Disusun Oleh :
2024
RUANG LINGKUP DARI DIMENSI AKUNTANSI KEPRILAKUAN
Di masa lalu, akuntan hanya fokus menghitung keuntungan (pendapatan dikurangi biaya)
dan memahami kinerja perusahaan masa lalu untuk mengidentifikasi masa depan. Akuntan
tradisional menyangkal bahwa kinerja masa lalu adalah hasil dari perilaku manusia di masa lalu,
dan kinerja masa lalu akan mempengaruhi perilaku dan kinerja masa depan. Padahal, kendali
penuh terhadap organisasi harus dimulai dari motivasi dan kendali atas perilaku, tujuan, dan
sasaran individu-individu di dalam organisasi. Akuntan perilaku memusatkan perhatian mereka
pada hubungan antara perilaku dan sistem akuntansi. Akhirnya, mereka menyadari bahwa proses
akuntansi melibatkan rangkuman dari banyak peristiwa makroekonomi yang dihasilkan oleh
perilaku manusia dan akuntansi itu sendiri dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku.
Fokus dari akuntansi keperilakuan ialah relasi antara sistem akuntansi dan sikap manusia.
Lingkup akuntansi keperilakuan dapat meliputi aspek – aspek yang diakibatkan perilaku dalam
melakukan pengukuran akuntansi yang dapat memastikan keberhsailan dari suatu kegiatan
ekonomi. Akuntansi keperilakuan bersumber darri penelitian mengenai fenomena akuntansi yang
tersusun dengan memakai variabel dalam pengukuranya. Akuntansi keperilakuan lebih
memfokuskan terhadap sikap dan perilaku individu maupun kelompok.
1. Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan yang melibatkan faktor manusia terhadap desain
kontruksi sistem akuntansi.
2. Studi reaksi manusia terhadap format serta isi laporan dengan cara informasi akuntansi
diproses untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan
3. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku para pengguna
data dan informasi.
4. Pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku, visi dan misi serta tujuan
dari orang-orang yang menjalankan organisasi serta para pengguna data dan informasi.
2. Budget
4. Teori kontinjensi
Sedangkan ruang lingkup akuntansi keperilakuan Menurut Birnberg dan shields (1989) dan
mayer dan Rigsby (2001), meliputi :
1. Pengendalian manajemen
4. Audit
5. Sosiologi organisasi
6. Lain – lain yang mencangkup isu etika, budaya, metodologi, dan jalur karir seorang akuntan.
Siegel (1989) dalam (Supriyono, 2018:7-8) menggolongkan ruang lingkup akuntansi
keperilakuan menjadi tiga bidang umum, sebagai berikut :
Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi
sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk
menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki
perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana
cara individu bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi
terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya
dengan ciri, arah dan motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai
suatu organisasi.
Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep- konsep
baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial.
Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada rangsangan fisik.
Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika
kelompok. Disamping itu para psikologi sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam
bidang-bidang pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara dalam
kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses pengambilan keputusan kelompok.
Kita sering berpikir bahwa yang namanya dunia psikologi adalah dunia yang berkaitan
dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan yang sejenisnya. Dan kalau berpikir
tentang sosiologi, secara umum cenderung memikirkan persoalan. kemasyarakatan. Kajian utama
psikologi adalah pada persoalan kepribadian, mental, perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang
ada dalam diri manusia sebagai individu. Sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada budaya
dan struktur sosial yang keduanya mempengaruhi interaksi, perilaku, dan kepribadian. Kedua
bidang ilmu tersebut bertemu di daerah yang dinamakan psikologi sosial.
Dengan demikian para psikolog berwenang merambah bidang ini, demikian pula para
sosiolog. Namun karena perbedaan latar belakang maka para psikolog akan menekankan
pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal persepsi, kognisi, emosi, dan
sejenisnya. Sedangkan para sosiolog akan lebih menekankan pada bagaimana budaya dan
struktur sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi para individu dalam konteks sosial, dan lalu
bagaimana pola perilaku dan interaksi tadi mengubah budaya dan struktur sosial. Jadi psikologi
akan cenderung memusatkan pada atribut dinamis dari seseorang: sedangkan sosiologi akan
mengkonsentrasikan pada atribut dan dinamika seseorang, perilaku, interaksi, struktur sosial, dan
budaya, sebagai faktor-faktor yang saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Integrasi konsep-konsep ini dalam Akuntansi Keperilakuan memberikan manfaat signifikan bagi
manajer dan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan strategis berdasarkan informasi
akuntansi yang relevan
REFERENSI
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=t8RiDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=Dimensi+akuntansi+keperilaku
an&ots=ETzvrpkOvY&sig=ZEhEVnbhTcLTjbzDtI2eAv68Tpk&redir_esc=y#v=onepage
&q=Dimensi%20akuntansi%20keperilakuan&f=false
http://repository.itbwigalumajang.ac.id/1768/4/Bab%202_watermark.pdf
Anonim A. ______. Aspek Lingkup dan Sasaran Hasil Akuntansi Keperilakuan. Diakses pada 27
Februari 2024. https://id.scribd.com/document/101491520/Aspek-Lingkup-Dan-Sasaran-
Hasil