Anda di halaman 1dari 13

KONSELING MODIFIKASI GAYA HIDUP PERUBAHAN

PERILAKU ENAM LANGKAH UNTUK PERUBAHAN


PERILAKU

Dosen Pengampu :
Lusi Andriani, SST,M.Kes
Disusun Oleh Kelompok 9:
1. Dela Novita
2. Melany Rosmadianingrum
3. Selly Nuraini

PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN POLTEKKES


KEMENKES BENGKULU TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puja bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena
dengan rahmat dan karunia Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Modifikasi Prilaku. Selanjutnya saya ucapkan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada dosen mata kuliah Modifikasi Prilaku yang telah
berkenan memberikan kesempatan kepada saya dalam pengerjaan makalah ini. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu dengan kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pihak. Harapan saya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Demikian yang dapat saya ungkapkan sebagai kata
pengantar dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini

Bengkulu, 16 Januari 2024

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI…………………...... ......................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Pembuatan Makalah........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Modifikasi ...............................................................................................5
2.3 Peruabahn perilaku konseling gaya hidup ................................................................7
2.3 Macam Macam Perubahan .......................................................................................8
2.4. Enam Langkah Untuk Pendekatan Perubahan Perilaku ..........................................10
2.5 Keunggulan dan kelemahan Modifikasi Perilaku......................................................11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangannya, modifikasi perilaku berkembang secara pesat mulai tahun
enam puluh. Modifikasi perilaku mulai mempengaruhi praktik - praktik perlakuan
terhadap perilaku pada psikologi yang lain. Sebagai konsekuensinya, modifikasi perilaku
tidak lagi begitu ketat, tidak memperlakukan manusia sebagai binatang eksperimen dalam
laboratorium, tetapi pelakunya telah manusiawi. Modifikasi perilaku banyak
mengasimilasi praktik - praktik psikologi lain. Sasaran utama dapat mengubah perilaku
lahiriah, dalam arti menghilangkan gejala - gejala kelainan, bukan hanya mencapai
insight mengenai penyebab perilaku. Telah disadari oleh para pengembangnya bahwa
mengabaikan dasar atau penyebab perilaku adalah tidakan yang tidak masuk akal. Namun
insght mengenai dasar dan penyebab itu bukan tujuan utama dalam modifikasi perilaku,
tetapi perhatian utama pada perilaku subjek sekarang (here and now), bukan pada saat
usul perilaku.
Perilaku sebagai hasil proses belajar menyatakan bahwa sebagian besar perilaku tak
adaptif atau simtom - simtom kelainan sampai tingkat tertentu diperoleh sebagai hasil
proses belajar. Kenyaatan ini ternyata tidak menjadi perdepatan, bahwa perilaku
seseorang berasal dari dasar (pembawaan) dan ajar (diperoleh dari lingkungan).
Modifikasi perilaku memanfaatkan penelitian - penelitian yang cermat mengenai cara
cara lingkungan mempengaruhi perilaku manusia terutama penelitian - penelitian yang
menggunakan prinsip proses belajar yang telah teruji. Perilaku tak - adaptif dapat diubah
dengan menggunakan prinsip prinsip proses belajar. Cara cara pengubahan disesuaikan
dengan perilaku sasaran dan dengan sitauasi dan kodisi serata interaksi klien dengan
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian modifikasi prilaku?

2. Apakah saja analisis fungsi?

3. Bagaimana macam macam perubahan?

4. Apa saja elemahan dan keunggulan modifikasi prilaku?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian modifikasi prilaku.

2. Untuk mengetahui Analisis fungsi.

3. Untuk mengetahui Macam - macam perubahan.

4. Untuk mengetahui Kelemahan dan keunggulan modifikasi prilaku

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku secara mendasar bertujuan dalam dua hal. Pertama,


mendukung dan mempromosikan perilaku-perilaku anak yang adaptif. Perilaku
adaptif yang dimaksud adalah perilaku yang diterima oleh lingkungan dan bermanfaat
untuk perkembangan diri si anak itu sendiri. Kedua, modifikasi perilaku bertujuan
menekan atau meniadakan munculnya perilaku anak yang tidak adaptif. Perilaku tidak
adaptif adalah perilaku yang cenderung tidak diterima oleh masyarakat dan akan
merugikan bagi perkembangan anak itu sendiri.
Modifikasi perilaku secara umum dapat diartikan sebagai hampir segala
tindakan yang bertujuan mengubah perilaku. Definisi yang tepat dari modifikasi
perilaku adalah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun
prinsip-prinsip psikologis hasil eksperimen lain pada perilaku manusia (Bootzin,
1975).Sebagai ilustrasi dari definisi tersebut adalah sebagai berikut:
Bu Andi orang seorang demawan yang cukup di kenal di kompleks perumahan
tersebut. Setiap hari Minggu berbondong-bondong didatangi pengemis ke rumahnya.
Pada suatu saat Bu Andi merasakan capai, dan ia berpikir bahwa satu-satunya hari
untuk istirahat hanya hari Minggu tersebut. la ingin tinggal tenang di rumahnya, tidak
dengan cara menghentikan kedatangan para pengemis terebut. la mempertanyakan:
apakah yang terjadi bila ia menghentikan dermanya? Apakah pengemis tidak akan
mengganggunya lagi.
Pada contoh diatas, yang akan diubah oleh Bu Andi adalah perilaku pencari
dana yang datang pada setiap hari minggu. Datang setiap hari Minggu adalah hasil
belajar. Karena itu dengan menerapkan teori belajar, perilaku tersebut mestinya dapat
diubah.Prinsip-prinsip proses belajar telah dimanfaatkan dalam usaha-usaha
mengembangkan teknik-teknik praktis untuk menangani perilaku-perilaku
menyimpang dan masalah-masalah pribadi. Penerapan ini sering disebut dengan terapi
perilaku. Perilaku menyimpng yang sering diubah dengan terapi perilaku tersebut
misalnya perilaku agresif, perilaku kejahatan, phobia, kompulsi, obsesi dan
sebagainya. Meskipun modifikasi perilaku lebih luas cakupannya dibanding dengan
terapi perilaku namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Modifikasi perilaku berbeda

5
dengan pengubahan perilaku yang didasarkan pada teknik media-biologis dan
psikodinamika. Pengubahan perilaku melalui teknik medik- biologis lebih didasarkan
pada efek medik, bukan merupakan penerapan prinsip-prinsip perilaku dalam teori
belajar. Misalnya pemberian obat, bedah syaraf, dan electro-convulsive therapy.
Perbedaan khas modifikasi perilaku dengan terapi yang didasarkan
psikodinamika adalah bahwa dalam modifikasi perilaku campur tangan terapis
bersifat rasional dan prediktif, perilaku yang akan diubah dideskripsikan secara jelas,
sedangkan dalam psikodinamika tidak jelas, tampak sebagai proses batin. Selain itu,
langkah-langkah dalam modifikasi perilaku tampak nyata, sedangkan dalam
psikodinamika dibiarkan, misalnya asosiasi bebas dan reflektif.

6
2.2 Perubahan Perilaku Modifikasi Konseling Gaya Hidup
Jika kita ingin menemukan cara untuk memperluas manfaat kesehatan yang
baik sampai yang paling rentan dan mempromosikan perilaku yang bertanggung
jawab dan adopsi gaya hidup yang kondusif untuk kesehatan yang baik, kita dalam
profesi kesehatan harus menemukan cara yang paling efektif untuk memperluas
manfaat baik kesehatan untuk semua.
Prochaska dan DiClemente membantu dengan mengidentifikasi empat tahap dalam
proses membuat
perubahan perilaku kesehatan: (1) precontemplation (ketika orang tidak tertarik dan
tidak berpikir tentang perubahan), (2) perenungan (ketika pertimbangan serius
diberikan untuk membuat perubahan perilaku ), (3) tindakan (periode 6-bulan setelah
upaya terang-terangan untuk mengubah telah dibuat), dan (4) pemeliharaan (periode 6
bulan setelah perubahan perilaku telah dibuat dan masalah perilaku telah diperbaiki).
Ini "tahapan perubahan" Model ini sangat berguna ketika merancang intervensi
promosi kesehatan untuk populasi sasaran tertentu. Hal ini memaksa praktisi untuk
menggunakan strategi yang paling efektif untuk memunculkan dan mempertahankan
perubahan perilaku tergantung pada tahap mana orang perubahan yang masuk
Menurut Prochaska, mayoritas promosi kesehatan / penyakit program
pencegahan dirancang untuk sebagian kecil orang yang berada dalam tahap tindakan.
Ia memperkirakan bahwa di antara orang- orang yang perokok pada tahun 1985,
hampir 70% tidak siap untuk mengambil tindakan. 1986 mereka tahap adalah sebagai
berikut: (1) precontemplation tahap-35%, (2) tahap kontemplasi-34%; (3a) siap
beraksi panggung-15%; (3b) mengambil tindakan tahap-12%, (4) pemeliharaan tahap-
4%.
Dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
dokter harus tahu sesuatu tentang tahap-tahap adopsi dan kurva difusi) Hal ini
umumnya acceptedc bahwa ada enam jenis individu / kelompok ketika
mempertimbangkan adopsi inovasi.. Orang-orang ini berkisar dari inovator untuk
lamban di ujung seberang dari kurva lonceng, dengan pengadopsi awal, mayoritas
awal, mayoritas akhir, dan pengadopsi akhir jatuh di antara dua ekor kurva lonceng.
Hal ini juga penting bagi praktisi untuk mengetahui lima tahap adopsi: kesadaran,
bunga, percobaan, keputusan, dan adopsi untuk inovator, pengadopsi awal, mayoritas
awal, dan mayoritas akhir.

7
2.3 Macam Macam Perubahan
Modifikasi perilaku menerapkan prinsip-prinsip belajar untuk mengadakan
perubahan. Perubahan-perubahan tersebut adalah (1) peningkatan, (2) pemeliharaan,
(3) pengurangan atau penghilangan, dan (4) perkembangan atau perluasan (Sutarlinah
Soekadji, 1983).
1. Peningkatan Perilaku
Peningkatan perilaku dapat dilihat dari sisi frekuensi, intensitas, dan lamanya
perilaku dijalankan oleh seseorang. Peningkatan perilaku dapat dilakukan dengan
menerapkan. prosedur pengukuhan (reinforcement). Prosedur pengukuhan dapat
berupa hadiah (reward) baik berupa material (benda) maupun non material (pujian,
sanjungan) atau kegiatan lain yang lebih menyenangkan bagi seseorang. Prosedur
penguatan diberikan setelah perilaku yang diharapkan muncul atau terjadi. Prosedur
penguatan ini paling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan sering
diterapkan dalam modifikasi perilaku.
2. Pemeliharaan Perilaku
Pemeliharaan perilaku selalu berkaitan dengan perilaku yang diharapkan telah
terbentuk. Pemeliharaan perilaku bertujuan agar perilaku yang sudah terbentuk tidak
hilang atau berkurang frekuensi, intensitas dan lamanya. Pemeliharaan perilaku
dilakukan dengan mengatur jadwal dan kualitas pemberian penguatan
(reinforcement). Ketepatan waktu dalam memberikan penguatan akan mampu
memelihara perilaku.
3. Pengurangan atau Penghilangan Perilaku Pengurangan atau penghilangan perilaku
dilakukan dengan prosedur penghapusan (extinction) dan pemberian berbagai bentuk
hukuman (punishment). Pengurangan dengan prosedur penghapusan dilakukan
dengan cara tidak menghadirkan penguatan (reinforcer) dalam waktu yang lama atau
kualitas reinforcer yang sangat rendah. Dalam taraf tertentu pengurangan dapat
dilakukan dengan menghilangkan sama sekali penguatan atau memberi penguatan
dengan sesuatu yang tidak disukai. Hukuman sebagai upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan perilaku dapat berupa fisik maupun non-fisik. Hukuman fisik selalu
berkaitan langsung dengan konsekuensi fisik yang diterima individu sebagai akibat
dari perilaku yang tidak diharapkan muncul. Hukuman non-fisik berkaitan dengan
efek psikologis yang diterima bila perilaku yang tidak diharapkan muncul. Pemilihan
hukuman fisik atau non-fisik sangat bergantung pada konteksnya.

8
4. Perkembangan atau Perluasan Perilaku Perkembangan perilaku bertujuan untuk
membentuk perilaku yang lebih spesifik yang merupakan sasaran pembentukan
perilaku. Ada dua cara untuk perkembangan perilaku yaitu prosedur pembentukan
(shaping) dan perangkaian (chaining). Perluasan perilaku bertujuan agar variasi
perilaku yang berhasil dikukuhkan bertambah luas penggunaan dan macamnya.
Prosedur yang digunakan dalam perluasan perilaku dilakukan dengan generalisasi.
Dalam praktik keseharian, untuk memperoleh hasil yang optimal dan efektif
penggunaan berbagai prosedur tersebut tidaklah tunggal, tetapi digunakan secara
kombinasi. Penerapan secara kombinasi didasarkan pada analisis fungsi dan
lingkungan yang ada.

9
2.4 Enam Langkah Untuk Pendekatan Perubahan Perilaku

Pengaruh Banyak membentuk perkembangan pendekatan enam langkah untuk


bernegosiasi tentang perubahan perilaku. Anda dapat menggunakan langkah-langkah
untuk menilai mana negosiasi Anda dengan pasien adalah sangat efektif serta di mana
dan mengapa mereka rusak.
• Langkah 1. Kemitraan Bangunan: keterampilan relasional mengembangkan empati,
peran mengklarifikasi dan tanggung jawab dan menggunakan secara efektif
• Langkah 2. Negosiasi agenda; menggunakan pendekatan preventif atau masalah
yang berfokus untuk menegosiasikan sebuah agenda bersama
• Langkah 3. Menilai resistensi dan motivasi: bertanya tentang kesiapan pasien untuk
berubah, alasan mereka untuk tetap sama (resistensi) dan alasan mereka untuk
perubahan (motivasi), dan tingkat mereka perlawanan dan motivasi.
• Langkah 4. Meningkatkan saling pengertian: memahami dan menyikapi perbedaan
bagaimana Anda dan pasien anda dalam persepsi dan nilai-nilai tentang alasan untuk
tetap sama dan untuk perubahan, dengan kata lain, mengurangi resistensi pasien,
meningkatkan motivasi mereka dan dengan demikian membantu mereka untuk
bertanggung jawab atas kesehatan mereka.
• Langkah 5. Melaksanakan rencana untuk perubahan: bernegosiasi rencana yang
sesuai dengan pasien Anda berdasarkan saling pengertian Anda, misalnya, berpikir
tentang perubahan, mempersiapkan untuk berubah dan mengambil langkah-langkah
bayi atau lompatan raksasa menuju perubahan
• Langkah 6. setelah melalui: negosiasi tentang kebutuhan dan waktu untuk
pertemuan klinis masa depan

10
2.5 Keunggulan dan Kelemahan Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku sebagai pengubah perilaku dan terapi mempunyai


keunggulan disamping juga kelemahan. Dibandingkan dengan perlakuan berdasarkan
pendekatan psikologi yang lain, psikologi dinamika misalnya. Beberapa keunggulan
yang dapat ditonjolkan adalah :

1) Langkah-langkah dalam modifikasi perilaku dapat direncanakan terlebih dahulu.


Rencana tersebut dapat dimintakan persetujuan individu yang akan diubah
perilakunya, sehingga ia lebih kooperatif.
2) Perincian pelaksanaan dapat diubah selama perlakuan/terapi berlangsung.
Perubahan disesuaikan dengan kebutuhan.
3) Bila dari hasil monitoring ternyata suatu teknik gagal atau kurang berhasil untuk
menimbulkan perubahan, dapat segera dideteksi dan diusahakan teknik penggantinya.
4) Teknik-teknik yang dipakai dalam modifikasi perilaku dapat diterangkan dan diatur
secara rasional. Hasil perlakuan dapat diramalkan dan dievaluasi secara objektif.
5) Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan perubahan lebih singkat daripada
menggantungkan perubahan yang terjadi secara insight yang diperoleh subjek.

Walaupun memiliki beberapa keunggulan namun modifikasi perilaku juga memiliki


kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:

1) Percobaan-percobaan awal dilakukan dalam modifikasi perilaku menggunakan


media binatang, sementara perilaku binatang tidak sekompleks perilaku manusia
sehingga bila diterapkan pada manusia memerlukan penanganan secara teliti.
2) Tidak semua perilaku manusia dapat diamati secara langsung, sehingga modifikasi
perilaku mengalami kesulitan untuk mengubah perilaku-perilaku yang
pengamatannya tidak langsung. Bahkan banyak perilaku yang melalui media
penghayatan terhadap perilaku itu sendiri.
3) Perilaku manusia itu kompleks, sehingga untuk melakukan analisis perilaku yang
tepat memerlukan latihan dan kecermatan dari terapis.

11
4) Tidak semua teknik dalam modifikasi perilaku dapat diterapkan pada setiap
perilaku yang akan diubah, sehingga masing-masing teknik memiliki kelemahan.

BAB III
PENUTUP

2.4 Kesimpulan
Modifikasi perilaku adalah mendukung dan mempromosikan perilaku perilaku
anak yang adaptif. Modifikasi prilaku bertujuan menekan atau meniadakan
munculnya perilaku anak yang tidak adaptif. Modifikasi secara umum dapat diartikan
sebagai hampir segala tindakan yang bertujuan. mengubah perilaku. Definisi yang
tepat dari modifikasi perilaku adalah usaha untuk menerapkan prinsip prinsip proses
belajar maupun prinsip-prinsip psikologis hasil eksperimen lain pada perilaku
manusia.
Modifikasi perilaku sebagai pengubah perilaku dan terapi mempunyai
keunggulan disamping juga kelemahan. Dibandingkan dengan perlakuan berdasarkan
pendekatan psikologi yang lain, psikologi dinamikan
3.2 Saran
Pengetahuan responden mengenai kontrasepsi yang belum baik lebih banyak
dibandingkan responden yang berpengetahuan baik oleh karena itu diharapkan bagi
responden dan pasangannya agar lebih aktif mencari informasi mengenai jenis-jenis
kontrasepsi serta kelebihan, kekurangannya, dan efek sampingnya agar bisa
meningkatkan pengetahuan responden sehingga dapat lebih rasional dalam memilih jenis
kontrasepsi yang dibutuhkan. Pencarian informasi bisa dilakukan dengan bertanya pada
kader/bidan atau membaca buku, internet (dengan sumber yang valid), dan media cetak
lainnya yang memuat informasi mengenai KB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden yang memilih Non MKJP
lebih banyak dibandingkan responden yang memilih MKJP, oleh karena itu diharapkan
juga responden bisa lebih memilih menggunakan kontrasepsi jangka panjang dikarenakan
MKJP merupakan kontrasepsi yang paling efektif dari segi jangka waktu pakai, biaya
pakai, dan waktu untuk melakukan kontrol.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Edi. 2012. Modifikasi Perilaku: Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan


Khusus. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Asri, Daria Novarianing dan Suharni. 2021. Modifikasi Perilaku: Teori dan
Penerapannya. Madiun: Tim Kreatif UNIPMA Press. Hal. 1-6. ISBN. 978- 602-0725-
97-0.

Mirnawati, M. 2020. MODIFIKASI PERILAKU ANAK BERKEBUTUHAN


KHUSUS.

Satriawan, Aziz Nuri. 2020. "Modifikasi Perilaku Terhadap Anak (Implementasi


Teknik Pengelolaan Diri dan Keterampilan Sosial)". Ngawi: Jurnal Pendidikan Dasar
dan Keguruan. Vol. 4. No. 1. ISSN: 2527-578X.

Soekadji, S. 1993. Modifikasi Perilaku, Penerapan Sehari-hari dan Penerapan


Profesional. Yogyakarta: Liberty.

Utari, Debi Puji. Marlina. 2018. "Mengurangi Perilaku Hiperaktif pada Anak
Tunagrahita Ringan Melalui Teknik Extinction". Universitas Negeri Padang: Jurnal
Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus. Vol. 6. No. 1. Hal. 7-9.

13

Anda mungkin juga menyukai