Sering kali kita temui banyaknya kasus yang melibatkan seorang akuntan, skandal terkait
manipulasi Pajak yang dilakukan oleh auditor eksternal maupun internal, manipulasi dalam
laporan pembukuan, penggelapan dana pemerintah, penyogokan aparat pajak, tidak lain
dilakukan oleh seorang akuntan, contohnya saja kasus yang sangat menyita perhatian yaitu
kasus manipulasi KAP Andersen dan Enron dan juga banyak lagi kasus seperti di indonesia
salah satu nya yang sampai sekarang masih dikenang yaitu kasus pelanggaran etika yang
dilakukan oleh Gayus Halomoan Tambunan, sikap etis dalam profesi akuntan menunjukkan
bahwa akuntan publik memiliki kesempatan untuk melakukan tindakan tidak etis. (Hodaifi,
Dwi Cahyono, 2013).
Untuk mempelajari perilaku dari para pemimpin di masa depan dapat dilihat dari perilaku
mahasiswa sekarang (Reiss & Mitra, 1998). Penelitian untuk mengatuhi sikap etis atau
tidak nya seorang akuntan bisa dilihat dari perilkaku mahasiswa, karna Institusi pendidikan
sangat mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan prilaku mahasiswa
khususnya mahasiswa akuntansi yang merupakan sumber daya profesional yang di
butuhkan oleh publik dalam bidang akuntan, maka dari itu perlu adanya penilitian tentang
prilaku etis atau tidaknya para calon akuntan yaitu mahasiswa, oleh karena itu dituntut
dapat menghasilkan tenaga professional yang memiliki kualifikasi keahlian sesuai bidang
ilmunya, dan juga memiliki perilaku etis yang tinggi (Hastuti, 2007).
Rumusan Masalah
1. Akuntasi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntasi yang mengkaji hubungan
antara perilaku manusia dan sistem akuntasi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana
manusia dan sistem akuntasi itu berada dan diakui keberadaannya.
Menurut (Suartana, 2010) akuntansi keperilakuan memperhatikan hubungan antara perilaku
manusia dan akuntansi. Akuntasi keperilakuan juga berkepentingan pada bagaiman pengaru
tersebut dapat diruba oleh perubahan era atau gaya yang dibawah dan bagaimana laporan
akuntasi dan prosedur dapat digunakan paling efektif untuk membantu individu dan organisasi
mencapai tujuan mereka.
2. Teori sikap
Sikap merupakan suatu hal yang mempelajari seluru tendensi tindakan, baik yang
menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau
situasi. Menurut Tikollah, M. Ridwan, Triyuwono Iwan dan Ludigno, H.Unti (2006:7), sikap
merupakan bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap suatu objek, yang dapat berupa
mendukung atau memihak maupun tidak mendukung atau tidak memihak.
5. Kecerdasan Emosional
kecerdasan emosioal adalah kemampuan merasakan dan memahami secara lebih efektif
terhadap daya kepekaan emosi yang mencakup kemampuan memotifasi diri sendiri atau orang
lain, pengendalian diri, mampu memahami perasaan orang lain dengan efektif, dan mampu
mengelolah emosi yang dapat digunakan untuk membimbing pikiran untuk mengambil keputusan
yang terbaik.
Psikolog Daniel Goleman mengemukakan bahwa setidaknya ada lima komponen penting dalam
Kecerdasan Emosional yaitu:
1. Kesadaran diri
2. Pengaturan diri
3.KeterampilanSosialisasi 5.Motivasi
4. Empati
5.Motivasi
6. Kecerdasaan Intelektual
Kecerdasan Intelektual merupakan kemampuan untuk berpikir dan memahami serta kemampuan
untuk memecahkan sebuah masalah.
Komponen-komponen kecerdasaan intelektual menurut Stenberg dalam Dwijayanti (2009 : 58) adalah
sebagai berikut :
a). Kemampuan memecahkan Masalah
b). Inteligensi Verbal
c). Inteligensi Praktis
7. Etika dan Perilaku Etis
Etis sering berkaitan dengan tingkah laku perbuatan seseorang yang dipandang dari segi baik dan
buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Prinsip etis merupakan tuntutan bagi perilaku
moral. Contoh prinsip etika antara lain adalah kejujuran, pegang janji , membantu orang lain, dan
menghormati hak- hak orang lain. Menurut Griffin dan Ebert (2001), sikap etis adalah sikap yang
sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum yang berkaitan dengan tindakan
tindakan yang bermanfaat dan yang tidak membahayakan.
1. Defisi Operasional
Agar penelitian lebih terfokus pada permasalahan serta untuk menghindari salah penafsiran
atas variabel yang digunakan maka masing-masing variabel
8. Analisis Jalur
Penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan partial least square (PLS). Analisis
partial least square (PLS) adalah teknik statistika multivariate yang melakukan perbandingan
antara variabel dependen berganda dan variabel independen berganda.