Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Sumber Daya Manusia Sebuah Penilaian tentang

Asset dan Modal Manusia


Dwi Anggarani
Universitas Widyagama Malang

Abstract: Recently, the subject of human resources accounting still have a motion. In conceptual frame work
develop through on capitalization of human resources expenditure. This capitalization of expenditure is only
focus on matching cost an revenue principles an emphasize on historical perspective. While, human resources
information should be provide the empowerment, motivation, and development of human resources.
According to this statement, human resources information. The content of human resources accounting is
financial information transactions, which is relate on those empowerment, motivation, and development
human resources activities.

Keywords: human resources accounting, Asset, capitalization of human resources.

Sumberdaya manusia diyakini oleh banyak KEBERATAN-KEBERATAN TERHADAP


kalangan sebagai asset terpenting bagi suatu AKUNTANSI KONVENSIONAL
organisasi. Tekanan kompetitif dalam dunia Akuntansi merupakan suatu system
bisnis menuntut perusahaan sebagai organi- untuk menghasilkan informasi keuangan
sasi bisnis untuk segera bisa beradaptasi dan yang digunakan oleh pemakainya dalam
mengatasi lingkungannya yang selalu ber- proses pengambilan keputusan bisnis. Kega-
ubah. Di dalam pengoperasian bisnisnya di- galan dalam penyajian informasi keuangan
perlukan pemikiran-pemikiran inovatif, ke- akan memberikan informasi yang tidak rele-
mampuan dasar otak yang baik (intellectual van bagi para pengambil keputusan. Demi-
capital), kreativitas, ketrampilan, integritas, kian pula yang terjadi untuk sumberdaya
dan peningkatan kemampuan secara terus manusia yang dimiliki organisasi. Kegagal-
menerus dalam segala aspek untuk menun- an akuntansi untuk mengakui sumberdaya
jang keberhasilannya. Sejumlah dana yang manusia dengan tepat akan mengakibatkan
cukup material memang selayaknya dike- kesimpulan yang salah dan pengambilan ke-
luarkan organisasi untuk merekrut, memi- putusan yang salah berkaitan dengan laba
lih, menerima, melatih dan mengembangan jangka panjang perusahaan, efektivitas ma-
sumberdaya manusia yang dimilikinya dan najemen, dan motivasi karyawan.
merupakan investasi manusia bagi organisa- Menurut James A. Cashin, dan Raplh
si. Human Capital (Modal Manusia) sangat S. Polimeni (1985) dalam Amin Wijaya
terkait dengan keberhasilan suatu organisasi Tunggal (1997), kegagalan-kegagalan utama
bisnis, sehingga sudah saatnya bagi organi- dari akuntansi konvensional terkait dengan
sasi untuk bisa memberikan penilaian secara sumberdaya manusia adalah: 1) Biaya sum-
layak atas sumberdaya manusia yang dimi- berdaya manusia – dibiayakan, 2) Biaya
likinya untuk bisa disajikan di dalam lapor- sumberdaya manusia jangka panjang-di-
an keuangannya. abaikan, 3) Kekurangan data yang diperlu-
kan untuk perencanaan dan pengendalian,
Alamat Korespondensi: 4) Kekurangan pertanggungjawaban social,
Dwi Anggarani, Fakultas Ekonomi Universitas dan 5) Mengabaikan kebutuhan karyawan.
Widyagama Malang,
Dengan adanya kegagalan-kagagalan
Jl. Borobudur No. 35 Malang
Telp. (0341) 492282 akuntansi konvensional terhadap sumberda-
ya manusia, sejak tahun 1960, suatu badan

357
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
pengembangan riset di Amerika Serikat te- ASUMSI DASAR DAN TUJUAN AKUN-
lah berupaya mengembangkan metode-me- TANSI SUMBERDAYA MANUSIA
tode akuntansi untuk aktiva manusia dari Untuk mampu bersaing, perusahaan
suatu organisasi. Riset ini merupakan pe- harus berupaya mengoptimalkan peran in-
ngakuan yang lebih besar bahwa aktiva ma- formasi sumberdaya manusia dalam menca-
nusia (human asset) dan modal manusia (hu- pai tujuannya. Informasi yang disampaikan
man capital) memainkan peranan yang lebih oleh pihak manajemen harus berkarakter
besar dalam perekonomian selain aktiva seperti akurat dan tepat waktu. Tersedianya
yang lain. informasi secara cepat, relevan, dan lengkap
karena adanya kebutuhan yang sangat dira-
PENGERTIAN AKUNTANSI SUMBER- sakan oleh masing-masing unit bisnis untuk
DAYA MANUSIA DARI SISI AKUNTAN- mendapatkan posisi keunggulan bersaing.
SI Davidson dan Weil dalam Arfan
Istilah dan difiisi akuntansi sumberda- Ikhsan (2008), memberikan asumsi dasar
ya manusia telah dikelompokkan ke dalam untuk akuntansi sumberdaya manusia,
berbagai sub bidang akuntansi oleh para yaitu:
pengguna, dan digunakan sesuai dengan ke- Manusia adalah sumberdaya organisasi
pentingannya masing-masing. Pengelom- yang bernilai. Manusia memberikan jasa
pokan tersebut dapat dipandang dari sisi sekarang dan masa yang akan datang,
akuntansi, audit, kinerja, modal intellectual yang tidak dimiliki oleh mesin dan ma-
(intellectual capital), dan badan-badan. terial. Sumberdaya yang diinvestasi da-
Sesuai dengan judul di atas, apabila pat dipertanggungjawabkan tanpa kepe-
kita meninjau dari bidang akuntansi, akun- milikan.
tansi sumberdaya manusia dapat dipertim- Pengaruh dari gaji manajemen. Nilai da-
bangkan ke dalam disiplin akuntansi dari si- ri sumberdaya manusia dapat dipenga-
si internal dan eksternal. Dari sisi internal, ruhi oleh cara-cara mereka dikelola. Si-
akuntansi sumberdaya manusia dipandang kap atau gaya tertentu dari manajemen
sebagai alat manajemen dan dari sisi ekster- dapat meningkatkan motivasi karyawan,
nal akuntansi sumberdaya manusia dipan- meningkatkan produktivitas, sedangkan
dang sebagai alat pelaporan. gaya manajemen yang lain mungkin me-
Sumberdaya manusia dipandang seba- nurunkan motivasi dan dengan demiki-
gai aktiva-aktiva atau investasi-investasi da- an akan menurunkan produktivitas.
ri organisasi. Akuntansi sumberdaya manu- Keperluan akan informasi sumberdaya
sia mula-mula digambarkan sebagai proses manusia. Informasi mengenai biaya
tentang pengidentifikasian, pengukuran dan sumberdaya manusis dan nilai-nilainya
pengkomunikasian informasi tentang sum- diperlukan untuk pengelolaan manusia
berdaya manusia untuk memudahkan efek- yang efektif dan efisien dalam berbagai
tivitas manajemen dalam organisasi. Hal ini aspek, yang dimulai dari proses manaje-
merupakan perluasan prinsip-prinsip akun- men sumberdaya manusia, termasuk di
tansi terhadap penggabungan biaya dan dalamnya perencaaan dan pengendalian
pendapatan tentang pengorganisiran data dalam akuisisi, pengembangan, alokasi,
untuk mengkomunikasikan informasi ter- komposisi, konservasi dan utilisasi ma-
kait dalam istilah keuangan. nusia.
Sedangkan tujuan dari akuntansi sum-
berdaya manusia dijabarkan sebagai berikut:
358 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS
Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
Informasi Kualitatif, Untuk memberikan vestor, karyawan, dan pemberi pinjam-
informasi kualitatif atas sumberdaya an.
manusia dalam suatu organisasi, yang Untuk mengidentifikasi kontribusi ma-
dapat digunakan oleh manajemen dan sing-masing dari modal dan tenaga kerja
investor dalam pengambilan keputusan. terhadap performa organisasi secara ke-
Metode Penilaian, Untuk memberikan seluruhan.
metode penilaian dalam utilisasi sum- Untuk memberikan suatu dasar dalam
berdaya manusia. pengelolaan organisasi dengan rationali-
Teori dan Model, Untuk memberikan tas ekonomi yang lebih besar (melalui
suatu teori dan variabel-variabel yang persediaan dari informasi yang diper-
relevan, dan untuk menjelaskan nilai baiki untuk fungsi personil).
manusia terhadap organisasi formal, un-
tuk mengidentifikasikan variabel-varia- UNSUR-UNSUR PENTING PEMBENTUK
bel yang relevan, dan untuk mengem- AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
bangkan model yang ideal untuk penge- Aktiva tak berwujud sebagai sumberda-
lolaan sumberdaya manusia. ya manusia.
Sementara itu, Flamholtz dalam Arfan Goodwill sebagai sumberdaya manusia.
Ikhsan (2008), mengatakan bahwa kegunaan Merk dagang (trade mark) sebagai sum-
penerapan akuntansi sumberdaya manusia berdaya manusia.
adalah: Hak cipta (copy right) sebagai sumber-
Menyediakan rerangka kerja untuk daya manusia.
membantu manajer dalam mengguna- Hak paten sebagai sumberdaya manusia.
kan sumberdaya manusia secara efektif
dan efisien. Aktiva Tak Berwujud Sebagai Sumberdaya
Menyediakan informasi yang dibutuh- Manusia
kan bagi pengguna dalam memperoleh, Aktiva tak berwujud didefinisikan se-
mengembangkan, menempatkan, meng- bagai aktiva yang tidak berbentuk material
konversi, menggunakan, mengevaluasi (uang) atau aktiva yang tidak dapat dilihat,
dan menghargai sumberdaya manusia. tidak bisa dipegang secara fisik, tidak bisa
Menyediakan alat pengukur biaya dan diukur akan tetapi dicipakan melalui waktu
nilai dari manusia bagi organisasi untuk atau usaha. Secara umum pengukuran akti-
digunakan dalam pengambilan keputus- va tak berwujud dapat dilakukan dengan:
an. Pengukuran atas dasar biaya historis.
Memotivasi manajer untuk menghargai GAAP mengharuskan bahwa biaya, atau
akibat pengambilan keputusan usaha prinsip-prinsip kejadian masa lalu yang
atas sumber daya manusia. memandu setiap penilaian.
Dan Marques (1976) memberikan 3 ja- Penggunaan pendekatan appraisal, yaitu
waban fundamental tentang tujuan dilaku- dengan cara menaksir pendekatan biaya
kannya penilaian atas modal manusia (hu- dari nilai suatu aktiva atas panjangnya
man capital), yaitu: transaksi.
Untuk memberikan informasi dalam isti- Model nilai perorangan. Model-model
lah keuangan yang dapat dimasukkan ini seringkali menggunakan asumsi-
dalam laporan keuangan (seperti yang asumsi pelaporan non keuangan yang
telah dilakukan untuk aktiva fisik), agar meletakkan mereka lebih mendekati
dapat memberikan informasi kepada in- akuntansi biaya daripada akuntansi ke-
Akuntansi Sumber Daya Manusia sebuah Penilaian Tentang Asset dan Modal Manusia 359

Dwi Anggarani
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
uangan. Misalnya, bank atau lembaga hadap sumberdaya, dan (2) tingkat kekuat-
pinjaman yang lain menggunakan model an pendapatan.
nilai pribadi untuk menilai kelayakan Pendekatan yang pertama secara lang-
kredit dari perusahaan terhadap aktiva sung berhubungan dengan nilai aktiva dari
tak berwujud. goodwill. Ketika goodwill merupakan suatu
Attribusi dari pendapatan. Aktiva tak aktiva yang unik dari masing-masing bisnis,
berwujud dapat ditujukan dan diketahui kalkulasi paling akurat terjadi jika ada pen-
dengan mengukur pendapatan hasil jualan di pasar. Jika bisnis dijual, perbedaan
operasi normal dan mengurangi bagian antara nilai pasar dari aktiva-aktiva bisa di-
dari hasil yang dihubungkan dengan identifikasikan, dan harga jual bisa dihu-
penggolongan aktiva-aktiva lainnya. bungan dengan aktiva tak berwujud yang
tidak dapat diidentifikasi.
Goodwill Sebagai Sumberdaya Manusia Pendekatan yang kedua lebih sesuai di
Pemahaman mengenai goodwill bisa ki- dalam kasus-kasus bisnis karena memper-
ta tinjau dari konsep ekonomi dan konsep timbangkan keberlanjutan perusahaan yang
akuntansi. Dari perspektif ekonomi, goodwill tidak dapat dijual. Neraca perusahaan yang
merupakan suatu aktiva yang dinilai seperti telah disesuaikan mencerminkan nilai pasar
aktiva-aktiva lainnya, tergantung pada re- berjalan dari aktiva berwujud perusahaan,
turn masa depan yang dihasilkan (misalnya dan aktiva tak berwujud (umumnya good-
saham biasa mempunyai nilai berdasar pada will) harus dipertimbangkan. Setiap tingkat
deviden-deviden yang dihasilkan atau se- return dari hasil normal return pada aktiva
buah rumah dinilai berdasarkan jasa yang berwujud adalah bisa dihubungkan dengan
akan disediakan penghuni-penghuninya). aktiva tak berwujud.
Jadi, dengan cara ini, individu dapat juga di-
pandang sebagai aktiva – modal manusia – Merk Dagang (Trade Mark) Sebagai
berdasarkan pada hasil pendapatan, bahwa Sumberdaya Manusia
mereka dapat diharapkan di masa yang Kita dapat menggambarkan lisensi
akan datang. Modal manusia merupakan (perijinan) sebagai suatu aktivitas komersial
suatu istilah yang digunakan untuk meng- yang melibatkan pemindahan sementara
uraikan nilai yang dikapitalisasi dari arus atas hak untuk menggunakan sebuah nama,
yang ditingkatkan terhadap laba yang akan image (citra), merk dan logo yang secara res-
mengalir terhadap individu yang menerima mi dicatat atau dilindungi oleh hukum. Li-
suatu investasi dalam skill dan pengeta- sensi perusahaan terjadi ketika perusahaan
huan. Dengan kata lain modal manusia me- memutuskan untuk mewariskan sebuah li-
rupakan suatu aktiva yang dimiliki oleh se- sensi untuk digunakan sebagai merk dalam
seorang. Dan berlawanan dengan saham melengkapi kategori produk-produk yang
biasa atau sebuah rumah seperti contoh di berbeda yang berhubungan dengan merk.
atas, arus dari hasil masa depan dari modal Jadi lisensi ini bisa terjadi pada saat perusa-
manusia tidak bisa dijual. haan berada pada tahap pengenalan setelah
Apabila goodwill kita tinjau dari konsep jangka waktu tertentu dan kesadaran akan
akuntansi, ada dua kriteria yang harus di- produk tersebut tinggi, atau bisa juga pada
pertimbangkan pada saat melakukan peng- saat organisasi tersebut telah menjadi terke-
ukuran goodwill, yaitu: (1) suatu pembayar- nal atau telah menciptakan suatu tokoh
an dalam akses dari nilai yang dibentuk ter- yang terkenal.

360 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS


Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
Hak Cipta (Copy Right) Sebagai Sumber- lai keuangan dari aktiva-aktiva; meski-
daya Manusia pun nilai terhadap kemampuan sangat
Hak cipta atau seringkali disebut de- tinggi serta dibentuk dengan baik, dan
ngan copy right menyediakan bagi peme- tingginya motivasi kekuatan pekerja
gang hak untuk membatasi penggandaan ti- adalah “nol” di dalam laporan keuang-
dak sah dari ungkapan asli (misalnya litera- an.
ture, musik, film, lukisan, perangkat lunak, Meredistribusi tanggung jawab sosial
topeng, dll). Jadi hak cipta berbeda dengan diantara sektor publik dan sektor swas-
hak paten yang memberikan hak monopoli ta. Pada tahun-tahun terkhir ini, kita
pada penggunaan invensi. telah melihat suatu kecenderungan antar
perusahaan atau organisasi untuk sema-
Hak Paten Sebagai Sumberdaya Manusia kin banyak mengambil alih tanggung ja-
Paten adalah hak eksklusif yang dibe- wab social dari sektor public. Jaringan
rikan oleh negara kepada inventor atau hasil industri lokal dan internasional, pemim-
invensinya dalam bentuk teknologi, selama pin perserikatan dan lain-lain mengata-
jangka waktu tertentu. kan bahwa perusahaan dan organisasi
harus dilihat sebagai suatu bagian inte-
ALASAN PENGEMBANGAN AKUNTAN- gral dari masyarakat, dan oleh karena
SI SUMBER DAYA MANUSIA itu menerima bagian dari tanggung ja-
Pengembangan akuntansi sumberdaya wab mereka.
manusia bisa ditinjau dari dua sisi alasan,
yaitu: 1) Alasan Pengembangan Internal, Alasan Pengembangan Eksternal
dan 2) Alasan Pengembangan Eksternal. Ada tiga alasan pengembangan akun-
tansi sumberdaya manusia untuk eksternal,
Alasan Pengembangan Internal yaitu:
Pada prinsipnya akuntansi sumberda- Mengatasi kesulitan-kesulitan neraca
ya manusia merupakan suatu alat yang di- konvensional dalam menyediakan infor-
gunakan ketika diterapkan atau meningkat- masi yang cukup terhadap para investor.
kan sumberdaya manusia. Ada dua alasan Menciptakan dan memperbaiki citra per-
pengembangan internal akuntansi sumber- usahaan melalui akuntansi sumberdaya
daya manusia, yaitu: manusia.
Mengatasi masalah penilaian aktiva tak Menarik karyawan masa depan.
berwujud. Pada umumnya aktiva tak
berwujud dari suatu perusahaan seperti MENGUKUR BIAYA SUMBERDAYA
goodwill, hak paten, lisensi, riset dan MANUSIA: KONSEP DAN METODE-
pengembangan, modal manusia dan METODE
lain-lain tidaklah tercakup dalam nilai Konsep Akuntansi Untuk Biaya (Cost)
bersih nilai buku perusahaan. Biaya-bia- Konsep-konsep Biaya Sumberdaya Ma-
ya dimasukkan ke dalam rekening laba nusia
rugi sebagai biaya pada saat mereka ter- Pengukuran Biaya Orisinil dari Sumber-
jadi. Kunci indikator kinerja untuk bebe- daya Manusia
rapa bidang dalam akuntansi sumberda- Pengukuran Biaya Pengganti dari Sum-
ya manusia kini dikenali, akan tetapi berdaya Manusia.
mereka ada tanpa praktek akuntansi
yang berlaku umum untuk menaksir ni-
Akuntansi Sumber Daya Manusia sebuah Penilaian Tentang Asset dan Modal Manusia 361

Dwi Anggarani
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
Konsep Akuntansi untuk Biaya (Cost) duk atau sumberdaya. Biaya langsung (di-
Biaya (cost) secara formal didifinisikan rect cost) merupakan biaya-biaya yang dapat
sebagai suatu pengorbanan yang terjadi un- ditelusuri secara langsung ke suatu aktivi-
tuk memperoleh suatu manfaat atau jasa tas, produk atau sumberdaya. Biaya tidak
yang diantisipasikan. Suatu biaya (cost) langsung (indirect cost) merupakan biaya-
mungkin terjadi untuk memperoleh obyek biaya yang tidak dapat ditelusuri secara
yang berwujud atau manfaat yang tidak ber- langsung ke aktivitas khusus, produk atau
wujud. Secara konseptual, semua cost mem- proses, akan tetapi terjadi untuk pengguna-
punyai komponen “expense” dan “asset”. Ex- an umum untuk lebih dari suatu aktivitas.
pense secara konvensional diidifinisikan se- Selain itu, istilah “actual” dan “stan-
bagai bagian dari “cost”, yang tidak dikon- dar” digunakan untuk membedakan biaya
sumsi selama periode akuntansi sekarang. apa dalam kenyataannya (what cost are) dan
Suatu “asset” adalah bagian dari “cost” yang apa yang sebenarnya (what they ought to be).
diharapkan memberikan manfaat selama pe- Biaya standar adalah biaya-biaya yang seha-
riode akuntansi masa yang akan datang. rusnya terjadi untuk memperoleh hasil khu-
Dan masalah akuntansi yang fundamental sus tetentu dibawah kondisi tertentu. Se-
adalah mengukur komponen “expense”, dan dangkan biaya actual adalah biaya yang be-
“asset” dari “cost”. nar-benar terjadi untuk memperoleh hasil
Beberapa konsep akuntansi dari “cost” khusus tertentu.
merupakan hal penting yang perlu diper-
timbangkan untuk akuntansi sumberdaya Konsep-konsep Biaya Sumberdaya Manu-
manusia, yaitu biaya orisinil dan biaya sia
pengganti. Biaya orisinil merupakan peng- Pengertian biaya sumberdaya manusia
orbanan yang terjadi untuk memperoleh (human resource cost) berasal dari konsep
sumberdaya. Sedangkan biaya pengganti umum biaya. Biaya sumberdaya manusia
(replacement cost) merupakan pengorbanan merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
yang seharusnya akan terjadi untuk meng- mendapatkan atau untuk mengganti karya-
gantikan suatu sumberdaya yang sekarang wan. Seperti halnya dengan biaya-biaya
dimiliki atau digunakan. yang lain, biaya sumberdaya manusia mem-
Sedangkan biaya yang dikeluarkan punyai komponen “expense” dan “asset” atau
dan biaya peluang (outlay and opportunity mungkin mereka terdiri dari biaya yang di-
cost) merupakan komponen dari biaya orisi- keluarkan (outlay cost) maupun biaya pe-
nil dan biaya pengganti. Biaya yang dike- luang (opportunity cost); dan mereka mung-
luarkan (outlay cost) merupakan pengeluar- kin mempunyai unsure biaya langsung (di-
an kas yang harus terjadi untuk memper- rect cost) dan biaya tidak langsung (indirect
oleh atau mengganti sumberdaya. Biaya pe- cost).
luang (opportunity cost) secara umum didefi- Biaya orisinil dari sumberdaya manu-
nisikan sebagai pendapatan (income) atau sia merupakan pengorbanan yang terjadi
penghasilan (revenue) yang hilang atau di- untuk memperoleh dan mengembangkan
korbankan agar supaya memperoleh atau manusia. Pengertian ini adalah identik de-
menggantikan suatu sumberdaya. ngan konsep-konsep biaya original untuk
Istilah “langsung” dan ‘tidak lang- aktiva yang lain, misalnya biaya orisinil dari
sung” juga digunakan untuk membagi ting- aktiva tetap adalah biaya yang terjadi untuk
katan sejauhmana biaya-biaya tertentu da- memperoleh sumber-sumber daya tersebut.
pat ditelusuri ke dalam suatu aktivitas, pro- Biaya orisinil dari sumberdaya manusia an-
362 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS
Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
tara lain biaya rekrutmen atau pengerahan,
biaya seleksi, biaya penerimaan, penempat-
an, orientasi, dan pelatihan (on the job train-
ing). Beberapa dari item ini merupakan bia-
ya langsung, sedangkan biaya yang lain
adalah biaya tidak langsung, misalnya biaya
gaji dari seorang calon pekerja adalah biaya
langsung pelatihan, sedangkan biaya dan
waktu penyelia selama pelatihan adalah bia-
ya tak langsung.
Biaya pengganti (replacement cost) dari
sumberdaya manusia merupakan pengor- Gambar 1 Model Untuk Pengukuran Bia-
banan yang harus terjadi saat sekarang un- ya Sumberdaya Manusia Yang
tuk menggantikan sumberdaya manusia Orisinil
yang sekarang dipekerjakan. Misalnya apa- (Sumber: Eric G, Flamholtz,
bila seorang individual akan meninggalkan 1997, 51)
suatu organisasi, biaya-biaya yang terjadi
untuk merekrut, memilih, dan melatih ada- Pengukuran Biaya Pengganti dari Sum-
lah suatu biaya penggantian. Biaya peng- berdaya Manusia
ganti dari sumberdaya manusia secara tipi-
kal termasuk pula biaya yang disebabkan
oleh perputaran dari karyawan sekarang,
dan juga biaya untuk mendapatkan dan
mengembangkan suatu penggantian. Biaya
penggantian sumberdaya manusia juga ter-
diri dari biaya langsung dan tidak langsung,
karena biaya pengganti bermaksud untuk
penggunaan manajerial, mereka seharusnya
termasuk unsur biaya peluang dan juga bia-
ya yang dikeluarkan (outlay cost).

Pengukuran Biaya Orisinil dari Sumber-


daya Manusia
Konsep biaya orisinil sumberdaya ma-
nusia telah didifinisikan sebagai pengorban-
an yang terjadi untuk mendapatkan dan me- Gambar 2 Model Untuk Pengukuran Bia-
ngembangkan manusia. Gambar berikut me- ya Pengganti Sumberdaya Ma-
nyajikan suatu model untuk pengukuran nusia
biaya orisinil (biaya historis) sumberdaya (Sumber: Eric G, Flamholtz,
manusia, biaya akuisisi (acquisition cost) dan 1997: 56)
biaya belajar (learning cost). Setiap kompo-
nen biaya ini mempunyai biaya komponen Konsep biaya pengganti dari sumber-
biaya langsung dan tidak langsung. daya manusia didefinisikan sebagai pengor-
banan yang akan terjadi sekarang untuk

Akuntansi Sumber Daya Manusia sebuah Penilaian Tentang Asset dan Modal Manusia 363

Dwi Anggarani
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
menggantikan sumberdaya manusia saat ini Bagaimanakah mementukan nilai sua-
yang dipekerjakan. Ada dua tipe biaya tu aktiva yang berupa manusia? Pada dasar-
pengganti, yaitu biaya pengganti posisional nya ada dua model mengenai jenis dan fak-
(positional replacement cost) dan biaya peng- tor yang menentukan nilai orang atau nilai
ganti pribadi (personal replacement cost) sumberdaya manusia bagi organisasi, yaitu:
Biaya pengganti posisional merupakan (1) model yang dikemukakan oleh Flam-
pengorbanan yang seharusnya terjadi seka- holtz dan (2) model yang dikemukakan oleh
rang untuk menggantikan seseorang yang Likert dan Bowers.
menjabat suatu posisi khusus, dengan suatu
substitusi yang mampu memberikan jasa Faktor Penentu Nilai (Determinant of
yang ekuivalen “dalam posisi yang diberi- Value) oleh Flamholtz:
kan” (in given position). Seperti yang ditun- Menurut model Flamholtz, ukuran
jukkan dalam gambar 2, terdapat 3 unsur harga seseorang adalah nilainya yang diha-
biaya pengganti posisional, yaitu: (1) Biaya rapkan dapat direalisasi. Model Flamholtz
akuisisi (acquisition cost), (2) Biaya belajar menyarankan bahwa ukuran nilai indivi-
(learning cost), dan (3) Biaya perpisahan (se- dual tersebut berasal dari interaksi dua va-
paration cost). riabel, yaitu:
Nilai bersyarat yang diharapkan dari
METODE PENGUKURAN AKTIVA MA- individu, dan
NUSIA Kemungkinan individual akan memper-
Penggunaan akuntansi sumberdaya tahankan keanggotaannya dalam organi-
manusia sampai sekarang masih belum ba- sasi.
nyak digunakan oleh perusahaan atau orga- Nilai bersyarat adalah jumlah yang ke-
nisasi bisnis. Meskipun demikian pengkaji- mungkinan besar akan direalisir oleh orga-
an empiris yang menyelidiki pengaruh peri- nisasi dari jasa seseorang. Nilai bersyarat ini
laku dan pengaruh kognitif menunjukkan merupakan suatu variabel multidemensio-
kecenderungan yang positif dari para pe- nal yang terdiri dari tiga faktor, yaitu pro-
makai laporan keuangan, khususnya infor- duktifitas, transferabilitas, dan kemampuan
masi yang terkait dengan akuntansi sumber- untuk berkembang. Unsur nilai bersyarat
daya manusia. akan menjadi atau berupa produk atribut
Konsep nilai manusia dapat atau me- tertentu dari seseorang dan dimensi tertentu
mungkinkan apabila berasal dari teori nilai dari organisasi. Dua faktor yang menentu-
ekonomi umum. Seperti aktiva fisik, indivi- kan individual diperkenalkan sebagai yang
du atau kelompok dapat diberi nilai oleh ka- terpenting, yaitu keahlian seseorang dan
rena kemampuan mereka dalam memberi- “tingkat keaktifan” seseorang.
kan pelayanan ekonomi di masa mendatang.
Sejalan dengan ilmu ekonomi yang berang- Faktor Penentu Nilai Kelompok (Determi-
gapan bahwa nilai suatu obyek menyatu de- nant of Group Value) oleh Likert dan Bo-
ngan kemampuan memberikan faedah, ma- wers
ka nilai individual atau nilai kelompok bia- Menurut Likert dan Bowers ada tiga
sanya ditetapkan sebagai harga tunai dari variabel yang mempengaruhi efektifitas or-
jasa yang diberikan kepada organisasi sela- ganisasi manusia dalam suatu perusahaan,
ma seluruh umur jasa individual atau ke- yaitu:
lompok yang diharapkan. Variabel penyebab (causal variables), ada-
lah variabel independen yang dapat di-
364 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS
Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
ubah atau diganti secara langsung atau METODE BIAYA HISTORIS ATAU
secara sengaja oleh organisasi dan mana- HARGA PEROLEHAN
jemennya, dan sebaliknya, yang menen- Metode biaya historis atau harga per-
tukan jalan perkembangan dalam suatu olehan terdiri dari pengkapitalisasian selu-
organisasi. Variabel penyebab ini hanya ruh biaya yang ada kaitannya dengan pene-
meliputi variabel yang dapat dikendali- rimaan tenaga kerja baru, penyeleksian,
kan oleh organisasi beserta manajemen- penggajian dan pendidikan pelatihan, dan
nya, misalnya struktur organisasi, kebi- selanjutnya pengamortisasian biaya-biaya
jakan manajemen, strategi, perilaku, ke- tersebut selama umur kegunaaan yang diha-
ahlian dan sebagainya. rapkan dari aktiva, dengan mengakui keru-
Variabel perintang (intervening variables), gian dalam hal pencairan aktiva atau de-
mencerminkan keadaan intern; kemam- ngan mempertinggi nilai aktiva karena
puan kesehatan dan prestasi organisasi, tambahan biaya apapun yang diharapkan
yaitu pengabdian, sikap, motivasi, pen- memperbesar faedah potensial aktiva. Sama
capaian tujuan dan persepsi seluruh halnya dengan perlakuan akuntansi konven-
anggota, beserta kemampuan kolektif sional terhadap aktiva yang lain, perlakuan
mereka untuk bertindak efektif. seperti ini adalah praktis dan obyektif, da-
Variabel hasil akhir (end result variables) lam arti datanya dapat diuji kebenarannya.
adalah variabel dependen yang mencer-
minkan hasil yang dicapai oleh organisa- METODE BIAYA PENGGANTI
si tersebut, seperti produktivitasnya, bia- Metode biaya pengganti terdiri dari
ya hilangnya barang sisa, pertumbuhan, penaksiran biaya penggantian sumberdaya
segmen pasar, dan penghasilannya. manusia yang sudah ada dalam suatu orga-
Menurut Ahmed Riahi Belkaoui (1994), nisasi atau suatu perusahaan. Biaya-biaya
terdapat dua metode pengukuran aktiva tersebut meliputi seluruh biaya penerimaan
manusia, yaitu metode pengukuran moneter tenaga kerja baru, penyeleksian, penggajian,
dan metode pengukuran non moneter. Me- pendidikan dan pelatihan, penempatan dan
tode yang didasarkan pada pengukuran mo- pengembangan karyawan baru untuk men-
neter adalah: capai tingkat kecakapan karyawan yang su-
Biaya historis atau harga perolehan dah ada.
Biaya pengganti Keuntungan utama metode pengganti
Biaya kesempatan adalah metode ini merupakan suatu peng-
Model kompensasi, dan ganti yang baik bagi nilai ekonomi aktiva,
Penyesuaian upah di masa mendatang dalam arti pertimbangan pasar adalah esen-
yang didiskontokan. siil dalam rangka mencapai suatu bialangan
Sedangkan ukuran non moneter aktiva akhir. Suatu bilangan akhir tersebut menjadi
manusia yang dapat digunakan adalah ke- ekuivalen dengan suatu pengertian tentang
ahlian dan kecakapan seseorang, penentuan nilai ekonomi seseorang. Sedangkan keter-
nilai prestasi individual, dan ukuran sikap. batasan metode ini adalah:
Ukuran non moneter aktiva manusia yang Suatu perusahaan mungkin mempunyai
paling sering dipergunakan adalah model seseorang karyawan tertentu yang nilai-
Likert dan Bwers. nya dirasa lebih besar daripada biaya
penggantinya yang relevan.

Akuntansi Sumber Daya Manusia sebuah Penilaian Tentang Asset dan Modal Manusia 365

Dwi Anggarani
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
Kemungkinan tidak ada pengganti yang MODEL KOMPENSASI (COMPENSATI-
sepadan bagi suatu aktiva yang berupa ON MODEL)
manusia tertentu. Dengan adanya ketidakpastian dan ke-
Manajer yang diminta untuk menaksir sulitan sehubungan dengan penentuan nilai
biaya pengganti seluruh organisasi sem- modal yang beupa manusia, Lev dan Sch-
berdaya manusianya kemungkinan wartz menyarankan penggunaan kompen-
mengalami kesulitan untuk melaksana- sasi seseorang di masa mendatang sebagai
kannya, dan manajer yang berbeda da- suatu pengganti nilai mereka. Oleh karena-
pat memperoleh taksiran nilai yang sa- nya “nilai modal yang berupa manusia yang
ngat berbeda pula. terkandung dalam seseorang berumur ada-
lah nilai tunai penghasilannya yang masih
METODE BIAYA KESEMPATAN tersisa di masa mendatang dari kerjanya.”
Adanya keterbatasan-keterbatasan pa- Model penilaian ini dinyatakan sebagai beri-
da metode biaya pengganti bisa diselesaikan kut:
pada metode biaya kesempatan. Pada meto- t
I (t )
Vt
de ini nilai sumber daya manusia bisa dite- t (1 r)
t r

tapkan melalui suatu proses tawar menawar


yang kompetitif. Para manajer pusat inves- Dimana:
tasi akan mengajukan penawaran karyawan Vt : Nilai modal berupa manusia seseorang
“langka” yang mereka butuhkan untuk dire- berumur t tahun.
krut. Karyawan “langka” ini seluruhnya I(t) : Penghasilan tahunan seseorang sampai
berasal dari dalam perusahaan, dan hanya pengunduran diri.
mencakup karyawan yang menjadi sasaran ‫ דּ‬: Tingkat diskonto khusus untuk
permohonan penarikan tenaga keja baru seseorang.
menurut manajer pusat investasi. Dengan T : Umur pengunduran diri (pensiun).
kata lain, karyawan yang dianggap “tidak
langka” tidak dimasukkan dalam daftar ak- Oleh kaena Vt merupakan suatu nilai
tiva manusia suatu organisasi. eks jabatan dengan anggapan I (t) diperoleh
Jadi metode biaya kesempatan ini te- hanya setelah pengunduran diri, dan Vt juga
tap mempunyai beberapa keterbatasan, yai- mengabaikan kemungkinan kematian sebe-
tu: lum pengunduran diri, maka Lev dan Sch-
Dengan hanya memasukkan karyawan wartz menyempurnakan model penilaian
“langka” saja ke dalam dasar aktiva da- menjadi sebagai berikut :
pat ditafsirkan sebagai “diskriminasi”
oleh karyawan lainnya. T t
I*I
Pembagian yang kurang menguntung- e (V t) P (t 1) t
t i t(I )
kan dapat dikatakan tidak mampu me-
nawarkan penarikan karyawan yang le-
Dimana :
bih baik.
I*I : Penghasilan tahunan di masa yang
Metode ini terlalu dibuat-buat dan tidak
akan datang.
manusiawi.
E (V*t) : Nilai yang dihaapkan dai modal
yang berupa manusia.
Pt ( t ) : Probabilitas kematian seseoang pa-
da umur t.

366 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS


Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
Tabel 1 A Taxonomy of HRA Measure-
Keterbatasan utama model kompen- ment System
Factual Level
sasi ini adalah bersifat subyektif dalam hal (Are the organizations Purposive Leves
Input Atributes
penentuan tingkat gaji di masa yang akan human resources
appropriately?)
(Are HRD reports useful)

datang, jangka waktu kerja yang diharapkan 1. Acquasition Cost (AC) 1. Highty objective (reliable) 1. Relevant to cetain in-
valid, if approximates put decision, e.g perso-
dalam perusahaan, dan tingkat diskonto. current A.C nel cost control.
2. Replacement Cost (RC) 2. Objective (reliable) valid 2. Relevant to cetain
in approximates current input decision, e.g
R.C turnover analysis, and
METODE PENYESUAIAN UPAH DI as an output surrogate
3. Discounted wage flows 3. Reliability problem in pre- 3. Limited because of
MASA MENDATANG YANG DIDIS- sent value calculations, reliability problems
KONTOKAN (ADJUSTED DISCOUNTED validity problem of wage
surrogate
similar to capital
budgeting.
FUTURE WAGE METHOD) 4. Dollarized Attitudes 4. Unrepresentative of job 4. Questionable
performance.
Hermanson RH mengusulkan suatu Output Atibutes
5. Opportunity Cost 5. Somewhat objective in 5. Potentially useful only
nilai kompensasi yang disesuaikan sebagai bidding process, validity in large organization
question of opportunity for HR allocation
wakil nilai seseorang dalam perusahaan. cost surrogate decision.
6. Market Value 6. Unrepresentative in bidd- 6. Only of intangibles
Upah dimasa mendatang yang didiskonto- ing of human value due to aqual human value
kan disesuaikan dengan suatu “faktor efi- arbitary allocations
7. Discounted earnings 7. Reliability problems in 7. Relevant only if
siensi” dengan maksud untuk mengukur flows present value calcula- goodwill human value
tions, validity allocation
efektivitas relatif modal manusia dalam sua- problem
8. Service states 8. Reliability problems in 8. Useful in service
tu perusahaan. Faktor efisiensi ini diukur present probability calcu- organization decisions,
lations, valid when con- such as personal
dengan rasio hasil investasi perusahaan ter- tribution exists evaluations and
planning
tentu terhadap seluruh perusahaan lainnya 9. Probabilities 9. Reliable in applying Mar- 9. Same as 8.
dalam periode ekonomi tertentu. Formula 10. Individual Value
kov chain technique
10. Reliability through test 10. Limited because of
dari rasio efisiensi dijabarkan sebagai beri- Model retest, correlation validity behavioral variable
of behavioral variables. complexity
kut : Validity; also see (8)
11. Group value model 11. Same as (10) 11. Same as (10)

Sumber: Grove HD, Mock, T.J., and


RF 0 RF 1 RF 2 RF 3 RF 4
5
RE 0
4
RE 1
3
RE 2
2
RE 3 RE 4
Enrereich K.B, dalam Amin Wijaya Tunggal
Rasio Efisiensi (1997,72)
15
Dimana :
RF1 : tingkat pendapatan akuntansi atas ak- KESIMPULAN
tiva yang dimiliki perusahaan untuk Akuntansi sumberdaya manusia meru-
tahun i. pakan salah satu cabang dari akuntansi bia-
RFi : tingkat pendapatan akuntansi atas ak- ya dan akuntansi manajemen yang diperlu-
tiva yang dimiliki seluruh perusahaan kan oleh setiap organisasi bisnis. Kegagalan-
dalam perekonomian tahun i. kagagalan akuntansi konvensional dalam
i : tahun ( 0 sampai 4 ). hal penyampaian informasi keuangan yang
terkait dengan sumberdaya manusia yang
Berikut ini adalah tabel yang membe- kurang tepat, akan mengakibatkan kesim-
rikan suatu system penggolongan (taxono- pulan yang salah dan pengambilan keputus-
my) dari semua system akuntansi sumber an yang salah berkaitan dengan laba jangka
daya manusia berdasarkan masukan-keluar- panjang perusahaan, efektivitas manajemen,
an (input, output based HRD systems), beserta dan motivasi karyawan oleh para pemakai
keterbatasan-keterbatasan potensial yang laporan keuangan.
ada. Meskipun penggunaan akuntansi sum-
berdaya manusia sampai sekarang masih be-

Akuntansi Sumber Daya Manusia sebuah Penilaian Tentang Asset dan Modal Manusia 367

Dwi Anggarani
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
lum banyak digunakan oleh perusahaan Amin Wijaya Tunggal. 1997. Akuntansi
atau organisasi bisnis, pengkajian empiris Sumberdaya Manusia. Jakarta:
tetap dilakukan untuk menguji kelayakan Harvarindo.
dan ketepatan metode pengukuran akuntan- Arfan Ikhsan. 2005. Akuntansi Keperilakuan.
si sumberdaya manusia. Untuk menentukan Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
pengukuran nilai aktiva manusia bisa ber- Arfan Ikhsan. 2008. Akuntansi Sumberdaya
dasarkan pada dua metode pengukuran, Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
yaitu metode pengukuran moneter dan me- Donald E Kieso and Jerry J Weygandt. 1999.
tode pengukuran non moneter. Metode Intermediate Accounting. 9 th.
yang didasarkan pada pengukuran moneter Henry Simamora. 1998. Manajemen
mengacu pada beberapa konsep yaitu: (1) Sumberdaya Manusia. Edisi Ketiga.
Biaya historis atau harga perolehan, (2) Bia- Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE
ya pengganti, (3) Biaya kesempatan, (4) Mo- YKPN.
del kompensasi, dan (5) Penyesuaian upah Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi
di masa mendatang yang didiskontokan. Se- Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
dangkan ukuran non moneter aktiva manu- Jaka Isgiyarta. Akuntansi Sumberdaya
sia yang dapat digunakan adalah keahlian Manusia – Bagaimana Bentuk
dan kecakapan seseorang, penentuan nilai Pengungkapan Informasinya. Majalah
prestasi individual, dan ukuran sikap. Usahawa.n No. 09/Th. XXXIII.
September. 2004.
DAFTAR RUJUKAN Refius Pradipta Setyanto. Pengukuran
Ahmed Riahi Belkaoui. 1994. Accounting Human Capital – Peluang Bagi
Theory. Fourth Edition. PWS – Kent Departemen SDM untuk Berperan
Publishing Company. Sebagai Strategic Business Partner.
Majalah Usahawan. No. 10/Th. XXXIII.
Oktober. 2004.

368 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS


Volume 6, Nomor 1, April 2008

Anda mungkin juga menyukai