PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
Dosen Pengampu :
Dr. Sulistiyana, S.Pd, M.Pd
M. Andri Setiawan, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Fitriani (2010123120011)
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga makalah kelompok 5 mata kuliah bimbingan
& konseling kelompok yang berjudul “Bimbingan & Konseling Kelompok
Pendekatan Behavioristik” berhasil diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan &
Konseling Kelompok Prodi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB Ⅰ. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
D. Manfaat Penulisan................................................................................2
BAB Ⅱ. PEMBAHASAN
BAB Ⅲ. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
Daftar Pustaka................................................................................................9
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendekatan behavioristik?
2. Apa tujuan dari pendekatan behavioristik?
3. Bagaimana tahapan pendekatan behavioristik?
4. Bagaimana penerapan pendekatan behavioristik di sekolah?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan behavioristik.
2. Untuk mengetahui tujuan pendekatan behavioristik.
3. Untuk mengetahui tahapan pendekatan behavioristik.
4. Untuk mengetahui penerapan BK kelompok melalui pendekatan
behavioristik di sekolah.
D. Manfaat Penulisan
2
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendekatan Behavioristik
Natawidjaja (2009: 260) menyatakan bahwa asumsi pokok dari penekatan ini
adalah bahwa perilaku, kognisi, perasaan itu semuanya dapat diubah dengan
proses belajar baru atau belajar kembali. Behavioral percaya bahwa kita
merespons dengan cara yang dapat diprediksi karena keuntungan yang kita alami
(penguatan positif) atau karena kebutuhan untuk melarikan diri atau menghindari
konsekuensi yang tidak menyenangkan (penguatan negatif).
3
dinamis, teramati, dan lebih produktif. Tiga kelompok utama behavioral biasanya
dikombinasikan ketika pemimpin kelompok, yaitu : response learning (classical
conditioning), operant learning (Skinnerian conditioning), dan imitation learning
(sosial modelling). (Adhiputra, 2015).
Skinner adalah juru bicara terkemuka untuk behaviorisme dan dapat dianggap
sebagai bapak pendekatan perilaku untuk psikologi. Skinner memperjuangkan
behaviorisme radikal, yang menempatkan penekanan utama pada efek lingkungan
pada perilaku. Skinner juga seorang determinis, dia tidak percaya bahwa manusia
memiliki pilihan bebas. Dia mengakui bahwa perasaan dan pikiran itu ada, tetapi
dia menyangkal bahwa itu yang menyebabkan tindakan kita. Sebaliknya, ia
menekankan hubungan sebab akibat antara kondisi dan perilaku lingkungan yang
objektif dan dapat diamati. Skinner menyatakan bahwa terlalu banyak perhatian
telah diberikan pada keadaan internal pikiran dan motif, yang tidak diamati dan
diubah secara langsung, dan terlalu sedikit fokus yang diberikan kepada faktor-
faktor lingkungan yang dapat diamati dan diubah secara langsung. Dia sangat
tertarik dengan konsep penguatan, yang dia terapkan dalam hidupnya sendiri.
Misalnya, setelah bekerja berjam-jam, ia akan masuk ke dalam kepompong yang
dibangunnya (seperti tenda), memakai headphone, dan mendengarkan musik
klasik.
4
diterapkan pada setiap domain perilaku manusia. Dalam di mana Wolden Ⅱ
(Skinner menggambarkan komunitas utopis, 1948) ide-idenya, yang berasal dari
laboratorium, diterapkan pada isu-isu sosial. Bukunya tahun 1971, Beyond
Freedom and Dignity, membahas perlunya perubahan drastis jika masyarakat kita
ingin bertahan. Skinner percaya bahwa sains dan teknologi menjanjikan masa
depan yang lebih baik.
a). Assesmenst (assessment), tahap ini bertujuan untuk menentukan apa yang
dilakukan oleh konseli pada saat ini. Assesmen dilakukan adalah aktivitas nyata,
perasaan dan pikiran konseli.
b). Menetapkan tujuan (goal setting), konselor dan konsei menetukan tujuan
konseling sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan informasi yang telah
disusun dan dianalisis.
5
c). Implementasi teknik (technique implementation), yaitu konselor dan konseli
menentukan strategi belajar yang terbaikuntuk membantu konseli mencapai
perubahan tingkah laku yang diinginkan.
6
digunakan dalam pembelajaran saat ini. Penerapan teori belajar behavioristik
mudah ditemukan di sekolah. Hal ini karena kasus penerapan teori ini untuk
meningkatkan kualitas siswa (Salamah, 2021).
7
BAB Ⅲ
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Komala, Gantina, dkk, 2011. Teori dan Tekhnik Konseling. Jakarta: PT. Indeks.
Salamah, U., Mufidah, N., Agil, I. M. B., Putri, I.M., & Soumena, H. (2021,
April). Application of Behavioristic Learning Theory in Learning “Ta”lim
Afkar”. In International Conference on Engineering, Technology and
Social Science (ICONETOS 2020) (pp. 620-624). Atlantis Press.
Skinner, B.F. (1953). Science and Human Behavior. The Macmillan Company.
Skinner, B.F. (1971). Beyond Freedom and Dignity. Hackett Publishing Company
Vander Kolk, B., Greenberg, M., Boyd, H., & Krystal, J. (1985). Inescapable
shock, neurotransmitters, and addiction to trauma: Toward a
psychobiology of post traumatic stress. Biological psychiatry, 20(3), 314-
325.