1.
2. 3. TOPIK.. 1. Obligasi dan Penilaian Obligasi 2. Peringkat Obligasi 3. Macam Obligasi 4. Inflasi
dan Suku Bunga 5. Faktor-faktor yang Menentukan Yield Obligasi 6. Pendekatan Penilaian
Saham Biasa 7. Jenis-jenis Indeks Harga Saham 8. Trading 9. Pelaksanaan Perdagangan 3
3. 4. Obligasi dan Penilaian Obligasi 4 1
4. 5. “Obligasi merupakan surat utang jangka menengah/panjang yang dapat dipindahtangankan
dan berisi janji dari penerbit obligasi untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan pada pihak pembeli obligasi. 55
5. 6. Karakteristik Obligasi 6 Bunga (Coupon) Nilai Nominal (face value atau par value) Maturity
(jangka waktu jatuh termpo)
6. 7. Nilai Obligasi dan Yields ▰ Perubahan suku bunga berpengaruh pada nilai obligasi. ▰ Suku
bunga di pasar naik, maka nilai sekarang arus kas dari sisa umur obligasi menurun dan nilai
obligasi berkurang. ▰ Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai obligasi akan bertambah.
7
7. 8. Nilai Obligasi Untuk menentukan nilai obligasi, perlu diketahui jangka waktu sisa umur
obligasi sampai jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bunga pasar. 8
8. 9. Contoh Penilaian Obligasi Perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu
jatuh tempo 10 tahun, nominal Rp 1.000.000 dan kupon dibayarkan tiap tahun Rp 80.000, suku
bunga di pasar sama dengan coupon rate 8%, maka nilai obligasi adalah 9 𝐏𝐕 = 𝐅𝐕 𝟏 𝟏 + 𝒓 𝒏
Nilai sekarang dari nominal obligasi = 1.000.000 1 1 + 0.08 10 = 1.000.000 1.0810 = 1.000.000
2.1589 = 𝐑𝐩 𝟒𝟔𝟑. 𝟏𝟗𝟎
9. 10. Contoh Penilaian Obligasi 10 𝐏𝐕𝐀 = 𝐀𝐧𝐧𝐮𝐢𝐭𝐲 𝟏 − 𝟏 𝟏 + 𝒓 𝒏 𝒓 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢
𝐤𝐮𝐩𝐨𝐧 𝐨𝐛𝐥𝐢𝐠𝐚𝐬𝐢 = 80.000 1 − 1 1 + 0.08 10 0.08 = 80.000 1 − 1 2.1589 0.08 = 80.000 𝑥 6.7101 = 𝑹𝒑
𝟓𝟑𝟔. 𝟖𝟏𝟎 Nilai obligasi = Rp 463.190 + Rp 536.810 = Rp 1.000.000
10. 11. Nilai Obligasi ▰ Dengan demikian, jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate ,
maka nilai obligasi sama dengan nilai nominalnya. ▰ Jika suku bunga di pasar lebih tinggi dari
coupon rate maka nilai obligasi akan lebih rendah dari nilai nominal. 11
11. 12. Contoh Penilaian Obligasi Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi
10%, mana nilai obligasi perusahaan GLOBAL untuk sisa umur 9 tahun adalah Nilai sekarang
dari nominal obligasi = 1.000.000/(1.10)9 = 1.000.000/2.3579 = 424.100 12
12. 13. Contoh Penilaian Obligasi 13 Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = 80.000 1− 1
1+0.10 9 0.10 = 80.000 x 5.7590 = 460.720 Nilai Obligasi = 424.100 + 460.720 = 884.820
13. 14. Contoh Penilaian Obligasi Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian turun menjadi
6%, mana nilai obligasi perusahaan GLOBAL untuk sisa umur 9 tahun adalah Nilai sekarang
dari nominal obligasi = 1.000.000/(1.06)9 = 1.000.000/1.6895 = 591.890 14
14. 15. Contoh Penilaian Obligasi 15 Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = 80.000 1− 1
1+0.06 9 0.06 = 80.000 x 6.8017 = 544.140 Nilai Obligasi = 591.890 + 544.140 = 1.136.030
15. 16. Nilai Obligasi Berdasarkan contoh yang diberikan, secara umum nilai obligasi dapat
dihitung dengan rumus: Nilai Obligasi = C x 1 𝑟 1 − 1 (1+𝑟) 𝑡 + 𝐹 (1+𝑟) 𝑡 16 Keterangan: F = Nilai
nominal obligasi C = kupon yang dibayarkan tiap periode t = jangka waktu sampai dengan
jatuh tempo r = suku bunga di pasar
16. 17. Yield to Maturity YTM adalah total pengembalian (return) pada obligasi jika obligasi
tersebut dipegang sampai jatuh tempo. 17 Perkiraan YTM = 𝐶+ 𝐹 −𝑃 𝑛 𝐹+𝑃 2 Keterangan: C =
Coupon F = face value P = price n = years to maturity
17. 18. Yield to Maturity Contoh: Anda tertarik pada obligasi dengan nominal Rp 1.000.000, jangka
waktu 6 tahun, coupon rate 8%, dan broker menawarkan dengan harga Rp 955.140. Berapa
tingkat keuntungan obligasi tersebut? 18
18. 19. Yield to Maturity 19 Approx. YTM = 𝐶+ 𝐹 −𝑃 𝑛 𝐹+𝑃 2 = 80.000+ 1.000.000 −955.140 6
1.000.000+955.140 2 = 87.477 977.570 = 8.95%
19. 20. “Current Yield adalah pengembalian tahunan obligasi berdasarkan pembayaran kupon
tahunan dan harga saat ini. 20
20. 21. Current Yield Current Yield = 𝐾𝑢𝑝𝑜𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎𝑎𝑡 𝐼𝑛𝑖 21 Berdasarkan contoh dari
perhitungan YTM sebelumnya, maka current yield dari obligasi adalah Current Yield = 80.000
955.140 = 8.38%
21. 22. Peringkat Obligasi 22 2
22. 23. Peringkat Obligasi ▰ Rating atau peringkat menggambarkan kredibilitas dan prospek
kelayakan obligasi tersebut dibeli. ▰ Lembaga pemeringkat (rating agency) yang ada di dunia:
Moody’s investor service, Standar & Poor’s Corporation, Duff & Phelps, Fitch Investor Service,
dll. ▰ Lembaga pemeringkat di Indonesia: PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), PT
Kasnic, dll.
23. 24. Peringkat Obligasi Moody’s S&P Penjelasan Aaa (Very high quality) AAA (Very high quality)
Kualitas terbaik dengan risiko terkecil, penerbitnya stabil dan dapat diandalkan Aa (Very high
quality) AA (Very high quality) Kualitas tinggi, risiko jangka panjang yang lebih tinggi. A (high
quality) A (high quality) Kualitas tinggi hingga menengah, dengan banyak atribut kuat, agak
rentan terhadap kondisi perekonomian. Baa (high quality) BBB (high quality) Kualitas
menengah, jangka pendek memadai, kurang dapat diandalkan untuk jangka panjang. Ba
(speculative) BB (speculative) Ada unsur spekulatif, tingkat keamanan moderat. B
(speculative) B (speculative) Mampu membayar saat ini dengan risiko macet di masa akan
dating Caa (very poor) CCC (very poor) Kualitas rendah, bahaya nyata kegagalan di masa
depan. Ca (very poor) CC (very poor) Kualitas yang berspekulasi tinggi, acapkali gagal. C (very
poor) C (very poor) Urutan terendah, prospek pembayaran kembali rendah namun masih ada
kemungkinan terbayar. K (very poor) K (very poor) Tidak mampu membayar bunga
24. 25. Macam Obligasi 25 3
25. 26. Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbitan 1. Treasury Bond (TB) 2. Corporate Bond (CB) 3.
Municipal Bond (MB) 4. Foreign Bond (FB)
26. 27. Jenis dan Karakteristik Obligasi 1. Obligasi dengan jaminan (mortgage bond) 2. Obligasi
tanpa jaminan (debentures/ unsecured bond) 3. Obligasi konversi 4. Obligasi dengan warrant
5. Obligasi tanpa kupon 6. Floating rate bond 7. Putable bond 8. Junk bond
27. 28. Obligasi Pemerintah ▰ Indonesia menerbitkan surat utang yaitu ORI (Obligasi Ritel
Indonesia). ▰ SUN atau Surat Utang Negara juga sama dengan ORI, bedanya SUN menjual
skala besar dan ORI skala kecil atau ritel. 28
28. 29. Proses Transaksi Obligasi Melalui Agen 29 Investor Obligasi Agen Penjual Anggota Bursa
Sistem FITS (fixed income trading system) Penyampaian order Jual/beli Konfirmasi order
Proses order Order Investor Meneruskan ke FITS Posisi order
29. 30. Proses Transaksi di Bursa 30 Investor Obligasi Anggota Bursa Sistem FITS Membuka
rekening efek dan menyampaikan order jual/beli Konfirmasi Posisi Order Meneruskan order ke
FITS Posisi Order
30. 31. 31 Contoh Obligasi
31. 32. 32
32. 33. 33
33. 34. 34
34. 35. Inflasi dan Suku Bunga 35 4
35. 36. Real versus Nominal Rates ▰ Suku bunga riil (real interest rate) adalah suku bunga yang
telah disesuaikan dengan tingkat inflasi. ▰ Nominal Interest Rate adalah suku bunga yang
belum disesuaikan dengan tingkat inflasi. 36 Real Interest Rate = Nominal Interest Rate –
Inflation rate
36. 37. Contoh Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat Pendapatan (rate of return) ▰ Harga-harga
barang naik 5% tiap tahun, maka tingkat inflasi adalah 5%. ▰ Investasi di akhir tahun Rp
115.500 dengan nilai awal tahun Rp 100.000, maka pendapatannya adalah 15,5% (Rp 15.500/
Rp 100.000). ▰ Ketika menghitung tingkat pendapatan 15,5% tidak mempertimbangkan
inflasi, maka 15,5% merupakan nominal return. 37
37. 38. Contoh Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat Pendapatan (rate of return) Jika ada Inflasi ▰
Misalkan harga satu roti Rp 5.000 pada awal tahun. Di akhir tahun dengan Rp 100.000 dapat
dibeli 20 roti. ▰ Karena terjadi inflasi 5%, maka harga roti akan naik jadi Rp 5.250 pada akhir
tahun. Dengan nilai investasi akhir tahun Rp 115.000, maka jumlah roti yang bisa dibeli adalah
Rp 115.000/Rp 5.250 = 22 roti. ▰ Dengan demikian jumlah roti yang bisa dibeli meningkat 2 roti
dari awal tahun atau naik 10% ( 2 20 x 100%) 38
38. 39. Contoh Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat Pendapatan (rate of return) ▰ Dengan demikian,
sekalipun pendapatan nominal investasi naik 15.5%, daya belinya hanya bertambah 10%
sebagai akibat inflasi. ▰ Jika inflasi 5%, setiap nominal Rp 115.500 nilainya secara riil akan
berkurang 5% yaitu 39 𝑃𝑉 = 115.500 (1+0,05)1 = 115.500 1,05 = Rp 110.000
39. 40. Contoh Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat Pendapatan (rate of return) ▰ Karena investor
melakukan investasi Rp 100.000 di awal tahun dan kemudian di akhir tahun nilai investasi
riilnya menjadi Rp 110.000. ▰ Maka, tingkat pendapatan riilnya adalah (Rp 110.000 – Rp
100.000)/Rp 100.000 = 10%. 40
40. 41. 41 Fisher Effect
41. 42. “Fisher Effect menjelaskan tentang hubungan antara nominal return, real return, dan
inflasi. 42
42. 43. Fisher Effect 43 1 + R = (1 + r) x (1 + h) Keterangan: • R = nominal rate • r = real rate • H =
tingkat inflasi
43. 44. Contoh Berdasarkan contoh sebelumnya, maka nominal rate (R) = 15,5%, tingkat inflasi (h)
= 5%. Berapa real rate (r) -nya? 44 1 + R = (1+r) x (1+h) 1 + 0,155 = (1+r) x (1+0,05) 1,155 = (1+r) x
(1,05) 1,155/1,05 = (1+r) 1,1 = 1+r r = 1,1 – 1 r = 0,1 r = 10%
44. 45. Penjelasan ▰ Hasilnya sama dengan contoh yang dijelaskan sebelumnya. ▰ Apabila model
fisher effect disusun kembali, hasilnya akan menjadi: 1 + R = (1 + r) x (1 + h) 1 + R = 1 + h + r + rh
R = 1 – 1 + h + r + rh R = h + r + rh R = h + r + (r x h) 45
45. 46. Penjelasan R = h + r + (r x h) Rumus ini menjelaskan bahwa nominal rate terdiri dari 3
komponen, yaitu 1. Real rate (r) atas investasi 2. Kompensasi atas menurunnya nilai uang yang
diinvestasikan akibat inflasi (h) 3. Kompensasi atas turunnya daya beli pendapatan yang
diperoleh dari investasi akibat inflasi (rxh) 46
46. 47. Penjelasan Dan karena komponen ketiga biasanya sangat kecil, sehingga diabaikan, maka
nominal rate kurang lebih (approximately) sama dengan real rate ditambah inflation rate. R = r
+ h 47
47. 48. Faktor-faktor yang Menentukan Yield Obligasi 48 5
48. 49. Struktur Suku Bunga 49 Suku bunga riil Tingkat Inflasi Risiko suku bunga
49. 50. Pendekatan Penilaian Saham Biasa 50 6
50. 51. Penilaian Saham Biasa Lebih Sulit Dibandingkan dengan Penilaian Obligasi 1. Arus kas yang
dihasilkan saham biasa tidak bisa diketahui terlebih dahulu. 2. Saham biasa tidak punya
jangka waktu jatuh tempo. 3. Tidak mudah menentukan berapa tingkat keuntungan yang
diisyaratkan pasar. 51
51. 52. Arus Kas Investasi Saham Misalnya, Anda ingin membeli selembar saham hari ini. Anda
merencanakan menjual saham satu tahun kemudian seharga Rp 7.000 dengan prediksi
pembagian dividen akhir tahun Rp 1.000/saham. Jika anda mengisyaratkan tingkat
keuntungan 25% atas investasi saham tersebut, berapa harga saham yang bersedia Anda
bayar? 52
52. 53. Arus Kas Investasi Saham Keterangan: ▰ 𝑃0 = Nilai atau harga sekarang saham ▰ 𝑃1 =
Harga pada satu periode waktu yang akan datang ▰ 𝐷1 = Dividen kas yang dibayarkan pada
akhir periode ▰ r = Tingkat keuntungan yang diisyaratkan pasar atas investasi tersebut 53 𝑃0 =
(𝐷1 + 𝑃1) (1 + 𝑟)
53. 54. Arus Kas Investasi Saham Sehingga perhitungannya adalah Nilai Sekarang = (Rp 1.000 + Rp
7.000)/ 1,25 = Rp 6.400 Maka, Rp 6.400 adalah nilai saham tersebut pada hari ini. 54
54. 55. Pendekatan Dividen Tetap (Zero Growth Dividend) 55
55. 56. Rumus Dividen Tetap Contoh: Perusahaan Global memiliki kebijakan membayarkan
dividen kas tetap setiap tahun sebesar Rp 1.000/saham. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan
adalah 20%. Berapa nilai saham tersebut? P0 = 1.000/0.20 = Rp 5.000 per saham 56 𝑃0 = 𝐷 𝑟
“Besar dividen kas yang dibayarkan perusahaan tetap nilainya setiap tahun.
56. 57. Pendekatan Dividen dengan Pertumbuhan Tetap (Constant Growth Dividend) 57
57. 58. Rumus Dividen dengan Pertumbuhan Tetap Pendekatan yang beranggapan bahwa suatu
perusahaan membayarkan dividen kas setiap tahunnya dengan nilai pertumbuhan (g) yang
tetap. 58 𝑃0 = 𝐷0 (1 + 𝑔) (𝑟 − 𝑔) Keterangan: 𝑃0 = Nilai atau harga saham sekarang 𝐷0 = dividen
yang baru dibayar g = pertumbuhan r = tingkat keuntungan yang disyaratkan atau diskonto
58. 59. Rumus Dividen dengan Pertumbuhan Tetap Contoh: Dividen yang baru dibayarkan, 𝐷0 =
𝑅𝑝 230, tingkat diskonto atau tingkat keuntungan yang disyaratkan r = 13% dan tingkat
pertumbuhan dividen yang tetap sebesar g = 5%. Maka nilai atau harga saham adalah 𝑃0 = 𝐷0
(1+𝑔) (𝑟−𝑔) = (230 x (1+0,05))/ (0,13 – 0,05) = 230 x 13,125 = 3.019 59
59. 60. Pendekatan Dividen dengan Pertumbuhan Tidak Tetap (Nonconstant Growth Dividend) 60
60. 61. Rumus 𝑃0 = 𝐷1 (1+𝑟)1 + 𝐷2 1+𝑟 2 + 𝐷3 (1+𝑟)3 … dst. + 𝑃 𝑛 (1+𝑟) 61
61. 62. Contoh Perhitungan Misalkan suatu saham diperkirakan akan membayarkan dividen kas
sebagai berikut: 62 Tahun Dividen yang diharapkan 1 Rp 100 2 Rp 200 3 Rp 250 Setelah tahun
ketiga, dividen mengalami pertumbuhan tetap 5% per tahun. Jika tingkat keuntungan yang
disyaratkan 10%, berapa nilai saham tersebut hari ini?
62. 63. Contoh Perhitungan Menghitung harga saham tahun ketiga (𝑃3) dengan model dividen
pertumbuhan tetap: 𝑃3 = 𝐷3 (1+𝑔) (𝑟−𝑔) = 250 (1+0,05) (0,10−0,05) = Rp 5.250 63
63. 64. Contoh Perhitungan Selanjutnya dihitung nilai total saham sebagai nilai sekarang dari
dividen 3 tahun pertama ditambah nilai sekarang dari harga saham pada tahun ketiga (𝑃3): 𝑃0
= 𝐷1 (1 + 𝑟)1 + 𝐷2 1 + 𝑟 2 + 𝐷3 (1 + 𝑟)3 + 𝑃3 (1 + 𝑟)3 = 100 (1+0,10)1 + 200 1+0,10 2 + 350 (1+0,10)3
+ 5.250 (1+0,10)3 = 90,90 + 1,21 + 1,331 + 3.944 = Rp 4.388 64
64. 65. Komponen Tingkat Keuntungan Yang Diisyaratkan (Required Rate Of Return) 65
65. 66. Tingkat Pendapatan 𝑃0 = 𝐷1 (𝑟−𝑔) r – g = 𝐷1 𝑃0 r = 𝑫 𝟏 𝑷 𝟎 + g 66
66. 67. Contoh Tingkat Pendapatan Saham perusahaan Abdi dijual hari ini dengan harga Rp 2.000
per saham. Dividen tahun pertama sebesar Rp 100 per saham, diperkirakan akan tumbuh 10%
per tahun. Berapa tingkat pendapatan saham tersebut? 67 Jawab: r = 𝐷1 𝑃0 + g r = 100 2.000 +
10% r = 5% + 10% = 15% Artinya saham perusahaan Abdi memiliki tingkat pendapatan yang
diharapkan senilai 15%.
67. 68. Jenis-jenis Indeks Harga Saham 68 7
68. 69. Jenis-jenis Indeks Harga Saham 69 IHSG Indeks Sektoral Indeks LQ45 JII KOMPAS100
Indeks Bisnis-27 Indeks PEFINDO25 Indeks SRI- KEHATI Indeks Saham Papan Utama dan Papan
Pengembangan Indeks Individual
69. 70. Contoh Saham 70
70. 71. Trading 71 8
71. 72. “Trading merupakan proses perdagangan saham, di mana saham tersebut berpindah
tangan dari penjual kepeda pembeli di pasar sekunder. 72
72. 73. Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa 73 Lantai Bursa Trader Trader Sistem
Perdagangan Bursa (JATS) Order Entry Nasabah Beli Anggota Bursa Nasabah Jual Anggota
Bursa BAE Transfer Dana KPEI – KSEI Sistem Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Transfer
Efek Proses Perdagangan Proses Penyelesaian
73. 74. Pelaksanaan Perdagangan 74 9
74. 75. Pelaksanaan Perdagangan • Menggunakan fasilitas JATS (Jakarta Automated Trading
System) • Di bursa hanya bisa dilakukan oleh anggota KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia)
• Setiap anggota bursa bertanggung jawab atas apapun yang tercantum dalam DTB (Daftar
Transaksi Bursa) 75
75. 76. Segmentasi Pasar 76
76. 77. Segmentasi Pasar Pasar Reguler Pasar Tunai Pasar Negosiasi
77. 78. Transaksi dalam Pasar Modal 78
78. 79. Penyelesaian Transaksi 79 Segmen Pasar Waktu Penyelesaian Transaksi Pasar Reguler Hari
bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (t+3) Pasar Tunai Hari bursa yang sama dengan
terjadinya transaksi bursa (t+0) Pasar Negosiasi Berdasarkan kesepakatan anggota bursa jual
dan bursa beli
79. 80. Jam Perdagangan 80 Hari Sesi I Sesi II Senin-Kamis Pukul 09:00:00 – 12:00:00 Pukul 13:30:00
– 15:49:59 Jumat Pukul 09:00:00 – 11:30:00 Pukul 14:00:00 - 15:49:59 Pasar Reguler
80. 81. Jam Perdagangan 81 Hari Waktu Senin-Kamis Pukul 09:00:00 – 12:00:00 Jumat Pukul
09:00:00 – 11:30:00 Pasar Tunai
81. 82. Jam Perdagangan 82 Hari Sesi I Sesi II Senin-Kamis Pukul 09:00:00 – 12:00:00 Pukul 13:30:00
– 16:15:00 Jumat Pukul 09:00:00 – 11:30:00 Pukul 14:00:00 - 16:15:00 Pasar Negosias
Web 2
6 Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi
perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi selama 9 tahun adalah:Nilai sekarang dari
nominal obligasi = Rp / (1,10)9= Rp / 2,3579= RpNilai sekarang anuitas dari kupon obligasi=
Rp x { 1 – 1 / (1,10)9} / 0,10= Rp x { 1 -1 / 2,3579 } / 0,10= Rp x 5,7590= RpNilai obligasi = Rp
Rp = Rp
7 Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian turun menjadi 6%, maka nilai obligasi
perusahaan GLOBAL untuk sisa umur selama 9 tahun adalah :Nilai sekarang dari nominal
obligasi = Rp / (1+0,06)9= Rp / 1,6895= RpNilai sekarang anuitas dari kupon obligasi= Rp x { 1
– 1 / (1+0,06)9 } / 0,06= Rp x { 1 – 1 / 1,6895} / 0,06= Rp x 6,8017= RpNilai obligasi = Rp Rp =
Rp
8 Berdasarkan contoh yang telah dikemukakan, secara umum nilai obligasi dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :Nilai Obligasi = C x { 1 – 1 /( 1 + r )t } / r + F / ( 1 +
r )tKeterangan :F = nilai nominal obligasiC= kupon yang dibayarkan setiap periodet = jangka
waktu sampai dengan jatuh tempor = suku bunga di pasar
9 Risiko Suku BungaRisiko obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di pasar disebut
risiko suku bunga.Berapa besar risiko suku bunga suatu obligasi, tergantung pada seberapa
sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar.Besar kecilnya risiko suku
bunga ditentukan oleh dua hal, yaitu: jangka waktu sampai jatuh tempo (time to maturity)
dan besarnya coupon rate.- Jika faktor lainnya tetap, semakin panjang jangkawaktu jatuh
tempo, semakin besar risiko sukubunga.- Jika faktor lainnya tetap, semakin rendah
couponrate, semakin besar risiko suku bunga.
11 Hubungan nilai obligasi, suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo
2.0001.5001.000500Obligasi 1 tahunObligasi 30 tahunSuku Bunga(%)Rp Rp Rp Rp
20 Riil interest rateJika inflasi sebasar 5%, maka setiap nominal Rp nilainya secara riil akan
berkurang sebesar 5%, sehingga nilai riil investasi pada akhir tahun adalah : Rp /1,05 =
RpApa yang dilakukan adalah mendeflasikan Rp dengan 5%. Karena investor telah
melakukan investasi sebesar Rp pada awal tahun dan kemudian pada akhlr tahun nilai
investasi riilnya menjadi Rp , berarti tingkat pendapatan riilnya adalah (Rp – Rp )/Rp = 10% .
22 Apabila model Fisher effect disusun kembali, maka hasilnya akan menjadi sebagai
berikut
1 + R = ( 1 + r ) x ( 1 + h )R = r + h + r x hRumus tersebut menjelaskan bahwa nominal rate
terdiri dari tiga komponen, yaitu:1. real rate ( r ) atas investasi,2. kompensasi atas
menurunnya nilai uang yangdiinvestasikan akibat inflasi (h), dan3. kompensasi atas
turunnya daya beli pendapatan yangdiperoleh dari investasi akibat inflasi ( r x h ).Komponen
yang ketiga biasanya sangat kecil sehingga diabaikan,dan nominal rate kurang lebih
(approximately) sama dengan real rate ditambah inflation rate.R = r + h