Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS ARTIKEL

TENTANG

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Disusun Oleh:

Meliza Astuti (22002199)

Dosen Pengampu :

Dr. Jasrial, M.Pd

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
ARTIKEL 1
A. Judul Artikel : Peran Penting Psikologi Manajemen
Nama Pengarang : Bariqi Abhari Saragih, Suri Lestari Br Purba, Dara Mayang Sari
Tahun Terbit : 2022
Halaman : 182-186

B. Deskripsi Isi Artikel : psikologi manajemen merupakan suatu studi mengenai tingkah
laku insan yang terlibat pada proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebeblumnya. Psikologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, proses, maupun latar belakangnya. Dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, kita tidak bisa lepas dari masalah kejiawaan. Tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui tentang psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Secara
khusus tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan seperti bagaimana peran
psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan psikologi manajemn
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pertimbangan psikologi manajemen
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Upaya-upaya yang dilakukan psikologi
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Peran Penting Psikologi Manajemen”
adalah artikel tersebut isinya dari sumber-sumber terpecaya. Sehingga sangat baik untuk
kita jadikan refrensi serta untuk menambah wawasan kita terkait pembahasannya.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Peran Penting Psikologi
Manajemen” adalah pada bagian pendahuluan penulis belum menjelaskan secara rinci
tentang pentingnya pokok persoalan yang dieksplorasi dan. Selain itu, kurangnya
pembahasan tentang pentingnya psikologi manajemen. Serta penulis tidak memberikan
kesimpulan dan saran terkait artikel tersebut. Kemudian, pada penulisannya masih belum
terlalu rapi, ada beberapa kata yang terlalu rapat, kata asing yang tidak dimiringkan, serta
kurangnya tanda hubung (strip/setrip) dibeberapa tulisan.
D. Pembahasan Isi Artikel :
Pada dasarnya Ilmu psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang
khusus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat
dalam proses pendidikan itu, meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku
mengajar (oleh guru), dan tingkah laku belajar mengajar (oleh guru dan siswa yang saling
berinteraksi).
Dalam pelaksanaan proses pendidikan baik secara formal maupun informal
membutuhkan disiplin ilmu lain sebagai alat bantu dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Karena objek kajian pendidikan adalah manusia yang memiliki keunikan dan karakteristik
serta makhluk yang memiliki emosi dan perilaku. Hakikat dari pendidikan itu adalah
adanya perubahan prilaku yang terjadi setelah melalui proses pendidikan. Dalam proses
perubahan prilaku dan pembentukan pribadi individu melalui pendidikan, maka tidak
dapat dihindari adanya relasi dengan psikologi yang sama-sama objek kajiannya adalah
manusia.
Psikologi adalah studi tentang tingkah laku dan hubungan antar manusia, kelakuan
seorang individu tidak saja terdiri atas perbuatan-perbuatan yang dapat dilihat, akan tetapi
juga semua reaksi terhadap semua keadaan didalam dan pengaruh dari berbagai faktor
lingkungan. Organisme manusia adalah sangat kompleks, faktor-faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi organisme meliputi seluruh manusia, benda-benda, situasi, dan
kondisi yang merupakan dunia luar kehidupan individu.
Psikologi pendidikan memberikan gambaran dan penerangan tentang
pengalamanpengalaman belajar seorang individu sejak dilahirkan sampai usia tua. Pokok
persoalannya adalah mengenai keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi belajar. Oleh
karena itu para guru, konselor, dan semua personal dalam sekolah perlu di usahakan,
dimana pokokpokok persoalan dalam psikologi pendidikan adalah merenungkan
bagaimana menambah intensifikasi penyelidikan-penyelidikan dilapangan.
Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi , bukan
psikologi itu sendiri. Mereka menganggap psikologi pendidikan tidak memiliki teori,
konsep, dan metode sendiri. Hal ini konon terbukti dengan banyaknya hasil-hasil riset
psikologi-psikologi lain yang diangkat menjadi teori, konsep, dan metode psikologi
pendidikan.
Salah seorang ahli menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi
terapan (applicable) adalah Arthur S Reber (1998) seorang guru besar psikologi pada
Brooklyn college, University of New York City, University of British of columbia
Canada, dan juga pada University of Innsbruck Austria
E. Kesimpulan Dan Saran
Kesimupulan : Psikologi adalah studi tentang tingkah laku dan hubungan antar manusia,
kelakuan seorang individu tidak saja terdiri atas perbuatan-perbuatan yang dapat dilihat,
akan tetapi juga semua reaksi terhadap semua keadaan didalam dan pengaruh dari
berbagai faktor lingkungan. Organisme manusia adalah sangat kompleks, faktor-faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi organisme meliputi seluruh manusia, benda-benda,
situasi, dan kondisi yang merupakan dunia luar kehidupan individu.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan, Adapun mengenai
kekurangan dari artikel ini agar penulis bisa lebih teliti dan memperbaiki artikel ini untuk
mencapai hasil yang maksimal.
ARTIKEL 2
A. Judul Artikel : Psikologi Manajemen Dalam Pendidikan
Nama Pengarang : Apta Hafiz Sampurno, Dini Rahmawati Nasution, Fitri Mushliha
Simatupang, Mai Syaroh Harahap
Tahun Terbit : 2022

B. Deskripsi Isi Artikel : Untuk menghadapi tantangan global, manajemen Pendidikan


diarahkan pada pemberdayaan manusia agar dapat menjadi manusia beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karena
pentingnya pemahaman mengenai bagaimana implikasi dan fungsi tinjauan psikologi
dalam manajemen Pendidikan diperlukan kajian lebih lanjut teerhadap hal tersebut,
sehingga penelitian dan tulisan ini dibuat untuk melakukan tinjauan terhadap psikologi
manajemen pendidik meliputi: kecerdasan, teknologi informasi komunikasi, serta
variable-variabel psikolgi dalam Pendidikan.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Psikologi Manajemen Dalam
Pendidikan” adalah cukup baik karena terdapat variable yang jelas. Kemudian, pada
bagian pendahuluannya menulis sudah menjelaskan tentang permasalahan yang ada. Pada
bagian pembahasan penulis sudah menjelaskan secara rinci dan jelas serta dari sumber-
sumber yang terpecaya. Sehingga sangat baik untuk kita jadikan refrensi dan menambah
wawasan kita.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Psikologi Manajemen Pendidikan”
adalah pada bagian daftar Pustaka penulis masih dikatakan belum sesuai dengan kaidah
penulisan dalam menulis Daftar Pustaka. Judul-judul buku ataupun jurnal yang diambil
tidak dimiringkan. Seharusnya dalam penulisan yang baik dan benar judul-judul tersebut
dimiringkan sesuai dengan ketentuannya.
D. Pembahasan Isi Artikel :
Hubungan psikologi dalam dunia pendidikan sangat erat, sebab dalam lingkungan
pendidikan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi yang akan
menimbulkan gejala-gejala psikologi serta tingkah laku yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainya. Syah (2010:18) menjelaskan setidaknya ada 10 macam kegiatan
dalam pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologis yakni:
 seleksi penerimaan siswa baru
 perencanaan pendidikan
 penyusunan kurikulum
 penelitian pendidikan
 administrasi kependidikan
 pemilihan materi pelajaran
 interaksi mengajarbelajar
 pelayanan bimbingan dan penyuluhan
 metodologi mengajar
 pengukurun dan evaluasi.
Goleman mengungkapkan, terdapat lima Wilayah Kecerdasan Emosi, yaitu:
 Kemampuan Mengenali Emosi Diri
 Kemampuan Mengelola Emosi
 Kemampuan Memotivasi Diri
 Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain
 Kemampuan Membina Hubungan
Teknologi Informasi Komunikasi Dalam Psikologi Manajemen Pendidikan
Beberapa Teori Dalam Psikologi yang Berhubungan dengan Pengembangan Teknologi
Pendidikan. Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menampilkan tingkah laku hasil belajar dalam kondisi yang nyata, atau untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Menurut Lumsdaine (dalam
Miarso), ilmu perilaku merupakan ilmu yang utama dalam perkembangan teknologi
pendidikan terutama ilmu tentang psikologi belajar.
Variabel – Variable Psikologi Pendidikan Perilaku individu adalah sebagai suatu
fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan
dalam organisasi berupa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan
pengalaman masa lainnya. Perilaku individu didasari oleh tiga variabel dimana variabel
tersebut memberikan output yang diharapkan, variable tersebut adalah Variable
Individual, Variable Organisasi, dan Variable Psikologis.

E. Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan : Kesimpulannya adalah Manajemen juga sangat penting dalam pendidikan.
Manajemen dalam pendidikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata
sumber daya untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama. Dengan demikian,
manajemen telah menempati kedudukan sentral di lembaga pendidikan dalam upaya
pembinaan dan pengembangan kegiatan kerjasama kelompok manusia dengan maksud
untuk mencapai tujuan tertentu.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan supaya artikel ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang. Adapun mengenai kekurangan dari artikel ini agar
penulis bisa lebih teliti dan memperbaiki cara penulisan dalam artikel ini untuk mencapai
hasil yang maksimal.
ARTIKEL 3
A. Judul Artikel : Psikologi Manajemen Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Nama Pengarang : Muhammad Walimsyah Sitorus, Dian Fahmi, Sintiya Anggraini,
Hafiza Tasya Harahap, Lutfiah Azhar Nst
Tahun Terbit : 2022

B. Deskripsi isi artikel : Psikologi manajemen merupakan suatu studi mengenai tingkah
laku insan yg terlibat pada proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi
manajemen dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Psikologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam
gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, kita tidak bisa lepas dari masalah kejiwaan. Tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui tentang psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Secara
khusus tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan seperti bagaimana peran
psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan psikologi
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pertimbangan psikologi manajemen
dalam meningkatkan mutu pendidikan. upaya-upaya yang dilakukan psikologi
manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Psikologi Manajemen Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan” adalah pembahasan yang ditulis mudah dipahami dan
sangat terperinci serta jelas. Sehingga pembaca dapat memahami yang dijabarkan oleh
penulis dan dapat menambah wawasan dari pembaca.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Psikologi Manajemen Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan” adalah pada bagian pendahuluan belum dijelaskan
secara rinci seperti apa persoalan yang dibahas serta pada bagian daftar Pustaka penulis
masih dikatakan belum sesuai dengan kaidah penulisan dalam menulis Daftar Pustaka.
Judul-judul buku ataupun jurnal yang diambil tidak dimiringkan. Seharusnya dalam
penulisan yang baik dan benar judul-judul tersebut dimiringkan sesuai dengan
ketentuannya.
D. Pembahasan Isi Artikel :
Guru mempunyai peranan yang sangat strategis dalam peningkatan mutu pendidikan.
Abin Syamsuddin Makmun (2005: 23) menjelaskan secara luas peran guru dalam
peningkatan mutu pendidikan yakni sebagai konservator (pemelihara) sistem nilai;
sebagai transmitor (penerus) sistem nilai; sebagai transformator (penerjemah) sistem
nilai; dan sebagai organisator (penyelenggara) terciptanya proses pendidikan yang
bermutu. Salah satu kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu kapasitas guru
adalah Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 8
dinyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan/kapasitas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Badan Penelitian Pengembangan Kemendikbud,
2010: 43).
Secara garis besar, umumnya batasan pokok bahasan psikologi pendidikan dibatasi
atas tiga macam:
 Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri khas perilaku
belajar peserta didik dan sebagainya.
 Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi
dalam kegiatan belajar peserta didik dan sebagianya
 Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik
Adapun manfaat Psikologi Pendidikan bagi seorang guru, yang tugas utamanya
adalah mengajar, sangat penting memahami psikologi belajar. Kegiatan pembelajaran,
termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam, sarat dengan muatan psikologis.
Mengabaikan aspek-aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat
kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
E. Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan : Faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan ialah factor internal dan
eksternal, factor internal diantaranya kurikulum, sumber daya ketenagaan, sarana dan
fasilitas, pembiayaan pendidikan, manajemen sekolah, dan kepemimpinan. Kemudian
faktor ekternal meliputi: partisipasi politik yang rendah, ekonomi yang tidak berpihak
pada pendidikan, sosial budaya, serta rendahnya pemanfaatan sains dan teknologi.
Dengan demikian, untuk mengetahui pendidikan yang bermutu terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi mutu pendidikan, yaitu “kualitas guru, sarana dan prasarana,
suasana belajar, kurikulum yang dilaksanakan, dan pengelolaan sekolah”. Faktor lain
yang dapat menentukan kualitas pendidikan di sekolah adalah “bagaimana kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan, bagaimana kompetensi guru dan tenaga kependidikan
ditingkatkan, bagaimana fasilitas dan kelengkapan pembelajaran disediakan, dan apakah
sekolah sekolah dapat melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dengan baik.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan supaya artikel ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang. Adapun mengenai kekurangan dari artikel ini agar
penulis bisa lebih teliti dan memperbaiki cara penulisan dalam artikel ini untuk mencapai
hasil yang maksimal.
ARTIKEL 4
A. Judul Artikel : Strategi Psikologi Manajemen Dalam Meningkatkan Pendidikan
di MTS Surakaramai
Nama Pengarang : Efrida Mandasari Dalimunthe, Siti Nur Aisah Solin, Vivin
Fitriani Zebua, M. Irgi Fahreza, Dipa Pratama Rambe
Tahun Terbit : 2022

B. Deskripsi Isi Artikel : Untuk menghadapi tantangan global, manajemen pendidikan


diarahkan pada pemberdayaan manusia agar menjadi manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karena pentingnya
pemahaman mengenai bagaimana implikasi dan fungsi tinjauan psikologi dalam
manajemen pendidikan diperlukan kajian lebih lanjut terhadap hal tersebut, sehingga
penelitian dan tulisan ini dibuat untuk melakukan tinjauan terhadap psikologi manajemen
pendidikan meliputi; kecerdasan, Strategi Psikologi Manajemen, serta variabel-variabel
psikologi dalam pendidikan.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Strategi Psikologi Manajemen Dalam
Meningkatkan Pendidikan di MTS Surakaramai” adalah metode yang digunakan adalah
Metode kualitatif yaitu dengan metode wawancara yang merupakan pengumpulan data
dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden/narasumber. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan
cara mencari di jurnal-jurnal dan buku-buku yang terkait tentang penelitian ini.
Kemudian, sumber yang diambil juga jelas sehingga pembaca dapat menambah wawasan
baru. Serta melakukan observasi langsung dengan Kepala Madrasah tsanawiyah swasta
dengan bapak kepala sekolah Bapak Abdurrohman S.Pd.I untuk mendapatkan data yang
lebih akurat.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Psikologi Manajemen Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan” adalah sebaiknya penulis menjelaskan variabel-variabel
psikologi manakah yang telah diterapkan dalam pendidikan. Sehingga dapat mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
D. Pembahasan Isi Artikel :
Pengembangan kajian ilmiah psikologi dilakukan oleh Khodijah dengan merumuskan
definisi psikologi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas atau gejala-
gejala psikis yang tercermin dalam perilaku manusia dan hewan dengan aplikasinya untuk
mengatasi problem-problem yang dialami manusia. Adapun, Syah mendefinisikan
psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku
terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam
hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang,
barang, keadaan, dan kejadian yang ada disekitar manusia.
Pelaksanaan memerlukan pengawasan, karena pengawasan atau penilaian untuk
mengetahui kekurangan atau kesenjangan termasuk kemajuan yang telah dicapai.
Keberhasilan pengelolaan pendidikan memerlukan beberapa dukungan, terutama
dukungan human resources (sumber daya manusia) yang terdiri dan guru, murid, atasan
dan orang tua.menjelaskan dan memprediksi, karena memberikan cara-cara baru untuk
melihat dan menganalisis tingkah laku manusia lainnya
Manajer yang mempelajari psikologi juga mempelajari prinsipprinsip dan prosedur-
prosedur yang relevan dengan beberapa pelaksanaan manajemen, misalnya proses menilai
perilaku bawahan/staf, penilaian pasaran, seleksi tenaga pegawai baru, dan sebagainya.
Dengan demikian, Psikologi Manajemen perlu dipelajari oleh calon dan manajer serta
tenaga pelaksana, penyuluh, pelatih, dan sebagainya berdasarkan pertimbangan dari segi-
segi peningkatan mutu sumber daya manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, perkembangan ilmu perilaku, dan profesionalisasi tenaga manajemen.
E. Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan : Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan
manajemen psikologi mutu pendidikan di Madrasah tak lepas dari manajemen strategi,
yaitu suatu pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen,
mengkondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mampu menjamin Madrasah
sehingga terciptanyapendidikan yang diinginkan. Pendekatan sistematis untuk melakukan
perubahan menjadi hal penting dalam strategi psikologi, dan melalui pendekatan strategi
Psikologi Dalam Meningkatkan Manajemen Pendidikan harus dipastikan bahwa tujuan
akan tercapai. Strategi Psikologi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MTS
Sukaramai meliputi 4 tahap yaitu melakukan Analisis lingkungan, Merumuskan strategi
yang merupakan proses penyusunan langkahlangkah ke depan mencakup pengembangan
visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, membuat
prosedur kerja, dan melakukan evaluasi yang merupakan tahap akhir dalam manajemen
strategi. Evaluasi merupakan penilaian terhadap kinerja dan merupakan perbandingan
hasil proses kegiatan yang telah dilakukan dengan perencanaan yang telah ditetapkan
sebelumnnya.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan supaya artikel ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang. Adapun mengenai kekurangan dari artikel ini agar
penulis bisa lebih teliti dan memperhatikan terkait dengan maalah dan tujuan dalam
artikel ini untuk mencapai hasil yang maksimal.
ARTIKEL 5
A. Judul Artikel : Motivasi Kerja Pendidik Dalam Meningkatkan Manajemen
Lembaga Pendidikan Dasar
Nama Pengarang : Tasrim Tasrim Dan Elihami Elihami
Tahun Terbit : 2020

B. Deskripsi Isi Artikel : Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang terdiri dari
lima kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) Hasil manajemen pendidik dalam meningkatkan motivasi kerja pendidik
(2) Hasil kinerja pendidik yang diajar menggunakan pembelajaran kontekstual, (3)
Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pendidik dalam mengelola lembaga pendidikan
dasar. Populasi penelitian ini adalah guru kelas pendidikan dasar pada semester genap
tahun ajaran 2018/2019 dan dipilih 30 pendidik sebagai sampel dengan metode cluster
purposive random sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis
statistika deskriptif dan inferensial.
C. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel
Kekuatan : Kekuatan dari artikel yang berjudul “Motivasi Kerja Pendidik Dalam
Meningkatkan Manajemen Lembaga Pendidikan Dasar” adalah metode yang digunakan
adalah metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan Populasi penelitian ini adalah
guru kelas pendidikan dasar pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 dan dipilih 30
pendidik sebagai sampel dengan metode cluster purposive random sampling. Data
penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis statistika deskriptif dan inferensial.
Kelemahan : Kelemahan dari artikel yang berjudul “Motivasi Kerja Pendidik Dalam
Meningkatkan Manajemen Lembaga Pendidikan Dasar” adalah penulis tidak menjelaskan
focus permasalahan yang ada pada pembahasan tersebut dan tidak menjabarkan
penjelasan mengenai hasil manajemen pendidik dalam meningkatkan motivasi kerja
pendidik dan hasil kinerja pendidik yang diajar menggunakan pembelajaran kontekstual
D. Pembahasan Isi Artikel :
Kata Motivasi berasal dari kata Motive atau dalam bahasa inggeris motivation yang
berarti dorongan untuk berbuat atau sesuatu yang mendorong orang berbuat. Kinerja
adalah prestasi kerja, hasil kerja atau unjuk kerja. Menurut Vroom bahwa kemampuan
melaksanakan tugas atau kinerja (performance) adalah sesuatu hal yang dapat
meningkatkan fungsi motivasi secara terus menerus. Sebaliknya kinerja itu pada dasarnya
adalah hasil perkalian antara kemampuan dan motivasi. Dengan demikian terdapat kaitan
yang erat dan saling mempengaruhi antara motivasi atau dorongan untuk berbuat sesuatu
seseorang dengan kinerja yang dihasilkan.
Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada suatu hirarki,
maksunya motivasi itu ada tingkatan-tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal
ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan, yaitu
:
 Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dsb.
 Kebutuhan akan keamanan (security) yakni, rasa aman, bebas dari rasa takut dan
kecemasan.
 Kebutuhan akan cinta dan kasih : Rasa diterima dalam suatu masyarakat atau
golongan (keluarga,sekolah, kelompok).
 Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri , yakni mengembangkan bakat dengan
usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, social, pembentukan pribadi.
Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan, seperti contoh ;
Abang becak menarik becaknya disiang bolong bertujuan untuk mendapatkan uang
guna menghidupi anak istrinya, juga para pemain sepak bola rajin berlatih tanpa
mengenal lelah, karena mengharapkan akan mendapatkan kemenangan dalam
pertandingan, begitu pula dalam lembaga pendidikan sangat di perlukan adanya
motivasi sehingga hasil belajar akan lebih optimal, dengan demikian , motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan
E. Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan : Motivasi dapat diartikan daya penggerak yang ada pada diri seseorang
untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya tujuan. Motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk meniadakan kondisi-kondisi tertentu sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha
untuk meniadakanperasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh factor
dari luar maupun dari dalam diri seseorang. Dalam kegiata belajar mengajar motivasi
dapat di katakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri seluruh masyarakat
lembaga pendidikan yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan tercapai. Fungsi motivasi adalah untuk mendorong manusia
untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk mencapai tujuan dan menyeleksi
perbuatan mana yang akan dikerjakan dan mana yang tidak perlu kerjakan.
Saran : Di dalam kelebihan pada artikel ini, hendaklah di pertahankan supaya artikel ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang dan dapat dijadikan sebagai bahan refrensi. Adapun
mengenai kekurangan dari artikel ini agar penulis bisa menjelaskan secara rinci cara-cara
untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut dan memperbaiki artikel untuk mencapai
tujuan yang maksimal.
ARTIKEL 6
A. Judul Artikel : Hubungan Konsep Diri Dan Kepemimpinan Dalam Proses
Pengembangan Diri
Nama Pengarang : Futari Meidia Putri.

B. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel


Kekuatan : ide dan gagasannya, penulis menggunakan dasar teori yang beragam dan
relevan. Isi pembahasanya jelas, menyajikan asbstrak, kesimpulan dan saran, bahasa yang
digunakan mudah dipahami. Dan juga menjelaskan tujuan penulisan nya.
Kelemahan : Kelemahan nya yaitu: tidak ada pemaparan dalam bentuk tabel, grafik
maupun gambar dokumentasi pada artikel ini.

C. Pembahasan Isi Artikel


Brook dalam Ritandiyono & Retnaningsih (2005: 34) mengatakan bahwa konsep diri
merupakan persepsi mengenai diri sendiri, baik bersifat fisik, sosial maupun psikologis,
yang diperoleh melalui pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain.
Semakin baik atau positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai
keberhasilan. Sebaliknya, semakin jelek atau negatif konsep diri, maka semakin sulit
seseorang untuk berhasil. Sebab dengan konsep diri yang negatif akan mengakibatkan
tumbuh rasa tidak percaya diri, takut gagal sehingga tidak berani mencoba hal-hal yang
baru dan menantang, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa tidak berguna dan pesimis.
Konsep diri ini ada 2 macam yaitu konsep diri yang positf dan konsep diri yang
negatif. Dasar dari konsep diri yang posisif adalah adanya penerimaan diri. Orang yang
memiliki konsep diri positif dapat menerima dan memahami kenyataan yang
bermacammacam tentang dirinya. Sedangkan konsep diri negatif itu ialah orang yang
memiliki konsep diri negatif sangat sedikit mengetahui tentang dirinya. Ia benar-benar
tidak tahu siapa dirinya, apa kekuatan dan kelemahannya atau apa yang dihargai dalam
hidupnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu faktor dari orang
tua, faktor sosial dan faktor bejalar nya.
Selanjutnya kepemimpinan, kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki
seorang untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan memotivasi seseorang agar mereka
dengan semangat dan kesadaran dan menyumbangkan waktu, tenaga, dan pikiran mereka
dalam mecapai tujuan. Dalam melaksanakan kepemimpinan nya pasti ada terdapat gaya-
gaya kepemimpinan. Dimana diantara nya yaitu; yang pertama oktokratis. Di dalam gaya
otokratis itu, Weber dalam Miftah (1983:89) merumuskan ”kekuasaan itu sebagai suatu
kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam
satu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan
kekuasaan itu adalah suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin/guru terhadap
siswanya untuk berbuat sesuai dengan keinginan guru. Sedangkan gaya kepemimpinan
yang kedua yaitu ada Demokrasi. Demoksrasi merupakan pemimpon yang berkonsultasi
dengan kelompok mengenai masalah yang menarik perhatian mereka dimana mereka
dapat menyumbangkan sesuatu.
Hubungan dari konsep diri dan kepemimpinan dalam proses pengembangan diri yaitu
bahwa kepemimpinan dan konsep diri berpengaruh dan erat hubungannya dalam proses
pengembangan diri, karena konsep diri yang positif akan membentuk kepemimpinan diri
yang baik juga, dengan kepemimpinan baik yang dimiliki maka secara langsung proses
pengembangan diri telah berkembang secara optimal.

D. Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan : Dapat disimpulkan yaitu hubungan konsep diri dan kepemimpinan itu
saling terkait dan saling berpengaruh terhadap proses perkembangan diri yang baik.
Dengan memiliki konsep diri yang positif, proses perkembangan diri seseorang akan
berjalan dengan baik karena tidak akan mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang akan
menghambat perkembangan diri seseorang. Begitu juga dengan kepemimpinan, jika kita
telah menguasai kepemimpinan diri dengan baik, proses perkembangan diri akan akan
berjalan dengan baik juga,karna kepemimpinan ini akan mengarahkan dirinya agar dapat
mengambil keputusan secara bijak dan benar
Saran : Diharapkan dapat mebentuk konsep diri secara positif dan membentuk
kepemimpinan yang baik lagi kedepanya, agar proses pembentukan diri dapat mencapai
tujuan secara optimal.
ARTIKEL 7
A. Judul Artikel : Kehidupan Kelompok
Nama Pengarang : Sylvia Yunita

B. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel


Kekuatan : Isi pembahasanya jelas, menyajikan asbstrak dan kesimpulan. bahasa yang
digunakan mudah dipahami. Dan juga terdapatnya referensi.
Kelemahan : disitu tidak di buatnya tujuan penulisan artikel, hanya langsung
menjelaskan pendahuluan dan pembahasan saja.

C. Pembahasan Isi Artikel


Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih, yang secara intensif dan teratur
selalu mengadakan interaksi sesama mereka untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan, dan secara sadar mereka merasa bagian dari kelompok, yang memiliki sistem
norma tertentu, peranan, struktur, fungsi dan tugas dari masing-masing anggota kelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Kehidupan kelompok adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan bersama dan yang berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai
tujuan bersama, mengenal satu dengan yang lain, dan memandang mereka sebagai bagian
dari kelompok tersebut. Dengan demikian dinamika kelompok merupakan sebuah konsep
yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok
merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidupnya dalam sebuah kelompok,
fungsi dari dinamika kelompok ialah yaitu membentuk kerjasama dan saling
menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup, Mengatasi pekerjaan yang
membuthakan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar
sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien.
Adapun jenis-jenis dari kelompok ini yaitu berdasarkan ukuran kelompok, bedasarkan
struktur kelompok, berdasarkan terpaan perubahan, berdasarkan fungsi kelompok,
berdasarkan hubungan di antara anggota, berdasarkan identifikasi diri, berdasarkan
keanggotaan kelompok, dan yang terakhir berdarsarkan penyelsaian masalah.
Kerja dalam kelompok ini ada juga memberikan manfaat bagi kegiatan manajemen,
diantara nya yaitu: kelompok sosial mempengaruhi tingkah laku, melatih berpikir
bersama, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas, kerjasama dalam kelompok
merupakan group therapy bagi unsur ketenagaan yang mengalami gejala gangguan
mental, dan lain sebagainya. Dan upaya peningkatan daya guna dan hasil guna proses
manajemen suatu organisasi perlu ditingkatkan pula pelaksanaan kehidupan kelompok
dalam berbagai bentuk kegiatan secara nyata.Beberapa cara yang diajukan sebagai
alternatif adalah Pelaksanaan proses kelompok sesuai dengan tugas dan masalah dan
upaya-upaya yang hendak dikerjakan dengan cara pemecahan masalah proyek,upaya
pengembangan.

D. Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan : Hubungan kesinambungan antara manusia dengan manusia lainnya akan
menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan interaksi sosial. Dalam melakukan
interaksi tersebutlah yang menjadi awal terbentukanya kehidupan kelompok. Kehidupan
kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Sifat dan struktur
kehidupan kelompok sosial berbeda-beda. Ada yang terbentuk dengan disengaja atau
tidak disengaja. Ada yang teroganisir, ada yang tidak. Perbedaan tersebut disebabkan
karena sifat kehidupan kelompok yang dinamis atau sering berubah-ubah setiap waktu.
Pentingnya kerjasama dalam manajemen yaitu kelompok sosial mempengaruhi tingkah
laku, melatih berpikir bersama (group thinking), kerjasama dalam kelompok dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas, kerjasama dalam kelompok merupakan pendidikan
sosila bagi anggota interaksi dalam kelompok merupakan faktor yang menentukan moral
dalam reaksi kelompok, kerjasama dalam kelompok merupakan group therapy bagi unsur
ketenagaan yang mengalami gejala gangguan mental.
Saran : Diharapakan, manusia bisa selalu hidup berinteraksi satu sama lainya, dan juga
hidup dalam berkelompok, karna dengan adanya itu, terciptanya kerjsama dan pentingnya
kerjasama itu yaitu kelompok bisa saling mempengaruhi tingkah laku, melatih berpikir
bersama.
ARTIKEL 8
A. Judul Artikel : Hubungan Motivasi, Semangat Kerja Dan Kepuasan Kerja
Dalam Psikologi Manajemen
Nama Pengarang : Eci Sarmila

B. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel


Kekuatan : Ide dan gagasannya, penulis menggunakan dasar teori yang beragam dan
relevan. Di jelaskan juga secara terperinci. Isi pembahasanya jelas, menyajikan asbstrak,
kesimpulan dan saran, bahasa yang digunakan mudah dipahami. Dan juga terdapatnya
latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penulisan.
Kelemahan : Dalam penulisan nya masih ada yang belum rapi.

C. Pembahasan Isi Artikel


Robbins (dalam hasibuan,1999),mengemukakan motivasi adalah suatu kerelaan
berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh
kemampuan usaha memuaskan beberapa kebutuhan individu. Dorongan dalam diri untuk
melakukan sesuatu berpengaruh pada baik tidaknya kinerja seseorang yang menjadi
,tanggung jawabnya karena guru selalu bekerja dengan penuh semangat dan gairah dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan untuk bekerja,
maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila motivasi yang
tinggi dari karyawan, maka hal itu merupakan suatu jaminan atas keberhasilan suatu
organisasi untuj mencapai tujuannya. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektitf,t erintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan.
Istilah kepuasan merujuk pada sikap umum seseorang individu terhadap
pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap
positif terhadap kerja. Handoko (1992) ,mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan terhadap
pekerjaannya. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Blum (dalam
as’ad,2001) yaitu: pertama, Faktor individual yang meliputi umur,kesehatan,watak,dan
harapan. Kedua Faktor sosial, yang meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja,
kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan. Ketiga, Faktor utama dalam
pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, kondisi kerja, kesempatan untuk maju.
Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan optimal apabila mereka memiliki
semngat kerja. semangat kerja adalah pekerjaan yang dilakukan secara baik.lebih giat
sehingga pekerjaan diharapkan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dengan
produktifitas akan meningkat. semngat kerja itu sangat penting dalam mendukung
pelaksanaan tugas seseorang dalam bekerja. Semangat kerja menghasilkan suatu kegiatan
yang dikerjakan dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan, sehingga pekerjaan tersebut
akan dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu,semangat kerja pegawai
yang tinggi merupakan dorongan terciptanya suatu usaha secara maksimal dalam setiap
aktivitasnya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

D. Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan : Dapat di simpulkan bahwa motivasi sangat berhubungan dengan semangat
kerja, seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam dirinya maka juga akan
menimbulkan semangat kerja yang tinggi pula, demikian pula dengan kepuasan kerja,
semakin tinggi motivasi maka semangat kerja akan meningkat dan dengan meningkatnya
semangat kerja makan kepuasan kerja juga akan tercapai dengan sendirinya.
Saran : Dalam penulisan artikel ini tentunya masih ada terdapat kekurangan yaitu dalam
segi cara penulisan, maka untuk kedepannya semoga bisa buat nya jadih lebih baik lagi.
ARTIKEL 9
A. Judul Artikel : Strategi Psikologi Manajemen Dalam Meningkatkan
Nama Pengarang : Zebua, M. Irgi Fahreza, Dipa Pratama Rambe
Tahun : 2022

B. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel


Kekuatan : Isi pembahasanya jelas, menyajikan asbstrak dan kesimpulan. bahasa yang
digunakan mudah dipahami.terdapatnya metode penelitian. Dan juga terdapatnya
referensi.
Kelemahan : disitu tidak di buatnya tujuan penulisan artikel, hanya langsung
menjelaskan pendahuluan dan pembahasan saja.

C. Pembahasan Isi Artikel


Secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang
menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku
individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam
hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan, dan kejadian yang ada disekitar manusia.
Objek kajian dari psikologi ini berupa, objek material psikologi adalah segala yang
berhubungan manusia, sedangkan objek formal adalah perilaku dari manusia itu sendiri.
Dengan demikian dari berbagai rumusan definisi psikologi yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari psikis dan
tingkah laku manusia yang berhubungan dengan interaksi manusia dengan lingkunganya.
Obyek psikologi adalah tingkah laku organisme yang dapat diamati. Fungsi psikologi
adalah untuk menentukan dan menjelaskan tingkah laku tersebut, misalnya mengapa
manusia melakukan perbuatan tertentu, dan kondisi-kondisi apa yang menyebabkan atau
mempengaruhinya, sehingga berlaku/ berbuat tertentu.
Secara etimologi istilah manajemen diambil dari bahasa Inggeris, yaitu management,
artinya pimpinan, pengurus. Dalam bahasa Latin managemen terdiri atas dua suku kata,
yaitu manus (tangan), agare (pemerintah, melakukan, melaksanaan). Engkoswara
menjelaskan bahwa konsep administrasi pendidikan sejajar dengan konsep manajemen
pendidikan (pengelolaan pendidikan). manajemen pendidikan adalah proses keseluruhan
kegiata dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan
menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun
spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, psikologi mempunyai hubungan yang erat, sebab dalam
lingkungan pendidikan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi
yang akan menimbulkan gejala-gejala psikologi serta tingkah laku yang berbeda antara
yang satu dengan yang lainya. Syah menjelaskan setidaknya ada 10 macam kegiatan
dalam pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologis yakni: 1) seleksi
penerimaan siswa baru; 2) perencanaan pendidikan; 3) penyusunan kurikulum; 4)
penelitian pendidikan; 5) administrasi kependidikan; 6) pemilihan materi pelajaran; 7)
interaksi mengajar-belajar; 8) pelayanan bimbingan dan penyuluhan; 9) metodologi
mengajar; dan 10) pengukurun dan evaluasi.
Adanya juga terdapat nya manfaat dari psikologi manajemen ini yaitu:
 Manajer sebagai pembuat keputusan. Dalam pembuatan keputsuan itu, manajer
melakukan manipulasi dan pengawasan terhadap tingkah laku bawahannya,
mengadakan prediksi, memberikan lingkungan kerja tertentu, sehingga
menghasilkan tingkah laku yang diharapkan.
 Keputusan manajer dipengaruhi oleh tujuan, minat, dan tingkah laku yang ada
pada bawahannya.
 Psikologi membantu pengembangan manajer. Ada tiga bentuk kontribusi
(sumbangan) psikologi bagi manajer, yaitu: a) Memberikan seperangkat konsep
dan prinsip yang membantu manajer. b) Memberikan keterampilan kepada
manajer yang langsung bertalian dengan proses manajemen. c) Memperkenalkan
manajer kepada unsur-unsur logik dan metode riset mengenai tingkah laku
manusia.

D. Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan : Dalam meningkatkan manajemen psikologi mutu pendidikan di suatu
sekolah pasti tak lepas dari manajemen strategi, yaitu adanya suatu pendekatan yang
sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengkondisikan organisasi ke posisi
yang dipastikan mampu menjamin sekolah tersebut, sehingga terciptanya pendidikan
yang diinginkan. Pendekatan sistematis untuk melakukan perubahan menjadi hal penting
dalam strategi psikologi, dan melalui pendekatan strategi Psikologi Dalam Meningkatkan
Manajemen Pendidikan harus dipastikan bahwa tujuan akan tercapai. Strategi Psikologi
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, meliputi 4 tahap yaitu melakukan Analisis
lingkungan, Merumuskan strategi yang merupakan proses penyusunan langkah-langkah
ke depan mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman
eksternal suatu organisasi, membuat prosedur kerja, dan melakukan evaluasi yang
merupakan tahap akhir dalam manajemen strategi. Evaluasi merupakan penilaian
terhadap kinerja dan merupakan perbandingan hasil proses kegiatan yang telah dilakukan
dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnnya
Saran : Diharapkan suatu organisasi manajemen dapat dan mampu menerapkan srategi-
strategi tersebut dan dapat melukan perubahan sehingga bisa terciptanya tujuan
pendidikan yang diinginkan.
ARTIKEL 10
A. Judul Artikel : konsep dasar pengelolaan kelas dalam tinjauan psikologi
manajemen
Nama Pengarang : maryati salmiah, abdul aziz rusman, zainal abidin
Tahun : 2022

B. Kekuatan Dan Kelemahan Artikel


Kekuatan : Ide dan gagasannya, penulis menggunakan dasar teori yang beragam dan
relevan. Di jelaskan juga secara terperinci. Isi pembahasanya jelas, menyajikan asbstrak,
bahasa yang digunakan mudah dipahami. Dan juga terdapatnya bagian pendahuluan dan
metode penelitiannya.
Kelemahan : disitu tidak di buatnya tujuan penulisan artikel

C. Pembahasan Isi Artikel


Menurut paradigma lama, pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban kelas.
Sedangkan dalam kajian kontemporer, pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan
penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dan situasi kelas (Emmer & Evertson,
2012)Kelas harus dirancang dan dikelola dengan seksama agar member hasil yang
maksimal. Pendekatan atas pengelolaan kelas sangat tergantung pada kemampuan,
pengetahuan, sikap guru terhadap proses pembelajaran, dan hubungan siswa yang mereka
ciptakan. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru dalam menciptakan,
mengendalikan, dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Inti dari pengelolaan kelas
yang baik dan optimal, permasalahan yang muncul yang dapat mengganggu pembelajaran
dapat teratasi lewat strategi yang efektif. Manajemen kelas sangat diperlukan dalam
mencapai tujuan pembelajaran karena suasana kelas yang dinamis. Djamarah
mengungkapkan kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap mental, dan
emosional anak didik.
Pengelolaan kelas tidak hanya dipahami sebagai mengatur kelas, fasilitas fisik tetapi
juga rutinitas yang menjadikan kelas sebagai elemen penting sarana belajar mengajar.
Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan atmosfer yang ideal
sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya
memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan membuat aturan
kelompok yang produktif. Pengelolaan kelas (classroom management) diklasifikasikan
menjadi dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter. Pendekatan otoriter
pengelolaan kelas adalah kegiatan guru dalam mengontrol tingkah laku siswa. sedangkan
pendekatan permisif, mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh
guru untuk memberi kebebasan bagi siswa melakukan berbagai aktivitas sesuai dengan
yang mereka inginkan.
Tujuan pengelolaan kelas yaitu: 1) mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik
sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa
untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin, 2) menghilangkan berbagai
hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar 3)
menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
siswa dalam kelas, dan 4) membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Kunci keberhasilan yang esensial adalah pengelolaan, dan pengelolaan itu meliputi
pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengkordinasian, dan supervisi. Ada beberapa tindakan dalam pengelolaan kelas.
Pertama, tindakan preventif berupa tindakan pencegahan, yang mana , dengan jalan
menyediakan kondisi baik fisik maupun sosia-emosional sehingga terasa benar peserta
didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Kedua, tindakan korektif; Dalam
kegiatan pengelolaan tindakan tepat dan segera sangatlah diperlukan. Dimensi tindakan
merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan guru apabila terjadi masalah pengelolaan.
Ketiga, tindakan kuratif (penyembuhan); Pelanggaran yang terlanjur dilakukan oleh
peserta didik perlu ditanggulangi dengan tindakan penyembuhan baik secara individual
maupun kelompok.

D. Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan : Esensi manajemen kelas adalah menyediakan dan menciptakan kondisi
fisik, sosio-emosional, serta melakukan tindakan korektif terhadap tingkah laku
menyimpang yang akan merusak kenyamanan dan keamanan belajar mengajar. Tujuan
dilakukannya pengelolaan kelas adalah: 1) mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik
sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa
untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin, 2) menghilangkan berbagai
hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar, 3)
menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
siswa dalam kelas, 4) membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Pengelolaan kelas dapat berjalan efektif ketika guru mampu mengenali 5 komponen yang
ada di kelas, yaitu: Kondisi fisik; Kondisi Sosio- Emocional; Kondisi Organizational.
Dengan mengenali komponen-komponen tersebut, maka guru dapat mengidentifikasi
dengan tepat hakikat permasalahan yang sedang dihadapinya, sehingga pada giliranya
guru dapat memilih strategi yang tepat pula dalam menanggulangi permasalahan kelas
yang dihadapinya. Dalam mengelola kelas diperlukan beberapa tindakan agar proses
belajar mengajar berjalan efektif yaitu: Tindakan Preventif, Tindakan Korektif, Tindakan
Kuratif. Dengan melakukan ketiga tindakan tersebut guru dapat menyediakan dan
menciptakan kondisi fisik, sosio-emosional, serta melakukan tindakan korektif terhadap
tingkah laku menyimpang yang akan merusak kenyamanan dan keamanan belajar
mengajar.
Saran : Diharapkan guru dapat melakukan pengelolaan kelas yang baik dan mampu
menciptakan lingkungan sekolah yang baik dan nyaman buat para siswa nya. dengan cara
melakukan beberapa tindakan yang dapat menghindari hal- hal yang dapat menyimpang,
yang akan merusak kenyaman siwa belajar dalam kelas nya.

Anda mungkin juga menyukai