Anda di halaman 1dari 10

VOL. 10 NO.

2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

PENGARUH IDEALISME, RELATIVISME, TINGKAT


PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN LOVE OF MONEY
TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA
TENTANG KRISIS ETIKA AKUNTAN

1
I Joko Ismanto, 2I Pipin Fitriasari
Program Studi S1 Akuntansi,
STIE Madani Balikpapan, Balikpapan, Indonesia

e-mail : 1I jokoismanto1992@gmail.com
2
I fitriasari_pipin@yahoo.co.id/ fitriasaripipin@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh idealisme, relativisme,


tingkat pengetahuan akuntansi dan love of money terhadap persepsi mahasiswa tentang
krisis etika akuntan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di STIE
Madani Balikpapan. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh atau
sensus, diperoleh sebanyak 111 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan
Partial Least Square (PLS) Path Modelling dengan alat analisis SmartPLS 3.0. Hasil
penelitian ini menunjukkan idealisme dan tingkat pengetahuan akuntansi tidak
berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa tentang krisis etika. Sedangkan relativisme
berpengaruh positif terhadap persepsi mahasiswa tentang krisis etika akuntan, dan love
of money berpengaruh negatif terhadap persepsi mahasiswa tentang krisis etika akuntan.

Kata Kunci: idealisme, relativisme, tingkat pengetahuan akuntansi, love of money,


persepsi mahasiswa, krisis etika akuntan

Abstract

The purpose of this research to analyses the effect of idealism, relativism, level of
accounting knowledge and love of money on perception of students about the crisis of
accountant ethics. Population of this research are accounting students at STIE Madani
Balikpapan. This research used saturated sampling or census with 111 respondent. Data
collection of this research use questioner method. Analysis method is Structural Equation
Modelling (SEM) with Partial Least Square (PLS) Path Modelling and SmartPLS 3.0 as
analysis tool. The result of this research show those idealism and level of accounting
knowledge not effect on perception of students about the crisis of accountant ethics. In the
other hand, relativism affected in positive on perception of students about the crisis of
accountant ethics, and love of money affected in negative on perception of students about
the crisis of accountant ethics.

Keywoards: idealism, relativism, level of accounting knowledge, love of money,


student perceptions, accountant's ethical crisis

PENDAHULUAN diperbincangkan. Hal tersebut akibat dari


Kepercayaan masyarakat banyaknya kasus-kasus skandal masalah
terhadap profesionalisme dan perilaku keuangan yang dilakukan perusahaan-
etis profesi akuntan saat ini masih banyak perusahaan besar yang melibatkan kantor

Jurnal Akuntansi Profesi I 66


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

akuntan besar serta tokoh-tokoh pelaku lainnya di Indonesia adalah Kasus PT


akuntansi professional. Hal ini, Sunprima Nusantara Pembiayaan
mengakibatkan menurunnya kepercayaan (SNP Finance) pada tahun 2018,
masyarakat terhadap profesi akuntan. Kementerian Keuangan Republik
Skeptisme masyarakat akan profesi Indonesia menjatuhkan sanksi
akuntan cukup beralasan, karena cukup administratif kepada masing-masing
banyak laporan keuangan suatu Akuntan Publik Marlinna, Akuntan
perusahaan yang memiliki opini wajar Publik Merliyana Syamsul, Kantor
tanpa pengecualian tetapi mengalami Akuntan Publik (KAP) Satrio Bing dan
kebangkrutan setelah opini tersebut Eny dan Rekan (Deloitte Indonesia).
dikeluarkan dan etika merupakan isu Kasus pelanggaran etika lainnya yang
yang selalu berada digaris terdepan untuk baru terjadi adalah kasus Garuda
dibahas dalam setiap diskusi yang Indonesia, Menteri Keuangan (Menkeu)
berkaitan dengan profesionalisme dunia menjatuhkan sanksi kepada Akuntan
akuntansi (Charismawati, 2011). Publik (AP) Kasner Sirumapea dan
Etika merupakan seperangkat Kantor Akuntan Publik (KAP)
pedoman atau aturan atau norma yang Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang
mengatur tingkah laku manusia, baik & Rekan, auditor laporan keuangan PT.
mengenai apa yang harus dilakukan Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan
maupun mengenai apa yang harus Entitas Anak Tahun Buku 2018.
ditinggalkan yang dianut oleh Fenomena diatas semakin
segolongan masyarat atau profesi menambah daftar panjang
(Maryani dan Ludigdo, 2000). Perilaku ketidakpercayaan publik terhadap
etis adalah perilaku ketika seseorang profesi akuntan dan menegaskan
dapat bertindak sesuai dengan hukum, bahwa etika profesi sangat penting
peraturan, dan moral yang telah bagi profesional di bidang akuntansi,
ditetapkan (Fitria dan Sari, 2014). dan juga memberikan pelajaran
Perilaku etis seorang akuntan berharga mengenai dampak dari
professional sangatlah penting dalam perilaku tidak etis untuk keberlanjutan
penentuan status dan kredibilitas suatu organisasi. Saat ini, para akuntan
profesi dibidang akuntansi (Chan dan menjadikan kode etik sebagai
Leung, 2006). Profesi akuntansi pedoman dalam bertindak dan
menekankan pentingnya para menyampaikan tanggung jawabnya
professional mengembangkan perilaku kepada masyarakat, karena akuntan
etis mulai dari awal karirnya, bahkan merupakan profesi yang kinerjanya
sebelum mereka menggeluti profesi diukur dari profesionalisme, maka
tersebut (Elias, 2010). diperlukan penguasaan keterampilan
Pelanggaran etika akuntan, baik dan pengetahuan yang baik serta
dalam skala nasional maupun penguatan karakter diri yang dicirikan
internasional, selalu menjadi oleh kepatuhan terhadap etika sejak
perbincangan yang menarik dan dini (Ludigdo, 2007:52).
menyedot perhatian publik. Di Banyak faktor yang dapat
Indonesia, telah banyak bermunculan mempengaruhi persepsi mahasiswa
skandal etika profesi akuntan yang tentang krisis etika akuntan, faktor yang
merugikan banyak pihak, baik yang pertama adalah idealisme. Individu
dilakukan oleh auditor, manajer yang memiliki idealisme merupakan
perusahaan, hingga akuntan. individu yang menganggap segala
Contohnya yaitu kasus Kantor Akuntan tindakan yang benar akan membawa
Publik (KAP) Purwanto, Suherman dan konsekuensi yang diharapkan (Fitria
Surja Mitra dari KAP Ernst & Young’s dan Sari, 2014). Ketika individu
(EY) di Indonesia yang di denda oleh memiliki idealisme yang tinggi
regulator Amerika Serikat sebesar US$ cenderung menghindari segala
1 juta pada tahun 2017, akibat gagal tindakan yang dapat merugikan orang
melakukan audit laporan keuangan lain dan menolak tindakan yang dapat
kliennya. Kasus pelanggaran etika membawa dampak negatif, sedangkan

Jurnal Akuntansi Profesi I 67


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

individu yang memiliki idealisme rendah dalam Setyadi, 2010). Kesadaran


menganggap prinsip moral sebaiknya tentang pentingnya peran dunia
dihindari dan tidak menutup pendidikan dalam menciptakan sumber
kemungkinan perilaku negatif daya manusia dan bermoral, seperti
dibutuhkan dalam situasi tertentu yang kita ketahui bahwa tujuan dari
(Fitria, 2015). pendidikan akuntansi, khususnya di
Faktor yang kedua adalah Indonesia adalah untuk menghasilkan
relativisme. Relativisme adalah suatu lulusan yang beretika dan bermoral
sikap penolakan terhadap nilai-nilai tinggi (Sudibyo dan Wati, 2016).
moral yang absolut dalam Untuk mempelajari perilaku dari
mengarahkan perilaku etis, relativisme para pemimpin di masa depan dapat
menolak prinsip dan aturan moral dilihat dari perilaku mahasiswa
secara universal dan merasakan sekarang (Reiss & Mitra, 1998).
bahwa tindakan moral tersebut Perilaku mahasiswa perlu diteliti untuk
tergantung pada individu dan situasi mengetahui sejauh mana mereka akan
yang dilibatkan (Forsyth, 2001). berperilaku etis atau tidak di masa yang
Seorang individu relativisme tidak akan akan datang. Masalah etika menjadi
mengindahkan prinsip-prinsip yang ada suatu isu yang penting dalam bidang
dan lebih melihat keadaan sekitar akuntansi di perguruan tinggi, karena
sebelum akhirnya bertindak merespon lingkungan pendidikan memiliki andil
suatu kejadian yang melanggar etika. dalam membentuk perilaku mahasiswa
Faktor yang ketiga adalah tingkat untuk menjadi seorang yang
pengetahuan akuntansi. Sebagai calon profesional. Dalam penelitian ini, objek
akuntan, mahasiswa akuntansi perlu yang akan diteliti adalah mahasiswa
memahami etika profesi akuntan sejak jurusan akuntansi di Sekolah Tinggi
dini, mahasiswa akuntansi juga harus Ilmu Ekonomi (STIE) Madani
dapat bersikap secara profesional Balikpapan.
untuk membuktikan bahwa profesi
akuntan merupakan profesi yang 1. METODE PENELITIAN
memiliki etika tinggi dan mampu Jenis penelitian dalam penelitian ini
bekerja tanpa berpihak untuk adalah penelitian kuantitatif. Jenis
kepentingan satu pihak saja (Akbar, penelitian ini menggunakan tipe
2013). deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian
Selain idealisme, relativisme dan ini, pengumpulan data menggunakan
tingkat pengetahuan akuntansi, faktor kuesioner dengan menyebarkan secara
lain yang mempengaruhi seseorang langsung kepada dan menyebarkannya
untuk bertindak tidak etis dalam secara online dengan menggunakan
menekuni profesinya yaitu love of google form kepada mahasiswa
money atau kecintaan terhadap uang. jurusan akuntansi STIE Madani
Love of money merupakan perilaku Balikpapan.
seseorang terhadap uang serta Karakteristik responden dalam
keinginan dan aspirasi seseorang penelitian ini adalah mahasiswa
terhadap uang (Aziz, 2015). jurusan akuntansi yang telah
Adanya kasus-kasus besar tersebut, mengambil mata kuliah Auditing I,
diperlukan upaya untuk mengembalikan karena mahasiswa tersebut telah
kepercayaan masyarakat terhadap memiliki pengetahuan dan gambaran
profesi akuntansi. Maka dari itu, yang lebih luas tentang tugas,
pendidikan mengenai etika harus wewenang dan tanggung jawab serta
dilakukan dengan benar kepada aturan-aturan yang harus ditaati
mahasiswa akuntansi sebelum mereka sebagai seorang akuntan profesional
memasuki dunia kerja. Kepedulian sehingga mampu memberikan persepsi
terhadap etika harus diawali dari tentang adanya krisis etika akuntan
kurikulum akuntansi, jauh sebelum yang sampai saat ini masih terjadi.
mahasiswa akuntansi masuk di dunia Jumlah mahasiswa yang dijadikan
profesi akuntansi (Mastracchio, 2005 sebagai responden dalam penelitian ini

Jurnal Akuntansi Profesi I 68


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

adalah sebanyak 141 responden. pengertian tentang dunia di sekitar kita.


Teknik pengambilan sampel yang Hal tersebut memerlukan pertimbangan
digunakan dalam penelitian ini adalah informasi mana yang perlu
teknik sampling jenuh atau sensus. diperhatikan, bagaimana
Sampel terbagi menjadi dua yaitu, mengkategorikan informasi, dan
sebanyak 30 responden digunakan bagaimana menginterpretasikannya
sebagai uji coba instrumen (pilot test), dalam kerangka kerja pengetahuan
sedangkan 111 responden sebagai yang telah ada (McShane dan Von
responden pada uji lapangan. Glinow, 2010:68). Persepsi etika dalam
Metode analisis data dan pengujian penelitian ini menggunakan indicator
hipotesis yang digunakan dalam dari Wandari (2018).
penelitian ini menggunakan Structural Variabel laten Eksogen adalah
Equation Model-Partial Least Square idealism (X1). Ketika individu memiliki
(SEM-PLS). Structural Equation Model idealisme yang tinggi cenderung
(SEM) memiliki kemampuan untuk menghindari segala tindakan yang
mengukur variabel laten yang secara dapat merugikan orang lain dan
tidak langsung diukur tetapi melalui menolak tindakan yang dapat
estimasi indikator atau parameternya, membawa dampak negatif, sedangkan
selain itu SEM juga dapat melakukan individu yang memiliki idealisme rendah
analisis faktor, analisis jalur dan regresi menganggap prinsip moral sebaiknya
(Jogiyanto dan Abdillah, 2016:4). dihindari dan tidak menutup
Uji instrumen perlu dilakukan, kemungkinan perilaku negatif
meskipun dalam penelitian ini peneliti dibutuhkan dalam situasi tertentu
menggunakan kuesioner yang sudah (Fitria, 2015). Menurut Prabowo (2018)
ada. Uji instrumen kuesioner diperlukan terdapat 10 (sepuluh) indikator yang
untuk menguji lebih lanjut, karena akan dapat menilai idealisme seseorang.
digunakan pada situasi (tempat dan Relativisme (X2) adalah suatu sikap
waktu), serta responden yang berbeda penolakan terhadap nilai-nilai moral
dengan penelitian-penelitian yang absolut dalam mengarahkan
sebelumnya (Jogiyanto, 2016:35-36).Uji perilaku etis, relativisme menolak
instrumen dalam penelitian ini prinsip dan aturan moral secara
menggunakan uji pilot (pilot test). universal dan merasakan bahwa
Sampel yang digunakan dalam uji pilot tindakan moral tersebut tergantung
sekitar 10-30 responden, responden pada individu dan situasi yang
tidak harus merupakan bagian dari dilibatkan (Forsyth, 2001). Menurut
populasi targetnya, tetapi dapat berupa Dewi (2010) menyatakan bahwa
individual-individual yang terpilih terdapat 9 (sembilan) indikator yang
memahami isu yang diteliti (Jogiyanto, dapat menilai relativisme seseorang.
2016:32). Uji selanjutnya adalah uji Tingkat Pengetahuan Akuntansi (X3).
lapangan akhir (final field test). Dunia pendidikan dalam bidang
Pengujian lapangan ini difokuskan pada akuntansi memiliki pengaruh yang
uji validitas konstruk. Validitas konstruk cukup besar pada perilaku etis seorang
dapat dinilai melalui validitas akuntan, calon akuntan yaitu
konvergen, validitas diskriminan dan mahasiswa akuntansi memperoleh
analisis faktor. pendidikan akuntasi dasarnya pada
Variabel laten Endogen dalam perkuliahan. Menurut Fitria dan Sari
penelitian ini adalah persepsi (2014) menyatakan bahwa terdapat 8
mahasiswa tentang krisis etika akuntan. (delapan) indikator yang dapat menilai
Persepsi adalah sebuah proses dimana tingkat pengetahuan akuntansi. Love of
setiap individual mengatur dan Money (X4), seseorang yang memiliki
menginterpretasikan kesan sensoris tingkat Love of Money yang tinggi akan
memberikan pengertian kepada menganggap uang sebagai sesuatu
lingkungannya (Robbins dan Judge, yang amat penting, menganggap uang
2015). Persepsi merupakan proses sebagai cara mencapai kebahagiaan
menerima informasi membuat dan menjadi motivasi agar bekerja

Jurnal Akuntansi Profesi I 69


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

dengan lebih giat demi mendapatkan memberikan informasi mengenai


lebih banyak uang, serta menganggap hubungan antara variabel-variabel
uang sebagai titik penanda penelitian kemudian membandingkan
keberhasilan mereka (Prabowo, 2018). nilai t-statistic dengan nilai signifikansi
Terdapat 18 (delapan belas) indikator sebesar 1,64. Jika nilai t-statistic lebih
yang dapat menilai tingkat kecintaan besar dari nilai signifikansi maka
seseorang terhadap uang (love of hipotesis diterima, namun bila nilai t-
money) (Wandari, 2018). statistic lebih kecil dari nilai signifikansi
maka hipotesis ditolak.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini diperoleh Hipotesis pertama (H1) dalam
dengan memberikan kuesioner online penelitian ini menyatakan bahwa
via google form kepada responden idealisme berpengaruh negatif terhadap
menggunakan layanan interaktif persepsi mahasiswa tentang krisis etika
berbasis web di akuntan. Hasil pengujian pada Tabel 1
htpps://forms.gle/5DRe9CVv5CQYi8J9. menunjukkan bahwa variabel idealisme
Responden merupakan mahasiswa mempunyai nilai t-statistic sebesar
jurusan akuntansi semester IV (empat), 1,291 atau lebih kecil dari nilai
semester VI (enam) dan semester VIII signifikansi yaitu sebesar 1,64 (one
(delapan) di Sekolah Tinggi Ilmu tailed), dengan nilai koefisien (original
Ekonomi (STIE) Madani Balikpapan. sample) sebesar 0,161. Hasil pengujian
Jumlah kuesioner yang disebar hipotesis menjelaskan bahwa H1
sebanyak 111 kuesioner, sedangkan ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
kuesioner yang kembali hanya bahwa idealisme tidak berpengaruh
sebanyak 90 kuesioner atau 81,08% terhadap persepsi mahasiswa tentang
untuk kemudian diolah menggunakan krisis etika akuntan.
software SmartPLS 3.0 (Partial Least Hasil pengujian ini menunjukkan
Square). bahwa meskipun mahasiswa memiliki
Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Path Coefficient
Original Standart T-Statistic Keputusan
Sampe (O) Deviation (|O/STDEV|)
(STDEV)
Idealisme  Persepsi 0,161 0,125 1,291 H1 ditolak
Mahasiswa Tentang
Krisis Etika Akuntan
Relativisme  0,253 0,111 2,286 H1
Persepsi Mahasiswa diterima
Tentang Krisis Etika
Akuntan
Tingkat Pengetahuan 0,075 0,090 0,834 H1 ditolak
Akuntansi  Persepsi
Mahasiswa Tentang
Krisis Etika Akuntan
Love of Money  0,456 3,127 H1
Persepsi Mahasiswa diterima
Tentang Krisis Etika
Akuntan
Sumber: Hasil Output SmartPLS 3.0, 2019

Pengujian hipotesis dilakukan idealisme yang tinggi, belum tentu


dengan melihat nilai path coefficient menilai secara tegas atas perilaku tidak
yang menunjukkan koefisien (original etis akuntan. Hal tersebut dapat terjadi
sample) dengan nilai t-statistic. akibat kurangnya pemahaman
Signifikansi parameter yang diestimasi mahasiswa mengenai etika dan proses

Jurnal Akuntansi Profesi I 70


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

pembelajaran etika yang kurang efektif, terhadap persepsi mahasiswa tentang


sehingga ketika dihadapkan kepada krisis etika akuntan. Hasil pengujian ini
sebuah kasus pelanggaran etika, menunjukkan bahwa mahasiswa dalam
mahasiswa cenderung tidak memberikan persepsinya, tidak hanya
memberikan persepsi atau penilaian mengacu pada nilai-nilai (aturan) moral
yang tegas. Sesuai dengan theory of universal namun juga dilihat melalui
planned behavior (Ajzen, 1991) yang individu dan situasi, karena hal tersebut
menjelaskan bahwa sikap atau perilaku mahasiswa akuntansi memberikan
seseorang berdasarkan niat atau persepsi positif terhadap krisis etika
rencana. Sikap merupakan suatu faktor akuntan yang sampai saat ini masih
yang terdapat dalam diri seseorang terjadi. Secara teoritis hasil penelitian
yang dipelajari untuk memberikan ini sesuai dengan konsep dari Forsyth’s
respon positif atau negatif pada (1980), seseorang yang memiliki
penilaian terhadap sesuatu yang relativisme tinggi akan lebih
diberikan. Hasil penelitian yang sama memberikan toleransi dalam masalah
juga dilakukan oleh Nugroho (2008) moral serta dalam melaksanakan nilai-
yang menemukan bahwa tingkat nilai moral universal yang ada atau
idealisme mahasiswa tidak yang membimbing perilaku mereka.
berpengaruh pada persepsi mahasiswa Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
terhadap tindakan auditor. Hasil penelitian yang dilakukan Damayanthi
penelitiannya menunjukkan bahwa dan Juliarsa (2016) yang menyatakan
orang dengan skor idealisme tinggi bahwa relativisme berpengaruh positif
memberikan skor rendah terhadap dan signifikan terhadap perilaku etis
perilaku tidak etis yang terjadi. Oleh akuntan. Menurut Smith (2009) dalam
karena itu, semakin tinggi idealisme merespon perilaku tidak etis yang
maka kemungkinan untuk melakukan terjadi, seseorang dengan relativisme
perilaku tidak etis semakin rendah. yang tinggi akan cenderung melihat
Hasil penelitian ini sejalan dengan kondisi yang mengelilinginya. Apabila
hasil penelitian yang dilakukan hal tersebut sudah biasa terjadi, maka
Prabowo (2018) yang menyatakan seseorang dengan relativisme yang
bahwa idealisme tidak berpengaruh tinggi akan menganggap bahwa hal
terhadap persepsi mahasiswa atas tersebut etis dilakukan. Hal ini berarti
perilaku tidak etis akuntan. Setiap bahwa, seseorang dengan relativisme
orang memiliki idealisme yang berbeda- yang tinggi cenderung setuju dengan
beda, karena pada dasarnya paham perilaku tidak etis. Semakin tinggi
idealisme tidak muncul secara relativisme maka kemungkinan untuk
mendadak melainkan melalui beberapa melakukan perilaku tidak etis semakin
tahapan. Semakin seseorang memiliki tinggi.
banyak pengalaman, maka semakin Hipotesis ketiga (H3) dalam
tinggi pula idealisme yang ada dalam penelitian ini menyatakan bahwa
dirinya. tingkat pengetahuan akuntansi
Hipotesis kedua (H2) dalam berpengaruh negatif terhadap persepsi
penelitian ini menyatakan bahwa mahasiswa tentang krisis etika akuntan.
relativisme berpengaruh positif Hasil pengujian pada Tabel 1
terhadap persepsi mahasiswa tentang menunjukkan bahwa variabel tingkat
krisis etika akuntan. Hasil pengujian pengetahuan akuntansi mempunyai
pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai t-statistic sebesar 0,834 atau lebih
variabel relativisme mempunyai nilai t- kecil dari nilai signifikansi yaitu sebesar
statistic sebesar 2,286 atau lebih besar 1,64 (one tailed), dengan nilai koefisien
dari nilai signifikansi yaitu sebesar 1,64 (original sample) sebesar 0,075. Hasil
(one tailed), dengan nilai koefisien uji hipotesis menjelaskan bahwa H3
(original sample) sebesar 0,253. Hasil ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
uji hipotesis menjelaskan bahwa H2 bahwa tingkat pengetahuan akuntansi
diterima. Sehingga dapat disimpulkan tidak berpengaruh terhadap persepsi
bahwa relativisme berpengaruh positif mahasiswa tentang krisis etika akuntan.

Jurnal Akuntansi Profesi I 71


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa penelitian ini menyatakan bahwa love
semakin banyak pengetahuan yang of money berpengaruh negatif terhadap
dimiliki oleh mahasiswa khususnya persepsi mahasiswa tentang krisis etika
pengetahuan tentang skandal akuntan. Hasil pengujian pada Tabel 1
akuntansi dan profesi akuntansi, maka menunjukkan bahwa variabel love of
persepsi mahasiswa tersebut terhadap money mempunyai nilai t-statistic
krisis etika akuntan profesional akan sebesar 3,127 atau lebih besar dari
semakin menurun. Seharusnya nilai signifikansi yaitu sebesar 1,64 (one
semakin tinggi tingkat pengetahuan tailed), dengan nilai koefisien (original
yang dimiliki oleh seseorang maka sample) sebesar 0,456. Hasil uji
seseorang tersebut cenderung akan hipotesis menjelaskan bahwa H4
menilai perilaku tidak etis akuntan diterima. Sehingga dapat disimpulkan
secara lebih tegas. Seorang akuntan bahwa love of money berpengaruh
yang memiliki tingkat pengetahuan negatif terhadap persepsi mahasiswa
tinggi akan mengerti dan pandai tentang krisis etika akuntan. Hasil
bagaimana proses akuntansi itu pengujian ini menunjukkan bahwa
dilakukan dengan berpedoman pada mahasiswa akuntansi yang memiliki
prinsip-prinsip etika profesi akuntan. love of money yang tinggi maka dapat
Dalam hal ini peran dunia pendidikan mempengaruhi persepsi etisnya.
sangat tinggi dalam meningkatkan Sejalan dengan teori persepsi yang
kesadaran etika. Menurut Shaub (1994) dikemukakan oleh Robbins dan Judge
faktor pendidikan mempunyai pengaruh (2008) bahwa faktor sikap merupakan
besar terhadap perilaku etis akuntan, salah satu faktor yang mempengaruhi
sebab pendidikan tinggi akuntansi tidak persepsi seseorang. Seseorang yang
hanya mengajarkan transformasi ilmu memiliki sikap cinta uang berlebih akan
pengetahuan, tetapi juga mendidik cenderung memandang uang sebagai
seseorang agar memiliki kepribadian suatu kebutuhan dan berambisi untuk
(personality) yang beretika. memperolehnya dengan berbagai cara.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Semakin tinggi tingkat love of money
hasil penelitian yang dilakukan Fitria yang dimiliki seseorang, maka akan
dan Sari (2014) yang menyatakan semakin rendah persepsi etis yang
bahwa tingkat pengetahuan akuntansi dimilikinya, karena hal tersebut
tidak berpengaruh signifikan negatif mahasiswa cenderung memberikan
terhadap persepsi mahasiswa persepsi negatif terhadap krisis etika
akuntansi tentang krisis etika akuntan akuntan.
profesional, semakin banyak Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengetahuan yang dimiliki, maka hasil penelitian yang dilakukan
persepsi mahasiswa tersebut terhadap Prabowo (2018) yang menyatakan
krisis etika akuntan profesional semakin bahwa love of money berpengaruh
menurun. Hasil penelitian yang sama negatif terhadap persepsi mahasiswa
juga ditemukan oleh Nugroho (2008) tentang krisis etika akuntan. Seseorang
yang menyatakan bahwa pengetahuan dengan tingkat kecintaan uang yang
tentang profesi akuntansi terhadap tinggi, maka akan berusaha untuk
opini atas tindakan auditor dalam melakukan segala cara agar
skandal keuangan tidak berpengaruh kebutuhannya terpenuhi mesikipun
signifikan. Mahasiswa akuntansi yang tindakannya tidak sesuai dengan etika.
memiliki pengetahuan yang lebih Hasil penelitian yang sama juga
mengenai profesi akuntansi ditemukan Aziz (2015) yang
mengidentifikasi diri mereka lebih dekat menyatakan bahwa love of money
sebagai auditor dan lebih menyalahkan berpengaruh negatif terhadap persepsi
corporate manager sebagai pihak yang etis mahasiswa. Semakin tinggi tingkat
bertanggung jawab dengan terjadinya love of money maka semakin rendah
skandal keuangan dalam pelaksanaan persepsi etis mahasiswa tentang krisis
pekerjaannya. etika akuntan.
Hipotesis keempat (H4) dalam

Jurnal Akuntansi Profesi I 72


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

3. Kesimpulan negatif terhadap krisis etika


Berdasarkan hasil penelitian dan akuntan.
pembahasan yang telah dilakukan
mengenai pengaruh idealisme, 4. Saran
relativisme, tingkat pengetahuan Penelitian selanjutnya di harapkan:
akuntansi dan love of money, maka 1. Peneliti selanjutnya dapat
dapat diambil kesimpulan sebagai mengubah ataupun menambah
berikut: variabel lain yang dapat
1. Variabel idealisme tidak mempengaruhi persepsi etis
berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Persepsi seseorang
mahasiswa tentang krisis etika. tidak hanya terbentuk dan
Meskipun dengan idealisme yang dipengaruhi oleh faktor internal saja,
tinggi, belum tentu mahasiswa tetapi juga dipengaruhi faktor
dapat menilai secara tegas atas eksternal seperti sistem
perilaku tidak etis akuntan. Hal pengendalian internal organisasi,
tersebut dapat terjadi akibat lingkungan organisasi dan lain
kurangnya pemahaman mahasiswa sebagainya. Peneliti selanjutnya
mengenai etika dan proses juga diharapkan dapat memperluas
pembelajaran etika yang kurang penelitiannya, seperti melakukan
efektif, sehingga ketika dihadapkan pengambilan sampel lebih dari satu
kepada sebuah kasus pelanggaran universitas atau perguruan tinggi
etika, mahasiswa cenderung tidak agar dapat meningkatkan
memberikan persepsi atau penilaian keakuratan hasil penelitian.
yang tegas. 2. Berdasarkan hasil penelitian
2. Variabel relativisme berpengaruh diketahui bahwa variabel tingkat
positif terhadap persepsi mahasiswa pengetahuan akuntansi tidak
tentang krisis etika akuntan. Dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa
memberikan persepsinya, tentang krisis etika akuntan, yang
mahasiswa tidak hanya mengacu artinya meskipun dengan tingkat
pada nilai-nilai (aturan) moral pengetahuan akuntansi yang tinggi
universal namun juga dilihat melalui mahasiswa cenderung
individu dan situasi, karena hal menyalahgunakan pengetahuan
tersebut mahasiswa akuntansi yang mereka miliki untuk hal-hal
cenderung memberikan persepsi bersifat negatif dan tidak
positif terhadap krisis etika akuntan memberikan persepsi yang tegas
yang terjadi. atas perilaku tidak etis akuntan,
3. Variabel tingkat pengetahuan sehingga saran bagi akademis
akuntansi tidak berpengaruh untuk lebih mengembangkan ilmu
terhadap persepsi mahasiswa pengetahuan tentang pendidikan
tentang krisis etika akuntan. akuntansi dan etika maupun softskill
Semakin tinggi pengetahuan yang dalam bidang profesi akuntansi.
dimiliki, maka cenderung untuk
menyalahgunakan pengetahuan DAFTAR PUSTAKA
tersebut sehingga persepsinya
tentang krisis etika akuntan Ajzen. I., 1991. The Theory of Planned
profesional semakin menurun. Behaviour. In: Organizational
4. Variabel love of money berpengaruh Behaviour and Human Decision
negatif terhadap persepsi Process. Amherst, MA: Elsevier,
mahasiswa tentang krisis etika 50: 179-211.
akuntan. Semakin tinggi tingkat love
of money yang dimiliki seseorang, Akbar, M. Taufik. 2013. Analisis
maka akan semakin rendah Perbedaan Penerapan Etika
persepsi etis yang dimilikinya, Profesi Akuntan Dipandang Dari
karena hal tersebut mahasiswa Segi Gender Dan Tingkat
cenderung memberikan persepsi Pendidikan (Studi Empiris Pada

Jurnal Akuntansi Profesi I 73


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

Mahasiswa Akuntansi di Kota Tinggi di Kota Padang). Universitas


Padang). Universitas Negeri Negeri Padang. Padang.
Padang. Padang.
Fitria, Mella dan Sari, Vita Fitria. (2014).
Aziz, Toriq Ibnu. 2015. Pengaruh Love Pengaruh Orientasi Idealisme,
of Money dan Machiavellian Relativisme, Tingkat
TerhadapPersepsi Etis Mahasiswa PengetahuanAkuntansi, Dan
Akuntansi (Studi Empiris Pada Gender Terhadap Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Uny Mahasiswa Akuntansi Tentang
Angkatan 2013 dan Angkatan Krisis Etika Akuntan
2014). Jurnal Nominal, 4(2): 31-44. Profesional(Studi Empiris
Mahasiswa Akuntansi Perguruan
Charismawati, Celvia Dhian. (2011). Tinggi di kota Padang). Jurnal
Analisis Hubungan Antara Love Of WRA. Vol 2, No 1, April.
Money Dengan Persepsi Etika
Mahasiswa Akuntansi. Universitas Forsyth, D. (2001). Idealism,
Dipenogoro. Semarang. Relativism, and the Ethics of
Caring. The Journal of Psychology,
Chan, Samuel Y.S. and Leung, 122: 243-248.
Philomena .2006. The Effect Of
Accounting Student’s Ethical Jogiyanto. (2016). Pedoman Survei
Reasoning And Personel Factors Kuesioner: Mengembangkan
On Their Ethical Sensitivity. Kuesioner, Mengatasi Bias dan
Managerial Auditing Journal, Vol. Meningkatkan Respon. Edisi
21, No. 4: 436-457. Kedua. Cetakan Kelima. BPFE.
Yogyakarta.
Damayanthi, Putu Dewi Adi dan
Juliarsa, Gede. (2016). Pengaruh ------------. dan Abdillah. (2016). Konsep
Idealisme, Relativisme, & Aplikasi PLS (Partial Least
Pengetahuan, Gender dan Umur Square) untuk Penelitian Empiris.
Pada Perilaku Tidak Etis Akuntan. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga.
E-Jurnal Akuntansi Universitas BPFE. Yogyakarta.
Udayana. ISSN: 2302-8556.
Vol.15.1. April (2016):1-16. Kasus SNP Finance, Sri Mulyani Resmi
Jatuhkan Sanksi ke Deloitte
Dewi, Herwinda Nurmala. (2010). Indonesia. (2018)
Persepsi Mahasiswa Atas Perilaku https://keuangan.kontan.co.id/news
Tidak Etis Akuntan (Studi Pada /kasus-snp-finance-sri-mulyani-
Universitas Kristen Satya Wacana). resmi-jatuhkan-sanksi-ke-deloitte-
Universitas Diponegoro. Semarang. indonesia.

Elias, R. Z. (2010). The Relationship Kode Etik Profesi Akuntan Publik


Between Accounting Students' (IAPI). ( 29 Juni 2019).
Love of Money and Their Ethical https://drive.google.com/file/d/1ELN
Perception. Managerial Auditing jBe_rNpJ68Y6L0N3g-DLSKNVF-
Journal, Vol. 25 No.3. YT/view.

Fitria, Mella. (2015). Pengaruh Ludidgo, Unti. (2007). Paradoks Etika


Orientasi Idealisme, Relativisme, Akuntan. Pustaka Pelajar.
Relativisme, Tingkat Pengetahuan Yogyakarta.
Akuntansi, dan Gender Terhadap
Persepsi Mahasiswa Akuntansi McShane, Steven L. dan Von Glinow,
Tentang Krisis Etika Akuntan Mary Ann. (2008). Organizational
Profesional (Studi Empiris Behavior. Fourth Edition.
Mahasiswa Akuntansi Perguruan McGRAW-Hill International, United

Jurnal Akuntansi Profesi I 74


VOL. 10 NO. 2 DESEMBER 2019
p-ISSN : 2338 6177, e-ISSN : 2686-2468

States of America. Perilaku Tidak Etis Akuntan (Studi


Pada Mahasiswa Jurusan
Mitra Ernst & Young Indonesia Didenda AkuntansiUniversitas Pendidikan
Rp 13 Miliar di AS. ( Ganesha). E-Journal S1 Akuntansi
2019).https://bisnis.tempo.co/read/ Universitas Pendidikan Ganesha
845604/mitra-ernst-young- Jurusan Akuntansi Program S1.
indonesia-didenda-rp-13-miliar-di- Vol.7 No.1.
as/full&view=ok.
Setyadi, Edi Joko. (2010). Hubungan
Nugroho, Bayu. (2008). Faktor-Faktor Antara Komitmen Profesional dan
yang Mempengaruhi Penilaian Sosialisasi Antisipatif Dengan
Mahasiswa Akuntansi atas Orientasi Etika Mahasiswa
Tindakan Auditor dan Coorporate Akuntansi. Fokus Ekonomi Vol.5
Manager dalam Skandal Keuangan No.2 Desember 2010: 1-14.
serta Tingkat Ketertarikan Belajar
dan Berkarier di Bidang Sudibyo, Bambang dan Wati, Mirna.
Akuntansi.Universitas Diponegoro. (2016). Pengaruh Pendidikan Etika
Semarang. Bisnis dan Religiusitas Terhadap
Persepsi Etis Mahasiswa
Prabowo, Putu Pandhu. (2018). Akuntansi. Jurnal Economia.
Pengaruh Love Of Money, Volume 12, Nomor 2,.
Machiavellian, Dan Idealisme Pada
Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Umar, Huesin. (2013). Metode
(Studi Empiris pada Mahasiswa Penelitian untuk Skripsi dan Tesis
Akuntansi Universitas Udayana). Bisnis. EdisiKedua. Jakarta.
Universitas Udayana. Denpasar. Rajawali Pers.

Reiss, Michelle C. dan Mitra, Kaushik. Wandari, Wildatara. (2018). Analisis


(1998). The Effects of Individual Pengaruh Gender, Love of Money
Difference Factors on the dan Religiusitas Terhadap Persepsi
Acceptability of Ethical and Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi
Unethical Workplace Behaviors. Pada Mahasiswa Akuntansi
Journal of Business Ethics. October Universitas Brawijaya). Universitas
1998, Volume 17, Issue 14: 1581– Brawijaya. Malang.
1593.

Robbins, S.P dan Judge T.A. (2015).


Perilaku Organisasi. Salemba

Sukarno, Puput Ady. (29 Juni 2019).


Menkeu Jatuhkan Sanksi Auditor
Laporan Keuangan Garuda
Indonesia, Ini Rinciannya.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20
190628/9/938973/menkeu-
jatuhkan-sanksi-auditor-laporan-
keuangan-garuda-indonesia-ini-
rinciannya.

Sumiyantini, Ni Kadek, Sinarwati, Ni


Kadek dan TunggaAtmadja,
Anantawikrama. (2017). Persepsi
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
MengenaiIdealisme, Relativisme
Dan Tingkat PengetahuanPada

Jurnal Akuntansi Profesi I 75

Anda mungkin juga menyukai