PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
MODUL 1 & 2
SUHENDRA, M.Pd
MODUL 1
LANDASAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
PENDAHULUAN
Jenjang pendidikan dasar mencakup Pendidikan Anak Usia Dini Formal (PAUD
Formal), Taman Kanak-kanak atau TK dan pendidikan di Sekolah Dasar (SD), serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Dilihat dari kedudukan dan perannya, SD merupakan jenis
pendidikan formal paling awal yang member landasan bagi pendidikan selanjutnya, yaitu
pendidikan SMP. Mulai dari Sekolah Dasar inilah proses pencerdasan anak bangsa secara
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara tegas dinyatakan bahwa salah satu
kehidupan bangsa.
Modul ini merupakan bagian dari mata kuliah Perspektif Pendidikan Sekolah Dasar,
yang secara khusus membahas Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, yang meliputi landasan
pendidikan sekolah dasar. Dalam mempelajari modul ini anda akan diajak untuk menjelajahi
berbagai sisi dari pemikiran pakar-pakar terkait tentang sistem pendidikan nasional. Secara
SUHENDRA, M.Pd
proporsional penjelajahan terhadap pemikiran tersebut akan mencakup pembahasan tentang :
SUHENDRA, M.Pd
KEGIATA BELAJAR 1
LANDASAN FILOSOFIS, PSIKOLOGIS-PEDAGOGIS DAN SOSIOLOGIS-
ANTROPOLOGIS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Pandangan Filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan
dalam kehidupan manusia. Pertanyaan yang mendasari landasan filosofis yaitu untuk apa
Cara pandang psikologis-pedagogis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
Cara pandang sosiologis-antropologis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
sosialisai atau pendewasaan peseta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan proses
enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peseta didik yang sedang
mendewasa dalam konteks pembudayaan. Pertanyaan pokok dalam kedua proses tersebut
konstektual sikap sosial dan nilai-nilai kebudayaan untuk kepentingan pesrta didik dalam
untuk menampung anak usia sekolaj 6 (enam) sampai 13 (tiga belas) tahun.
Landasan ini mewakili cara pandang pakar dalam bidang filsafat, psikologis,
pedagogik/ ilmu pendidikan untuk usia 6-13 tahun. Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan salah satu bentuk pendidikan pada pendidikan dasar
SUHENDRA, M.Pd
Pelembagaan proses pendidikan untuk usia dalam sistem pendidikan
sistemik.
Proses pendewasaan yang sistematik dan sistemik itu diyakini lebih efektif
pendidikan persekolahan.
Terkait pada berbagai pandangan pakar tersebut diatas, marilah kita bahas
pendidikan SD/MI
bukan pula sebagai tampilan kesadaran dari bentuk yang ada dengan
SUHENDRA, M.Pd
Secara teoritik perkembangan kognitif ,mencakup 3 proses mental yaitu
Tahap praoperasional
musik dan lainya. Teori ini mendasari pada konsep bahwa aktivitas mental
adalah sesuatu hal yang unik hanya pada manusia. Hal ini merupakan
SUHENDRA, M.Pd
Pertumbuhan dan perkembangan kognitif seseorang
suasana psikologis
- mediasi
kemampuannya.
- Teori Humanistik
berikut :
dalam seni, impian, cerita dan fantasi sebagai hal yang penting
dalam kehidupan.
seperti isyarat dan nada suara karena diyakini hal itu sebagai
SUHENDRA, M.Pd
Kurikulum bermuatan humanistic memusatkan pada isu-isu tentang
Dilihat secara sosilogis dan antropologis masyarakat dan bangsa Indonesia sangatlah
heterogen dalam segala aspeknya. Masyarakat dan bangsa Indonesia memiliki fenomena
yang bersifat pluralistic. Keaadaan itu yang merupakan suatu condition sine quanom atau
kenyataan yang merupakan keniscayaan yang secara nyata akan mempengaruhi praktis atau
kehidupan nyata pendidikan nasional kita, oleh karena itu, system pendidikan nasional
Secara sosiologis Indonesia merupakan masyarakat agraris dan maritime yang secara
SUHENDRA, M.Pd
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kealitas
kehidupannya. Bila semua prinsip pendidikan nasional dapat diwujudkan dengan baik, maka
keberagaman yang dimiliki oleh masyarakat dan bangsa Indonesia akan terakomodasi dalam
sistem pendidikan nasional. Dengan demikian pendidikan sekolah dasar akan mampu
pengembangan diri sebagai individu purta putrid Indonesia dan member landasan yang kuat
Kesemua hal itu merupakan kenyataan yang perlu terakomodasi dalam pelaksanaan system
pendidikan nasional. Terkait erat dengan keberagaman masyarakat dan bangsa Indonesia
dan tidak diskriminatif, pendidikan terbuka dan multimakna, pendidikan sebagai proses
SUHENDRA, M.Pd
MODUL 2
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
PENDAHULUAN
Dalam modul 1 telah dikaji landasan pendidikan SD yang merupakan fondasi dari
berbagai pemikiran dan praktek dalam mengembangkan pendidikan SD. Secara garis besar,
modul ini akan memandu anda untuk mengkaji fungsi dan tujuan pendidikan SD, cirri khas
pendidikan SD, tatanan organisasi pendidikan SD, serta berbagai bentuk penyelenggaraan
pendidikan SD.
zaman. Oleh karena itu, wawasan guru tentang karakteristik pendidikan SD harus selalu
berkembang, sehingga mampu berperan sebagai guru SD pada era globalisasi ini. Penguasaan
wawasan yang lebih komprehensif tentang pendidikan SD, yang selanjutnya akan membuat
kita merasa lebih yakin akan segala tindakan yang akan dilakukan sebagai guru SD.
KEGIATAN BELAJAR I
FUNGSI, TUJUAN DAN CIRI-CIRI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional
yang tercamtum dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Sistem
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
SUHENDRA, M.Pd
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis,
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional seperti dikutip di atas, tujuan pendidikan
dasar adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan aggota umat manusia
serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Khusus untuk SD, tujuan
ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangnya, serta
Jika disimak secara cermat, tujuan pendidikan SD dapat dipilah menjadi 3 kelompok
sebagai berikut :
setiap orang untuk mampu hidup secara wajar dalam masyarakat yang selalu
berkembang.
Keterampilan dasar ini sering disebut life skills. Life Skills dapat dimaknai sebagai
keterampilan yang diperlukan oleh setiap orang agar mampu menjalani hidup
secara wajar dan sukses. Paling tidak keterampilan hidup dapat dipilah menjadi :
kemampuan diri, memiliki rasa percaya diri ataupun mampu mengendalikan diri
SUHENDRA, M.Pd
3. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan SMP
Dalam uraian ini, kita hanya akan membahas secara sepintas komponen-komponen
tersebut untuk melihat perbedaannya dengan satuan pendidikan lainnya. Secara lengkap
pembahasan dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu karakteristik umum dan
Ada emapat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu sebagai berikut :
buah pikiran sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber,
kepada orang lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
berkembang. Siswa yang terlatih daya nalarnya, tidak akan cepat percaya pada
SUHENDRA, M.Pd
2. Karakteristik Khusus Pendidikan SD
fasilitas.
a. Siswa SD
Siswa SD adalah anak-anak yang berusia 6-12 tahun. Dari segi kemampuan
yang terpadu, serta belum mampu melihat sesuatu sebagai bagian yang
terpisah-pisah.
b. Guru SD
Tugas guru SD berbeda dari tugas guru SMP dan SMA. Guru SD adalah guru
kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran di SD, yaitu Bahasa
kelas, guru SD bertanggung jawab penuh pada kelas yang dipegangnya, mulai
dari kehadiran siswa sampai pemberian rapor. Selain itu guru SD juga
c. Kurikulum
kemampuan dasar anak SD. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib
memuat :
Pendidikan agama
SUHENDRA, M.Pd
Pendidikan kewarganegaraan
Bahasa
Matematika
Keterampilan/ kejuruan
Muatan lokal
berubah menjadi sistem semester sampai sekarang. Durasi per jam pelajaran
d. Pembelajaran
pandangan holistic anak serta perkembangan kognitif anak yang masih dalam
Secara umum dapat dikatakan bahwa gedung SD terdiri dari 3-6 ruang kelas,
ruang guru dan ruang kepala sekolah. Ruang khusus untuk administrasi atau
SUHENDRA, M.Pd
KEGIATAN BELAJAR 2
TATANAN ORGANISASI DAN BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam UU No. 20/2003
bertaraf internasional.
menengah.
mempunyai peran dalam pendidikan. Peran masyarakat secara umum, pendidikan berbasis
masyarakat, serta dewan pendidikan dan komite sekolah. Dewan dan komite sekolah
merupakan lembaga mandiri yang berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan
SUHENDRA, M.Pd
Secara lebih teknis, pengelolaan pendidikan SD terdapat dalam Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP) tentang pendidikan dasan dan menengah. Butir-butir penting yang dapat
1. Pengelolaan
SUHENDRA, M.Pd
perkembangan kecerdasan intelektual dan emosional, perkembangan
kamar kecil.
nasional pendidikan.
secara bertahap.
1. Sekolah Dasar
2. Madrasah Ibtidaiyah
5. SD Inklusi
Sementara itu, pendidikan SD yang bersifat nonformal tersiri dari paket A dan Sekolah
SUHENDRA, M.Pd
2. SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus
c. Tersedia pendidikan khusus ujian dan sertifikat bagi siswa yang memenuhi
e. Jumlah siswa dalam satu kelas relative kecil, sekolah ini juga dapat
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
mental, sosial dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. SDLB
berbaur anak biasa (normal) dengan anak luar biasa. Konsep inklusi sebenarnya
berawal dari Gerakan Pendidikan untuk Semua yang dicanangkan ole UNESCO.
SUHENDRA, M.Pd
dengan anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus karena mempunyai
harus dilengkapi dengan Guru Pembimbing Khusus (GPK), yaitu guru yang
5. Program Paket A
diperuntukkan bagi para peserta didik yang berusia 15-44 tahun.Bersamaan dengan
wajib belajar 9 tahun bagi warga Negara yang karena berbagai alasan tidak
a. Sekolah rumah memberikan suasana belajar yang lebih memotivasi dari pada
SUHENDRA, M.Pd
c. Orang tua tidak setuju dengan kurikulum yang digunakan di sekolah yang
f. Ada anak yang memang memerlukan bantuan khusus yang tidak dapat
a. Sekolah rumah tunggal yaitu sekolah rumah yang diselenggarakan oleh orang
orang tua dari dua atau lebih keluarga lain yang menerapkan sekolah rumah.
majemuk.
SUHENDRA, M.Pd