memungkinkan pengendalian biaya dan penciptaan nilai
kesejajaran internal adalah bagaimana setiap elemen HR selalu dituntut untuk mengendalikan biaya untuk
dapat bekerja bersama dan tidak mengalami konflik. perusahaan. Pada saat yang sama, HR harus memenuhi
tujuan strategis, yaitu untuk menciptakan nilai. HR
d. Efisiensi sumber daya, merefleksikan pada bagaimana
scorecard membantu profesional HR menyeimbangkan
fungsi SDM dapat membantu perusahaan untuk keduanya dan menemukan solusi optimal.
mencapai kompetensi yang dibutuhkan dengan cara
biaya yang efektif. Bukan berarti SDM harus c) Mengukur leading indikator, merupakan indikator yang
meminimalkan biaya tanpa memperhatikan hasil, tetapi menilai status faktor keberhasilan kunci yang
lebih pada merefleksikan keseimbangan. mendorong implementasi strategi perusahaan dan lebih
menekankan pada masa depan. Di mana berbanding
e. HR Deliverable, HR Deliverableadalah kontribusi terbalik dengan lagging indikator yang mencerminkan
penting dalam human capital untuk apa yang terjadi di masa lalu.
mengimplementasikan strategi perusahaan. Dalam hal
ini secara strategic memfokuskan pada tingkah laku d) Menilai kontribusi SDM dalam implementasi strategi
karyawan, seperti rendahnya perputaran tenaga kerja.
Elemen penting dari HR Scorecard adalah e) Manajer SDM harus memiliki strategi yang jelas untuk
deliverable, Penggunaan High Performance Work Sistem pengukuran HR Deliverable, f) Memungkinkan
(HPWS),HR Sistem Alignment, HR Efficiency.Hal tersebut professional SDM mengatur tanggung jawab mereka
merefleksikan keseimbangan antara control biaya dan secara efektif, g) Mendorong fleksibilitas dan
penciptaan value. Kontrol biaya berasal dari pengukuran perubahan, karena scorecard fokus pada implementasi
efisiensi sumber daya. Sedangkan penciptaan value berasal strategi perusahaan, yang membutuhkan perubahan
secara konstan.
dari pengukuran HR Deliverable, kesejajaran sistem SDM
eksternal , dan HPWS. Ketiga hal terakhir adalah elemen Menurut Becker et. al. (2009), sistem pengukuran HRSc
penting dari arsitektur sumber daya yang melacak rantai mempunyaikelebihan tertentu, yaitu:
nilai dari fungsi ke sistem lalu ke tingkah laku karyawan. a. Memberikan sarana untuk mengidentifikasi dalam
Karena fokus peran SDM yang strategik adalah pengertian kuantitatifperbedaan-perbedaan antara arsitektur
menciptakan value, maka berpikir tentang arsitektur sumber SDM perusahaan (fungsi SDM, sistemSDM dan perilaku
daya berarti memperluas pandangan tentang rantai nilai karyawan) dengan arsitektur yang ideal.
SDM. Sama seperti Scorecard perusahaan yang berisikan b. Membantu mengidentifikasi doables dan deliverable yang
indikator penyebab danindikator akibat, maka HR paling tepat yangmenjadi fokus proses biaya-manfaat.
Scorecard juga memiliki hal yang sama, dimana HPWS dan c. Dapat memperbaiki kinerja pada dimensi pelanggan yang
HR Sistem Alignment adalah indikator penyebab dan HR dapat mengoptimalkankeuntungan.
Efficiency dan HR Deliverable adalah indikator akibat. d. Mengetahui perbedaan penting antara lagging dan leading
Pendekatan lain adalah dengan memfokuskan pada indikator.
pemahaman kapabilitas hubungan dengan orang seperti e. Sebagai dasar training pada riset dan pengembangan SDM.
leadership dan fleksibilitas organisasi. Karena hal ini
mudah untuk dibayangkan bahwa kapabilitas itu dapat
mempengaruhi kesuksesan organisasi secara umum. IV KESIMPULAN
Salah satu keunggulan kompetitif adalah bermodalkan
Sebaliknya dengan menggunakan model tujuh langkah,
pengukuran kontribusi SDM tidak memerlukan lompatan manusia, untuk itu perlu penekanan pentingnya pengukuran
langsung antara HR Deliverable dan kinerja perusahaan. Di sumber daya manusia. Human Resources Scorecard merupakan
samping ada logika kausal antara SDM dan hal lain diluar suatu sistem pengukuran yang mengaitkan sumber daya
outcome SDM. Maka pengukuran HR Deliverable manusia dengan strategi dan kinerja perusahaan yang akhirnya
sebaiknya memfokuskan pada HR Performance Driver dan akan mampu menimbulkan kesadaran mengenai konsekuensi
HR Enabler daripada potensi kapabilitas perusahaan. keputusan investasi sumber daya manusia, sehingga investasi
Pengukuran ini mewakili dimensi human capital dari tersebut dapat dilakukan secara tepat arah dan tepat jumlah.
performance driver yang berlainan dalam peta strategi Selain itu, human resources scorecard dapat menjadi alat bantu
perusahaan. bagi manajer sumber daya manusia untuk memastikan bahwa
Idealnya HR Deliverable dalam HR scorecard akan semua keputusan sumber daya manusia mendukung atau
memasukkan beberapa pengukuran pengaruh strategik dari mempunyai kontribusi langsung pada implementasi strategi

17
JEBI Vol. 05, No. 01 pp.15-18
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia
usaha.
HR Scorecard merupakan suatu pengukuran kinerja SDM
dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Salah satu
langkah implementasi HR scorecard adalah pemantauan terus
menerus dan pelaporan target yang ditetapkan yaitu tujuan
strategis yang dicapai. Bagi organisasi, dengan pengukuran ini
dapat membantu dalam hal mengontrol biaya penciptaan nilai
perusahaan, menilai kontribusi SDM terhadap implementasi
strategi serta mendukung adanya perubahan dan fleksibelitas
organisasi. Di dalam Human Resources Scorecard itu harus ada
hubungan sebabnya dulu baru akibatnya apa. Dasar
pemikirannya adalah apa yang diukur itulah yang dikelola
barulah bisa diimplementasi dan dinilai. Dan dengan
pengukuran HR Scorecard dapat membantu mengendalikan
biaya penciptaan nilai perusahaan, menilai kontribusi SDM
terhadap implementasi strategi serta mendukung adanya
perubahan dan fleksibilitas organisasi

DAFTAR PUSTAKA

[1] Becker, Huselid dan Ulrich. 2009. The HR Scorecard :


Mengaitkan Manusia, Strategi dan Kinerja. Terjemahan :
Dian Rahadyato Basuki. Esensi, Erlangga Group: Jakarta
[2] Becker, Huselid & Ulrich (2001), The HRScorecard:
Linking People, Strategyand Performance, Harvard
BusinessScholl Press: Boston
[3] Brown, M.G. (2007). Beyond the Balanced Scorecard:
Improving BusinessIntelligence with Analytics,
Productivity Press, NY.
[4] Ismail. (2018). Rancangan Sistem Penilaian Kinerja
Sumber Daya Manusia Berbasis Human Resource
Scorecard. Repositori Institusi USU: Universitas Sumatera
Utara.
[5] Kaplan, R.S., Norton, D.P. 2001. The Strategy-Focused
Organization: How BalancedScorecard Companies Thrive
in The New Business Environment. Boston:Harvard
Business School Press.
[6] Kaplan, R.S. & Norton, D.P. (2004). Strategy Maps:
Converting Intangible Assetsinto Tangible Outcomes,
Harvard Business School Press, Boston.
[7] Mutmainah, dkk. 2017. Perancangan Model Sistem
Penilaian Kinerja Dengan Metode Human Resources
Scorecard Dan Analytical Hierarchy Process (AHP).
Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
[8] Nurbiyati, T. (2013). Implementasi Konsep Balanced
Scorecard Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.
Wahana, 10(2), 131-139.
[9] Ramadhan, dkk. 2013. Perancangan Dan Pengukuran
Kinerja Sumber DayaManusia Dengan Metode Human
Resources Scorecard (HRSc). TeknikIndustri Universitas
Brawijaya.

18
JEBI Vol. 05, No. 01 pp.15-18

Anda mungkin juga menyukai