Anda di halaman 1dari 16

JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

PENGARUH PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN DAN


KECERDASAN MAHASISWA TERHADAP PERILAKU ETIS
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI DI
YOGYAKARTA.
Nur Anwar Musyadad
Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
anwarmusyadad96@gmail.com
Endra Murti Sagoro
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak : Pengaruh Pemahaman Kode Etik Profesi Akuntan Dan Kecerdasan Mahasiswa
Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Di Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemahaman Kode Etik Profesi Akuntan dan Kecerdasan
Mahasiswa terhadap Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri di Yogyakarta. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa S1 Akuntansi pada tiga
Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini sebesar 273 diambil dengan
metode proportionate random sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda yang didahului dengan uji normalitas,
uji multikolinieritas serta uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
Pemahaman Kode Etik Profesi akuntan berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis
mahasiswa; (2) Kecerdasan Intelektual berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis
mahasiswa; (3) Kecerdasan Emosional berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis
mahasiswa; (4) Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis mahasiswa;
(5) Pemahaman Kode Etik Profesi akuntan, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan
Kecerdasan Spiritual secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Etis
mahasiswa.

Kata Kunci: Kode Etik Profesi Akuntan, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spiritual, Perilaku Etis.

Abstract : The Influence Of Understanding Code Ethic Of Accounting Profession And Student’s
Intelegence To The Ethical Behaviour Of Accounting Student Of State University In Yogyakarta.
This study aims to determine the effect of Understanding the Code Ethics of Accounting Profession
and Student's Intelligence to the Ethical Behavior of Accounting Students of State University in
Yogyakarta. The population in research are S1 Accounting students Three State University in
Yogyakarta. The number of respondents amounted to 273 students with proporsionate random
sampling. The instrument used in this research is a questionnaire with validity and reliability test.
Data analysis techniques used are simple regression analysis and multiple regression analysis, in
addition to both the analysis the researchers also tested normality test, multicollinearity test and
heteroscedasticity test. The results of this research indicate that (1) Understanding Code of Ethics
Profession accountant has a significant positive effect on Student Ethical Behavior;(2) Intellectual
Intelligence has a significant positive effect on Student Ethical Behavior;(3) Emotional Intelligence
has a significant positive effect on Student Ethical Behavior;(4) Spiritual Intelligence has a significant
positive effect on Student Ethical Behavior;(5)Understanding of Code of Ethics Accountant
profession, Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence, and Spiritual Intelligence simultaneously
have a significant positive effect on Student Ethical Behavior.

Keywords: Code of Professional Ethics of Accountants, Intellectual Intelligence, Emotional


Intelligence, Spiritual Intelligence, Ethical Behavior.

71
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

PENDAHULUAN diantaranya yaitu nilai mengenai benar dan


Peran seorang mahasiswa dalam salah sesuatu yang dianut dalam
kemajuan perekonomian negara tidak masyarakat. Menurut (Suseno, 1987), etika
kalah penting dengan komponen lain juga dapat di definisikan sebagai filsafat
seperti relasi perekonomian negara, atau pemikiran yang mendasar mengenai
perputaran serta jumlah uang yang beredar ajaran dan pandangan moral. Menurut
pada masyarakat. Mahasiswa memiliki Kinicki & Kreitner (2001), perilaku etis
peran dalam menjunjung tinggi nama dan perilaku tidak etis merupakan suatu
negara dengan melakukan hal yang produk atas kombinasi yang cukup rumit
terbaik, khususnya mahasiswa akuntansi dari berbagai pengaruh.
dalam pengungkapan pertanggungjawaban Davis & Welton (1991) dalam
pelaporan keuangan. Kasus penyimpangan penelitiannya yang berjudul “Profesional
perilaku seorang akuntan juga pernah Ethics: Business Student’s Perceptions”
dilakukan oleh beberapa peneliti, salah menunjukkan hasil yang berbeda dengan
satunya Hendri & Suyanto (2014), dalam penelitian sebelumnya yaitu terlihat
penelitian ini kecurangan yang bahwa kode etik tidak berpengaruh
dipermasalahkan adalah pelanggaran terhadap professional ethics. Dalam
tentang standar dan aturan serta kode etis penelitian tersebut professional ethics
profesi akuntansi pada perusahaan- merupakan akibat dari perilaku yang
perusahaan besar seperti Enron, dilakukan oleh seseorang dengan segala
WordlCom, serta Tyco. keputusannya untuk melakukan perilaku
Penelitian tentang faktor-faktor yang etis atau tidak etis.
mempengaruhi perilaku etis seseorang Kecerdasan intelektual memiliki
telah dilakukan peneliti terdahulu seperti presentase faktor kesuksesan seseorang
Nugrahaningsih (2005) yang sebesar 20% saja, sedangkan sisanya yaitu
menggunakan beberapa komponen 80% ditentukan dengan kekuatan lain
diantaranya yaitu gender (jenis kelamin seperti kelas sosial, nasib, dan doa.
seseorang), usia, pendidikan, serta tingkat Beberapa kekuatan lain tersebut yang
moralitas Etika merupakan pembelajaran kemungkinan akan didapatkan dengan
mengenai tindakan moral atau kode adanya kecerdasan emosional serta
berperilaku yang mengikutinya, menurut kecerdasan spiritual (Goleman, 2007: 44).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika Menurut Melandy dan Aziza (2006),
mempunyai tiga makna yang salah satu kecerdasan emosional merupakan
72
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

kecerdasan untuk menggunakan emosi diantaranya mencontek saat ujian,


sesuai keinginan seseorang, kemampuan menyalin (copy paste) jawaban teman,
mengendalikan emosi sehingga dapat menyalin dari internet tanpa menyebutkan
memberikan dampak positif, kecerdasan sumbernya, plagiarisme, titip tanda tangan
emosional berkontribusi cukup besar kehadiran, mempersiapkan contekan untuk
dalam pemcapaian kebahagiaan dan ujian, menyalin tugas teman, bertanya
kesejahteraan. Zohar dan Marshall (2007), kepada teman saat ujian atau kuis, melirik
mendefinisikan kecerdasan spiritual atau melihat jawaban teman, memberitahu
sebagai kemampuan ataupun kecerdasan jawaban kepada teman saat ujian atau kuis.
dalam menghadapi perihal makna, yaitu Dalam penelitian yang dilakukan oleh
menempatkan perilalku dan hidup Forgas dan Negre (2010) banyak terjadi
seseorang dalam konteks makna yang perilaku tidak etis di lingkungan akademik,
lebih luas untuk menilai tindakan ataupun salah satunya adalah plagiarisme yang
jalan hidup seseorang lebih bermakna dilakukan karena adanya anggapan
dibanding dengan kehidupan orang lain. “plagiarism : Internet make easy”.
Risela (2016) mendefinisikan Kecerdasan Menurut Forgas dan Negre (2010)
Spiritual adalah kemampuan individu plagiarisme terjadi karena adanya peluang
untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang diberikan oleh teknologi informasi
baru. Mahasiswa yang memiliki yang semakin canggih sehingga dapat
kecerdasan spiritual yang tinggi akan dengan mudah melakukan copy paste
selalu mengedepankan makna-makna informasi yang tersedia tanpa menyertakan
positif dalam setiap tindakan yang akan sumbernya.
dilakukan sehingga perilaku etis akan Mahasiswa masih saling berlomba-
selalu melekat pada diri mahasiswa. lomba agar mendapatkan prestasi
Berbagai masalah terkait dengan akademik dengan memperoleh nilai yang
perilaku etis sudah banyak terjadi seperti bagus dengan cara yang tidak etis seperti
penyimpangan keuangan di suatu negara. mencontek saat ujian dan kuis. Menurut
Perilaku penyimpangan tidak hanya terjadi Irawati (2008) mahasiswa melakukan
pada ruang lingkup yang besar saja, tetapi kecurangan akademik dengan sengaja,
juga banyak terjadi di bangku perkuliahan. salah satunya pelanggaran terhadap aturan
Menurut Sagoro (2013) kecurangan dalam penyelesaian tugas dan ujian,
akademik adalah salah satu perilaku tidak memberikan keuntungan kepada pelajar
etis yang terjadi di perguruan tinggi yaitu lain dalam mengerjakan tugas atau ujian
73
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

dengan cara yang tidak jujur. Kurnia terjadinya suatu fenomena (Suryana, 2010:
(2008) meneliti faktor tindakan 18).
kecurangan yang dilakukan oleh Waktu dan Tempat Penelitian
mahasiswa untuk memperoleh nilai IPK Penelitian ini dilaksanakan di 3
yang tinggi yaitu karna ada tekanan dari Progam Studi Akuntansi Perguruan Tinggi
orang tua, teman maupun dirinya sendiri Negeri di Yogyakarta Waktu penelitian
agar terlihat lebih sukses dalam akademik dilaksanakan pada Maret - Juni 2018.
dan merasa percaya diri pada teman- Populasi dan Sampel
temanya. Dalam jangka panjang jika hal Populasi pada penelitian ini yaitu
ini dibiarkan berlangsung maka akan lahir mahasiswa S1 Akuntansi 3 Perguruan
para lulusan sarjana yang tidak memiliki Tinggi Negeri di Yogyakarta yang
integritas yang baik. berjumlauh 856 mahasiswa. Sampel yang
diambil menggunakan teknik
METODE PENELITIAN proporsionate random sampling sehingga
Jenis Penelitian diperoleh sebanyak 273 mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan jenis Data, Intrumen, dan Teknik
penelitian survei. Penelitian survei Pengumpulan Data
merupakan penelitian yang mengambil Jenis data yang digunakan dalam
sampel dari populasi serta menggunakan penelitian ini adalah data kuantitatif.
instrumen penelitian berupa kuesioner. Sumber data yang digunakan adalah data
Penelitian survei juga merupakan bagian primer. Data yang digunakan dalam
dari metode penelitian diskriptif kuantitatif penelitian ini menggunakan data primer,
yang digunakan untuk mencari unsur, ciri- yang diperoleh melalui penyebaran
ciri, serta sifat-sifat suatu fenomena. kuisioner. Kuisioner merupakan teknik
Penelitian survei ini dilakukan dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan
memulai untuk mencari data, cara memberi seperangkat pertanyaan atau
mengumpulkan, dan menganalisis data pernyataan tertulis kepada responden
(Suryana, 2010: 20). Dalam penelitian ini, untuk dijawabnya (Husein Umar, 2011:
peneliti menggunakan bentuk penelitian 49)
kausal komparatif, yaitu salah satu bentuk Teknik Analisis Data
penelitian yang bertujuan untuk Uji Prasyarat Analisis yang
menyelidiki kemungkinan sebab-akibat dilakukan dalam penelitian ini adalah Uji
Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji
74
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Heterokedastisitas. Uji Prasyarat Analisis 32, nilai minimal 18, mean 25,28 dan
dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis standar deviasi 3,05. Berdasarkan data
penelitian. Penelitian ini menggunakan tersebut, hasil distribusi
analisis statistik deskriptif untuk kecenderungan data variabel Perilaku
memberikan gambaran mengenai data Etis dapat dilihat sebagai berikut:
penelitian supaya data yang tampilkan
mudah dipahami dan informatif. Uji Kategor Interval Freku Present
i ensi ase
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan Tinggi X ˃ 24 180 65%
dengan menggunakan analisis regresi Sedang 16 ≤ X ≤ 24 93 35%
Rendah X ˂ 16 0 0
linear sederhana dan analisis regresi linear Jumlah 273 100%
berganda. Tingkat signifikansi yang Tabel 1. Kategori Kecenderungan Data

ditetapkan dalam penelitian ini adalah Perilaku Etis (Sumber : Data Primer

sebesar 5% (α= 0,05). Analisis data Diolah, 2018)

penelitian menggunakan bantuan suatu Berdasarkan tabel 1, dapat

program komputer pengolah data statistik. disimpulkan bahwa penilaian responden


terhadap Perilaku Etis adalah tinggi.

HASIL PENELITIAN DAN c) Deskriptif Pemahaman Kode etik

PEMBAHASAN Profesi Akuntan

1) Uji Deskriptif Hasil data yang diperoleh diketahui

a) Deskriptif Data Responden Pemahaman Kode Etik Profesi Akuntan

Berdasarkan data dari bagian memiliki nilai maksimal 96, nilai minimal

akademik, jumlah populasi dalam 68, mean 79,10 dan standar deviasi 7,87.

penelitian ini adalah 856 mahasiswa Berdasarkan data tersebut, hasil distribusi

jurusan Akuntansi 3 Universitas kecenderungan data variabel Pemahaman

Negeri di Yogyakarta. Berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntan dapat dilihat

jumlah keseluruhan tersebut, peneliti sebagai berikut:

menyebarkan kuesioner sebanyak 273


eksemplar. Total keseluruhan Kategor Interval Freku Present
i ensi ase
kuesioner yang disebarkan memiliki Tinggi X ˃ 72 202 73%
Sedang 48 ≤ X ≤ 72 71 27%
pengembalian 100%.
Rendah X ˂ 48 0 0
b) Deskriptif Perilaku Etis Mahasiswa Jumlah 273 100%
Hasil data yang diperoleh diketahui
Perilaku Etis memiliki nilai maksimal
75
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Tabel 2. Kategori Kecenderungan Data variabel Kecerdasan Emosional dapat


Pemahaman Kode etik Profesi Akuntan dilihat sebagai berikut:
(Sumber : Data Primer Diolah, 2018) Kategor Interval Freku Present
i ensi ase
Berdasarkan tabel 2, dapat Tinggi X ˃ 60 41 15%
disimpulkan bahwa penilaian responden Sedang 40 ≤ X ≤ 60 232 85%
Rendah X ˂ 40 0 0
terhadap Pemahaman Kode Etik Profesi Jumlah 273 100%
Akuntan adalah tinggi. Tabel 4. Kategori Kecenderungan Data
Kecerdasan Emosional (Sumber : Data

d) Deskriptif Kecerdasan Intelektual Primer Diolah, 2018)

Hasil data yang diperoleh diketahui Berdasarkan tabel 4, dapat

Kecerdasan Intelektual memiliki nilai disimpulkan bahwa penilaian responden

maksimal 40, nilai minimal 23, mean terhadap Kecerdasan Emosional adalah

30,99 dan standar deviasi 3,87. sedang.

Berdasarkan data tersebut, hasil distribusi f) Deskriptif Kecerdasan Spiritual

kecenderungan data variabel Kecerdasan Hasil data yang diperoleh diketahui

Intelektual dapat dilihat sebagai berikut: Kecerdasan Spiritual nilai maksimal 66,

Kategor Interval Freku Present nilai minimal 41, mean 52,35 dan standar
i ensi ase deviasi 4,37. Berdasarkan data tersebut,
Tinggi X ˃ 30 132 48%
Sedang 20 ≤ X ≤ 30 141 52% hasil distribusi kecenderungan data
Rendah X ˂ 20 0 0
variabel Kecerdasan Spiritual dapat dilihat
Jumlah 273 100%
Tabel 3. Kategori Kecenderungan Data sebagai berikut:
Kecerdasan Intelektual Sumber : Data Kategor Interval Freku Present
i ensi ase
Primer Diolah, 2018 Tinggi X ˃ 51 129 47%
Berdasarkan tabel 3, dapat Sedang 34 ≤ X ≤ 51 144 53%
Rendah X ˂ 34 0 0
disimpulkan bahwa penilaian responden Jumlah 273 100%
terhadap Kecerdasan Intelektual adalah Tabel 5. Kategori Kecenderungan Data

sedang. Kecerdasan Spiritual (Sumber : Data

e) Deskriptif Kecerdasan Emosional Primer Diolah, 2018)

Hasil data yang diperoleh diketahui Berdasarkan tabel 5, dapat

Kecerdasan Emosional nilai maksimal 79, disimpulkan bahwa penilaian responden

nilai minimal 44, mean 56,35 dan standar terhadap Kecerdasan Spiritual adalah

deviasi 6,58. Berdasarkan data tersebut, sedang.

hasil distribusi kecenderungan data

76
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Hasil Uji Asumsi Klasik yaitu model regresi yang tidak


1) Uji Normalitas memilikikorelasi antar sesama variabel
Uji normalitas dilakukan untuk bebas (Ghozali,2013).
mengetahui data yang digunakan untuk Berikut ini adalah hasil uji analisis
penelitian terdistribusi normal atau tidak. Multikolinieritas:
Uji normalitas dilakukan dengan uji Variabel Nilai VIF
Pemahaman Kode Etik 1,820
Kolmogorov smirnov sehingga diperoleh Profesi Akuntan
angka signifikansi sebesar 0,304. Angka Kecerdasan Intelektual 3,233
Kecerdasan Emosional 2,818
tersebut lebih besar 0,05 yang Kecerdasan Spiritual 2,430
menunjukkan bahwa data dalam penelitian Tabel 7. Hasil Pengujian

ini terdistribusi normal. Multikolinieritas (Sumber : Data Primer

2) Uji Heteroskedastisitas Diolah, 2018)

Uji heteroskedastisitas bertujuan Berdasarkan tabel 7, diketahui

untuk mengetahui model regresi terjadi tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini

ketidaksamaan variance dari residual satu dapat dilihat dari nilai VIF dari masing-

pengamatan ke pengamatan yang lain atau masing variabel kurang dari 10.

tidak (Ghozali,2013). Hasil Pengujian Hipotesis dan

Berikut ini adalah hasil uji analisis Pembahasan

Heteroskedastisitas: Uji Regresi Sederhana


Variabel Signifikansi Regresi sederhana didasarkan pada
Pemahaman Kode Etik 0,459 hubungan fungsional ataupun kausal satu
Profesi Akuntan
Kecerdasan Intelektual 0,339 variabel indenpenden dengan satu variabel
Kecerdasan Emosional 0,434
dependen. Uji ini digunakan untuk
Kecerdasan Spiritual 0,470
Tabel 6: Hasil uji Heteroskedastisitas mengetahui pengaruh variabel
(Sumber : Data Primer Diolah, 2018) Pemahaman Kode Etik Profesi Akuntan,
Berdasarkan Tabel 6, nilai Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
signifikansi lebih besar dari 0,05, Hal ini Emosional, Dan Kecerdasan Spiritual
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. terhadap Perilaku Etis Mahasiswa secara
3) Uji Multikolinieritas parsial.
Uji multikolonieritas bertujuan untuk Pengaruh Pemahaman Kode Etik
menguji suatu model regresi ditemukan Profesi Akuntan terhadap Perilaku Etis
adanya korelasi antar variabel bebas Mahasiswa
(independen). Model regresi yang baik

77
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Hasil rangkuman analisis regresi Hasil penelitian tersebut didukung


linear sederhana adalah sebagai berikut : oleh Ernawati & Susanti (2016) dimana
Keterangan Nilai dalam penelitian tersebut terdapat hasil
Koefisien Regresi 0,253
Konstanta 4,191 bahwa variabel pemahaman Kode Etik
R 0,653 Profesi Akuntan memiliki pengaruh positif
R Square 0,427
T 14,198 signifikan terhadap Perilaku Etis
ttable 1,968 Mahasiswa Akuntansi. Jenifer, & Moruku
Sig 0,000
Tabel 8. Hasil Uji Regresi 1 (Sumber : (2014) dalam penelitiannya yang berjudul
Data Primer Diolah, 2018) Ethics and Role of Accountants yang
Berdasarkan tabel 8 diperoleh hasil menunjukkan hasil bahwa terdapat
persamaan Regresi Linier Sederhana pengaruh peraturan atau kode etik atas
sebagai berikut: profesi akuntan dalam praktek pekerjaan
Y = 4,191 + 0,253X1 sebagai seorang akuntan. Schwartz (2001)
Berdasarkan dari hasil tersebut dalam penelitiannya berjudul “The Nature
menunjukkan arah model regresi ini of the Relationship between Corporate
adalah positif dengan nilai koefisien Code of ethics and behaviour”
korelasi (R) sebesar 0,653, artinya menunjukkan hasil bahwa kode etik
semakin besar nilai dari Pemahaman merupakan fakktor yang sangat potensial
Kode Etik Profesi Akuntan maka semakin untuk mempengaruhi perilaku etis. Hal
besar pula nilai Perilaku Etis Mahasiswa tersebut membuktikan bahwa dalam
Universitas Negeri di Yogyakarta atau perkuliahan dibutuhkan pemahaman kode
semakin kecil nilai dari Pemahaman Kode etik profesi sehingga seseorang dalam
Etik Profesi Akuntan maka semakin kecil bekerja akan dengan mudah menyesuaikan
pula nilai Perilaku Etis Mahasiswa diri terhadap aturan dalam setiap profesi
Universitas Negeri di Yogyakarta. yang dimiliki.
variabel pemahaman kode etik profesi Pengaruh Kecerdasan Intelektual
akuntan memiliki nilai t sebesar 14,198 Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa
dengan signifikansi 0,000. Nilai Hasil rangkuman analisis regresi
signifikansi 0,000 < 0.05 dan dapat linear sederhana adalah sebagai berikut :
disimpulkan bahwa pemahaman kode etik
profesi akuntan memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap perilaku etis
mahasiswa.
78
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Keterangan Nilai sisanya yaitu 80% ditentukan dengan


Koefisien Regresi 0,431
Konstanta 11,922 kekuatan lain seperti kelas sosial, nasib,
R 0,547 dan doa. Beberapa kekuatan lain tersebut
R Square 0,300
T 10,768 yang kemungkinan akan didapatkan
ttable 1,968 dengan adanya kecerdasan emosional
Sig 0,000
Tabel 9. Hasil Uji Regresi 2 (Sumber : serta kecerdasan spiritual. Hasil
Data Primer Diolah, 2018) penelitian tersebut didukung oleh
Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil Jamaluddin & Indriasari (2011) dimana
persamaan Regresi Linier Sederhana dalam penelitian tersebut terdapat hasil
sebagai berikut: bahwa variabel kecerdasan intelektual
Y = 11,922 + 0,431 X2a memiliki pengaruh positif signifikan
Berdasarkan dari hasil tersebut terhadap Perilaku Etis Mahasiswa
menunjukkan arah model regresi ini adalah Akuntansi. Dalam penelitian Jamaluddin
positif dengan nilai koefisien korelasi (R) & Indriasari (2011) menjelaskan bahwa
sebesar 0,547, artinya semakin besar nilai semakin tinggi kecerdasan intelektual
dari Kecerdasan Intelektual maka semakin mahasiswa maka semakin baik etika
besar pula nilai Perilaku Etis Mahasiswa mahasiswa. Dengan pernyataan tersebut
Universitas Negeri di Yogyakarta atau mengindikasikan bahwa mahasiswa yang
semakin kecil nilai dari Kecerdasan memiliki kececrdasan intelektual yang
Intelektual maka semakin kecil pula nilai tinggi maka akan menjadikan seorang
Perilaku Etis Mahasiswa Universitas mahasiswa berperilaku etis dalam
Negeri di Yogyakarta. Variabel menghadapi segala masalah yang
Kecerdasan Intelektual memiliki nilai t dihadapi dengan adanya pertimbangan
sebesar 10,768 dengan signifikansi 0,000. logika yang baik. Aprilianto & Achmad
Nilai signifikansi 0,000 < 0.05 dan dapat (2017) menunjukkan dalam hasil
disimpulakan bahwa kecerdasan penelitian mereka bahwa semakin tinggi
intelektual memiliki pengaruh positif kecerdasan intelektual mahasiswa maka
signifikan terhadap perilaku etis akan memiliki pengaruh besar terhadap
mahasiswa. persepsi mahasiswa dalam bertindak
Menurut Goleman (2007) dalam secara etis. Dengan adanya beberapa
penelitianya, Kecerdasan intelektual penelitian yang hasil penelitiannya
memiliki presentase faktor kesuksesan sejalan dengan penelitian ini
seseorang sebesar 20% saja, sedangkan membuktikan bahwa hipotesis penelitian
79
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

ini terbukti terdapat pengaruh antara Emosional memiliki pengaruh positif


Kecerdasan Intelektual mahasiswa signifikan terhadap Perilaku Etis
terhadap perilaku etis mahasiswa. mahasiswa.
Pengaruh Kecerdasan Emosional Hasil penelitian tersebut didukung
Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa oleh Lucyanda (2012) dalam penelitiannya
Hasil rangkuman analisis regresi menemukan hasil penelitian bahwa
linear sederhana adalah sebagai berikut : kececrdasan yang paling dominan
Ketrangan Nilai mempengaruhi perilaku etis adalah
Koefisien Regresi 0,227
Konstanta 12,502 kecerdasan emosional, hal tersebut
R 0,489 dikarenakan kecerdasan lain yang dimiliki
R Square 0,240
t 9,240 seseorang mmerupakan bagian dari
ttable 1,968 karakter individu yang berkembang
Sig 0,000
Tabel 10. Hasil Uji Regresi 3 (Sumber : bersamaan dengan kecerdasan emosional,.
Data Primer Diolah, 2018) Dalam penelitian Simanjorang & Sipayung
Berdasarkan tabel 10 diperoleh hasil (2012) dijelaskan bahwa dijelaskan bahwa
persamaan Regresi Linier Sederhana semakin tinggi kecerdasan Emosional
sebagai berikut: mahasiswa maka semakin baik Perilaku
Y = 12,502 + 0,227 X2b Etis Mahasiswa Akuntansi tersebut.
Berdasarkan dari hasil tersebut Kecerdasan Emosional adalah kemampuan
menunjukkan arah model regresi ini adalah individu untuk menyesuaikan diri terhadap
positif dengan nilai koefisien korelasi (R) situasi baru. mahasiswa yang memiliki
sebesar 0,489, artinya semakin besar nilai kecerdasan emosional yang baik maka
dari Kecerdasan Emosional maka semakin dirinya mampu menerima, menilai dan
besar pula nilai Perilaku Etis Mahasiswa mengontrol emosi dirinya dengan baik
Universitas Negeri di Yogyakarta atau sehingga memiliki perilaku etis yang baik.
semakin kecil nilai dari Kecerdasan Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan
Emosional maka semakin kecil pula nilai pernyataan yang ada di dalam penelitian
Perilaku Etis Mahasiswa Universitas Istiqamah (2012) yang menyatakan bahwa
Negeri di Yogyakarta. Variabel seorang mahasiswa dengan kecerdasan
Kecerdasan Emosional memiliki nilai t tinggi akan membantu mahasiswa
sebesar 9,240 dengan signifikansi 0,000. mengelola emosinya dengan lebih baik
Nilai signifikansi 0,000 < 0.05 dan dapat sehingga berdampak pada perilaku yang
disimpulakan bahwa Kecerdasan akan dilakukan mahasiswa. Dapat ditarik
80
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

kesimpulan bahwa dengan adanya memiliki nilai t sebesar 9,277 dengan


beberapa hasil penelitian sebelumnya signifikansi 0,000. Nilai signifikansi 0,000
terlihat mendukung hipotesis penelitian ini < 0.05 dan dapat disimpulakan bahwa
membuktikan jika kecerdasan emosional kecerdasan spiritual memiliki pengaruh
mahasiswa baik maka perilaku etis positif signifikan terhadap perilaku etis
mahasiswa juga akan semakin baik. mahasiswa.
Pengaruh Kecerdasan Spiritual Hasil penelitian tersebut mendukung
Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa penelitian yang dilakukan oleh Riasning,
Hasil rangkuman analisis regresi Datrini & Putra (2017) dimana dalam
linear sederhana adalah sebagai berikut : penelitian tersebut terdapat hasil bahwa
Keterangan Nilai variabel kecerdasan Spiritual memiliki
Koefisien Regresi 0,342 pengaruh positif signifikan terhadap
Konstanta 7,357
R 0,491 Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi.
R Square 0,241 Beberapa peneliti lainnya juga mendukung
T 9,277
ttable 1,968 hasil penelitian pada hipotesis ini,
Sig 0,000 diantaranya yaitu Handayani (2016) dalam
Tabel 11. Hasil Uji Regresi 3 (Sumber :
penelitiannya yang berjudul Faktor –
Data Primer Diolah, 2018)
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Etis
Berdasarkan tabel 11 diperoleh hasil
Mahasiswa Akuntansi Universitas Islam
persamaan Regresi Linier Sederhana
Lamongan yang menunjukkan hasil bahwa
sebagai berikut:
kecerdasan spiritual mahasiswa yang
Y = 7,357 + 0,342 X2c
semakin baik pada mahasiswa akuntansi
Berdasarkan dari hasil tersebut
semakin baik perilaku etis mahasiswa..
menunjukkan arah model regresi ini adalah
Penelitian ini juga telah didukung hasil
positif dengan nilai koefisien korelasi (R)
penelitian sebelumnya yang dilakukan
sebesar 0,491. artinya semakin besar nilai
oleh Umar (2012) yang menjelaskan
dari Kecerdasan Spiritual maka semakin
bahwa kecerdasan spiritual dalam dunia
besar pula nilai Perilaku Etis Mahasiswa
pekerjaan merupakan kecerdasan yang
Universitas Negeri di Yogyakarta atau
dibutuhkan sejak berada pada bangku
semakin kecil nilai dari Spiritual maka
perkuliahan untuk selalu dipersiapkan, hal
semakin kecil pula nilai Perilaku Etis
tersebut terjadi karena menjadi seorang
Mahasiswa Universitas Negeri di
akuntan maupun auditor serta beberapa
Yogyakarta. Variabel Kecerdasan Spiritual
profesi lain membutuhkan dasar pemikiran
81
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

yang disertai dengan makna dan manfaat Square sebesar 0,453,hal ini menunjukkan
bukan hanya untuk dirinya sendiri namun 45,3% Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi
untuk semua orang yang berkepentingan di Universitas Negeri di Yogyakarta
sekitarnya. dipengaruhi oleh Pemahaman Kode Etik
Uji Regresi Berganda Profesi Akuntan, Kecerdasan Intelektual,
Analisis regresi linier berganda yaitu Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
suatu analisis suatu asosiasi yang Spiritual, sedangkan sisanya sebesar
digunakan secara bersamaan untuk 54,7% dipengaruhi oleh variabel lain di
meneliti pengaruh dua variabel atau lebih luar penelitian ini.diperoleh nilai F sebesar
terhadap satu variabel yang tergantung 57,241 nilai signifikansi sebesar 0,000
dengan skala interval. Hasil rangkuman yang berarti lebih kecil dari level of
analisis regresi linear berganda adalah signifikan yaitu 0,050 (0,000 < 0,050).
sebagai berikut : Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemahaman kode etik
Variabel Nilai profesi akuntan, kecerdasan intelektual,
Konstanta 2,100
Pemahaman Kode Etik 0,193 kecerdasan emosional, dan kecerdasan
Profesi Akuntan spiritual secara bersama-sama
Kecerdasan Intelektual 0,090
Kecerdasan Emosional 0,050 berpengaruh positif signifikan terhadap
Kecerdasan Spiritual 0,028 perilaku etis mahasiswa akuntansi. Hasil
R 0,679
R Square 0,461 penelitian ini mendukung penelitian
Adjusted R Square 0,453
terdahulu yang dilakukan oleh Astiana
F Hitung 57,241
Sig F 0,000 Pamela (2014), Gberegbe, idornigie &
Tabel 12. Hasil Uji Regresi Simultan
Davies (2016), Risela (2016), Said &
(Sumber : Data Primer Diolah, 2018)
Rahmawati (2018). Astiana Pamela (2014)
Berdasarkan tabel 11 diperoleh hasil
meneliti tentang Pengaruh Pemahaman
persamaan Regresi Linier Berganda
Kode Etik Profesi Akuntan terhadap
sebagai berikut:
Perilaku Etis pada Mahasiswa Akuntansi
Y= 2,100+ 0,193X1+0,090X2a+0,050 X2b +
Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil
0,028 X2c
penelitian Astiana Pamela (2014)
Berdasarkan dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa Pemahaman Kode
menunjukkan arah model regresi ini adalah
Etik Profesi Akuntan berpengaruh positif
positif dengan nilai koefisien korelasi (R)
terhadap perilaku etis mahasiswa
sebesar 0,679. Koefisien Adjusted R
akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta.
82
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Gberegbe, idornigie & Davies (2016) SIMPULAN DAN SARAN


meneliti tentang Professional code of Simpulan
ethics influence Professional Accounting Berdasarkan hasil penelitian yang
Practice in Rivers State, Nigeria. Hasil telah dilakukan, maka dapat ditarik
penelitian Gberegbe, idornigie & Davies kesimpulan sebagai berikut:
(2016) menunjukkan bahwa Professional a) Pemahaman Kode Etik Profesi
code of ethics berpengaruh positif terhadap Akuntan memiliki pengaruh positif
Professional Accounting Practice in signifikan terhadap Perilaku Etis
Rivers State, Nigeria. Risela (2016) Mahasiswa Akuntansi Universitas
meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Negeri di Yogyakarta. Hal tersebut
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan dibuktikan dengan hasil
Kecerdasan Spiritual terhadap Persepsi pengolahan data yang
Etis Mahasiswa Akuntansi Mengenai menunjukkan variabel Pemahaman
Praktik Akuntansi Kreatif di Perusahaan Kode Etik Profesi Akuntan
(Studi pada Mahasiswa Akuntansi mendapati angka t signifikansi
Universitas Negeri Yogyakarta). Hasil sebesar 0,000. Nilai signifikansi
penelitian Risela (2016) menunjukkan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05,
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan ketika nilai signifikasi yang
Emosional dan Kecerdasan Spiritual dihasilkan lebih kecil dari maka
berpengaruh positif terhadap Persepsi Etis dapat ditarik kesimpulan bahwa
Mahasiswa Akuntansi. Said & Rahmawati variabel Pemahaman Kode Etik
(2018) melakukan penelitian tentang Profesi Akuntan memiliki
Pengaruh Kecerdasan Intelektual, pengaruh signifikan terhadap
Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan perilaku etis mahasiswa.
Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa b) Kecerdasan Intelektual memiliki
Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa pengaruh positif signifikan
Prodi Akuntansi Universitas Negeri terhadap Perilaku Etis Mahasiswa
Yogyakarta). Hasil penelitian Said & Akuntansi Universitas Negeri di
Rahmawati (2018) menunjukkan Yogyakarta. Hal tersebut
kecerdasan intelektual, kecerdasan dibuktikan dengan hasil
emosional dan kecerdasan spiritual pengolahan data yang
memiliki pengaruh positif terhadap menunjukkan variabel Kecerdasan
perilaku etis mahasiswa. Intelektual mendapati angka t
83
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

signifikansi sebesar 0,000. Nilai pengolahan data yang


signifikansi sebesar 0,000 lebih menunjukkan variabel Kecerdasan
kecil dari 0,05. ketika nilai Spiritual mendapati angka t
signifikasi yang dihasilkan lebih signifikansi sebesar 0,000. Nilai
kecil dari maka dapat ditarik signifikansi sebesar 0,000 lebih
kesimpulan bahwa variabel kecil dari 0,05. ketika nilai
Kecerdasan Intelektual memiliki signifikasi yang dihasilkan lebih
pengaruh signifikan terhadap kecil dari maka dapat ditarik
Perilaku Etis Mahasiswa. kesimpulan bahwa variabel
c) Kecerdasan Emosional memiliki Kecerdasan Spiritual memiliki
pengaruh positif signifikan pengaruh signifikan terhadap
terhadap Perilaku Etis Mahasiswa Perilaku Etis Mahasiswa.
Akuntansi Universitas Negeri di e) Pemahaman Kode Etik Profesi
Yogyakarta.. Hal tersebut Akuntan, Kecerdasan Intelektual,
dibuktikan dengan hasil Kecerdasan Emosional dan
pengolahan data yang Kecerdasan Spiritual memilki
menunjukkan variabel Kecerdasan pengaruh secara bersama-sama
Emosional mendapati angka t terhadap Perilaku Etis Mahasiswa
signifikansi sebesar 0,000. Nilai Akuntansi Universitas Negeri di
signifikansi sebesar 0,000 lebih Yogyakarta.. Hal tersebut
kecil dari 0,05. ketika nilai dibuktikan dengan hasil
signifikasi yang dihasilkan lebih pengolahan data yang
kecil dari maka dapat ditarik menunjukkan variabel Pemahaman
kesimpulan bahwa variabel Kode Etik Profesi Akuntan,
Kecerdasan Emosional memiliki Kecerdasan Intelektual,
pengaruh signifikan terhadap Kecerdasan Emosional dan
Perilaku Etis Mahasiswa. Kecerdasan Spiritual mendapati
d) Kecerdasan Spiritual memiliki angka F signifikansi sebesar 0,000.
pengaruh positif signifikan Nilai signifikansi sebesar 0,000
terhadap Perilaku Etis Mahasiswa lebih kecil dari 0,05. ketika nilai
Akuntansi Universitas Negeri di signifikasi yang dihasilkan lebih
Yogyakarta.. Hal tersebut kecil dari maka dapat ditarik
dibuktikan dengan hasil kesimpulan bahwa variabel
84
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Pemahaman Kode Etik Profesi oleh ahli psikologi dan bisa juga
Akuntan, Kecerdasan Intelektual, menggunakan soal atau kasus
Kecerdasan Emosional dan serta wawancara langsung.
Kecerdasan Spiritual secara
bersama-sama memiliki pengaruh DAFTAR PUSTAKA
signifikan terhadap Perilaku Etis Aprilianto, R., & Achmad , T. (2016).
Mahasiswa. Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Intelektual, Dan Love
Saran Of Money Terhadap Persepsi
Berdasarkan hasil penelitian serta Mahasiswa Mengenai Etika Profesi
Akuntan. Diponegoro Journal Of
hal - hal yang terkait dengan keterbatasan Accounting, 1-12.
penelitian, kiranya peneliti dapat Davis, J. R., & Welton, R. E. (1991).
memberikan saran yaitu: Professional ethics: Business
students’ perceptions. Journal of
a) Aspek kecerdasan tidak hanya Business Ethics.
diukur dengan variabel Enofe, A. O., Nakodia, J. O., & Moruku,
kecerdasan emosional, kecerdasan J. A. (2014). Ethics and Role of
Accountant. European Journal of
spiritual, dan kecerdasan Business and Management Vol 6,
intelektual dalam kaitannya No.27, 144-148.
dengan Perilaku Etis, melainkan Ermawati, N., & Susanti, D. A. (2016).
Pengaruh Pemahaman Kode Etik
perlu adanya penambahan
Profesi Akuntan terhadap Perilaku
variabel lain seperti locus of Etis Mahasiswa Akuntansi
Universitas Muria Kudus. Buletin
control, gender, pengetahuan dan
Ekonomi Vol. 4, No. 2, 101-208.
lain sebagainya. Selain itu, Forgas and Negre. (2010). Academic
Penelitian selanjutnya juga Explantory factors from student.
Journal Academic Ethics 8, 217-232
disarankan untuk melibatkan
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
universitas lainnya, tidak hanya Multivariate dengan Program IBM
universitas negeri saja. SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
b) Pada penelitian ini kuesioner yang
Goleman, Daniel. (2007). Emotional
digunakan dalam mengukur Intelligence. Jakarta: PT Gramedia
kecerdasan hanya berdasarkan Pustaka Utama.
Handayani, S. (2016). Faktor – Faktor
persepsi mahasiswa, untuk
Yang Mempengaruhi Perilaku Etis
penelitian selanjutnya dapat Mahasiswa Akuntansi Universitas
Islam Lamongan. Jurnal Ekbis /
menggunakan instrumen
Vol.XVI / No.2, 809 - 817.
pengukuran yang dikembangkan
85
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 1 / TAHUN 2019

Hendri, N., & Suyanto. (2014). Faktor- sebagai Variabel Pemoderasi.


Faktor yang Mempengaruhi Simposium Nasional Akuntansi.
Perilaku Etis Profesi Akuntan Nugrahaningsih, Putri. (2005). Analisis
Pendidik (Studi Empiris pada Perbedaan Perilaku Etis Auditor di
Perguruan Tinggi di Provinsi KAP dalam Etika Profesi (Studi
Lampung). AKUISISI Vol. 10 No. 2, Terhadap Peran Faktor-Faktor
21-37. Individual : Locus of Control, Lama
Husein, U. (2011). Metode Penelitian Pengalamn Kerja, Gende, dan
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Equity Sensitivity). SNA VIII Solo,
11. Jakarta: PT Raja Grafindo 617-630.
Persada. Riasning, N., Datrini , L., & Putra, I.
Irawati, I. (2008). Budaya Menyontek Di (2017). Pengaruh Kecerdasan
Kalangan Pelajar. (Online) diakses Intelektual, Kecerdasan Emosional
tanggal 26 Juli 2018 Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
www.kabarindonesia.com, Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi Di
Istiqamah, Nur. (2012). Analisis Faktor - Kota Denpasar . Jurnal KRISNA:
Faktor Kecerdasan Emosi Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 9,
Mahasiswa Fakultas Psikologi No. 1.
Universitas Islam Negeri Maulana Sagoro, E. M. (2013). Pensinergian
Malik Ibrahim Malang. Skripsi. Mahasiswa, Dosen, dan Lembaga
Jamaluddin, & Indisari, R. (2011). dalam Pencegahan Kecurangan
Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Akademik Mahasiswa Akuntansi.
Kecerdasan Emosional, dan Jurnal Pendidikan Akuntansi
Kecerdasan Spiritual terhadap Etika Indonesia Vol. XI No.2, 54-67.
Mahasiswa Akuntansi Fakultas Sari, Gesi Armada. (2016). "Pengaruh
Ekonomi Universitas Tadulako. Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan
Pamator Vol. 4 No. 1, 45-56. Emosional, dan Locus of Control
Kreitner, R., & Kinicki, A. (2001). terhadap Perilaku Etid Mahasiswa
Organizational Behavior, Akuntansi (Studi Empiris
FithEdition, International Edition. Mahasiswa Perguruan Tinggi
Mc Graw-Hill company.inc. Negeri Kota Padang)". Padang:
Universitas Negeri Padang.
Kurnia, W. (2008) Mendeteksi
Kecurangan Mahasiswa pada saat Suryana. (2010). Metode Penelitian
Ujian. Malang : Universitas Model Praktis Penelitian Kuantitatif
Brawijaya dan Kualitatif. Bandung: UPI.
Lucyanda, & Endro. (2012). Faktor-faktor Tika, P. (2006). Budaya Organisasi Dan
yang Mempengaruhi Perilaku Etis Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Mahasiswa Akuntansi Universitas Jakarta: PT Bumi Aksara.
Bakrie. Media Research Akuntansi. Umar, M. (2012). Pengaruh Kecerdasan
Martono, N. (2011). Metode Penelitian Spiritual Terhadap Etika Profesi
Kuantitatif. Jakarta: PT Raya Auditor pada Inspektorat Kota
Grafindo Persada. Kendari. Jurnal Akuntansi, 53-63.
Melandy, R., & Nurma, A. (2006). Zohar, D., & Ian, M. (2007). Kecerdasan
Pengaruh Kecerdasan Emosional Spiritual. Bandung: Mizan
terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi, Kepercayaan Diri
86

Anda mungkin juga menyukai