TENTANG
PSIKOLOGI MANAJEMEN
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
B. Deskripsi Isi Artikel : psikologi manajemen merupakan suatu studi mengenai tingkah
laku insan yang terlibat pada proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebeblumnya. Psikologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, proses, maupun latar belakangnya. Dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, kita tidak bisa lepas dari masalah kejiawaan. Tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui tentang psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Secara
khusus tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan seperti bagaimana peran
psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan psikologi manajemn
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pertimbangan psikologi manajemen
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Upaya-upaya yang dilakukan psikologi
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Peran Penting Psikologi Manajemen”
adalah artikel tersebut isinya dari sumber-sumber terpecaya. Sehingga sangat baik untuk
kita jadikan refrensi serta untuk menambah wawasan kita terkait pembahasannya.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Peran Penting Psikologi
Manajemen” adalah pada bagian pendahuluan penulis belum menjelaskan secara rinci
tentang pentingnya pokok persoalan yang dieksplorasi dan. Selain itu, kurangnya
pembahasan tentang pentingnya psikologi manajemen. Serta penulis tidak memberikan
kesimpulan dan saran terkait artikel tersebut. Kemudian, pada penulisannya masih belum
terlalu rapi, ada beberapa kata yang terlalu rapat, kata asing yang tidak dimiringkan, serta
kurangnya tanda hubung (strip/setrip) dibeberapa tulisan.
D. Pembahasan Isi Artikel :
Pada dasarnya Ilmu psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang
khusus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat
dalam proses pendidikan itu, meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku
mengajar (oleh guru), dan tingkah laku belajar mengajar (oleh guru dan siswa yang saling
berinteraksi).
Dalam pelaksanaan proses pendidikan baik secara formal maupun informal
membutuhkan disiplin ilmu lain sebagai alat bantu dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Karena objek kajian pendidikan adalah manusia yang memiliki keunikan dan karakteristik
serta makhluk yang memiliki emosi dan perilaku. Hakikat dari pendidikan itu adalah
adanya perubahan prilaku yang terjadi setelah melalui proses pendidikan. Dalam proses
perubahan prilaku dan pembentukan pribadi individu melalui pendidikan, maka tidak
dapat dihindari adanya relasi dengan psikologi yang sama-sama objek kajiannya adalah
manusia.
Psikologi adalah studi tentang tingkah laku dan hubungan antar manusia, kelakuan
seorang individu tidak saja terdiri atas perbuatan-perbuatan yang dapat dilihat, akan tetapi
juga semua reaksi terhadap semua keadaan didalam dan pengaruh dari berbagai faktor
lingkungan. Organisme manusia adalah sangat kompleks, faktor-faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi organisme meliputi seluruh manusia, benda-benda, situasi, dan
kondisi yang merupakan dunia luar kehidupan individu.
Psikologi pendidikan memberikan gambaran dan penerangan tentang
pengalamanpengalaman belajar seorang individu sejak dilahirkan sampai usia tua. Pokok
persoalannya adalah mengenai keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi belajar. Oleh
karena itu para guru, konselor, dan semua personal dalam sekolah perlu di usahakan,
dimana pokokpokok persoalan dalam psikologi pendidikan adalah merenungkan
bagaimana menambah intensifikasi penyelidikan-penyelidikan dilapangan.
Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi , bukan
psikologi itu sendiri. Mereka menganggap psikologi pendidikan tidak memiliki teori,
konsep, dan metode sendiri. Hal ini konon terbukti dengan banyaknya hasil-hasil riset
psikologi-psikologi lain yang diangkat menjadi teori, konsep, dan metode psikologi
pendidikan.
Salah seorang ahli menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi
terapan (applicable) adalah Arthur S Reber (1998) seorang guru besar psikologi pada
Brooklyn college, University of New York City, University of British of columbia
Canada, dan juga pada University of Innsbruck Austria
E. Kesimpulan Dan Saran
Kesimupulan : Psikologi adalah studi tentang tingkah laku dan hubungan antar manusia,
kelakuan seorang individu tidak saja terdiri atas perbuatan-perbuatan yang dapat dilihat,
akan tetapi juga semua reaksi terhadap semua keadaan didalam dan pengaruh dari
berbagai faktor lingkungan. Organisme manusia adalah sangat kompleks, faktor-faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi organisme meliputi seluruh manusia, benda-benda,
situasi, dan kondisi yang merupakan dunia luar kehidupan individu.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan, Adapun mengenai
kekurangan dari artikel ini agar penulis bisa lebih teliti dan memperbaiki artikel ini untuk
mencapai hasil yang maksimal.
ARTIKEL 2
A. Judul Artikel : Psikologi Manajemen Dalam Pendidikan
Nama Pengarang : Apta Hafiz Sampurno, Dini Rahmawati Nasution, Fitri Mushliha
Simatupang, Mai Syaroh Harahap
Tahun Terbit : 2022
B. Deskripsi isi artikel : Psikologi manajemen merupakan suatu studi mengenai tingkah
laku insan yg terlibat pada proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi
manajemen dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Psikologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, kita tidak bisa lepas dari masalah kejiwaan. Tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui tentang psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Secara
khusus tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan seperti bagaimana peran
psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan psikologi
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pertimbangan psikologi manajemen
dalam meningkatkan mutu pendidikan. upaya-upaya yang dilakukan psikologi
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Psikologi Manajemen Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan” adalah pembahasan yang ditulis mudah dipahami dan
sangat terperinci serta jelas. Sehingga pembaca dapat memahami yang dijabarkan oleh
penulis dan dapat menambah wawasan dari pembaca.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Psikologi Manajemen Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan” adalah pada bagian pendahuluan belum dijelaskan
secara rinci seperti apa persoalan yang dibahas serta pada bagian daftar Pustaka penulis
masih dikatakan belum sesuai dengan kaidah penulisan dalam menulis Daftar Pustaka.
Judul-judul buku ataupun jurnal yang diambil tidak dimiringkan. Seharusnya dalam
penulisan yang baik dan benar judul-judul tersebut dimiringkan sesuai dengan
ketentuannya.
D. Pembahasan Isi Artikel :
Guru mempunyai peranan yang sangat strategis dalam peningkatan mutu pendidikan.
Abin Syamsuddin Makmun (2005: 23) menjelaskan secara luas peran guru dalam
peningkatan mutu pendidikan yakni sebagai konservator (pemelihara) sistem nilai;
sebagai transmitor (penerus) sistem nilai; sebagai transformator (penerjemah) sistem
nilai; dan sebagai organisator (penyelenggara) terciptanya proses pendidikan yang
bermutu. Salah satu kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu kapasitas guru
adalah Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 8
dinyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan/kapasitas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Badan Penelitian Pengembangan Kemendikbud,
2010: 43).
Secara garis besar, umumnya batasan pokok bahasan psikologi pendidikan dibatasi
atas tiga macam:
Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri khas perilaku
belajar peserta didik dan sebagainya.
Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi
dalam kegiatan belajar peserta didik dan sebagianya
Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik
Adapun manfaat Psikologi Pendidikan bagi seorang guru, yang tugas utamanya
adalah mengajar, sangat penting memahami psikologi belajar. Kegiatan pembelajaran,
termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam, sarat dengan muatan psikologis.
Mengabaikan aspek-aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat
kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
E. Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan : Faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan ialah factor internal dan
eksternal, factor internal diantaranya kurikulum, sumber daya ketenagaan, sarana dan
fasilitas, pembiayaan pendidikan, manajemen sekolah, dan kepemimpinan. Kemudian
faktor ekternal meliputi: partisipasi politik yang rendah, ekonomi yang tidak berpihak
pada pendidikan, sosial budaya, serta rendahnya pemanfaatan sains dan teknologi.
Dengan demikian, untuk mengetahui pendidikan yang bermutu terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi mutu pendidikan, yaitu “kualitas guru, sarana dan prasarana,
suasana belajar, kurikulum yang dilaksanakan, dan pengelolaan sekolah”. Faktor lain
yang dapat menentukan kualitas pendidikan di sekolah adalah “bagaimana kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan, bagaimana kompetensi guru dan tenaga kependidikan
ditingkatkan, bagaimana fasilitas dan kelengkapan pembelajaran disediakan, dan apakah
sekolah sekolah dapat melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dengan baik.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan supaya artikel ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang. Adapun mengenai kekurangan dari artikel ini agar
penulis bisa lebih teliti dan memperbaiki cara penulisan dalam artikel ini untuk mencapai
hasil yang maksimal.
ARTIKEL 4
A. Judul Artikel : Strategi Psikologi Manajemen Dalam Meningkatkan Pendidikan
di MTS Surakaramai
Nama Pengarang : Efrida Mandasari Dalimunthe, Siti Nur Aisah Solin, Vivin
Fitriani Zebua, M. Irgi Fahreza, Dipa Pratama Rambe
Tahun Terbit : 2022
B. Deskripsi Isi Artikel : Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang terdiri dari
lima kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) Hasil manajemen pendidik dalam meningkatkan motivasi kerja pendidik
(2) Hasil kinerja pendidik yang diajar menggunakan pembelajaran kontekstual, (3)
Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pendidik dalam mengelola lembaga pendidikan
dasar. Populasi penelitian ini adalah guru kelas pendidikan dasar pada semester genap
tahun ajaran 2018/2019 dan dipilih 30 pendidik sebagai sampel dengan metode cluster
purposive random sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis
statistika deskriptif dan inferensial.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Motivasi Kerja Pendidik Dalam
Meningkatkan Manajemen Lembaga Pendidikan Dasar” adalah metode yang digunakan
adalah metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan Populasi penelitian ini adalah
guru kelas pendidikan dasar pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 dan dipilih 30
pendidik sebagai sampel dengan metode cluster purposive random sampling. Data
penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis statistika deskriptif dan inferensial.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Motivasi Kerja Pendidik Dalam
Meningkatkan Manajemen Lembaga Pendidikan Dasar” adalah penulis tidak menjelaskan
focus permasalahan yang ada pada pembahasan tersebut dan tidak menjabarkan
penjelasan mengenai hasil manajemen pendidik dalam meningkatkan motivasi kerja
pendidik dan hasil kinerja pendidik yang diajar menggunakan pembelajaran kontekstual
D. Pembahasan Isi Artikel :
Kata Motivasi berasal dari kata Motive atau dalam bahasa inggeris motivation yang
berarti dorongan untuk berbuat atau sesuatu yang mendorong orang berbuat. Kinerja
adalah prestasi kerja, hasil kerja atau unjuk kerja. Menurut Vroom bahwa kemampuan
melaksanakan tugas atau kinerja (performance) adalah sesuatu hal yang dapat
meningkatkan fungsi motivasi secara terus menerus. Sebaliknya kinerja itu pada dasarnya
adalah hasil perkalian antara kemampuan dan motivasi. Dengan demikian terdapat kaitan
yang erat dan saling mempengaruhi antara motivasi atau dorongan untuk berbuat sesuatu
seseorang dengan kinerja yang dihasilkan.
Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada suatu hirarki,
maksunya motivasi itu ada tingkatan-tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal
ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan, yaitu
:
Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dsb.
Kebutuhan akan keamanan (security) yakni, rasa aman, bebas dari rasa takut dan
kecemasan.
Kebutuhan akan cinta dan kasih : Rasa diterima dalam suatu masyarakat atau
golongan (keluarga,sekolah, kelompok).
Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri , yakni mengembangkan bakat dengan
usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, social, pembentukan pribadi.
Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan, seperti contoh ;
Abang becak menarik becaknya disiang bolong bertujuan untuk mendapatkan uang
guna menghidupi anak istrinya, juga para pemain sepak bola rajin berlatih tanpa
mengenal lelah, karena mengharapkan akan mendapatkan kemenangan dalam
pertandingan, begitu pula dalam lembaga pendidikan sangat di perlukan adanya
motivasi sehingga hasil belajar akan lebih optimal, dengan demikian , motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan
E. Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan : Motivasi dapat diartikan daya penggerak yang ada pada diri seseorang
untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya tujuan. Motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk meniadakan kondisi-kondisi tertentu sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha
untuk meniadakanperasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh factor
dari luar maupun dari dalam diri seseorang. Dalam kegiata belajar mengajar motivasi
dapat di katakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri seluruh masyarakat
lembaga pendidikan yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan tercapai. Fungsi motivasi adalah untuk mendorong manusia
untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk mencapai tujuan dan menyeleksi
perbuatan mana yang akan dikerjakan dan mana yang tidak perlu kerjakan.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan supaya artikel ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang dan dapat dijadikan sebagai bahan refrensi. Adapun
mengenai kekurangan dari artikel ini agar penulis bisa menjelaskan secara rinci cara-cara
untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut dan memperbaiki artikel untuk mencapai
tujuan yang maksimal.
ARTIKEL 6
A. Judul Artikel : Hubungan Konsep Diri Dan Kepemimpinan Dalam Proses
Pengembangan Diri
Nama Pengarang : Futari Meidia Putri.