Anda di halaman 1dari 16

MENGUNGKAP PEMAHAMAN TENTANG AKUNTANSI

DARI KECERDASAN EMOSIONAL, SPIRITUAL


DAN SOSIAL MAHASISWA

Annisa Sekar Mulia

Universitas Indonesia
Email: nisamulia91@gmail.com

Abstract: Revealing the understanding of accounting from students’ emo-


tional, spiritual and social intelligence. Accounting education at the moment
emphasizes the increase of intellectual capability of students. This way, account-
ing understanding is often measured only by intellectual/rational intelligence. This
study analyses the understanding of accounting based on other intelligence. Phe-
nomenology was used to probe into the understanding of accounting from emo-
tional, spiritual/religious and social intelligence. Findings indicate that students
understood accounting because of their characters, their lecturers’ character as
well as system that are rooted in accounting education. An effort is needed to
change accounting education to achieve a balanced by integrating all perspectives
as a whole.

Abstrak: Mengungkap pemahaman tentang akuntansi dari kecerdasan


emosional, spiritual dan sosial mahasiswa. Pendidikan akuntansi selama ini
menekankan pada peningkatan kemampuan dan kecerdasan intelektual (akal).
Oleh karena itu, pemahaman akuntansi seringkali diukur berdasarkan kecer-
dasan intelektual. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman maha-
siswa atas akuntansi berdasarkan kecerdasan lainnya. Fenomenologi digunakan
sebagai alat analisis pemahaman akuntansi dan kesadaran emosional, spiritual/
religius dan sosial mahasiswa. Temuan mengindikasikan bahwa mahasiswa
memahami akuntansi dari berbagai kecerdasan yang diakibatkan oleh berb-
agai karakter (baik karakter pendidik maupun mahasiswa) serta sistem yang
sudah mengakar pada pendidikan akuntansi. Dibutuhkan sebuah usaha agar
dapat mengupayakan perubahan dalam pendidikan akuntansi agar dapat men-
capai keseimbangan dengan mengintegrasikan berbagai sudut pandang sebagai
sebuah keutuhan.

Kata kunci: Pemahaman, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Kecer-


dasan Sosial, Pendidikan Akuntansi, Fenomenologi

Selama ini pendidikan akun- hami ilmu yang dipelajarinya dari


tansi dikembangkan dengan ber- sudut pandang intelektualnya
tumpu pada peningkatan kecer- saja. Dampak pendidikan yang
dasan intelektual peserta didik hanya berpusat pada kecerdasan
(Triyuwono 2010). Senada dengan akal dapat dilihat dari perilaku
ini, James (2008) dan Kamayanti dan sifat mahasiswa yang material-
(2010) menegaskan bahwa kecer- oriented yaitu terlalu mempertim-
dasan intelektual atau rasionali- bangkan berapa materi yang akan
tas merupakan ciri maskulinitas dikorbankan dan apa benefit yang
karena pengabaiannya pada ke- didapat dari suatu pengambilan
cerdasan lain. Mengapa demiki- keputusan. Hal tersebut didukung
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
JAMAL
an? Bisa jadi karena keadaan ini oleh temuan Mulawarman (2006,
Volume 3
Nomor 3
merupakan tuntutan dari ling- 2007), Triyuwono (2010) dan Ka-
Halaman 334-501
Malang, Desember 2012
kungan sosialnya, sehingga den- mayanti (2012) yang mengatakan
ISSN 2086-7603 gan sendirinya membentuk maha- bahwa ini akan berwujud pada
siswa sebagai peserta didik mema- calon-calon akuntan yang rasio-

441
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...442

nalis, antroposentris/egois, apatis, tidak bangnya potensi peserta didik


peka keadaan sekitar (impersonality), obyek- agar menjadi manusia yang beri-
tif dan kering akan nilai-nilai spiritualitas/ man dan bertaqwa kepada Tuhan
religiusitas. YME, berakhlak mulia, sehat,
Sangat disayangkan bahwa peradaban berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dunia modern selalu mengakui materi seb- dan menjadi warga Negara yang
agai “yang pusat” (atau menganggapnya se- demokratis serta bertanggung
bagai “Gusti”), dan sebaliknya memandang jawab.”
remeh, memarjinalkan, dan bahkan menia-
Sebenarnya isi dari Undang-Undang
dakan sesuatu yang di pinggiran (“kawulo”),
tersebut sudah sarat akan makna keseim-
yaitu “sing liyan” (the others). Sing liyan
bangan tersebut, tetapi kenyataannya pen-
dalam konteks ini adalah dunia psikis (men-
didikan di Indonesia, termasuk pendidikan
tal) dan spiritual (Triyuwono 2007).
akuntansi yang berkembang selama ini,
Keseimbangan antara IQ, EQ dan SQ
terlalu menekankan arti penting nilai aka-
tidak cukup jika hanya dipergunakan un-
demik, kecerdasan otak atau IQ saja. Na-
tuk kepentingan diri sendiri, karena secara
mun menurut Mulawarman (2008) sistem
tidak langsung hal tersebut berujung pada
pendidikan saat ini telah lepas dari realitas
sifat serakah (greedy). Alangkah mulianya
masyarakat Indonesia dan dibawa langsung
jika keseimbangan dalam diri tersebut juga
dari “dunia lain” (baca: Barat) yang memiliki
didedikasikan untuk kebaikan umat, mem-
nilai-nilai Indonesia sendiri tanpa kodifikasi
bawa nilai-nilai positif kepada lingkungan
dan penyesuaian yang signifikan. Akuntansi
di sekitar. Sesempurnanya manusia, tidak
merupakan produk yang dibangun dari ni-
dapat menyalahi kodratnya sebagai makh-
lai-nilai masyarakat dimana akuntansi dan
luk sosial. Soenaria dan Sari (2012) men-
sistem akuntansi dikembangkan (lihat misal-
gungkapkan bahwa, akuntan tidak hanya
nya Hines 1989; Morgan 1989; Mulawarman
diharapkan memiliki kemampuan yang
2006 dan banyak lainnya). Akuntansi dan
mumpuni di bidang akuntansi, namun juga
sistem pendidikan akuntansi menurut Mu-
menjadi seorang akuntan yang baik, yang
lawarman (2008) memang membawa values
menyadari bahwa dirinya merupakan bagian
(nilai-nilai) “sekularisasi” yang memiliki ciri
dari masyarakat dan dia harus memberikan
utama self-interest, menekankan bottom line
nilai positif bagi masyarakat. Pembentukan
laba dan hanya mengakui realitas yang ter-
sikap mental untuk menjadi seorang manu-
candra (materialistik) (Mulawarman, 2012).
sia yang baik, sebagai cikal bakal akuntan
Penulis memperhatikan bahwa proses
yang baik, harus didukung oleh proses pen-
belajar-mengajar di kelas seringkali terpaku
didikan. Pendidikan tidak lagi hanya meng-
pada textbook sehingga “menghipnotis” ma-
hasilkan lulusan yang kompeten, yang ahli
hasiswa untuk mempunyai pemikiran yang
di bidangnya, namun juga yang beretika,
cenderung kaku. Penelitian Davidson dan
yang sangat memahami peran dirinya dalam
Baldwin (2005) dalam Setiawan dan Kama-
masyarakat.
yanti (2012) menyimpulkan bahwa di AS,
Selama ini banyak berkembang dalam
praktik pendidikan akuntansi 100% ber-
masyarakat sebuah pandangan stereo-
tumpu pada accounting textbooks. Ditambah
tip, dikotomisasi antara dunia dan akhi-
lagi kondisi bahwa tipe perkuliahan lebih
rat. Dikotomisasi antara unsur-unsur
disukai; situasi di mana dosen mengang-
kebendaan dan unsur agama, antara unsur
gap pengetahuan yang disampaikan adalah
kasat mata dan tak kasat mata. Sebenarnya
“kado/hadiah (gift)” kepada mahasiswa (Se-
konsep kecerdasan yang menyeluruh (IQ,
tiawan dan Kamayanti 2012). Akibatnya,
EQ dan SQ) sudah menjadi cita-cita mulia
mahasiswa sebagai peserta didik memahami
bangsa kita, terbukti dalam Undang-Undang
akuntansi dari satu sudut pandang saja, yai-
No 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidi-
tu dari segi intelektual, mengabaikan sudut
kan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
pandang yang lain, yaitu sosial, emosional
“Pendidikan Nasional bertujuan dan spiritual/religius.
mengembangkan kemampuan Di Indonesia sendiri hampir seluruh
dan membentuk watak serta per- pemikiran akuntansi ala Barat, mulai kon-
adaban bangsa yang bermarta- sep filosofis, teoretis, teknologi, sistem pen-
bat dalam rangka mencerdaskan didikan sampai praktik akuntansi pun di-
bangsa, bertujuan untuk berkem- adaptasi tanpa perubahan berarti. Materi
443 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 441-456

dan teori yang diajarkan di Indonesia adalah Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
akuntansi yang merujuk Barat. Akuntansi Penulis mengambil beberapa mahasiswa S1
dan sistem pendidikan akuntansi membawa sebagai informan karena penulis mengang-
values (nilai-nilai) “sekularisasi” yang me- gap bahwa masa studi S1 adalah masa yang
miliki ciri utama self-interest, menekankan terpanjang daripada jenjang S2 dan S3, se-
bottom line laba dan hanya mengakui re- hingga proses pendidikan secara logis lebih
alitas yang tercandra (materialistik). Kon- berdampak pada pemahaman dan pengasa-
sekuensinya adalah mengarahkan pendi- han kecerdasan mereka tentang akuntansi.
dikan akuntansi dalam desain ”perangkap Filosofi pendidikan akuntansi Indone-
hegemoni korporasi” (Mayper et.al. 2005) sia sebaiknya berpijak pada sebuah pemiki-
serta diarahkan untuk “mengisi” peserta di- ran bahwa sebuah keberadaan (existence)
dik dalam memahami kepentingan ekonomi selalu mengandung dua hal berbeda tetapi
(Mulawarman 2008). Dewantara (1967: 3) keduanya tidak dapat dipisahkan, yaitu
menjawab dampak dari adaptasi tanpa pe- substansi (substance) dan bentuk (form).
rubahan berarti: Substansi adalah sesuatu yang ada dalam
bentuk. Sifat substansi adalah universal,
“Adapun baik dan djahatnja buah
berlaku dalam dimensi ruang dan waktu
evolusi tergantung pada djalan-
yang sangat lebar dan panjang. Sementara
ja asosiasi. Kalau jang terkena
bentuk bersifat lokal, berada dalam dimen-
oleh pengaruh pertjampuran itu
si ruang dan waktu yang sangat terbatas.
kurang teguh budi-dajanja, art-
Oleh karena itu, bentuk bersifat sementara,
inja hanja meniru belaka semua
sering berubah sesuai dengan kondisi yang
keadaan baru, nistjajalah buah
ada. Keberadaannya selalu berubah tergan-
asosiasi itu akan bersifat: denasi-
tung pada ruang dan waktu di mana bentuk
onalisasi; artinja: hilang sifat ke-
itu berada. Namun demikian, substansi dan
bangsaanja sendiri. Segala evolusi
bentuk tidak dapat dipisahkan. Keduanya
itu membawa djuga kedjadian-
adalah satu kesatuan. Ibarat ruh (jiwa) dan
kedjadian jang djahat dan jang
tubuh fisik pada manusia. Ruh tidak dapat
tak dapat dielakkan dalam bert-
dipisahkan dari tubuh, atau sebaliknya, tu-
jampurnja dua kultur. Pada dja-
buh tidak dapat dipisahkan dari ruh.
man sekarang misalnja, ………..
Pendidikan akuntansi Indonesia juga
kita merendahkan agama, karena
demikian. Pendidikan memiliki ruh dan tu-
kena pengaruhnja materialisme
buh. Ruh pendidikan akuntansi Indonesia
Eropah (tjinta pada barang lahir).”
bersifat universal. Artinya, ruh ini berlaku
Sistem pendidikan akuntansi yang sep- sepanjang masa dan berlaku di seluruh In-
erti ini melahirkan karakter mahasiswa yang donesia. Universal juga berarti bahwa ruh
egois, merasa dirinya paling benar dan ma- melekat pada semua jenjang dan jenis pen-
terialistis. Pemahaman akuntansi seharus- didikan akuntansi di Indonesia. Ruh pendi-
nya tidak diiringi dengan sifat yang individu- dikan akuntansi Indonesia yang dimaksud
alistis, tetapi juga untuk kepentingan yang di sini adalah pendidikan yang mengintegra-
sifatnya sosial, untuk kesejahteraan orang sikan berbagai perspektif kecerdasan dalam
banyak. satu kesatuan yang utuh dan tanpa men-
Perlu adanya keseimbangan penggu- gutamakan salah satunya saja. Sedangkan
naan kecerdasan intelektual, emosional, so- bentuk-bentuk pendidikan (seperti jenjang,
sial dan spiritual agar mahasiswa dapat me- jenis, kompetensi, dan lain-lainnya) bersifat
mahami akuntansi dari berbagai sudut pan- lokal. Karena sifatnya yang lokal, maka ben-
dang, sehingga lebih bisa meresapi makna tuk-bentuk pendidikan akuntansi ini dapat
tujuan akuntansi yang hakiki, yaitu sebagai berubah sesuai dengan perubahan lingkun-
pengemban amanah yang dapat bermanfaat gan sosial dan bisnis.
bagi banyak pihak, tidak hanya beberapa Proses pendidikan ini berangkat dari
kepentingan saja. asumsi bahwa kecerdasan manusia tidak
Penelitian ini merupakan suatu studi tunggal sebagaimana dikenal dalam kon-
fenomena tentang bagaimana kecerdasan sep pendidikan modern, yaitu berupa kecer-
selain intelektual, yaitu kecerdasan emosi, dasan intelektual saja. Dalam kenyataan-
sosial dan spiritual/religius berdampak pada nya, kecerdasan manusia sangat majemuk,
pemahaman mereka atas akuntansi pada namun semuanya dalam satu kesatuan utuh
mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas yang tak terpisahkan. Pengambilan salah
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...444

satu bentuk kecerdasan, sebagai kecerdasan bertahan dan terus berkembang seperti
tunggal dan mengabaikan yang lain, hanya UPS, Southwest, Starbucks dan Timberland.
akan membuat kepribadian peserta didik Sebaliknya, tanpa spiritualitas, perusahaan
menjadi tidak utuh. Proses pendidikan yang bisa saja sukses tapi umumnya berjangka
terpadu dan utuh mampu memberdayakan pendek, contoh ekstremnya sang raksasa
semua bentuk kecerdasan manusia sekal- Enron dan WorldCom (Zohar dan Marshall
igus menyatukannya dalam komposisi yang 2005: 22 dalam Prasetyo 2012).
harmonis dan sinkron dengan posisi keprib-
adian, tempat, dan waktu di mana peserta Al- Attas mengusulkan sebuah konsep pen-
didik berada. Komposisi kecerdasan yang didikan yang menghapuskan sekularisasi,
tepat pada setiap jenjang dan jenis pendi- dengan cara menyadarkan pendidik Akun-
dikan akuntansi sangat menentukan ke- tansi terlebih dahulu. Pendidik akuntansi
berhasilan proses pendidikan akuntansi ini juga harus mempunyai kesadaran bahwa
(KNPAI 2012). tujuan pendidikan adalah untuk peradaban
Menurut Goleman (2000) kecerdasan (kesejahteraan sosial). Konsep pendidikan
emosional adalah kemampuan merasakan, ini dijelaskan oleh Al Attas (1981: 220-221)
memahami, dan secara efektif menerapkan sebagai berikut:
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber “….bahwa manusia menerima pengeta-
energi, informasi, koneksi, dan pengaruh huan dan kearifan spiritual dari Allah… ber-
yang manusiawi. Menurut Salovey dan May- satu-padu dengan adab mencerminkan ke-
er dalam Stein (2002), pencipta istilah “ke- arifan, dan sehubungan dengan masyarakat
cerdasan emosional”, mendefinisikan kecer- adab adalah perkembangan tata-tertib yang
dasan emosional adalah kemampuan untuk adil di dalamnya. Jadi adab adalah lukisan
mengenali perasaan, meraih dan membang- (masyhad) keadilan yang dicerminkan oleh
kitkan perasaan untuk membantu pikiran, kearifan. Ini adalah pengakuan atas berb-
memahami perasaan dan maknanya, dan agai hierarki (maratib) dalam tata tingkat
mengendalikan perasaan secara mendalam wujud, eksistensi, pengetahuan dan perbua-
sehingga membantu perkembangan emosi tan seiring dengan pengakuan itu… Pendidi-
dan intelektual (Yuniani 2010). Kecerdasan kan adalah meresapkan dan menanamkan
emosional dalam akuntansi dapat dihubung- adab pada manusia—ini adalah ta’dib.”
kan dengan sifat tamak dan egois manusia. Kamayanti (2012) dalam tesisnya
Contohnya, tamak akan harta, sehingga tin- menjelaskan hal yang serupa:
dak korupsi sampai saat ini menjadi polemik
“Every self or being is therefore
yang tidak kunjung usai.
must realize or conscious that he/
Danah Zohar dan Ian Marshall
she is part of something greater
mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai
than mere self or being. Every con-
kecerdasan untuk menghadapi persoalan
scious ‘self’ and ‘being’ is entitled
makna atau value, yaitu kecerdasan un-
to obligation to build a better civi-
tuk menempatkan perilaku dan hidup kita
lization, because he/she is a part
dalam konteks makna yang lebih luas dan
of society (masyarakat), and all
kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tin-
hierarchies in many forms (wujud),
dakan atau jalan hidup seseorang lebih ber-
existence (eksistensi), and knowl-
makna dibandingkan dengan yang lain. Ke-
edge (pengetahuan), in which all is
cerdasan Spiritual adalah landasan yang di-
embedded in action (perbuatan).”
perlukan untuk memfungsikan Kecerdasan
Intelektual dan Emosional secara efektif. Setiap diri manusia harus menyadari
Bahkan kecerdasan spiritual merupakan ke- bahwa dirinya adalah merupakan bagian
cerdasan tertinggi kita (Zohar dan Marshall, dari sesuatu yang lebih besar daripada dirin-
dalam Agustian (2005:46). ya sendiri. Setiap diri yang sadar mempun-
Nilai-nilai spiritual dalam hasil penyu- yai kewajiban untuk membangun peradaban
sunan pelaporan keuangan akan mampu yang lebih baik, karena dirinya adalah ba-
memberikan ketepatan informasi yang dapat gian dari masyarakat, wujud, eksistensi dan
dipercaya bagi seluruh pengguna laporan pengetahuan, yang kesemuanya itu direal-
keuangan tersebut, kehadiran penyusun isasikan dalam tindakan.
laporan keuangan yang menumbuhkan ke- Paham dalam Kamus Besar Bahasa In-
hadiran nilai-nilai spiritualitas akan mem- donesia memiliki arti pandai atau mengerti
berikan dampak bagi perusahaan mampu benar sedangkan pemahaman adalah pros-
445 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 441-456

es, cara, perbuatan memahami atau mema- hanya melalui intuisi pribadi semata tetapi
hamkan. Ini berarti bahwa orang yang me- juga melibatkan pihak luar (triangulasi in-
miliki pemahaman akuntansi adalah orang formasi), dalam hal ini mahasiswa dan dosen
yang pandai dan mengerti benar akuntansi. akuntansi.
Dalam hal ini pemahaman akuntansi akan Teknik pengumpulan data dilakukan
dieksplor dengan bagaimana mahasiswa berdasarkan metode Stone (1978) dengan
mengutarakan pendapatnya mengenai cara melakukan kajian teoritis, studi lapan-
akuntansi jika ditinjau dari sudut pandang gan melalui wawancara dan observasi par-
emosional, spiritual dan sosial, sebagaimana tisipan. Pada penelitian ini penulis memilih
dalam tabel 1 telah merangkum bahwa ter- teknik analisis data yang sesuai dengan
dapat berbagai pemahaman Akuntansi ter- pendekatan studi fenomenologi sebagaimana
gantung pada kecerdasan Emosional, Spiri- dijabarkan oleh Sanders (1982). Ada empat
tual dan Sosial. tahap dalam analisa fenomenologi. Tahapan
pertama adalah mendeskripsikan fenomena
METODE dari hasil wawancara yang telah direkam.
Dalam penelitian mengenai pemaha- Transkrip wawancara mengidentifikasi dan
man mahasiswa terhadap akuntansi meng- menjelaskan kualitas dari pengalaman dan
gunakan sudut pandang kecerdasan emo- kesadaran informan. Tahapan kedua yai-
sional, spiritual dan sosial ini, penulis meng- tu mengidentifikasi tema yang muncul dari
gunakan pendekatan fenomenologi yang deskripsi pada tahap pertama. Tahapan ke-
bersifat kualitatif, dengan paradigma inter- tiga adalah pengembangan noema dan noe-
pretif sebagai payung penelitian. Fenom- sis. Tahap akhir dalam analisa data fenome-
enologi adalah pengalaman subjektif atau nologi adalah mengabstraksikan esensi dari
pengalaman fenomenologikal; atau suatu korelasi antara noema dan noesis. Proses ab-
studi tentang kesadaran dari perspektif po- straksi ini disebut dengan eidetic reduction.
kok dari seseorang (Moleong 2006:14). Pene-
litian ini menjelaskan fenomena-fenomena HASIL
sosial yang ada dengan mengembangkan Menurut Ivan, Akuntansi seharusnya
konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak dipahami berdasarkan suara hati.
melakukan pengujian hipotesis. Paradigma
“Intine dalam memahami akun-
Interpretif diturunkan dari Germanic Phi-
tansi atimu sing kudu diublek-
losofical Interests yang menekankan pada
ublek. Karena metode pembelaja-
peranan bahasa, interpretasi dan pemaha-
ran terlalu terpaku pada segi in-
man. Ilmu pengetahuan, bagi paradigma
telektualnya saja, terlalu terpatok
ini tidak digunakan untuk menjelaskan (to
sama teori sih menurutku. Cara
explain) dan memprediksi (to predict), tetapi
seperti itu adalah salah satu cara
untuk memahami (to understand). Paradig-
untuk melatih kepekaan hati”
ma Interpretif dibentuk berdasarkan asum-
si bahwa realitas sosial itu keberadaannya Berdasarkan pendapat awalnya (no-
tidak konkret, melainkan keberadaannya ema), Ivan menyadari bahwa metode pem-
dibentuk dari pengalaman subyektif-obyek- belajaran dalam perkuliahan terlalu ter-
tif masing-masing individu. paku pada segi intelektual dan terpenjara
Ekplorasi pemahaman dan kesada- dalam teori-teori yang ada di buku. Menu-
ran mahasiswa dengan kecerdasan spiri- rut Ivan, memahami akuntansi tidak seke-
tual dilakukan secara mendalam menggu- dar dari teori dan ilmunya saja, tetapi juga
nakan Epoche. Epoche adalah suatu proses memahami dari hati agar mencapai keseim-
penundaan keputusan, dimana peneliti bangan. Pemahaman Ivan atas akuntansi
menunda keputusan yang berkaitan dengan ber’hati’ didapatkan dari pengalamannya
bias personal informan agar dapat fokus ke- mengikuti perkuliahan Etika Bisnis yang
pada pemahaman yang benar-benar murni dibimbing oleh seorang dosen yang dike-
dari pengalaman informan. nal berparadigma Interpretif. Olah rasa dan
Objek penelitian yang akan diteliti disi- olah batin adalah salah satu metode pem-
ni adalah dua orang mahasiswa (Ivan dan belajaran yang dipergunakan beliau agar
Fadli) dan satu orang mahasiswi (Agatha) mahasiswa melibatkan kepekaan hatinya
Akuntansi S1 semester tujuh yang menurut dalam memahami makna dari mata kuliah
penulis mempunyai pemikiran yang unik yang dibimbing beliau. Akuntansi seharus-
dan berbeda-beda. Pemilihan informan tidak nya tidak hanya dipahami dari segi intele-
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...446

Tabel 1. Pemahaman Akuntansi dari Berbagai Perspektif Kecerdasan


Penulis Kecerdasan Intelektual

Hines (1992) Akuntansi modern memiliki bias gender maskulin


(egoistik, private, kuantitatif, materialistik, dan lain
sebagainya). Banyak dipengaruhi pola pikir
dikhotomi dan konsep oposisi biner.
Kecerdasan Emosional

Hadiwinata (1994) Akuntansi dalam panggung politik: Kepentingan


para pelaku dan pengatur laku dipersatukan oleh
kekuatan (kuasa) hegemoni kapitalisme yang
terwujud dalam bentuk maksimalisasi laba,
akumulasi kapital, produksi massa dan
konsumerisme.

Kecerdasan Spiritual

Triyuwono (2009) Akuntansi pada dasarnya ingin membebaskan


manusia dari jaring kuasa kapitalistik, atau jaring
kuasa semu lainnya yang membuat semu orientasi
hidup manusia atau berpaling dari kuasa Tuhan,
dan mengikatkan diri pada jaring kuasa Ilahi yang
sejati.
Akuntansi adalah stimulan yang digunakan untuk
menggiring manusia pada ketundukan,
kepasrahan, dan penyatuan pada Tuhan.

Kecerdasan Sosial

Mathews dan Perera Akuntansi laksana pedang bermata dua. Ia dapat


(1996) dibentuk oleh lingkungannya (socially constructed)
dan sekaligus membentuk lingkungannya (socially
constructing). Akuntansi bukanlah suatu bentuk
ilmu pengetahuan dan praktik yang bebas dari nilai
(value-free), tetapi sebaliknya ia adalah disiplin dan
praktik yang sarat dengan nilai.
Morgan (1988) Akuntansi tidak saja dibentuk oleh lingkungannya,
tetapi juga mempunyai kekuatan untuk
memengaruhi lingkungannya, termasuk perilaku
manusia yang menggunakan informasi akuntansi.

ktual saja. Tetapi sistem yang sudah ada nya saja, tetapi juga memahami dari hati”
telah membentuk kecerdasan intelektual se- bisa diperoleh.
bagai kecerdasan yang maha tunggal, Ivan Ketika penulis bertanya lebih lanjut,
menyadari itu. Pemahaman Ivan menjelas- apakah metode pembelajaran yang diter-
kan bahwa metode pembelajaran olah rasa apkan dosen tersebut dapat direalisasikan
dan olah batin membangkitkan pemahaman dalam dunia nyata, terutama ketika men-
akuntansi yang bersifat emosional. Inilah jalani profesi sebagai akuntan nantinya?
intentional analysis atau alasan mengapa Ivan menjawab bahwa mempertahankan
noesis Ivan mengatakan bahwa “Memahami idealisme pribadi dalam praktik akuntansi
akuntansi tidak sekedar dari teori dan ilmu- akan susah membuat seseorang menjadi
447 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 441-456

"seseorang". Alasannya, keberadaan sistem salahannya sekarang akuntansi


yang berlaku umum menjadikan seseorang itu hmmm, tidak lebih dari sebuah
untuk wajib tunduk terhadap sistem yang bentuk penjajahan.”
berlaku tersebut dalam praktik. Padahal ke-
Proses penyadaran ini terbentuk me-
nyataannya, seringkali sistem yang berlaku
lalui perkuliahan Etika Bisnis yang dibimb-
umum tersebut bertentangan dengan suara
ing oleh seorang dosen yang dikenal berpar-
hati individu sehingga mau tidak mau harus
adigma kritis religius. Menurut noema Fadli,
melakukannya. Seringkali praktik akuntan-
akuntansi tidak lebih dari sebuah bentuk
si menjadikan pelakunya menentang suara
penjajahan yang dasar pemikirannya dari
hatinya sendiri. Karena jika standar itu ti-
aliran kapitalis. Kemudian Fadli menerus-
dak diikuti, maka seseorang akan sulit un-
kan penjelasannya:
tuk berkembang dalam lingkungannya.
Sistem ekonomi kapitalis yang berlaku “Emang bener ya, kan dasar pe-
menentang suara hati nuraniah orang-orang mikiran akuntansi itu dari orang-
yang mempunyai kesadaran yaitu untuk orang kapitalis, dimana mereka
merubah egoisme menjadi pengendalian tidak mengedepankan apapun ke-
emosi. Jika menginginkan perubahan, kem- cuali profit. Sehingga kalau kita li-
bali lagi pada kesadaran individu. Sistem hat dari berbagai hal, itu memang
akan sulit berubah jika tidak ada kemauan intinya adalah profit. Sehingga
yang kuat dari pelakunya. Untuk merubah mindset manusia, termasuk para
sistem, harus ada dasar yang kokoh dan ekonom dan lain-lainnya, mer-
kemauan yang kuat dari pelaku sistem eka berorientasi pada duniawi,
tersebut. terutama profit melulu. Akhirnya
Walaupun Ivan berpendapat tentang terjadi seperti itu. Memang ini ti-
akuntansi ber’hati’ sebagai bentuk dari ke- dak terlihat langsung, dan peng-
sadaran emosionalnya, Ivan belum memiliki gunanya melihat akuntansi itu
keyakinan yang kuat untuk melakukan pe- apa kadarnya, padahal itu sangat
rubahan. Implikasinya dapat ditunjukkan berpengaruh sekali. Seperti itulah
dari dialog bahwa Ivan masih akan tetap akuntansi menurutku.”
mengikuti sistem ekonomi yang berlaku. Intentional analysis menunjukkan
Simpulan yang dapat penulis abstraksi dari bahwa sebagaimana yang terjadi pada Ivan,
studi fenomenologi terhadap Ivan (eidetic re- perkuliahan membentuk pemahaman Fadli
duction) menunjukkan bahwa Ivan memiliki atas akuntansi. Noesis Fadli mengatakan,
kecerdasan emosi sehingga bentuk pemaha- para pelaku akuntansi yang beraliran kapi-
man akuntansi menurut Ivan adalah, akun- talis tidak mengedepankan apapun kecuali
tansi seharusnya tidak hanya dipahami se- profit dan berorientasi pada duniawi. Menge-
cara teoritis tetapi juga dipahami berdasar- jar profit setinggi-tingginya, dan lagi-lagi
kan hati agar tercipta keseimbangan dalam kembali pada tataran egoisme. Pemahaman
pendidikan akuntansi. ini muncul karena Fadli menyadari lemahn-
ya kecerdasan emosional pelaku yang terli-
Menurut Fadli, Akuntansi adalah tidak lebih bat dalam akuntansi. Lalu penulis bertanya
dari sebuah bentuk penjajahan. pada Fadli, apakah metode pembelajaran
“Akuntansi itu jelas ya, yang se- akuntansi yang saat ini diberlakukan sudah
efektif agar mahasiswa dapat memahami
lama ini didengung-dengungkan
akuntansi dengan baik, Fadli menjawab,
selama kita kuliah, ya pencatatan
bahwa aspek kognitif masih memegang ken-
dan sebagainya. Padahal yang
dali dominasi dalam perkuliahan.
aku lihat, akuntansi sebenarnya
Simpulan yang dapat penulis abstraksi
itu bagus emang. Soalnya dalam
(eidetic reduction) dari studi fenomenologis
agama, akuntansi itu ada, dalam
terhadap Fadli adalah, Fadli sudah memi-
artian mencatat pengeluaran dan liki kesadaran emosional dalam memahami
pemasukan dan lain sebagainya, akuntansi. Ini ditunjukkan dengan kesada-
itu hal bagus kan? Perusahaan rannya bahwa selama ini perkuliahan akun-
dan orang jadi ngerti, jadi bisa tansi cenderung pada keahlian kognitif, se-
ngatur keuangan dan sebagainya, dangkan afektifnya masih sangat kurang,
itulah akuntansi. Cuman, perma- padahal afektif adalah keahlian yang berkai-
tan dengan hati. Implikasi dari perkulia-
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...448

han yang seperti itu adalah, akan banyak faktor intelegensia, penulis mencoba menga-
mahasiswa yang cerdas intelegensia tetapi rahkan pembicaraan, mengupas lebih dalam
kehilangan nilai-nilai yang seharusnya ter- (epoche) pemahamannya dengan meminta
patri dalam pemahaman dan tindakannya. pendapatnya tentang apakah akuntansi
Menurut Fadli, dengan perkuliahan akun- selalu terkait dengan pelaporan, Agatha
tansi yang melibatkan keahlian afektif dapat menjawab, bahwa pelaporan akuntansi ha-
menginternalisasikan nilai-nilai luhur dalam rusnya juga berupa penilaian. Tidak hanya
akuntansi. sebatas menghitung asset atau kekayaan,
Pada saat penulis berdiskusi dengan tapi ada nilai di luar nominal itu yang harus
Agatha, penulis menemukan sesuatu yang dihitung, seperti aspek syariah dan pertang-
menarik dalam dirinya. Agatha secara lang- gungjawaban sosial.
sung mengutarakan bahwa dirinya adalah Lalu penulis bertanya kembali, apakah
tipe mahasiswa yang berorientasi penuh tujuan akuntansi adalah untuk kepentingan
pada buku teks dan teoritis. Maka ketika modal merupakan suatu bentuk egoisme,
penulis bertanya apakah akuntansi menu- Agatha menjawab dengan tegas:
rut Agatha, jawaban yang spontan terlontar
darinya (noema) adalah sama persis den- “Harusnya egois! Karena mereka
gan apa yang tercantum pada buku-buku hanya sekedar memberi uang,
akuntansi. yang kerja itu orang lain. Kenapa
Sesuai dengan yang diungkapkan, Ag- orang-orang yang ongkang-ong-
atha dalam memahami akuntansi masih kang kaki bayarannya lebih be-
sangat terpaku pada buku dan menyukai sar daripada mereka yang bekerja
metode pembelajaran dalam bentuk cera- susah payah mengorbankan tena-
mah dari dosen. Agatha sangat menyukai ga? Tapi mereka juga berkorban
mata kuliah Akuntansi Keuangan, dan kes- lho. Korban waktu, waktu bersa-
ukaannya itu dipengaruhi oleh metode pem- ma keluarga, politik, dan banyak
belajaran dari seorang dosen yang menu- lagi.”
rutnya sangat membantu dalam memahami Agatha menunjukkan noesis dengan
akuntansi. Lalu penulis bertanya, metode mengatakan egois karena tidak terjadi ke-
pembelajaran seperti apa yang dia sukai se- seimbangan terhadap hasil yang diterima
hingga dapat memahami akuntansi dengan antara pemilik modal dan pekerja lapang.
baik, Agatha menjawab: Pemilik modal yang pekerjaannya "lebih
“Sebenarnya metodenya tidak ringan" daripada pekerja lapang mendapat-
jauh beda dengan dosen lain. kan bayaran yang lebih besar. Kesadaran
Hanya dosennya tidak aneh-an- tersebut muncul ketika Agatha menempuh
eh, yaa seperti waktu SMA, kita perkuliahan Akuntansi Keuangan. Dirinya
duduk dengarkan dosennya. Aku menyayangkan dengan kenyataan bahwa
suka dengan metode yang seperti tidak tercapainya keseimbangan kesejahter-
itu. Kuliah suka atau tidak tergan- aan antara pekerja lapang dan pemilik mod-
tung dari metode pembelajaran al, tetapi Agatha juga menyadari bahwa pe-
oleh dosennya. Karena tipe-tipe milik modal pun mengorbankan banyak hal
orang Indonesia itu adalah bu- untuk mencapai kesejahteraannya seperti
kan tipe yang punya inisiatif be- risiko, waktu berharganya, politik, tanggung
lajar sendiri, jadi harus didukung jawab yang besar dan lainnya.
dengan peraturan-peraturan yang Menurut penulis, Agatha masih memi-
dibuat oleh dosen agar bisa men- liki rasionalitas yang tinggi dalam memahami
jadi disiplin.” akuntansi. Ini ditunjukkan dengan jawaban-
jawabannya yang masih terpaku pada teori
Agatha dapat memahami akuntansi yang ada di buku, dan Agatha sendiri men-
dengan baik, terutama mata kuliah yang gakui bahwa dirinya adalah tipe mahasiswa
berkaitan dengan akuntansi keuangan didu- yang intelektualis. Eidetic reduction yang
kung oleh metode pembelajaran yang berupa dapat penulis abstraksi dari diskusi dengan
pemberian materi dengan ceramah, diberi Agatha adalah, meskipun Agatha mempun-
catatan dan ada peraturan-peraturan yang yai pendapat yang rasionalis tetapi Agatha
ditetapkan oleh dosen agar terbentuk kedi- dapat memahami akuntansi dari sudut pan-
siplinan dalam belajar. Menyadari bahwa dang emosional, yaitu mengenai pendapat-
pemahaman Agatha masih didominasi oleh nya tentang keegoisan dalam akuntansi ti-
449 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 441-456

dak memberikan keseimbangan pemasukan untuk merealisasikan kesadaran Berketu-


kepada para pelaku yang terlibat akuntansi. hanannya tersebut, sehingga dibutuhkan
Namun sayangnya, kesadaran itu tidak dire- keyakinan yang kuat untuk merubahnya.
alisasikan dalam keyakinan untuk merubah Perubahan sistem menurut Ivan bukanlah
pandangannya, karena Agatha sudah sangat hal yang mudah dan tidak bisa dilakukan
nyaman dengan pendidikan akuntansi yang sendiri, tetapi membutuhkan orang yang
saat ini dijalaninya. Implikasinya, hingga banyak dan waktu yang tidak sebentar agar
saat ini pemahaman akuntansi Agatha ma- sistem dapat berubah.
sih terpaku pada teori-teori yang ada pada Menurut pernyataan awal (noema)
accounting textbooks. Fadli, Akuntansi yang seharusnya diterap-
Menurut Ivan, setiap individu harus kan adalah Akuntansi yang berlandaskan
melibatkan kesadaran Berketuhanan dalam agama.
melakukan aktivitas, termasuk dalam pro-
“Menurutku, akuntansi yang pas
fesi akuntansi.
itu bukan akuntansi yang seka-
“Hmm…akuntansi kalau dikait- rang. Karena kamu sendiri juga
kan dengan spiritualitas ya. Se- tau, kalau aku adalah orang
benarnya dalam hidup ini segala yang agamis, akuntansi yang pas
sesuatu harus dikaitkan juga menurutku ya akuntansi yang
dengan spiritualitas ya Nis. Tidak berlandaskan agama. Karena aga-
hanya pada akuntansi. Karena ma itu memanusiakan manusia.”
sebagai individu yang mempunyai
Fadli yang sudah penulis kenal sejak
agama, seharusnya sebagai peme-
bangku SMA adalah pribadi yang agamis.
luk agama yang baik juga mem-
Tak heran jika sedang membahas mengenai
punyai kesadaran Berketuhanan
spiritualitas, pendapatnya selalu menarik.
donk dalam segala aktivitasnya.
Kemudian Fadli menjelaskan pernyataan-
Tidak hanya sekedar tempel nama
nya (noesis) terkait akuntansi yang mema-
agama di lembar KTP saja.”
nusiakan manusia:
Dari pernyataan awal (noema) Ivan,
“Aku suka akuntansi yang benar-
penulis memperoleh signal positif terhadap
benar memanusiakan manusia.
pemahamannya dari perspektif spiritual.
Kalau kita bicara mengenai kon-
Lalu penulis bertanya, bagaimana realisasi
teks pemahaman orang-orang
dari kesadaran Berketuhanan dalam akti-
kapitalis, mereka memandang
vitas sehari-hari. Ivan menceritakan bahwa
manusia hanya sebagai sebuah
dirinya selalu mencoba memahami suara
aset. Sebagai alat. Padahal manu-
hatinya dan membiasakan diri bermuhasa-
sia lebih dari itu.”
bah setiap hari. Ivan percaya bahwa suara
hati sangat berdekatan dengan Sang Pencip- Agama mengajarkan agar hubungan
tanya. Penulis bertanya kepada Ivan apak- sesama manusia berjalan dengan baik dan
ah praktik akuntansi yang melibatkan su- harmonis, karena semua manusia pada
ara hati dapat direalisasikan dalam praktik hakikatnya mempunyai derajat yang sama
akuntansi secara nyata. Sayangnya menurut di mata Allah. Implikasinya dengan pema-
Ivan, hingga saat ini keterlibatan suara hati haman akuntansi Fadli adalah, seharusnya
terganjal oleh sistem kapitalis yang telah manusia sebagai pelaku dalam akuntansi ti-
mengakar kuat di Indonesia. dak dianggap sebagai aset yang dapat diukur
Eidetic reduction yang dapat penulis secara kuantitatif, tetapi manusia lebih dari
abstraksi dari diskusi dengan Ivan adalah, itu. Realisasinya, menurut Fadli dilakukan
kesadaran Berketuhanan dalam segala ak- dengan cara membangun komunikasi yang
tivitas didapatkan Ivan dari hasil refleksi baik dengan partner kerja, dan mempertim-
pengalaman ibadahnya sehari-hari. Im- bangkan kesejahteraan karyawan sehingga
plikasinya adalah seharusnya memahami mereka lebih nyaman dalam bekerja.
Eidetic reduction yang penulis abstraksi
akuntansi disertai dengan kesadaran Ber-
dari studi fenomenologis berdiskusi dengan
ketuhanan agar mahasiswa akuntansi mem-
Fadli adalah, Fadli sudah memiliki kecer-
punyai karakter spiritualis, yang bertindak
dasan spiritual sehingga dapat memahami
berdasarkan nilai-nilai spiritual yang luhur.
akuntansi berlandaskan agama yang me-
Ivan menyayangkan bahwa sistem yang
manusiakan manusia dengan lebih meng-
berlaku di Indonesia menjadi penghambat
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...450

hargai orang lain. Poin plusnya adalah, tidak manusiawi, sampai harta
Fadli memiliki keyakinan yang kuat untuk orang dirampas, anak-istrinya
merubah sistem yang ada dengan mengusa- diculik. Merekapun mengambil
hakan perubahan semampu yang dia bisa. untung yang sangat tinggi. Maka
Caranya adalah melalui diskusi dengan te- dari itu Al-Kitab mengatakan bah-
man-temannya, lalu “mempengaruhi” lawan wa pedagang adalah orang-orang
bicaranya dengan pemikiran yang positif. yang berdosa besar.”
Menurut Fadli, cara ini memang tidak dapat
diberlakukan secara menyeluruh, tapi men- Pernyataan awal (noema) Agatha
gusahakan perubahan dari hal yang kecil menunjukkan bahwa Agatha mempunyai
merupakan kesadaran yang direalisasikan kesadaran spiritual dengan mencari tahu
dalam bentuk action yang nyata. ajaran agamanya mengenai akuntansi dalam
Lalu penulis bertanya kepada Agatha, Al-Kitab. Pada dasarnya segala aturan yang
bagaimana menurutnya ketika akuntansi di- diajarkan di masing-masing agama sebena-
kaitkan dengan faktor Ketuhanan. Agatha rnya sama, hanya penyampaian dan keper-
menjawab: cayaannya saja yang berbeda. Sebagai con-
toh, pada jawabannya Agatha mengatakan
“Aku mencoba mencari tahu bahwa pedagang itu berdosa besar karena
apakah di agama kalian (Islam), mengambil untung yang sangat tinggi, se-
akuntansi yang katanya kapitalis, hingga menyusahkan orang lain yang mem-
yang katanya dosa besar itu juga butuhkan. Dalam Islam, untung yang san-
dilarang dalam agamaku? Akh- gat tinggi adalah Riba. Islam melarang riba
irnya aku membuka Al-Kitab, aku sebagai sesuatu yang haram.
mencari pembahasan mengenai Menurut noesis Agatha, sebaiknya pen-
akuntansi dan aku menemukan, didikan agama ditanamkan dalam pendidi-
tetapi bukan tentang akuntansi kan akuntansi agar menghasilkan akuntan
melainkan tentang perpajakan. yang mempunyai moral value dari ajaran-
Menurut Al-Kitab, “Bayarlah apa ajaran agama. Idenya menarik, yaitu me-
yang harus kamu berikan kepada nyatukan kurikulum agama dengan kuri-
Negara”. Jadi perpajakan itu su- kulum akuntansi. Beruntung menjadi orang
dah ditulis dalam Al-Kitab sejak yang beragama, karena agama adalah pe-
jaman dahulu sekali, karena itu lindung untuk setiap perbuatan. Ajaran aga-
adalah bentuk kontribusi warga ma telah mengatur bagaimana seharusnya
Negara kepada Negaranya. Hanya manusia dalam beribadah, bertingkah laku,
sebatas itu. Bahkan menurut Al- dan bersosialisasi dengan sesama manusia.
Kitab, pedagang itu dikategori- Agatha bercerita bahwa dalam ajaran
kan sebagai orang-orang yang agamanya, diwajibkan untuk mengamalkan
berdosa.” sepuluh persen dari penghasilan yang di-
Kecerdasan Spiritual tampak pada in- dapat untuk pihak-pihak yang membutuh-
forman ketika sedang berdiskusi dengan kan. Kewajiban yang dinamakan perpuluhan
saya, dan itu ditunjukkan dengan kete- itu tercantum di dalam Al-Kitab. Menurut
gasannya dalam menjawab pertanyaan yang penulis, meskipun Agatha mengakui dirinya
penulis berikan terkait akuntansi dan spiri- adalah orang yang egois, tetapi niat baik dan
tual. Lalu penulis bertanya lagi, realisasinya patut diacungi jempol. Semua
agama telah mengajarkan bahwa manusia
“Mengapa Al-Kitab menyebut mempunyai kewajiban untuk saling berbagi
pegadang sebagai orang yang kepada sesamanya, terutama kepada pihak-
berdosa?” pihak yang membutuhkan, dan Agatha telah
Agatha menjelaskan kembali, mematuhi apa yang telah diajarkan dalam
agamanya untuk peduli kepada sesamanya
“Pedagang dimaksud sebagai
dengan beramal.
orang-orang yang berdosa karena
Lalu penulis meminta pendapatnya
mereka orang-orang yang licik,
mengenai potret buram praktik profesi akun-
dalam hal ini pedagang yang di-
tan, dikaitkan dengan konsep surga dan
maksud Al-Kitab adalah rentenir
neraka. Menurutnya tidak selamanya profesi
dan pihak yang memberi pinjaman
akuntan itu dikonotasikan dengan hal nega-
dengan bunga yang sangat tinggi.
tif. Tetapi potret buram profesi akuntan yang
Mereka kan terkadang sampai
451 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 441-456

negatif dapat disucikan kembali dengan ber- able, sehingga memahami bahwa akuntansi
buat lebih banyak kebaikan dalam kehidu- dan kesejahteraan masyarakat tidak ada rel-
pan sehari-hari. Berusahalah agar menjadi evansinya, karena akuntansi hanya untuk
akuntan yang baik, yang mempunyai moral kesejahteraan objeknya saja yaitu perusa-
value. Agatha meyakini bahwa manusia yang haan. Menurut Ivan, wajar jika perusahaan
melakukan lebih banyak kebaikan daripada mengutamakan menyejahterakan pihak-
keburukan akan masuk surga, begitu pula pihak yang berkaitan dengan perusahaan
dengan profesi akuntan. tersebut.
Berdasarkan studi fenomenologis, pen- Sebenarnya bukan tidak mungkin jika
ulis berdiskusi dengan Agatha, eidetic reduc- akuntansi dihubungkan dengan masyara-
tion yang dapat penulis abstraksikan adalah kat, tetapi objek utamanya bukan lagi peru-
Agatha sudah dapat memahami akuntansi sahaan, melainkan badan-badan kecil yang
dari sudut pandang spiritual dengan mema- orientasinya memang untuk kesejahteraan
tuhi ajaran agamanya, mengusulkan akun- sosial. Ivan berkata lagi:
tansi berlandaskan agama agar dapat mela-
“Beda jika akuntansinya dituju-
hirkan akuntan yang memiliki moral values.
kan kepada UKM, yang memang
Pendapat Agatha mengenai konsep surga
UKM itu prakteknya dengan ma-
dan neraka dengan profesi akuntan menu-
syarakat banyak. Bukan ke pe-
rut penulis dapat dikaitkan dengan konsep
rusahaan jadinya. Emang kamu
utilitarian, yaitu menekankan pentingnya
pernah lihat KAP kliennya UKM?
konsekuensi perbuatan dalam menilai baik
Kan perusahaan kan? Jadi jawa-
atau buruknya kualitas diri seseorang. Kon-
banku, kalau mau membawa
sekuensi perbuatan manusia menentukan
manfaat untuk masyarakat ban-
seluruh kualitas moralnya, begitupun den-
yak, solusinya adalah pengem-
gan para pelaku akuntansi.
bangan UKM itu sendiri. Buat me-
Menurut pernyataan (noema) Ivan,
ningkatkan ekonomi masyarakat.
akuntansi tidak ada relevansinya dengan
Karena yang bersangkutan lang-
manfaat untuk masyarakat. Penulis terher-
sung dengan masyarakat adalah
an-heran dengan jawaban lantangnya, yang
UKM, bukan perusahaan.”
mengatakan bahwa:
Informan beranggapan bahwa objek
“Permasalahannya selama ini
akuntansi adalah selalu perusahaan, se-
adalah, objek akuntansi itu apa.
hingga jika memahami akuntansi dan kes-
Perusahaan kan? Jadi ga akan
ejahteraan masyarakat tidak ada relevan-
bisa berguna buat orang banyak
sinya, karena akuntansi hanya untuk kes-
lah. Karena namanya perusa-
ejahteraan objeknya saja yaitu perusahaan.
haan, jadi ya hanya untuk orang-
Pemahaman ini muncul ketika proses be-
orang yang ada dalam perusahaan
lajar dan mengajar yang sudah dialaminya
itu saja. Ya sekarang masa objek
selama tiga setengah tahun. Tetapi menurut
akuntansimu itu pasar tradis-
penjelasan (noesis) Ivan, akuntansi bisa dipa-
ional, ya kan mana ada? Hahaha.
hami dari sudut pandang kecerdasan sosial,
Ya kan pasti perusahaan, atau
jika objek akuntansinya dirubah menjadi or-
badan-badan usaha yang profit-
ganisasi yang orientasinya pada bidang sos-
able. Jadi kalau berbicara tentang
ial, seperti UKM yang saat ini sedang dalam
kegunaannya untuk masyarakat
proses untuk berkembang. Solusinya adalah
banyak, ya ga nyambung! Dalam
dengan melakukan pengembangan UKM dan
artian, kamu berbicara masalah
menerapkan sistem akuntansi yang berguna
akuntansi, tapi objekmu itu pe-
untuk kesejahteraan untuk masyakarat dan
rusahaan. Apa ada akuntan yang
lingkungan sosial di sekitar.
mengaudit badan non profit? Ga
Eidetic reduction yang dapat penulis ab-
ada. Buat apa diaudit, lha wong
straksi adalah, Ivan masih belum dapat me-
mereka non profit kok.”
mahami akuntansi dari perpektif kesadaran
Yang penulis pahami dari jawaban sosial karena pemikirannya yang rasional.
lantang Ivan adalah, dirinya menganggap Implikasinya, Ivan berpendapat bahwa objek
bahwa objek akuntansi adalah selalu peru- akuntansi hanyalah perusahaan, dan akun-
sahaan dan badan-badan usaha yang profit- tansi tidak ada relevansinya jika dikaitkan
dengan sosial. Wajar menurutnya jika peru-
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...452

sahaan menyejahterakan pihak-pihak yang ganisasi yang dimetaforakan dengan zakat.


terlibat dalam perusahaan tersebut. Menurut penulis, Fadli sudah memiliki
Menurut noema Fadli, jika akuntansi kesadaran sosial dengan kepeduliannya ter-
dikaitkan dengan sosial sebenarnya berdam- hadap sesama dan keinginannya yang mulia
pak, hanya masih kurang signifikan. Terkait untuk bersedekah. Kesadaran ini diperoleh
atau tidaknya, tergantung pada pemikiran Fadli dari kehidupan sosialnya sehari-hari,
pelaku dalam akuntansi itu sendiri. Pemiki- juga dari apa yang sudah Fadli cita-cita-
ran yang Fadli maksud adalah bagaimana kan sejak dulu di bidang sosial yaitu ingin
pelaku akuntansi berinisiatif untuk peduli mendirikan panti asuhan. Implikasi ter-
kepada lingkungan sosial di sekitarnya. Say- hadap pemahaman akuntansi Fadli adalah
angnya selama ini kepedulian sosial pelaku agar akuntansi dapat membawa manfaat, ti-
akuntansi masih kurang signifikan karena dak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi
masih terpengaruh mindset yang kuat bah- masyarakat agar tercapai keseimbangan so-
wa kesejahteraan lingkungan sosial sekitar sial. Fadli menyayangkan realita yang terjadi
merupakan beban yang harus diminimalisir saat ini yaitu ketika pendapatan dari pajak
agar dapat memaksimalkan laba. yang seharusnya dapat menyejahterakan
Dalam penjelasan lebih lanjut (noesis), masyarakat malah disalahgunakan oleh ok-
Fadli mengatakan bahwa akuntansi dapat num-oknum untuk kepentingan pribadinya.
mempengaruhi dan dipengaruhi masyara- Menurut noema Agatha, alangkah bai-
kat. Jika akuntansi dicatat dan diolah den- knya jika pelaku akuntansi menanamkan
gan benar, seharusnya ada bagian yang di- nilai-nilai sosial dalam praktiknya. Akuntan-
alokasikan beberapa persennya untuk kes- si jika dikaitkan dengan sosial, tidak hanya
ejahteraan lingkungan sosial di sekitarnya. berhubungan dengan materi yang dikeluar-
Harapannya, akuntansi dapat membawa kan tetapi diawali dengan penerapan nilai-
manfaat, tidak hanya bagi perusahaan tetapi nilai positif dan niat baik terlebih dahulu.
juga bagi masyarakat agar tercapai keseim-
bangan sosial. “Menurutku, Akuntansi sosial itu
Lalu penulis bertanya kepada Fadli salah, karena bagaimanapun tu-
bagaimana pendapatnya mengenai apak- juan awalnya tetap pada profit dan
ah akuntansi seharusnya bertujuan untuk image perusahaan. Tetapi kembali
menghimpun kekayaan atau mendistribusi- lagi, itu adalah implikasinya ke-
kannya. Fadli tertawa lalu menjawab: pada perusahaan. Ketika perusa-
haan berbuat baik, lalu media me-
“Alangkah lebih baik jika akun-
liput, dan image perusahaan akan
tansi untuk mendistribusikan
menjadi baik. Kita kan tidak tau
kekayaan. Jika aku pengusaha,
bagaimana niat perusahaan yang
aku akan mengalokasikan be-
sebenarnya.”
berapa persen dari labaku untuk
masyarakat. Aku dari dulu punya Agatha menceritakan lebih lanjut (noe-
cita-cita punya panti asuhan. Itu sis) apa yang dirasakannya bahwa selama ini
yang aku kasih. Setelah mendapat praktik akuntansi sosial masih belum ses-
laba bersih yang benar-benar ber- uai dengan makna sosial itu sendiri, karena
sih, beberapa persennya pasti aku tidak ada yang tau bagaimana niat perusa-
alokasikan untuk sosial.” haan yang sebenarnya ketika peduli dengan
lingkungan sosialnya, entah murni dari niat
Akuntansi untuk mendistribusikan
baik atau untuk membangun citra yang baik
kekayaan adalah implementasi dari metafora
perusahaan tersebut. Selain itu akuntansi
amanah dalam akuntansi syariah. Amanah
sosial menurutnya masih juga berorientasi
direalisasikan dengan zakat atau sedekah. pada pemberian dalam wujud materi, pada-
Sebagaimana dijelaskan oleh Triyuwono hal di luar itu, pemberian nilai-nilai sosial
(2009) dalam bukunya Perspektif, Metodolo- juga penting.
gi dan Teori Akuntansi Syariah, Akuntansi Lalu penulis bertanya, apa yang Agatha
Syariah tidak terlepas dari konsep organ- harapkan dari akuntansi jika berkaitan den-
isasi syariah yang menggunakan metafora gan nilai-nilai sosial.
"amanah." Dalam bentuk yang lebih "opera-
sional," metafora "amanah" ini diturunkan “Hmm, yang aku harapkan adalah
menjadi metafora "zakat," atau realitas or- bagaimana akuntansi membuat
perusahaan agar tidak merugikan
453 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 441-456

lingkungan. Akuntansi punya an- tenaga kerjanya.”


dil besar terhadap kerusakan ling-
Kekayaan yang dimaksud Agatha disini
kungan, karena berkaitan dengan
bukanlah terkait material, tetapi kekayaan
proses produksi, bagaimana peru-
secara softskill. Bagaimana cara perusahaan
sahaan berjalan. Mungkin nggak
untuk berperan sebagai penggerak softskill
sih menciptakan lingkungan yang
masyarakat untuk kesejahteraan mereka.
go green, mempedulikan bagaima-
Realisasi distribusi kekayaan yang bersifat
na keberlanjutan lingkungannya.
material menurutnya adalah hal yang su-
Kalau baru sadar sekarang se-
dah biasa, tetapi jika realisasinya diwujud-
benarnya sudah agak terlambat
kan dengan mengajak masyarakat berjuang
ya, kenapa tidak sadarnya dari
bersama untuk kesejahteraan, itu baru luar
dulu?”
biasa.
Intentional analysis menunjukkan bah- Eidetic reduction yang dapat penulis
wa Agatha memperoleh kesadaran ini ketika abstraksikan adalah bahwa Agatha adalah
menempuh mata kuliah Akuntansi Pertang- seseorang yang memiliki kepedulian sosial
gungjawaban Sosial. Akuntansi jika dikait- sehingga dapat memaknai akuntansi jika
kan dengan sosial tidak hanya berhubungan dikaitkan dengan sudut pandang sosial. Im-
dengan masyarakat, tetapi juga dengan ling- plikasinya, Agatha memahami bahwa akun-
kungan. Agatha menyesali mengapa kesada- tansi jika dikaitkan dengan sosial tidak han-
ran tersebut baru didapat pada saat-saat ini ya berhubungan terhadap masyarakat luas
dan menurutnya penyadaran itu sudah agak saja, tetapi juga pada lingkungan di sekitar.
terlambat. Tapi menurut penulis, Agatha Bagaimana perusahaan mengupayakan un-
sudah mempunyai niat baik untuk peduli tuk menerapkan nilai-nilai sosial baik di
dengan kesejahteraan lingkungan meskipun dalam maupun di luar perusahaan, juga
hingga saat ini kepeduliannya baru sebatas melakukan program go green demi keberlan-
keinginan yang positif. jutan lingkungan.
Selain itu tentunya ada realisasi yang
Agatha usulkan untuk menyejahterakan PEMBAHASAN
masyarakat melalui akuntansi, yaitu beru- Ketiga informan dalam memahami
pa kepedulian sosial yang diwujudkan den- akuntansi diperoleh dari berbagai proses,
gan peduli pada softskill masyarakat. Con- dan proses tersebut merupakan rangkaian
tohnya, perusahaan memberikan edukasi dari pengalaman-pengalaman yang telah
kepada masyarakat disekitar lokasi peru- mereka jalani selama hidupnya. Berdasar-
sahaan untuk disertakan menjadi tenaga kan hasil dari studi fenomenologis terha-
kerja nantinya. Dengan cara seperti itu, dap ketiga informan, pemahaman akuntansi
perusahaan membuka lapangan kerja bagi mereka diperoleh dari karakter mahasiswa,
mereka sehingga dapat membantu untuk pengalaman, dam karakter dosen.
mengurangi angka pengangguran. Usul lain- Karakter mahasiswa mempengaruhi
nya dalam bentuk material yaitu melakukan pola pikir mereka, termasuk dalam mema-
profit sharing kepada masyarakat di sekitar hami akuntansi. Ketiga informan dalam
lokasi perusahaan. penelitian ini mempunyai karakter yang
Diskusi penulis lanjutkan dengan berbeda-beda sehingga pemahaman akun-
memberikan pertanyaan yang sama dengan tansi merekapun berbeda. Karakter Ivan
yang penulis tanyakan kepada Fadli, men- yang penyabar dan tegas membuatnya me-
genai apakah akuntansi seharusnya untuk mahami akuntansi dengan dominasi emo-
menghimpun kekayaan atau mendistribusi- sional yang baik. Fadli adalah orang yang
kannya. Agatha menjawab dengan nada religius, penyabar, kritis dan berjiwa sosial,
yang diplomatis, sehingga Fadli dapat memahami akuntansi
kecerdasan spiritual. Agatha adalah maha-
“Mendistribusikan kekayaan,
siswi yang pintar, rajin dan berprestasi di
dimana dengan akuntansi kita
bidang akademik. Karakter tersebut mem-
dapat mensejahterakan orang
buat Agatha memahami akuntansi didomi-
lain. Mengajak orang lain untuk
nasi oleh kecerdasan intelektualnya, meski-
menikmatinya, misalnya entre-
pun sebenarnya Agatha dapat memahami
preneur, mengajak orang untuk
akuntansi dari kecerdasan spiritual. Potensi
mengikuti jejak kita atau menjadi
diri tidak hanya untuk dimiliki secara indi-
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...454

vidual, alangkah baiknya jika potensi terse- sud dengan kecerdasan adalah kecerdasan
but dipancarkan untuk peradaban mengin- yang utuh, yaitu sadar diri, spiritual, dunia
gat kodrat manusia adalah sebagai makhluk dan alam semesta. Kecerdasan tidak han-
sosial. ya dipandang dari intelegensia saja tetapi
mengintegrasikan seluruh kecerdasan yang
Hampir seluruh pemahaman akuntansi in- telah disebutkan pada paragraf sebelumnya.
forman diperoleh dari pengalaman mereka Keseluruhan kecerdasan tidak hanya diinte-
selama proses perkuliahan. Semua infor- grasikan untuk kepentingan pribadi semata,
man merupakan mahasiswa Akuntansi S1 tetapi juga harus dipancarkan untuk per-
semester tujuh pada saat proses wawancara adaban. Sebagaimana yang telah dituliskan
dilakukan. Pada saat itu hampir seluruh oleh Al-Attas (1981), tujuan utama pendidi-
mata kuliah akuntansi telah mereka tem- kan adalah untuk adab dan peradaban.
puh sehingga menurut saya, mereka sudah Pemahaman mahasiswa mengenai
memahami akuntansi dengan baik. Selain akuntansi jika dilihat dari kulit terluarnya
dari proses belajar saat kuliah, pemahaman memang masih didominasi oleh kecerdasan
akuntansi juga diperoleh dari pengalaman intelektualnya. Namun melalui epoche,
spiritual dan sosial mereka masing-masing. dapat dilihat bahwa informan dapat mema-
Pengalaman spiritual berupa kebiasaan hami akuntansi dari sudut pandang spiritu-
beribadah rutin dan mematuhi ajaran-aja- al. Ditinjau dari sudut pandang kecerdasan
ran dalam agama. Sedangkan pengalaman emosional, bentuk pemahaman akuntansi
sosial adalah bagaimana setiap informan menurut Ivan adalah akuntansi seharusnya
berinteraksi dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya dipahami secara teoritis tetapi
juga kepedulian terhadap masyarakat dan juga dipahami berdasarkan hati agar tercipta
lingkungan di sekitarnya. keseimbangan dalam pendidikan akuntansi.
Pendidik Akuntansi, dalam hal ini Fadli menunjukkan kesadarannya bahwa
dosen mempunyai peran yang sangat besar selama ini perkuliahan akuntansi cender-
dalam memunculkan pemahaman akuntan- ung pada keahlian kognitif, sedangkan afek-
si mahasiswa, karena pendidik adalah salah tifnya masih sangat kurang, padahal afektif
satu pemeran penting dalam proses belajar adalah keahlian yang berkaitan dengan hati.
mahasiswa selama kuliah. Salah satu ele- Menurut Fadli, dengan perkuliahan akun-
men penting dalam perubahan pendidikan tansi yang melibatkan keahlian afektif dapat
akuntansi agar terlepas dari sekularisasi menginternalisasikan nilai-nilai luhur dalam
adalah peran dari pendidik akuntansi. Se- akuntansi. Sedangkan Agatha, meskipun
belum membimbing mahasiswa untuk me- dirinya memiliki pendapat yang rasionalis
mahami akuntansi yang seimbang dalam tetapi Agatha dapat memahami akuntansi
kecerdasan, pendidik harus menyadari ter- dari sudut pandang emosional, yaitu men-
lebih dahulu bahwa pendidikan akuntansi genai pendapatnya tentang keegoisan dalam
membutuhkan penyatuan dari berbagai akuntansi yang tidak memberikan keseim-
kecerdasan. Para pendidik akuntansi juga bangan pemasukan kepada para pelaku
harus menyadari bahwa setiap diri mem- yang terlibat akuntansi.
punyai berbagai macam kompetensi agar Dari sisi kecerdasan spiritual, Ivan
dapat memberikan perubahan terhadap berpendapat bahwa seharusnya mema-
pendidikan akuntansi. Metode pembelajaran hami akuntansi disertai dengan kesadaran
dan paradigma pendidik juga sangat ber- Berketuhanan agar mahasiswa akuntansi
peran penting dalam membentuk pemaha- mempunyai karakter spiritualis, yang ber-
man mahasiswa. Oleh karena itu pendidik tindak berdasarkan nilai-nilai spiritual yang
harus mempunyai kesadaran bahwa dalam luhur. Fadli memahami bahwa seharusnya
memberikan ilmu kepada mahasiswa meng- akuntansi dilandaskan berdasarkan agama,
gunakan kolaborasi dari berbagai macam karena ajaran agama telah mengatur agar
metode dan paradigma agar dapat tercapa- sesama manusia saling memperlakukan ses-
inya pendidikan akuntansi yang seimbang. amanya dengan baik. Fadli menginginkan
akuntansi yang memanusiakan manusia, ti-
SIMPULAN dak menganggap manusia sebagai aset yang
Walaupun penelitian ini mengklari- dapat diuangkan tetapi menghargai dan me-
fikasikan kecerdasan dari tiga sudut pan- nyejahterakan mereka. Agatha sudah dapat
dang, yaitu kecerdasan emosional, spiritual memahami akuntansi dari sudut pandang
dan sosial, namun sebenarnya yang dimak-
455 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 441-456

spiritual dengan mematuhi ajaran agaman- ing education and the accounting profession.”
ya, mengusulkan akuntansi berlandaskan Dengan kata lain, salah satu kesuksesan
agama agar dapat melahirkan akuntan yang dalam pendidikan akuntansi dicapai dengan
memiliki moral values. Karena menurut- meningkatkan kesadaran para pendidiknya.
nya, agama adalah pegangan setiap manu- Selain itu, metode pembelajaran yang digu-
sia dalam bertingkah laku ketika hidup di nakan oleh pendidik juga mempunyai pen-
dunia. garuh yang besar terhadap pemahaman
Beranjak pada kecerdasan sosial, Ivan dan paradigma mahasiswa. Ivan memahami
mempunyai pendapat yang berbeda dari akuntansi didominasi oleh kecerdasan emo-
kedua informan lainnya. Ivan masih belum sionalnya yang didapat dari perkuliahan
dapat memahami akuntansi dari perpektif yang dibimbing oleh sosok pendidik yang
kecerdasan sosial karena pemikirannya dikenal berparadigma interpretif dengan
yang rasional. Pendapatnya adalah bahwa metode pembelajaran menggunakan olah
objek akuntansi hanyalah perusahaan, dan rasa dan olah batin. Fadli memahami akun-
akuntansi tidak ada relevansinya jika dikait- tansi dengan kritis dan berlandaskan agama
kan dengan sosial. Wajar menurutnya jika diperoleh dari perkuliahan yang dibimbing
perusahaan menyejahterakan pihak-pihak oleh sosok pendidik yang dikenal berpara-
yang terlibat dalam perusahaan tersebut. digma kritis spiritualis dengan metode pem-
Fadli sudah memiliki kesadaran sosial, di- belajaran diskusi dan refleksi batin spiritual.
tunjukkan dengan kepeduliannya terhadap Agatha memahami akuntansi secara rasion-
sesama dan keinginannya yang mulia untuk al berdasarkan textbook diperoleh dari ke-
bersedekah. Pemahaman akuntansi Fad- nyamanannya mengikuti perkuliahan oleh
li adalah agar akuntansi dapat membawa sosok pendidik yang metode pembelajaran-
manfaat, tidak hanya bagi perusahaan teta- nya dikenal dengan ceramah dan pemberian
pi juga bagi masyarakat agar tercapai kes- tugas secara intensif.
eimbangan sosial. Menurut penulis, Agatha Beberapa metode pembelajaran ha-
adalah seseorang yang memiliki kepedulian rus dikolaborasikan dan ditransformasikan
sosial sehingga dapat memaknai akuntansi menjadi metode dialogis untuk menciptakan
jika dikaitkan dengan sudut pandang so- hubungan horizontal antara orang-orang
sial. Agatha memahami bahwa akuntansi yang terjalin dalam komunikasi tersebut.
jika dikaitkan dengan sosial tidak hanya Penelitian ini membuktikan bahwa melalui
berhubungan terhadap masyarakat luas proses pendidikan akuntansi yang dialogis,
saja, tetapi juga pada lingkungan di seki- pemahaman akuntansi mahasiswa dapat
tar. Bagaimana perusahaan mengupayakan diekstensikan tidak hanya dari kecerdasan
untuk menerapkan nilai-nilai sosial baik di intelektual saja, namun juga dari kecerdasan
dalam maupun di luar perusahaan, juga emosi, sosial serta spiritual/religius untuk
melakukan program go green demi keberlan- menghasilkan akuntan yang lebih utuh.
jutan lingkungan.
Hampir seluruh pemahaman akuntan- DAFTAR RUJUKAN
si informan dari berbagai sudut pandang di-
peroleh dari proses belajar selama perkulia- Agustian, A.G. 2005. Rahasia Sukses Mem-
han. Pendidik mempunyai peran yang pent- bangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ing dalam pembentukan pemahaman maha- ESQ: Emotional Spiritual Quotient The
siswa. Sebelum mengeksplorasi kecerdasan ESQ Way 165: 1 Ihsan, 6 Rukun Iman
mahasiswa, para pendidik harus menyadari dan 5 Rukun Islam. Jakarta. Penerbit
bahwa pendidikan adalah upaya untuk me- Arga.
nyatukan berbagai kecerdasan agar menca- Al-Attas, S.M.A.N. 1981. Islam dan Sekular-
pai pendidikan yang seimbang. Sebagaimana isme. Terjemahan. Penerbit Pustaka.
dikutip dari Kamayanti (2012), yaitu “before Bandung.
a lecturer could help students realizing their Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis.
holistic full competencies, they must at first be Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
consciuous of their own.” Dewantara, K.H. 1967. Karja Ki Hadjar De-
Chandra et al dalam Kamayanti (2012) wantara Bagian IIA: Kebudajaan. Jog-
menjelaskan bahwa “….improving the perfor- jakarta: Madjelis Luhur Persatuan Ta-
mance of accounting educators, while a diffi- man Siswa.
cult task, is critical to the success of account-
Mulia, Mengungkap Pemahaman Tentang Akuntansi dari...456

Ekasari, K. 2012. Internalisasi Nilai-Nilai Mulawarman, A.D. 2010. “Integrasi Paradig-


Pancasila dalam Pendidikan Akuntan- ma Akuntansi: Refleksi atas Pendeka-
si. Prosidig Konferensi Nasional Pendi- tan Sosiologi dalam Ilmu Akuntansi”.
dikan Akuntansi Indonesia, Jurusan Jurnal Akuntansi Multiparadigma. Vol-
Akuntansi FEB Universitas Brawijaya ume 1, Nomor 1, hal 161-162.
& IAI KAPd. Mulawarman, A.D. 2012. Pendidikan Akun-
Gambling, T and R.A.A. Karim. 1991. Busi- tansi Indonesia: Pro Neoliberal atau
ness and Accounting Ethics in Islam. Pancasila?. Prosiding Konferensi Nasi-
London. Mansell. onal Pendidikan Akuntansi Indonesia,
Hadiwinata, Bob Sugeng. 2002. Politic Bisnis Jurusan Akuntansi FEB Universitas
International. Kanisius. Brawijaya & IAI KAPd.
Kamayanti, A. 2012. Developing Conscious Prasetyo, W. 2012. Perbedaan Persepsi Nilai-
Accounting Educators: A Theatrical Nilai Spiritualitas Pelaku Akuntansi
Perspective. Tesis tidak dipublikasikan. (Manajer dan Praktisi) terhadap Akun-
Malang. Program Magister Akuntansi tansi Kreatif. Prosiding Konferensi
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Nasional Pendidikan Akuntansi Indo-
Bisnis Universitas Brawijaya. nesia, Jurusan Akuntansi FEB Univer-
sitas Brawijaya & IAI KAPd.
La’lang, A.K. 2010. Menanam Prinsip Ketu-
hanan: Menuai Keseimbangan Dalam Sanders, P. 1982. “Phenomenology: A New
Pendidikan Akuntansi. Jurnal Ilmiah. Way of Viewing Organizational Re-
(Online), (www.google.com, diakses search”. Academy of Management Re-
pada tanggal 27 Juli 2012). view. Vol 7, No3, hal 353-360.
Mathews, M.R. dan M.H.B. Parera. 1996. Ac- Setiawan, A.R. dan A. Kamayanti. 2012.
counting Theory and Development. In- Mendobrak Reproduksi Dominasi
ternational Thompson Publishing Com- Maskulinitas dalam Pendidikan Akun-
pany. South elbourne. tansi: Internalisasi Pancasila dalam
Pembelajaran Accounting Fraud. Pro-
Melandy, R dan N. Aziza. 2006. Pengaruh Ke-
sidig Konferensi Nasional Pendidikan
cerdasan Emosional terhadap Tingkat
Akuntansi Indonesia, Jurusan Akun-
Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan
tansi FEB Universitas Brawijaya & IAI
Diri sebagai Variabel Pemoderasi. Jur-
KAPd.
nal Ilmiah. Simposium Nasional Akun-
tansi 9 Padang. Tim Perumus KNPAI. 2012. Arsitektur Pen-
didikan Akuntansi Indonesia. Konfe-
Moleong, L.J. 2006. Metode Penelitian Kuali-
rensi Nasional Pendidikan Akuntansi
tatif. Bandung : ROSDA
Indonesia. Malang: Jurusan Akuntansi
Morgan, G. 1988. “Accounting as reality con- FEB Universitas Brawijaya & IAI KAPd.
struction: towards a new epistemology (www.google.com, diakses pada tanggal
for accounting practice”. Accounting, 19 Januari 2013)
Organizations and Society. Vol 13, No
Triyuwono, Iwan. 2007. “Mengangkat “Sing
5, hal 477-485.
Liyan” untuk Formulasi Nilai Tambah
Mudjianto, B. dan N. Kenda. 2008. Metode Syariah”. Jurnal Akuntansi Multipa-
Fenomenologi sebagai Salah Satu radigma. Volume 1, Nomor 1, hal 161-
Metodologi Penelitian Kualitatif dalam 162.
Komunikologi. Jurnal Ilmiah. (http://
Triyuwono, I. 2009. Perspektif, Metodologi,
jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jur-
dan Teori Akuntansi Syariah. Jakarta:
nal/11105585.pdf, diakses pada tang-
Rajawali Press.
gal 22 Januari 2013)
Yuniani, A. 2010. Pengaruh Kecerdasan
Mulawarman, AD. 2006. “Pendidikan Akun-
Emosional terhadap Tingkat Pemaha-
tansi Berbasis Cinta: Lepas dari He-
man Akuntansi. Skripsi tidak dipub-
gemoni Korporasi Menuju Pendidikan
likasikan. Semarang. Fakultas Ekono-
yang Memberdayakan dan Konsepsi
mi Universitas Diponegoro.
Pembelajaran yang Melampaui”. Ekui-
tas. Vol 12, No 2, hal 142-158.

Anda mungkin juga menyukai