Anda di halaman 1dari 8

“ANALSIS PERILAKU DAN PENGGUNAAN KEUANGAN PADA MAHASISWA”

Dosen Pengampu: Arif Rahman

Disusun Oleh:

Arsya Alfira
Nim: 200501158

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang membawa kita kepada
kebenaran.
Penulis disini sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan penelitian yang penulis
beri judul “Anaisis Perilaku dan Penggunaan Keuangan Pada Mahasiswa” sebagai tugas
Ujian Tengah Semester (UTS). Dalam makalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang
seperti apa perilaku dan sistem pembayaran seperti apa yang dilakukan mahasiswa dalam
penggunaan keuangan sehari-harinya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
selesainya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya
kami dilain waktu.

Medan, 10 April 2023

Arsya Alfira
(200501158)
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada umumnya biaya hidup seorang mahasiswa sendiri masih ditanggung oleh orang tua.
Mahasiswa dapat mengalokasikan uang yang diberi orang tua tergantung dari perilaku
masing-masing. Perilaku keuangan juga melibatkan tanggung jawab keuangan seseorang
dalam mengelola keuangan mereka secara efektif. Pengembangan perilaku keuangan yang
baik pada mahasiswa membutuhkan perhatian khusus karena aspek perilaku keuangan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan mereka nantinya. Bagi mahasiswa
yang tinggal jauh dari orang tua, mereka akan dihadapkan pada masalah pengelolaan
keuangan rutin. Di sisi lain, perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa sangat tinggi seiring
dengan maraknya bisnis online yang berkembang saat ini (Herawati et al., 2018).

Munculnya perilaku keuangan pribadi merupakan dampak dari hasrat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu, seseorang akan cenderung
mengelola anggaran keuangan pribadinya, serta melakukan penghematan dalam pengeluaran
keuangannya dengan bijak. Pelaksanaan praktik pengelolaan keuangan yang baik,
menjadikan kemudahan dan pemenuhan kebutuhan jangka panjang (Ridho, 2017).

Hilgert et al. (2003) menyatakan bahwa seseorang dapat bertindak secara rasional jika
mereka dapat berpikir secara logis, ditunjukkan oleh kegiatan yang baik dalam perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian keuangan. Indikator perilaku keuangan yang baik dapat
diamati dari cara atau sikap seseorang dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran, kredit,
tabungan, dan investasi. Bagaimana seorang individu merencanakan dan mengatur
pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan finansialnya dapat dijelaskan dalam teori perilaku
keuangan.

Konsep perilaku keuangan didasarkan pada Theory of Planned Behaviour (TPB) (Ajzen,
1991), terkait dengan tindakan rasional berdasarkan pada asumsi bahwa manusia bertindak
secara logis, mempertimbangkan semua informasi yang tersedia, secara langsung dan tidak
langsung serta dampak dari tindakan yang mereka lakukan.

Azwar (1995) menyatakan bahwa menurut teori tindakan rasional, individu akan
melakukan suatu tindakan setiap kali ia memandang bahwa tindakan itu positif dan kapan
pun individu itu percaya bahwa orang lain menginginkannya melakukan tindakan semacam
itu. Ajzen (1991) menyebutkan bahwa niat seseorang dalam melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dipengaruhi oleh dua faktor dasar, yaitu sikap yang berasal dari kepercayaan perilaku
dan norma subjektif yang berasal dari kepercayaan normatif.

Kemudahan atau kesulitan individu dalam mengelola keuangan juga terkait dengan
kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya untuk melakukan kontrol perilaku. TPB
mengasumsikan bahwa kontrol perilaku mempunyai implikasi motivasi terhadap niat
seseorang. Penelitian sebelumnya oleh Hidayati (2013) kontrol perilaku berpengaruh positif
terhadap perilaku pengelolaan keuangan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis perilaku terhadap keuangan mahasiswa?
2. Bagaimana analisis penggunaan keuangan terhadap mahasiswa?
3. Bagaimana penyesuaian antara perilaku dan penggunaan keuangan pada mahasiswa?

1.3. Tujuab Penulisan


1. Untuk mengetahui analisis perilaku terhadap keuangan mahasiswa.
2. Untuk mengetahui analisis penggunaan keuangan mahasiswa.
3. Untuk menjelaskan penyesuaian antara perilaku dan penggunaan keuangan pada
mahasiswa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis merupakan penyelidikan


terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya.

Analisis adalah kegiatan untuk mencapai pola, atau cara berpiki yang berkaitan dengan
pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagaimana, hubungan
antarbagaimana,serta hubungannya dengan keseluruhan (Sugiono, 2015).

Analisis juga merupakan usaha untuk mengurangi suatu masalah menjadi bagian-bagian.
Sehingga, susunan tersebut tampak jelas dan kemudian bias ditangkap maknanya atau
dimengerti duduk perkaranya (Satori dan Komariyah, 2014).

2.1.1 Fungsi dan Tujuan Analisis

Secara umum, berikut fungsi dan tujuan analisis:

1. Analisis berfungsi untuk menguraikan sesuatu menjadi komponen-komponen


kecil yang diketahui hubungan-hubungannya. Kemudian uraian komponen
tersebut dapat lebih mudah dipahami, baik setiap bagiannya maupun secara
keseluruhan.
2. Analisis bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih mendetail mengenai
suatu hal. Pemahaman tersebut nantinya dapat dijelaskan kepada publik.
Sehingga publik mendapatkan informasi bermanfaat dari analisis tersebut.
3. Analisis juga memiliki fungsi dan tujuan untuk menentukan keputusan. Yang
dimaksud dalam hal ini adalah pengambilan keputusan berdasarkan dugaan, teori,
atau prediksi dari sesuatu yang sebelumnya telah dipahami dengan metode
analisis.

2.2. Periaku Terhadap Keuangan Mahasiswa

2.2.1 Pengertian Perilaku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku merupakan suatu tanggapan
ataupun reaksi dari setiap individu terhadap suatu rangsangan atau lingkungan (Setiawan,
2019). Perilaku adalah sebuah respon yang muncul dari diri sendiri terhadap obyek atau
benda yang berada disekitarnya (Notoatmodjo, 2014 dalam (Prakoso & Fatah, 2018).

Perilaku adalah cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang dan merupakan
hasil kombinasi antara pengembangan anatomis, fisiologis dan psikologis (Kast dan
Rosenweig, 1995). Disebutkan oleh Rakhmat (2001) menyebutkan bahwa terdapat tiga
komponen yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu komponen kognitif, afektif, dan
konatif. Komponen kognitif merupakan aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang
diketahui manusia. Komponen afektif merupakan aspek emosional. Komponen konatif adalah
aspek volisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Dikemukakan
oleh Samsudin (1987), unsur perilaku terdiri atas perilaku yang tidak nampak seperti
pengetahuan(cognitive) dan sikap(affective), serta perilaku yang nampak seperti
keterampilan(psychomotoric) dan tindakan nyata(action). Pola perilaku setiap orang bisa saja
berbeda tetapi proses terjadinya adalah mendasar bagi semua individu, yakni dapat terjadi
karena disebabkan, digerakkan dan ditunjukkan pada sasaran (Kast dan Rosenweig, 1995).

Perilaku keuangan pribadi seseorang dipengaruhi oleh sikap keuangannya. Individu yang
tidak bijaksana dalam mengelola keuangan pribadinya akan cenderung memiliki perilaku
keuangan yang buruk (Marsh, 2006). Furnham & Thomas (1984) mengatakan bahwa sikap
keuangan membentuk cara orang dalam membelanjakan, menyimpan, dan melakukan
pemborosan uang.

Perilaku keuangan seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan akademis mulai
muncul dan memperhatikan faktor tingkah laku dengan cara pengambilan keputusan
keuangan dan keputusan berinvestasi sejak tahun 1990.an. Perilaku keuangan adalah perilaku
manusia yang sebenarnya dalam mengambil keputusan keuangan (Sadalia. I, 2016). Menurut
Putriana (2018) perilaku keuangan berkaitan dengan tanggung jawab keuangan individu
terkait cara pengelolaan keuangan mereka. Praktek mengelola uang dan asset lainnya secara
produktif disebut sebagai tanggung jawab keuangan. Praktek mengelola uang dan asset
lainnya secara produktif disebut sebagai tanggung jawab keuangan.

Pengelolaan uang (management finance) merupakan metode memahami kegunaan aset


keuangan. Terdapat sebagian aspek yang berkontribusi pada keputusan keuangan yang
efektif, seperti penataan anggaran, mempertimbangkan persyaratan untuk pembelian dan
hutang pensiun dalam jangka waktu yang wajar. Keputusan keuangan tersebut juga didasari
dengan perilaku keuangan. Perilaku keuangan generasi milenial yang berujung pada
kesalahan dalam mengelola keuangan adalah tidak ada rencana pengeluaran, atau anggaran
setiap bulan dan generasi milenial seringkali memiliki lebih dari satu rekening bank.

2.2.2 Jenis-jenis perilaku

Jenis-jenis perilaku individu menurut Okviana (2015) dalam (Halima, 2018):

1. Perilaku sadar adalah perilaku yang terjadi melalui pusat sususnan saraf dan kerja
otak
2. Perilaku tak sadar adalah perilaku yang terjadi secara spontan atau instingtif
3. Perilaku yang tampak dan perilaku yang tidak tampak
4. Perilaku dari yang sederhana hingga kompleks
5. Perilaku yang afektif, psikomotor, kognitif dan konatif.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Menurut (Lestari, 2016 dalam (Putra, 2018)) terdapat aktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terbentuknya sebuah perilaku antara lain:
1. Aspek Lingkungan Aspek lingkungan merupakan sebuah dominasi terkuat dalam
perubahan dan terbentuknya suatu perilaku. Lingkungan baru dan berganti-ganti,
membuat individu dituntut untuk mampu beradaptasi dan berinteraksi sebagai
makhluk sosial dengan cara menyesuaikan suasana yang ada. Setelah itu, suatu
perilaku individu akan menyesuaikan dengan setiap kebutuhan individu dengan
lingkungan barunya.
2. Lingkungan pendukung psikososial Dengan terbentuknya beraneka ragam organisasi,
secara langsung psikis dan mental seorang individu akan terlatih untuk bisa
beradaptasi secara perlahan dikarenakan nantinya budaya yang akan membimbing
dalam membentuk sebuah perilaku. Dengan kemampuan landasan organisasi, individu
secara tidak langsung dapat membantu dalam pembentukan suatu karakter yang
kemudian akan menjadi sebuah perilaku.
3. Stimulan pendorong perilaku Perilaku terbentuk karena disebabkan oleh lingkungan
sekitar dengan cara dipengaruhi oleh dengan memberikan aturan yang belum
diketahui sebelumnya. Sehingga bisa merubah pola pikir setiap individu mengenai
suatu hal yang dapat membentuk pola pikir perilakunya.

Anda mungkin juga menyukai