Ditinjau dari segi ilmu bahasa, ‘psikologi’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘psyche’
yang di artikan “jiwa” dan kata ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’ (Mangal). Dua kata tersebut bila
digabung menjadi ilmu jiwa, sehingga psikologi adakalanya terjemahkan menjadi ‘ilmu
jiwa’. Psikologi belajar adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip perilaku manusia
dalam penerapannya bagi belajar dan pembelajaran. Dengan kata lain, psikologi belajar
memberi kontribusi bagi guru ketika ia menjalankan tugas mengajar di dalam kelas sehingga
murid.
dipelajari dari beberapa pengertian yang telah dirumuskan oleh para ahli tentang “Psikologi
1. Lister D. Crow and Alice Crow, Ph. dalam bukunya “Educational Psychology”
menyatakan bahwa psikologi pendidikan ialah Ilmu pengetahuan praktis yang berusaha
untuk menerangkan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan secara ilmiah
2. W.S. Winkel dalam bukunya “Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar” menyatakan
bahwa psikologi pendidikan adalah salah satu cabang dari psikologi praktis yang
mempelajari prasarat-prasarat (fakta- fakta) bagi belajar di sekolah berbagai jenis belajar
dan fase-fase dalam semua proses belajar. Dalam hal ini, kajian psikologi pendidikan
Psychology); adalah cabang dari psikologi terapan (applied psychology) yang berkenaan
bidang pendidikan.
Belajar dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari sebagai hasil dari interaksinya
(2002: 2)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi belajar adalah ilmu
dalam proses belajar, Psikologi belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-
teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar
Ilmu psikologi ilmu yang mempelajari perilaku dan sikap orang lain. Sehingga bisa
Tujuan mempelajari psikologi belajar tentu saja dapat dilihat dari segi pendidikan.
Dari segi pendidikan, cabang ilmu satu ini dapat digunakan untuk mentransportasikan
ilmu pengetahuan ke regenerasi. Bagi orang yang mempelajari ilmu psikologi pun
dipelajari oleh guru. Karena tugas menjadi guru sebagai media menyalurkan ilmu
pengetahuan. Tentu saja seorang guru tidak sekedar memberikan informasi begitu saja.
Tetapi juga dituntut untuk mengetahui karakter dan perilaku peserta didiknya.
Setidaknya tenaga pengajar psikologi pendidikan selain mengajarkan secara teoritis, juga
dapat mempraktekan cabang ilmu satu ini. Salah satunya adalah mempelajari perubahan
perilaku peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai sebab akibat. Ada yang
diakibatkan oleh faktor keluarga, pertemanan dan masalah yang tidak dapat kita raba
hanya dari “tampangnya” saja. Ternyata tidak sekedar mempelajari perubahan perilaku
saja, tujuan mempelajari psikologi belajar juga dapat digunakan untuk mempelajari
perbedaan antar pribadi. Seorang pendidik pasti menemukan banyak sekali karakter dari
masih ada tujuan mempelajari psikologi belajar yang lain, yaitu mengendalikan perilaku
yang menyimpang.
Setiap orang pasti memiliki dua sisi yang berbeda. Ada sisi baiknya dan ada sisi jahatnya
orang-orang. Sisi baik seseorang tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tetapi sisi buruk
Sikap dan perilaku yang buruk selalu melakukan kontroling agar tidak semakin
Bagi orang dewasa, mungkin saja bisa mengendalikan diri mereka sendiri, tetapi bagi
mereka.
Tidak semua orang bisa membuka mata dan dengan sadar realitas kehidupan mereka.
Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa hidup dan takdir yang mereka jalani itu luar
biasa tersistematis. Orang yang memahami fitrah hidupnya, tentu saja memiliki
Sebaliknya, bagi orang yang tidak menyadari dan memahami realita hidupnya, pastinya
hidup orang tersebut seolah ada sesuatu yang kurang dan tandus rasa. Sehingga orang
tersebut mudah stress, berfikiran sumbu pendek dan masih banyak lagi dampaknya. Masa
Dimana di masa remaja seseorang akan menemukan banyak pengalaman baru. Mereka
sudah merasakan permasalahan yang mereka temukan, sudah bisa merasakan kesulitan
menghadapi dirinya, sudah bisa melakukan berfikir (termasuk berpikir sumbu pendek dan
sumbu panjang).
berfokus pada psikologis di bidang pendidikan. Tidak hanya membahas karakter dan
perilaku peserta didik saja, tetapi juga fokus pada pemahaman karakteristik peserta didik.
Dari hasil mengetahui karakter pendidikan inilah yang membantu tenaga pendidik untuk
mengetahui karakter, gaya dan model pembelajaran yang pas dan tepat bagi mereka.
Ketika model pembelajaran ini tepat, maka hasil atau goal dari proses belajar mengajar
Dalam menjalankan dunia pendidikan, tentu saja tidak mudah. Selalu ada gesekan
yang menuntut untuk terus melakukan evaluasi. Apalagi di dunia pendidikan dihadapkan
pada banyak karakter dan sifat peserta didik. Gesekan di lembaga pendidikan pun tidak
melulu masalah administratif saja, justru masalah paling banyak terletak pada karakter
Maka dari itu, setiap lembaga pendidikan wajib memiliki bimbingan untuk mengontrol,
memberikan pencerahan bagi peserta didik yang melakukan keonaran di sekolah. Itu
sebabnya tujuan mempelajari psikologi pendidikan ini sebenarnya sangat berperan besar.
Dari beberapa tujuan mempelajari psikologi belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa psikologi belajar salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang karakteristik
pembelajaran, mempelajari guru dalam mengajar dan mempelajari siswa sebagai peserta
didik. Ilmu psikologi pendidikan pun juga focus pada proses belajar mengajar dan solusi
yang terjadi di dunia pendidikan yang disebabkan oleh banyak faktor. Secara singkatnya,
tujuan psikologi belajar membantu siswa secara umum untuk patuh pada proses
pembelajaran, dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan potensi peserta didik.
Sebagaimana ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, psikologi mempunyai tiga fungsi utama,
yaitu :
laku tersebut terjadi. Hasil penjelasannya berupa deskripsi atau bahasan yang
bersifat deskriptif.
bagaimana, dan mengapa tingkah laku tersebut terjadi. Hasil prediksi berupa
prediksi, yaitu membuat ramalan atau prediksi mengenai hal-hal yang mungkin
1. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang hakikat siapa anak didik dan bagaimana
para belajarnya, hakikat umum belajar dan syarat-syaratnya yang diperlukan agar
peristiwa belajar dapat berjalan dengan baik. yang dapat dimanfaatkan dalam
2. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas
perilaku belajar individu anak, yang dapat dimanfaatkan dalam memahami masalah
belajar anak. Strategi belajar mengajar yang diperlakukan pun menjadi lebih adabtable
3. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan bahwa setiap anak berbeda sebagai individu dalam
belajar, yang mana dapat dimanfaatkan untuk melakukan pendekatan yang tepat dalam
yang kondusif lagi kreatif dalam rangka meningkatkan hasil belajar yang optimal.
5. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan bahwa pembawaan merupakan potensi anak yang
tersedia dan dapat diubah dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif di dalam
kelas.
6. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang berbagai masalah yang terkait dengan teori-
teori, prinsip-prinsip dan fungsi, serta teknik motivasi belajar, yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka pemberian motivasi kepada anak didik yang tidak atau kurang bergairah
dalam belajar, sehingga diharapkan anak didik terlibat langsung dalam belajar.
dengan kesiapan belajar anak, yang dapat dimanfaatkan oleh guru dengan tidak
memaksakan kehendak sendiri kepada anak didik untuk dipaksa belajar, padahal anak
8. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang kepastian belajar anak pada stadium umur
tertentu, yang dapat dimanfaatkan dalam rangka pengalokasian waktu belajar dan sebagai
bahan pertimbangan sampai sejauh mana tingkat keluasan dan kedalaman materi yang
anak didik dalam menyerap, mengolah, dan menyimpan infomasi dalam memori otak.
kondusif dengan tujuan informasi baru dapat diserap, diolah, dan disimpan dengan baik.
dan tidak membuat anak didik melupakan informasi lama yang telah tersimpan dalam
memori otak.
10. Dapat diperoleh ilmu pengetahuan tentang masalah transfer belajar, yang dapat
situasi lain, sehingga penguasaan anak didik terhadap materi pelajaran betul-betul mantap
dan bermakna.