Dosen Pengampu :
Lusi Andriani, SST,M.Kes
Disusun Oleh Kelompok 9:
1. Dela Novita
2. Melany Rosmadianingrum
3. Selly Nuraini
1
KATA PENGANTAR
Segala puja bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena
dengan rahmat dan karunia Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Modifikasi Prilaku. Selanjutnya saya ucapkan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada dosen mata kuliah Modifikasi Prilaku yang telah
berkenan memberikan kesempatan kepada saya dalam pengerjaan makalah ini. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu dengan kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pihak. Harapan saya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Demikian yang dapat saya ungkapkan sebagai kata
pengantar dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Pembuatan Makalah........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Modifikasi ...............................................................................................5
2.3 Peruabahn perilaku konseling gaya hidup ................................................................7
2.3 Macam Macam Perubahan .......................................................................................8
2.4. Enam Langkah Untuk Pendekatan Perubahan Perilaku ..........................................10
2.5 Keunggulan dan kelemahan Modifikasi Perilaku......................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dengan pengubahan perilaku yang didasarkan pada teknik media-biologis dan
psikodinamika. Pengubahan perilaku melalui teknik medik- biologis lebih didasarkan
pada efek medik, bukan merupakan penerapan prinsip-prinsip perilaku dalam teori
belajar. Misalnya pemberian obat, bedah syaraf, dan electro-convulsive therapy.
Perbedaan khas modifikasi perilaku dengan terapi yang didasarkan
psikodinamika adalah bahwa dalam modifikasi perilaku campur tangan terapis
bersifat rasional dan prediktif, perilaku yang akan diubah dideskripsikan secara jelas,
sedangkan dalam psikodinamika tidak jelas, tampak sebagai proses batin. Selain itu,
langkah-langkah dalam modifikasi perilaku tampak nyata, sedangkan dalam
psikodinamika dibiarkan, misalnya asosiasi bebas dan reflektif.
6
2.2 Perubahan Perilaku Modifikasi Konseling Gaya Hidup
Jika kita ingin menemukan cara untuk memperluas manfaat kesehatan yang
baik sampai yang paling rentan dan mempromosikan perilaku yang bertanggung
jawab dan adopsi gaya hidup yang kondusif untuk kesehatan yang baik, kita dalam
profesi kesehatan harus menemukan cara yang paling efektif untuk memperluas
manfaat baik kesehatan untuk semua.
Prochaska dan DiClemente membantu dengan mengidentifikasi empat tahap dalam
proses membuat
perubahan perilaku kesehatan: (1) precontemplation (ketika orang tidak tertarik dan
tidak berpikir tentang perubahan), (2) perenungan (ketika pertimbangan serius
diberikan untuk membuat perubahan perilaku ), (3) tindakan (periode 6-bulan setelah
upaya terang-terangan untuk mengubah telah dibuat), dan (4) pemeliharaan (periode 6
bulan setelah perubahan perilaku telah dibuat dan masalah perilaku telah diperbaiki).
Ini "tahapan perubahan" Model ini sangat berguna ketika merancang intervensi
promosi kesehatan untuk populasi sasaran tertentu. Hal ini memaksa praktisi untuk
menggunakan strategi yang paling efektif untuk memunculkan dan mempertahankan
perubahan perilaku tergantung pada tahap mana orang perubahan yang masuk
Menurut Prochaska, mayoritas promosi kesehatan / penyakit program
pencegahan dirancang untuk sebagian kecil orang yang berada dalam tahap tindakan.
Ia memperkirakan bahwa di antara orang- orang yang perokok pada tahun 1985,
hampir 70% tidak siap untuk mengambil tindakan. 1986 mereka tahap adalah sebagai
berikut: (1) precontemplation tahap-35%, (2) tahap kontemplasi-34%; (3a) siap
beraksi panggung-15%; (3b) mengambil tindakan tahap-12%, (4) pemeliharaan tahap-
4%.
Dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
dokter harus tahu sesuatu tentang tahap-tahap adopsi dan kurva difusi) Hal ini
umumnya acceptedc bahwa ada enam jenis individu / kelompok ketika
mempertimbangkan adopsi inovasi.. Orang-orang ini berkisar dari inovator untuk
lamban di ujung seberang dari kurva lonceng, dengan pengadopsi awal, mayoritas
awal, mayoritas akhir, dan pengadopsi akhir jatuh di antara dua ekor kurva lonceng.
Hal ini juga penting bagi praktisi untuk mengetahui lima tahap adopsi: kesadaran,
bunga, percobaan, keputusan, dan adopsi untuk inovator, pengadopsi awal, mayoritas
awal, dan mayoritas akhir.
7
2.3 Macam Macam Perubahan
Modifikasi perilaku menerapkan prinsip-prinsip belajar untuk mengadakan
perubahan. Perubahan-perubahan tersebut adalah (1) peningkatan, (2) pemeliharaan,
(3) pengurangan atau penghilangan, dan (4) perkembangan atau perluasan (Sutarlinah
Soekadji, 1983).
1. Peningkatan Perilaku
Peningkatan perilaku dapat dilihat dari sisi frekuensi, intensitas, dan lamanya
perilaku dijalankan oleh seseorang. Peningkatan perilaku dapat dilakukan dengan
menerapkan. prosedur pengukuhan (reinforcement). Prosedur pengukuhan dapat
berupa hadiah (reward) baik berupa material (benda) maupun non material (pujian,
sanjungan) atau kegiatan lain yang lebih menyenangkan bagi seseorang. Prosedur
penguatan diberikan setelah perilaku yang diharapkan muncul atau terjadi. Prosedur
penguatan ini paling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan sering
diterapkan dalam modifikasi perilaku.
2. Pemeliharaan Perilaku
Pemeliharaan perilaku selalu berkaitan dengan perilaku yang diharapkan telah
terbentuk. Pemeliharaan perilaku bertujuan agar perilaku yang sudah terbentuk tidak
hilang atau berkurang frekuensi, intensitas dan lamanya. Pemeliharaan perilaku
dilakukan dengan mengatur jadwal dan kualitas pemberian penguatan
(reinforcement). Ketepatan waktu dalam memberikan penguatan akan mampu
memelihara perilaku.
3. Pengurangan atau Penghilangan Perilaku Pengurangan atau penghilangan perilaku
dilakukan dengan prosedur penghapusan (extinction) dan pemberian berbagai bentuk
hukuman (punishment). Pengurangan dengan prosedur penghapusan dilakukan
dengan cara tidak menghadirkan penguatan (reinforcer) dalam waktu yang lama atau
kualitas reinforcer yang sangat rendah. Dalam taraf tertentu pengurangan dapat
dilakukan dengan menghilangkan sama sekali penguatan atau memberi penguatan
dengan sesuatu yang tidak disukai. Hukuman sebagai upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan perilaku dapat berupa fisik maupun non-fisik. Hukuman fisik selalu
berkaitan langsung dengan konsekuensi fisik yang diterima individu sebagai akibat
dari perilaku yang tidak diharapkan muncul. Hukuman non-fisik berkaitan dengan
efek psikologis yang diterima bila perilaku yang tidak diharapkan muncul. Pemilihan
hukuman fisik atau non-fisik sangat bergantung pada konteksnya.
8
4. Perkembangan atau Perluasan Perilaku Perkembangan perilaku bertujuan untuk
membentuk perilaku yang lebih spesifik yang merupakan sasaran pembentukan
perilaku. Ada dua cara untuk perkembangan perilaku yaitu prosedur pembentukan
(shaping) dan perangkaian (chaining). Perluasan perilaku bertujuan agar variasi
perilaku yang berhasil dikukuhkan bertambah luas penggunaan dan macamnya.
Prosedur yang digunakan dalam perluasan perilaku dilakukan dengan generalisasi.
Dalam praktik keseharian, untuk memperoleh hasil yang optimal dan efektif
penggunaan berbagai prosedur tersebut tidaklah tunggal, tetapi digunakan secara
kombinasi. Penerapan secara kombinasi didasarkan pada analisis fungsi dan
lingkungan yang ada.
9
2.4 Enam Langkah Untuk Pendekatan Perubahan Perilaku
10
2.5 Keunggulan dan Kelemahan Modifikasi Perilaku
11
4) Tidak semua teknik dalam modifikasi perilaku dapat diterapkan pada setiap
perilaku yang akan diubah, sehingga masing-masing teknik memiliki kelemahan.
BAB III
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
Modifikasi perilaku adalah mendukung dan mempromosikan perilaku perilaku
anak yang adaptif. Modifikasi prilaku bertujuan menekan atau meniadakan
munculnya perilaku anak yang tidak adaptif. Modifikasi secara umum dapat diartikan
sebagai hampir segala tindakan yang bertujuan. mengubah perilaku. Definisi yang
tepat dari modifikasi perilaku adalah usaha untuk menerapkan prinsip prinsip proses
belajar maupun prinsip-prinsip psikologis hasil eksperimen lain pada perilaku
manusia.
Modifikasi perilaku sebagai pengubah perilaku dan terapi mempunyai
keunggulan disamping juga kelemahan. Dibandingkan dengan perlakuan berdasarkan
pendekatan psikologi yang lain, psikologi dinamikan
3.2 Saran
Pengetahuan responden mengenai kontrasepsi yang belum baik lebih banyak
dibandingkan responden yang berpengetahuan baik oleh karena itu diharapkan bagi
responden dan pasangannya agar lebih aktif mencari informasi mengenai jenis-jenis
kontrasepsi serta kelebihan, kekurangannya, dan efek sampingnya agar bisa
meningkatkan pengetahuan responden sehingga dapat lebih rasional dalam memilih jenis
kontrasepsi yang dibutuhkan. Pencarian informasi bisa dilakukan dengan bertanya pada
kader/bidan atau membaca buku, internet (dengan sumber yang valid), dan media cetak
lainnya yang memuat informasi mengenai KB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden yang memilih Non MKJP
lebih banyak dibandingkan responden yang memilih MKJP, oleh karena itu diharapkan
juga responden bisa lebih memilih menggunakan kontrasepsi jangka panjang dikarenakan
MKJP merupakan kontrasepsi yang paling efektif dari segi jangka waktu pakai, biaya
pakai, dan waktu untuk melakukan kontrol.
12
DAFTAR PUSTAKA
Utari, Debi Puji. Marlina. 2018. "Mengurangi Perilaku Hiperaktif pada Anak
Tunagrahita Ringan Melalui Teknik Extinction". Universitas Negeri Padang: Jurnal
Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus. Vol. 6. No. 1. Hal. 7-9.
13