Annisa Fairuz Shafa Hendrawan1, Hanifah Nur Fitriana2, Syekhah Najwa Huda3, Ulya
Makhmudah4
Universitas Sebelas Maret
Email: haanifahn20@student.uns.ac.id
Abstrak
Kemampuan dalam mengelola emosi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh
individu dalam mengungkapkan emosi yang dialaminya tanpa menekan dan terlalu berlarut-
larut dalam emosi tersebut. Individu diharapkan mampu mengungkapkan emosi tersebut
secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling
kelompok dalam mengelola emosi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif
dengan jenis penelitian berupa Systematic Literature Review (SLR) yaitu dengan melakukan
penghimpunan artikel-artikel bimbingan dan konseling yang dipublikasikan dari tahun 2012
hingga tahun 2022. Dalam memberikan layanan konseling kelompok, Hasil penelitian
menunjukan bahwa layanan konseling kelompok efektif mengelola emosi siswa. Ada
beberapa teknik atau pendekatan yang dapat digunakan oleh guru BK atau konselor dalam
memberikan layanan antara lain pendekatan REBT, teknik role playing, pendekatan realitas,
teknik art therapy, teknik journaling, analisis transaksional, latihan self control, psikoedukasi,
teknik coping, teknik relaksasi kesadaran indera, dan person centered therapy.
Abstract
The ability to manage emotions is a skill that must be possessed by the individual in
expressing the emotions he experiences without suppressing and dragging too much in these
emotions. Individuals are expected to be able to express these emotions appropriately. This
study aims to determine the effectiveness of group counseling services in managing students'
emotions. This research uses a quality approach with a type of research in the form of
Systematic Literature Review (SLR), namely by collecting guidance and counseling articles
published from 2012 to 2022. In providing group counseling services, The results of research
show that group counseling services are effective in managing students' emotions. There are
several techniques or approaches that can be used by BK teachers or counselors in providing
services, including the REBT approach, role playing techniques, reality approaches, art
therapy techniques, journaling techniques, transactional analysis, self-control exercises,
psychoeducation, coping techniques, sensory awareness relaxation techniques, and person
centered therapy.
C.Sumber Data
Sumber artikel berasal dari berbagai jurnal nasional yang didapat melalui
pencarian internet seperti mengakses google scholar dan garuda. Jumlah artikel awal
yang ditemukan yaitu 20 artikel yang kemudian diseleksi menjadi 15 artikel terpilih.
adapun kriteria seleksinya yaitu : (1) artikel dipublikasikan antara tahun 2012-2022,
(2) artikel yang dipilih difokuskan pada penelitian tentang efektifitas layanan
konseling kelompok dalam mengelola emosi siswa, (3) subjek penelitian yang
digunakan dalam artikel tersebut adalah peserta didik.
Panti Asuhan
Prambanan
Yogyakarta.
14 Ayu Putri Ningsih dan Remaja dengan Teknik relaksasi Layanan Konseling
Diplan (2018) tingkat kontrol kesadaran indera Kelompok Dengan
diri terhadap Teknik Relaksasi
emosi marah Kesadaran Indera
yang sedang dan Dapat Meningkatkan
rendah Kontrol Diri
Terhadap Emosi
Marah Pada Remaja
Di Panti Sosial Bina
Remaja Palangka
Raya
Terdapat 2 bentuk emosi yang ada dalam individu yaitu emosi positif dan emosi
negatif. emosi positif mencakup perasaan perasaan yang membawa rasa nyaman,
sedangkan emosi negatif merupakan perasaan-perasaan yang tidak diinginkan dan
membawa rasa yang tidak nyaman. Menurut Riana Mashar (2011:35) terdapat emosi
positif dan emosi negatif dalam diri individu. Emosi positif pada individu meliputi
eagerness (rela), humor (lucu), joy (kegembiraan/keceriaan), pleasure
(senang/kenyamanan), curiosity (rasa ingin tahu), happiness (kebahagiaan), delight
(kesukaan), love (cinta sayang), excitement (ketertarikan); kemudian emosi negatif
meliputi impatience (tidak sabaran), uncertainty (kebimbangan), anger (marah),
suspicion (kecurigaan), anxiety (rasa cemas), guilt (rasa bersalah), jealous (cemburu),
annoyance (jengkel), fear (takut), depression (depresi), sadness (kesedihan), hate (rasa
benci).
Berdasarkan bentuk-bentuk emosi yang sudah diuraikan, dalam artikel-artikel yang
diperoleh, penulis menemukan bahwa siswa belum bisa mengelola emosinya dengan
baik, terdapat siswa yang belum memiliki keterampilan dalam mengungkapkan emosi
yang dialami tanpa menekan dan terlalu berlarut-larut dalam emosi tersebut, serta belum
bisa mampu mengungkapkan emosi-emosinya secara tepat.
Guru BK memiliki peran untuk membantu siswa dalam mengatasi hal tersebut
salah satunya dengan cara memberikan layanan konseling kelompok kepada siswa.
Menurut Latipun (2005) Konseling kelompok adalah kelompok terapetik yang
dilaksanakan untuk membantu klien mengatasi masalah yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
Dari 15 artikel yang ditemukan dan dianalisis oleh penulis menemukan bahwa
konseling kelompok diberikan kepada siswa dengan tingkat kemampuan yang rendah
dalam mengelola emosi. Guru BK atau konselor dapat memilih teknik atau pendekatan
yang akan digunakan dalam melaksanakan layanan konseling kelompok. Penggunaan
teknik atau pendekatan dapat membantu guru BK atau konselor dalam melaksanakan
konseling kelompok dengan efektif dan optimal. Berdasarkan hasil analisis artikel yang
diperoleh, berikut rincian dan jumlah penggunaan teknik dalam layanan konseling
kelompok.
Tabel. 3 Jumlah Teknik Konseling Kelompok
No Teknik atau Pendekatan Jumlah
1
REBT 5
2
Role Playing 1
3
Realitas 1
4
Art therapy 1
5
Journaling 1
6
Analisis transaksional 1
7
Latihan self control 1
8
psikoedukasi 1
9
Teknik Coping 1
10
Teknik relaksasi kesadaran indera 1
11
Person Centered Therapy 1
Berdasarkan tabel tabel diatas menunjukan bahwa pendekatan REBT atau Rational
Emotive Behavior Therapy menjadi teknik yang paling banyak digunakan oleh guru BK
atau konselor dalam melaksanakan layanan konseling kelompok untuk membantu siswa
dalam mengelola emosi.
Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) adalah pendekatan yang
rasional dan memiliki dasar yang baik dalam implementasinya. Pendekatan REBT
(Winkel, 2007:590) adalah pendekatan yang menekankan pada korelasi yang terjadi pada
perasaan, tingkah laku dan pikiran sehingga REBT akan membimbing individu untuk
menjadi pribadi yang utuh dan mensinkronkan antara pikiran bisa selaras dengan tingkah
laku begitu pula perasaan individu dalam menjalani kehidupannya dan menghindari
adanya kepalsuan dalam menjalani hidup.
Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) menekankan pada
interaksi berpikir rasional, perasaan, dan tingkah laku efektif dan positif karena pada
hakikatnya pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) memandang
manusia sebagai individu yang dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, dan tingkah laku
(Komalasari, Wahyuni, and Karsih 2011). Dalam prakteknya, pendekatan REBT
menekankan pada individu bahwa mereka bertanggung jawab atas reaksi emosional
mereka sendiri dengan memperhatikan verbalisasi diri mereka dan merubah keyakinan
irasional mereka sehingga dapat mengatasi permasalahan secara efektif. Penggunaan
pendekatan REBT sebagai upaya dalam membantu meningkatkan kemampuan regulasi
emosi karena dalam proses konseling REBT bertujuan untuk memperbaiki dan merubah
segala gangguan emosional yang merugikan individu (Erford 2015).
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari artikel yang diperoleh menunjukan
bahwa layanan konseling kelompok efektif dalam mengelola emosi siswa, hal tersebut
dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam mengelola emosi setelah
pemberian layanan konseling kelompok.
4. KESIMPULAN
Farichan, I. N., Habsy, B. A., Suroso, D. H. (2019). Konseling Kelompok Rasional Emotif
Perilaku dalam Membantu Mengatasi Regulasi Emosi Siswa Smp, Efektifkah?. Jurnal
Pendidikan 4(1), 25 - 32.
Hadi, S. (2020). Konseling Kelompok Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dengan
Nilai Tafakkur untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Remaja Putra Panti Asuhan
Darul Ihsan Prambanan Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 10(2),
155-165.
Hilmy, N. A., Barida, M., Susilowati, N. (2022). Upaya Meningkatkan Kemampuan Regulasi
Emosi Siswa Melalui Konseling Kelompok Dengan Teknik Coping di SMK Sakti
Gemolong. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(4), 2739-2746.
Maisaroh, D., Dharmayana, I W., Afriyati, V. (2016). Pengaruh Latihan Self Control Melalui
Konseling Kelompok Terhadap Kecenderungan Perilaku Agresif Siswa. Triadik, 15(2),
79-90
Meitasari, A., Mulia, E. C. A., Chasanah, L. I., & Kholili, M. I. (2021). Problematika
bimbingan dan konseling bidang karier peserta didik SMA: A systematic literature
review (SLR). Terapeutik: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 5(1), 69-79.
Miraza, Maya Rizky, Sari Wardani Simarmata, and Ahmad Azrai. 2020. “Pengaruh
Bimbingan Kelompok Terhadap Regulasi Emosi Remaja Di Lingkungan XI Rambung
Putih Simpang Mancang Kelurahan Pekan Selesai Kabupaten Langkat” 9 (2): 37–46.
Ningsafitriyah, U. W., Maulida, T. R., Pristianti, E., dan Wardani, S. Y. (2019). Efektivitas
Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan PCT Untuk Meningkatkan
Kecerdasan Emosi Siswa. Indonesia Journal of Learning Education and Counseling,
2(1), 100-106.
Ningsih, A. P. dan Diplan. (2018). Konseling Kelompok Dengan Teknik Relaksasi Kesadaran
Indera Untuk Meningkatkan Kontrol Diri Terhadap Emosi Marah Pada Remaja Di
Panti Sosial Bina Remaja Palangka Raya. SULUH JURNAL BIMBINGAN DAN
KONSELING, 3 (2), 12-18.
Nurbaiti, A. T. (2019). Pengaruh Teknik Art Therapy Terhadap Pengelolaan Emosi Marah
Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Bantul. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan
Konseling, 5 (1), 91-102.
Nur Hanifah, U. (2018). Pembinaan Kecerdasan Emosional dan Spiritual (Studi Kasus Pada
Siswa Kelas XI TPB SMK Saraswati Salatiga Tahun 2017).
Rismi, R., Yustiana, Y., & Budiman, N. (2020). The Effectiveness of Group Counseling with
Role Play Techniques to Improve Student Emotional Intelligence. Jurnal Aplikasi
IPTEK Indonesia.
Siswanto. (2010). Systemic Review sebagai Metode Penelitian untuk Mensintesis Hasil-Hasil
Penelitian (Sebuah Pengantar). Surabaya: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem
dan Kebijakan Kesehatan.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tyas, P. H.P. (2015). Pendekatan Naratif Dalam Konseling Rational Emotive Behavior
Therapy (Rebt) Untuk Mengelola Emosi. Jurnal Fokus Konseling, 1 (2), 107-117.
Taharani, A., Wibowo, M., & Mulawarman. (2021). The Effectiveness of CBT Group
Counseling with Problem Solving and Role Play Techniques to Improve Students’
Emotional Intelligence. Jurnal Bimbingan Konseling, 10(1), 34 - 39.