ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemahaman kode etik profesi akuntan,
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan emosional, dan locus of control terhadap
perilaku etis mahasiswa akuntansi.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis
Universitas Sains Al-Qur’an sebanyak 382 mahasiswa.
Sampel dalam penelitian ini adalah 80 mahasiswa akuntansi yang masih aktif yang didapat melalui
teknik model slovin dan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil menunjukkan
bahwa pemahaman kode etik profesi akuntan, IQ, EQ, SQ dan LOC berpengaruh terhadap perilaku
etis mahasiswa akuntansi.
ABSTRACT
This study aimed to analyzethe effect of understanding the code of ethics of the accountant
profession, intellectual intelligence, emotional intelligence, spiritual intelligence, and locus of
control on ethical behavior of accounting students.
The population in this study were 382 students of the accounting study program at the faculty of
Economics and Business, Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah in Wonosobo.The sample in
this study were 80accounting students who are still active, obtained through slovin technique and
using linear regression analysis techniques. The results show that understanding the code of ethics
of the accountant profession, IQ, EQ, SQ, and LOC affect the ethical behavior of accounting
students.
Keywords Dividend Policy, Separation of Cash Flow Rights, Control Rights, Return On Assets, Total
Assets Turn Over and CollateralAssets
282
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
283
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
manajemen diri atau pengendalian diri, akan lebih bersikap etis dibandingkan dengan
motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial. mahasiswa yang tidak memiliki kecerdasan
Kecerdasan Spiritual intelektual.
Zohar dan Marshall (2001), bahwa Pernyataan tersebut didukung dengan hasil
spiritualitas tidak harus dihbungkan kedekatan penelitian Sutri Handayani (2016), Kezia
seseorang dengan aspek ketuhanan, karena Adinda (2015), Akhdan Nur Said (2018) dan
seorang humanis dan atheis juga mmpu penelitian Anis Su’udiyah (2017)
memiliki spiritualitas tinggi. membuktikan IQ berpengaruh positif terhadap
Locus Of Control perilaku etis mahasiswa akuntansi.
LOC adalah sejauh mana orang merasakan H2 : IQ berengaruh positif terhadap perilaku
hasil sebagai sesuatu yang dikendalikan secara etis mahasiswa akuntasi
internal oleh usaha mereka sendiri atau Pengaruh EQ terhadap Perilaku Etis
eksternal oleh kebetulan atau kekuatan diluar Mahasiswa Akuntansi
dirinya (Myers, 2012). Kecerdasan emosional adalah suatu
KERANGKAPEMIKIRAN kemampuan lebih yang dimiliki dalam
TEORITIS memotivasi diri, kemmpuan menghadapi
Pengaruh Pemahman Kode Etik Profesi kegagalan, mengendalikan emosi dan
Akuntan terhadap Perilaku Etis menunda kepuasan serta mengatur kondisi
Mahasiswa Akuntansi kesehatan jiwa (Gesi Armada Sari, 2016).
Kode etik profesi adalah standar- Semakin baik tingkat kecerdasan emosional
standar,prinsip-prinsip, interpretasi atas mahasiswa yang ditandai dengan kecakapan
peraturan etika, dan kaidah etika yang harus terhadap kesadaran diri sendiri dan kecakapan
dilakukan seorang auditor seperti tanggung dengan orang lain maka akan semakin baik
jawab profesi, kepentingan publik, integritas, mahasiswa dalam mengendalikan diri untuk
obyektivitas auditor, keseksamaan lingkup dan mengambil keputusan tanpa melibatkan
juga sikap jasa dalam memeriksa laporan perasaan diri sendiri serta mahasiswa akan
keuangan (Herman Wibowo, 2011). semakin lebih berperilaku etis.
baik tingkat pemahaman mahasiswa terhadap Pernyataan tersebut didukung dengan hasil
kode etik profesi akuntan maka akan semakin penelitian Anis Su’udiyah (2017), Kezia
mudah dalam pengambilan keputusan sesuai Adinda (2015) dan Akhdan Nur Said (2018)
dengan aturan yang telah berlaku serta mampu yang membuktikan bahwa EQ berpengaruh
berperilaku etis. positif terhadap perilaku etis mahasiswa
Pernyataan tersebut didukung dengan hasil akuntansi.
penelitian Cut Safira Dara Yovita & H3 : EQ berpengaruh positif terhadap
Rahmawaty (2016), Mely Afriani (2019) , dan perilaku etis mahasiswa akuntansi.
penelitian Edison Hamid (2017), membuktikan Pengaruh SQ terhadap Perilaku Etis
bahwa pemahaman kodeetik profesi akntan Mahasiswa Akuntansi
berpengaruh positif terhadap perilaku etis Menurut Zohar dan Marshal (2007) SQ
mahasiswa. merupakan kemmpuan dalam menghadapi
H1 : Pemahaman kode etik profesi akuntan serta memecahkan persoalan, untuk
berpengaruh positif terhadap perilaku etis menempatkan perilaku dalam makna yang
mahasiswa akuntansi. lebih luas, untuk menilai bahwa tindakan kita
Pengaruh IQ terhadap Perilaku Etis lebih bermakna dari orang lain. Semakin baik
Mahasiswa Akuntansi tingkat kecerdasan spiritual mahasiswa
Kecerdasan intelektual merupakan ditandai dengan kemampuan dalam
interprestasi hasil dari tes kecerdasan yang menerapkan prinsip kebenaran maka akan
menjadi petunjuk atas kedudukan tingkat semakin baik sikap mahasiswa dalam
kecerdasan seseorang (Azwar, 2004). Tingkat memecahkan persoalan dengan benar dan
IQ yang baik ditandai dengan kemampuan mendorong mahasiswa untuk dapat bersikap
dalam memahami masalah maka akan etis.
memudahkan mahasiswa dalam memecahkan Pernyataan tersebut didukung dengan hasil
dan menyelesaikan masalah serta mahasiswa penelitian Feby Wibowo Putro Wicaksono
284
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
(2018) dan Sutri handayani (2016) yang sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
membuktikan bahwa SQ berpengaruh positif biasanya random (Sugiyono, 2016).
terhadap perilaku etis mahasiswa akuntansi. Populasi dan sampelpenelitian
H4 : SQ berpengaruh positif terhadap perilaku Populasi penelitian ini yaitu 382 mahasiswa
etis mahasiswa akuntansi Akuntansi Universitas Sains Al-Qur’an.
Pengaruh LOC terhadap Perilaku Etis Adapun Metode pengambilan sampel dalam
Mahasiswa Akuntansi penelitian ini adalah mahasiswa program studi
LOC merupakan bagaimana pandngan Akuntansi Universitas Sains Al-Qur’an yang
seseorang atas suatu peristiwa, dimna dia masih aktif dalam perkuliahan.
mampu atau tidak mampu untuk Jenis dan Sumber Data
mengendalikan sesuatu yang terjadi (Rotter, Jenis data yang digunakan dalam
1966). LOC lebih mengarah pada kemampuan penelitian ini adalah data primer. Data primer
individu dalam menyikapi kejadian yang yaitu sumber data langsung yang memberikan
berhubungan dengan hidupnya (Gesi Armada data kepada pegumpul data (Sugiyono, 2016).
Sari, 2016). Semakin baik tingkat loc yang Pengumpulan data primer dalam penelitian ini
ditandai dengan kemampuan yang baik dalam melalui cara wawancara dengan narasumber
mempengaruhi kejadian dalam dirinya maka dan menyebarkan kuesioner dengan google
akan semakin baik tingkat keyakinan form yang dibagikan melalui media sosial.
mahasiswa dalam menyelesaikan masalah Metode Pengumpulan Data
untuk tidak membuat kesalahan serta mampu Metode yang digunakan dalam penelitian
untuk bersikap etis. ini adalah dengan adanya wawancara kepada
Pernyataan tersebut didukung dengan hasil narasumber dan menggunakan angket
penelitian Cut Safira Yovita & Rahmawaty (kuesioner) dengan cara menyebarkan
(2016) serta penelitian Elex Sarmigi (2018) kuesioner kepada mahasiswa prodi akuntansi
yang membuktikan bahwa LOC berpengaruh di UNSIQ dengan mengunakan google form
positif terhadap perilaku etis mahasiswa diharapkan tingkat response rate akan tinggi
akuntansi. (Kharisma Nugrahanti, 2015). Berikut ini skala
H5 : LOC berpengaruh positif terhadap pengukuran angket yang digunakan :
perilaku etis mahasiswa akuntansi. 1. SS (Sangat Setuju) :5
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka model 2. S (Setuju) :4
penelitian sebagai berikut : 3. N (Netral) :3
Pemahaman Kode Etik 4. TS (Tidak Setuju) :2
Profesi Akuntan (X1) 5. STS (Sangat Tidak Setuju) : 1
H1 (+) Variabel Penelitian
Kecerdasan Intelektual Sugiyono (2016) menyatakan bahwa
(X2) H2 (-) variabel penelitian yaitu suatu sifat maupun
nilai dari orang, objek serta kegiatan yang
Kecerdasan Emosional H3 (+) bervariasi yang akan ditetapkan oleh peneliti
(X3)
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
H4 (+) kesimpulannya. Variabel terikat atau dependen
Kecerdasan Spritual
(X4) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
H5 (+) menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2016). Variabel dependen adalah
Locus of cntrol (X5)
perlikau etis mahasiswa akuntansi. Sedangkan
independen merupakan variabel yang menjadi
3. METODE PENELITIAN sebab perubahannya atau timbulnya variabel
Jenis dan Sumber Penelitian dependen(Sugiyono, 2016). Variabel
Jenis penelitian dalam penelitian ini independen dalam penelitian ini adalah
menggunakan jenis data kuantitatif. Dimana pemahaman kode etik profesi akuntan, IQ, EQ,
penelitian kuantitatif sebagai metode untuk SQ, dan LOC.
penelitian berlandaskan filsafat positif, serta Definisi Operasional dan Pengukuran
digunakan untk meneliti pada populasi atau Variabel
285
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
Pemahaman kode etik profesi akuntan (X1) dalam hidupnya (Robbins, 2011 dalam Cut
Merupakan suatu proses individu dalam Safira Dara, 2016). Adapun indikator locus of
memahami hal-hal yang seharusnya dilakukan control yaitu : tindakan, kesempatan dan
dalam suatu profesi akuntan yang dipengaruhi keberuntungan (Gesi Armada Sari, 2016).
oleh sikap diri sendiri (Cut Safira Dara, Variabel ini diukur dengan kuesioner yang
2016). Adapun indikator pemahaman kode dikembangkan oleh Gesi Armada Sari (2016)
etik profesi akuntan yaitu : dapat dipercaya, terdiri dari 3 pernyataan dengan 5 poin skala
tanggung jawab, kerahasiaan dan rasa hormat likert.
(Gesi Armada Sari, 2016). Variabel ini diukur
dengan kuesioner yang dikembangkan oleh 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gesi Armada Sari (2016), terdiri dari 4 Tabel Hasil Uji Regresi Linier Berganda
pernyataan dengan 5 point skala likert.
Kecerdasan intelektual (X2) Coefficientsa
Kecerdasan intelektual adalah
kemampuan seseorang dalam mengendalikan
tindakan serta mampu berpikir rasional dalam Standa
rdized
menghadapi pola perilaku seseorang (Tikollah,
Unstandardized Coeffi
2006). Adapun indikator kecerdaan intelektual Coefficients cients
yaitu : kemampuan numerik, kemampuan figur Std.
dan kemampuan verbal (Bekti Nur Mawati, Model B Error Beta t Sig.
2019). Variabel ini diukur dengan kuesioner 1 (Constant) 1,870 1,077 1,737 ,086
yang dikembangkan oleh Bekti Nur Mawati kode etk
(2019), terdiri dari 3 pernyataan dengan 5 poin profesi ,298 ,116 ,297 2,572 ,012
skala likert. akuntan
Kecerdasan emosional (X3) kecerdasan
,209 ,084 ,189 2,489 ,015
intelektual
Kecerdasan emosional adalah seseorang
kecerdasan
yang memiliki kecerdasan emosional yang emosional
,242 ,120 ,196 2,023 ,047
memadai akan memiliki pertimbangan yang kecerdasan
lebih komprehensif dalam bersikap dan ,131 ,052 ,211 2,501 ,015
intelektual
berperilaku etis (Agustini, 2013). Adapun locus of
,146 ,069 ,151 2,111 ,038
indikator kecerdasan emosional yaitu : control
pengendalian diri, motivasi dan keterampilan a. Dependent Variable: perilaku etis mahasiswa akuntansi
sosial (Bekti Nur Mawati, 2019). Variabel ini Berdasarkan data pada tabel 4.12
diukur dengan kuesioner yang dikembangkan tersebut maka persamaan linear pada
oleh Bekti Nur Mawati (2019), terdiri diri 3 penelitian ini adalah:
pernyataan dengan 5 poin skala likert. Y = 1,870 + 0,298X1 + 0,209X2 + 0,242X3 +
Kecerdasan spiritual (X4) 0,131X4 + 0,146X5 + 1,3022
Merupakan kemampuan dalam 1. Nilai konstanta sebesar 1,870 (positif)
menghadapi serta memecahkan persoalan menunjukkan bahwa ketika variabel
dalam konteks makna atau nilai dengan independen (pemahaman kode etik profesi
menempatkan perilaku dalam konteks yang akuntan, IQ, EQ, SQ dan LOC) bernilai
lebih luas (Zohar & Marshall. 2002). Adapun konstan, maka mahasiswa yang menjadi
indikator kecerdasan spiritual yaitu : tanggung sampel dalam penelitian ini berpotensi besar
jawab yang tinggi, jiwa religius tinggi, mudah mampu untuk berperilaku etis.
beradaptasi, mudah memaafkan dan jiwa sosial 2. Pengaruh pemahaman kode etik profesi
tinggi (Bekti Nur Mawati, 2019). Variabel ini akuntan terhadap perilaku etis mahasiswa
diukur dengan kuesioner yang dikembangkan akuntansi (H1) memiliki koefisien 0,298 dan
oleh Bekti Nur Mawati (2019), terdiri dari 5 signifikan pada 0,012. Karena memiliki
pernyataan dengan 5 poin skala likert. tingkat signifikan kurang dari 0,050 sehingga
Locus of control(X5) dapat disimpulkan bahwa H1 terdapat
LOC adalah kemampuan individu dalam pengaruh positif antara pemahaman kode etik
memaknai kejadian yang baik atau buruk profesi akuntan terhadap perilaku etis
286
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
287
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
jawab sesuai dengan profesinya, serta mahasiswa mampu bertanggung jawab dengan
memiliki integritas dengan profesinya. kewajibannya sehingga perilaku etis
Disamping dapat mempunyai tanggung jawab mahasiswa akuntansi semakin meningkat.
yang baik dalam profesinya, mahasiswa juga Pengaruh LOC terhadap Perilaku Etis
merasakan kemampuan dalam menjaga Mahasiswa Akuntansi
kerahasiaan yang berhubungan dengan Penelitian ini membuktikan bahwa
tugasnya yang menjadi alasan bahwa mahasiswa akuntansi UNSIQmampu untuk
mahasiswa telah mampu untuk memahami berperilaku etis karena memiliki keyakinan
kode etik profesi akuntan sehingga hal tersebut pada diri sendiri bahwa mampu untuk
dapat mendorong mahasiswa akuntansi untuk mengendalikan masalahnya dengan benar
berperilaku etis. tanpa melakukan kecurangan. Dengan kata
Pengaruh IQ terhadap Perilaku Etis lain, mahasiswa mampu untuk tidak menyalin
Mahasiswa Akuntansi jawaban teman saat ujian berlangsung
Penelitian ini membuktikan sehingga tingkat mahasiswa dalam berperilaku
bahwamahasiswa akuntansi UNSIQ mampu etissemakin meningkat.
untuk berperilaku etis dikarenakan untuk
membentuk mahasiswa yang berkualitas dan 5. PENUTUP
beretika.Hal ini dapat dilihat dari cara Kesimpulan
mahasiswa memecahkan dan menyelesaikan Hasil pengujian tentang pengaruh
masalah yang dihadapi tanpa melakukan pemahaman kode etik profesi akuntan, IQ, EQ,
kecurangan seperti memanipulasi ataupun SQ dan LOC terhadap perilaku etis mahasiswa
plagiasi tugas temannya. Disamping itu akuntansi dapat disimpulkan sebagai berikut:
peluang agar mahasiswa mampu berperilaku 1. Pemahaman kode etik profesi akuntan
etis juga dapat terjadi dimana lingkungan berpengaruh positif terhadap perilaku etis
sekitar sering melakukan kebiasaan yang mahasiswa akuntansi (H1 diterima).
positif dalam proses belajar mengajar sehingga Artinya tingkat pemahaman kode etik
tingkat perilaku etis mahasiswa akuntansi profesi akuntanyang baik ditandai dengan
semakin meningkat. kemampuan mempunyai rasa tanggung
Pengaruh EQ terhadapPerilaku Etis jawab yang baik disetiap tugasnya,
Mahasiswa Akuntansi memiliki integritas yang baik serta mampu
Penelitian ini membuktikan mahasiswa menjaga kerahasiaan dalam setiap ujian
akuntansi UNSIQ terdorong untuk berperilaku atau tugas, maka akan mendorong
etis dikarenakan kecerdasan emosional mahasiswa untuk berperilaku etis.
berdasarkan kecakapan terhadap kesadaran 2. IQ berpengaruh positif terhadap perilaku
diri sendiri dan kecakapan hubungan dengan etis mahasiswa akuntansi (H2 diterima).
orang lain. Mahasiswa bekerja sama atau Artinya semakin besar tingkat kecerdasan
berinteraksi dengan teman yang lainnya pada intelektual mahasiswa yang ditandai
saat waktu yang tepat bukan pada saat ujian dengan kemampuan verbal dalam
sedang berlangsung sebagai bentuk kecakapan memahami setiap masalah maka akan
dalam menjalin hubungan dengan baik membantu memudahkan dalam
sehingga perilaku etis mahasiswa memecahkan dan menyelesaikan masalah
akuntansisemakin meningkat. yang dihadapi dengan benar dan
Pengaruh SQ terhadap Perilaku Etis mendorong mahasiswa untuk berperilaku
Mahasiswa etis.
Penelitian ini membuktikan bahwa 3. EQ berpengaruh positif terhadap perilaku
mahasiswa akuntansi UNSIQ mampu untuk etis mahasiswa akuntansi (H3 diterima).
berperilaku etis dikarenakan kecerdasan Artinya semakin besar kecakapan untuk
spiritual berdasarkan adanya tanggung jawab memotivasi diri sendiri dan mampu
yang tinggi, memiliki jiwa religius, dan mudah menjalin komunikasi dengan orang lain
memaafkan. Mahasiswa mampu secara baik dalam hal yang positif, maka
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu akanmendorong mahasiswa untuk mampu
yang telah ditetapkan sebagai bentuk berperilaku etis.
288
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
289
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
290
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol. 2, No. 2, April 2021 E-ISSN: 2716-2583
Mahasiswa terhadap Perilaku Etis Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS. Edisi 1.
Mahasiswa Akuntansi. Universitas Negeri Yogyakarta :ANDI Yogyakarta
Yogyakarta. Sutri Handayani. 2016. Faktor-Faktor yang
Nurul Hanifah. 2017. Pengaruh Kecerdasan Mempengaruhi Perilaku Etis Mahasiswa
Emosional, Religiusitas, dan Ethical Akuntansi. Jurnal Ekonomi Universitas
Sensitivity terhadap Perilaku Etis Islam Lamongan.
Mahasiswa Akuntansi. Skripsi Fakultas Syukriyah Agustini & Nyoman Trisna
Ekonomika dan Bisnis Institut Agama Herawati (2013). Pengaruh Kecerdasan
Islam Negeri Surakarta. Intelektual, Kecerdasan Emosional,
Oktawulandari. 2015. Pengaruh Faktor- Kecerdasan Spiritual terhadap Sikap Etis
Faktor Individual dan Budaya Etis Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Universitas
Organisasi Terhadap Perilaku Etis Pendidikan Ganesha Singaraja.
Mahasiswa Akuntansi. Skripsi. Tugiman Hiro. 1997. Pandangan Baru
Universitas Negeri Padang. Internal Auditing Edisi Indonesia.
Retno Dwi Hastuti. 2007. Ekonomika Yogyakarta : Kanisius.
Pertanian Pengantar Teori dan Kasus. Unti Ludigdo. 2007. Paradoks Etika Akuntan.
Penebar Swadaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Robbins dan Judge. 2011. Perilaku Ustadi, N, H dan Utami. 2005. Analisis
Organisasi. Edisi 12. Salemba Empat. Perbedaan Faktor-Faktor Individual
Salovey, P & Mayer. 1999. Emotional Terhadap Persepsi Perilaku Etis
Inteligenced. Jakarta : PT. Gramedia. Mahasiswa. Jurnal Akuntansi & Auditing.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian V. Wiratna Sujarweni. 2015. Statistik untuk
Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : Pustaka
(Mixed Methods). Bandung : Alfabeta. Baru Press.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Zohar D dan Marshall, S. 2001. Memanfaatkan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir
: Alfabeta. Integralistik dan Holistik untuk Memaknai
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan : Kehidupan. Bandung : Mizan.
291