“ KONSELING BEHAVIORAL”
Pendekatan Koseling
Dosen Pengampu:
Di susun oleh:
KELAS A
BOJONEGORO 2021/2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah pendekatan konseling.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang telah tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca untuk melenkapi kekurangan dan kesalahaan dari makalah ini.
Akhirya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dan Pendidikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar Behavioral adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan
dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioral. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas tentang konsep dasar konseling adalah
membantu, sedangkan konsep dasar dari behaviorisme adalah prediksi&control atas
perilaku manusia yang tampak.Muhamad Surya (1988:186) memaparkan bahwa dalam
konsep behavioral, perilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah
dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar. Pada dasarnya, 7 proses
konseling merupakan suatu penataan proses atau pengalaman belajar untuk membantu
individu untuk mengubah perilakunya agar dapat memecahkan masalahnya. Hal yang
paling mendasar dalam konseling behavioral adalah penggunaan konsep-konsep
behaviorisme dalam pelaksanaan konseling, seperti konsep reinforcement , yang
nerupakan bentuk adaptasi dari teori pengkondisian klasik Pavlov, dan pengkondisiaan
operan dari Skinner. Menurut Surya (1988:186) menyatakan bahwa ada tiga macam hal
yang dapat memberi penguatan yaitu : 1. Positive reinforcer, 2. Negative reinforcer 3.
No consequence and natural stimuli
Hakikat manusia dalam pandangan para behaviorist adalah fasif dan mekanistis,
manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dibentuk dan diprogram sesuai dengan
keinginan lingkungan yang membentuknya. Lebih jelas lagi Muhamad Surya (1988:186)
menjelaskan tentang hakikat manusia dalam pandangan teori behavioristi sebagai
berikut : ‘ dalam teori ini menganggap manusia bersifat mekanistik atau merespon
kepada lingkungan dengan control terbatas, hidup dalam alam deterministic dan sedikit
peran aktifnya dalam memilih martabatnya. Manusia memulai kehidupnya dengan
memberikan reaksi terhadap lingkungannya, dan interaksi ini menghasilkan pola-pola
perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. Perilaku seseorang ditentukan oleh
banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya. Dapat kita
simpulkan dari anggapan teori ini bahwa perilaku manusia adalah efek dari lingkungan,
pengaruh yang paling kuat maka itulah yang akan membentuk diri individu.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konseling behavioral merupakan adaptasi dari aliran psikologi behaviorisme yang memfokuskan
perhatiannya pada tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya
pemberian bantuan dari seseorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai
upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri. Dalam
pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu
yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyak pendekatan dalam
konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada semua menjurus pada pendekatan
direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam penanganan masalahnya.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan
perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik
yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu. 2016. Konseling Individual: Konsep Dasar & Pendekatan. Bandung: Refika
Aditama
Mulyadi, setyo, Muhammad Fakhrurrozi, Diana Rohayati, 2015. Psikologi Konseling. Jakarta:
Gunadarma
Corey, Gerald, E. Koswara. 2005. Teori Dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT
Refika Aditama