DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VII :
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami naikan ke hadirat Tuhan yang maha Esa Atas rahmat dan karunianya kami
dapat menyelasaikan Tugas Akuntansi Keperilakuan dengan “ judul konsep keperilakuan dari
psikologi dan psikologi sosial” Dengan baik dan tepat waktu.
Kami harap Makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca,dengan Hormat
kami ucapkan Terimakasih.
KELOMPOK VII
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Sikap
B. Perubahan sikap
C. Motivasi
D. Persepsi
E. Pembelajaran
F. Kepribadian
G. Emosi
III.I Kesimpilan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana Konsep-konsep yang ada pada wilayah Psikologi dan Psikologi sosial dapat
diterapkan terhadap system secara teoritis pada Akuntansi keperlakuan ?
2. Agar Pembaca dapat memahami Konsep-konsep yang ada pada wilayah Psikologi dan
Psikologi sosial dan bagaimana cara agar dapat diterapkan terhadap system secara teoritis
pada Akuntansi keperlakuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sikap
Sikap adalah suatu hal mengenai kecenderunagn bereaksi baik dengan cara yang
menguntungkan maupun tidak menguntungkan secara konsisten pada orang, objek,
ide/gagasan, atau situasi. Istilah objek sikap digunakan untuk menggabungkan seluruh
objek terhadap seseorang yang mungkin bereaksi. Sikap dipelajari, dibangun dengan
baik, dan sulit untuk diubah. Seseorang belajar tentang/ mendapat sikap dari pengalaman
pribadi, orang tua, teman sebaya, dan kelompok sosial. Akuntansi keperilakuan harus
tahu tentang sikap untuk memahami dan memprediksi perilaku seseorang.
Akuntansi keperilakuan mungkin juga berkepentinagn dalam sikap para karyawan
terhadap sebuah paket kompensasi yang diusulkan, sikap auditor internal terhadap
pengenalan paket perangkat lunak yang baru, dan sikap pelanggan terhadap sebuah
perubahan pengemasan.
1. Komponen Sikap
Sikap memiliki komponen kognitif, emosional, dan perilaku. Komponen kognitif
disempurnakan dari gagasan, pandangan, dan kepercayaan salah satunya mengenai
objek sikap komponen emosional atau afektif mengarah pada perasaan terhadap objek
sikap. Perasaan positif meliputi rasa suka, hormat, atau empati. Perasaan negative
termasuk rasa tidak suka, rasa takut, atau benci. Komponen keperilaku mengarah
pada bagaimana seseorang bereaksi terhadap objek sikap.
2. Konsep Terdekat Sikap
Yang berhubungan dekat dengan sikap adalah konsep kepercayaan, pendapat,
nilai, dan kebiasaan. Secara luas, kepercayan mungkin didefenisikan sebagai
komponen kognitif atas sikap. Kepercayaan mungkin didasarkan pada dugaan bukti
ilmiah, atas prasangka atau sebaih intuisi.
Opini atau pendapat kadang-kadang didefenisikan sebagai sinonim untuk sikap
dan kepercayaan. Secara umum, opini dipandang sebagai konsep yang lebih sempit
dari sikap. Seperti halnya kepercayaan, pendapat dihubungkan dengan komponen
kognitif atas sikap dandikaitkan dengan bagaimana seseorang menilai atau
mengevaluasi sebuah objek.
Nilai adalah sasaran hidup yang penting dan standar keperilakuan. Nilai adalah
dan perasaan dasar yang mana orang-orang mengorientasikan diri mereka ke arah
sasaran yang lebih tinggidan mereka membedakan apa yang bermanfaat dan indah
dari apa yang jorok dan tidaksopan. Nilai ini akan mempengaruhi sikap dan perilaku.
Kebiasaan adalah pola yang tanpa disadari, otomatis, dan berulang dari tanggapan
perilaku.
3. Fungsi Sikap
Sikap memberikan empat fungsi utama :
1. Pemahaman/pengetahuan/fungsi membantu seseorang memberi arti, menyusun
pengertian dari, informasi atau kejadian baru.
2. Kebutuhan akan kepuasan. Misalnya, orang cenderung untuk membentuk sikap
positif terhadap objek saat memperoleh apa yang mereka inginkan dan bersifat
negative terhadap objek saat dihalangi untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan.
3. Ego yang Defensif Pembelaan diri melalui pengembangan atau perubahan untuk
melindungi orang dari dasar pengakuan kebenaran tentang diri mereka atau dunia.
4. Ekspresi nilai, orang-orang memperoleh kepuasan dengan mengekspresikan diri
mereka melalui sikapnya.
4. Pembentukan dan Perubahan Sikap
Pembentukan sikap mengarah pada pengembangan sebuah sikap terhadap sebuah
objek ketika tidak terdapat sikap sebelumnya. Perubahan sikap mengarah pada
penggantian sebuah sikap yang telah ada sebelumnya dengan sikap baru. Sikap
terbentuk atas dasar factor psikologi, pribadi/personal, dan sosial.
5. Sikap dan Konsistensi
Riset umumnya telah menyimpulkan bahwa orang-orang yang mengusahakan
konsistensi antara sikap-sikapnya serta antara sikap dan perilakunya.ini berarti
individu-individu berusaha untuk menghubungkan sikap-sikap mereka yang terpisah
yang menyelaraskan sikap dengan perilaku mereka sehingga mereke kelihatan
rasional dan konsisten.
6. Formasi Sikap dan Perubahan
Sikap dibentuk berdasarkan karakter faktor psikologis,pribadi,dan factor sosial.
C. Motivasi
Motivasi adalah proses memulai kesadaran dan tindakan dengan maksud tertentu.
Motivasi adalah kunci untuk memulai, manjalankan, memelihara dan mengarahkan
perilaku. Motivasi juga terkait dengan reaksi subjektif yang terjadi selama proses ini.
Manajer dan akuntan perilaku harus memotivasi orang-orang pada level ini pada kinerja
yang diharapkan agar tujuan organisasi tercapai. (Siegel;1989:34)
Motivasi adalah konsep yang penting untuk akuntan perilaku karena efektivitas
organisasi tergantung pada performa orang-orang sebagaimana mereka diharapkan
bekerja. Manajer dan akuntan perilaku harus memotivasi orang-orang ke tingkat
performa yang diharapkan ini agar sasaran organisasi dapat dicapai.
1. Teori Motivasi dan Aplikasinya
Kebutuhan fisiologis (physiologis needs ), yaitu kebutuhan fisik , seperti rasa lapar, rasa
haus, kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan keamanan (safety needs ), yaitu akan kebutuhan keselamatan dan
perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan atau pemecatan.
Kebutuhan sosial (social needs ), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam
menjalin hubunnga dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan perasaan memiliki
serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang.
Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs ), yaitu kebutuhan akan status atau
kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.
Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs ), yaitu kebutuhan pemenuhan
diri untuk mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa yang paling sesuai
dengan dirinya.
1. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian solusi atas suatu permasalahan.
2. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat
kesulitan tugas yang moderat dan menghitung risikonya.
3. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk
memperoleh umpan balik (feed back ) atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
Pada pertengehan tahun 1960-an Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang di bagi
kedalam beberapa faktor. Asumsi terpenting dari bentuk teori Herzberg adalah factor
yang mempunyai pengaruh positif dalam motivasi dan menjadi bahan perbedaan yang
menyenangkan dari seluruh pengaruh negatif. Faktor-faktor ini meliputi : kebijakan
perusahaan , kondisi pekerjaan, hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji. Faktor
motivasi meliputi : prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan tanggung
jawab.
2.Teori ERG
Teori ERG (existence, relatedness, growth ) menganggap bahwa kebutuhan akan
manusia memilki tiga hierarki kebutuahan, yaitu kebutuhan akan eksistensi ( existence
needs), kebutuhan akan keterikatan ( relatedness needs ) dan kebutuhan akan
pertumbuhan (growth needs ).
3. Teori harapan
Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurt Levin dan Edward Tolman.
Teori harapan disebut juga teori valensi atau teori instrumentalis. Variabel-variabel kunci
dalam teori harapan adalah: usaha (effort), hasil (income),harapan (expectancy),
instrumen-instrumen yang berkaitan dengan hubungan antara hasil tingkat pertama
dengan hasil tingkat kedua,hubungan antara prestasi dan imbalan atas pencapaian
prestasi, serta valensi yang berkaitan dengan kader kekuatan dan keinginan seseorang
terhadap hasil tertentu.
4. Teori penguatan
Teori penguatan memiliki konsep dasar yaitu :
1. Pusat perhatian adalah pada perilaku yang dapat diukur, seperti jumlah yang dapat
diproduksi, kualitas produksi, ketepatan pelaksanaan jadwal produksi, dan sebagainya.
2. Kontinjensi penguatan (contingencies of reinforcement), yaitu berkaitan dengan urutan-
urutan antara stimulus, tanggapan, dan konsekuensi dari perilaku yang ditimbulkan.
3. Semakin pendek interval waktu antara tanggapan atau respon karyawan (misalnya
prestasi kerja) dengan pemberian penguatan (imbalan), maka semakin besar pengaruhya
terhadap perilaku.
6. Teori Atribusi
Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal(internal forces), yaitu
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha, dan
kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu factor-faktor yang berasal dari luar seperti
kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan. Peran – peran atribusi trdapat tiga bagian
yaitu.
1. Perbedaan (distinctiveness)
2. Consensus (consensus)
3. Konsistensi (consistency)
7. Teori agensi
Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh
usaha dan pengaruh kondisi lingkunngan. Teori ini secara umum mengasumsikan bahwa
principal bersikap netral terdadap risiko sementara agen bersikap menolak usaha dan risiko.
8. Pendekatan dyadic
Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan (superior) dan
bawahan (subordinate), yang berperan dalam [proses evaluasi kinerja. Pendekatan ini
dikembangkan oleh Danserau et al. pada tahun 1975. Danserau menyatakan bahwa
pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan bawahan karena
mencerminkan proses yang menghubungkan keduanya.
E. Persepsi
Persepsi adalah Bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa,
objek, serta manusia. Menurur kamus Bahasa Indonesia Persepsi adalah sebagai tanggapan
(penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
panca indra. Sedang dalam lingkup yang lebih luas Persepsi merupakan suatu proses yang
melibatkan pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus
yang ditunjukkan oleh panca indra.
Rangsangan Fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan, seperti pegelihatan dan
sentuhan. Sedang Kecenderungan Individu meliputi alas an, kebutuhan, sikap, pelajaran dari
masa lalu dan harapan. Perbedaan persepsi antar orang-orang disebabkan karena perasaan
individu yang menerimanya berbeda fungsi dan hal ini terutama disebabkanoleh kecenderungan
perbedaan. Empat factor lain yang berhubungan dengan kecenderungan individu adalah
kekerabatan, perasaan, arti penting dan emosi.
Pilihan untuk merasakan sesuatau tergantung pada rangsangan yang dialami, harapan, dan alasan
dari individu yang bersangkutan.
Perilaku para akuntan dapat menerapkan pengetahuan persepsi terhadap banyak aktifitas
organisasi. Misalnya dalam evaluasi kinerja, cara penilaian atas seseorang mungkin dipengaruhi
oleh ketelitian persepsi penyeia. Kesalahan atau bias penilaian mungkin diakibatkan oleh
sandiwara yang mencoba untuk menakut-nakuti sehingga karyawan mrasa tidak puas dan
meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu para penyelia perlu mengenali perasaan mereka
terhadap bawahannya. Bawahan tertentu dapat mempengaruh evaluasi mereka, dan harus
waspada terhadap sumber penyimpangan persepsi ini. Kesalahan persepsi dapat juga mendorong
kearah ketegangan hubungan antar pribadi karyawan. Ketika sesuatu dilihat sebagai sesuatu yang
menegangkan seorang penyelia perlu menentukan penyebab terjadinya peristiwa bisnis yang
dipandang berbeda oleh orang-orang yang berbeda.
4. Persepsi orang : membuat penilaian mengenai orang lain
Dalam bahasan mengenai persepsi orang dalam membuat penilaian terhadap orang lain, hal ini
akan dikaitkan dengan teori atribusi. Pada dasarnya teori ini menyarankan bahwa jika seseorang
mengamati prilaku seorang individu, orang tersebut berusaha menentukan apakah prilaku itu
disebabkan oleh factor internal atau eksternal, tetapi penentan tersebut sebagian besarbergantung
pada tiga factor berikut:
F. Nilai
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari
eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu
modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanaan.
Dalam mempelajari perilaku dalam organisasi, nilai dinyatakan penting karena nilai
meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi dan karena nilai memengaruhi
sikap manusia.seseorang memasuki organisasi dengan gagasan yang dikonsepkan
sebelumnya mengenai apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya.
G. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. pembelajaran terjadi
sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangaan dalam merespon situasi.
Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini
terjadi dalam tiga bentuk: pengaruh keadaan klasik, pengaruh keadaan operant, dan
pembelajaran sosial.
1. Pengondisian keadaan klasik
Dapat diringkaskan bahwa pengondisian klasik pada hakikatnya merupakan
proses pembelajaran suatu respons dan suatu rangsangan yang tidak terkondisi.
Dengan menggunakan rangsangan yang berpasangan, yang satu memaksa yang
lain netral, rangsangan yang netral menjadi suatu rangsangan terkondisi yang
kemudian meneruskan sifat-sifat dari rangsangan tidak terkondisi.
2. Pengondisian operant
Pengondisian operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari
konsekuensi-konsekuensi. Perilaku operant berarti perilaku yang bersifat sukarela
atau perilaku yang dipelajari sebagai kontras terhadap perilaku semacam itu, yang
dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya pungutan yang ditrimbulkan oleh
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku tersebut.
3. Pembelajaran social
Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari
pengondisian operant, di mana teori tersebut mengandalkan perilaku sebagai suatu
fungsi dari konsekuensi-konsekuensi, teori itu juga mengakui eksistensi
pembelajaran observasional(lewat pengamatan) dan pentingya persepsi dalam
belajar.
H. Kepribadian
Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah memprediksikan perilaku.
Pengujian terhadap perilaku ditentukan oleh banyaknya efektivitas dalam tekanan pekerjaan,
siapa yang akan menanggapi kritikan dengan baik, siapa yng pertama harus dipuji dahulu
sebelum berbicara mengenai perilaku tidak diinginkan, siapa yang menjadi seorang pemimpin
potensial. Semuanya itu merupakan bentuk-bentuk pemahamaan atau kepribadian.
>> Penentu kepribadian
Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian seseorang merupakan
hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampaknya merupakan hasil dari kedua pengaruh
tersebut. Selain itu, dewasa ini dikenal faktor ketiga, yaitu faktor situasi
1. Keturunan
Pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan paling akhir dari
kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari gen yang terletak
dalam kromosom.
2. Lingkungan
Terdapat kepastian bahwa tidak ada jenis kepribadian umum untuk satu negara tertentu. Ada
bukti bahwa budaya berbeda dalam istilah dari hubungan seseorang untuk lingkungan mereka.
I. Emosi
Emosi adalah perasaaan intens yang diarahkan kepada sesorang atau sesuatu.Penelitan telah
mengidentifikasi enak komonen emosi secara universal,yaitu
kemarahan,ketakutan,kesedihan,kebahagian,rasa jijik, dan kaget.
PENUTUP
III.I KESIMPULAN
Dengan Terselasainnya Makalah ini Kita telah menelaah beberapa bidang utama dari konsep-
konsep yang ada pada wilayah psikologi dan psikologi sosial. Juga telah dijelaskan konsep-
konsep utama yang terdapat didalamnya, dimana sikap, perubahan sikap, motivasi, persepsi,
pembelajaran, kepribadian, emosi dibicarakan. Kemudian kita melihat bagaimana hal tersebut
diterapkan terhadap sistem secara teoritis pada akuntansi keperilakuan.Penulis mengharapkan
Agar pembaca Dapat memahami dan Dapat menambah wawasan dalam Membaca Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://anhyfreedom.blogspot.com/2012/10/makalah-akuntansi-keperilakuan.html
http://mohayworld.blogspot.com/2016/12/konsep-akuntansi-dan-hipotesis.html