PROPOSAL
Oleh:
TANTI PRATIWI
NIM. 11870320242
industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi akuntansi, hal ini
sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah
terhadap mata kuliah ataupun aktivitas belajar serta aktivitas perkuliahan. Faktor
memperhatikan pemaparan materi di kelas, sikap cuek dengan situasi kelas, dan
juga tidak memperhatikan tugas yang diberikan. Oleh karena itu, kecerdasan yang
dimiliki oleh mahasiswa sangat mempengaruhi bagaimana suatu materi yang
sudah dimiliki seorang akuntan agar bisa melaksanakan peran profesi akuntan di
seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari dalam
dari nilai-nilai yang didapatkannya dalam mata kuliah tetapi juga apabila
kondisi kesehatan, kurang minat terhadap mata kuliah, adanya masalah pribadi
atau masalah keluarga, dan cara penyampaian materi oleh dosen. Karena adanya
kurangnya menguasai konsep - konsep yang terkait. Oleh karena itu, perguruan
mengubah kondisi kehidupan yang tidak menyenangkan menjadi suatu hal yang
wajar untuk diatasi. Masih menurut Goleman (2007:105), biasanya pada orang-
orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung
memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung
menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan
(2003), Hakim (2010), Laksmi dan Sujana (2017) bahwa kecerdasan emosional
makna dan juga nilai, yaitu menempatkan perilaku dan juga hidup manusia
didalam konteks makna yang lebih luas dan karya, serta menilai bahwa tindakan
ataupun hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Khavari
(2000) mengemukakan kecerdasan spiritual sebagai dimensi nonmaterial atau jiwa
manusia. Kecerdasan spiritual juga diartikan sebagai permata yang belum diasah
menjadi mengkilap dengan tekad yang besar, menggunakan nya menuju kearifan,
dan juga kecerdasan emosional memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu
sebab itu, mahasiswa yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi akan
memotivasi dirinya sendiri untuk untuk lebih giat lagi dalam belajar karena
ingin tahu yang tinggi, sehingga mempunyai motivasi untuk selalu belajar dan
mempunyai kreativitas yang tinggi juga. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa yang
belajar yang terjadi yaitu melakukan segala cara untuk mendapat nilai yang baik,
Laksmi dan Sujana (2017), serta Clarken (2010), mendapatkan hasil dari
Selain itu, Junifar (2015) juga meneliti pengaruh kecerdasan spiritual dalam
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
peranannya (Lunenburg, 2011). Menurut Smith (2001) belajar yang efisien dapat
diraih apabila menggunakan strategi yang sangat tepat, yakni adanya pengaturan
dan juga untuk mengikuti ujian. Semakin baik perilaku belajar seorang mahasiswa
maka akan semakin baik juga tingkat pemahaman akuntansinya (Mulyana dan
Kurniawan, 2019).
Ade ,2017) mendapatkan hasil dari prilaku belajar yang berpengaruh positif
terhadap pemahaman akuntansi. Namun penelitian lain yang telah dilakukan oleh
Minat belajar diartikan sebagai suatu situasi yang terjadi jika seseorang
melihat ciri-ciri serta makna sementara situasi yang dihubungkan dengan cita-cita
atau kebutuhannya sendiri (Sardiman, 2011). Oleh sebab itu, apa yang dapat
dilihat dari seseorang sudah tentu dapat membangkitkan minatnya sejauh mana
yang dilihat itu memiliki hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal tersebut,
menjelaskan bahwa minat yaitu cenderung kepada jiwa seseorang (bisanya akan
disertai dengan perasaan senang), sebab merasa ada kepentingan dengan sesuatu
itu. Aktivitas belajar mahasiswa cenderung sebagian besar dipengaruhi oleh minat
belajar yang besar, oleh karena itu, seseorang akan melakukan segala sesuatu yang
akan mereka minati. Sebaliknya tanpa memiliki minat, seseorang tidak akan
pemahaman akuntansi. Namun penelitian lain yang telah dilakukan oleh (Dini,
pemahaman akuntansi.
hal yang penting juga untuk dipertimbangkan. Seorang mahasiswa yang menaruh
minat besar terhadap mata kuliah akuntansi akan memusatkan perhatiannya lebih
intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan mahasiswa tadi untuk belajar
lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Minat belajar yang
kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Minat belajar mahasiswa erat
kaitannya dengan penggunaan waktu yang baik untuk belajar maupun kegiatan
lainnya. Minat belajar yang tinggi akan dapat terwujud apabila mahasiswa sadar
akan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa, sehingga mampu meningkatkan
motivasi dan disiplin diri agar mampu mencapai target yang diinginkan dalam
akuntansi dengan tekun seperti rajin belajar, mereka merasa senang dalam
dalam menyelesaikan belajar soal-soal latihan karena adanya daya tarik yang
diperoleh dengan mempelajari akuntansi. Proses belajar akan berjalan lancar bila
disertai minat belajar yang tinggi. Oleh sebab itu, dosen perlu mengembangkan
minat mahasiswa supaya perkuliahan yang diberikan oleh dosen dapat diterima
Manajemen ankatan 2019 karena terbutki dari adanya beberapa temua dari
termotivasi untuk belajar dan juga sulit untuk dapat berkonsentrasi sehingga hal
mahasiswa tersebut akan sulit untuk memahami dan mengerti suatu mata kuliah.
Dengan melihat uraian latar belakang masalah di atas, penulis merasa perlu untuk
Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Syarif Kasim Riau).
masalah penelitian ini, maka masalah utama yang akan dibahas dalam penelitian
akuntansi?
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
memperluas pemehaman.
1.5 Sistematika Penelitian
dilakukan, maka disusunlah sistematika penulisan yang berisi tentang hal – hal
BAB I : PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
oleh Fishbein dan Ajzen (1975) yang menjelaskan bahwa perilaku dilakukan
karena individu mempunyai niat untuk melakukannya dan terkait pada kegiatan
asumsi, pertama, manusia melakukan sesuatu dengan cara yang masuk akal.
menyatakan niat berperilaku dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sikap berperilaku
Ada dua konsep utama dalam TRA : “prinsip-prinsip kompatibilitas” dan konsep
“niat perilaku”. Prinsip-prinsip kompatibilitas menentukan bahwa untuk
dan waktu, sikap tertentu yang sesuai dengan target tertentu, waktu dan konteks
harus dinilai. Konsep niat perilaku menyatakan bahwa motivasi individu untuk
perilaku (Fishbein & Ajzen, 1975). Niat perilaku menunjukkan berapa banyak
Komitmen yang lebih tinggi lebih berarti memungkinkan perilaku yang akan
dilakukan.
2. Teori Motivasi
Teori motivasi yang banyak dikemukakan oleh para ahli terbentuk dari
yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun
dari luar individu (motivasi ekstrinsik)”. Unsur intrinsik dan ekstrinsik yang
berikut ini :
sayang keluarga.
sosial seseorang.
hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang
kegiatan.
3. Teori Belajar
pula berbagai macam teori tentang belajar. Wasty (2006) mengelompokkan teori
Dengan demikian, dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat
siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu dan
masa sekarang, dan bahwa semua tingkah laku adalah merupakan hasil
belajar.
tingkah laku itu terjadi. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung
sebuah masalah.
membaca, menulis dan berhitung yang merupakan ketrampilan kata dan angka
(IQ) seperti bakat, ketajaman sosial, hubungan sosial, kematangan emosi dan lain-
psikolog bernama Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari
a. Empati (kepedulian)
c. Mengendalikan amarah
d. Kemandirian
f. Disukai
h. Ketekunan
i. Kesetiakawanan
j. Keramahan
k. Sikap hormat
dengan tepat dan menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan
sehari-hari.
wilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi dan sensasi
mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain, dan untuk
diri dan motivasi) dan dua komponen berupa kompetensi sosial (empati dan
sebagai berikut:
perasaan dalam dirinya dan digunakan untuk membuat keputusan bagi diri
sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan
3) Percaya diri (self confidence), yaitu keyakinan tentang harga diri dan
kemampuan sendiri.
diri, yaitu:
yang merusak.
kinerja pribadi.
perubahan.
c. Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap saat
lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif.
d. Empati (Emphaty)
meyakinkan.
perusahaan.
Kecerdasan spiritual ditemukan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall pada
Spiritual berasal dari bahasa Latin spiritus yang berati prinsip yang
bahasa Latin sapientia (sophia) dalam bahasa Yunani yang berati ’kearifan’
(Zohar dan Marshall, 2001). Zohar dan Marshall (2001) menjelaskan bahwa
ketuhanan, sebab seorang humanis atau atheis pun dapat memiliki spiritualitas
tinggi. Kecerdasan spiritual lebih berkaitan dengan pencerahan jiwa. Orang yang
para ahli dalam Zohar dan Marshall (2001) dan Agustian (2001):
a. Sinetar (2000)
Sinetar (2000) mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai pikiran yang
Khavari (2000), kecerdasan spiritual sebagai intan yang belum terasah dan
dimiliki oleh setiap insan. Manusia harus mengenali seperti adanya lalu
yang abadi.
persoalan.
untuk meberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui
menjadikan seseorang dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta
cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup karena
a. Prinsip Bintang
Prinsip bintang adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada Allah SWT.
Semua tindakan yang dilakukan hanya untuk Allah dan tidak mengharap
tugas dilakukan dengan disiplin dan baik sesuai dengan sifat malaikat yang
c. Prinsip Kepemimpinan
d. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran adalah prinsip berdasarkan iman kepada kitab. Suka
kebenaran yang hakiki. Berpikir kritis terhadap segala hal dan menjadikan
Prinsip masa depan adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada ”hari
f. Prinsip Keteraturan
Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan spiritual berdasarkan teori Zohar dan
Memiliki kesadaran diri yaitu adanya tingkat kesadaran yang tinggi dan
menanggapinya.
b. Memiliki Visi
Memiliki visi yaitu memiliki pemahaman tentang tujuan hidup dan
c. Bersikap Fleksibel
aktif untuk mencapai hasil yang baik, memiliki pandangan yang pragmatis
d. Berpandangan Holistik
Berpandangan holistik yaitu melihat bahwa diri sendiri dan orang lain
saling terkait dan bisa melihat keterkaitan antara berbagai hal. Dapat
e. Melakukan Perubahan
kemudahan untuk bekerja melawan konvensi dan status quo dan juga
f. Sumber Inspirasi
Sumber inspirasi yaitu mampu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain
g. Refleksi Diri
pokok.
2.1.3 Perilaku Belajar
Semangat, cara belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi
oleh kesadaran akan adanya tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan
penting daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses belajar dijalankan dengan baik,
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar
adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Ada beberapa
b. Laurine (1958)
proses, kegiatan, dan bukan hasil atau tujuan. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa belajar bukan hanya mengingat dan bukan hanya penguasaaan
menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman
yang lalu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa perubahan tingkah laku dapat
Menurut Good dan Boophy (1977), belajar adalah suatu proses yang tidak
dapat dilihat dengan nyata. Proses tersebut terjadi dalam diri seseorang
Boophy (1977), belajar bukanlah suatu tingkah laku yang tampak, tetapi
yang paling utama adalah proses yang terjadi secara internal pada individu
e. Hintzman (1978)
dan perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan atas dasar
merupakan proses yang dilakukan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk memperoleh tingkah laku
Ini berarti bahwa, hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku,
yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
tingkah laku yang terjadi tidak segera nampak pada saat proses belajar
d. Perubahan tingkah laku yang merupakan hasil latihan atau pengalaman. Ini
tingkah laku.
a. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
meliputi:
fisik individu.
mahasiswa.
menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini yang akan mempengaruhi prestasi
belajar (Hanifah dan Syukriy ,2001). Menurut Suwardjono (2004) perilaku belajar
mengikuti pelajaran dengan tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan
c. Kunjungan ke Perpustakaan
perpustakaan.
mahasiswa ketika akan menghadapi ujian. Setiap ujian tentu dapat dilewati
oleh seorang siswa dengan berhasil jika sejak awal mengikuti pelajaran,
siswa harus menyiapkan diri dengan belajar secara teratur, penuh disiplin,
dan konsentrasi pada masa yang cukup jauh sebelum ujian dimulai.
sebuah prestasi atau cita-cita yang diharapkan, bahwa belajar dengan minat akan
jauh lebih baik hasilnya, bila dibandingkan dengan belajar tanpa disertai dengan
adanya minat (KBBI, 2002). Penelitian Ishak (2013) yang meneliti tentang
dengan minat akan jauh lebih baik hasilnya, bila dibandingkan dengan belajar
tanpa disertai dengan adanya minat (KBBI, 2002). Minat belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu keinginan yang tidak dapat dipaksakan oleh siapapun
untuk melakukan apa yang disukainya. Minat disini adalah keinginan peserta
didik yang benar-benar datang dari lubuk hatinya yang paling dalam untuk
mempelajari suatu ilmu. Minat seseorang bisa diketahui saat orang tersebut
merasa suka dan nyaman dengan apa yang mereka lakukan, selain itu minat
dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu hal dengan serius dan dengan
hasil maksimal.
suatu ketertarikan pada sesuatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh
dan timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat
yang
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang bersankutan.
Akuntansi sering diartikan terlalu sempit sebagai proses pencatatan yang bersifat
teknis dan prosedural dan bukan sebagi perangkat pengetahun yang melibatkan
manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan menjadikan dasar kepada
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol
Paham dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pandai atau
atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi
adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi. Dalam hal ini,
Tabel 2
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Alat Hasil
Penelitian yang analisis penelitian dan
diteliti kesimpulan
1. Syukriy Pengaruh Hasil analisis
Abdullah Perilaku menunjukkan
(2001) Belajar bahwa secara
Terhadap parsial hanya
Prestasi faktor
Akademik kunjungan
Mahasiswa keperpustakaan
Akuntans dan
kebiasaan
menghadapi
ujian yang
signifikan.
Tetapi secara
simultan
perilaku
belajar
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
prestasi
belajar.
2. Eka Indah Pengaruh Kecerdasan
Trisniawati Kecerdasan emosional
(2003) Emosional tidak
Terhadap berpengaruh
Tingkat secara
Pemahaman signifikan
Akuntansi terhadap
tingkat
pemahaman
akuntansi
yang ingin dilakukan. Dalam konteks yang lebih sederhana, kerangka pemikiran
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
akademik murni yang diukur dengan IQ. Kecerdasan emosional yang baik dapat
diri, berempati, dan kemampuan sosial. Oleh karena itu, mahasiswa yang
memiliki ketrampilan emosi yang baik akan berhasil di dalam kehidupan dan
ketrampilan emosi yang kurang baik, akan kurang memiliki motivasi untuk
pada tugas-tugas individu tersebut sebagai mahasiswa. Maka dari uraian diatas
pemahaman akuntansi.
perilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
dan EQ secara efektif. Kecerdasan spiritual yang baik dapat dilihat dari
yang tinggi akan memotivasi mahasiswa untuk lebih giat belajar karena
mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, sehingga memiliki motivasi untuk selalu belajar dan memiliki
kreativias yang tinggi pula. Begitu pula sebaliknya, mahasiswa dengan kecerdasan
spiritual yang rendah akan kurang termotivasi dalam belajar yang terjadi adalah
melakukan segala cara untuk mendapatkan nilai yang baik, sehingga pemahaman
dalam akuntansi menjadi kurang. Maka dari uraian diatas dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat
yang sesuai dengan tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut
tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi
yang baik dapat dilihat dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca
belajar belajar yg jelek akan mengarah pada pemahaman terhadap pelajaran yang
kurang maksimal. Maka dari uraian diatas dapat ditari hipotesis sebagai berikut:
akuntansi.
Minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada sesuatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba atau
Minat juga diartikan sebagai kondisi yang terjadi disertai perasaan senang
(2001:213). oleh karena itu, seseorang akan melakukan segala sesuatu yang akan
mereka minati. Sebaliknya tanpa memiliki minat, seseorang tidak akan melakukan
sesuatu (Usman, Husaini, 2013). Maka dari uraian diatas dapat ditari hipotesis
sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
mengumpulkan data dari para responden yang terdaftar dengan cara menyebarkan
tersebut akan dilakukan. Adapun lokasi tempat yang akan dilakukan peneliti
adalah di Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Syarif Kasim
Riau
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul
banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Dalam penelitian ini
dan Sosial Uin Suska Riau. Mahasiwa yang konsentrasi akuntansi perpajakan
yang diambil sebagai sampel karena diangap memiliki pemahaman tentang pajak.
purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling
khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehinga diharapkan tujuan penelitian
2019 44 Mahasiswa
Total 44 Mahasiswa
Berdasarkan kategori tersebut maka didapat jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 44 mahasiswa.
3.4. Jenis dan Sumber Data
menggunakan data berupa angka. Data primer diperoleh secara langsung dari data
internal yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau dari sumber asli. Data
penelitian.
pada informasi yang diperoleh langsung (dari tangan pertama) oleh penelititerkait
dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi. Data primer dapat
berupa opini subyek (orang) secara individu atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.Data
primer dalam penelitian ini berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden.
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SUSKA Riau. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data hasil kuesioner yang ditunjukan kepada
uin suska riau secara langsung. Kuesioner adalah cara pengumpulan data yang
untuk diisi sesuai dengan keperluan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini untuk memperoleh data yang relefan dari responden dan skala pengukuran
yaitu:
dilapangan.
yang akan penulis ajukan pada responden. Dimana responden diminta menjawab
Ukur
Akuntansi Manajemen
(Y)
2. Motivasi
a. optimisme
2. kebiasaan membaca
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Pada penelitian ini,
Data penelitian dianalisis dan diuji dengan beberapa uji statistik yang
terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan dan analisis regresi
data dari veriabel yang diteliti).Item dikatakan valid pasti reliable. Dianggap valid
correlation lebih besar dari 0,05 atau dikatakan valid apabila nilai rhitung lebih
diperoleh hasil yang tidak berbeda (terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda). Uji realibilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrument telah
waktu.
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum,
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum.
mendeskripsikan data yang menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah
untuk dipahami.
untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.
hubungan yang signifikan adan respretatif maka model tersebut harus memenuhi
asumsi klasik regresi. Model regresi linier berganda mengasumsikan tiga hal
penting yaitu: tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak
terjadi multikolinearitas diantara koefisien regresi yang diuji. Uji asumsi klasik
estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari bias yang mengakibatkan hasil
regresi yang diperoleh tidak valid dan akhirnya hasil regresi tersebut dapat
Menurut Ghozali (2013: 110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai
variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan
1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik
asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model
Uji kolmogorov smirnov (KS) adalah alat uji statistik yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu sampel berasal dari suatu populasi yang miliki sebaran
1. jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka data penelitian
berdistribusi normal.
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
Menurut Ghozali (2013: 91) uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel- variabel bebas. Pada
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
ini tidak orthogal.variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi
adanya multikolinearitas.
2. Atau multikolinearitas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat
3. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas mendekati 0
analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebi terhadap variabel
terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan
kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), ..., (Xn) dengan satu
variabel terikat.
Dimana:
X1 = Persepsi
X2 = Motivasi
e = Error
regresi linear berganda berdasarkan uji secara parsial (Uji t), uji secara simultan
berikut:
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hiotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tersebut tidak
Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua
(Ghozali,2013)