BAB III
SISTEM PENGGAJIAN
A. Pengertian Sistem
yang sama1.
B. Pengertian Gaji
1
James A. Hall, Sistem Informasi Akuntansi, (Jakarta : Salemba Empat, 2001), h. 04
2
Chairul. Marom, Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, (Jakarta : PT. Grafindo, 2002)
h. 11
3
Henry. Simamora, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, (Yogyakarta : UPP
AMP YKPN, 2002), h. 04
24
hal penggajian atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk mempertahankan agar
moral karyawan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji secara akurat
dan tepat waktu. Kedua, penggajian merupakan hal yang diatur oleh peraturan
(upah) kepada karyawannya atas jasa-jasa mereka yang telah “dinikmati” oleh
(pemberi kerja)6.
kepada karyawannya8.
4
Soekidjo. Notoadmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Rineka Cipta,
2009), h. 148
5
Niswonger. dkk, Prinsip Akuntansi, (Jakarta : Erlangga, 2002), h. 445.
6
Hery, Pengantar Akuntansi 2, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 13
7
Ibid.
8
Ibid., h. 14
25
kontrol pembayaran11.
antaranya adalah:
a. Tingkat Bayaran
b. Struktur Pembayaran
d. Metode pembayaran
9
Johar. Arifin, Dasar-dasar Akuntansi Menggunakan Microsoft Office Exel 2003/2007,
(Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2009), h. 197
10
Anwar Prabu. Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 85.
11
Ibid.
26
pada waktu (per jam, per hari, per minggu, per bulan). Dan metode
e. Kontrol pembayaran
karyawan secara teratur, dan juga harus dirancang untuk menyediakan data
utama yamg umum untuk kebanyakan sistem tersebut adalah register gaji,
secara bulanan13.
12
Ibid.,
13
Sugiarso. dkk, Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran, (Yogyakarta : Media Pressindo,
2005), h. 95.
27
pekerja. Gaji pada umumnya diberikan atas kinerja yang telah dilakukan
antaranya15:
perusahaan lain untuk pekerjaan yang sejenis, hal ini diperlukan untuk
keadilan eksternal.
Dengan pemberian upah dan gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal
14
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta : Rajawali Press, 2010), h. 352
15
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2011), h.
117
16
Veithzal. Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, (Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 2006), h. 762
28
b. Kepuasan Kerja
Dengan upah dan gaji, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan fisik,
jabatannya.
c. Pengadaan Efektif
Jika program upah dan gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
d. Motivasi
Jika upah dan gaji yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
e. Stabilitas Karyawan
Dengan Program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal
f. Disiplin
Dengan pemberian upah dan gaji yang cukup besar maka disiplin
Dengan program upah dan gaji yang baik pengaruh serikat buruh dapat
Dengan program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal
dihindarkan.
yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka intervensi pemerintah dapat
a. Asas Adil
Besarnya upah dan gaji yang dibayar kepada setiap karyawan harus
konsistensi. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan menerima upah dan
gaji sama besarnya. Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja sama
lebih baik.
pada tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif,
penetapan besarnya upah dan gaji didasarkan atas batas manajer personalia
17
Ibid.
30
menghasilkan ranking atau klasifikasi jabatan, dan dapat ditentukan gaji yang
layak sesuai dengan kelasnya, seringkali hal itu tidak dapat dilakukan sebab di
luar hal tersebut (internal equity dan external equity) masih ada sejumlah
faktor atau kekuatan yang mempengaruhi tingkat gaji yang sering di luar
Tingkat upah dan gaji bisa sangat tergantung pada ketersediaan (supply)
tenaga kerja di pasar tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja. Untuk
tenaga-tenaga kerja yang langka, tingkat upah dan gajinya dapat jauh
melebihi tingkat gaji bila dilihat dari kaca mata evaluasi jabatan.
b. Serikat Buruh
Serikat buruh bisa menjadi kekuatan yang sangat besar dalam suatu
gaji yang lebih besar bila dibandingkan dengan hasil evaluasi jabatan.
c. Pemerintah
18
Ibid., h. 764
31
dapat menentukan Tarif upah minimum, jam kerja standar, dan tunjangan
e. Faktor Internasional
yang berbeda.
Ada kalanya satu pekerjaan yang berbeda, tetapi memiliki poin atau
penggajian adalah:
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berbasis
penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai pertolongan bagi setiap
19
Ibid.
33
guna pembuatan bukti kas keluar yang digunakan sebagai dasar untuk
d. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna untuk membayar
e. Fungsi akuntansi
F. Prosedur Penggajian
Dalam sistem pencatatan penggajian terdiri dari beberapa prosedur yang saling
Prosedur ini yang bertujuan untuk mencatat daftar hadir karyawan, dan
menggunakan daftar tersebut pada pintu kantor yang sesuai dengan bagian
20
Zaki. Baridwan, Sistem akuntansi Penyusutan Prosedur dan Metode, (Yogyakarta :
BPFE, 2002), h. 08
34
Dalam hal ini, fungsi pembuatan daftar gaji setiap karyawan, dan data
PPH 21 dihitung oleh fungsi pembuatan daftar gaji atas data-data yang
telah ada atau data yang sudah tercantum dalam kartu penghasilan
1. Menerima data jumlah jam untuk tenaga kerja harian atau jam dan
nama pegawai, jumlah hari, jumlah jam kerja, jumlah jam lembur,
jumlah jam yang dipekerjakan untuk pekerjaan dan proses tarif gaji
Dalam hal ini biaya gaji, dan biaya tenaga kerja didistribusikan kepada
cek senilai jumlah total gaji. Setiap amplop gaji tertuliskan rincian gaji
menerima cek atas namanya. Dalam hal demikian bagian gaji akan
21
Ibid.
36