Anda di halaman 1dari 20

Konsep Keperilakuan dari Psikologi dan Psikologi Sosial PENDAHULUAN Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan

menganggap penting untuk memasukkan aspek keperilakuan dalam akuntansi. Se ak meningkatn!a orang !ang sudah memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi terdapat suatu kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi !ang lebih subtansial. Perspekti" perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga membuat sistem akuntansi !ang lebih dapat dicerna dan lebih bisa diterima oleh para mana er#pimpinan dan kar!a$ann!a. Pela!anan akuntansi mungkin uga telah sampai pada puncak permasalahan !ang rumit dan gagasan akuntansi dapat muncul dari beberapa nilai !ang ada. %etapi& pertimbangan perilaku dan sosial tidak berarti mengubah dari tugas akuntansi secara radikal. Namun mulai mengembangkan perspekti" dalam mendekati beberapa pengertian !ang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku manusia pada organisasi. 'anusia dan "aktor sosial diikut sertakan secara elas dalam aspek(aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi& karena para akuntan membuat asumsi mengenai bagaimana mereka termoti)asi& bagaimana mereka menginterpretasikan dan menggunakan in"ormasi akuntansi& dan bagaimana sistem akuntansi mereka sesuai dengan ken!ataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Berdasarkan pengalaman& ban!ak mana er dan akuntan telah memperoleh suatu pemahaman !ang lebih dari sekadar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bah$a ban!ak sistem akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia !ang tidak terhitung& bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem akuntansi terkadang dapat men adi meragukan. Pertanggung a$aban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka !ang lebih luas terhadap e"ekti)itas organisasi. Sebagian prosedur saat ini uga dapat menimbulkan pembatasan !ang tidak diinginkan terhadap inisiati" mana erial. Prosedur dapat men adi tu uan akhir itu sendiri ika semata(mata dibandingkan dengan teknik organisasi !ang lebih luas. Dalam organisasi& semua anggota mempun!ai peran !ang harus dimainkan dalam mencapai tu uan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi

tanggung a$ab dan rasa tanggung a$ab anggota terhadap pencapaian tu uan. *asa tanggung a$ab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam organisasi& masing(masing mempun!ai tu uan dan bertanggung a$ab untuk mencapai tu uan organisasi tersebut. Keselarasan tersebut akan dapat lebih di$u udkan manakala indi)idu memahami dan patuh pada ketetapan(ketetapan !ang ada di dalam anggaran. Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional !ang berarti mengumpulkan& mengukur& mencatat dan melaporkan in"ormasi keuangan. Dengan demikian& dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan uga dengan desain& konstruksi& serta penggunaan suatu s!stem in"ormasi akuntansi !ang e"isien. Akuntansi keperilakuan& dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan s!stem akuntansi& mencerminkan dimensi sosial dan buda!a manusia dalam suatu organisasi. Stainer uga men elaskan secara singkat mengenai de"inisi keperilakuan& !aitu sebagai suatu riset ilmiah !ang berhadapan secara langsung dengan perilaku manusia. De"inisi ini menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan& !aitu riset ilmiah dan perilaku manusia. Persamaan dan perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan mempun!ai kaitan dengan pen elasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. +lmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu social& sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan sama(sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi. Akuntansi keperilakuan& dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan s!stem akuntansi& mencerminkan dimensi social dan buda!a manusia dalam suatu organisasi. Akuntansi keperilakuan ,beha)ioral accounting- adalah cabang akuntansi !ang mempela ari hubungan antara perilaku manusia dengan s!stem akuntansi !ang mempela ari hubungan antara perilaku manusia dengan s!stem akuntansi ,Siegel& .. et all. /010-& istilah s!stem akuntansi !ang dimaksud di sini dalam arti !ang uas !ang meliputi s!stem pengendalian& s!stem penganggaran& desain akuntansi pertanggung a$aban& desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi& desain pengumpulan bia!a& desain penilaian kiner a serta serta pelaporan keuangan. Secara lebih rinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi 2

/. 'empela ari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain& konstruksi dan penggunaan s!stem akuntansi !ang diterapkan dalam perusahaan& !ang berarti bagaimana sikap dan ga!a kepemimpinan mana emen mempengaruhi si"at pengendalian akuntansi dan desain organisasi. 3. 'empela ari pengaruh s!stem akuntansi terhadap perilaku manusia& !ang berarti bagaimana s!stem akuntansi mempengaruhi moti)asi& produkti"itas& pengambilan keputusan& kepuasan ker a dan ker a sama. 4.'etode untuk memprediksi perilaku dan strategi untuk mengubahn!a& !ang berarti bagaimana s!stem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku. Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan ,Beha)ioral Science-&teori(teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari ilmu keperilakuan dikembangkan dari penelitian empiris a!as perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian& peranan penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. *uang lingkup penelitian di bidang akuntansi sangat luas sekali& tidak han!a meliputi bidang akuntansi mana emen sa a& tetapi uga men!agkut penelitian dalam bidang etika& auditing ,pemeriksaan akuntan-& s!stem in"ormasi akuntansi bahkan uga akuntansi keuangan. Konsep keprilakuan dari psikologi dan psikologi social ini adalah bertu uan untuk memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi !ang lebih substansial 'enurut *obbins ,3554-& Ketiga hal tersebut& !aitu psikologi& sosiologi dan psikologi sosial men adi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketigan!a melakukan pencarian untuk menguraikan dan men elaskan perilaku manusia& $alaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspekti" !ang berbeda mengenai kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara indi)idu bertindak. 6okusn!a didasarkan pada tindakan orang(orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka& dan perilaku manusia di elaskan dalam kaitann!a dengan ciri& arah dan moti)asi indi)idu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi. Psikologi& merupakan ilmu pengetahuan !ang berusaha mengukur& men elaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Para psikolog memperhatikan studi dan upa!a memahami perilaku indi)idual. 'ereka !ang telah men!umbangkan dan terus

menambah pengetahuan tentang perilaku organisasional teoritikus pembela aran& teoritikus keperibadian& psikologi konseling dan psikologi industri dan organisasi. Bila psikologi mem"okuskan perhatian mereka pada indi)idu& sosiologi mempela ari sistem sosial di mana indi)idu(indi)idu mengisi peran(peran mereka& adi sosiologi mempela ari orang(orang dalam hubungan dengan manusia(manusia sesaman!a. Secara spesi"ik& sosiolog telah memberikan sumbangan mereka !ang terbesar kepada perilaku organisasi melalui studi mereka terhadap perilaku kelompok dalam organisasi& terutama organisasi !ang "ormal dan rumit. Beberapa bidang dalam perilaku organisasi !ang menerima masukan !ang berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok& desain tim ker a& buda!a organisasi& teknologi organisasi& birokrasi& komunikasi& kekuasaan dan kon"lik. Psikologi sosial& adalah suatu bidang dalam psikologi& tetapi memadukan konsep( konsep baik dari psikologi maupun sosiologi !ang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial. Penekanan keduan!a adalah pada interaksi antara orang( orang dan bukan pada rangsangan "isik. Perilaku diterangkan dalam hubungann!a dengan ilmu sosial& pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok. Disamping itu para psikologi sosial memberikan sumbangan !ang berarti dalam bidang(bidang pengukuran& pemahaman& dan perubahan sikap& pola komunikasi& cara(cara dalam kegiatan dapat memuaskan kebutuhan indi)idu dan proses pengambilan keputusan kelompok. Kita sering berpikir bah$a !ang naman!a dunia psikologi adalah dunia !ang berkaitan dengan persoalan perasaan& moti)asi& kepribadian& dan !ang se enisn!a. Dan kalau berpikir tentang sosiologi& secara umum cenderung memikirkan persoalan kemas!arakatan. Ka ian utama psikologi adalah pada persoalan kepribadian& mental& perilaku& dan dimensi(dimensi lain !ang ada dalam diri manusia sebagai indi)idu. Sosiologi lebih mengabdikan ka iann!a pada buda!a dan struktur sosial !ang keduan!a mempengaruhi interaksi& perilaku& dan kepribadian. Kedua bidang ilmu tersebut bertemu di daerah !ang dinamakan psikologi social Dengan demikian para psikolog ber$enang merambah bidang ini& demikian pula para sosiolog. Namun karena perbedaan latar belakang maka para psikolog akan menekankan pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal ( persepsi& kognisi& emosi& dan se enisn!a. Sedangkan para sosiolog akan lebih menekankan pada bagaimana buda!a dan struktur sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi para indi)idu dalam konteks sosial& dan lalu bagaimana pola perilaku dan interaksi tadi

mengubah buda!a dan struktur sosial. 7adi psikologi akan cenderung memusatkan pada atribut dinamis dari seseorang8 sedangkan sosiologi akan mengkonsentrasikan pada atribut dan dinamika seseorang& perilaku& interaksi& struktur sosial& dan buda!a& sebagai "aktor("aktor !ang saling mempengaruhi satu sama lainn!a

%ELAAH %E9*+ Sikap Sikap adalah suatu hal !ang mempela ari mengenai seluruh tendensi tindakan& baik !ang menguntungkan maupun !ang kurang menguntungkan& tu uan manusia& ob ek& gagasan& atau situasi. +stilah ob ek dalam sikap digunakan untuk memasukkan semua ob ek !ang mengarah pada reaksi seseorang. Sikap tidak sama dengan nilai& tetapi keduan!a saling berhubungan. Ketiga komponen sikap2 pengertian ,cognition-& pengaruh,a""ect-& dan perilaku,beha)ior-. Susunan sikap !ang dipandang berdasarkan ketiga komponen tersebut membantu untuk memahami kerumitan sikap dan hubungan potensial antara sikap dan perilaku. 9rang(orang memperoleh sikap dari pengalaman pribadi& orang tua& panutan& dan kelompok sosial. Ketika pertama sekali seseorang mempela arin!a& sikap men adi suatu bentuk bagian dari pribadi indi)idu !ang dapat membantu konsistensi perilaku. Para akuntan perilaku harus memahami sikap dalam rangka memahami dan memprediksikan perilaku. %erdapat ban!ak cara bagi para akuntan perilaku untuk menggunakan sikap guna melakukan riset(riset dalam bidang ini. Komponen Sikap Dalam organisasi& sikap adalah penting karena sikap perilaku ker a. Sikap disusun oleh komponen teori& emosional& dan perilaku. Komponen teori terdiri atas gagasan&

persepsi& dan keperca!aan seseorang mengenai penolakan sikap. +n"ormasi !ang dimiliki oleh seseorang mengenai penolakan sikap terhadap stereotip atau generalisasi& baik !ang akurat maupun !ang tidak akurat& telah menciptakan satu kekuatan. 'isal& komponen(komponen dari teori sikap !ang menolak komputerisasi dapat mengatakan bah$a :bisnis perusahaan tidaklah cukup besar untuk mengambil keuntungan atas komputerisasi. Komponen emosional atau a"ekti" mengacu pada perasaan seseorang !ang mengarah pada ob ek sikap. Komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadap ob ek#sikap. 6ungsi Sikap Sikap memiliki empat "ungsi utama2 pemahaman&kebutuhan akan kepuasan& de"ensi" ego& dan ungkapan nilai. Pemahaman atau pengetahuan ber"ungsi untuk membantu seseorang dalam memberikan maksud atau memahami situasi atau peristi$a baru. Siakp mengi;inkan seseorang untuk menilai suatu situasi baru dengan cepat tanpa perlu mengumpulkan semua in"ormasi !ang rele)an mengenai situasi tersebut. Sikap uga mela!ani suatu hal !ang berman"aat atau "ungsi kebutuhan !ang memuaskan. 'isal& manusia cenderung untuk membentuk sikap positi" terhadap ob ek dalam menemukan sikap negati". Sikap uga mela!ani "ungsi de"ensi" ego dengan melakukan pengembangan atau pengubahan guna melindungi manusia dari pengetahuan !ang berlandaskan kebenaran mengenai dasar manusia itu sendiri atau dunian!a. Sikap uga mela!ani "ungsi nilai ekspresi. 'anusia memperoleh kepuasan melalui pern!ataan diri mereka dengan sikapn!a. Sikap dan Konsistensi 9rang(orang mengusahakan konsistensi antara sikap(sikapn!a serta antara sikap dan perilakun!a. +ni berarti bah$a indi)idu(indi)idu berusaha untuk menghubungkan sikap(sikap mereka !ang terpisah dan men!elaraskan sikap dengan perilaku mereka sehingga mereka kelihatan rasional dan konsisten. 7ika terdapat inkonsistensi& kekuatan untuk mengemablikan indi)idu itu ke keadaan seimbang terus digunakan agar sikap dan perilakun!a men adi konsisten lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah sikap maupun perilaku atau dengan mengembangkan suatu rasionalisasi mengenai pen!impangan tersebut. 6ormasi Sikap dan Perubahan

6ormasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap !ang mengarah pada suatu ob ek !ang tidak ada sebelumn!a. Perubahan sikap mengacu pada substitusi sikap baru untuk seseorang !ang telah ditangani sebelumn!a. Sikap dibentuk berdasarkan karakter "aktor psikologis& pribadi dan sosial. Hal pokok !ang paling "undamental mengenai cara sikap dibentuk sepenuhn!a berhubungan langsung dengan pengalaman pribadi terhadap suatu ob ek& !aitu pengalaman !ang men!enangka maupun tidak& traumatis& "rekuensi ke adian& dan pengembangan sikap tertentu !ang mengarah pada gambaran hidup baru. Beberapa %eori %erkait dengan Sikap %eori Perubahan Sikap %eori perubahan sikap dapat membantu untuk memprediksikan pendekatan !ang paling e"ekti". Sikap& mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan. %eori Pertimbangan Sosial %eori pertimbangan sosial ini merupakan suatu hasil perubahan mengenai bagaimana orang(orang merasa men adi suatu ob ek dan bukann!a hasil perubahan dalam memerca!ai suatu ob ek. %eori ini men elaskan bah$a manusia dapat menciptakan perubahan dalam sikap indi)idu ika mau memahami struktur !ang men!angkut sikap orang laindan membuat pendekatan setidakn!a untuk dapat mengubah ancaman. Asumsi !ang mendasari teori ini adalah bah$a usaha untuk men!ebabkan suatu perubahan utama di dalam sikap kemungkinan akan gagal& sebab perubahan tersebut akan menghasilkan ketidakn!amanan bagi si sub ek. 6aktor utama !ang mempengaruhi keberhasilan adalah membu uk dan menengahi dua posisi bertentangan !ang masing(masing didiukung oleh komunikator. 7ika komunikator memposisikan terlalu auh dari angka internal & hasil !ang dicapai mungkin bertentangan dan sikap tidak akan berubah. 7ika komunikasi semakin dekat dengan angka internal& maka asimilasi dapat dihasilkan karena sub ek tidak mempersepsikan komunikasi persuasi" tersebut sebagai ancaman !ang ekstrem& sehingga orang tersebut akan menge)aluasi pesan itu secara positi" dan kemungkinan akan mengubah sikapn!a. Konsistensi dan %eori Perselisihan

Konsistensi dan teori perselisihan memandang perubahan sikap sebagai hal !ang masuk akal dan merupakan proses !ang mencerminkan orang(orang !ang dibuat untuk men!adari inkonsistensi antara sikap dan perilaku mereka& sehingga mereka termoti)asi untuk mengoreksi inkonsistensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakun!a ke arah !ang lebih baik. %eori konsistensi men aga hubungan antara sikap dan perilaku dalam ketidakstabilan& $alaupun tidak ada tekanan teori dalam sistem. %eori perselisihan adalah suatu )ariasi dari teori konsistensi. %eori ini menganggap bah$a perselisihan memoti)asi orang(orang untuk mengurangi atau menghapuskan perselisihan& karena perselisihan secara psikologis merupakan hal !ang tidak men!enangkan sehingga orang(orang akan mencari cara untuk menghindari itu. %eori Disonansi Kogniti" Leon 6estinger pada tahun /0<5(an mengemukakan teori Disonansi Kogniti". %eori ini men elaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonansi dalam hal ini berarti adan!a suatu inkonsistensi. Disonansi kogniti" mengacu pada setiap inkonsistensi !ang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih sikapn!a& atau terhadap perilaku dengan sikapn!a. 6estinger mengatakan bah$a hasrat untuk mengurangi disonansi akan ditentukan oleh pentingn!a unsur(unsur !ang menciptakan disonansi itu& dera at pengaruh !ang di!akini dimiliki oleh indi)idu terhadap unsur(unsur itu& dan gan aran !ang mungkin terlibat dalam disonansi. %eori ini dapat membantu kecenderungan untuk mengambil bagian dalam perubahan sikap dan perilaku. %eori Persepsi Diri %eori persepsi diri menganggap bah$a orang(orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri. %eori ini mengusulkan "akta bah$a sikap tidak menentukan perilaku& tetapi sikap itu dibentuk setelah perilaku ter adi guna mena$arkan sikap !ang konsisten dengan perilaku. Sikap han!a akan berubah setelah perilaku berubah. %eori "ungsional terhadap perubahan sikap memperca!ai bah$a sikap mela!ani kebutuhan mas!arakat. Dalam rangka mengubah sikap manusia harus menemukan rangsangan terhadap apa !ang akan dikembangkan berdasarkan pada kebutuhann!a. %eori 'oti)asi dan Aplikasin!a

%erdapat ke!akinan bah$a perilaku manusia ditimbulkan oleh adan!a moti)asi. Dengan demikian& ada sesuatu !ang mendorong ,memoti)asi- seseorang untuk berbuat sesuatu. %eori 'oti)asi A$al %iga teori spesi"ik dirumuskan selama kurun $aktu tahu /0<5(an. Ketiga teori ini adalah teori hierarki kebutuhan&teori = dan >& dan teori moti)asi higiene. %eori(teori ini bersi"at a$al karena2 /- teori(teori ini me$akili suatu dasar dari mana teori(teori kontemporer berkembang& dan 3- para mana er mempraktikkan penggunaan teori dan istilah(istilah ini untuk men elaskan moti)asi kar!a$an secara teratur. %eori Kebutuhan dan Kepuasan 'oslo$ men elaskan suatu bentuk teori kelas. %eorin!a men elaskan bah$a masing( masing indi)idu mempun!ai beraneka ragam kebutuhan !ang dapat mempengaruhi perilaku mereka. %eori kebutuhan ini pada praktikn!a merupakan bagian(bagian dari teori kebutuhan psikologis !ang akan didominasi oleh kebutuhan(kebutuhan lain ika tidak di umpai. Secara psikologis& kebutuhan merupakan s!arat dasar untuk memenuhi kebutuhan sisik& seperti makan& minum& perlindungan& dan sebagain!a& !ang disebut sebagai kebutuhan dasar utama. Hierarki kebutuhan manusia oleh 'oslo$ Kebutuhan "isiologis ,ph!siologis needs -& !aitu kebutuhan "isik & seperti rasa lapar& rasa haus& kebutuhan akan perumahan& pakaian& dan lain sebagain!a. Kebutuhan akan keamanan ,sa"et! needs -& !aitu akan kebutuhan keselamatan dan perlindungan dari baha!a& ancaman& perampasan atau pemecatan. Kebutuhan sosial ,social needs -& !aitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam men alin hubunnga dengan orang lain& kebutuhan akan kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok& rasa kekeluargaan& persahabatan& dan kasih sa!ang. Kebutuhan akan penghargaan ,esteem needs -& !aitu kebutuhan akan status atau kedudukan& kehormatan diri& reputasi& dan prestasi. Kebutuhan akan aktualisasi diri ,sel" actuali;ation needs -& !aitu kebutuhan pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa !ang paling sesuai dengan dirin!a.

%eori Prestasi %eori ini pada a$aln!a dikembangkan oleh 'c?lelland pada a$al tahun /005. %eori 'c?lelland mempun!ai suatu "aktor hierarki !ang memoti)asi perilaku. Dalam kasus ini& terdapat tiga "aktor !aitu prestasi& kekuatan dan a"iliasi. *iset !ang dilakukan oleh 'c?lellandmembri hasil bah$a terdapat tiga karakreristik dari orang !ang memiliki kebutuhan prestasi !ang tinggi& !aitu 2 9rang !ang memiliki kebutuhan prestasi !ang tinggi memiliki rasa tanggung a$ab !ang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian solusi atas suatu permasalahan. Akibatn!a& mereka lebih suka beker a sendiri daripada dengan orang lain. Apabila suatu peker aan membutuhkan orang lain& mereka lebih suka memilih orang !ang kompeten disbanding sahabatn!a. 9rang !ang memiliki kebutuhan prestasi !ang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas !ang moderat dan menghitung risikon!a. 9rang !ang memiliki kebutuhan prestasi !ang tinggi memiliki keinginan !ang kuat untuk memperoleh umpan balik ,"eed back - atau tanggapan atas pelaksanaan tugasn!a. %eori 'oti)asi Pada pertengehan tahun /0@5(an Her;berg menga ukan suatu teori moti)asi !ang di bagi kedalam beberapa "aktor. Asumsi terpenting dari bentuk teori Her;berg adalah "actor !ang mempun!ai pengaruh positi" dalam moti)asi dan men adi bahan perbedaan !ang men!enangkan dari seluruh pengaruh negati". 6aktor("aktor ini meliputi 2 kebi akan perusahaan & kondisi peker aan& hubungan perseorangan& keamanan ker a dan ga i. 6aktor moti)asi meliputi 2 prestasi& pengakuan& tantangan peker aan& promosi& dan tanggung a$ab. Her;berg uga men elaskan bah$a hasil riset !ang dilakukann!a terhadap 355 responden !ang terdiri atas akuntan dan insin!ur menun ukkan bah$a terdapat dua hal !ang terkait dengan kepuasan dan moti)asi. Kedua "aktor tersebut meliputi 2 Se umlah kondisi ker a ekstrinsik >ang apabila tidak ada men!ebabkan ter adin!a ketidakpuasan di antara para kar!a$an. Kondisi ini disebut dengan "aktor pen!ebab ketidakpuasan atau "aktor higiene& karena kondisi atau "aktor("aktor tersebut minimal dibutuhkan untuk men aga agar ketidakpuasan tidak ter adi Se umlah kondisi ker a instrinsik

>ang apabila ada ber"ungsi sebagai moti)ator dan dapat menghasilkan prestasi ket a !ang baik. %etapi ika kondisi atau "aktor tersebut tidak ada& maka hal tersebut tidak akan men!ebabkan ter adin!a ketidakpuasan. 6aktor("aktor tersebut berkaitan dengan isi peker aan& !ang disebut dengan istilah "aktor pemuas. %eori Keadilan %eori keadilan pertama kali dipublikasikan oleh Adam pada tahun/0@4. Dalam teori keadilan& kunci ketidakpuasan terhadap peker aan !ang dilakukan oleh seorang indi)idu adalah ika orang tersebut membandingkann!a dengan lingkungan lainn!a. %eori keadilan secara umum merupakan bentuk dasar dari konsep hubungan pertukaran sosial. Para indi)idu mempertimbangkan input dan output men adi suatu nilai !ang tidak sebanding. Ketidakadilan dibagi men adi dua bentuk dan keduan!a diakibatkan dari peran moti)asi !ang merugikan satu sama lain. %eori ini menggambarkan ken!ataan bah$a pemba!aran(pemba!aran relati" tidak mutlak men adi perhitungan !ang mempun!ai pengaruh kuat. %eori E*. %eori E*. ,eAistence& relatedness& gro$th - menganggap bah$a kebutuhan akan manusia memilki tiga hierarki kebutuahan& !aitu kebutuhan akan eksistensi , eAistence needs-& kebutuhan akan keterikatan ,relatedness needs- dan kebutuhan akan pertumbuhan ,gro$th needs -. %eori E*. mengandung suatu dimensi "rustasi( regresi. %eori E*. berargumen& bah$a kebutuhan tingkat rendah !ang terpuaskan menghantar ke hasrat untuk memnuhi kebutuhandengan tingkatan !ang lebih tinggi. %etapi kebutuhan ganda dapat beroperasi sebagai moti)ator dan halangan sekaligus& di mana dalam mencoba untuk memuaskan kebutuhan tingkat lebih tinggi dihasilkan pengaruh terhadap pemuasan akan kebutuhan dengan tingkat !ang lebih rendah. Secara keseluruhan teori E*. men!atakan suatu )ersi !ang lebih )alid dibandingkan dengan hierarki kebutuhan. %eori Harapan %eori ini dikembangkan se ak tahun /045(an oleh Kurt Le)in dan Ed$ard %olman. %eori harapan disebut uga teori )alensi atau teori instrumentalis. +de dasar teori ini

adalah bah$a moti)asi ditentukan oleh hasil !ang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakann!a. Bariabel()ariabel kunci dalam teori harapan adalah2 usaha ,e""ort-& hasil ,income-&harapan ,eApectanc!-& instrumen( instrumen !ang berkaitan dengan hubungan antara hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua&hubungan antara prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi& serta )alensi !ang berkaitan dengan kader kekuatan dan keinginan seseorang terhadap hasil tertentu. %eori penguatan %eori penguatan memiliki konsep dasar !aitu 2 Pusat perhatian adalah pada perilaku !ang dapat diukur& seperti umlah !ang dapat diproduksi& kualitas produksi& ketepatan pelaksanaan sebagain!a. Kontin ensi penguatan ,contingencies o" rein"orcement-& !aitu berkaitan dengan urutan(urutan antara stimulus& tanggapan& dan konsekuensi dari perilaku !ang ditimbulkan. Suatu kondisi ker a tertentu dibentuk oleh organisasi ,stimulus-& kemudian kar!a$an bertindak sebagaimana diinginkan oleh organisasi ,tanggapan-& selan utn!a organisasi memberikan imbalan !ang sesuai dengan tindakan atau perilaku kar!a$an tersebut ,konsekuensi dari perilaku-. Semakin pendek inter)al $aktu antara tanggapan atau respon kar!a$an ,misaln!a prestasi ker a- dengan pemberian penguatan ,imbalan-& maka semakin besar pengaruh!a terhadap perilaku. %eori Penetapan %u uan %eori ini dikembangkan oleh Ed$in Loceke,/01@- konsep dasar dari teori ini adalah bah$a kar!a$an !ang memahami tu uan ,apa !ang diharapkan organisasi terhadapn!a- akan terpengaruh perilaku ker an!a. %u uan !ang sulit menghasilkan prestasi !ang lebih tinggi dibandingkan dengan tu uan !ang mudah. Demikian pula haln!a tu uan !ang spesi"ik dan menantang akan menghasilkan prestasi !ang lebih tinggi dibandingkan dengan tu uan !ang bersi"at abstrak. %eori Atribusi %eori Atribusi mempela ari proses bagaimana seorang menginterprestasikan suatu peristi$a& alasan& atau sebab perilakun!a. %eori ini dikembangkan oleh 6rit; Heider ad$al produksi& dan

!ang berargumentasi bah$a perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal,internal "orces-& !aitu "aktor("aktor !ang berasal dari dalam diri seseorang& seperti kemampuan atau usaha& dan kekuatan eksternal ,eksternal "orces-& !aitu "actor("aktor !ang berasal dari luar seperti kesulitan dalam peker aan atau keberuntungan. %eori ini diterapkan dengan menggunakan )ariable tempat pengendalian 2 tempat pengendalian internal Perasaan !ang dialami oleh seseorang bah$a dia mampu secara personal mempengaruhi kiner a serta perilakun!a melalui kemampuan& keahlian& dan usahan!a. tempat pengendalian eksternal Perasaan !ang dialami oleh seseorang bah$a perilakun!a dipengaruhi oleh "actor( "aktor di luar kendalin!a. %eori Agensi %eori ini mengasumsikan kiner a !ang e"isien dan bah$a kiner a organisasi ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkunngan. %eori ini secara umum mengasumsikan bah$a principal bersikap netral terdadap risiko sementara agen bersikap menolak usaha dan risiko. Pendekatan D!adic Pendekatan tersebut men!atakan bah$a ada dua pihak& !aitu atasan ,superior- dan ba$ahan ,subordinate-& !ang berperan dalam Cproses e)aluasi kiner a. Pendekatan ini dikembangkan oleh Danserau et al. pada tahun /0D<. Danserau men!atakan bah$a pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan ba$ahan karena mencerminkan proses !ang menghubungkan keduan!a. 4. Persepsi

Persepsi adalah Bagaimana orang(orang melihat atau menginterprestasikan peristi$a& ob ek& serta manusia. De"inisi persepsi !ang "ormal adalah proses dengan mana seseorang memilih& berusaha& dan menginterprestasikan rangsangan ke dalan suatu gambaran !ang terpadu dan penuh arti. 'enurut kamus Bahasa +ndonesia Persepsi adalah sebagai tanggapan ,penerimaan- langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Sedang dalam lingkup !ang lebih luas Persepsi merupakan suatu proses !ang melibatkan pengetahuan sebelumn!a dalam

memperoleh dan menginterprestasikan stimulus !ang ditun ukkan oleh panca indra. Persepsi memberikan makna pada stimuli. Persepsi uga merupakan pengalaman tentang ob ek atau hubungan(hubungan !ang diperoleh dengan men!impulkan in"ormasi dan mena"sirkan pesan. Persepsi dikatakan rumit dan akti" karena $alaupun persepsi merupakan pertemuan antara kogniti" dan ken!ataan& persepsi lebih ban!ak melibatkan kegiatan kogniti". Persepsi lebih ban!ak dipengaruhi oleh kesadaran& ingatan& pikiran& dan bahasa. 6aktor("aktor !ang 'empengaruhi Persepsi 6aktor Dalam Situasi >ang terdiri dari $aktu& keadan ,tempat ker a-& keadan social. 6aktor Pada Pemersepsian >ang terdiri dari sikap& moti"& kepentingan& pengalaman dan pengharapan. 6aktor Pada %arget >ang terdiri dari hal baru& gerakan& bun!i& ukuran& latar belakang& kedekatan.

*angsangan 6isik BS Kecenderungan +ndi)idu *angsangan 6isik adalah input !ang berhubungan dengan perasaan& seperti pegelihatan dan sentuhan. Sedang Kecenderungan +ndi)idu meliputi alas an& kebutuhan& sikap& pela aran dari masa lalu dan harapan. Perbedaan persepsi antar orang(orang disebabkan karena perasaan indi)idu !ang meneriman!a berbeda "ungsi dan hal ini terutama disebabkanoleh kecenderungan perbedaan. Empat "actor lain !ang berhubungan dengan kecenderungan indi)idu adalah kekerabatan& perasaan& arti penting dan emosi. Keterkaitan Persepsi Bagi Para Akuntan Perilaku para akuntan dapat menerapkan pengetahuan persepsi terhadap ban!ak akti"itas organisasi. 'isaln!a dalam e)aluasi kiner a& cara penilaian atas seseorang mungkin dipengaruhi oleh ketelitian persepsi pen!eia. Kesalahan atau bias penilaian mungkin diakibatkan oleh sandi$ara !ang mencoba untuk menakut(nakuti sehingga kar!a$an mrasa tidak puas dan meninggalkan perusahaan. 9leh karena itu para pen!elia perlu mengenali perasaan mereka terhadap ba$ahann!a. Ba$ahan tertentu dapat mempengaruh e)aluasi mereka& dan harus $aspada terhadap sumber pen!impangan persepsi ini. Kesalahan persepsi dapat uga mendorong kearah

ketegangan hubungan antar pribadi kar!a$an. Ketika sesuatu dilihat sebagai sesuatu !ang menegangkan seorang pen!elia perlu menentukan pen!ebab ter adin!a peristi$a bisnis !ang dipandang berbeda oleh orang(orang !ang berbeda. Persepsi 9rang 'embuat Penilaian 'engenai 9rang Lain Dalam bahasan mengenai persepsi orang dalam membuat penilaian terhadap orang lain& hal ini akan dikaitkan dengan teori atribusi. %eori atribusi merupakan dari pen elasan cara(cara manusia menilai orang secara berlainan&bergantung pada makna apa !ang dihubungkan ke suatu prilaku tertentu. Pada dasarn!a teori ini men!arankan bah$a ika seseorang mengamati prilaku seorang indi)idu& orang tersebut berusaha menentukan apakah prilaku itu disebabkan oleh "actor internal atau eksternal& tetapi penentan tersebut sebagian besarbergantung pada tiga "actor berikut2 Kekususan ,ketersendirian- meru uk pada apakah seorang indi)idu memperlihatkan prilaku(prilaku !ang berlainan dalam situasi !ang berlainan. Konsesus !aitu ika semua orang !ang menghadapi suatu situasi !ang serupa bereaksi dengan cara !ang sama. ?ontoh perilaku kar!a$an !ang terlambat akan memenuhi criteria ini ika semua kar!a$an !ang mengambil rute !ang sama ke tempat ker a uga terlambat. Konsistensi. Disini dicari konsistensi dari tindakan seseorang apakah orang tersebut memberikan reaksi !ang sama dari $aktu ke$aktu.?ontoh Apabila seorang kar!a$an datang terlambat beberapa menit sa a tidak dipersepsikan dengan cara !ang sama oleh kar!a$an !ang bagin!a keterlambatan itu kasus !ang luabiasa ,karena tidak pernah terlambat-. E. Nilai Nilai secara mendasar din!atakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari eksistensi !ang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir !ang berla$anaan. Nilai mengandung suatu unsur pertimbangan dalam pengertian bah$a nilai mengemban gagasan(gagasan seorang indi)idu mengenai apa !ang benar& baik& atau diinginkan. Arti Penting Nilai Dalam mempela ari perilaku dalam organisasi& nilai din!atakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta moti)asi dan karena nilai

memengaruhi sikap manusia. Seseorang memasuki organisasi dengan gagasan !ang dikonsepkan sebelumn!a mengenai apa !ang seharusn!a dan apa !ang tidak seharusn!a. .agasan(gagasan itu sendiri tidaklah bebas dari nilai. Sebalikn!a& gagasan ini mengandung pena"siran benar dan salah. .agasan itu men!iratkan bah$a perilaku(perilaku atau hasil tertentu lebih disukai ketimbang !ang lain. Akibatn!a& nilai memperkeruh tu uan dan rasionalitas. Nilai dan Dilema Etika Permasalahan pro"esi akuntansi sekarang ini ban!ak dipengaruhi masalah kemerosotan standar etika dan krisis keperca!aan. Krisis keperca!aan ini seharusn!a men adi pela aran bagi para akuntan untuk lebih berbenah diri& memperkuat kedisiplinan mengatur dirin!a dengan benar& serta men alin hubungan !ang lebih baik dengan para klien atau mas!arakat luas. 'isal2 skandal Enron !ang melibatkan Arthur Anderson& serta skndal Forldcom& 'erck& dan =eroA& pro"esi akuntan men adi gempar. +hksan menambahkan cara !ang lebih baik dan ideal dalan mengatasi dilema ini adalah dengan mempertimbangkan kecukupan dari kesempatan !ang ada selan utn!a memberikan reaksi terhadap apa !ng men adi keka$atiran di dalamn!a. Kesempatan dapat dilhat sebagai suatu standar etika !ang diharapkan& di mana dapat dilihat setiap perubahan perilaku di dalam organisasi pro"esi itu sendiri serta setiap perubahan perilaku !ang diharapkan dari !ang lainn!a. Adalah auh lebih baik ika organisasi pro"esi dapat menempatkann!a secara berdampingan dan simbang guna mendeteksi standar perilaku !ang melanggar keperca!aan. 9rganisasi pro"esi sendiri perlu sedikit kesabaran dalam membuat standar pro"esi !ang berkualitas dalam semua aspek dan memberikan tindakan tegas terhadap anggota pro"esi !ang memba$a keburukan bagi pro"esi itu atau mereka !ang tidak melakukan ke$a iban sebagai anggota. <. Pembela aran Pembela aran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. pembela aran ter adi sebagai hasil dari moti)asi& pengalaman& dan pengulangaan dalam merespon situasi. Kombinasi dari moti)asi& pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini ter adi dalam tiga bentuk2 pengaruh keadaan klasik& pengaruh keadaan operant& dan pembela aran sosial.

Pengondisian Keadaan Klasik Dapat diringkaskan bah$a pengondisian klasik pada hakikatn!a merupakan proses pembela aran suatu respons dan suatu rangsangan !ang tidak terkondisi. Dengan menggunakan rangsangan !ang berpasangan& !ang satu memaksa !ang lain netral& rangsangan !ang netral men adi suatu rangsangan terkondisi !ang kemudian meneruskan si"at(si"at dari rangsangan tidak terkondisi. Pengondisian klasik bersi"at pasi". Sesuatu ter adi dan orang harus bereaksi dengan cara !ang khusus. Hal itu dihasilkan sebagai respons terhadap peristi$a khusus !ang dapat dikenali. %etapi& keban!akan perilaku& terutama perilaku rumit dari indi)idu(in)di)idu dalam organisasi dipancarkan bukan secara re"leks. 'issal sa a& para kar!a$an memilih untuk sampai di tempat ker a pada $aktun!a& meminta atasan membantu ketika ada masalah& atau membuang $aktu bila tidak ada orang !ang mengamati.

Pengondisian 9perant Pengondisian operant men!atakan bah$a perilaku merupakan suatu "ungsi dari konsekuensi(konsekuensi. Perilaku operant berarti perilaku !ang bersi"at sukarela atau perilaku !ang dipela ari sebagai kontras terhadap perilaku semacam itu& !ang dipengaruhi oleh ada atau tidak adan!a pungutan !ang ditrimbulkan oleh konsekuensi(konsekuensi dari perilaku tersebut. Pembela aran Sosial +ndi)idu(indi)idu uga dapat bela ar dengan mengamati apa !ang ter adi pada orang lain& dengan diberitahu maupun dengan mengalami secara langsung. 7adi& ban!ak dari apa !ang telah dipela ari manusia berasal dari obser)asi atas karakteristik( karakteristik orang tua& guru& teman seker a& atasan& dan seterusn!a. Pandangan bah$a manusia dapat bela ar baik le$at pengamatan maupun pengalaman langsung ini disebut sebagai teori pembela aran social. Falaupun teori pembela aran sosial merupakan suatu perpan angan dari pengondisian operant& di mana teori tersebut mengandalkan perilaku sebagai suatu "ungsi dari konsekuensi(konsekuensi& teori itu uga mengakui eksistensi pembela aran obser)asional,le$at pengamatan- dan penting!a persepsi dalam bela ar.

@. Kepribadian Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang !ang menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespons lingkungann!a. Kepribadian adalah inti sari dari perbedaan indi)idu. Kepribadian cenderung bersi"at konsisten dan kronsi. Konsep kepribadian dan pengetahuan tentang komponenn!a adalah penting karena memungkinkan untuk memprediksikan perilaku. Para akuntan perilaku dapat menghadapi e"ekti)itas orang(orang ika mereka memahami bagaimana kepribadian dikembangkan dan bagaimana kepribadian tersebut dapat diubah. Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah memprediksikan perilaku. Pengu ian terhadap perilaku ditentukan oleh ban!akn!a e"ekti)itas dalam tekanan peker aan& siapa !ang akan menanggapi kritikan dengan baik& siapa !ng pertama harus dipu i dahulu sebelum berbicara mengenai perilaku tidak diinginkan& siapa !ang men adi seorang pemimpin potensial. Semuan!a itu merupakan bentuk( bentuk pemahamaan atau kepribadian. Penentu Kepribadian Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian seseorang merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampakn!a merupakan hasil dari kedua pengaruh tersebut. Selain itu& de$asa ini dikenal "aktor ketiga& !aitu "aktor situasi. Kepribadian seorang de$asa umumn!a dinggap terbentuk dari "aktor keturunan& dan lingkungan& !ang diperlunak oleh kondisi situasi. a.Keturunan Pendekatan keturunan beragumentasi bah$a pen elasan paling akhir dari kepribadian seseorang indi)idu adalah struktur molekul dari gen !ang terletak dalam kromosom. b.Lingkungan Di antara "aktor("aktor !ang menekankan pada pembentukan kepribadian adalah buda!a dimana seseorang dibesarkan& pengondisian dini& norma(norma di antara keluarga& temam(teman& dan kelompok(kelompok social& serta pengaruh lain !ang dialami. Lingkungan !ang dipaparkan pada seseorang memainkan suatu peranan besar dalam membentuk kepribadian orang tersebut. Pertimbangan !ang saksama terhadap argumen(argumen !ang mendukung keturunan maupun lingkungan sebagai penentu utama dari kepribadian mengarah pada kesimpulan bah$a keduan!a adalah penting.

Keturunan menentukan parameter(parameter atau batas(batas luar& tetapi potensi penuh seseorang akan ditentukan oleh seberapa baik orang tersebut men!esuaikan diri dengan tuntutan dan pers!aratan lingkungan. c.Situasi 6aktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang $alaupun kelihatann!a mantap dan konsisten & dapat berubah pada kondisi !ang berbeda. %untutan !ang berbeda dari situasi !ang berlainan memunculkan aspek(aspek !ang berlainan dari kepribadian seseorang. 9leh karena itu& hendakn!a pola kepribadian tidak dilihat secaara terpisah. Kelihatann!a adalah logis untuk mengandalkan bah$a situasi akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Bagaimanapun uga& memang diketahui bah$a situasi tertentu pada ken!ataann!a lebih rele)an dibandingkan dengan situasi lain dalam mempengaruhi kepribadian. KES+'PULAN Pada bab ini kita telah menelaah mengenai beberapa bidang utama dari konsep( konsep !ang ada pada $ila!ah psikologi dan psikologi psikologi social. 7uga telah di elaskan konsep(konsep utama !ang terdapat di dalamn!a& di mana sikap& perunahan sikap& moti)asi& presepsi& pembela aran& dan kepribadian dibicarakan. Kemudian& dilihat bagaimana hal tersebut diterapkan terhadap s!stem secara teoretis pada akuntansi keperilakuan& kemudian membandingkan perilaku(perilaku lain dalam organisasi.

*E6E*ENS+ akuntansikeperilakuan.blogspot.com Akuntansi Keperilakuan8 Ar"an +khsan8 Salemba E

Anda mungkin juga menyukai