PERILAKU KONSUMEN
MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU
3EA18
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
segala Rahmat Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
Perilaku Konsumen, yang membahas mengenai “MEMPENGARUHI SIKAP DAN
PERILAKU”.
Dalam mengerjakan tugas ini penulis merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun penyusunan makalah. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, Khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang di harapkan dapat tercapai. Aamiin.
Depok, November
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dari pemahaman diatas, terlihat bahwa betapa mempelajari sikap dan perilaku manusia
sangat penting, agar tercipta hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya.
Powers & Osborn (1976) memberi batasan modifikasi perilaku sebagai penggunaan
secara sistematis teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi
perilaku social tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan perilaku tersebut.
Wolpe (1973) memberi batasan tentang modifikasi perilaku adalah penerapan prinsip-
prinsip belajar yang telah teruji secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak
adaptif, kebiasaan – kebiasaan yang tidak adaptif dilemahkan dan dihilangkan, perilaku adaptif
ditimbulkan dan dikukuhkan.
Menurut Sutarlinah Soekadji (1983), ada dua dasar pikiran modifikasi perilaku, yaitu
perilaku sebagai hasil belajar dan pendekatan simtomatis.
Definisi tersebut tampak bahwa mereka lebih menekankan pada penerapan teori dan
hukum belajar pada modfikasi perilaku. Mereka berpendapat bahwa mengubah perilaku baru
disebut modifikasi perilaku bila teknik kondisioning diterapkan secara ketat: tanggapan
(respons), konsekuensi (akibat), dan stimulus (perangsang) didefinisikan secara objektif da
dicatat secara cermat.
Dari contoh-contoh definisi tersebut diatas, tampak adanya dua hal pokok, yaitu
1) Adanya penerapan prinsip proses belajar, dan
2) Adanya suatu teknik mengubah perilaku berdasar prinsip-prinsip belajar.
Modifikasi perilaku juga menekankan pengaruh belajar dan lingkungan, artinya bahwa
prosedur dan teknik tritmen menekankan pada modifikasi lingkungan tempatdimana individu
tersebut berada, sehingga membantunya dalam berfungsi secara lebihbaik dalam masyarakat.
Lingkungan tersebut dapat berupa orang, objek, peristiwa, atausituasi yang secara langsung
maupun tidak langsung berdampak terhadap kehidupanseseorang. Mengikuti pendekatan
ilmiah artinya bahwa penerapan modifikasi perilakumemakai prinsip-prinsip dalam psikologi
belajar, dengan penempatan orang, objek,situasi, atau peristiwa sebagai stimulus, serta dapat
dipertanggungjawabkan secarailmiah. Sedangkan menggunakan metode-metode aktif dan
pragmatik untuk mengubahperilaku maksudnya bahwa dalam modifikasi perilaku lebih
mengutamakan aplikasi darimetode atau teknik-teknik yang telah dikembangkan dan mudah
untuk diterapkan.
Adapun teknik modifikasi perilaku adalah sebagai berikut :
1. Dorongan (Prompting)
Permintaan untuk melakukan suatu tindakan kepada seseorang.Barangkali setiap orang yang
pernah memesan makanan di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.
5. Pelabelaan (Labeling)
Melibatkan pelekatan semacam gambaran pada seseorang, seperti “Anda Baik Hati”. Label
diduga menyebabkan orang memandang diri mereka dengan cara yang disiratkan oleh
labelnya. Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar untuk menarikhati calon konsumen,
sehingga pembelian terjadi.Pemasar pakaian dapat mengatakan, “Anda orang tua yang penuh
perhatian.” di saat menawarkan pakaian untuk anak orang tersebut.
6. Intensif (Insentif)
Insentif mencakup jajaran luas alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes
dan kupon. Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi
produk.
Contoh : mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen dan
sebagainya
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sekilas,terlihat bahwa antara sikap dan perilaku ada kesamaan. Oleh karena itu,
psikolog sosial, seperti Morgan dan King, Howard dan Kendler, serta Krech dkk. Mengatakan
bahwa antara sikap dan perilaku adalah konsisten. Apakah selalu bahwa sikap konsisten dengan
perilaku, seharusnya sikap adalah konsisten dengan perilaku akan tetapi karena banyaknya
faktor yang mempengaruhi perilaku, maka dapat juga sikap tidak konsissten dengan perilaku.
Dalam keadaan yang demikian terjadi adanya desnonansi nilai.
Para psikolog, di antaranya Morgan dan King, howard dan Kendler, Krech, Crutchfield
dan Ballachey, mengatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
hereditas. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku adalah beragam, di antaranya
pendidikan, nilai dan budaya masyarakat, politik, dan sebagainya. Sedang faktor hereditas alam
semesta yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir, bersama-sama mempengaruhi perilaku
manusia. Jika kita ingin menumbuhkan sikap, kita harus memadukan faktor bawaan berupa
bakat dan faktor lingkungan pendidikan belajar. Pandangan ini sejalan dengan hukum
konvergensi perkembangan yang menyeimbangkan antara faktor bawaan dengan faktot
lingkungan, tanpa mengorbankan satu faktorpun.