Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI

KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN


EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI


KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN
KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI
(Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta)

Rina Ani Sapariyah, Yanti Setyorini


Arief Budhi Dharma

Penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris bahwa muatan etika dalam
pengajaran akuntansi keuangan, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang sudah mengambil
mata kuliah akuntansi keuangan di Surakarta. Berdasarkan kriteria tersebut dan hasil
penyebaran kuesioner, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Teknik
analisis dalam penelitian ini terdiri dari, pengujian kualitas kuesioner, uji asumsi klasik,
analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan uji R2.
Hasil analisis menunjukkan bahwa uji validitas dan reliabilitas terhadap seluruh item
pertanyaan yang diajukan terbukti valid dan reliabel. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan
bahwa penelitian ini terdistribusi secara normal, tidak terjadi multikolonieritas, autokorelasi
dan heterokedastisitas pada model regresi.
Hasil pengujian hipotesis penelitian ini membuktikan bahwa muatan etika dalam
pengajaran akuntansi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi, kecerdasan intelektual berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, kecerdasan emosional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, sedangkan kecerdasan spiritual
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Hasil uji
R2 menunjukkan bahwa variabel muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan ,
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual menjelaskan sebesar
30,10% terhadap variabel sikap etis mahasiswa akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 69,90%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Kata kunci: Muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan, kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap sikap etis
mahasiswa akuntansi.

Pendidikan Akuntansi sangat sikap etis untuk melatih calon-calon


berperan dalam menyediakan sumber Akuntan professional, sehingga bisa
daya manusia dalam profesi akuntan. bertindak secara etis di tengah
Proses pendidikan yang terjadi dalam kepentingan profesi dan masyarakat.
lembaga pendidikan akuntansi Sejak munculnya kasus Enron Corp
menyediakan mahasiswa akuntansi pada tahun 2001 yang melibatkan
sebagai input yang memiliki kantor akuntan publik besar Arthur
keterkaitan dengan akuntan yang Andersen, serta kasus-kasus serupa
dihasilkan sebagai output. Program yang terjadi di Indonesia
pendidikan akuntansi sebaiknya menyebabkan para akuntan
memberikan rerangka nilai, etika dan mengalami krisis kepercayaan.

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 1I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

Terbongkarnya kasus Enron dan Berbagai kasus pelanggaran


kasus-kasus perusahaan lain yang etika bisa dihindari apabila setiap
terlibat dalam praktik manajemen laba akuntan, baik sebagai akuntan
memberikan kesadaran tentang Manajemen maupun Akuntan Publik
pentingnya peran dunia pendidikan mempunyai pengetahuan, pemahaman
dalam menciptakan sumberdaya dan kemauan untuk menerapkan nilai-
manusia yang cerdas dan bermoral. nilai moral dan etika secara memadai
Pendidikan akuntansi pada jenjang dalam pelaksanaan pekerjaan
Strata satu pada umumnya hanya profesionalnya (Tikolah dkk, 2006).
mengajarkan etika yang terkait profesi Menurut Reiss & Mitra (1998),
akuntan pada matakuliah pengauditan. perilaku dari para pemimpin masa
Padahal isu etika tidak hanya terkait depan dapat dilihat dan dipelajari dari
pada matakuliah pengauditan saja, perilaku mahasiswa sekarang.
tetapi juga berhubungan dengan Penelitian terhadap perilaku
penyusunan laporan keuangan. Kasus mahasiswa perlu dilakukan untuk
kecurangan juga banyak ditemukan mengetahui sejauh mana para
dalam praktik manajemen laba yang mahasiswa akan berperilaku etis di
dilakukan dengan memanipulasi masa yang akan datang saat memasuki
laporan keuangan, Anak didik seperti dunia kerja. Masalah etika menjadi
mahasiswa perlu kiranya suatu isu yang penting dalam bidang
diperkenalkan dengan isu-isu etika akuntansi di perguruan tinggi karena
yang terkait dengan penyusunan lingkungan pendidikan memiliki andil
laporan keuangan. dalam membentuk perilaku
Sarjana akuntansi menurut mahasiswa untuk menjadi seorang
fakta yang kita ketahui bersama yang professional. Perguruan tinggi,
bahwa mereka sebagian besar bekerja yang merupakan penghasil sumber
sebagai akuntan manajemen atau daya manusia yang profesional
perbankan dan yang bekerja di kantor diharapkan dapat memenuhi tenaga
akuntan publik hanya sebagian kecil profesional yang memiliki kualifikasi
saja, maka sangatlah penting jika issue keahlian sesuai bidang ilmunya dan
etika dimasukkan dalam materi ajar juga memiliki perilaku etis yang tinggi
untuk mata kuliah akuntansi (Hastuti, 2007). Institusi pendidikan
keuangan. Sedangkan mata kuliah akuntansi, sebagai lembaga yang
yang terkait dengan penyusunan menyiapkan calon-calon akuntan
laporan keuangan tercakup dalam (mahasiswa), bertanggungjawab
mata kuliah Akuntansi Keuangan menyiapkan para mahasiswanya tidak
Pengantar, Akuntansi Keuangan saja dari sisi kemampuan teknis dan
Menengah, Akuntansi Keuangan analitis dalam dunia kerja, namun juga
Lanjutan, Teori akuntansi, bahkan dalam mempersiapkan kemampuan
bisa diperluas dengan mata kuliah menghadapi masalah etika yang akan
akuntansi Keperilakuan. Dalam mereka hadapi di dunia nyata.
menangkap materi-materi Berbagai penelitian mengenai
perkuliahanpun terutama untuk faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa juga tergantung dari faktor sikap dan perilaku etis seseorang
individual seperti kecerdasan (dalam hal ini akuntan, mahasiswa,
intelektual, kecerdasan emosional dan manajer, karyawan dan salesman)
kecerdasan spiritual yang mereka telah dilakukan. Tikollah dkk (2006)
miliki. mengelompokkan faktor perilaku etis

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 2I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

seseorang kedalam tiga aspek yaitu persepsi etika mahasiswa. Hasil


a).aspek individual (religiusitas, penelitian Agustina & Susilawati
kecerdasan emosi, gender, iklim etis (2012) menyatakan bahwa muatan
individu, sifat-sifat personal dan etika berpengaruh terhadap persepsi
kepercayaan bahwa orang lain lebih etika. Adanya interaksi antara muatan
tidak etis); b). aspek organisasi etika, kecerdasan intelektual dan
(suasana etis organisasi dan suasana kecerdasan emosi berpengaruh
organisasi); dan c). aspek lingkungan signifikan terhadap persepsi etika.
(lingkungan organisasi dan Pengaruh muatan etika dalam
lingkungan sosial). pendidikan akuntansi terhadap
Sudibyo (dalam Khomsiyah & persepsi etika mahasiswa dapat
Indriantoro, 1998) mengungkapkan terlihat dari beberapa penelitian di
perspektif lain yaitu bahwa dunia atas. Pemberian muatan etika dalam
pendidikan akuntansi mempunyai pendidikan akuntansi diharapkan
pengaruh yang besar terhadap perilaku membuat mahasiswa lebih menyadari
etika auditor. Terdapat mata kuliah dimensi sosial dan dimensi etika
yang berisi ajaran moral dan etika dalam setiap pengambilan keputusan
sangat relevan diajarkan kepada mereka,sehingga diharapkan dimensi
mahasiswa dan keberadaan ini akan menjadi komponen dalam
pendidikan etika ini memiliki peranan proses pengambilan keputusan mereka
sangat penting dalam perkembangan saat mereka memasuki dunia kerja.
profesi di bidang akuntansi di Selain aspek lingkungan, ada
Indonesia (Sari dkk, 2010). Upaya penelitian yang melihat aspek individu
pengembangan mata kuliah yang dalam perilaku etis. Penelitian
mengajarkan tentang etika dapat Tikollah dkk (2006) serta Lisda
dicermati dari terdapatnya mata (2009) menguji faktor kecerdasan
kuliah etika bisnis dalam kurikulum individu yang memengaruhi sikap dan
perguruan tinggi. Pemberian mata perilaku etis seseorang. Penelitian
kuliah etika bisnis dan profesi di yang dilakukan Tikollah dkk (2006)
beberapa perguruan tinggi di menekankan dimensi kecerdasan
Indonesia sudah mulai berkembang. intelektual (IQ), kecerdasan emosional
Hasil penelitian Utami & (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
Indriawati (2006) menyatakan bahwa Hasil penelitian tersebut menunjukkan
muatan etika dalam pengajaran bahwa secara parsial kecerdasan
akuntansi tidak berpengaruh terhadap intelektual berpengaruh terhadap sikap
persepsi etika mahasiswa, namun dan perilaku etis, sedangkan
adanya interaksi antara muatan etika kecerdasan emosional dan kecerdasan
dengan prestasi mahasiswa spiritual tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis. Berbeda dengan
persepsi etika mahasiswa. Utami & penelitian Tikollah dkk, hasil
Indriawati menyatakan lebih lanjut penelitian Lisda (2009) menunjukkan
bahwa pemberian muatan etika yang bahwa secara parsial kecerdasan
diintegrasikan dalam kurikulum dapat intelektual tidak berpengaruh terhadap
meningkatkan sensitivitas mahasiswa sikap dan perilaku etis, sedangkan
terhadap isu-isu etika. Agustina & kecerdasan emosional dan kecerdasan
Susilawati (2012) juga meneliti spiritual berpengaruh terhadap
dampak muatan etika dalam perilaku etis. Namun hasil penelitian
pengajaran akuntansi terhadap Tikollah dkk (2006) serta Lisda

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 3I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

(2009) sama-sama menunjukkan


bahwa secara simultan kecerdasan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
intelektual, kecerdasan emosional dan 1. Tujuan Penelitian
kecerdasan spiritual berpengaruh
terhadap perilaku etis seseorang. Tujuan dari penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian setelah memperhatikan latar belakang dan
yang telah dilakukan sebelumnya yang perumusan masalah adalah untuk
menunjukkan hasil yang berbeda-beda mengetahui dan memberikan bukti empiris
maka penelitian ini ingin menguji a. Adanya pengaruh yang signifikan
kembali faktor yang mempengaruhi muatan etika dalam pengajaran
sikap etis, khususnya sikap etis akuntansi keuangan terhadap
mahasiswa program studi akuntansi di sikap etis mahasiswa akuntansi.
Surakarta. Penelitian ini fokus pada b. Adanya pengaruh yang signifikan
muatan etika dalam akuntansi kecerdasan intelektual terhadap
keuangan dan aspek individual yang sikap etis mahasiswa akuntansi .
meliputi: kecerdasan intelektual, c. Adanya pengaruh yang signifikan
kecerdasan emosional, dan kecerdasan kecerdasan Emosional terhadap
spiritual. sikap etis mahasiswa akuntansi
d. Adanya pengaruh yang signifikan
A. Perumusan Masalah kecerdasan spiritual terhadap
Berdasarkan latar belakang sikap etis mahasiswa akuntansi
masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut 2. Manfaat Penelitian
1. Apakah muatan etika dalam a. Memperluas pandangan atau
pengajaran akuntansi keuangan wawasan mengenai
berpengaruh signifikan terhadap pentingnya kecerdasan
sikap etis mahasiswa akuntansi ? intelektual, kecerdasan
2. Apakah Kecerdasan Intelektual emosional dan kecerdasan
berpengaruh Signifikan terhadap spiritual untuk
sikap Etis mahasiswa akuntansi? mengembangkan sikapetis
3. Apakah Kecerdasan Emosional mahasiswa akuntansi sebagai
berpengaruh Signifikan terhadap cikal bakal lahirnya seorang
Sikap Etis mahasiswa akuntansi ? akuntan yangakan terjun ke
4. Apakah Kecerdasan Spiritual masyarakat.
berpengaruh Signifikan terhadap b. Hasil penelitian diharapkan
sikap Etis mahasiswa akuntansi? dapat memberikan masukan
yang berguna untuk
B. Batasan Masalah penyempurnaan pendidikan
Penelitian ini hanya fokus pada dalam pengajaran Akuntansi,
pengaruh muatan etika dalam pengajaran khususnya akuntansi
akuntansi keuangan, kecerdasan keuangani, terutama dalam
intelektual, kecerdasan emosional, dan pengintegrasian isu etika
kecerdasan spiritual terhadap sikap etis dalam kurikulum akuntansi.
mahasiswa. Sedangkan aspek-aspek lain c. Hasil penelitian ini diharapkan
yang mungkin juga berpengaruh terhadap dapat digunakan sebagai
sikap etis mahasiswa tidak ikut diteliti. referensi dan sumbangan
Penelitian ini juga hanya terbatas pada pemikiran bagi berbagai pihak
mahasiswa akuntansi di Surakarta.

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 4I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

yang akan mengadakan kajian manusia dengan Tuhan, manusia dengan


lebih luas dalam bahasan ini. manusia lain, dan manusia dengan alam.
Lebih lanjut, Agoes dan Ardana (2011)
D. Landasan Teori mengatakan bahwa arti etika setidaknya
1. Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi dapat dilihat dari dua hal yaitu :
Ditinjau dari sudut bahasa, a. Etika sebagai praksis, sama
sikap dalam Kamus Lengkap Bahasa dengan moral atau moralitas yang
Indonesia didefinisikan sebagai perbuatan berarti adat istiadat, kebiasaan,
dan sebagainya yang berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang
pendirian, pendapat atau keyakinan (Dani, berlaku dalam kelompok atau
2002). Menurut Ika (2010), sikap dapat masyarakat.
didefinisikan sebagai reaksi individu b. Etika sebagai ilmu atau tata susila
terhadap suatu obyek yang merupakan adalah pemikiran/penilaian moral.
konstelasi kognitif, afektif, dan konatif Taraf ini, ilmu etika dapat saja
yang disebabkan oleh suatu stimulus yang mencoba merumuskan suatu teori,
menghendaki adanya respon (pendirian). konsep, asas, atau prinsip-prinsip
Menurut Griffin dan Ebert tentang perilaku manusia yang
(dalam Maryani dan Ludigdo, 2001), sikap dianggap baik atau tidak baik,
dan perilaku etis merupakan sikap dan mengapa perilaku tersebut
perilaku yang sesuai dengan norma-norma dianggap baik atau tidak baik,
sosial yang diterima secara umum mengapa menjadi baik itu sangat
sehubungan dengan tindakan-tindakan bermanfaat, dan sebagainya.
yang bermanfaat dan yang Mengapa mempelajari
membahayakan. Kaitan dengan etika Etika sangat penting,
profesi, sikap dan perilaku etis merupakan Siagian(1996) menyebutkan
sikap dan perilaku yang sesuai dengan setidaknya ada 4 alasan yang
etika profesi tersebut. Berdasarkan sangat penting yaitu (1) etika
beberapa pengertian tersebut, sikap etis memandu manusia dalam
mahasiswa akuntansi adalah sikap atau memilih berbagai keputusan yang
respon mahasiswa akuntansi terhadap dihadapi dalam kehidupan,(2)
kejadian yang mengandung situasi etika merupakan pola perilaku
dilematis berdasarkan etika profesi yang didasarkan pada
akuntansi, baik dalam berpraktek sebagai kesepakatan nilai-nilai sehingga
akuntan manajemen, maupun sebagai kehidupan yang harmonis bisa
akuntan Publik tercapai, (3) dinamika dalam
kehidupan manusia menyebabkan
2. Muatan Etika Dalam Pengajaran perubahan dalam nilai-nilai moral
Akuntansi Keuangan sehingga perlu dilakukan analisa
Etika menurut Bertens (dalam dan ditinjau ulang, (4) etika
Ludigdo, 2007) adalah nilai-nilai dan mendorong tumbuhnya naluri
norma-norma moral yang menjadi moralitas dan mengilhami
pegangan bagi seseorang atau suatu manusia untuk sama-sama
kelompok dalam mengatur tingkah mencari, menemukan dan
lakunya. Menurut Agoes dan Ardana menerapkan nilai hidup yang
(2011), etika adalah cabang ilmu yang hakiki.
membahas tentang perilaku manusia, Memasukkan aspek etika
mengenai apa yang baik dan apa yang secara langsung dalam matakuliah
tidak baik dalam konteks hubungan Akuntansi keuangan akan sangat

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 5I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

membantu mahasiswa untuk mempertajam dihitung berdasarkan


moral perceptions dan moral judgement perbandingan antara tingkat
dari topik-topik yang dibahas. kemampuan mental (mental age)
Menggunakan contoh-contoh yang relevan dengan tingkat usia
untuk kasus-kasus etika yang disajikan (chronological age), merentang
dalam texs book bisa dijadikan sebagai mulai dari kemampuan dengan
bahan diskusi, serta kasus-kasus yang kategori idiot sampai dengan
sering terjadi dalam dunia nyata genius (Syaodih, dalam Lisda
Akuntansi keuangan (financial 2009). Menurut Dwijayanti
accounting) adalah sebuah proses (2009) kecerdasan intelektual
pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, adalah kemampuan seseorang
peringkasan, pengklasifikasian dan untuk memperoleh pengetahuan,
pelaporan transaksi keuangan yang menguasai dan menerapkannya
berakhir pada pembuatan laporan dalam menghadapi masalah.
keuangan menyangkut perusahaan secara Lisda (2009), menyebutkan
keseluruhan untuk digunakan oleh ada 7 dimensi yang membentuk
berbagai pihak baik internal maupun kemampuan intelektual
eksternal. Pemakai laporan keuangan seseorang, yaitu: (1) kemahiran
meliputi investor, kreditur, manajer, berhitung, (2) pemahaman verbal,
serikat pekerja, dan badan-badan (3) kecepatan perseptual, (4)
pemerintah. Terdapat Prinsip Akuntansi penalaran induktif, (5) penalaran
Berterima Umum (PABU) yang berguna deduktif, (6) visualisasi ruang,
untuk menyeragamkan sajian informasi di dan (7) ingatan . Sedangkan
dalam akuntansi keuangan sehingga menurut Stenberg (dalam
laporan keuangan dari berbagai perusahaan Dwijayanti, 2009) dimensi
yang berbeda dapat dibandingkan dengan kecerdasan intelektual terdiri dari
lebih mudah. Standar dalam pembuatan kemampuan memecahkan
laporan keuangan sudah ditetapkan di masalah, intelegensi verbal dan
Indonesia sebagai dasar bagi penyajian intelegensi praktis.
laporan keuangan bertujuan umum yang
diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan 4. Kecerdasan Emosional
(SAK). Standar Akuntansi Keuangan Kecerdasan emosional
(SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi adalah kemampuan yang secara
yang disusun oleh Dewan Standar mendalam mempengaruhi seluruh
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan kemampuan lainnya, baik
Indonesia (IAI), yang terdiri dari : (a) memperlancar maupun
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan menghambat kemampuan-
(PSAK); (b) Interpretasi Standar kemampuan tersebut (Goleman,
Akuntansi Keuangan (ISAK). 1996:112). Lebih lanjut, Goleman
(2001) mendefinisikan kecerdasan
3. Kecerdasan Intelektual emosional sebagai kemampuan
Kemampuan intelektual mengenali perasaan diri sendiri
merupakan logika deduktif dan dan perasaan orang lain,
pemikiran abstrak, kemampuan memotivasi diri
mengidentifikasi dan sendiri dan kemampuan
menyelesaikan masalah dan mengelola emosi dengan baik
sanggup menyelesaikan dilema pada diri sendiri dan dalam
etis. Intelligent Quotient (IQ) hubungannya dengan orang lain.

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 6I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

Kecerdasan emosi tidak persoalan makna dan nilai, yaitu


hanya berarti bersikap ramah untuk menempatkan perilaku dan
melainkan bersikap tegas yang hidup manusia dalam konteks
walaupun tidak menyenangkan makna yang lebih luas dan kaya,
tetapi mengungkapkan kebenaran serta menilai bahwa tindakan atau
yang selama ini dihindari. jalan hidup seseorang lebih
Kecerdasan emosi bukan berarti bermakna dibandingkan dengan
memberi kebebasan kepada yang lain (Zohar danMarshall,
perasaan untuk berkuasa 2002)
melainkan mengelola perasaan Indikasi dari SQ yang telah
sehingga terekspresikan secara berkembang dengan baik menurut
tepat dan efektif yang Zohar & Marshall (2002)
memungkinkan orang bekerja mencakup: a) Kemampuan untuk
sama dengan lancar menuju bersikap fleksibel, b) Adanya
sasaran bersama (Goleman, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
2001). Goleman membagi c) Kemampuan untuk
kecerdasan emosional ke dalam menghadapi dan memanfaatkan
lima komponen yaitu pengenalan penderitaan, d) Kemampuan
diri, pengendalian diri, motivasi, untuk menghadapi dan
empati dan keterampilan sosial. melampaui perasaan sakit, e)
Kualitas hidup yang diilhami oleh
5. Kecerdasan Spiritual visi dan nilai-nilai, f) Keengganan
Kecerdasan spiritual adalah untuk menyebabkan kerugian
kemampuan potensial setiap yang tidak perlu, g)
manusia yang menjadikan Kecenderungan untuk
seseorang dapat menyadari dan berpandangan holistik, h)
menentukan makna, nilai, moral, Kecenderungan untuk bertanya
serta cinta terhadap kekuatan “mengapa” atau “bagaimana jika”
yang lebih besar dan sesama dan berupaya untuk mencari
makhluk hidup karena merasa jawaban-jawaban yang mendasar,
sebagai bagian dari keseluruhan, i) Memiliki kemudahan untuk
sehingga membuat manusia dapat bekerja melawan konvensi.
menempatkan diri dan hidup lebih
positif dengan penuh E. Kerangka Pikir
kebijaksanaan, kedamaian, dan Pengaruh antara variabel
kebahagiaan yang hakiki muatan etika dalam pengajaran akuntansi
(Rachmi, 2010). Menurut Ginting keuangan dan aspek individual yang
(2011) kecerdasan spiritual adalah meliputi kecerdasan intelektual,
kecerdasan yang berasal dari kecerdasan emosional dan kecerdasan
dalam hati, menjadi kreatif ketika spiritual terhadap sikap etis mahasiswa
dihadapkan pada masalah pribadi, akuntansi dalam kerangka pemikiran
dan mencoba melihat makna yang teoritis dapat dilihat dari gambar sebagai
terkandung didalamnya, serta berikut :
menyelesaikannya dengan baik
agar memperoleh ketenangan dan
kedamaian hati. Kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 7I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

dalam perilaku etis. Penelitian Tikollah


Muatan Etika dalam dkk (2006) serta Lisda (2009) menguji
Pengajaran Akuntansi faktor kecerdasan individu yang
Keuangan
memengaruhi sikap dan perilaku etis
seseorang. Penelitian yang dilakukan
Kecerdasan Sikap Etis Tikollah dkk (2006) menekankan dimensi
Intelektual Mahasiswa
Akuntansi
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan
emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual
Kecerdasan
(SQ). Hasil penelitian tersebut
Emosional menunjukkan bahwa secara parsial
Kecerdasan Spiritual
kecerdasan intelektual berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku etis,
sedangkan kecerdasan emosional dan
Sumber 1.Utami dan Indriawati, 2006 kecerdasan spiritual tidak berpengaruh
2.Tikollah dkk, 2006 terhadap perilaku etis. Berbeda dengan
3.Agustina, Susilawati, 2012 penelitian Tikollah dkk, hasil penelitian
Lisda (2009) menunjukkan bahwa secara
F. Hipotesis parsial kecerdasan intelektual tidak
Mata kuliah yang berisi ajaran berpengaruh terhadap sikap dan perilaku
moral dan etika sangat relevan diajarkan etis, sedangkan kecerdasan emosional dan
kepada mahasiswa dan keberadaan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap
pendidikan etika ini memiliki peranan perilaku etis. Hasil penelitian Tikollah dkk
sangat penting dalam perkembangan (2006) serta Lisda (2009) sama-sama
profesi di bidang akuntansi di Indonesia menunjukkan bahwa secara simultan
(Sari dkk, 2010). Hasil penelitian Utami & kecerdasan intelektual, kecerdasan
Indriawati (2006) menyatakan bahwa emosional dan kecerdasan spiritual
muatan etika dalam pengajaran akuntansi berpengaruh terhadap perilaku etis
tidak berpengaruh terhadap persepsi etika seseorang.
mahasiswa, namun adanya interaksi antara Berdasarkan uraian di atas
muatan etika dengan prestasi mahasiswa maka dapat dijelaskan bahwa muatan etika
berpengaruh signifikan terhadap persepsi dalam pengajaran akuntansi keuangan, dan
etika mahasiswa. Utami & Indriawati aspek individual yang meliputi kecerdasan
menyatakan lebih lanjut bahwa pemberian intelektual, kecerdasan emosi dan
muatan etika yang diintegrasikan dalam kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap
kurikulum dapat meningkatkan sensitivitas sikap etis mahasiswa. Hipotesis dalam
mahasiswa terhadap isu-isu etika. Agustina penelitian ini adalah:
& Susilawati (2012) juga meneliti dampak H1 : Muatan etika dalam pengajaran
muatan etika dalam pengajaran akuntansi akuntansi keuangan berpengaruh
terhadap persepsi etika mahasiswa. Hasil signifikan terhadap sikap etis
penelitian Agustina & Susilawati (2012) mahasiswa akuntansi.
menyatakan bahwa muatan etika H2 : Kecerdasan intelektual
berpengaruh terhadap persepsi etika. berpengaruh signifikan terhadap
Adanya interaksi antara muatan etika, sikap etis mahasiswa akuntansi.
kecerdasan intelektual dan kecerdasan H3 : Kecerdasan emosional berpengaruh
emosi berpengaruh signifikan terhadap signifikan terhadap sikap etis
persepsi etika. mahasiswa akuntansi
Selain aspek lingkungan, ada
penelitian yang melihat aspek individu

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 8I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

H4 : Kecerdasan Spiritual berpengaruh data jumlah mahasiswa akuntansi, jurnal,


signifikan terhadap sikap etis buku dan referensi lain yang mendukung.
mahasiswa akuntansi

G. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel 3. Definisi Operasional Variabel
Populasi adalah wilayah a. Sikap Etis Mahasiswa
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek Sikap etis mahasiswa akuntansi
yang mempunyai kuantitas dan adalah sikap atau respon
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh mahasiswa akuntansi terhadap
peneliti untuk dipelajari dan kemudian kejadian yang mengandung situasi
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000). dilematis berdasarkan etika profesi
Populasi dalam penelitian ini adalah akuntansi. Variabel ini diukur
mahasiswa akuntansi. dengan menggunakan kuesioner
Sampel adalah sebagian dari yang terdiri dari 10 item
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pertanyaan tentang moralitas dan
populasi (Sugiyono, 2000). Teknik perilaku etis yang dikembangkan
sampling yang digunakan dalam penelitian oleh Ratdke dan telah dimodifikasi
ini adalah Convenience Sampling. oleh Risa (2011) dengan
Penelitian ini dilakukan terhadap menggunakan skala interval.
mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Indikator yang digunakan untuk
Akuntansi Strata Satu di Surakarta yang mengukur variabel ini adalah :
telah menempuh matakuliah Akuntansi 1) Sikap etis dalam mengerjakan
Keuangan. tugas dengan kemapuan sendiri
Formula yang digunakan untuk 2) Tidak melanggar aturan dalam
menentukan jumlah sampel dalam mengerjakan soal ujian
penelitian ini adalah seperti yang 3) Tidak menyuap atau
dikemukakan Yamane (Supramono dan mengancam dosen untuk
Utami, 2003) sebagai berikut : meningkatkan nilai mata kuliah
𝑁 4) Mempersiapkan diri sendiri
𝑛= saat mengahadapi soal ujian
𝑁(𝑑)2 + 1
Keterangan :
n = jumlah sampel b. Muatan etika dalam pengajaran
N = ukuran populasi akuntansi keuangan
d = presisi yang ditetapkan. Muatan etika dalam pengajaran
akuntansi keuangan adalah
memasukkan aspek tentang nilai-
2. Jenis dan Sumber Data nilai, asas, norma-norma, dan
Data yang diperlukan untuk prinsip-prinsip dalam mata kuliah
menganalisis penelitian ini dapat diperoleh akuntansi keuangan yang dapat
dari data Primer, yakni data yang diperoleh menjadi pegangan bagi mahasiswa
langsung dari sumber atau objek peneliti akuntansi. Variabel ini diukur
dan data sekunder. Data primer ini dengan memodifikasi kuesioner
diperoleh melalui kuesioner. Kuesioner dari penelitian Utami dan
yaitu metode pengumpulan data yang Indriawati (2006) dengan
dilakukan dengan mengajukan lembaran menggunakan skala interval.
angket yang berisi daftar pertanyaan Indikator yang digunakan untuk
kepada responden. Data sekunder berupa mengukur variabel ini adalah :

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 9I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

1) Mahasiswa memahami materi pekerjaan. Indikator empiris


akuntansi keuangan dalam variabel ini adalah :
2) Mahasiswa mengetahui a) Kemampuan pengenalan
bagaimana cara menyusun diri
laporan keuangan yang benar b) Kemampuan
3) Mahasiswa memahami pengendalian diri
prosedur pembuatan laporan c) Kemampuan memotivasi
keuangan yang sesuai dengan d) Mempunyai rasa empati
Etika dalam standar akuntansi e) Memiliki keterampilan
keuangan (SAK) sosial.
e. Kecerdasan Spiritual
c. Kecerdasan Intelektual Kecerdasan spiritual adalah
Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan untuk
kemampuan yang diperlukan menghadapi dan
untuk menjalankan kegiatan memecahkan persoalan
mental, berpikir, menalar dan makna dan nilai, yaitu untuk
memecahkan masalah yang menempatkan perilaku dan
mempengaruhi prilaku etis hidup manusia dalam konteks
manusia. Kecerdasan makna yang lebih luas dan
intelektual diukur dengan kaya, serta menilai bahwa
kuesioner yang dibuat oleh tindakan atau jalan hidup
Ode (2011) yang terdiri dari seseorang lebih bermakna
10 pertanyaan. Indikator dibandingkan dengan yang
empiris dalam variabel ini lain. Kecerdasan spiritual
adalah : diukur dengan kuesioner
a) Kemahiran dalam yang dibuat oleh Safaria
berhitung (2004) dalam bukunya yang
b) Pemahaman verbal berjudul tes kepribadian
c) Pemahaman visualisasi untuk seleksi pekerjaan.
ruang Indikator empiris dalam
d) Kemampuan dalam variabel ini adalah :
memecahkan masalah a) Kedekatan dengan Tuhan
e) Kemampuan dalam b) Pemahaman kehidupan
ingatan spiritual
c) Perbuatan baik
d. Kecerdasan Emosional d) Kemampuan
Kecerdasan emosional adalah menyelesaikan masalah.
kemampuan yang secara
mendalam mempengaruhi 4. Metode Pengumpulan Data
seluruh kemampuan lainnya, Metode pengumpulan data ini
baik memperlancar maupun dilakukan dengan memberikan atau
menghambat kemampuan- menyebarkan kuesioner kepada responden
kemampuan tersebut. lalu menanyakan kesediaannya untuk
Kecerdasan emosional diukur mengisi kuesioner. Daftar pertanyaan yang
dengan kuesioner yang dibuat digunakan adalah pertanyaan terstruktur
oleh Safaria (2004) dalam dan responden tinggal memberi tanda (√)
bukunya yang berjudul tes pada jawaban yang dipilih, kemudian
kepribadian untuk seleksi

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 10 I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

responden langsung mengembalikan daftar 2) Jika nilai Cronbach


pertanyaan setelah diisi. Alpha < 0,60 maka
pertanyaan-pertanyaan
5. Metode Analisis Data yang digunakan untuk
a. Uji Kualitas Kuesioner mengukur variabel
1) Uji Validitas tersebut adalah “tidak
Uji validitas digunakan untuk reliabel”
mengukur sah atau valid b. Uji Asumsi Klasik
tidaknya suatu kuesioner, Menurut Setyadharma (2010),
suatu kuesioner dinyatakan model regresi linear berganda
valid jika pertanyaan pada (multiple regression) dapat
kuesioner mampu untuk disebut sebagai model yang baik
mengungkapkan sesuatu yang jika model tersebut memenuhi
akan diukur oleh kuesioner Kriteria BLUE (Best Linear
tersebut (Ghozali, 2005). Unbiased Estimator). BLUE
Pengujian validitas dalam dapat dicapai bila memenuhi
penelitian ini dilakukan Asumsi Klasik. Uji asumsi klasik
dengan menggunakan Teknik yang digunakan dalam penelitian
Korelasi Pearson’s Product ini adalah:
Moment. Dasar pengambilan 1) Uji Normalitas Data
keputusan item yang valid Menurut Ghozali (2011:160)
adalah menggunakan uji normalitas bertujuan
ketentuan dari Azwar (2000) apakah dalam model regresi
yaitu jika r > 0,25 maka variabel dependen (terikat)
instrument dikatakan valid. dan variabel independen
2) Uji Reliabilitas (bebas) mempunyai kontribusi
Uji reliabilitas merupakan atau tidak. Penelitian yang
alat untuk mengukur suatu menggunakan metode yang
kuesioner yang merupakan lebih handal untuk menguji
indikator dari variabel. Suatu data mempunyai distribusi
kuesioner dikatakan reliabel normal atau tidak yaitu
atau handal jika jawaban dengan melihat Normal
seseorang terhadap Probability Plot. Model
pernyataan adalah konsisten Regresi yang baik adalah data
dari waktu ke waktu. Untuk distribusi normal atau
mengetahui reliabel atau mendekati normal, untuk
tidaknya suatu variabel mendeteksi normalitas dapat
dilakukan uji statistik dengan dilakukan dengan uji
melihat nilai Cronbach Kolmogorov Smirnov, dengan
Alpha. Kriteria yang dapat kriteria pengujian jika nilai
digunakan adalah sebagai Signifikansi > 0,5 maka
berikut ini: (Ghozali, 2005). berdistribusi normal.
1) Jika nilai Cronbach 2) Uji Autokorelasi
Alpha > 0,60 maka Uji autokorelasi betujuan
pertanyaan-pertanyaan untuk mendeteksi gejala
yang digunakan untuk korelasi antara data yang satu
mengukur variabel dengan data yang lain. Uji
tersebut adalah “reliabel” autokorelasi dalam penelitian

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 11 I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

ini dilakukan dengan independen (muatan etika


menggunakan Durbin- dalam pengajaran akuntansi
Watson. Jika Durbin-Watson keuangan dan aspek
terletak antara batas atas atau individual) terhadap variabel
upper bound (du) dan (4 - du) dependen yaitu sikap etis
maka dapat diambil mahasiswa akuntansi. Alat
kesimpulan bahwa tidak analisis regresi berganda
terdapat gejala autokorelasi dengan derajad kepercayaan
(Gujarati, 2006). 95% ( = 5%) dan
3) Uji Multikolinearitas pengolahan data dengan
Uji multikolinearitas menggunakan program SPSS.
bertujuan untuk mendetaksi Rumus yang digunakan
gejala korelasi antara variabel adalah sebagai berikut :
bebas yang satu dengan
variabel bebas yang lain. Y = a + β1X1 +
Dalam penelitian ini, uji β2X2+ β3X3+
multikolinearitas dilakukan β4X4+e
dengan melihat nilai Variance
Inflation Factor (VIF). Jika ( Djarwanto, 2001:
nilai VIF < 5 maka dapat 186)
disimpulkan tidak terjadi
gejala multikolinearitas Keterangan :
(Santoso, 2003). Y = Sikap Etis Mahasiswa
4) Uji Heterokedastisitas akuntansi
Uji Heterodektisitas a = konstanta
digunakan untuk mengetahui β1, β2 β3X4 β5 = koefisien regresi
ada atau tidaknya X1 = Muatan etika dalam
ketidaksamaan varian dari pengajaran akuntansi keuangan
residual pada model regresi. X2 = Kecerdasan Intelektual
Uji heterokedastisitas dalam X3 = Kecerdasan Emosional
penelitian ini menggunakan X4 = Kecerdasan Spiritual
Uji Glejser. Uji Glejser e = Faktor Error/Disturbance
dilakukan dengan cara
meregresikan antara variabel 2) Uji F
independen dengan nilai Uji F digunakan untuk melihat
absolut residualnya. Jika nilai pengaruh signifikan semua
signifikansi antara variabel variabel independen secara
independen dengan absolut bersama-sama atau serentak
residual lebih dari 0,05 maka terhadap variabel dependen.
tidak terjadi masalah Jika hasil uji F dengan
heteroskedastisitas signifikansi < 0,05 dapat
(Setyadharma, 2010). disimpulkan bahwa secara
bersama-sama variabel bebas
c. Pengujian Hipotesis berpengaruh terhadap variabel
1) Analisis Regresi Linier terikat.
Berganda
Analisis ini digunakan untuk 3) Uji t
menguji pengaruh variabel

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 12 I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

Uji t digunakan untuk menguji Eksperimen Semu. Jurnal


apakah model regresi variabel Akuntansi Vol.4 No. 1 Mei :
independen secara parsial 22-32.
berpengaruh signifikan Dani, K. 2002. Kamus Lengkap Bahasa
terhadap variabel dependen. Indonesia, Penerbit Putra
Hasil uji t digunakan sebagai Harsa, Surabaya.
pengambilan keputusan jika Dwijayanti, Arie Pangestu. 2009.
nilai signifikansi < 0,05 maka Pengaruh Kecerdasan
hipotesis yang diajukan dapat Emosional, Kecerdasan
diterima, dan sebaliknya njika Intelektual, Kecerdasan
nilai signifikan > 0,05 berarti Spiritual, dan Kecerdasan
hipotesis yang diajukan ditolak. Sosial Terhadap Pemahaman
4) Koefisien Determinasi (R2 ) Akuntansi. Skripsi tidak
Koefisien determinasi (R2 ) dipublikasikan.Jakarta : FE
digunakan untuk mengukur Universitas Pembangunan
seberapa jauh kemampuan Nasional “Veteran”
model dalam menerangkan Lisda, Afria. 2009. Pengaruh Kemampuan
variabel yang terikat. Nilai Intelektual,
koefisien determinasi adalah KecerdasanEmosional, Dan
diantara nol dan satu. Nilai Kecerdasan Spiritual
R2 yang kecil berarti TerhadapPerilaku Etis Auditor
kemampuan variabel-variabel Serta Dampaknya Pada
independen dalam menjelaskan Kinerja(Studi Empiris Pada
variasi variabel dependen Kantor Akuntan Publik Di
sangat terbatas. Nilai yang Jakarta). Skripsi tidak
mendekati satu berarti variabel- dipublikasikan.Jakarta :Jurusan
variabel independen AkuntansiFakultas Ekonomi
memberikan hampir semua Dan Ilmu SosialUniversitas
informasi yang dibutuhkan Islam Negeri Syarif
memprediksi variabel-variabel Hidayatullah
dependen. Djarwanto, 2001, Pokok-pokok Analisa
Laporan Keuangan, Yogyakarta:
Daftar Pustaka BPFE.
Ginting, Mahdalena S. 2011. Hubungan
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. Kecerdasan Intelektual,
2011. Etika Bisnis dan Profesi: KecerdasanEmosional Dan
Tantangan Membangun Kecerdasan Spiritual
Manusia Seutuhnya. Jakarta : TerhadapPrestasi Belajar
Salemba Empat. Siswa Dalam Mata
Agustina, Lidya dan Susilawati, PelajaranEkonomi Kelas
Christine.D.K. 2012. Dampak X(Studi Kasus Sma Stella
Muatan Etika Dalam Duce 2 Yogyakarta ). Skripsi
Pengajaran Akuntansi tidak ipublikasikan.Yogyakarta
Keuangan Dan Audit :Program Studi Pendidikan
Terhadap Persepsi Etika AkuntansiJurusan Pendidikan
Mahasiswa Yang Dimoderasi Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP
Oleh Kecerdasan Kognisi Dan Universitas Sanata Dharma
Kecerdasan Emosional: Studi

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 13 I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

Goleman, Daniel.2001. Working With Santosa, Singgih. 2003. SPSS 10:


Emotional Intellegence Mengolah data statistik secara
(Terjemahan Alex Tri professional. Jakarta : PT. Elex
Kantjono W). Jakarta: PT. Media Computindo.
Gramedia Pustaka Utama Setyadarma, Andryan. (2010). Uji Asumsi
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Klasik Dengan SPSS
Multivariate Dengan Program IBM 16.0.Semarang : FE
SPSS 19, Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Negeri Semarang.
Universitas Dip. Semarang. Siagian,S.P.1996, Etika Bisnis, Jakarta: PT
Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Pustaka Binaman Pressindo
Ekonometrika.Jakarta : Sugiyono. 2000. Metodologi Penelitian
Erlangga. Bisnis. Bandung : CV.
Ika, Desi. 2010. Pengaruh Kecerdasan ALFABETA.
Emosional Dan Sulaiman, Wahid. Analisis Regresi
SpiritualTerhadap Sikap Etis Menggunakan
Mahasiswa SPSS.Yogyakarta : Penerbit
AkuntansiDipandang Dari ANDI.
Segi Gender (Studi Supramono dan Utami, Intiyas.2003.
PadaPerguruan Tinggi Negeri Desain Proposal Penelitian.
Di Kota Medan). Tesis tidak Salatiga: FE UKSW.
dipublikasikan.Medan Tikollah, M. Ridwan, Triyuwono, Iwan
:Sekolah dan Ludigdo, H. Unti. 2006.
PascasarjanaUniversitas Pengaruh Kecerdasan
Sumatera Utara. Intelektual,Kecerdasan
Ludigdo, Unti. 2007. Paradoks Etika Emosional, Dan Kecerdasan
Akuntan. Yogyakarta : Pustaka Spiritual Terhadap Sikap Etis
Pelajar. Mahasiswa Akuntansi(Studi
Maryani dan Ludigdo, Unti. 2001. “Survei Pada Perguruan Tinggi Negeri
atas Faktor-faktor yang Di Kota MakassarProvinsi
Mempengaruhi Sikapdan Sulawesi Selatan). Simposium
Perilaku Etis Akuntan” , Jurnal Nasional Akuntansi 9 Padang,
TEMA 2, Hal: 49–62. 23 – 26 Agustus.
Poerwodarminta, W.J.S. 1995. Kamus Utami, Wiwik dan Indriawati, Fitri. 2006.
besar Bahasa Muatan Etika dalam
Indonesia.Jakarta : Balai Pengajaran Akuntansi
Pustaka. Keuangan dan Dampaknya
Rachmi, Filia. 2010. Pengaruh Terhadap Persepsi Etika
Kecerdasan Emosional, Mahasiswa : Studi Eksperimen
Kecerdasan Spiritual, Dan Semu. Simposium Nasional
Perilaku Belajar Terhadap Akuntansi 9 Padang, 23 – 26
Tingkat Pemahaman Agustus.
Akuntansi(Studi Empiris Pada Zohar, Danah dan Marshall, Ian, 2002.SQ :
Mahasiswa Akuntansi Memanfaatkan SQ dalam
Universitas Diponegoro BerpikirHolistik untuk
Semarang Dan Universitas Memaknai Kehidupan,Alih
Gajah Mada Yogyakarta) Bahasa: Rahmani Astuti,
Skripsi tidak dipublikasikan AhmadNadjib Burhani dan
Semarang : FE UNDIP. Ahmad Baiquni,Cetakan

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 14 I
PENGARUH MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi di Surakarta) ISSN : 1693-0827

Kelima, Penerbit Pemerintah di DKI Jakarta.


Mizan,Bandung. Jurnal Riset Akuntansi
Gozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Indonesia, Vol.1 (Januari): 13-
Multivariate dengan Program 28.
SPSS. Badan Penerbit Reiss, M. C., & Mitra, K. 1998. The Effect
Universitas Diponegoro: of Individual Difference
Semarang. Factors on the Acceptability of
Hastuti, S. (2007). Perilaku Etis Ethical and Unethical
Mahasiswa Dan Dosen Workplace Behaviors. Journal
Ditinjau dari Faktor Individual of Business Ethics, Vol.17,
Gender dan Locus of Control. No. 12: 1581-1593.
Jurnal Riset Ekonomi dan Sari, Riza S. N., dkk. 2010. Tafsir Perilaku
Bisnis, Vol.7 No.7 Maret: 58- Etis Menurut Mahasiswa
73. Akuntansi Berbasis Gender.
Kosyah & Indriantoro, N. (1998). Simposium Nasional
Pengaruh Orientasi Etike Akuntansi XIII. Purwokerto.
Terhadap Komitmen dan Ikatan Akuntan Indonesia.
Sensitifitas Etika Auditor

| Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 02, Agustus 2015 – Januari 2016 15 I

Anda mungkin juga menyukai