Anda di halaman 1dari 12

e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan

Ganesha

PENGARUH FAKTOR GENDER, PERTIMBANGAN PASAR KERJA,


LINGKUNGAN KERJA, PENGHARGAAN FINANSIAL DAN
PELATIHAN PROFESIONAL TERHADAP MINAT MAHASISWA
DALAM
BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK
(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha)

1 1 2
Kadek Bily Jaya Ari, Made Arie Wahyuni, Ni Luh Gede Erni Sulindawati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {bilyjaya.ari@yahoo.com, wahyuni_arie@yahoo.com,


esulind@gmail.com}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan membuktikan secara empiris pengaruhgender,


pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, penghargaan finansial, dan pelatihan
profesionalterhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang
diperoleh dari kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert.Populasi
penelitian adalah mahasiswa semester VIIJurusan Akuntansi Program S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja sebanyak 225 orang.
Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel sebanyak 69
orang.Metode pemilihan sampel menggunakaninsidentalsampling, yaitu siapa yang
secara kebetulan bertemu dengan penelitidigunakan sebagai sampel serta cocok
sebagai sumber data.Teknik analisis data yang digunakan adalahanalisis regresi linier
berganda dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsialgender, pertimbangan pasar
kerja, lingkungan kerja, penghargaan finansial, dan pelatihan profesionalberpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publik.

Kata Kunci: gender, pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja, penghargaan


finansial, pelatihan profesional, minat berkarir sebagai akuntan publik.

Abstract

This study aimed at demonstrating empirically the influence of gender, labor


market consideration, work environment, financial reward, and professional training on
students’ interests in a public accountant career. This research was a quantitative
research using primary data obtained from the questionnaire and measured through
Likert scale. The population of this research was semester VII students of S1 Accounting
Program Department Students of Economics Faculty of Universitas Pendidikan Ganesha,
which were as much as 225 people. The sampling that was conducted through Slovin
formula obtained 69 people. The sample selection method employed incidental sampling,
i.e., who ever happened to meet with the researcher was used as a sample and was
suitable as data source. The data analysis technique used was multiple linear regression
analysis using SPSS 17.0 for Windows.
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha

The results showed that partially gender, labor market consideration, work
environment, financial reward, and professional training had a positive and
significant effect on students’ interest in a career as a public accountant.

Keywords: gender, labor market consideration, work environment, financial


reward, professional training, career interest as public accountant.

PENDAHULUAN menunjukkan bahwa tidaksinerginya antara


Profesi akuntan publik berkembang profesi dan akademik karena meskipun
sejalan dengan berkembangnya Indonesia memiliki jumlah lulusan paling
perusahaan dan berbagai bentuk badan banyak setiap tahunnya, tetapi hanya
hukum perusahaan.Profesi akuntan publik sedikit yang memiliki minat menjadi akuntan
adalah profesi kepercayaan masyarakat, di professional.Setiap tahun dihasilkan lulusan
mana masyarakat mengharapkan penilaian bidang akuntansi yang mendapatkan gelar
yang bebas dan tidak memihak terhadap akuntan, tetapi ironisnya hanya sedikit dari
informasi yang disajikan oleh manajemen lulusan tersebut yang berkenan untuk
perusahaan dalam laporan keuangan berpraktik sebagai akuntan publik,
(Mulyadi, 2002).Kegiatan utama dari profesi sedangkan lainnya lebih memilih berkarir
akuntan publik terutama pada kegiatan pada profesi lainnya.Permasalahan jumlah
audityang bertujuan untuk memberikan akuntan publik yang sangat minim ini juga
pendapat kewajaran terhadap laporan bisa dikarenakan persyaratan untuk
keuanganyang dibuat oleh pihak menjadi akuntan publik yang cukup
manajemen (Baridwan,2002). Profesi panjang.
akuntan publikmerupakan profesi yang Minat mahasiswa dalam berkarir
dipandang menjanjikan prospek yang cerah sebagai akuntan publik berhubungan
karenaprofesi ini memberikan tantangan dengan teori sosialisasi gender. Menurut
intelektual dan pengalaman belajar yang teori sosialisasi gender yang dikemukakan
tidakternilai. Menurut Bachtiar (2002), oleh Betz (dalam Umar, 2010), laki-laki dan
profesi akuntan publik bisatermasuk profesi perempuan secaramendasar berbeda
termahal karena sumber pendapatan dalam perkembangan moral dan
terbesar dari akuntan publiktelah bergeser kecenderungannyamembawa perbedaan
dari jasa audit ke jasa konsultasi nilai pada tempat kerja. Nilai, perilaku, dan
manajemen. sikap etis laki-laki dan perempuan adalah
Jika dibandingkan dengan negara- berbeda. Berdasarkan teori sosialisasi
negara ASEAN lainnya, hanya Indonesia gender,laki-laki menempatkan nilai
dan Malaysia yang organisasi perkumpulan lebihpada uang, kemajuan, kekuasaan dan
akuntannya diakui secara resmi oleh mengukur wujud dari kinerja
negaranya. Hal ini menunjukkan bahwa perorangan.Menurut Fakih (2006), konsep
dalam melakukan sinergi dengan regulator, gender adalah sifat-sifat yang melekat pada
Indonesia termasuk negara yang kaum laki-laki maupun perempuan yang
mengambil langkah lebih awal dalam dikonstruksi secara sosial maupun kultural.
menghadapi Masyarakat Ekonomi Perbedaan hakiki yang menyangkut gender
ASEAN(MEA) 2015. Data ASEAN tidak dapat diganggu gugat (misalnya
Federation of Accountants (AFA) pada secara biologis wanita mengandung), tetapi
websiteASEANaccountants.org perbedaanperan genderdapat diubah
menunjukkan bahwa lulusan mahasiswa karena bertumpu pada faktor-faktor sosial
akuntansi Indonesia per tahun pada periode dan sejarah.
2014 mencapai 35.000 orang atau Pada hubungan gender dengan minat
terbanyak di ASEAN. Namun, ketika mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
dibandingkan jumlah akuntanprofessional di publik, peneliti mengacu pada penelitian
negara ASEAN, Indonesia hanya yang dilakukan oleh Purwati (2015), yang
menempati posisi ke 5 dengan jumlah menunjukkan bahwa gender adalah faktor
berkisar 20.000. Data tersebut yang mempengaruhi persepsi mahasiswa
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
akuntansi terhadap pemilihan karir. Lingkungan kerja berhubungan
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti dengan teori motivasi, yakni teori hirarki
mengambil hipotesis pertama: kebutuhan. Menurut teori hirarki kebutuhan
H1: Gender berpengaruh positif dan Maslow(dalam Robbins dan Judge, 2009),
signifikan terhadap minat mahasiswa suatu kebutuhan yang telah terpuaskan
dalam berkarir sebagai akuntan berhenti menjadi motivator utama dari
publik. perilaku. Teori hirarki kebutuhan
menganggap bahwa dalam setiap individu
Pertimbangan pasar kerja ada suatu jenjang kebutuhan, yaitu
berhubungan dengan teori motivasi, yakni kebutuhan rasa amandan kebutuhan
teori hirarki kebutuhan. Menurut teori hirarki sosial(Reksohadiprojo dan Handoko, 1996).
kebutuhan Maslow(dalam Robbins dan Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi
Judge, 2009), suatu kebutuhan yang telah keamanan akan perlindungan dari bahaya
terpuaskan berhenti menjadi motivator kecelakaan kerja, jaminan akan
utama dari perilaku. Teori hirarki kebutuhan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan
menganggap bahwa dalam setiap individu akan hari tuanya pada saat mereka tidak
ada suatu jenjang kebutuhan, yaitu salah lagi bekerja.Jika rasa aman telah
satunya adalah kebutuhan rasa aman terpuaskan secara minimal, maka akan
(Reksohadiprojo dan Handoko, 1996). muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan
Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi
keamanan akan perlindungan dari bahaya yang lebih erat dengan orang lain. Dalam
kecelakaan kerja, jaminan akan organisasi akan berkaitan dengan
kelangsungan pekerjaannya dan jaminan kebutuhan akan adanya kelompok kerja
akan hari tuanya pada saat mereka tidak yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi
lagi bekerja.Pertimbangan pasar kerja bersama dan sebagainya. Jadi, apabila
dapat meliputi keamanan kerja dan lingkungan kerja yang ada di sekitar
tersedianya lapangan kerja atau seseorang baik, maka seseorang tersebut
kemudahan mengakses lowongan kerja. akan mempunyai disiplin kerja yang tinggi
Keamanan kerja merupakan faktor dimana dan otomatis akan terjalin kerja sama yang
karir yang dipilih dapat bertahan dalam baik sehingga akan berpengaruh pada
jangka waktu yang cukup lama. Ancaman kepuasan kerja.
pemutusan hubungan kerja tentunya akan Pada hubungan lingkungan kerja
dihindari oleh seseorang yang bekerja dengan minat mahasiswa dalam berkarir
dalam suatu perusahaan sehingga sebagai akuntan publik, peneliti mengacu
keamanan dalam berkarir dapat terjamin. pada penelitian yang dilakukan oleh
Pada hubungan pertimbangan pasar Suyono (2014), yang menunjukkan bahwa
kerja dengan minat mahasiswa dalam lingkungan kerjaberpengaruh secara
berkarir sebagai akuntan publik, peneliti signifikan terhadap pemilihan karir menjadi
mengacu pada penelitian yang dilakukan akuntan publik. Jika lingkungan kerja
oleh Alhadar (2013), yang menunjukkan semakin baik, makaminat mahasiswa dalam
bahwa pertimbangan pasar kerja berkarir sebagai akuntan publiksemakin
berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka
pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh peneliti mengambil hipotesis ketiga:
mahasiswa akuntansi. Jika pertimbangan H3: Lingkungan kerja berpengaruh positif
pasar kerja semakin tinggi, makaminat
dan signifikan terhadap minat
mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan mahasiswa dalam berkarir sebagai
publikjuga semakin tinggi. Berdasarkan akuntan publik.
uraian tersebut, maka peneliti mengambil
hipotesis kedua: Penghargaan finansial berhubungan
H2: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh dengan teori motivasi, yakni teori
positif dan signifikan terhadap minat pengharapan (expectancy theory). Menurut
mahasiswa dalam berkarir sebagai Robbins dan Judge (2009), pada saat ini
akuntan publik. penjelasan yang paling diterima secara luas
mengenai motivasi adalah teori
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
pengharapan dari Victor Vroom. Menurut kualitas atau kompetensi seorang akuntan
Robbins (2006), teori pengharapan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: (1)
menganggap bahwa kekuatan dari pendidikan formal tingkat universitas, (2)
kecenderungan untuk bertindak dengan pelatihan teknis dan pengalaman dalam
cara tertentu tergantung pada pengharapan bidang auditing, dan (3) pendidikan
bahwa tindakan itu akan diikuti oleh output profesional yang berkelanjutan selama
tertentu dan tergantung pada daya tarik menjalani karier sebagai akuntan. Jadi,
output itu bagi individu tersebut. Kunci dari untuk mencapai keahlian sebagai akuntan
teori pengharapan adalah pemahaman seseorang harus telah memperoleh
sasaran individu dan keterkaitan antara pendidikan formal dan pelatihan profesional
kinerja dan imbalan. Imbalan dalam hal ini yang memadai dalam lingkup teknisnya.
adalah penghargaan finansial atau gaji. Oleh karena itu, motivasi ingin memperbaiki
Menurut Byars dan Rue (2000: 120), kualitas diri dapat meningkatkan minat
penghasilan atau gaji merupakan hasil yang mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
diperoleh sebagai kontraprestasi dari publik. dan juga semakin berpeluang meniti
pekerjaan yang telah diyakini secara karir sebagai akuntan publik.
mendasar bagi sebagian besar perusahaan Pada hubungan pelatihan profesional
sebagai daya tarik utama untuk dengan minat mahasiswa dalam berkarir
memberikan kepuasan kepada sebagai akuntan publik, peneliti mengacu
karyawannya. Oleh karena itu, pemilihan pada penelitian yang dilakukan oleh Chan
karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh (2012), yang menunjukkan bahwa pelatihan
pengharapan untuk dapat memenuhi professionalberpengaruh secara signifikan
kebutuhan mereka secara finansial. terhadap pemilihan karir sebagai akuntan
Pada hubungan penghargaan publik oleh mahasiswa akuntansi. Jika
finansialdengan minat mahasiswa dalam pelatihan profesional semakin tinggi,
berkarir sebagai akuntan publik, peneliti makaminat mahasiswa dalam berkarir
mengacu pada penelitian yang dilakukan sebagai akuntan publikjuga semakin tinggi.
oleh Kurniawati (2016), yang menunjukkan Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti
bahwa penghargaan finansialberpengaruh mengambil hipotesis kelima:
signifikan terhadap pemilihan karir sebagai H5: Pelatihan profesional berpengaruh
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. positif dan signifikan terhadap minat
Jika penghargaan finansial semakin tinggi, mahasiswa dalam berkarir sebagai
makaminat mahasiswa dalam berkarir akuntan publik.
sebagai akuntan publikjuga semakin
tinggi.Berdasarkan uraian tersebut, maka METODE
peneliti mengambil hipotesis keempat: Penelitian ini dilaksanakan
H4: Penghargaan finansial berpengaruh padaJurusan Akuntansi Program S1
positif dan signifikan terhadap minat Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
mahasiswa dalam berkarir sebagai Ganesha Singaraja.Rancangan penelitian
akuntan publik. ini menggunakan penelitian kuantitatif.
Variabel bebas penelitian adalah gender,
Elemen kualitas atau kompetensi pertimbangan pasar kerja, lingkungan kerja,
merupakan hal yang sangat diperhatikan penghargaan finansial, dan pelatihan
dalam profesi akuntansi khususnya profesi profesional. Sedangkan, variabel terikat
akuntan publik. Menurut Ikatan Akuntansi penelitian adalahminat mahasiswa dalam
Indonesia (2011), standar umum audit yang berkarir sebagai akuntan publik.
pertama menyatakan bahwa audit harus Populasi dalam penelitian ini adalah
dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang mahasiswa semester VIIJurusan Akuntansi
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas
cukup sebagai seorang akuntan. Menurut Pendidikan Ganesha Singaraja sebanyak
Mulyadi (2002), pelatihan teknis merupakan 225 orang. Pengambilan sampel
hal penting bahwa akuntan harus mengikuti menggunakan rumus Slovin (dalam
Sugiyono, 2013) diperoleh jumlah minimal
perkembangan yang terjadi di dunia usaha
mahasiswa semester VIIJurusan Akuntansi
dan profesinya. Menurut Munawir (1999),
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas asumsi klasik yang terdiri dari uji
Pendidikan Ganesha Singaraja sebanyak normalitas, uji multikolinearitas,uji
69 orang.Metode pemilihan sampel heteroskedastisitas. HASIL DAN
menggunakaninsidentalsampling, yaitu PEMBAHASAN
siapa yang secara kebetulan bertemu HASIL
dengan penelitidigunakan sebagai Uji normalitas data menggunakan
sampel statistik Kolmogiorov-Smirnov. Tabel 1
serta cocok sebagai sumber data. menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
Teknik pengumpulan data yang tailed) sebesar 0,994. Nilai tersebut lebih
digunakan dalam penelitian ini adalah besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
teknik kuesioner.Skala yang digunakan sebaran data gender, pertimbangan pasar
dalam penyusunan kuesioner penelitian ini kerja, lingkungan kerja, penghargaan
adalah skala likert.Analisis data yang finansial, pelatihan profesional,dan minat
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
analisis regresi linier bergandadengan publik berdistribusi normal.
uji

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N a,b
60
Normal Parameters Mean 0,00000
Std. Deviation 0,501607
Most Extreme Differences Absolute 0,055
Positive 0,049
Negative -0,055
Kolmogorov-Smirnov Z 0,422
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,994
Sumber: data diolah (2016)
Pada Tabel 2 hasil pengujian dari 0,1. Berdasarkan nilai VIF dan
multikolinieritas mengunakan Variance tolerance, korelasi di antara variabel bebas
Inflation Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF dapat dikatakan mempunyai korelasi yang
dari masing-masing variabel bebas lebih lemah. Dengan demikian tidak terjadi
kecil dari 10 dannilai tolerancelebih besar multikolinearitas pada model regresi linier.

Tabel 2. Hasil Uji Multikolineritas

CollinearityStatistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
Gender 0,346 2,891 Non Multikolineritas
Pertimbangan pasar kerja 0,418 2,391 Non Multikolineritas
Lingkungan kerja 0,285 3,506 Non Multikolineritas
Penghargaan finansial 0,220 4,555 Non Multikolineritas
Pelatihan profesional 0,521 1,919 Non Multikolineritas
Sumber: data diolah (2016)
Model regresi yang baik seharusnya signifikansi antara variabel bebas dengan
tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji absolut residual lebih besar dari 0,05, yang
heteroskedastisitas menggunakan uji ditunjukkan pada Tabel 3. Dengan
Glejser menunjukkan bahwa nilai demikian, tidak terjadi heteroskedastisitas.
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha

Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model B Std. Error Beta t Sig.
1 X1 0,158 0,122 0,277 1,291 0,202
X2 -0,006 0,020 -0,055 -0,280 0,781
X3 -0,027 0,034 -0,186 -0,788 0,434
X4 -0,068 0,041 -0,450 -1,670 0,101
X5 0,037 0,026 0,254 1,452 0,152
Sumber: data diolah (2016)
Pada penelitian ini diajukan lima lingkungan kerja, penghargaan finansial,
hipotesis.Uji hipotesis menggunakan dan pelatihan profesionalterhadap minat
analisis regresi linier berganda. Pengaruh mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
gender, pertimbangan pasar kerja, publiksecara parsial tampak pada Tabel 4.

Tabel 4.Hasil Uji t

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,090 1,394 2,217 0,031
X1 1,040 0,231 0,269 4,506 0,000
X2 0,101 0,039 0,142 2,621 0,011
X3 0,183 0,064 0,188 2,861 0,006
X4 0,369 0,078 0,357 4,757 0,000
X5 0,142 0,049 0,142 2,919 0,005
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4 =0,05, maka dapat dinyatakan bahwa
dapat diinterpretasikan sebagai berikut. pertimbangan pasar kerja (X2)
1. Variabel gender (X1) memiliki koefisien berpengaruh signifikan terhadap minat
positif0,269 dengan nilai mahasiswa dalam berkarir sebagai
signifikansi0,000. Nilai signifikansi untuk akuntan publik (Y). Sedangkan,nilai
gender (X1) lebih kecil dari nilai koefisien regresi yang positif
probabilitas α =0,05, maka dapat menunjukkan bahwa pertimbangan
dinyatakan bahwa gender (X1) pasar kerja (X2) berpengaruh positif
berpengaruh signifikan terhadap minat terhadap minat mahasiswa dalam
mahasiswa dalam berkarir sebagai berkarir sebagai akuntan publik (Y).
akuntan publik (Y). Sedangkan,nilai Jadi, dapat disimpulkan bahwa
koefisien regresi yang positif H2diterima sehingga pertimbangan
menunjukkan bahwa gender (X1) pasar kerja berpengaruh positif dan
berpengaruh positif terhadap minat signifikan terhadap minat mahasiswa
mahasiswa dalam berkarir sebagai dalam berkarir sebagai akuntan publik.
akuntan publik (Y). Jadi, dapat 3. Variabel lingkungan kerja (X3) memiliki
disimpulkan bahwa H1 diterima koefisien positif0,188 dengan nilai
sehingga gender berpengaruh positif signifikansi0,006. Nilai signifikansi untuk
dan signifikan terhadap minat lingkungan kerja (X3) lebih kecil dari nilai
mahasiswa dalam berkarir sebagai probabilitas α =0,05, maka dapat
akuntan publik. dinyatakan bahwa lingkungan kerja (X3)
2. Variabel pertimbangan pasar kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap minat
memiliki koefisien positif0,142 dengan mahasiswa dalam berkarir sebagai
nilai signifikansi0,011. Nilai signifikansi akuntan publik (Y). Sedangkan,nilai
untuk pertimbangan pasar kerja koefisien regresi yang positif
(X2)lebih kecil dari nilai probabilitas α menunjukkan bahwa lingkungan kerja
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
(X3) berpengaruh positifterhadap minat publik menunjukkan nilai t sebesar 4,506
mahasiswa dalam berkarir sebagai dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
akuntan publik (Y). Jadi, dapat Oleh karena itu, hipotesis H1 dalam
disimpulkan bahwa H3 diterima penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan
sehingga lingkungan kerja berpengaruh bahwa genderberpengaruh positif dan
positif dan signifikan terhadap minat signifikan terhadap minat mahasiswa dalam
mahasiswa dalam berkarir sebagai berkarir sebagai akuntan publik.
akuntan publik. Pengaruh gender terhadap minat
4. Variabel penghargaan finansial (X4) mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
memiliki koefisien positif0,357 dengan publik berhubungan dengan teori sosialisasi
nilai signifikansi0,000. Nilai signifikansi gender. Menurut teori sosialisasi
untuk penghargaan finansial (X4) lebih gender
kecil dari nilai probabilitas α =0,05, yang dikemukakan oleh Betz (dalam Umar,
maka dapat dinyatakan bahwa 2010), laki-laki dan perempuan
penghargaan finansial (X4) berpengaruh secaramendasar berbeda dalam
signifikan terhadap minat mahasiswa perkembangan moral dan
dalam berkarir sebagai akuntan publik kecenderungannyamembawa perbedaan
(Y). Sedangkan,nilai koefisien regresi nilai pada tempat kerja. Nilai, perilaku, dan
yang positif menunjukkan bahwa sikap etis laki-laki dan perempuan adalah
penghargaan finansial (X4) berpengaruh berbeda. Berdasarkan teori sosialisasi
positifterhadap minat mahasiswa dalam gender,laki-laki menempatkan nilai
berkarir sebagai akuntan publik (Y). lebihpada uang, kemajuan, kekuasaan dan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa H4 mengukur wujud dari kinerja
diterima sehingga penghargaan perorangan.Menurut Fakih (2006), konsep
finansial berpengaruh positif dan gender adalah sifat-sifat yang melekat pada
signifikan terhadap minat mahasiswa kaum laki-laki maupun perempuan yang
dalam berkarir sebagai akuntan publik. dikonstruksi secara sosial maupun
5. Variabel pelatihan profesional (X5) kultural.Dewasa ini, paradigma mengenai
memiliki koefisien positif0,142 dengan keseteraan gender sudah meluas terlebih di
nilai signifikansi0,005. Nilai signifikansi Indonesia ada yang dikenal dengan
untuk pelatihan profesional (X5) lebih emansipasi wanita. Seorang perempuan
kecil dari nilai probabilitas α =0,05, kini telah bisa bekerja diluar rumah
maka dapat dinyatakan bahwa pelatihan membantu ekonomi keluarga, tetapi juga
profesional (X5) berpengaruh signifikan tidak melupakan kodratnya yang
terhadap minat mahasiswa dalam menyandang gelar seorang ibu jika sudah
berkarir sebagai akuntan publik (Y). menikah. Perbedaan hakiki yang
Sedangkan,nilai koefisien regresi yang menyangkut gender tidak dapat diganggu
positif menunjukkan bahwa pelatihan gugat (misalnya secara biologis wanita
profesional (X5) berpengaruh positif mengandung), tetapi perbedaanperan
terhadap minat mahasiswa dalam genderdapat diubah karena bertumpu pada
berkarir sebagai akuntan publik (Y). faktor-faktor sosial dan sejarah. Karir
Jadi, dapat disimpulkan bahwa H5 akuntan yang terkait dengan banyak disiplin
diterima sehingga pelatihan profesional ilmu sosial tentunya akan sangat
berpengaruh positif dan signifikan dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
terhadap minat mahasiswa dalam Hasil penelitian ini didukung oleh
berkarir sebagai akuntan publik. penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Purwati (2015), yang menunjukkan bahwa
PEMBAHASAN gender adalah faktor yang mempengaruhi
Pengaruh Genderterhadap Minat persepsi mahasiswa akuntansi terhadap
Mahasiswa dalam Berkarir Sebagai pemilihan karir.
Akuntan Publik
Hasilpengujian hipotesis H1 mengenai Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja
pengaruh gender terhadap minat terhadap Minat Mahasiswa dalam
mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan Berkarir Sebagai Akuntan Publik
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
Hasil pengujian hipotesis H2 pemeriksaan laporan keuangan yang
mengenai pengaruh pertimbangan pasar hasilnya akan digunakan oleh pihak-pihak
kerja terhadap minat mahasiswa dalam yang berkepentingan misalnya pihak
berkarir sebagai akuntan publik manajemen perusahaan, investor, kreditor,
menunjukkan nilai t sebesar 2,621 dengan masyarakat, Pemerintah dan pihak-pihak
nilai signifikansi sebesar 0,011. Oleh lain yang membutuhkan informasi
karena itu, hipotesis H2 dalam keuangan suatu perusahaan. Semakin
penelitian ini diterima. Hal ini banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan
menunjukkan bahwa pertimbangan pasar publik, maka semakin banyak pula jumlah
kerja berpengaruh positif dan signifikan akuntan publik yang dibutuhkan sehingga
terhadap minat mahasiswa dalam berkarir akan semakin terbukanya peluang untuk
sebagai akuntan publik. berkarir sebagai akuntan publik. Terbuka
Pertimbangan pasar kerja lebar peluang ini akan mempengaruhi minat
berhubungan dengan teori motivasi, yakni mahasiswa akuntansi untuk berkarir
teori hirarki kebutuhan. Menurut teori hirarki menjadi akuntan publik.
kebutuhan Maslow(dalam Robbins dan Hasil penelitian ini didukung oleh
Judge, 2009), suatu kebutuhan yang telah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
terpuaskan berhenti menjadi motivator Alhadar (2013), yang menunjukkan bahwa
utama dari perilaku. Teori hirarki kebutuhan secara parsial pertimbangan pasar kerja
menganggap bahwa dalam setiap individu berpengaruh secara signifikan terhadap
ada suatu jenjang kebutuhan, yaitu salah pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh
satunya adalah kebutuhan rasa aman mahasiswa akuntansi. Penelitian lainnya
(Reksohadiprojo dan Handoko, 1996). dilakukan oleh Nugroho (2014), yang
Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi menunjukkan bahwa secara parsial
keamanan akan perlindungan dari bahaya pertimbangan pasar kerja berpengaruh
kecelakaan kerja, jaminan akan secara signifikan terhadap minat
kelangsungan pekerjaannya dan jaminan mahasiswa untuk berkarir menjadi akuntan
akan hari tuanya pada saat mereka tidak publik.
lagi bekerja.Pertimbangan pasar kerja
dapat meliputi keamanan kerja dan Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
tersedianya lapangan kerja atau Minat Mahasiswa dalam Berkarir Sebagai
kemudahan mengakses lowongan kerja. Akuntan Publik
Keamanan kerja merupakan faktor dimana Hasil pengujian hipotesis H3
karir yang dipilih dapat bertahan dalam mengenai pengaruh lingkungan kerja
jangka waktu yang cukup lama. Ancaman terhadap minat mahasiswa dalam berkarir
pemutusan hubungan kerja tentunya akan sebagai akuntan publik menunjukkan nilai t
dihindari oleh seseorang yang bekerja sebesar 2,861 dengan nilai signifikansi
dalam suatu organisasi atau perusahaan sebesar 0,006. Oleh karena itu, hipotesis H3
sehingga keamanan dalam berkarir dapat dalam penelitian ini diterima. Hal ini
terjamin. menunjukkan bahwa lingkungan kerja
Profesi akuntan publik sekarang ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap
telah berkembang seiring berkembangnya minat mahasiswa dalam berkarir sebagai
dunia bisnis di Indonesia secara khusus akuntan publik.
dan di dunia secara umum. Jumlah akuntan Lingkungan kerja berhubungan
publik di Indonesia masih tergolong rendah, dengan teori motivasi, yakni teori hirarki
sedangkan jumlah perusahaan di Indonesia kebutuhan. Menurut teori hirarki kebutuhan
semakin bertambah para investor asing Maslow(dalam Robbins dan Judge, 2009),
sudah mulai melirik kembali potensi yang suatu kebutuhan yang telah terpuaskan
diberikan oleh penduduk Indonesia yang berhenti menjadi motivator utama dari
mayoritas menjadi lumbung konsumen yang perilaku. Teori hirarki kebutuhan
menjanjikan bagi investor-investor asing menganggap bahwa dalam setiap individu
sehingga akan menambah jumlah ada suatu jenjang kebutuhan, yaitu
perusahaan yang membutuhkan jasa dari kebutuhan rasa amandan kebutuhan
akuntan publik untuk melakukan sosial(Reksohadiprojo dan Handoko, 1996).
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi terhadap minat mahasiswa dalam berkarir
keamanan akan perlindungan dari bahaya sebagai akuntan publik.
kecelakaan kerja, jaminan akan Penghargaan finansial berhubungan
kelangsungan pekerjaannya dan jaminan dengan teori motivasi, yakni teori
akan hari tuanya pada saat mereka tidak pengharapan (expectancy theory). Menurut
lagi bekerja.Jika rasa aman telah Robbins dan Judge (2009: 231), pada saat
terpuaskan secara minimal, maka akan ini penjelasan yang paling diterima secara
muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan luas mengenai motivasi adalah teori
untuk persahabatan dan interaksi yang pengharapan dari Victor Vroom. Menurut
lebih erat dengan orang lain. Dalam Robbins (2006), teori pengharapan
organisasi akan berkaitan dengan menganggap bahwa kekuatan dari
kebutuhan akan adanya kelompok kerja kecenderungan untuk bertindak dengan
yang kompak. Jadi, apabila lingkungan cara tertentu tergantung pada pengharapan
kerja yang ada di sekitar seseorang baik, bahwa tindakan itu akan diikuti oleh output
maka seseorang tersebut akan terjalin kerja tertentu dan tergantung pada daya tarik
sama yang baik sehingga akan output itu bagi individu tersebut. Kunci dari
berpengaruh pada kepuasan teori pengharapan adalah pemahaman
kerja.Mahasiswa yang memilih profesi sasaran individu dan keterkaitan antara
sebagai akuntan publik menganggap jenis kinerja dan imbalan. Imbalan dalam hal ini
pekerjaannya tidak rutin, akan tetapi adalah penghargaan finansial atau gaji.
pekerjaannya mempunyai banyak Menurut Byars dan Rue (2000: 120),
tantangan dan tidak dapat dengan cepat penghasilan atau gaji merupakan hasil yang
terselesaikan. Dengan mengetahui diperoleh sebagai kontraprestasi dari
lingkungan kerja masing-masing profesi, pekerjaan yang telah diyakini secara
maka dapat memberikan pertimbangan mendasar bagi sebagian besar perusahaan
yang matang sebelum memilih karir apa sebagai daya tarik utama untuk
yang cocok untuk dijalani. Oleh karena itu, memberikan kepuasan kepada
lingkungan kerja akuntan publik perlu karyawannya. Oleh karena itu, pemilihan
dipertimbangkan sebelum memilih karir karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh
tersebut. pengharapan apakah karir tersebut
Hasil penelitian ini didukung oleh dianggap dapat memenuhi kebutuhan
penelitian terdahulu yang dilakukan individu mereka secara finansial.
oleh Hasil penelitian ini didukung oleh
Suyono (2014), yang menunjukkan bahwa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
secara parsial lingkungan kerjaberpengaruh Nugroho (2014), yang menunjukkan bahwa
secara signifikan terhadap pemilihan secara parsial penghasilan berpengaruh
karir secara signifikan terhadap pemilihan karir
menjadi akuntan publik. Penelitian lainnya menjadi akuntan publik. Penelitian lainnya
dilakukan oleh Kurniawati (2016), yang dilakukan oleh Kurniawati (2016), yang
menunjukkan bahwa secara parsial menunjukkan bahwa secara parsial
lingkungan kerjaberpengaruh secara penghargaan finansialberpengaruh secara
signifikan terhadap pemilihan karir sebagai signifikan terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

Pengaruh Penghargaan Finansial Pengaruh Pelatihan Profesional terhadap


terhadap Minat Mahasiswa dalam Minat Mahasiswa dalam Berkarir Sebagai
Berkarir Sebagai Akuntan Publik Akuntan Publik
Hasil pengujian hipotesis H4 Hasil pengujian hipotesis H5
mengenai pengaruh penghargaan finansial mengenai pengaruh pelatihan profesional
terhadap minat mahasiswa dalam berkarir terhadap minat mahasiswa dalam berkarir
sebagai akuntan publik menunjukkan nilai t sebagai akuntan publik menunjukkan nilai t
sebesar 4,757 dengan nilai signifikansi sebesar 2,919 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Oleh karena itu, hipotesis H4 sebesar 0,005. Oleh karena itu, hipotesis H5
dalam penelitian ini diterima. Hal ini dalam penelitian ini diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa penghargaan
finansialberpengaruh positif dan
signifikan
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
menunjukkan bahwa pelatihan berkarir sebagai akuntan publik, yang
profesionalberpengaruh positif dan ditunjukkan dengan koefisien regresi yang
signifikan terhadap minat mahasiswa dalam positif 0,269 dengan nilai signifikansiuji t
berkarir sebagai akuntan publik. 0,000 lebih kecil dari α =0,05. (2)
Elemen kualitas atau kompetensi Pertimbangan pasar kerja berpengaruh
merupakan hal yang sangat diperhatikan positif dan signifikan terhadap minat
dalam profesi akuntansi khususnya profesi mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
akuntan publik. Bahkan elemen kualitas publik, yang ditunjukkan dengan koefisien
atau kompetensi dimasukkan dalam standar regresi yang positif 0,142 dengan nilai
umum audit. Menurut Ikatan Akuntansi signifikansiuji t 0,011 lebih kecil dari α
Indonesia (2011), standar umum audit yang =0,05. Artinya, apabila pertimbangan pasar
pertama menyatakan bahwa audit harus kerja semakin tinggi, maka minat
dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang publik juga semakin tinggi. (3) Lingkungan
cukup sebagai seorang akuntan. Menurut kerja berpengaruh positif dan signifikan
Mulyadi (2002), pelatihan teknis merupakan terhadap minat mahasiswa dalam berkarir
hal penting bahwa akuntan harus mengikuti sebagai akuntan publik, yang ditunjukkan
perkembangan yang terjadi di dunia usaha dengan koefisien regresi yang positif 0,188
dan profesinya. Menurut Munawir (1999), dengan nilai signifikansiuji t 0,006 lebih
kualitas atau kompetensi seorang akuntan kecil dari α =0,05. Artinya, apabila
ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: (1) lingkungan kerja semakin baik, maka minat
pendidikan formal tingkat universitas, (2) mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
pelatihan teknis dan pengalaman dalam publik juga semakin tinggi. (4) Penghargaan
bidang auditing, dan (3) pendidikan finansial berpengaruh positif dan signifikan
profesional yang berkelanjutan selama terhadap minat mahasiswa dalam berkarir
menjalani karier sebagai akuntan. Jadi, sebagai akuntan publik, yang ditunjukkan
untuk mencapai keahlian sebagai akuntan dengan koefisien regresi yang positif 0,357
seseorang harus telah memperoleh dengan nilai signifikansiuji t 0,000 lebih
pendidikan formal dan pelatihan profesional kecil dari α
yang memadai dalam lingkup teknisnya. =0,05. Artinya, apabila penghargaan
Oleh karena itu, motivasi ingin memperbaiki finansial semakin tinggi, maka minat
kualitas diri dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan
mahasiswa dalam berkarir sebagai akuntan publikjuga semakin tinggi. (5) Pelatihan
publik. dan juga semakin berpeluang meniti profesional berpengaruh positif dan
karir sebagai akuntan publik. signifikan terhadap minat mahasiswa dalam
Hasil penelitian ini didukung oleh berkarir sebagai akuntan publik, yang
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh ditunjukkan dengan koefisien regresi yang
Chan (2012), yang menunjukkan bahwa positif 0,142 dengan nilai signifikansiuji t
secara parsial pelatihan 0,005 lebih kecil dari α =0,05. Artinya,
professionalberpengaruh secara signifikan apabila pelatihan profesional semakin baik,
terhadap pemilihan karir sebagai akuntan maka minat mahasiswa dalam berkarir
publik oleh mahasiswa akuntansi. sebagai akuntan publikjuga semakin tinggi.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Suyono
(2014), yang menunjukkan bahwa secara Saran
parsial pelatihan professionalberpengaruh Saran yang dapat diberikan adalah
secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai berikut.(1) Bagi akademisi, guna
sebagai akuntan publik oleh mahasiswa meningkatkan mutu lulusan sebagai pekerja
akuntansi. yang siap pakai perlu diupayakan
mahasiswa memiliki kemampuan yang lebih
SIMPULAN DAN SARAN profesional pada salah satu bidang profesi
Simpulan yang relevan dalam dunia kerja saat ini.
Berdasarkan hasil penelitian, maka Penekanan gender, pertimbangan pasar
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. kerja, lingkungan kerja, penghargaan
(1) Gender berpengaruh positif dan finansial, dan pelatihan profesional perlu
signifikan terhadap minat mahasiswa diberikan sejak dini agar mahasiswa
dalam
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha
mengetahui bahwa pilihan profesi sebagai rir MenjadiAkuntanPublikoleh
akuntan publik memberikan peluang yang MahasiswaAkuntansiPTS Se-
besar untuk berkarir. (2) Bagi peneliti Surakarta. Skripsi. JurusanAkuntansi
selanjutnya dapat menggunakan variabel FakultasEkonomidanBisnisUniversitas
lain yang mempengaruhi minat mahasiswa MuhammadiyahSurakarta.
menjadi akuntan publik, misalnya nilai
intrinsik pekerjaan, kebanggaan, dan Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba.
personalitas. (3) Peneliti selanjutnya Empat.
disarankan untuk menambah populasi
penelitian, yaitu dengan menambah jumlah Munawir. 1999. Dictionary for Accountants.
responden tidak hanya mahasiswa Jurusan Yogyakarta: BPFE.
Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Nugroho, Adif. 2014. Analisis Faktor-faktor
Universitas Pendidikan Ganesha saja, yang Memengaruhi Minat Mahasiswa
sehingga diperoleh hasil penelitian yang Akuntansi untuk Berkarir Menjadi
tingkat generalisasinya lebih tinggi. Akuntan Publik (Studi Kasus pada
Universitas Sebelas Maret Surakarta).
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
DAFTAR PUSTAKA Jurusan Akuntansi Universitas
Alhadar, Mochammad Audi. 2013. Faktor- Muhammadiyah Surakarta.
faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Purwati, AtiekSri. 2015. Persepsi
Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi MahasiswaAkuntansi Terhadap
Empiris pada Mahasiswa PemilihanKarier (Studi
Akuntansi dan PPAk Universitas KasuspadaMahasiswaS1AkuntansiRe
Hasanuddin).
gulerPerguruan
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
TinggiNegeridanSwastadiKotaPurwok
Hasanuddin.
erto). Journal dan Proceeding
Bachtiar, Arif. 2002.Akuntansi FEB UNSOED, Vol. 5, No. 2, Hal. 123-
Pemerintahan. Jakarta: Salemba 152.
Empat.
Reksohadiprodjo, Soekanto dan Hani
Baridwan, Zaki. 2002.Intermediate Handoko. 1996. Organisasi
Accounting. Yogyakarta: BPFE Perusahaan:Teori, Struktur dan
Yogyakarta. Perilaku. Yogyakarta: BPFE.

Byars, L. L. dan Rue, L. W. 2000. Robbins, StephenP. 2006. Perilaku


Management: Theory and Application. Organisasi. Terjemahan Oleh Drs.
Homewood IL: Ricard D. Irwin Inc. Benjamin Molan. Klaten: PT Intan
Sejati.
Chan, Andi Setiawan. 2012. Analisis
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Stephen P dan Judge, Timothy A. 2009.
Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Perilaku Organisasi. Terjemahan Oleh
Publik Oleh Mahasiswa Jurusan Diana Angelica. Jakarta: Salemba
Akuntansi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Empat.
Akuntansi, Vol. 1, No. 1, Hal. 53-59.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis.
Fakih, Mansour. 2006. Analisis Gender Bandung: CV. Alfabeta.
& Transformasi Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset. Suyono, Nanang Agus. 2014. Analisis
Faktor-faktor yang
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar MempengaruhiPemilihan Karir
Profesional Akuntan Publik (SPAP). Sebagai Akuntan Publik) Studi
Jakarta: Salemba Empat. Empiris pada Mahasiswa Akuntansi
UNSIQ). Jurnal Penelitian dan
Kurniawati, Alfiana. 2016. Faktor-
faktoryangMempengaruhiPemilihanKa
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha

Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.


1, No. 2, Hal. 69-83.
Umar, Nasaruddin. 2010. Argumen
Kesetaraan Gender. Jakarta: Dian
Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai